You are on page 1of 3
253 AKNE, ERUPSI AKNEIFORMIS, ROSASEA, RINOFIMA oleh Sjarif M. Wasitaatmadja DEFINISI Akne adalsh penyakit kullt yang terjadi ‘akibat poradangan menahun folikel plosebasea yang ditandai dangan adanya komede, papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat predilek- ‘sinya. SINONIM Jerawat. KLASIFIKAS! ‘Akno: meliputi berbagal kelainan kullt yang hampit mirip satu dengan lainnya, sehingga diper- tukan ganvkiasifikas! untuk membeda- kanya. Beberapa penoliti atau penulis buku dermatolog! mengemukakan Kiasifikas! yang ber- boda. Damonkos dalam buku Andrews’ diseases of the skin (1971) menus bahwa akne terdiri ataa akno vulgaris, akne keloldalis, parifoliculitis, ako tropik kn@ neonatorum, tinofima, akne rosasea, perioral dermatitis, Cunlitte dalam buku Acne (1989) menyatakan bahwa.akna teri atas: 1. Akne vulgaris yang meliputi akne konglobata, akne fulminans, tolikulitis negatit-gram, pioderma fazial, akne vaskulitia; 2. Varian akno yang moliputi akne induksi obal, acne axcoriee, ake intantit dan ake juvenil, akne kior, off acre, other chemical acne, Fiddlor’s neck, akne navoid, akno fisika (frictional acne dan immobility acne), akro kosmotika, akne deterjan. sanile (solar) com- edones, fariliat dan akne tropikalis. Sedang Straus dalam buku Dermatology in General Medicine (1993) manulia akne terdir ats 1, Akne vulgaris dan 2, Miscellaneous types of acne yang terdini atas akne neonatal, acne ex- Cores des jeunes files, drug acne, akne akibat korja, akne tropikalis, akne estivalis, akno kos- metika, pomade acne, akne deterjon, akno mekanika, acne with facial edem, akne konglo- bata, akné fulminan, dan steatoma multipieks. ‘Kiasifikasi yang dibuat oleh Plewig dan Kiig- ‘man dalam buku Acne: Morphogenesis and Treat- ment (1976) dianut oloh baglan kami sebagal berikut. Akna © A. Akne vulgaris dan varietasnya: ‘Akne tropilalis Axe fulminan Piodarma tasiala Akne makanika dan lainnye 8. Akne venenata akibat koniakian eks- ternal dan variotasniyn: ‘Akno koumotika Pomade acne ‘Akne klor Akne akibat kexja Akne doterjen C. Akne komodonal akibat agen fiaik dan varietasnya: Solar comedones ‘Akno radiaal (sinar X, kobal) Penggolongan ini membedakannya secara jelas dengan kelainan yang mirp akne, erupel ‘aknelformis akibat indukel ebat yang digunaken secara lama, misalnya kortikostoroid, ACTH, INH, fodida dan bromica, vitarnin 812, difonil hidantoin, {rimetadion, phenobarbital Pada gambar 32-1 tampak adanya por bedann pebab sumbatan saluran keluar kelenjar sebasea pada beberapa tipe akno. Pada akne vulgaris terjadi parubahan jumiah dan konnistens! jemak kelenjar akibat pengaruh berbagal fakior penyebab, Pada akne venonatn terjadi penutupan oleh massa okstemal, Pada ‘ke fisis, saluran ketuar menyetnpit akibat radiasl sinar uRraviolet, sinar matahari, atau sinar radlo~ aktit, Scanned with CamScanner Akne venanaia Akna fis GAMBAR 52-1. SKEMA ARNE DIKUTIP DARI BUKU PENUNTUN ILMU KOSMETIK MEDIN NO 25,2 AKNE VULGARIS DEFINIS! Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun follkel pilosebasea yang umumnya ter- jadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendin. Gambaran klinis akna vulgaris sering polimorfi; terditi stas berbagal kelainan kullt berupa koma- do, papul, pustul, nedus, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan abtif tersebut, balk jaringan parut yang hipotrofik maupun yang hipertrotik. EPIDEMIOLOG! ‘Karena hampir satiap orang pernah men derita penyakit ini, maka sering danggap sebagai kelainan kullt yang timbul secara fisiologis. Klig- man mengatakan bahwa tidak ada seorang pun {attinya 100%), yang sama sekali tidak perah menderita penyakit ini. Penyakit in} memang jarang terdapst pada waktu Inhir, namun ado kasus yang terjact pada masa bayi, Betapa pun baru pads masa remajaiah akne vulgaria menjadi salah satu problem. Umumnya insidena terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16 = 19 tahun pada pria dan pada masa itu fesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang, Pada seorang gadis akne vulgaris dapat ter- jadi premenarke, Setelah masa remaja kelainan inj berangsur barkurang. Namun kadang-kadang, trutiama pada wanita, akne vulgaris mensiap sampal dekade umur 30-an atau bahkan lebih, Moskipun pada pria umumnya akne vulgaris Isbin copat berkurang, namun pada penelitian cicatahui bahwa justru gejala akne vulgaris yang berat biasanya terjedi pada pria. Diketahul pula bahwa ras Oriental (Jepang, Cina, Korea) lebih jarang mondartia akne vulgaris dibanding dengan ras Kaukasia (Eropa, Amerika), dan lebih sering ter |ndi nodulo-kistik pada kul putih daripada negro. Akne vulgaris mungkin familial, namun karena tingginya prevalenai penyakit hal inl sukar dibuk: tikan, Dari sebuah panelitian diketahui bahwa mereka yang bergenotip XY¥ mendapat akne vul- garis yang lebih berat. ETIOLOG! DAN PATOGENESIS: Meskipun etiolagl yang pasti penyakit ini belum diketahui, namun ada berbagal faktor yang berkaitan dengan patogenesis panyakit, 1. Porubahan pola keratinisasi daiam foliket Keratinisasi dalam folikel yang biasanya ber- langsung longgar berubah menjadi padat sehingga sukar lopas dari galuran folikel tar- sebut Produks! sebum yang meningkat yang manye- babkan peningkatan unsur komedogenik dan inflamatogenik ponyebab terjadinya fesi akne. 3. Terbentuknya fraksi asam lomak bebas pe- nyebab terjadinya proses inflamasi follke! Scanned with CamScanner dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada patogenesis penyakit. |. Peningkatan jumiah flora folikel (Propionibac- terium acnes, dulu: ium acnes Pityrosporum ovale dan Staphylococcus yang berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan nzim lipolitik pengubah trakai lipid sebum. . Terfadinya respons hospes berupa pemben- tukan circulating antibodies yang mempor berat akne, Peningkatan kadar hornon androgen, ana: balk, kortkoeterold, gonadotropin seria ACTH yang mungkin menjadi faktor penting pada kogiatan kelenjar sebasea, Terjadinya stros psikik yang dapat memicu kegiatan kelenjar sobasea, balk secara lang- sung atau melalui rangsangan techadap ‘elenjar hipofisis. Faktor lain; usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim yang secara tidak langsung 265 dapal memacu peningkatan proses pato- tersebut. genesis GEJALA KLINIS: Tempat predileks| akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagian alas, dan bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, le- ngan atas, dan glutsa kadang-kadang terkena. Enupsi kulit polimorfi, dengan gejata predominan jah satunya, komedo, papul yang tidak beradang dan pustul, nodus dan kista yang beradang. Dapat disertal rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah kaluhan os- totis. Komedo adalah gejala patognamonik bagi ‘akne berupa papul miliar yang di tengahnya me- ngandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat mengandung unsur melanin disebut komedo hitam atau: komedo terbuka (black com- edo, open comede). Sedang bila berwama putih karena lotaknya labih dalam sehingga tidak me- ngandung unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau komedi tertutup (white comede, close comedo). Usta Hormonal, Ras ‘Stes: antes one Ken aiead a Keleryar palit Trigtserida ——» Asamiomak bebas ——« Kental ——« Sumbatan ‘Upana ornecdo t Foat ———. Kemotaktk T ————+ Papul Respons hospes Pustul none psa | eniin pate Hiperpigmentasi GAMBAA 82-2. ETIOPATOGENESIS AKNE Scanned with CamScanner

You might also like