Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Jelang Ramadhan-Dikonversi
Khutbah Jelang Ramadhan-Dikonversi
Khutbah Jumat
Persiapan Menyambut Ramadhan
َنس،ي وا َِِإَما ِن َأ حْ ه ِ ا ْحل م د ه ِلل ال ِذي َض ِ َنل ،بَحو َْيج اأَلعحَزملا
َ ّ َد ال ُّش ُهور ََرم َضا َووف َ َ َ َ َ َح ُ
ُد َأ حن الَ ََ
ّ َق ال حغتَِناِ ِم ه َأح ه َل َفا
ّ ِالط
ا َع ة
َعحب ُدُه ََور ُسح وُلُه
إَِلـَه َك َلُه َوَأ حْ َه ُد
ِ ِ
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang telah menetapkan masa bagi hamba-Nya untuk
melakukan rangkaian ketaatan. Dan segala puji bagi-Nya yang telah menjadikan masa terbaik
tersebut adalah bulan Ramadhan.
Shalawat dan salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi
3|KHUTBAHJUM’ATSBELUMRAMADHAN1442H.
wa sallam. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Semoga keselamatan juga Allah
curahkan untuk umatnya yang selalu berpegang teguh kepada ajarannya.
Saya wasiatkan kepada diri saya juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa
mempertahankan serta meningkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan
sebenar-benar ketakwaan, dalam arti kita selalu tunduk dan patuh terhadap segala perintah-
Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
ٓا
َيي ـُّ ها
َ
ال
ِ
ّ ذي ن آ مُنوا
َ َح
ات
ٓ ّ ُـ قوا ا
َّ ل
ِ
ل ح َّق تـُٓ قىت ٖه َوال
َ َ َ
ِ ِ
ُت وُت َّن اَّال وحَا نـتُ م ُّم سل م و َن
َ ح ح ُح ح
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya
dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah
Kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kurang beberapa hari lagi bulan Ramadhan hadir
menyapa. Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah proyek amal besar dan safar yang melelahkan bagi
kaum muslimin yang menjalaninya.
Betapa tidak, di dalamnya ada anugerah ampunan bagi siapa yang menjalaninya dengan dasar
keimanan dan rasa harap akan pahala-Nya. Betapa tidak, di dalamnya ada serangkaian ibadah yang
membutuhkan curahan tenaga, waktu dan pikiran.
ب ا ْح
َ ِ ُ تـُح فَت ُح فِي ِ ه َأبحـَ وا ُب َوتُـغحَل ُق،َضا ُم َب َا ٌرك َفـَر َ َو َج َّل ِص َي َا مُه َأ َت ُك حم
،حي ِ م
فيِ ه َأبح َـ وا ،ال َّس َماِ ء َض ا ع َعَلحي ُك حم ُن َْ حه ٌر ََرم
ّز ََّّ ل
ُل
ُ َخح َ َيرها ف َـ ق حد ُ حِ َرم ِ ِ َم ََردُة ال َوتـَُغ ُّل
َ َْ َ م،ْي
ََِّّ ِ ل
ِ م ح،خح ن َألح حهٍ ر
ح َّش يَا ط فيِ ه
ن َر
ح ِف لِ فيِ ه لَحيـلٌَة ٌري
م
“Ramadhan telah datang kepada kalian, ia adalah bulan berkah, Allah ‘azza wajalla telah mewajibkan
kepada kalian berpuasa. Di bulan itu, pintu langit dibuka, dan pintu neraka Jahim ditutup, setan
pembangkang dibelenggu. Demi Allah, di bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Barang siapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkannya .” (HR. An-
Nasa’i No. 2106)
Dengan demikian, maka seorang muslim yang berakal tentunya akan melakukan persiapan maksimal
dan optimal sebelum memasuki bulan penuh ampunan itu.
Apa saja yang dipersiapkan oleh para sahabat Nabi dalam rangka menyambut bulan Ramadhan?
Pertama: Memperbanyak Doa
Kekhawatiran seorang muslim yang paling besar terkait amalannya adalah kekhawatiran ketika Allah
tidak menerima amalannnya. Salah satu cara untuk mengobati kekhawatiran itu tentunya adalah
dengan memperbagus pelaksanaan amalannya, mulai dari niat hingga amalan berakhir. Di luar
rangkaian pelaksanaan amalan tersebut, ada satu hal lagi yang perlu dilakukan untuk memosisikan
agar amalan itu dilihat oleh Allah sebagai sebuah ibadah yang layak dibalas dengan pahala.
Apa itu? Yakni Doa. Sesuai dengan kedudukannya yang begitu mulia dan agung, para sahabat Nabi
menyambut Ramadhan dengan penuh kehati-hatian. Dengan satu tujuan: agar amalan mereka selama
bulan Ramadhan benar-benar diterima oleh Allah sebagai rangkaian amalan yang berpahala.
Bahkan, karena begitu hati-hatinya, mereka menyambut datangnya bulan Ramadhan jauh-jauh hari
sebelum ia tiba. Tidak cukup sampai di situ, demi menjaga kualitas rangkaian amal ibadah di bulan
Ramadhan yang telah mereka lakukan, para sahabat menyelimuti berlalunya bulan mulia tersebut
juga dengan doa. Tak tanggung-tanggung, mereka berdoa selama enam bulan lamanya demi
memohon agar amal ibadah mereka di bulan Ramadhan diterima Allah.
Salah seorang ulama salaf, Yahya bin Abi Katsir, selalu melantunkan doa ini menjelang Ramadhan
tiba,
ال
ِ ِ
ّ ه َّم سل مِ ِن َإل رم َضا َن و سل م ِِل رم َضا َن وَت
َ ََ َ َ ح ََ َ ح ُ
سل
َ
ِ
ّ مه م ِن
ُ ح
مت َـ قب
ُ
ّاًل
“Ya Allah, sampaikanlah aku pada bulan Ramadhan, dan sampaikanlah Ramadhan
kepadaku, dan terimalah amalanku pada bulan itu.” (Mawarid adz-Dzam’an li ad-Durus az-
Zaman, Abdul Aziz as-Salman, 1/338)
ٓ ُق ل َبِف ض ِل ا
ح ح َّ ل
ِ ِ ِ ِ
ل وبِرح ْحَت ٖه َفبِ ٓذل َك َفـح ليـح ف ر ح وا ُه و َ خح ري
ٌ َ َ َ ُ ح ََ
ِم
ّا َحَي مع و َن
َ ُحrahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
“Katakanlah (Muhammad), ‘Dengan karunia Allah dan
bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Selain itu, di bulan Sya’ban kaum muslimin pada saat itu juga berbondong-bondong menghitung lalu
mengeluarkan zakat mal dari harta masing-masing. Sebagai bentuk rasa persaudaraan saling peduli
terhadap kaum fakir supaya mereka bisa sama-sama menjalani bulan Ramadhan dengan kecukupan
rezeki.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah
Demikian materi khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan pada siang hari yang mulia ini. Semoga
pengetahuan tentang bagaimana persiapan para sahabat Nabi SAW. menyambut Ramadhan dapat
menjadi inspirasi bagi kita semua dalam memuliakan bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba.
Semoga Allah subhanahu wata’ala mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan di tahun 1442 H
atau 2021 M. ini dalam kondisi sehat, kuat iman, kuat fisik, dan kecukupan rezeki. Amin.
َِب ركَ هل ُال ِ حَل َولَ ُك حم ِف ال ُح قح رأَ ِن الح َع ِظحيِ م َونَـ َف ِع ح ن َو َاِ َّي ُك حم