You are on page 1of 5

KHUTBAH IDUL ADHA 1442 H/2021 M

MENELADANI KETAATAN NABI IBRAHIM

‫السالم عليكم ورمحة هللا وبركاته‬


ِ ِ ِ ‫هللا بكْرةً وأ‬ ِ ِ ِِ
َ ،ُ‫َص ْيالً ََل الَهَ ا هَل هللاُ َو ْح َده‬
‫ص َد َق‬ َ َ ُ ‫ َوا ْْلَ ْم ُد هّلِل َكث ْ ًْيا َو ُس ْب َحا َن‬،‫ اَهللُ أَ ْك َبُ َكبِ ْ ًْيا‬،ُ‫ اَهللُ أَ ْك َب‬،ُ‫اَهللُ أَ ْك َب‬
ِ‫ هللا أَ ْكب و ِه‬،‫ ََل إِلَهَ اَِله هللا وهللا أَ ْكب‬،ُ‫َع هز ج ْن َدهُ وهزم ْاْلَحزاب وح َده‬
.‫ّلِل ا ْْلَ ْم ُد‬ َ َُ ُ َُ ُ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ‫ص َر َع ْب َدهُ َوأ‬ َ َ‫َو ْع َدهُ َون‬
ِ َ‫هلل ِمن ُشرو ِر أَنْ ُف ِسنَا وسيِئ‬
‫ات أَ ْع َمالِنَا‬ ِ ِ ِ ‫ّلِل وح َدهُ ََْنم ُدهُ ونَستَعِي نُهُ ونَستَ غْ ِفرهُ ونَستَ ْه ِدي ِه ونَتُ و‬ ِِ
ََ ْ ُ ْ ‫ب ال َْيه َونَعُ ْوذُ ِِب‬ ُ ْ َ ْ ْ َ ُ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ‫إِ هن ا ْْلَ ْم َد ه‬
.‫ضلِلْهُ فَ لَ ْن ََِت َد لَهُ َولِيًّا ُم ْر ِش ًدا‬ْ ُ‫َم ْن يَ ْه ِدهِ هللاُ فَ ُه َو ال ُْم ْهتَ ِد َوَم ْن ي‬
ِ ‫ك لَهُ َو أَ ْش َه ُد أَ هن ُُمَ هم ًدا َع ْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ اله ِذ ْي بَله َغ‬ ِ ِ
‫ص َح‬ َ َ‫الر َسالَةَ َوأَدهى ْاْل ََمانَةَ َون‬ َ ْ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن ََل الَهَ ا هَل هللاُ َو ْح َدهُ ََل َش ِري‬
‫سنهتِ ِه‬ ِ ‫اس َ ه‬ ِ ‫هللا و َعلَى آلِ ِه و‬ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫َت ب‬ ْ ‫ص ْحبِه َو َم ِن اتهبَ َع ُه َداهُ َو‬ َ َ َ ‫صطََفى ُُمَ همد بْ ِن َع ْبد‬ ْ ‫ص ِل َو َسل ْم َعلَى َحبِْيبِنَا ال ُْم‬ َ َ‫ اَلله ُه هم ف‬.َ‫ْاْلُهمة‬
ِ ‫ادهِ إِ ََل ي وِم‬ ِ
‫فَيَا‬ ُ‫ أَ هما بَ ْع َده‬.‫الديْ ِن‬ َْ
ِ ‫هللا ح هق ِج َه‬
َ ‫اه َد ِِف َسبِْي ِل‬ َ ‫َوا ْهتَ َدى ِِبَ ْديِ ِه َو َج‬
‫َص َد ُق‬ ْ ‫ال هللاُ تَ َع َاَل ِِف َكتَابِ ِه الْ َك ِرِْْي َو ُه َو أ‬ َ ‫ فَ َق‬،‫اعتِ ِه فَ َق ْد فَا َز ال ُْمته ُق ْو َن‬َ َ‫هللا َوط‬ ِ ‫صي ُكم ونَ ْف ِسي بِتَ ْقوى‬ ِ ِ َ ‫ِعب‬
َ َ ْ ْ ‫اد هللا أ ُْو‬ َ
: ‫ان ال هرِج ْي ِم‬ ‫هلل ِم َن ال ه‬
ِ َ‫ش ْيط‬ ِ ‫الْ َق ائِلِ ْْي أَعُوذُ ِِب‬
ْ َ
﴾‫اّلِلَ َح هق تُ َقاتِِه َوََلَتَُوتُ هن اِهَل َوأَنْتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ‫آمنُوا اته ُقوا ه‬ َ ‫ين‬
ِ
َ ‫﴿َيأَيُّ َها الهذ‬
َ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillaahilhamd!
Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Alhamdulillah, pagi ini kita kembali bisa berkumpul bersama di tempat ini untuk
menunaikan ibadah Idul Adha. Meski di tengah duka dan keprihatinan karena pandemi belum
berlalu. Belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
Takbir, tahlil, dan tahmid yang kita kumandangkan terasa sebagai jerit dan ratapan
memohon belas kasih dan doa agar Allah berkenan menyelamatkan kita dari musibah ini. Di
antara kita ada yang menjalani Idul Adha hari ini tanpa ditemani orang-orang tercinta, sebagian
karena sedang terbaring sakit, sebagian yang lain telah dipanggil Allah. Di beberapa tempat, tidak
bisa menjalankan ibadah Idul Adha.
Sudah setahun lebih kita merasakan kondisi bahaya ini, bahkan akhir-akhir ini semakin
mengkhawatirkan. Jumlah anggota masyarakat yang terkonfirmasi positif covid harian semakin
meningkat. Sehingga sejak dua pekan lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Saat ini banyak rumah sakit penuh dan tidak mampu lagi memberi layanan kesehatan
yang dibutuhkan. Akibatnya banyak pasien yang terpaksa dirawat di rumah dengan fasilitas yang
tidak memadai. Kondisi ini juga memaksa para tenaga kesehatan bekerja sangat keras hingga

1
kelelahan, sebagian tertular virus dan tidak sedikit para dokter dan tenaga medis yang meninggal
dunia.
Belum terkendalinya pandemi juga membawa dampak serius pada dunia pendidikan.
Pemegang kebijakan pendidikan belum mampu memberikan solusi penyelenggaraan pendidikan
di tengah pandemi. Anak-anak harus belajar di rumah dengan mengandalkan fasilitas gadget.
Ditambah kondisi orang tua yang tidak memiliki kesiapan untuk mendampingi anak belajar di
rumah.
Dalam beberapa hari terakhir ini, berita kematian saudara, teman, tetangga kita
menghiasi kabar di media sosial. Kita juga kehilangan ratusan ustadz dan kyai yang meninggal
dunia dengan adanya wabah ini. Tentu semua ini akan ada hikmah besar bagi kita yang bisa
menyikapinya dengan keimanan, meningkatkan mujahadah kita untuk mentaati prosedur
kesehatan dan menjaga imunitas tubuh kita.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillaahilhamd!


Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Di tengah berbagai musibah dan krisis ini patut kiranya kita merenungkan kembali sosok
fenomenal, Bapak pembangunan peradaban agung, Nabi Ibrahim alaihi salam. Nabi Ibrahim
berhasil membangun Mekkah menjadi negeri yang aman, makmur, dan penuh keberkahan.
Di lembah pasir bebatuan yang kering dan tandus, muncul sumber mata air Zamzam yang
tidak pernah kering sepanjang masa. Tidak ada kebun dan pertanian tetapi buah-buahan selalu
ada tanpa mengenal musim. Negeri itu menjadi negeri yang aman, walaupun di sekitarnya terjadi
pergolakan bersenjata sepanjang sejarah.
Bahkan ketika Rasulullah Muhammad shallalaahu alaihi wa sallam menaklukannya dalam
Fathuh Makkah, Allah menahan tangan orang-orang beriman dan orang-orang musyrik agar tidak
terjadi pertumpahan darah. Tidak ada negeri yang lebih banyak dikunjungi dan lebih dirindukan
manusia daripada negeri yang dibangun Nabi Ibrahim itu. Jutaan manusia datang setiap tahun
untuk menapaktilasi perjalanan spiritualnya.
Allah subhaanahu wa ta’aala memerintahkan kepada kita untuk menjadikan Nabi Ibrahim
alaihi salam dan orang-orang yang bersamanya sebagai suri teladan bagi kita. Allah berfirman :
ُ َ ‫يم َو َّٱلذ‬
َ ‫ف إ ۡب َ َٰره‬ َٞ َ َ ٌ َ ۡ ُ ُۡ َ ۡ َ َ ۡ َ
‫ين َم َعه ٓۥ‬ ِ ِ ِ ٓ ‫قد كانت لكم أسوة حسنة ِ ي‬
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengannya.” (Surat Al-Mumtahanah : 4)
Dari seluruh rangkaian perjalanan hidup Nabi Ibrahim alaihi salam dan keluarganya,
bagian yang paling penting untuk kita teladani adalah ketundukan, kepatuhan, dan kepasrahan
mereka terhadap apapun yang diperintahkan Allah. Allah berfirman :

2
َ ‫ت ل َر ِّب ۡٱل َع َٰ َلم‬ُ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡۖ ۡ ۡ َ ٓ ُ ُّ َ ُ َ َ َ ۡ
‫ي‬ ِ ِ ‫ِإذ قال لهۥ ربهۥ أس ِلم قال أسلم‬
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk
patuh kepada Tuhan semesta alam". (Surat Al-Baqarah : 131)
Tidak pernah Nabi Ibrahim menolak perintah Allah. Apapun kehendak Allah dilaksanakan persis
seperti yang diperintahkan walaupun harus mengorbankan harta, anak, istri, dan nyawanya
sendiri. Perjalanan Nabi Ibrahim penuh dengan cobaan yang datang silih berganti. Semua
dijalaninya dengan penuh ketabahan dan ketulusan tanpa sedikitpun berburuk sangka kepada
Allah.
Begitu diangkat menjadi Nabi dan Rasul, segera Nabi Ibrahim diberi tugas untuk
menyampaikan kebenaran itu kepada bapaknya. Tapi bapaknya menolak dan mengusirnya. Nabi
Ibrahimpun harus meninggalkan orangtua dicintainya. Ketika memiliki kekayaan ribuan ternak,
Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan seluruhnya, sampai tak tersisa
seekorpun. Pada kesempatan lain Nabi Ibrahim harus mendakwahi Namrudz, raja yang paling
berkuasa saat itu. Perintah itupun dilaksanakan walaupun dengan resiko mengorbankan
nyawanya sendiri. Nabi Ibrahim harus menghadapi eksekusi mati dengan dibakar hidup-hidup.
Allah yang kemudian menyelamatkannya.
Ketika sangat mendambakan kehadiran anak sebagai penerus perjuangannya, Allah
kembali mengujinya dengan perintah untuk mengasingkan anak dan istrinya di lembah yang tidak
ada kehidupan. Setelah sekian lama berpisah, ketika anak itu sudah tumbuh menjadi anak yang
sangat menarik hati, Allah kembali menguji Nabi Ibrahim dengan perintah yang sangat berat.
Nabi Ibrahim harus menyembelih anak yang sangat didambakannya itu dengan tangannya
sendiri. Perintah inipun dilaksanakan tanpa meminta keringanan sedikitpun.
Demikian juga dengan istrinya, Siti Hajar, ketulusannya sungguh luar biasa dalam
mendampingi suaminya menjalani setiap kehendak Allah SWT. Ketika Nabi Ibrahim
meninggalkannya bersama Ismail yang berada dalam timangannya ia menerimanya dengan
penuh keikhlasan. Ia yakin sepenuhnya bahwa Allah SWT tidak mungkin mendzolimi hambanya
yang taat kepada-Nya. Demikian juga dengan Ismail, anak yang masih sangat muda itu
menunjukkan ketaatan sepenuhnya terhadap perintah Tuhannya. Ketika sang ayah
menyampaikan perintah Allah untuk memyembelih dirinya, dengan mantap tanpa ragu
sedikitpun ia katakan kepada ayahnya:
ُ َّ َ ٓ َ
َ ‫َّلل م َن ٱلص َٰ ب‬ ُ َ َ ۡۖ َ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ ََ َٓ
‫ين‬ ِِ ِ ‫ي َٰ أب ِت ٱفعل ما تؤم ُر ست ِجد ِ ي ٓن ِإن شاء ٱ‬
“Hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Surat Ash-Shaffaat : 102)
Sungguh mengagumkan apa yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS beserta
keluarganya. Sebuah demonstrasi kepatuhan dan ketundukan yang sempurna terhadap apapun

3
titah dan perintah Allah. Nabi Ibrahim berhasil lulus menjalani semua ujian sehingga Allah
menjadikan sebagai kekasih-Nya dan menjadikannya sebagai imam bagi seluruh manusia. Nabi
Ibrahimlah yang menurunkan para nabi yang datang silih berganti sampai Nabi kita Muhammad
SAW, sehingga beliau juga diberi gelar abul anbiya’, Bapak para Nabi.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillaahilhamd!


Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Ini semua hendaknya menjadi pelajaran bagi kita bagaimana seharusnya mengurus negeri
ini. Hanya dengan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah sajalah kita akan bisa keluar dari
krisis. Allah SWT akan menurunkan berkah dari langit dan bumi. Sebaliknya segala keingkaran
kepada Allah hanya akan mengundang musibah dan bencana dari segala penjuru. Allah SWT
berfirman :

َ ۡ ْ ُ َ َۡ َََ ْ َ َ َۡ ۡ َ َٓ َ ِّ َٰ َ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ ْ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َٰٓ َ ُ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ
‫ض َول َٰ ِكن كذ ُبوا فأخذن َٰ ُهم ِب َما كانوا َيك ِس ُبون‬
ِ ‫ولو أن أهل ٱلقرى ءامنوا وٱتقوا لفتحنا علي ِهم برك ٖت من ٱلسما ِء وٱلر‬
“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Surat Al-A’raf : 96)

Inilah saatnya kita menengok kembali agama kita sebagai wujud ketundukan dan
kepatuhan kepada Allah. Sudah terlalu lama kita meninggalkannya. Islam inilah tuntunan dan
panduan hidup terbaik yang diturunkan Allah.
Dihadirkannya Nabi shallallaahu alaihi wa sallam membawa ajaran Islam ini semata-mata
untuk kemaslahatan bagi seluruh umat manusia dan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Mari kita
terima Islam ini tanpa kecurigaan karena memang semata-mata wujud kasih sayang Allah kepada
umat manusia. Mari kita terima Islam ini secara totalitas tanpa meninggalkan sekecil apapun
ajarannya, karena seluruhnya akan membawa manusia kepada keselamatan, kesejahteraan,
kedamaian, keadilan dan kasih sayang.
Akhirnya, menutup khutbah ini mari kita doakan mereka yang sedang sakit semoga Allah
memberikan kekuatan, kesabaran, keikhlasan, serta kesembuhan yang sempurna. Untuk mereka
yang telah dipanggil Allah semoga Allah berkenan menerima seluruh amal salehnya dan
mengumpulkannya di surga bersama orang-orang tercinta. Semoga segala rasa sakit yang
mengiringi kematian mereka menjadi penebus segala dosa dan meringankan hisab mereka.
Untuk mereka yang ditinggalkan semoga Allah memberikan kekuatan agar bisa menjalani
kehidupan dengan penuh ketabahan. Semoga semua ujian ini mengangkat derajat mereka lebih
tinggi sebagai manusia beriman yang telah teruji keimanannya. Bagi mereka yang telah

4
memberikan kepedulian, bantuan, dan pertolongan semoga Allah melimpahkan keberkahan
dalam hidupnya, menambahkan kebahagian mereka di dunia dan menganugerahkan surga
tertinggi di akhirat nanti. Semoga kita semua tetap diberikan kesehatan, terhindar dari virus dan
fitnah covid-19.
Bagi mereka yang belum sadar, yang melakukan kedzoliman di tengah kesulitan banyak
orang, kita doakan mudah-mudahan segera bertobat dan memperbaiki segala perbuatannya.
Atau Allah memberikan pelajaran kepada mereka. Mari kita tutup khutbah ini dengan doa

... ‫احلمد هلل رب العاملني والصالة والسالم على أشرف املرسلني وعلى آله وصحبه أمجعني برمحتك اي أرحم الرامحني‬

ِِ َّ ‫ك اي أَرحم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ات اَأل‬ ِ ِ


ِ َ‫ات والْم ْؤِمنِني والْم ْؤِمن‬ ِِ ِ ِ
…‫ني‬
َ ْ ‫الرامح‬ َ َ ْ َ َ ‫َحيَاء منْ ُه ْم َواْأل َْم َوات بَر ْمحَت‬
ْ َ ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغف ْر للْ ُم ْسلم‬
ُ َ َ ْ ُ َ ‫ني َوالْ ُم ْسل َم‬
ِِّ ‫ك الْ َك َفرةَ والْم ْش ِركِني أَع َداء َك أَع َداء‬
ِ ِ‫ني وأ َْهل‬ ِِ ِ
…‫الديْ ِن‬ َ ْ َ ْ َْ ُ َ َ َ َ ْ ‫اَللَّ ُه َّم أَعَّز اْ ِإل ْسالَ َم َوالْ ُم ْسلم‬
ِِّ ‫مجيع والَةِ الْمسلِ ِمني وانْص ِر اْ ِإلسالَم والْمسلِ ِمني وأَع ِل َكلِمتك إِ ََل ي وِم‬
‫الديْ ِن‬ ِ ِ ‫اَللَّه َّم أ‬
ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ ْ ُ ُ َ ْ َ ‫َصل ْح‬ ْ ُ

َّ ‫ف الْ ُم ْختَلِ َفةَ َو‬


‫الش َدائِ َد َوالْ ِم َح َن َما ظَ َهَر ِمْن َها َوَما بَطَ َن‬ ُّ ‫اَللَّ ُه َّم ْادفَ ْع َعنَّا الْغَالَءَ َوالْبَالَءَ َوالَْوابَءَ َوالْ َف ْح َشاءَ َوالْ ُم ْن َكَر َو‬
َ ‫السيُ ْو‬
‫َّك َعلَى ُك ِِّل َشْي ٍئ قَ ِديْر‬
َ ‫ني َع َّامةً إِن‬ ِِ ِ ِ َّ ‫ِمن ب لَ ِد ََن ه َذا خ‬
َ ْ ‫اصةً َوم ْن بُلْ َدان اْملُ ْسلم‬ َ َ َْ
Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan
kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi
dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya
Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu."

‫َس َق ِام‬ ِ ِ ُ‫ص وا ْْلن‬ ِ َ ِ‫اَللَّه َّم إِ َِّن نَعوذُ ب‬


ْ ‫اْلُ َذ ِام َوم ْن َسيِِّ ِئ اْأل‬
ْ ‫ون َو‬ ُ َ ِ ‫ك م َن الَََْب‬ ُ ُ
"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari
keburukan segala segala macam penyakit."

ْ ‫َربَّنَا ظَلَ ْمنَا أَنْ ُف َسنَا َوإِ ْن ََلْ تَغْ ِف ْرلَنَا َوتَ ْرمحَْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن‬
ِ َ‫اْل‬
‫اس ِريْ َن‬

ِ ِ ِ
َ ‫َربَّنَا آتنَا ِِف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوِِف اْآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ‬
‫اب النَّا ِر‬
‫ واحلمد هلل رب العاملني‬،‫وصلى هللا على نبينا حممد وعلى آله وصحبه أمجعني‬

ِ ُ‫س َالم عَلَي ُكم ور ْمحَة‬


‫هللا وبركاته‬ َ َ ْ ْ ُ ‫واَل ه‬

You might also like