You are on page 1of 7
PERJANJIAN KERJASAMA PENYUSUNAN DOKUMEN ANALISA MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA PT. PUTRA ASYANO MUTIARA TIMUR DI KABUPATEN BARITO TIMUR ANTARA PT. PUTRA ASYANO MUTIARA TIMUR DENGAN CV. RADITYA MALIK Perjanjian Kerjasama Penyusunan Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara PT. Putra Asyano Mutiara Timur di Kabupaten Barito Timur (untuk selanjutnya disebut "Perjanjian”) ini dibuat pada hari ini Rabu, tanggal Tiga bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (03-03-2021), kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1, PT. PUTRA ASYANO MUTIARA TIMUR, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Sahid Sudirman Center, Lantai 11, Suite A, JI. Jend. Sudirman 86, Jakarta Pusat, dalam hal ini diwakili oleh SAFRIL H. HAMZAH dalam jabatannya selaku Project’ Manager berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 2 Maret 2021 sehingga oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. Putra Asyano Mutiara Timur, untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”. 2. CV. RADITYA MALIK, suatu persekutuan komanditer yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di JI. Lawu No. 5, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah yang dalam hal ini diwakili oleh NANI NOVIANTY, ST. dalam jabatannya selaku Direktur, untuk itu secara sah bertindak untuk dan atas nama CV. Raditya Malik, untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” dan tersendiri disebut “PIHAK”) menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: 1. PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara dan dalam rangka untuk menunjang kegiatan usahanya tersebut, PIHAK PERTAMA bermaksud untuk membuat penyusunan dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) untuk rencana atau usaha pertambangan batubara yang berlokasi di Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (untuk selanjutnya disebut “Lokasi Kerja”). 2. PIHAK KEDUA adalah persekutuan komanditer yang bergerak dalam bidang jasa penyusunan dokumen lingkungan hidup dan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup dalam melakukan penyusunan dokumen lingkungan hidup tersebut. 3. PIHAK PERTAMA bermaksud untuk menunjuk PIHAK KEDUA dalam mengerjakan penyusunan dokumen AMDAL miliknya dan PIHAK KEDUA setuju dengan itikad baik menerima penunjukan tersebut (untuk selanjutnya disebut “Pekerjaan”). Halaman a7 PARA PIHAK dengan ini menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk saling mengikat diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL miliknya dan PIHAK KEDUA dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menerima penunjukan tersebut. 2. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa Lokasi Kerja PIHAK KEDUA terletak pada areal Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) PIHAK PERTAMA. 3. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa pekerjaan sebagaimana yang dimaksud pada Perjanjian ini meliputi kegiatan sebagai berikut: a. PIHAK KEDUA akan menyediakan rencana kerja dan tenaga ahli dan Tim Penyusun AMDAL yang. mer sertifikat_kompetensi dan terregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. b. PIHAK KEDUA akan menyiapkan bahan-bahan dan menyelenggarakan apresiasi (persiapan, survey dan observasi lapangan, penyusunan dan presentasi) dalam Studi AMDAL. ¢. PIHAK KEDUA akan menyusun dokumen AMDAL Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara PIHAK PERTAMA yang terletak pada Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah yang terdiri dari Kerangka Acuan, Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) serta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL). Pasal 2 ‘TENAGA PELAKSANA 1. Dalam hal penyediaan tenaga pelaksana, PIHAK KEDUA berhak untuk menunjuk dan menentukan tenaga kerja yang terdiri dari tenaga ahili dan tim penyusun AMDAL yang, memiliki sertifikat kompetensi dan terregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku yang disebut sebagai Tim Penyusun Dokumen. AMDAL Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara PT. Putra Asyano ‘Mutiara Timur di Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah 2, PIHAK KEDUA setiap saat wajib bertindak untuk melindungi kepentingan PIHAK PERTAMA dan mengambil langkah-langkah yang baik guna tercapainya tujuan pekerjaan. 3. PIHAK KEDUA wajib untuk selalu menjaga kerahasiaan seluruh dokumen yang terkait dalam kegiatan dan pekerjaan yang dilaksanakan dengan tidak memberikan data, informasi maupun dokumen kepada pihak lain tanpa izin tertulis dari PIHAK PERTAMA, kecuali yang terkait dalam rangka penyusunan dokumen kegiatan ini. Halaman 2dan°7 |. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan kepada PIHAK PERTAMA yang dilakukan secara periodik terkait seluruh proses pekerjaan yang dilakukannya. Pasal 3 JANGKA WAKTU PEKERIAAN PIHAK KEDUA akan memulai melaksanakan Pekerjaan terhitung sejak PIHAK KEDUA menerima Pembayaran Tahap | (pertama) sebagaimana diatur pada Pasal 6 ayat (1) huruf a Perjanjian ini. PIHAK KEDUA wajib untuk menyelesaikan Pekerjaan tersebut selama 180 (seratus delapan puluh) hari kerja terhitung sejak PIHAK KEDUA menerima Pembayaran Tahap | (pertama) dari PIHAK PERTAMA. Pasal 4 HASIL PEKERJAAN YANG HARUS DISELESAIKAN Dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan laporan yang sesuai kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana disebutkan secara rinci pada Pasal 1 ayat (3). 1. Pasal 5 HARGA PEKERJAAN Harga Pekerjaan yang telah disepakati oleh PARA PIHAK adalah sebesar Rp. 690.000.000,00 (enam ratus sembilan puluh juta Rupiah) (untuk selanjutnya disebut “Harga Pekerjaan”). Harga Pekerjaan sebagaimana termaksud pada ayat (1) di atas sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan sebelum dipotong Pajak Penghasilan (PPh), dan belum termasuk biaya pengurusan Izin Lingkungan. » Pasal 6 ‘SISTEM PEMBAYARAN . PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa sistema pembayaran atas Harga Pekerjaan dilaksanakan secara bertahap oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang dilakukan dalam 4 (empat) tahap pembayaran dengan lampiran Invoice, sebagai berikut: a) Pembayaran Tahap | (Pertama) sebesar 20% (dua puluh persen) yaitu sebesar Rp. 138.000.000,00 (Seratus Tiga Puluh Delapan Juta Rupiah) akan dibayarkan paling lambat 3 (tiga) hari setelah penandatanganan Perjanjian ini b) Pembayaran Tahap Il (Kedua) sebesar 35% (tiga puluh lima persen) yaitu sebesar RP. 241.500.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) akan dibayarkan sebelum pelaksanaan rapat Kerangka Acuan. Dalam hal permohonan pembayaran Tahap Il, PIHAK KEDUA wajib mengajukan surat penagihan (invoice) dengan melampirkan draft dokumen Kerangka Acuan dan copy surat permohonan. penjadwalan rapat Kerangka Acuan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Timur. Halaman 3don'7 ©) Pembayaran Tahap Ill (Ketiga) sebesar 35% (tiga puluh lima persen) yaitu sebesar Rp. 241.500.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dilakukan sebelum pelaksanaan rapat penilaian ANDAL dan RKL-RPL. Dalam hal permohonan pembayaran Tahap Ill, PIHAK KEDUA wajib mengajukan surat Penagihan (invoice) dengan melampirkan draft dokumen ANDAL dan RKL-RPL dan copy surat permohonan penjadwalan rapat penilaian ANDAL dan RKL-RPL di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Timur. d) Pembayaran Tahap IV (Keempat) sebesar 10% (sepuluh persen) yaitu sebesar Rp. 69.000.000,00 (Enam Puluh Sembilan Juta Rupiah) dilakukan setelah rekomendasi kelayakan lingkungan diterbitkan. Dalam hal permohonan pembayaran Tahap IV, PIHAK KEDUA wajib mengajukan surat penagihan (invoice) dengan menyerahkan Dokumen Final AMDAL (Kerangka Acuan, ANDAL dan RKL-RPL) yang telah ‘mendapatkan Surat Rekomendasi Kelayakan Lingkungan. Seluruh pembayaran dilakukan melalui transfer ke rekening PIHAK KEDUA, sebagai berikut: Nomor rekening : 0975347182 Nama akun :CVRADITYAMALIK Bank + BANK NEGARA INDONESIA Pasal7 DENDA DAN SANKSI . Apabila terjadi keterlambatan penyerahan hasil pekerjaan dari waktu yang telah ditentukan dalam Pasal 3, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1%e (satu per seribu) dari nilai perjanjian atau sebesar Rp. 690.000,00 (Enam Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) untuk setiap hari kerja keterlambatan hingga setinggi-tingginya 5% (lima per seratus) dari Harga Pekerjaan, denda dikenakan khusus karena kelambatan dalam pelaksanaan Pekerjaan. Ketentuan sesuai ayat 1 di atas tidak berlaku apabila keterlambatan penyelesaian Pekerjaan tersebut disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan proses perizinan, penyerahan bahan dan data serta pembayaran kepada PIHAK KEDUA. Pasal8 WANPRESTASI Apabila PIHAK KEDUA melakukan wanprestasi, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kontrak ini secara sepihak setelah diadakan teguran/peringatan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut atas kelalaian yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA. ‘Teguran/peringatan yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dilaksanakan setelah tanda- tanda bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan: Halaman 4 dan’? Secara langsung atau tidak langsung sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan b. Tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen dalam perjanjian, atau secara terus menerus mengabaikan untuk melaksanakan kewajiban menurut Perjanjian ini ¢. Memberikan keterangan tidak benar yang dapat merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini. d. Menyerahkan pelaksanaan pekerjaan ini kepada pihak lain secara keseluruhan atau sebagian tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA. Jika terjadi pemutusan kontrak Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dan PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA segala arsip data, informasi dan keterangan lain yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini. Apabila terjadi pemutusan sepihak atas Perjanjian ini, maka segala biaya yang telah dibayarkan kepada PIHAK KEDUA akan diperhitungkan sesuai dengan hasil Pekerjaan yang telah diselesaikan. Pasal9 MASA BERLAKU PERJANJIAN Perjanjian ini berlaku setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK dan berakhir pada saat Pekerjaan sesuai Pasal 1 telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA seluruhnya, dan setelah dilakukan serah te 'a hasil pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA. Apabila terpenuhi syarat dan ketentuan wanprestasi sesuai Pasal 8, sehingga terjadi pemutusan sepihak atas Perjanjian ini. Pasal 10 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) PIHAK KEDUA dapat dibebaskan dari tanggung jawab atas kerugian dan keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan apabila terjadi keadaan memaksa (Force majeure). Keadaan memaksa yang dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Adanya bencana alam yang dapat mengakibatkan kerusakan pekerjaan atau menghambat pelaksanaan pekerjaan. b. Adanya perubahan kebijakan mendasar dari Pemerintah tentang penundaan ataupun penghentian proses implementasi AMDAL sehingga PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditetapkan, Jika terjadi keadaan memaksa atau force majeure, PIHAK KEDUA akan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah terjadi keadaan memaksa atau force majeure tersebut. Halaman 5 dan? 4, Penentuan keadaan memaksa atau force majeure dilakukan melalui kesepakatakan PARA PIHAK. 5. Apabila oleh sebab terjadi keadaan memaksa (force majeure) Pekerjaan harus dihentikan dan tidak dapat diajukan lagi, maka kepada PIHAK KEDUA akan dibayarkan harga sebesar persentase pekerjaan yang telah dikerjakan, serta PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan mengajukan tuntutan ganti rugi dan lain-lain. Pasa 11 LAIN-LAIN Apabila di kemudian hari dirasakan adanya hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk merundingkannya dalam ketentuan tambahan atau pengurangan yang akan diatur dalan Amandemen yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian ini. Pasal.12 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, penyelesaiannya akan dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Apabila dengan jalan musyawarah untuk mufakat tidak dapat menyelesaikan perselisihan dalam waktu 60 (enam puluh) hari, maka PARA PIHAK ‘akan menyelesaikan perselisihan melalui Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tamiang Layang. Pasal 13 PENUTUP 1, Perjanjian ini dianggap sah apabila sudah ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan berlaku efektif setelah dilakukan pembayaran Tahap | oleh PIHAK PERTAMA. 2. Perjanjian ini tunduk pada dan ditafsirkan menurut hukum yang berlaku di Negara Republik indonesia. Halaman 6dan'7 Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekutan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT. PUTRA ASYANO MUTIARA TIMUR CV. RADITYA MALIK Project Manager Halaman 7 das 7

You might also like