U
‘aan | Up Oop Hart Perumbuton le Prapontoctru ene tate Perea Are War Pa
‘Peberan Ambit Total
UJE DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Propionibacterium aenes
SEBAGAI PENYEBAB AKNE VULGARIS PADA PEMBERIAN ANTIDIOTIK 6
‘TOPIKAL fe)
[Nadia Afifa,Efrida Warganegara’, Rani Himayani?
*Mahasiswa, Fakulas Kedokteran, Universitas Lampung,
>Bagian imu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
ant
Lata: beltang: Ane Wt 3695 pera ul yang Um te ese pids ea dan ena mi
Penetat ate waters dn erpran vara Com ptogeness re sa ads ater roponboctru
‘zn dn tama isin top ar eqnan taco ae was
tote Penaian cengnn jen eaperinetl ons tes Dis mannan soe ble Propenbocertn
‘ens tonal prs Shag mene yt sores pray Pat rk emake
‘Senta sono an te peta arayetvinaciempat yang abetian inden dn prs 3
(ta) yalts Keone yang di ern slo errors. Peron aan serra 24 red masta ecm
\ttianr sre drs eth tj torus tona ening fengn erent BPE ON
Nase ert oa oe amo pda mang rire cps a OL 263, 2°20 2080
(@3) castes tno normative dengan tp» sens memento.
(hn eaapaan ast Q600 pos hoc 5 tan tk meget prbesnn ot hlongk ego Tok
aidan ra mela perssuin bres pads longa hn! an petunia tea Dermat ad
Frotnn 3 ijorsonapoce piston yngmen a bermara pata eaten onl dn pertua
Feap et borat psa person
SeeeASt etn erorcean cra bat perubun alte Prpentacterm ens eben eneb ine wes
pa pembern obo ok!
rata hun: Ain Vir, reploncterium aes
PROBLEM TEST FOR THE GROWTH OF BACTERIA Propionibacterium acnes
‘AS A CAUSE OF VULGARIC ACNE IN GIVING TOPICAL ANTIBIOTICS.
sucground: Ane wigs commen sin din, seca lesen an youg ats. The mostcomanon ase ct
SeeeSpu onda meen stagnate today sth baceru roenbacterom eres aman est
pastes int nthe mangenerteacre
Seiad Ima ofrcertnerl seach wh he vsonmattoduned spiel Propienboctriam exe baer. The
(feemar uo mesic te 4 ary he cena po (restart HPN rary th gov tht wa enki
"SNiRincrewmert 22) nome the pe thaw ven encanto se ete PL ae he op
tfatwes ewer ebony sutlon The stant wa redo fo 2 rinsed nebo 7c and otened
Sheed tenth es foe was eases wang cae
Acute The reonrne ban eer oupwasO(H, 25 Sen (P, 2 mm(P2)and2083n (3) Theda ashen
{ee normaly vd eve’ tet wile off 5 0 Ret he Amor st recurements and aed p
(3000 Ls pot het nt encuctedto deter te recs Between ous wi reatert group 2 wich a
Sontesteersce nth coved group and women ut ot spaeare i weatmert 3, Ths the sae In
teatmet 3 whch aca sgare ae inte contra Wenentané emer Puree ener
{cesT fa ence inthe hBton ath wth ef PReponbacem ces bacteria a the cae of ane
‘labs when ping tonal ambit
ewan Ane lr, Poplonbateriam anes
tocegondr td asa Perumah Tana Ala lo 5, npapr, andr Lang HP OSSBESIREA,
cematradatinlarigepgraacon
f
;
ian MikrobiologiFakultas Kedokteran, Universitas Lampung e | [ase‘Nadia Atta 8. Yaya Kant Perunbuhan Slr rebate eee sebazlPnyba Ane gus Paks Prban
‘eth Yop
Pendshuluan
‘Akne vulgaris adalah penyakit pads
kelenjar pilosebaceous yang menyebablan
esi noninflamasi (comedo terbuka ¢an
{ertutup), esi inflamasi(papule, pustula, dan
‘Redul, dan berbagal tingkat jaringan parut
(an eta, 2018).
Patogenesis pembentukan akne adalah
roses multfaktorial gabungan yang berasal
dari hiperprolferasi.folkel, hipersekresi
sebum, kolonisasi bakter, dan poradangan
(Bernadette eta, 2019)
Terdapat 8.8% wanita dengan akne
mengalami depresi, Wanita menderita
depresi dua kali lebih sering daripada pria
(10,65 vs 5,39), tetap hal ini tidak terkait
‘dengan tingkat keparahan akne (Tan et al,
2018).
Empat faktor yang berkontribusi pada
ppengembangan akne antara lain ait
ppeningkatan lau sekresi sebum, ciferensiast
{olikel abnormal yang menyebablan obstruks!
pada saluran plosebaceous, bakterilosi dari
saluran pllosebaceous, dan peradang:
Dalam hal ini penyebab tersering adalah
batteri anaerob Propionibocterium anes
(Purdy & Berker, 2011)
eran Propionibacterlum acnes dalam
etlologi peradangen jerawat telah dikenal
Sejak lama, selama lebih dari satu abad
[Platsigaki & Dessinit, 2018). Penelitian
pada pasien dengan akne vwlgaris yang
mmeradang secara Minis mengkonfirmasi
hhubungan.antara_Propionibacterlum acnes
dan les iflamasiakne dengan menunjukkan
bbahwa Propionibacteria dapat didentfikas
‘pada 68% los jerawat pada hari pertama dan
7986 esi berusi tiga hari. Stud menunjkkan
bahwa Propionibacteriur acnes pada area
ult yang berjerawat — menghasian
peradangan Klinis dan pengembangan
pustula, Selain itu, berkembangnya
Propionibacterium acnes ke dalam ksta
‘eratin menyebabkan pecahnyakista dengan
disertaiperadangan mendalam. Hal ini
rmendukung peran Propionibacterium acnes
sebagai agen penyebab les! inflamasi akne
vulgaris (Tanghett, 2033).
Berdasarkan’ American Academy of
Dermatology tahun 2016, tatalaksana akne
vwolgaris dibedakan berdasarkan derojat
Keparahan akne vulgaris, soluruh derajat ohne
vulgaris dibutuhkan antbiotik ropikal
[Enususnya untuk lesi aki. Antbiotk topikal
digunakan pada akne Karena memberikan
tefek antibakter! dan antiinflamasinya, yang
‘ering. digunakan adalah eritromisin an
Kindamisin (Kosmadaki & Katsambes, 2016)
Metode
Desain peneltian yang akan digunakan
dalam perelitian ini adalah _peneltian
teksperimental, yang menggunakan metode
Gifusi. Peneltian ini diakukan pada Jui 2020
‘yang bertempat di Laboratorium Mikrobiolog}
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,
Jumiah sampel pada peneliian ini
ddtentukan dengan menggunakan rumus
federer yang didapatkan 24 samp.
Peneliian ini menggunakan 4 Kelompok
Kelompck kontrol (K) yaitu untuk kelompok
yang alberikan aquades, perlakuan 1 (P2)
yaitu untuk kelompok yang di berikan solusio
‘sam fusidat, perlakuan 2 (P2) yaitu untuk
{elompok yang d berikan solusio Kindamisin
dan perlakuan 3 (P3) yaitu kelompok yang di
berikan solusio eritromisin, Perlakuan
dlakukanselama 24° mecia dimasukan
kedalam inkubator 37% dan diamati setetah
24 jam kemudian diukur zona bening dengan,
-menggunakan jangka sorong.
Peneltian ini dimulai sesaat setelah
clikeluarkannya iin dari komite etk peneltian
Fakultas Kedokteran Universitas. Lampung
dengan Nomor 1745/ UN26.18/ PP.05.02.00/
2020.
Data kemudian diolah dan dianalisis
menggunakan program statistik dengan uj
‘Anrova dan dilanjutkan vii post hoc untuk
mengetahui perbedaan antar kelompok uli
sebogal analisa bivarit.Nad An | Coa Mamba eumbtan ater rope ces eee Pee Aine Vag as Prion
risothToptal|
Hasil
Peneltian ctlakukan i Laboratorium
‘Mikrobiologi Fakultas_Kedokteran
Universitas Lampung. Pada peneltian ini
rmelakukan ji daya hambat bakteri
ppenyebab akne vulgaris dengan
‘menggunakan bakteri gram posiif (+)
Propionibacterium acnes akibat antibiotk
topikal sebagai mikroba yang div pada
media agar MHA Pengujan ini dag)
dalam empat kolompok yaitu, kelompok
kontrol, kelompok perlakuan 1, kelompok
periakuan 2 dan Kelompok periakuan 3.
Perlakuan kontrol merupakan kelompok
yang hanya ciberikan aquabides. Klompok
pperlakuan 1 merupakan Kelompok yang
diberikan solutio asam fusidat. Kelompok
periakuan 2 merupakan kelompok yang
diberikan solutio Klindamisin. Dan
Kelompok perlakuan 3 merupakan
kelompok yang diberitan_solutio
ertromisin. Setiap kelompok dilakuken
pengulangan sebanyak —enam kal.
Kemudian dlakukan pengukuran diameter
ona daya hambat pada setiap sampel.
Has pengukuran terdapat pada Tabel 1
‘pada kelompok kontrol dengan menggunakan
quabides yaltu 0 mm dan yang terbesar
‘adalah kelompok perlakuan 1 yaitu 26,5 mm.
‘Data yang telah didapatkan kemudian
lakukan Uji normalitas. Pada data yang
berjumlah Kurang dari SO menggunakan ui
rrormaltas Shapiro-wilk dan didapatkan
bbahwa pada seluruh data terdstibusi secara
‘normal dengan rilaip >0,05. Setelahcilakukan
i normalitas dan data terdistribust secara
rormal kemudian dlakukan uj Levene.
Fee ‘Saphire Wi
Tao [ OF |S
Fersuant [ose Ts | 0961
Feratuand [0925 Te osa
Ferawana [oss [60s
Sie
‘00r
na Tat
Astpok
Sega ia PODS
Pada uli Annova didapatken bahwa terdapat
pperbedzan yang bermakna pada setiap
ersten zn tot (re) Keelompok dengan nilat p 0,000 dan dapat
. xa je te disimpulkan bata terdapat pengaruh dave
z oppo ambat ater! Propinibacterium acnes
5 Geta sebagai penyebad akne.vugaris.terhodap
rs sea pemberian anbotik top. Sclonjutrva
5 Sheets nals llanjutkan mengaunakan uj post hoe
é fsa al
fama [0365 [207 [087 aerate
Feat =
= ne
Beréasrkan tabel 1 didapattan nasi [T= —T 000 t 900 foam
penguhuan nist rona daya hambst pada tL Teasor [+L eoor- tao
fetapsampel Has atarata pace Lelompok Eps —fooar-teboee-fagre f°
Kontrol, pertakuan 1, perlakian 2 dan
perlakuan 3 masing-masing secara berurutan
‘adalah O mm; 26,5 mm; 20.4 mm; 20,83 mm.
Dari has! tersubut didapatkan nila terkeil
erbedaan cikatakan bermakna apabila
nial p