You are on page 1of 25
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR SB: 4 TATA CARA UNTUK PERSETUJUAN PEMBANGUNAN DAN PENGHAPUSAN FUNGSI BENDUNGAN OKTOBER 2002 KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIRY KETUA KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN NOMOR : 04/KPTS/1994, jo Nomor : 04/KPTS/2002 Tentang : TATA CARA UNTUK PERSETUJUAN PEMBANGUNAN dan PENGHAPUSAN FUNGSI BENDUNGAN Menimbang Mengingat a b, 4 Direktur Jendera! Sumber Daya Airf Ketua Komisi Keamanan Bendungan bahwa bendungan sebagai bangunan yang mempunya kemanfaatan umum, perlu adanya upaya pengamanan agar diperdleh manfaat yang menerus serta jaminan atas Keselamatan masyarakat; bahwa upaya pengamanan bendungan perlu ditindaklanjuti dengan upaya penyusunan Tata Cara untuk Persetujuan Pembangunan dan Penghapusan Fungsi Bendunga bahwa untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komisi Keamanan Bendungan berwenang untuk mengatur lebih lanjut pelaksanaannya; bahwa schubungan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Tata Cara Untuk Persetujuan Pembangunan dan Penghapusan Fungsi Bendungan dengan Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Undang-undang Nomor 1] tahun 1974 tentang Pengairan; Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tenta’ 1g Tata Pengaluran Air, Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai; Keputusan Presiden RI Nomor 228 Tahun 2001 tentang, Pembentukan Kabinet Gotong Royong; DAFTAR IST Halaman KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI... PRAKATA.. iif BabI — Pendahuluan 1 11 Umum. 1 12 Maksud dan Tujuan,.. : 2 13 Jenis-lenis Kajian Keamanan Bendngan dan Persetujuan 2 Bab IL Kajian Desai... . 3 2.1 Persiapan i ae 3 2.2 Rangkaian Kegiatan dan Persetujuan. 4 a. Destin... 4 b. — Pengisian Waduk ... 4 c. Pengoperasian Waduk, 4 2.3 Usulan Persetujuan dan Bahan Kajian 5 2.4 — Penetapan Regt Kajian 5 2.5 Inspeksi Kajian/Pemantauan, 5 2.6 Kajian 6 a. Kajian Awal ce 6 b. Kajian Menyelurah eee 6 2.7 Saran Regu Kajian 6 2.8 — Tindak Lanjut Saran 7 2.9 — Sidang Teknis Komisi 7 210 Tindake Lanjut Satan Sidang Teles. 7 2.11 Perbaikan Laporan Kajian... 7 2.12 Sidang Pleno Komi 7 213 Saran dan Rekomendasi Sidang Pleno. 8 Bab III Perubahan, Rehabilitasi, Perluasan, dan Penghapusan Fungsi 9 BabIV Panel Ali Bebas 00 Rrasnene : 10 Bab V —_ Ketentuan Setelah Persetajnan Diperoleh.... ; u Bab VE Biaya..nnsn ca 2 PRAKATA Tata Cara Untuk Persetujuan Pembangunan dan Penghapusan Fungsi Bendungan adalah merupakan penyempurnaan dori Prosedur Sertifikasi Keamanan Bendungen No. 04/PP/KKB/1994, November 1994. Penyempurnaan diJakukan dengan memperbaiki tata letak sesuai dengan stander baku penulisan pedoman, dan isi disesuaikan dengan Kondisi perkembangan Organisasi Keamanan Bendungan terakhit, disamping juga memperluas materi, dengan harapan Pedoman ini akan mudah dimengerti oleh para pengguna. Pedoman disusun oleh Tim Penyusun yang terdii alas 1. Ir, Zainuddin, ME. 2. Ir. Gatot Soenarjo Akhimya kami acapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Pedoman ini, serta kepada semua pihak yang telah mesbantw datum penyusunan pedoman, pihuk yang Kaitik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan pedoman ini, Jakarta, Agustus 2002 Kepala Balai Keamanan Bendungan wv Ir: Pudji Hastowo, Dipl. H.E La BABI PENDAHULUAN UMUM Sesuai dengan SNI No. 1731-1989-F mengenai Pedoman Keamanan Bendungan dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 296/KPTS/M/2001 tentang Perubahan Permen PU Nomor 7TUPRVVI997 tentang Keamanan Bendungan, setiap pembangunan dan pengbapusan bendungan harus mendapat persetujuan dari Menteri. Dalam melaksanakan tugasnya, Menteri dibanta oleh Komisi Keamanan Bendungan untuk memberi rekomendasi dan saran kepada Menteri dalam menyelenggarakan koordinasi penanganan kegiatan yang berkaitan dengan Keamanan bendungen. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi didukung oleh Balai Keamanan Bendungan yang tugasnya antara Tain melaksanakan kajian keamanan bendungan, inspeksi pemantauan terhadap pelaksanaan konstruksi dan pengisian waduk, serta inspeksi awal, berkala, dan luar bias Kajian keamanan bendungan terdivi dari kajian desain untuk menerbitkan persetyjuan desain, Kajian pelaksanaan Konstruksi untuk menerbitkan persetujuan pengisian waduk, Kajian pelaksanaan pengisian untuk menerbitkan persetujuan pengoperasian waduk, dan kajian penghapusan fungsi bendungan, Di samping itu ada pula kajian lain yang dilaksanakan pada seat inspeksi berkala dan luar biasa yang tidak dijelaskan pada pedoman ini. Prinsip Kajian adalah menilai kesesuaian antara desain, pelaksanaan konstruksi, pengisian waduk, dan penghapusan fungsi bendungan dengan nndar pedoman, dan prosedur yang berlaku. Hasil kajian Balai akan dievaluasi oleh Komisi di dalam Sidang Teknis dan atau Sidang Pleno. Keputusan sidang, adalah berupa rekomendasi kepada Menteri untuk memberi persetujuan terhadap tabapan suatu pembangunan atau penghapusan fimgsi bendungan, atau benipa saran terhadap Pemilik atau Pengelola Bendungan untuk peningkatan keamanan suatu bendungan. Pada Lampiran 1, disajikan bagan alir proses persetujuan sejak dari usulan persetujuian sampai dengan diterbitkannya persetujuan oleh Menteri. Dengan dixeluarkannya persetyjuan oleh Menteri atau rekomendasi oleh Komisi, hal ini tidak berarti telah membebaskan Pemrakarsa, Pemilik, dan Pengelola bendungan dari sanksi hukum, kewajiban, dan tanggung jawab yang meleket pada kepemilikan dan kepengelolaan bendungan tersebut, 12 13 MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam proses untuk memperoleh persetujuan pembangunan dan penghapusan fungsi bendungan, dengan tujuan agar proses persetujuan berjalan dengan tertib dan lancar. JENIS-JENIS KAJIAN KEAMANAN BENDUNGAN DAN PERSETUJUAN + Kajian desain untuk mendapatkan persetujuan desain. - Kajian pelaksanaan konstruksi untuk mendapatkan persetujuan pengisian waduk. ~ Kajian pelaksanaan pengisian awal dan evaluasinya untuk mendapatkan persetujuan pengoperasian waduk. - Kajian penghapusan fungsi bendungan untuk mendapatkan persetujuan penghapusan fungsi bendungan. PENGERTIAN a. Menteri adalah Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah atau Menteri yang diberi tugas mengatur keamanan bendungan. b. Komisi adalah Komisi Keamanan Bendungan sebagaimana yang dijelaskan pada butir 1.1 ¢. Balai adalah Balai Keamanan Bendungan sebagaimana yang dijelaskan pada butir 1.1 4. Rehabilitasi adalah tindakan memperbaiki bendungan atau waduk yang rusak,, memburuk, atau yang kurang aman untuk mengamankan kondisi struktural dan atau operasional, termasuk pereneanaan, pelaksanaan pekerjaan perbaikan, dan uji perilaku. e. Perubahan adalah setiap penyimpangan dari desain asli yang menghasilkan atau yang akan menghasilkan modifikasi struktural £ Perluasan adalah setiap perubaban terhadap bendungan, dalam arti perluasan dan atau penambahan yang dapat meningkatkan atau memungkinken peningkatan elevasi muka air waduk maksimum atau penambahanan volume isi waduk can penambahan tinggi jagaan, Penghapusan fungsi bendungan adalah menghentikan penggunaan bendungan atau menghentikan pengisian material limbah bagi bendungan limbah untuk selamanya yakni dengan atau tidak mengosongkan waduk dan membiarkan sungai membentuk rejim aliran alamiah dengan atau tanpa membongkar bendungen. © 2d 22 BABII PEMBANGUNAN BENDUNGAN PERSIAPAN Sebelum memulai kegiatan pembangunan atau penghapusan bendungan, lebih dulu Perrakarsa Pembangunan/Pemilik Bendungan harus melakukan Kegiatan-kegiatan persiapan sebagai berikut 1) Memahami aturan-aturan yang berkaitan dengan Keamanan Bendungan terutama SNI No, 1731-1989 tentang Pedoman Keamanan Bendungan dan Pedoman Teknis Kajian Keamanan Bendungan, agar di dalam pelaksanaen pembangunan dapat memenuhi persyaratan keamanan bendungan, 2) Menyiapkan perijinan antara lain sebagai berikut 1) in penggunaan sumber daya air beserta lokasinya. 2) Persetujuan AMDAL 3) Menyiapkan dokumerbaban Kajian keamanan bendungan sesuai dengan maksud dan tujuan persetujuan keamanan bendungan yang diusulken, RANGKAIAN KEGIATAN KAJIAN DAN PERSETUJUAN Setiap pembangunan bendungan, harus mendapat tiga macam persetuj sesuai dengan tehap pembangunannya, yaitu a, Persetujuan desain ; b. Persetujuan pengision waduk ; dan c. Persetujuan pengoperasian waduk, Setiap persetujuan, harus didahului dengan kajian keamanan bendungan oleh Balai, Kemudian laporan kajian Balai dievaluasi oleh Komisi didalam sidang-sidang Komisi. Apabila tahapan pembangunan dinilai telah memenuhi siandar, pedoman, dan prosedur yang berlaku, Komisi akan mengeluarkan rekomendasi kepada Menteri, untuk mengeluarakan persetujuan (sertfikat persetujuan). Desai 1) Pelaksanaan pembangunan bendungan/waduk baru, tidak dapat dilaksanakan sebelum pemilik bendungan memperoleh persetujuan tertulis atas desain dan spesifikasinya dati Menteri, Permohonan persetyjuan diajukan oleh pemilik bendungan dengan dilampiri dokumen kajian desain seperti yang terdapat pada Lampiran 3. Laporan desain harus ditandatangani oleh Konsultan penanggung jawab desain. Statement Panel Bebas, apabila ada, agar dilampirkan pula, e 2) Laporan desain akan dikaji oleh Balai. Apabila laporan desain dapat disetujui oleh Balai, Balai akan membuat laporan kajian desain sebagai Dahan yang akan dievaluasi di dalam Sidang Teknis dan Sidang Pleno Komisi. Laporan desain yang belum dapat disetujui Balai akan dikembalikan kepada pemilik bendungan untuk disempumakan dengan ponjclasan kekurangannya. 3) Setelah Komisi menilai, laporan desain yang diajukan telah sesuai dengan Standar Pedoman dan Prosedur yang berlaku, Komisi akan memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk menerbitkan sertifikat persetujuan desain dan spesifikasinya, sehingga pelaksanaan pembanguaan dapat dimulai, 1) Setelah Konsultan yang menangani desain dan/atau pelaksanaan telah menyatakan bahwa peleksanaan pembangunan bendungan/waduk telah memenubi sysrat untuk pengisian, maka pemilik bendungan diwajibkan mengajukan permohonan persetajuan pengisian waduk kepada Komisi dengan tembusan kepada Balai disertai dokumen kajian seperti pada Lampiran 4, 2) Pengisian Waduk tidak boleh dilaksanakan sebelum ada inspeksi dari Balai, dan Komisi yang akan memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk mienerbitkan sertifikat persetujuan pengisian waduk Pengoperasian Wadukk 1) Selambat-lambatnya dua abun setelah Persetujuan Pengisian ditandatangani oleh Menteri, atau setelah waduk terisi penuh selama waktu dua kali dalam tahun yang berbeda dan memunjukkan bahwa perilaku bendungan dan waduk’ telah aman, maka konsultan yang menangani pelaksanaan pembangunan bendungaw/waduk tersebut harus mengeluarkan Laporan Pekerjaan Selesai, kemudian Pemilik Bendungan diwajibkan mengajukan permohonan Persetujuan Pengoperasian Waduk kepada Komisi dengan tembusan kepada Balai dengan disertai dokumen kajian seperti Lampiran 5. 2) Apabila setelah melewati jangka waktu dua tahun konsultan yang bertanggung jawab alas pelaksanaan bendungan belum mengeluarkan Laporan Pekerjaan selesai, maka konsultan harus menyampaikan penjctasan tertulis kepada Pemilik disertai alasan-alasan keterlambatannya, kemudian Pemilik menyampaikannya kepada Komisi. 3) Pekerjaan Pembangunan Bendungan dan Waduk belum dapat dianggap selesai sebelum Menteri menerbitkan Sertifikat Persetujuan Pengoperasian Waduk. 23 24 USULAN PERSETUJUAN DAN BAHAN KAJIAN Usulan persetujuan disampaikan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air, dengan tembusan kepada : Komisi Keamanan Bendungan dan Kepala Balai Keamanan Bendungan dengan Jampiran berupa dokumen kajian, Dokumen kajian disampaikan langsung kepada Kepala Balai Keamanan Bendungan sebanyak 2 (duta) rangkap. Daftar jenis dan macam dokumen kajian yang harus dilampirkan pada masing-masing usulan persetujuan, disajikan pada Lampiran 2, 3, 4, dan 5. Pokok-pokok materi kajian untuk sctiap uswlan persetujuan, dapat dilihat pada tabel Lampiran 6, sedang uraian meteri kajian yang lebih rinci dapat dilihat pada “Pedoman Kajian Keamanan Bendungan” yang dikeluarkan oleh Balai Keamanan Bendungan. PENETAPAN REGU KAJIAN Regu Kajian Balai ditetapkan oleh Kepala Balai, yang anggotanya berasal dari tenaga tetap Balai, dan apabila perlu dapat didukung oleh tenaga abli paruh waktu/tidak tetap. INSPEKSI KAJIAN/PEMANTAUAN olelt REGU KAJIAN BALAL a, Selama kajian, Regu Kajian Balai beriugas melakukan inspeksi kajian atau inspeksi pemantavian b. Pada kajian desain, inspeksi dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data lapangan dan mengkonfirmasi data desain engan kondisi Japangan. Inspeksi dilakukan setelah dokumen kajian desain diterima oleh Balai. c. Pada kajian pelaksanaan konstruksi, inspeksi dilakukan untuk memantau pelaksanaan Konstruksi dan menilai _ kesesuaian pelaksanaannya dengan desain, standar/kriteria, dan pedoman yang berlaku. Inspeksi pemantauan pelaksanaan Konstruksi, dapat dilakukan beberapa kali pada tahap-tahap yang penting, seperti pada tahap gafian pondasi mencapai elevasi rencana, pertengahan _pelaksanaan timbunan, dan menjelang akhir pelaksanaan konstruksi. a. Pada kajian pelaksanaan pengisian, inspeksi pemantauan dilakukan untuk memantau palaksanaan pengisian dan perilaku bendungan, serta menlai kescsuaiannya dengan asurasi-asumsi desain, standar, dan pedoman yang berlaku, 27 Inspeksi pemantauan pengisian dilakuken pada tahap-tehap yang penting atau pada pertengahan pengisian dan setelah air waduk melimpas di atas bangunan pelimpah. © Inspeksi dilakukan bersama-sama dengan konsultan, wakil pendesain dan wakil pemilik atau pengelola. Pemilil/Konsultan wajib menyimpan semua arsip inspeksi yang dilakukannya dan harus dapat menunjukkannya kepada Regu Inspeksi Balai, diminta atupun tidak diminta, KAJIAN a Kejian Awal Kajian awal dilakukan oleh Regu Balai sebelum melakukan inspeksi Japangan, dengan mengkaji dokumen (data, laporan, gambar) yang diterima oleh Balai Dari kajian awal akan diperoleh gamberan kondisi dan permasalahan- pennasalahen yang ada di lapangan, sebingga dapat disusun jadual, materi diskusi, serta sasaran inspeksi sehingga pelaksanaan inspeksi dapat lebih efektif. Db. Kajian Menyeluruh Kajian ini dilakwkan tethadap data lapangan dan dokumen kajian dengan pokok-pokok kajian seperti pada Daftar Simak Lampiran 2. Penjelasan_ yang lebih rinci mengenai materi kajian diuraikan pada “Pedoman Teknis Kajian Keamanan Bendungan”. SARAN REGU KAJIAN BALAL a. Regu Inspeksi/Kajian Balai, apabila diperlukan dapat menyampaikan rekomendasi mengenai tindakan yang _perlu diadakan oleh Pemilik/Pengelola untuk menjaga, memperbaiki atau mengembalikan keamanan bendungan. b. Temuan dan hasil sctiap inspeksi kajian yang dilakukan sendiri oleh Pemilik/Konsulten, harus disajikan dan disampaikan ke Balai dalam laporan resmi. Setiap bagian dari laporan itu ditandatangani oleh anggota regu inspeksi/kajian dan atau anggota khusus (spesialis/panel bebas) yang ditugasi oleh Pemilik dan disampaikan kepada Balai, yang kemudien dijadikan bahan pertimbangan bagi Regu Kajian Balai, Selanjumya Balai akan melaporkannya kepada Komisi Keamanan Bendungan, 2.8 2.9 TINDAK LANJUT SARAN Tindak Janjut ates saran Regu Kajian Balai yang sudah atau belum dilakukan oleh Pemilik/Pengelola Bendungan harus dilaporkan kepada Komisi. Apabila Pemilik/Pengelola Bendungan tidak sependapat dengan saran Regu Kajian, PemililéPengelola Bendungan dapat mengajukan keberatan kepada Komisi dengan alasan-alasan yang mendasarinya. Apabila dipandang perlu Komisi dapat meminta Pemilik/Pengelola untuk melakukan kajian oleh pibak ketiga / Independent Consultant atau Panel of Expert. SIDANG TEKNIS KOMISL a, Sidang Teknis Komisi atau Sidang Terbatas Komisi adalah Sidang Komisi yang membahas masalah teknis dan atau masalah tertentu Jainnya yang tidak perlu dihadii oleh semua anggota Komisi. b. Sidang dihadiri oleh anggota-anggota Komisi tertentu yang diundang sesuai dengan bidang Keahliannya sera regu kajian dari Balai Keamanan Bendungan. Sidang Teknis Komisi untuk pembahasan laporan kajian harus dihadiri oleh pihak-pihak dan instansi lain yang terkait seperti Pemilik/Pengelola Bendungan, Konsultan Perencana dan atau Pelaksana serta Kontraktor, Nara Sumber, dan lain-lain, TINDAK LANJUT SARAN SIDANG TEKNIS a, Keputusan Sidang Teknis berupa saran-saran, dituangkan dalam Risalah Sidang Teknis yang kemudian dilaporkan pada Sidang Pleno Komisi, >, Tindak Janjut atas saran Sidang Teknis Komisi, baik yang sudah atau yang tidak dilakukan oleh Pemilik/Pengelola Bendungan, dilaporkan kepada Komisi oleh Balai PERBALKAN LAPORAN KAJIAN Laporan kajian yang dibahas di dalam Siang Teknis_Komisi difinalkan/disempurnakan oleh Regu kajian sesuai dengan keputusan sidang SIDANG PLENO KOMISI Sidang Pleno atau Sidang Umum Komisi dalam rangka proses persetujuan pembangunan dan penghapusan fungsi bendungan adalah sidang lengkap yang dihaditi oleh seluruh anggota komisi dan regu kajian dari Balai, serta peserta lain seperti diuraikan pada butir 2.9 b. Sidang Pleno Komisi juga disclenggarakan dalam rangka proses persetujuan pedoman, stander, petunjuk teknis, dan peraturan-peraturan Tainnya tentang keamanan bendungan, 213 SARAN DAN REKOMENDASI SIDANG PLENO a Keputusan Sidang Pleno Komisi dituangkan di dalam Risalah Sidang Pleno, dapat berupa rekomendasi kepada Menteri untuk menotak atau memberi persetujuan dan atau saran kepada Pemilik/Pengelola Bendungan untuk meningkatkan keamanan bendungan. Risalah Sidang Pleno Komisi ditandatangeni oleh Ketua Sidang dan Kepala Balai sebagai Sekretaris Sidang, Pemilik/Pengelola Bendungan melaporkan pelaksanaan tindak Janjut atas saran Sidang Pleno Komisi kepada Balai Balai memantau pelaksanaan tindak Janjut atas saran Sidang Komisi yang dilaksanakan oleh Pemilik/Pengelola Bendungan. 3 32 33 BABII PERUBAHAN, REHABILITASI, PERLUASAN, DAN PENGHAPUSAN FUNGSI PERUBAHAN DAN REHABILITASI Disain Perubahan dan Rehabilitasi harus dilaporkan kepada Balai, Di dalam diskusi penjelasan kepada Balai, Pemilik/Pengelola Bendungan harus didampingi oleh Pendesain yang bertanggung jawab atas perubahan dan rehabilitasi. b. Disain Perubahan dan Rehabilitasi Bendungan yang mengakibatkan perubahan dan/atau perbaikan struktur yang mendasarharus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Menteri. Demikian pula untuk pengisian dan pengoperasian, terlebih dulu harus mendapat persetujuan dari Menteri. c. Tata cara untuk mendapatkan persetujuen pelaksangan Perubahan dan Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (b) mengikuti semua Ketentuan-Kelentuan mengenai pembangunan bendungan baru seperti tersebut dalam Bab Il PERLUASAN Tata cara untuk mendapatkan perserujuan desain, pengisian dan pengoperasian, perluasan bendungan, mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tersebut dalam Bab Il. PENGHAPUSAN FUNGSI BENDUNGAN a, Tata cara untuk mendapatkan persetujuan desain penghapusan fungsi bendangan, mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tersebut dalam Bab 0. b, Setelah_memperoleh persetujuan penghapusan fungsi bendungan, Pemilik/Pengelola Bendungan, harus melaporkan _pelaksanaan penghepusan fungsi bendungan kepada Balai c. Balai melakukan pemantauan atas pelaksanaan penghapusan fungsi bandungan. 44. 42. 43. 44, BABIV PANEL AHLI BEBAS Panel Abli Bebas dipekerjakan oleh Pemilik Bendungan ates permintaan Balai Keamanan Bendungan sesuai petunjuk Komisi Keamanan Bendungan dalam hal diperlukan pertimbangan teknis yang lebih mendalam mengenai Keamanan Bendungan yang berhubungan dengan 4 Penerapan teknologi yang relatif baru; atau b. Ketinggian bendungan diukur dari lembah terdalam sekurang-kurangnya 75 m dengan daya tampung sekurang-kurangnya 100.000.000 m’; atau ¢. — Klasifikasi Bahaya Bendungan Tinggi. Biaya yang ditimbutkan dengan mempekerjakan Panel Abli Bebas menja beban kepada Pemilik Bendungan. Kerangka acuan kerja Panel Ahti Bebas, harus dikonsultasikan kepada Balai, Komposisi Panel Abli Bebas agar diusulkan oleh Pemilik Bendungan kepada Komisi. 10 BABV KETENTUAN SETELAH PERSETUJUAN DIPEROLEH 5.1. Pemilik bendungan berkewajiban menugaskan kepada yang diserahi melakukan manajemen proyek dan supervisi pelaksanaan pembangunan bendungan untuk melaksanakan kaji ulang (review) desain sebelum pelaksanaan pembangunan dan melaporkan hasilnya kepada Balai Keamanan Bendungan, 5.2. Pemilik bendungsn harus melaksanakan konstruksi sesuai dengan persyaratan teknis dan ketentuan pelaksanaan konstruksi yang ditentukan dalam Sertifikat Persetujuan Desain yang diterbitkan oleh Menteri 5.3, Setiap perubahan desain yang akan menghasilkan modifikasi struktur, harus dilaporkan kepada Balai, sebelum dilaksanakan, 5.4, Setelah mendapat persetujuan pengoperasian waduk, Pemilik bendungan harus melakukan pengelolain bendungan sesuai dengan petunjuk operasi dan pemeliharaan yang telah ditentukan dan telah mendapatkan_persetujuan pengoperasian dari Menteri Pemilik bendungan wajib 4. Mengumpulkan serta mengarsipkan data dan dokumen bendungan sesttai dengan ketentuan yang berlaku. b, Mengudakan, memasang, dan memelihara instrumen bagi pemantauan bendungan yang berkaitan dengan keamanan bendungan. ©. Mencatat dan mengevaluasi secara berkala data yang berkaitan denga keamanan bendungan sebagaimana ditentukan oleh Tenaga Abli Perencanaan Bendungen atau sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam laporan inspeksi, selanjutnya melaporkannya kepada Balai Keamanan Bendungan. 4. Mengatur agar setiap bendungan selaty berada di dalam pemantauan satuan yang bertugas melakukan pemantauan perilaku bendungan. ©. Melaksanakan pemeriksaan berkala biasa sekurang-kurangnya_sekali dalam 1 (satu) tahun dan pemerikstan Iuar biasa. Pemilik Bendungan wajib melaporkan hasil pemeriksaan kepada Balai Keamanan Bendungan. 5.6. Inspeksi awal tethadap suatu bendungan dari hasil pembangunan, perluasun, ataupun rehabilitasi, adalah inspoksi pertama yang dilaksanakan dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun setelah diberikan persetujuan pengoperasian. BAB VI BIAYA Biaya yang ditimbulkan oleh kegiatan pengkajian desein, pengkajian pelaksanaan konstruksi, pengkajian pelaksanaan pengisian, dan pengkajian penghapusan fungsi bendungan, serta biaya untuk kegiatan inspeksi pemantauan dan evaluasi oleh Balai dan Komisi dibebankan kepada Pemilik Bendangan. | | i | | | i | | | | 12 Lampiran 1 BAGAN ALIR PROSES PERSETUJUAN DESAIN, PENGISIAN i AWAL, OPERASI, DAN PENGHAPUSAN FUNGSI BENDUNGAN Permohonan Perseiujuan DessiniPengisian awall Pengoperasian Waduk Penghapusen Fungsi Bendungan oleh Pemitk Bondunaan kenada Komist ¥ kefan aval teporan dan Data (oleh Balai) LLanjut (oleh Perit) Pomilik Bendungan) Tides va tt Tanggapan, Sanggahan, Tindek Laporan Kaien BKE_fe—————| [Sree erate se Een | Tame Tt icant i mt > Tonononandan san | i va Sidang Pleno Korisi G > Tidak i ye Rekomendasi Persetujuan kepada Mentesi (leh Komisi) ~ Perehooan dja kepada Kea KKB Persotyjuan (dari Mentos) ‘anps tmpira;temusan kepada UK Senge amir dakurer yang dipeton nuk kan, 13 DAFTAR SIMAK Lampiran 2 D ajian Desain Bendimgan K = KajianPelaksanaan konstruksi bendungan untuk persetujuan pengisian awal waduk © =Kajian Pelaksanaan Pengisian untuk persetujuan operasi dan pemeliharaan bendungan/waduk H eng-Hapus-an bendungan x erlu kajian Pokok ~ Pokok Kajian 1. Geologi Teknik 1.1 Metode dan Cakupan Survai dan Investigasi 1.2 Peta Geologi Teknik; Stratigrafi, Struktur Geologi 1.3 Hidrogeologi 1.4 Galian Fondasi dan Perbaiken Fondasi 1.5 Masalah 2. Desain Hidrotogi 2.1 Metoda dan kriteria desain 2.2 Karakteristik hidrologi, pola banjir, kondisi limpasan (Run off) dan atau angkutan sedimen layang 2.3 Hambatan operasi 2.4 Keadaan muka air buri (ail race ) 2.5 Hambatan aliran banjir di hillr bendungan 2.6 Manajemen sungai dan DPS 3. Desain Bangunan dan Sifat Bangunan 3.1 Metoda dan kriteria desain 3.2 Kondisi pembebanan dan faktor keamanan 3.3 Stabilitas fondasi 3.4 Deformasi bangunen 3,5 Kemerosotan mutu 3.6 Rembesan dan gaya angkat 3.7 Respon aktivitas seismik 3.8 Peralatan hidromekanikal 4 Pokok - Pokok Kajian 4. Instrumentasi 4,1 Sistem observasi hidrologi 4.2 Pemantauan bendungan 43 Pemantavan seismik 4.4 Pemnantauan perilaku tampuan (abutment) 4.5 Pemantauan sedimentasi 4.6 Pemantauan Kolam olak pelimpah ( stling basin) 5. Operasi Waduk 5.1 Debit banjir dan operasi pelimpab* 5.2 Stabilitas tebing waduk 5.3 Aspek lingkungan 5.4 Peringatan banjir 6. Inspeksi 6.1 Inspekstur dan inspeksi 6.2 Jadual inspeksi dan pokok inspeksi 6.3 Metode inspeksi dan kegiatan rutin 6.4 Pemosesan dan evaluasi 6.5 Alu data, laporan dan pelaporan 6.6 Prosedur dan proses Pembuatan Keputusan 7, Dokumentasi dan Arsip 7.1 Cacatan dan pengarsipan 7.2 Ketersediaan dan aksesibilitas data 8. Prosedur dan Rencana Tindak Darurat (RTD) 8.1 Kelas Bahaya Bendungan 8.2 Rencana Tindak Darurat 8.3 Sistem Peringatan Darurat 8.4 Sistem Komunikasi Darurat 8.5 Proses dan Prosedur Keputusan Darurat 8.6 Pelatihan Operasi Darurat 15 Pokok - Pokok Kajian D 9. Aspek Khusus Berkaiian dengan Sungai Perbaiasan 9.1 Keamanan bendungan x 9.2 Pengendalian banjir dan debit pengeluaran x 9.3 Kerjasama operasi dan Pengclolaan DPS. x 9.4 Peringatan darurat x 10. Klasifikasi Tingkat Bahaya Bendungan 10.1 Kriteria klesifikasi x 10.2 Fleksibilitas dan Perubahan klssifikesi 11. Musibah, Kecelakaan dan Kejadian luar bi 11.1 Investi isi den evaluas 11.2 Perbaikan-perbaikan 11.3 Pencegahan terulangnya kecelakean x 12, Pembiayaan 12.1 Perkiraan biaya 12.2 Pendanaan 16 Lampiran 3 DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN DESAIN Dokumen yang diperlukan (rangkap 3), antara lain mencakup 1. Perijinan a. Copy ijin pembangunan bendungan beserta lokasinya dan jin penggunaan sumber daya air dari instansi yang berwenang, b, Copy persetujuan AMDAL. 2. Laporan studi kelayakan (harus selalu ada) 3. Laporan desain rinci Laporan utama, termasuk tipe bendungan berikut data-data teknik Kriteria dan metode desain Nota perhitungan (design calculation) Metode pelaksanaan konstruksi (construction method) Spesifikasi teknik Rencana pelaksanaan konstruksi Laporan penyelidikan rinci mengenai perilaku, penampilan operasi, dan kekokohan bangunan (lihat pasal 38 Pedoman Keamanan Bendungan) bagi desain perubahan, rehabilitasi, perluasan, dan penghapusan fungsi bendungan. ere aese 4, Laporan survai dan investigasi : a. Laporan survai pengukuran b. Analisis hidrologi c. Laporan Geologi Teknik, termasuk peta dan penampang melintangnya, laporan kualitas dan kuantites material/bahan bangunan, dil 5. Gambar desain a. Ukuran Al (lengkap) b. Ukuran 43 (lengkap) 6. Laporan kaji ulang desain (review design, bila ada) 7. Ringkasan eksekutif ANDAL, RKL, RPL 8. Uraian ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan desain, mencakup butit-butir yang tercantum dalam Daftar Simak 9, Data teknis bendungan sesuai format baku 10. Foto-foto lokasi tempat calon bendungan, 7 Lampiran 4 DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN PENGISIAN WADUK Dokumen yang diperlukan (rangkap 3), paling tidak terdiri atas : 1. Laporan Geologi Teknik rinci, mencakup bore log serta hasil explorasi lainnya dan Peta Geoteknik Tapak Bendungan (dati investigasi galian pondasi) dan investigasi tambahan (kalau ada) serta laporan lengkap mengenai perbaikan pondasi 2. Laporan Pekerjaan Grouting, metode dan pola yang digunakan serta Peta Lugeon sebelum dan sesudah grouting, 3. Laporan perubahan desain (kalau ada) disertai alasan pendukung dan pethitungennya, 4, Laporan pengendalian muta pekerjaan (quality control) dan pelaksanaan Konstruksi berikut kendela dan cara mengatasinya. 5. Hasil Pemeriksaan peralatan hidromekanik di pabrik maupun di lapangan serta hasil uji kering dan basal (harus ada). 6. Laporan Penyelesaian Proyek (Project Completion Report). Bila butir 1 sampai dengan 5 sudah tercakup dalam laporan ini, maka laposan secara terpisah tidak dipertukan lagi 7. Surveillance Programme (Program Pengamatan / Pemantavan) Laporan pembacaan instrumentasi selama pelaksanaan konstuksi serta analisanya. 8, Reservoir Operation Rule. Rencana Tindak Darurat (RTD) termasuk sistem peringatan banjir (ood warning system) dan laporan sosialisasinya. 9, Rencana kegiatan pengisian awal waduk, termasuk petugas-petugas yang terlibat dan tenggung jawab masing-masing, 10. Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan (O & P) Bendungan secara menyeluruh dan Petunjak Khusus Operasi dan Pemeliharaan peralatan hidromekanik, 11. Organisasi pelaksana O & P lengkep dengan a, Bagan organisasi b. —_Uraian tugas beserta kualifikasi personilnya. 12. Laporan pelatihan petugas O & P untuk kondisi operasi normal dan operasi darurat. 18 13. 17. 18. Uraian ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ‘onstruksi mencakup tabel/matriks perbandingan Kondisi/parameter desain dengan hasil pelaksanaan di lapangan serta mencakup uraian dan butir-butir seperti tercantum pada Daftar Simak. Gambar Desain, ukuran Al dan A3. Gambar Konstruksi, ukuran Al dan A3 Gambar Purna Konstruksi (as built drawing), ukuran Al dan A3. Data teknis bendungan sesuai format baku yang telah dimutakhirkan, Foto-foto saat konstruksi dan setelah selesai dibangun 10. Lampiran § DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN PENGOPERASIAN WADUK Dokumen yang diperlukan (rangkap 3), antara lain terdiri ates : Hasil pembacaan alat pemantau perilaku bendungan (instrumentasi) dari saat pelaksanaan konstruksi (pembacaan awal) sampai dengan pembacaan terakhir. Analisis hasil pembacaan butir 1 di atas, terutama analisa_ mengenai perilaku/stabilitas bendungan. Pedoman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan waduk yang telah disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya. Organisasi pelaksanaan O & P termasuk Unit Monitoring Bendungan berikut program pelatihan dan pelaksaneannya. Laporan operasi peralatan hidromekanik. Laporan kejadian khusus lainnya seperti longsoran, rembesan, bocoran, pergeseran, kegempaan dan deformasi lainnya. Laporan pengisian waduk termasuk uraian dari butir-butir yang tereantum dalam Daftar Simak. Untuk persetujuan desain, konstruksi maupun operasi terhadap bendungan yang ditchabilitasi/diperluas, maka selain laporan seperti pada butir 3 di atas, juga haras dilengkapi pokok-pokok sebagai berikut : + Kondisi bendungan sebelum direhabilitasi, termasuk gambar-gambar desain asti dan gambar pura konstruksi (as built drawing), + Deszin baru (setelah direhabilitasi). ° Alasan teknis dan alasan-alasan lain. © Hasil survey dan investigasi dan pelaksanaan konstruksi, Data teknis bendungan sesuai format baku yang telah dimutakhirkan Foto-foto, a.1. saat air melimpas bangunan pelimpah, muka air tertinggi di waduk, daerab genangan waduk. Lampiran 6 DOKUMEN USULAN PERSETUJUAN PENGHAPUSAN FUNGSI BENDUNGAN Dokumen yang diperlukan (rangkap 3), antara Iain mencakup: 1. Reneana inci mengenai_ penghentian, eksploitasi atau pembongkaran bendungan (kalau diperlukan), —termasuk program pemugaran_ kondisi Jingkungan, keamanan dan pengamianan lingkungan 2, Hasil analise stabilitas bengunan-bangunan yang tersisa atau ditinggelkan, termesuk stabilitas bendungan berdasarkan hasil pembacaan instrumentasi 3. Hasil investigasi rinci mengenai konsekuensi atau dampak penghapusan fungsi bendungan terhadap Kondisi hidrologi dan hidrolika setempat, terutama | mengenai: © pemilihan dan penetapan alur sungai baru yang melintasi waduk yang Kosong. " pengendatian banjir. » — pengaruh banjir danatau kekeringan yang terjadi disepanjang lembah suagai di hilir bendungan, termasuk peningkatan muatan sedimen. 4, Dampak lingkungan antara lain kemungkinan berkembangbiaknya penyakit- penyakit tertentu, stabilites tebing atau lereng waduk, dan lain-lain. 5. Gambar-gambar yang diperlukan ukuran Al dan A3. 6. Foto-foto 21

You might also like