You are on page 1of 5
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/MENKES/SK/111/1999 ‘TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERMINTAAN DAN PENGIRIMAN BANTUAN MEDIK DARI RUMAH SAKIT RUJUKAN PADA SAAT BENCANA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a bahwa wilayah Indonesia yang pada umumnya rowan bencana dan terdiri dasi vibwan pulaw don perairan yong sangat Iwas, memerlukan pola khusus dalam upaya penanggulangan korban musibah micaik: massal (koran bentana), b. baba permintaan dan pengiriman bantuan medik untuk menanggulang} Korban musibsh medik atassal (korban bencana) dari dan ke borbagai wilayah di Indonesia, perl dilaksanakan sceara expat, tepat dan momadsiuniuk morsinimatkan korban jive dan atau keexeatan yang terjadi baba agar permimtasn dan pengiciman bantuan medi dapat dilaksanakan secara efektif dan cfisien, Giperlukan suatu pengaturan yang jelas dan ‘opcrasional. Mengingat = 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2s/Menkew/SK/I/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Umum Pemanggolangan Medik Korban Bencana; 2 Kept Menteri Kesehatsa RI Nomar S04/Monkew/SK/YUIW95 tentang Pembentukan Pusat Penanggulangan Krisis (Crisis Centre) Akibat Beneana 3. Keputusan Meateri Keschatan RI Nomor TO/Menke'SK/VUL99S (entang Prosedur Tetap Pelayanan Keselatan Pengnggulangan Bencana. MEMUTUSKAN: Menetapkan. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNIUK PELAKSANAAN PERMINTAAN DAN PE- NGIRIMAN BANTUAN MEDIK DARI RUMAH SAKIT RUJUKAN PADA SAAT BENCANA. WARTA PERUNDANG-UNDANGAN “LIK BAQLLN HUKUM BREA BAB L PENDAHULUAN Unum Sceara gcografis Indonesia adalah rawan bencana alam karcoa menjadi tempat pertemuan 3 (tiga) Jempeng v.ama lipatan bumi yang abil, tempai funian 129 gunung berapi yong masih aktif sena sawwan_ bani ongsor, kebakarai hutan, Jckeringan Indusirialisisi di Indonesia, disamping memberikan kcuntungan bagi masyarakat, dsisi ain teksh mem- bawa dampak berupa meningkatays musibah medik massul, karona Keeclskasn Talu liatas, keeelakaan kaj, dan melahickaa poten’ tzrjadnya bencara Karena Keniajua tcknologi. Korban massal juga dapat terjadi scbaust akibat perubahan keadaan sosial (huru hara, aksi unjur asa, potkclahiaa massal dil) atau keadsan yang berkubungen dengan keamanan (terorisme, pom berontakan), ‘Maksud dan tujuan Petunjuk pelaksanaan ini disusun dengan maksud untuk menberikan pedoman bsgi semnia namal sakit yang akan melakuksn pen; im medik ke lapangas (Jokasi musibak) denganrtujusn untuk menjamin keecpatan hergerak (Fapid response) polayanan medtis bencana, schingga dapat natkan Korban sebanyak-bamaknya. Roang fingkup Rang lingkup potorjuk pelakamaan ini meliputl gala usada peningkatan pelayanaa medis. sejak diperotch informs! kejadian bencana, permintian Danan keschatan, pengiriman tim bantuan sampai dengan dilakukaanja penanganan medis «i lokasi bencana (crmasuk berbagai faktor yang mempe- ngaruhinya. 4. Pengertian Klasifikast beneana Bena 1) Letusan vulkaail 2) Gempa bum 3) Tanah longsor 4) Banjur 8) Serangan hana ta 6) Wabsh 7) Kemarau panjang, t 8) Kebakata 9) Gelombang tstn 10)Gelombang, panas L1)Gas alam beracun, aman pangan 1 karcea wlth manusia antara lain: any cvusan yas il 5) Keraeunan 6) Kebakaran yedung/geduny reatelt 7) Kecelakaan transportasi darat, laut dan dara sosial (lerorisme, SARA). Ben Adalah suatu peristiva Yong tegjadi sccara men- Wadakiidak (ercncana ataw seeara perlshan Letapi berlanjut yang menimbulkan dampak ter hadap pola kehidupan normal atau kerusakan ckosistem, schingga diperlukaa tindakan dan Iuar biasa untuk menolong dan ia beserta lingkungannya. Adalal musibah yang wengokibatkan kerban banyak oleh Karena scbab yang sania dan porlu mendapatkan pertolongan mcik segera dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebihy dari yang tersedia schari-hari, Sistom Penanggulangan Gawol Deracat Bert ana (SPGDB): Adalah jem pelayanan keschatan bagi kor- banskosban gawat darwal yang. meliputi & pelayana pra rumah sakit, intia rumsh sokit dan antar remak sskit pada saat beneana ter WARTA PERUNDANG-UNDANGAN Crisis Contes: Adalah pusal penanggulangse Kriss akibat bem: cana di linghungan Deportemen Kesehatan (SK Menkes No. 594/Menkes’SK/VI/1995), Pusat in bertangzung jawab fangsune padi Menten Keschatan RI melalui Sekretaris jenderal Departemen Kesehatan dan bertugas sebagai pusar pergendalian dan penanggulangan yang diaktifkaa pada seat bencama, Rumah sakit rujukan wilayah pada saat ben ean, Yang dimaksud dengan sumale satit rajukan sesuai SK Menkes Nomor 709/Menkes/ SK/VI‘9S, tentang Proscdur Telap Pelayenan Kesehatan Penanggulangan Isencana adalah: 1) Roma Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, merupakan rujakan Propin- 4 Dagfah Istimowa Acch, Propinst Davrsh Tinglat I Sumatera Utara, Riau dan Sambi 2) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipte Mangunkusumo, merupakan rujakan : Propinsi Dacrch Kinsus tbukota Propinsi Daerah ‘Tingksi 1 pung, Benghulu, Kalimantan Bar: Kalimantan ‘Tengah 3) Rumah Sakit Umum Daerah De. Soctom, an rujukan Wilaysh? Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa ‘T Kalimantan Solot29, Nusa Tenggara Barat, Nusa ‘te dan Timor Timur; 4 Ramah Salil Unni Pisat OF Webian Sudirohusodo, rujukan wi I Sulawesi Selatan, Sulawesi as Sulawesi Tenggara, Maluky, das trian faye 9) Rumah Sakit rujukan untuk wilayal Propinsi Dacrah Tingkat | Sumatera Barat, Sumatera Selatzn, Jawa Baral, Jawe Teagaty, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali_dan Sulawesi Utara adalah ke Rumah Sskit Pendidikan di Witgyaly musing masing, Initial Rapid: Health: Assessment, ‘Adalah tindakan penifaian aval kebutuhan bidang Keschatan saat bencana. srusakan dan ara cepat pada A. Tim Kesehatan Pesanggulangan Korban Ben ‘Adalah tim keschatan yang diniliki ofeh sctiap mals sakit yang dibentuk sosuai SK Menkes No. 448/Menkes/SK/VI/L093 tentang Fember- tukan ‘Tim Kesehatan Penangavlaagan Korba Boneana di Setiap Rumah Sakit, i. Bantuan Kesehatan: Adalat bantuan yang dlkirimkan ke lokasi ben= cana terditi dari tim bantuan keschatan dan suplai logistik keschatan (ala:, obat dan bakan habis pakai). Tim banwan kesehatan: Adalah tim bantwan yang dixicim oleh rumah sakit rujukan Wilayak untuk ccobanttlssem~ berikan pelayanan medis di tokasi- musibah at terdiri dari: Fim Aju/Tim Awad + Tim Utama (Tim Pelayenon Meds dun Tim Pendukung) + Tim Peneganti. BABU PROSEDUR PERMINTAAN BANTUAN KESEHATAN 1, Keiteria perminiaan bantuan Kesehatan: a. Permintaan bantuan keschatzn dilakukan bila jumlah korban dan kerusakan sarana keschatan aidak bisa diataeidiperkirakan tidak bisa diatasi ‘lels SPGDE setempat dan rumah sabi rujukan Jangsangnya, Permintaan bantuan jen dapat dilakukan berdasarkan perilaian masalah yang, dapat menimbulkan dampal: negotif secara nasional dan inferaasional. b, Permintoan bantuan kesetaten harus bers dasarkan hasil ‘Rapid Assessment” (penilaian secara cepat) dari pemintabantuan, c. Keputusan pengiriman tergantung penilat dari rumah sakit rujukan wilayah yang, akan memberikan baatuan, ‘a oleh: Bantuan Kesehatan dupa di a. Satuan Tugas Keschatan Penanggulangan Bea- cana (dalam SATLAKSATKORLAKPB): WARTA PERUNDANG-UNDANGAN b, Kepala Kantor Wilayah Keschatan/Kepale Dinas Keschata 3 Bantuan Kesehatan dapat dinsinis ke roma skit rujukan sesuai pembagian wilayah pada SK Mentes RI Nontor 709/Menkes/SK/VI/1998 tentang Prosedur Teap Pelayanan Keschatan Pemanggulan gan Bencana (Bab 2, Pasal 4). 4. Prosedur permintaan dapat dilakukan secara lison dengan menycbut momor surat resmi yang akon dikisimkan (surca resmi dikitimkan kemudian untuk Kepentingan sesuai peqsedur aalminisiri). AB UI PROSEDUR PENCIRIMAN BANTUAN KESENATAN, 1, Pengirimas bantuan keschatan dilgkukan prosedur dan kesepakatan, Pen- givimass juga Gapat difskukan sebagai hasil penilaian informasi yang didapat dan dipandang, peru omuk pengitiman bantuan. 2, Pengiriman bantuan medik dilakukan olch Direktur Rucah Sakic sujskon wilya bencana dengan sepengetahuan Kantor Wilayah Kesehatan asa shan tujuan pengiriman serta Crisis Center Penanggulan- gan Bencana Departemen Kesehatan, 3. Tim bantuan yang dikicim bckerja datam koordinast salgas kesehatan dari tim SPGDB scien. an persoril (jenis dan jumlah) yang dd dan pengiriman fogisiik {medis dan non medis) disesvaikan dengan hasil penitsian al (rapid as- sessement). $. Pengiriman bantuan Kesehatan dapal dilakokan di dalare wilsyah eujukarnya an fintas wilayah ber- dasarkan kebutuhan pelayanan. 6. Pongiriman bantuan kesehatan harus. dilakukon dalam kesempstan pertama atau dengan wakiu tanggap (respaus tinte) sexingkate singlkainya dim merupakan salu kesalusan, BAB IV TATA RERIA 1. Koos a. Pelayanan medis fintss wilayah difakukan di bbawah koordinasi Crisi« Contre Ponanggalangen Bencana Departemen Keschstan RI V3 bantuan keseh akukan antar Dirckiur kedua Ih, untus pelaksanaannya an wilayal a 3 + Medik Logisti a. Alat, obat dan bahay kabis pakoi didapat dari rumah sakit pengirim, b, Alot obat dan bahan akon dapat diminta fi wi tem abispakai bila diper- apotik/PBE Kimia ma sctempat dengaa sepengetahuan Kantor Iv Kesehatan dan Criss Centre Depar- Kesehatan Rl. Alot, obat dan bahan habis pakai sesuai deaga standar rgeney Health Kit” akan dihantu oleh Crisis Centre Departemes Kesehatan yang, didapat dari bantuan WHO stay bantuan lai Logistik - non medis Peayediaan tanda, sumber listrike (generator) dan sumbier aie atau "Rumah Sakit Lapzagan (Rumbkit- Jap)" allskukim melalui koordinasi rumah sait rujukan wilayah, Bakorkesds, Satkorlak/Satlak Penanggulangan Bencana sctemp: Pendanaan Pea pr tian dana oleh Direktorat Jonderal ian Medik Departemen Keschatan RI 1) Biya porjatanan dan humpsum ties bantu sehaian 1 pengiriman barang-barang_ logistik 3) Biaya obat, diambil dari Kimi setempat. b. Penyiapan dana awal uatuk tim bantuan Kesehatan didapat dari rma sakit rujukan sesuai SK Menkes No, 709/Menkes/SK/VI/199S tentang Prose Tetap Pelavanan Kesehatan Penangeulangan Bencana, WARTA PERUNDANG-UNDANGAN. 5. Komunikasi }. Untuk pengendalian pelayanan medis menggnnxan telepon att radio. homunik 1) UHFIVHE band untuk konunikasi jorak dekat, scdang; 2) HP band untuk Komunikasi jarak jou; untuk in), 3) VIIS-AM dengan fretuensi khuast Komunikast daratudara (ground t0 4 Transportsi im Dantuan medi dari rumah lokas beneana ‘Transportasi: bagi sakitcajukon wilayah mv. menggunakan slat transportas bulans, kendaraan bik da bamg) di rumah sak maupun pesasvat ter am aku tceasportas yang SABRE fs temen Perhubupgan, Pemda) cin neal bakar yong digurakan dibebsnkan pada Diroktue Jerderal Peliysnan Medik Departemen Kesehata Administrasi dan Pelaporan a, Administrasi yang berhubungan deng: hegiatan homunikisi, Koordiaasi, peng pelaporan di penomaran ys rama sabi, herhubungan dengan pem- vas selalu diketshui/ditandata Kepala Kantor Wiliyah Kesch ke Crisis Centre Penang i Departemen Kesel prosedur yang, erlakn Petunjuk pelaksanaan ini peru dijabarkan dalam provalar tctap di setiap Fumah sakit rujakan wilayah untuk kelancaren pela Tinjauan ulang sebagai upaya perbaikan petunjuk pelaksanaan dapat ifakukan atas usulan rumah sakit rujukan dan dikoordinasikan olch Dircktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta Direktorat Jenderal Pelayanan Mcdik Depar- temen Keschatan RI. Potunjuk pelakeanaan ini berlaku sqjak tanggsl di Aapkan, letapkan di Jakarta pada tanggal 23 Maret 1999 MENTERI KESEHATAN, tu, Prof, Dr EA. Modlack WARTA PERUNDANG-UNDANGAN ws

You might also like