You are on page 1of 16

PENGARUH PEMBELAJARAN REMEDIAL, MINAT BELAJAR DAN

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMAN 1 LINGGO SARI BAGANTI
KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL

Oleh:
PUJA SRIDAHAYU
12090105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL

PENGARUH PEMBELAJARAN REMEDIAL, MINAT BELAJAR DAT{


MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASII, BELAJAR SISWA
KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMAN 1 LINGGO SARI BAGANTI
KABUPATEN PESISIR SELATAN

Nama Puja Sridahayu


NPM 1 20901 05
Program Studi Pendidikan Ekonomi .
Institusi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
PGRI Sumatera Barat

Padang, 28 Februari 20ll

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

q
(Alfattory a Syahrule SE,MM) (Stevani, S. Pd.M.PdE)
PENGARUH PEMBELAJARAN REMEDIAL, MINAT BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMAN 1 LINGGO SARI BAGANTI
KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh :
, , , , , . . .
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP-PGRI Sumatera barat
2) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP-PGRI Sumatera barat
e-mail : pujasridahayu93@gmail.com

ABSTRACT

The results showed that: (1) a significant difference to the learning outcomes remedial
learning, tcount 5103> ttabel 1979; (2) a significant difference between the interest in learning for
learning outcomes, with thitung 6282> ttabel 1979; (3) a significant difference between learning
motivation on learning outcomes, thitung 8696> ttabel 1979; (4) a significant difference between
remedial teaching, learning and motivation to learn together on learning outcomes by 129 471 F
count> Ftabel 3:07. Teachers should give more confidence to the students and the anxiety
disappeared in their minds. suggested to the teacher of economic subjects in order to give
confidence to the students not to worry in a failure to achieve value at an early stage because the
value can still be corrected with remedial, and assured the students that remedial will succeed and
get good grades and teachers should emphasize to students because the value obtained would not
be the same as the value of students who do not follow the remedial learning. Interest in learning,
we encourage students further enhance the positive reception of the learning materials so that
when the teacher is delivering learning materials students can receive it well so that students do
not get bored and accept the spirit and positive thinking to the lessons they follow so that the
results obtained in accordance with the desired expectations.
Keywords: remedial teaching, interest in learning, learning motivation and learning outcomes

ABSTRAK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran
remedial terhadap hasil belajar, nilai thitung 5.103>ttabel 1.979; (2) terdapat pengaruh yang signifikan
antara minat belajar terhadap hasil belajar, dengan thitung 6.282>ttabel 1.979; (3) terdapat pengaruh
yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar, thitung 8.696>ttabel 1.979; (4) terdapat
pengaruh yang signifikan antara pembelajaran remedial, minat belajar dan motivasi belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar dengan F hitung 129.471 > Ftabel 3.07. Sebaiknya guru lebih
memberikan keyakinan kepada siswa dan menghilang kecemasan yang ada dalam fikiran mereka.
disarankan kepada guru mata pelajaran ekonomi agar memberikan keyakinan kepada siswa agar
tidak cemas dalam kegagalan pencapaian nilai pada tahap awal karena nilai tersebut masih bisa
diperbaiki dengan remedial, dan meyakinkan siswa bahwa remedial akan berhasil dan
mendapatkan nilai yang baik dan guru harus lebih menekankan kepada siswa karna nilai yang
didapat tentu tidak akan sama dengan nilai siswa yang tidak mengikuti pembelajaran remedial.
Minat belajar, sebaiknya siswa lebih meningkatkan penerimaan positif terhadap materi
pembelajaran agar saat guru sedang menyampaikan materi pembelajaran siswa bisa menerimanya
dengan baik sehingga siswa tidak bosan dan menerima dengan semangat serta berfikir positif
terhadap pelajaran yang mereka ikuti sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan yang
diinginkan.

Kata Kunci: pembelajaran remedial, minat belajar, motivasi belajar dan hasil belajar
PENDAHULUAN Muhibbin Syah, (2008:141) “Hasil
Pendidikan merupakan salah belajar adalah tingkat keberhasilan
satu wadah dan wahana untuk siswa dalam mencapai tujuan yang
meningkatkan kualitas sumber daya ditetapkan dalam sebuah program”.
manusia. dan juga, keberhasilan Prestasi belajar merupakan
dunia pendidikan merupakan faktor pengukuran dan penilaian hasil
penentu pencapaian tujuan belajar yang telah dilakukan oleh
pembangunan nasional dibidang siswa setelah siswa melakukan
pendidikan yaitu mencerdaskan kegiatan proses pembelajaran yang
kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian dibuktikan dengan suatu
sangat di perlukan sebagai bekal tes dan hasil pembelajaran tersebut
dalam rangka beradaptasi dalam era dinyatakan dalam bentuk simbol,
globalisasi yang penuh dengan baik dalam bentuk angka, huruf
modernisasi dan persaingan. maupun kalimat yang menceritakan
Hakikat Pendidikan di Indonesia hasil yang sudah di capai.
itu sendiri merupakan proses Di Sumatera Barat yang
pembudayaan untuk membentuk menjunjung tinggi nilai adat basandi
manusia seutuhnya. Sebagaimana syarak syarak basandi kitabullah,
terdapat dalam Undang-Undang Pendidikan dikatakan berkualitas
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 apabila pendidikan yang
Tahun 2003 yaitu Pendidikan dilaksanakan dapat menghasilkan
nasional bertujuan mengembangkan lulusan yang berkualitas yang sesuai
kemampuan untuk membentuk watak dengan kebutuhan masyarakat serta
serta peradaban bangsa yang diperkuat dengan karakter dan budi
bermanfaat dalam rangka yang luhur . Hal ini akan tercapai
mencerdaskan kehidupan bangsa, apabila proses belajar mengajar
bertujuan untuk mengembangkan dilaksanakan secara efektif dan
potensi peserta didik agar menjadi efisien dapat meningkatkan hasil
manusia yang beriman dan bertaqwa belajar siswa.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pesisir Selatan merupakan salah
berakhlak mulia, sehat, berilmu, satu Kabupaten di Sumatera Barat
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi yang menjadikan hasil belajar
warga Negara yang demokratis serta sebagai tolak ukur yang utama untuk
bertanggung jawab. mengetahui keberhasilan belajar
Pendidikan dapat dilaksanakan seseorang siswanya sama dengan
melalui beberapa jalur, salah satu Kabupaten Kota lainnya. Seseorang
diantaranya adalah pendidikan yang prestasinya tinggi dapat
formal yang diselenggarakan dikatakan bahwa ia telah berhasil
disekolah. Jalur pendidikan ini dalam belajar. Pentingnya
mempunyai jenjang pendidikan yang mengetahui dan memahami materi
jelas, mulai dari pendidikan dasar, dari mata pelajaran yang telah
pendidikan menengah sampai diajarkan oleh guru di sekolah.
perguruan tinggi. Prestasi yang baik merupakan
Salah satu indikator keberhasilan harapan dari semua pihak baik dari
suatu pendidikan dapat dilihat dari siswa sendiri, orang tua, guru dan
prestasi belajar siswa. Menurut sekolah.

1
SMA Negeri 1 Linggo Sari eksternal siswa, yang terdiri dari
Baganti mempunyai komitmen untuk lingkungan sosial (lingkungan
selalu meningkatkan hasil belajar sekolah dan lingkungan masyarakat)
siswa. Diantaranya mengoptimalkan dan lingkungan non-sosial.
hasil belajar ekonomi. Prestasi Kurangnya pengawasan oleh pihak
belajar Ekonomi merupakan hasil pengamanan sekolah membuat siswa
dari kegiatan evaluasi yang masih ada yang membolos, keluar
dilaksanakan setelah proses belajar masuk sekolah tanpa memiliki izin
mengajar pada mata pelajaran dari guru yang bertugas, maupun
Ekonomi. Namun kenyataan yang datang terlambat ketika tidak ada
terjadi hasil belajar Ekonomi yang penjagaan.
dicapai siswa kurang optimal. Dalam dunia pendidikan,
Hasil belajar merupakan menilai merupakan salah satu
output dari setiap bidang ilmu kegiatan yang tidak dapat
pengetahuan, baik bidang ditinggalkan. Menilai merupakan
eksaktraktif maupun sosial yang salah satu proses belajar dan
terdapat pada setiap jenjang mengajar. Kegiatan menilai bidang
pendidikan. Mujhiono (2006) akademik di sekolah dapat dilakukan
menyatakan bahwa “hasil belajar dengan adanya tugas individu,
adalah kemampuan yang diperoleh ulangan dan ujian. Dengan kegiatan
anak setelah melalui kegiatan belajar. tersebut dapat diketahui sejauh mana
Semakin tinggi hasil belajar maka hasil belajar seseorang siswa dalam
pembelajaran yang telah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
dilaksanakan semakin baik. Sosial terpadu. Belajar adalah suatu
Permasalahan yang dirujuk dalam proses perubahan tingkah laku yang
penelitian ini ialah hasil belajar mata relatif mantap berkat latihan dan
pelajaran Ekonomi siswa kelas X pengalaman Hamalik, (2009:154).
SMAN 1 Linggo Sari Baganti yang Sedangkan hasil belajar adalah hasil
kurang optimal dilihat dari jumlah dari usaha belajar yang dilaksanakan
siswa yang belum tuntas nilai KKM siswa yang tampak dan ditandai
(Kriteria Ketuntasan Minimal). dengan perubahan tingkah laku
Hasil belajar siswa sendiri siswa. Dalam pendidikan formal
banyak dipengaruhi oleh berbagai selalu diikuti pengukuran dan
faktor, seperti yang dikemukakan penilaian, demikian juga dalam
oleh Purwanto (2011) penjelasannya proses pembelajaran. Dengan
bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh mengetahui hasil belajar dapat
faktor internal siswa (minat, sikap, diketahui kedudukan siswa berhasil
tingkat kecerdasan atau intelegensi, dan kurang berhasil.
bakat, dan motivasi) dan faktor

2
Tabel 1.1 Data nilai UN SMAN Terakreditasi A dan B Se-Kecamatan
Rata-rata Akredi Jumlah Belum
No Nama Sekolah Sertifikasi
Nilai UN tasi Guru Sertifikasi
1 SMAN 1 Pancung Soal 45,18 B 58 20 38
2 SMAN 1 Ranah Pesisir 49,25 A 67 31 36
3 SMAN 1 Air Pura 44,87 B 60 20 40
SMAN 1 Linggo Sari
4 43,52 A 61 21 40
Baganti
Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 1.1 diatas minimal (KKM) pada setiap mata
dapat disimpulkan bahwa nilai pelajarannya.
tertinggi ujian nasional SMA se- Dengan hasil belajar siswa
Kecamatan diperoleh oleh SMAN 1 yang belum memuaskan perlu
Ranah Pesisir dengan rata-rata 49,25 adanya pendekatan yang dilakukan
dengan jumlah guru sertifikasi oleh guru untuk mengetahui
sebanyak 31 orang, SMAN 1 kesulitan- kesulitan apa yang di
Pancung Soal dengan rata-rata 45,18 alami oleh siswa selama proses
dengan jumlah guru sertifikasi 20, pembelajaran berlangsung sehingga
selanjutnya SMAN 1 Air Pura nilai yang mereka peroleh tidak
dengan rata-rata nilai 44,87 dengan sesuai dengan keinginan, dan guru
jumlah guru sertifikasi 20, SMAN 1 perlu memberikan pembelajaran
Linggo Sari Baganti dengan rata-rata remedial kepada peserta didik yang
nilai 43,52 dengan jumlah guru belum mencapai kriteria ketuntasan
sertifikasi sebanyak 21. Dari tabel belajar. Menurut Kunandar,
diatas terlihat jelas rendahnya nilai (2007:237) pembelajaran remedial
rata-rata UN SMAN 1 Linggo Sari adalah suatu sistem belajar yang
Baganti l dibandingkan 3 sekolah Di dilakukan berdasarkan diagnosa yang
kecamatan linggo sari baganti yang komprehensf (menyeluruh) yang di
akreditasi A dan B. Hal ini diduga maksudkan untuk menemukan
karena masih rendahnya Minat kekurangan-kekurngan yang dialami
belajar dan Motivasi belajar siswa siswa dalam belajar.
untuk mendapatkan hasil yang lebih Dalam hubungan ini
optimal. pembelajaran remedial merupakan
Keberhasilan belajar siswa salah satu upaya yang dapat
dapat dilihat dari kemampuannya dilaksanakan guru untuk membantu
menguasai materi pembelajaran, siswanya agar dapat mencapai hasil
hasil belajar yang di capai serta belajar secara optimal, dalam proses
prestasi yang mereka peroleh, pembelajaran seorang guru
kebenaran dalam menyelesaikan bertanggung jawab dalam membantu
tugas yang di berikan guru. Dengan dan membimbing siswanya untuk
memperhatikan hasil belajar siswa memperoleh hasil belajar yang di
maka dapat di ketahui kemampuan harapkan, agar dengan diadakan
dan kualitas siswa. Hasil belajar pembelajaran remedial dapat
tersebut dapat di amati dan mencapai hasil yang lebih baik dan
ketercapaian hasil belajar siswa yang sesuai dengan target yang di tetapkan
di tentukan oleh kriteria ketuntasan efektif atau tidak pembelajaran

3
remedial yang dilakukan oleh guru dalam bentuk informasi atau materi
mata pelajaran yang bersangkutan. pelajaran. Ada pula orang
Faktor yang mempengaruhi memandang belajar sebagai latihan
hasil belajar adalah minat belajar, belaka, seperti yang tampak dalam
minat merupakan sifat yang relatif latihan membaca. Menurut Hamalik
menetap pada diri seseorang, minat (2011:27) menyatakan bahwa
besar sekali pengaruhnya terhadap “belajar itu suatu proses, suatu
kegiatan seseorang sebab dengan kegiatan dan bukan suatu hasil atau
adanya minat yang telah tumbuh tujuan. Belajar bukan hanya
dalam dirinya mereka akan lebih mengingat, akan tetapi lebih luas dari
tekun dalam melakukan dan itu, yakni mengalami. Hasil belajar
menghadapi tugas, ulet dalam bukan suatu penguasaan hasil latihan
menghadapi kesulitan dan pantang melainkan pengubahan tingkah laku.
menyerah walaupun mereka sering Menurut Dimiyanti (2006:7) belajar
gagal, minat belajar yang telah di merupakan tindakan dan perilaku
miliki oleh siswa merupakan salah siswa yang kompleks. Sebagai
satu faktor yang dapat tindakan, maka belajar hanya dialami
mempengaruhi hasil belajarnya. oleh siswa sendiri. Siswa adalah
Selain minat belajar yang penentu terjadi atau tidak terjadinya
harus dimiliki seorang siswa proses belajar. Proses belajar terjadi
motivasi belajar juga merupakan berkat siswa memperoleh sesuatu
suatu hal yang menjadi faktor yang ada dilingkungan sekitar.
penentu. Motivasi adalah suatu Lingkungan sekitar yang dipelajari
kondisi yang menyebabkan atau siswa berupa keadaan alam benda-
menimbulkan perilaku tertentu dan benda, hewan-hewan, atau bahan lain
yang memberi arah dan ketahanan yang dijadikan bahan ajar.
pada tingkah laku tersebut. Motivasi Dari pendapat diatas dapat
belajar yang tinggi tercermin dari disimpulkan bahwa belajar adalah
ketekunan yang tidak mudah patah suatu proses perubahan yaitu
semangat untuk mencapai sukses perubahan tingkah laku yang dialami
meskipun dihadang oleh berbagai oleh seseorang melalui interaksi
kesulitan. Adapun ciri-ciri siswa dengan lingkungannya dan
yang termotivasi belajar untuk perubahan tersebut akan nyata
berprestasi antara tekun, ulet dalaam seluruh aspek tingkah laku.
menghadapi persoalan yang ada ,
lebih senang bekerja sendiri, tidak Pembelajaran Remedial
cepat bosan dengan tugas, dapat Menurut Kunandar (2013:325)
mempertahankan pendapat, senang “Pembelajaran Remedial merupakan
mencari dan memecahkan masalah. suatu sistem belajar yang dilakukan
berdasarkan diagnosa yang
TINJAUAN PUSTAKA komprehensif (menyeluruh) yang
dimaksudkan untuk menemukan
Hasil Belajar kekurangan-kekurangan yang
Semua orang beranggapan dialami peserta didik dalam belajar,
bahwa belajar adalah semata-mata sehingga dapat mengoptimalisasikan
mengahafal fakta-fakta yang terjadi hasil belajar”.

4
Pembelajaran Remedial yang dilihat seseorang barang tentu
merupakan salah satu metode akan membangkitkan minatnya
pembelajaran dalam upaya dalam sejauh apa yang dilihat itu
meningkatkan hasil belajar siswa mempunyai hubungan dengan
terutama bagi siswa yang belum kepentingannya sendiri. Hal ini
berhasil dalam hal pencapaian menunjukkan bahwa minat
kompetensi. Depdiknas (2014:6). merupakan kecenderungan jiwa
Jadi pembelajaran remedial seseorang terhadap sesuatu objek,
merupakan suatu bentuk pengajaran biasanya disertai dengan perasaan
yang bersifat mengobati, senangm, karena itu merasa ada
menyembuhkan atau membetulakan kepentingan dengan sesuatu itu.
pengajaran dan memebuatnya
menjadi lebih baik dalam rangka Motivasi Belajar
mencapai tujuan pengajaran yang Menurut Sadirman (2011:75)
maksimal. Motivasi belajar adalah faktor psikis
yang bersifat non intelektual.
Minat Belajar Peranannnya khas dalam
Minat merupakan salah satu menumbuhkan rasa senang dan
aspek psikis yang dapat mendorong semangat untuk belajar. Siswa yang
manusia memberikan perhatian atau memiliki motivasi yang kuat, akan
merasa senang yang lebih besar mempunyai banyak energi untuk
kepada objek tersebut.namun, melakukan kgiatan belajar.
apabila objek tersebut tidak Memberikan motivasi kepada siswa,
menimbulkan rasa senang, maka berarti menggerakkan siswa untuk
orang itu tidak memiliki minat melakukan sesuatu atau ingin
terhdap objek tersebut. Oleh karena melakukan sesuatu. Sseorang yang
itu, tinggi rendahnya perhatian atau tidak memiliki motivasi, kecuali
rasa senang seseorang terhadap objek karena terpaksa. Seseorang yang
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya memiliki intelegensia cukup tinggi
minat seseorang. bisa jadi gagal karna kekurangan
Minat berarti kecenderungan motivasi. Hasil blajar akan optimal
dan kegairahan yang tinggi atau jika ada motivasi yang tepat.
keinginan yang besar terhadap Menurut Djamarah,
sesuatu. Syah, (2011:152) Minat (2002:114) Motivasi adalah
merupakan suatu dorongan yang kuat perubahan energy dalam pribadi
dalam diri seseorang terhadap seseorang yang ditandai dengan
sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka timbulnya efektif (perasaan) dan
atau rasa ketertarikan pada suatu hal reaksi untuk mencapai tujuan.
atau aktivitas tanpa ada yang Motivasi sangat diperlukan dalam
menyeluruh. Djaali, (2013:121) proses belajar mengajar, sebab
Minat adalah suatu kondisi yan seseorang yang tidak mempunyai
terjadi apabila seseorang melihat ciri- motivasi dalam belajar, tak akan
ciri atau arti sementara situasi yang mungkin melakukan aktivitas belajar.
di hubungkan dengan keinginan-
keinginan atau kebutuhan-kebutuhan
sendiri. Oleh karena itu, apa saja

5
Hipotesis METODE PENELITIAN
Berdasarkan kajian teori
Penelitian ini merupakan
kerangka konseptual diatas, maka penelitian deskriptif dan asosiatif.
dapat dirumuskan hipotesis Populasi dalam penelitian ini seluruh
penelitian sebagai berikut : siswa kelas X SMAN 1 Linggo Sari
1. Diduga terdapat pengaruh yang Baganti Pesisir Selatan, dimana
signifikan antara pembelajaran jumlahnya 187 orang, dan jumlah
Remedial terhadap hasil belajar sampel dalam penelitian ini adalah
ekonomi dikelas X SMAN 1 sebanyak 127 orang. Adapun
Linggo Sari Baganti kabupaten variabel dalam penelitian ini adalah
pesisir selatan. variabel hasil belajar sebagai variabel
2. Diduga terdapat pengaruh yang terikat (Y), pembelajaran remedial
signifikan antara minat belajar (X1) minat belajar (X2) motivasi
terhadap hasil belajar ekonomi di belajar (X3) sebagai variabel
kelas X SMAN 1 Linggo Sari bebasnya.
Baganti kabupaten pesisir Teknik analisis data yang
selatan. digunakan untuk menguji hipotesis
3. Diduga terdapat pengaruh yang adalah analisis regresi linear
signifikan antara motivasi belajar berganda.
terhadap hasil belajar ekonomi
pada kelas X SMAN 1 Linggo HASIL PENELITIAN
Sari Baganti Kabupaten Pesisir
Selatan. Deskripsi Variabel
4. Diduga terdapat pengaruh yang Hasil Belajar (Y)
signifikan antara pembelajaran
remedial, minat belajar dan Hasil belajar yang dimaksud
motivasi belajar secara bersama- pada penelitian berikut ini adalah
sama terhadap hasil belajar nilai semester genap pada mata
ekonomi pada kelas X SMAN 1 pelajaran ekonomi kelas X yang
Linggo Sari Baganti Kabupaten terdaftar pada tahun ajaran
Pesisir Selatan. 2015/2016. Setela melakukan
penelitian terhadap 127 orang siswa
mengenai hasil belajar mata
pelajaran ekonomi kelas X, maka
secara terperinci pendistribusian data
variabel hasil belajar dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

6
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Kelas X di SMAN 1
Linggo Sari Baganti
Frekuensi
No
Kelas Interval Fi %
1 55-61 13 10.2
2 62-68 23 18.1
3 69-76 42 33.1
4 77-83 24 18.9
5 84-90 22 17,3
6 91-96 1 0,8
7 97-100 2 1,6
Jumlah 127
Rata-rata 74.1575
Median 74.0000
100%
Std. Deviation 1.009671
Maksimum 100.00
Minimum 55.00
Sumber: Olahan Data Primer, 2016

Tabel 4.1 di atas menyenangkan saat proses belajar


menunjukkan bahwa 13 orang siswa mengajar berlangsung dan
memperoleh nilai hasil ujian pernyataan tertinggi dengan TCR
semester 2 pada mata pelajaran 83.94% kategori baik bahwa siswa
Ekonomi yang terendah yaitu tidak cemas saat menyelesaikan
berkisar antara 55-61, sedangkan tugas-tugas tidak tepat pada waktu.
hasil ujian semester 2 yang tertinggi Indikator kedua tentang
diperoleh sebanyak 2 orang, yaitu meningkatkan hasil dengan TCR
berkisar antara 97-100. 80.55% pada kategori baik,
Deskripsi Variabel pernyataan terendah dengan TCR
Pembelajaran Remedial (X1) 78.43% pada kategori cukup bahwa
Dapat diketahui bahwa hasil siswa membuat ringkasan dari materi
nilai TCR untuk variabel pelajaran yang dijelaskan guru dan
pembelajaran remedial adalah pernyataan tertinggi dengan TCR
78.77% dengan kategori adalah 82.83% kategori baik bahwa siswa
cukup. Artinya siswa masih berada mencoba menyelesaikan latihan soal
pada kategori cukup dalam ekonomi tanpa disuruh guru.
melaksanakan remedial. Indikator ketiga tentang
Indikator pertama tentang mengetahui kesulitan dengan TCR
mengurangi kecemasan dengan TCR 78.19% dengan kategori cukup,
77.57% dengan kategori cukup, pernyataan terendah dengan TCR
pernyataan terendah dengan TCR 75.28% pada kategori cukup bahwa
74.17% pada kategori cukup bahwa mata pelajaran ekonomi bukan mata
guru menciptakan suasana yang pelajaran sulit bagi siswa dan

7
pernyataan tertinggi dengan TCR tertarik dengan materi pelajaran
80.31% kategori baik bahwa ketika ekonomi.
ada pokok pembahasan yang sulit Indikator keempat yaitu
siswa tidak segan bertanya kepada kemauan belajar dengan TCR
guru. 76.48% berada pada kategori cukup,
Deskripsi Variabel pernyataan terendah dengan TCR
Minat Belajar (X2) 73.86% pada kategori cukup bahwa
siswa berusaha untuk memperoleh
Dapat diketahui bahwa hasil nilai yang bagus pada mata pelajaran
nilai TCR untuk variabel minat ekonomi dan pernyataan tertinggi
belajar adalah 74.83% dengan dengan TCR 78.27% kategori cukup
kategori adalah cukup. Artinya siswa bahwa siswa meminjam buku mata
masih memiliki minat belajar yang pelajaran ekonomi yang ada di
cukup pada mata pelajaran ekonomi. perpustakaan.
Indikator pertama yaitu rasa
simpatik dengan TCR 75.22% pada Deskripsi Variabel
kategori cukup, pernyataan terendah Motivasi Belajar (X3)
dengan TCR 72.76% pada kategori
cukup bahwa siswa suka dengan cara Dapat diketahui bahwa hasil
guru menjelaskan mata pelajaran nilai TCR untuk variabel motivasi
ekonomi dan pernyataan tertinggi belajar adalah 76.25% dengan
dengan TCR 77.48% kategori cukup
kategori adalah cukup. Artinya siswa
bahwa guru mata pelajaran ekonomi
orang yang baik dan ramah dalam masih memiliki motivasi belajar
proses pembelajaran. cukup pada mata pelajaran ekonomi.
Indikator kedua yaitu Indikator pertama yaitu tekun
penerimaan positif dengan TCR dengan TCR 77.40% pada kategori
73.07% pada kategori cukup, cukup, pernyataan terendah dengan
pernyataan terendah dengan TCR TCR 74.80% pada kategori cukup
71.50% pada kategori cukup bahwa bahwa siswa berusaha
setiap jam pelajaran ekonomi siswa menyelesaikan tugas-tugas tepat
malas untuk masuk kelas dan pada waktunya dan pernyataan
pernyataan tertinggi dengan TCR tertinggi dengan TCR 78.43%
74.96% kategori cukup bahwa siswa kategori cukup bahwa siswa
dapat memahami materi pelajaran mengerjakan soal-soal LKS yang
ekonomi dengan mudah. diberikan guru di rumah.
Indikator ketiga yaitu Indikator kedua yaitu ulet
perhatian siswa dengan TCR 74.54% dengan TCR 77.80% pada kategori
berada pada kategori cukup, cukup, pernyataan terendah dengan
pernyataan terendah dengan TCR TCR 76.22% pada kategori cukup
73.23% pada kategori cukup bahwa bahwa siswa malas mengerjakan
siswa tidak pernah bosan mengikuti tugas-tugas yang terasa sulit dan
mata pelajaran ekonomi dan pernyataan tertinggi dengan TCR
pernyataan tertinggi dengan TCR 79.69% kategori bahwa siswa
75.59% kategori cukup bahwa siswa bertanya kepada guru atau teman
apabila menemukan soal yang sulit.

8
Indikator ketiga yaitu minat teman saat proses
dengan TCR 74.96% berada pada pembelajaran dan pernyataan
kategori cukup, pernyataan terendah tertinggi dengan TCR 77.32%
dengan TCR 74.02% pada kategori kategori cukup bahwa siswa
cukup bahwa siswa tidak mencontek soal latihan yang
berkeinginan untuk mencapai nilai diberikan guru.
yang tinggi pada ulangan berikutnya Indikator kelima yaitu tidak
dan pernyataan tertinggi dengan TCR cepat bosan dengan TCR 75.35%
75.75% kategori cukup bahwa siswa berada pada kategori cukup,
berusaha mencari petunjuk dan pernyataan terendah dengan TCR
penjelasan dari media cetak maupun 74.65% pada kategori cukup bahwa
elektronik tentang materi pelajaran siswa akan berani mengingatkan
ekonomi. guru mengulangi materi yang sama,
Indikator keempat yaitu padahal ia sudah paham dengan
bekerja sendiri dengan TCR 75.75% materi tersebut dan pernyataan
berada pada kategori cukup, tertinggi dengan TCR 76.06%
pernyataan terendah dengan TCR kategori cukup bahwa siswa bosan
72.91% pada kategori cukup bahwa dengan tugas ringkasan yang
siswa tidak suka berdiskusi dengan diberikan guru setiap minggunya.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.042 4.015 -.260 .796
Pembelajaran
.458 .090 .280 5.103 .000
Remedial (X1)
Minat Belajar (X2) .457 .073 .333 6.282 .000
Motivasi Belajar
.546 .063 .459 8.696 .000
(X3)
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Nilai konstanta sebesar -1.042 Dengan asumsi variabel lain tidak
yang berarti bahwa tanpa adanya mengalami perubahan atau konstan.
pengaruh dari variable pembelajaran (b2) adalah sebesar 0.457. Hal ini
remedial, minat belajar dan motivasi berarti apabila nilai minat belajar
belajar maka hasil belajar ekonomi meningkat sebesar satu satuan maka
siswa telah mencapai -1.042. Nilai akan meningkatkan hasil belajar
koefesien pembelajaran remedial sebesar 0.457 dalam setiap
sebesar 0.458. Hal ini berarti apabila satuannya. Dengan asumsi variabel
nilai pembelajaran remedial lain tidak mengalami perubahan atau
meningkat sebesar satu satuan maka konstan. (b3) adalah sebesar 0.546. Hal
hasil belajar akan meningkat sebesar ini berarti adanya pengaruh motivasi
0.458 dalam setiap satuannya. belajar terhadap hasil belajar, apabila

9
nilai motivasi belajar meningkat 0.546 dalam setiap satuannya.
sebesar satu satuan maka akan Dengan asumsi variabel lain tidak
meningkatkan hasil belajar sebesar mengalami perubahan atau konstan.

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .871a .759 .754 5.01163

a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar (X3), Minat Belajar (X2), Pembelajaran


Remedial (X1)
Berdasarkan hasil pada tabel independen (pembelajaran remedial,
4.12 hasil pengolahan data yang minat belajar, dan motivasi belajar)
dapat dilihat pada table diperoleh sedangkan sisanya sebesar 24.1%
hasil nilai R square sebesar 0.759 dipengaruhi oleh variabel lain yang
yang artinya 75.9% perubahan pada tidak termasuk ke dalam penelitian
variabel dependen (hasil belajar) ini.
dapat dijelaskan oleh variabel
Uji Hipotesis

Tabel 4.13 Hasil Uji t


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.042 4.015 -.260 .796
Pembelajaran Remedial (X1) .458 .090 .280 5.103 .000
Minat Belajar (X2) .457 .073 .333 6.282 .000
Motivasi Belajar (X3) .546 .063 .459 8.696 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar (Y)
Berdasarkan tabel hasil sebesar 5.103>ttabel sebesar 1.979
analisa uji t dapat ditarik sedangkan nilai signifikan
kesimpulan tentang pengaruh 0.000<α0.05, berarti Ha diterima
masing-masing variabel bebas dan H0 ditolak dengan demikian
secara individu terhadap variabel dapat dikatakan bahwa terdapat
terikat. pengaruh antara pembelajaran
a) Hipotesis 1, terdapat pengaruh remedial terhadap hasil belajar
antara pembelajaran remedial siswa kelas X pada mata
(X1) terhadap hasil belajar (Y) pelajaran ekonomi di SMAN
Diperoleh nilai koefisien Linggo Sari Baganti Kabupaten
regresi pembelajaran remedial Pesisir Selatan.
sebesar 0.458 dan nilai thitung

10
b) Hipotesis 2, terdapat pengaruh c) Hipotesis 3, terdapat pengaruh
antara minat belajar (X2) antara motivasi belajar (X3)
terhadap hasil belajar (Y) terhadap hasil belajar (Y)
Diperoleh nilai koefisien Diperoleh nilai koefisien
regresi minat belajar sebesar regresi motivasi belajar sebesar
0.457 dan nilai thitung sebesar 0.546 dan nilai thitung sebesar
6.282>ttabel sebesar 1.979 8.696 >ttabel sebesar 1.979
sedangkan nilai signifikan sedangkan nilai signifikan
0.000<α0.05, berarti Ha diterima 0.000<α0.05, berarti Ha diterima
dan H0 ditolak dengan demikian dan H0 ditolak dengan demikian
dapat dikatakan bahwa terdapat dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh antara minat belajar pengaruh antara motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas terhadap hasil belajar siswa kelas
X pada mata pelajaran ekonomi X pada mata pelajaran ekonomi
di SMAN Linggo Sari Baganti di SMAN Linggo Sari Baganti
Kabupaten Pesisir Selatan. Kabupaten Pesisir Selatan.

Tabel 4.14 Hasil Uji F

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 9755.531 3 3251.844 129.471 .000a
Residual 3089.319 123 25.116
Total 12844.850 126
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar (X3), Minat Belajar (X2), Pembelajaran Remedial (X1)
b. Dependent Variable: Hasil Belajar (Y)
Dari hasil pengolahan data
dapat dilihat pada tabel 4.14 di atas PENUTUP
menunjukkan bahwa nilai Fhitung
129.471 > Ftabel 3.07 dan nilai Kesimpulan
signifikan 0.000 < 0.05. Berdasarkan hasil analisis data
Hal ini berarti H0 ditolak dan yang telah dilakukan dapat diambil
Ha diterima, Dengan demikian dapat kesimpulkan sebagai berikut:
dikatakan bahwa pembelajaran 1. Terdapat pengaruh antara
remedial, minat belajar dan motivasi pembelajaran remedial (X1)
belajar bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar (Y)
terhadap hasil belajar ekonomi siswa dengan nilai koefisien regresi
kelas X di SMAN 1 Linggo Sari pembelajaran remedial sebesar
Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. 0.458 dan nilai thitung sebesar
5.103>ttabel sebesar 1.979
sedangkan nilai signifikan
0.000<α0.05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak.
2. Terdapat pengaruh antara
minat belajar (X2) terhadap

11
hasil belajar (Y) dengan nilai didapat tentu tidak akan sama
koefisien regresi minat belajar dengan nilai siswa yang tidak
sebesar 0.457 dan nilai thitung mengikuti pembelajaran remedial.
sebesar 6.282>ttabel sebesar 2. Minat belajar, sebaiknya siswa
1.979 sedangkan nilai lebih meningkatkan penerimaan
signifikan 0.000<α0.05, berarti positif terhadap materi
Ha diterima dan H0 ditolak. pembelajaran agar saat guru
3. Terdapat pengaruh antara sedang menyampaikan materi
motivasi belajar (X3) terhadap pembelajaran siswa bisa
hasil belajar (Y) dengan nilai menerimanya dengan baik
koefisien regresi motivasi sehingga siswa tidak bosan dan
belajar sebesar 0.546 dan nilai menerima dengan semangat serta
thitung sebesar 8.696 >ttabel berfikir positif terhadap pelajaran
sebesar 1.979 sedangkan nilai yang mereka ikuti sehingga hasil
signifikan 0.000<α0.05, berarti yang diperoleh sesuai dengan
Ha diterima dan H0 ditolak. harapan yang diinginkan.
4. Terdapat pengaruh 3. Dari hasil penelitian secara
pembelajaran remedial, minat keseluruhan motivasi belajar
belajar dan motivasi belajar berada pada kategori cukup
dengan hasil belajar dengan dimana tingkat pencapaian
Fhitung 129.471 > Ftabel 3.07 dan terendah pada indikator tidak
nilai signifikan 0.000 < 0.05. cepat bosan pada tugas rutin.
Maka dari itu penulis
Saran menyarankan kepada siswa agar
lebih semangat selama mengikuti
Berdasarkan kesimpulan proses pembelajaran, jangan
diatas maka penulis dapat mudah terpengaruh terhadap
memberikan saran atau masukan orang lain, karena apupun yang
sebagai berikut: dilakukan oleh orang lain belum
tentu benar, dan siswa harus lebih
1. Sebaiknya guru lebih memberikan memotivasi diri untuk melawan
keyakinan kepada siswa dan rasa bosan, jenuh selama proses
menghilang kecemasan yang ada pembelajaran. Karena apabila
dalam fikiran mereka. disarankan motivasi belajar siswa tinggi
kepada guru mata pelajaran maka hasil belajar yang diperoleh
ekonomi agar memberikan akan semakin meningkat.
keyakinan kepada siswa agar 4. Bagi peneliti selanjutnya yang
tidak cemas dalam kegagalan tertarik untuk meneliti topik yang
pencapaian nilai pada tahap awal sama, disarankan untuk
karena nilai tersebut masih bisa memperhatikan variabel-variabel
diperbaiki dengan remedial, dan lain yang diduga berperan dan
meyakinkan siswa bahwa mempengaruhi hasil belajar
remedial akan berhasil dan
mendapatkan nilai yang baik dan
guru harus lebih menekankan
kepada siswa karna nilai yang

12
Daftar Pustaka Setyowat. 2007. Pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil
Dimyati dan Mudjiono. 2006. belajar siswa kelas VII SMPN
Belajar dan Pembelajaran. 13 Semarang. Jurnal.
Rhineka Cipta: Jakarta
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi
Djalli. 2008. Psikologi Pendidikan. Belajar. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta: Bumi Aksara Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri.2004. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi
Prestasi Belajar dan Pendidikan Dengan
Kompetensi Guru. Surabaya: Pendekatan Baru. Remaja
Usaha Nasional Rosdakarya : Bandung.
Depdikbud. 2003. Undang-undang Kunandar. 2013. Penilaian Autentik
RI NO.20 Tahun 2003 tentang (berdasarkan hasil belajar
Sistem Pendidikan Nasional. peserta didik berdasarkan
Lemhanas : Jakarta kurikulum 2013). Jakarta : Raja
Grafindo.
Hamalik Oemar. 2011. Psikologi
Belajar dan Mengajar. Sinar Sardini. 2012. Pengaruh minat
Baru : Bandung. belajar terhadap hasil
belajar pelajaran ekonomi
Nutrisian, Destian. 2013. Pengaruh siswa kelas XI IPS MAN
Motivasi belajar, cara Pontianak. Jurnal.
belajar dan kemampuan
sosial ekonomi orang tua Supardi. 2012. Pengaruh media
terhadap hasil belajar pembelajaran dan minat
mata pelajaran ekonomi belajar terhadap hasil
siswa kelas IX IPS MA AL- belajar fisika. Jurnal
ASROR Semarang tahun
2012/2013. Jurnal.
Rangkuti, Abdi Khairul.2012.
Pengaruh pelaksanaan
pembelajaran remedial
terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi
di SMPN 12 Pekanbaru.
Jurnal.
Sadirman ,M.A. 2011. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo.

13

You might also like