You are on page 1of 2
(3 BPJSKesehatan 3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 804/11-01/0521 Pekanbaru, 03 Mei 2021 Lampiran Satu Berkas Hal Pemberitahuan Syarat dan Tata Cara Pelaporan Pemberhentian Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan yang Mengalami PHK Yth. Pimpinan Badan Usaha/ Lembaga/Universitas/ Perguruan Tinggi/ dan Badan Hukum lainnya di Tempat Menindaklanjuti hasil petemuan dengan perwakilan badan usaha di wilayah kerja Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, bersama ini kami beberapa informasi terbaru terkait dengan syarat dan tata cara pelaporan pemberhentian kepesertaan Program Jaminan Kesehatan dalam hal adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai berikut: 5 1. Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang mengalami PHK tetap memperoleh hak manfaat jaminan kesehatan paling lama 6 (enam) bulan sejak di PHK, tanpa membayar iuran dengan memenuhi kriteria: a. PHK yang sudah ada putusan pengadilan hubungan industrial, dibuktikan dengan putusan/akta pengadilan hubungan industrial; b. PHK karena penggabungan perusahaan, dibuktikan dengan akta notaris; c. PHK karena perusahaan pailit atau mengalami kerugian, dibuktian dengan putusan kepailitan dari pengadilan; atau d._PHK karena Pekerja mengalami sakit yang berkepanjangan dan tidak mampu bekerja, dibuktikan dengan surat dokter. 2. Mengacu pada Peraturan BPJS Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan BPJS Nomor 6 Tahun 2018 tentang Administrasi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan bahwa pelaporan terhadap peserta PPU yang mengalami PHK dengan atau tanpa jaminan kesehatan dilakukan oleh Pemberi Kerja dengan membawa dokumen pengajuan sebagai berikut a. Surat pembeitahuan penonakifan pekerja dari pimpinan perusahaan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi/Kabupaten/Kota dengan tembusan ke BPJS Kesehatan tempat perusahaan terdaftar (lampiran 1) lengkap dengan daftar nama tenaga kerja yang mengalami PHK (lampiran 3) b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Pimpinan Perusahaan yang menerangkan pemberhentian kerja dan telah melaksanakan sosialisasi Program Jaminan Kesehatan, dikecualikan bagi peserta yang meninggal (Lampiran 2); c. Surat keterangan pemberhentian kerja (pengganti perjanjian kerja sama/perjanjian bersama), untuk pekerja PHK karena habis masa kontrak, pensiun, mangkir, atau pemecatan yang sudah mendapat kesepakatan (lampiran 4); dalam hal disampaikan oleh perwakilan perusahaan, maka dilengkapi dengan surat kuasa; Kantor Cabang Pekanbaru _ J Tuanku Tambusai Ujung Komp. 20 Ruko No. 6 F-10 Kel. Labuhbaru Barat Kec. Payung Sekaki Pekanbaru Riau 28292 Telp. +62 761 32004 Fax. +62 761862880 \wwnw.bpjs-kesehatan.go.d 3. Pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dilakukan paling lambat tanggal 20 (dua puluh) pada bulan berjalan. Dalam hal tanggal 20 (dua puluh) jatuh pada hari libur, pelaporan dilakukan pada hari kerja berikutnya. Apabila pelaporan dilakukan lebih dari tanggal 20 (dua puluh), pemberi Kerja dan pekerja berkewajiban membayar iuran bulan berikutnya 4. Adapun tatacara pelaporan penonaktifan pekerja adalah sebagai berikut: a. Penonaktifan pekerja dilaporkan melalui aplikasi edabu, b, Melengkapi dokumen pendukung pelaporan pemberhentian kepesertaan program jaminan Kesehatan yang mengalami PHK, melalui email pedaftaranppu.kcu- pekanbaru@bpjs-kesehatan.go.id sesuai yang tertera pada point 2 di atas. ¢. Data pengajuan peserta yang mengalami PHK akan diverifikasi kesesuaian usulan dengan dokumen pendukung oleh BPJS Kesehatan dan dilakukan penonaktifan berdasarkan hasil verifikasi. Untuk itu mohon pastikan kembali dokumen usulan diserahkan sesuai dengan format yang telah ditentukan secara benar dan lengkap. 5. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Relationship Officer (RO) Badan Usaha/ Lembaga/Universitas/ Perguruan Tinggi dan atau Badan Hukum lainnya yang Bapak/Ibu pimpin. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. Nora Duita Manurung AAMPS.00

You might also like