You are on page 1of 10
Kenali Anosmia, Gejala Paling Khas Saat Terinfeksi OVID-19: Herdi Imunitiawan adalah seorang pemuda yang hidup di kota urban. Herdi memilih untuk bersikap tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga Herdi jarang pakai masker dan __ sering berkumpul saat pandemi. Suatu pagi Herdi merasa tidak bisa mencium bau badan, bau parfum, kopi susu kesukaannya dan juga soto - makanan favoritnya. Hilangnya kemampuan penciuman Herdi disebut dengan ANOSMIA. ANOSMIA merupakan salah satu gejala COVID-19. Apakah itu Anosmia ? Anosmia adalah hilangnya fungsi indera penciuman Anosmia terjadi karena adanya gangguan pada sel saraf penciuman. Biasanya nih sering kita alami jika kita sedang pilek, ada penyakit sinus, atau penyakit pada tulang atap rongga hidung karena infeksi, tumor, cedera kepala, dil. Ciri-ciri Anosmia ? 1: Untuk mengetahui kita Anosmia atau tidak, kita dapat mencium aroma yang sering kita bau atau cium setiap hari (parfum, aroma masakan, aroma kopi, dil). Jika ada penurunan atau hilangnya aroma tersebut kemungkinan Sc Anosmia. Selain anosmia, juga ada : + hiposmia yaitu menurunnya indera penciuman * ageusia yaitu hilangnya indera pengecap atau perasa Sumber : Entnet Beda Anosmia, Hiposmia & Ageusia Anosmia “Masakan soto Ibu kok tidak ada baunya sama sekali ya" Hiposmia "Bau soto Ibu biasanya harum dan enak, tapi sekarang kok aromanya tidak seharum biasanya ya, padahal bumbunya sama aja" Ageusia “Rasa soto Ibu yang biasanya gurih dan nikmat sekarang kok hambar ya, padahal resep sotonya sama Iho" Anosmia, hiposmia, dan ageusia merupakan salah satu gejala COVID-19 Anosmia, hiposmia, dan ageusia ini adalah salah satu gejala Covid-19 yang banyak ditemukan. CDC dan WHO memasukkan Anosmia, Hiposmia, dan Ageusia sebagai salah satu gejala COVID-19. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Univerity College London ditemukan bahwa sekitar 77,6% dari 567 pasien yang positif COVID-19 = mempunyai gejala_hilangnya kemampuan untuk mecium bau. Pada penelitian lain yang dilakukan American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS) ditemukan sekitar 73% dari 237 pasien COVID-19 mempunyai gejala hilangnya kemampuan untuk mencium bau. Sumber : WHO, CDC, Journals Pentingnya memahami Anosmia sebagai gejala COVID-19 * Tidak semua orang tahu dan paham bahwa anosmia adalah gejala COVID-19 + Anosmia adalah gejala COVID-19 paling KHAS + Gejala ini seringkali tidak mengganggu aktivitas hidup seseorang dan relatif tidak dianggap keluhan yang berat @ sehingga orang cenderung abai dan cuek + Fakta menariknya, keluhan gejala awal COVID-19 bisa hanya Anosmia saja, tanpa ada gejala demam atau batuk Sumber : WHO, CDC, Journals * Apakeah wajar jika kita sesekali tidak bisa mencium bau? Tidak wajar, karena selama kondisi sehat dan tidak ada masalah dengan penyakit lain - seperti gangguan sinus, infeksi, trauma kepala dll - kita seharusnya bisa mencium bau. Pada titik apa kita memutuskan bahwa kita harus periksa karena tidak bisa mencium bau? Jika ada gejala anosmia baik yang disertai gejala maupun yang tidak disertai gejala COVID-19 ada baiknya untuk memeriksakan diri. Sikap kita jika ada gejala Anosmia baik yang disertai gejala COVID-19 lainnya maupun tanpa gejala Lakukan isolasi mandiri dan segera pergi ke Fasilitas Kesehatan Terdekat untuk melakukan pemeriksaan. Lakukan tes swab agar tidak terjadi keraguan. Jika terbukti positif COVID-19 : + Ikuti anjuran dari Fasilitas Kesehatan tersebut, apakah cukup dengan isolasi mandiri atau perlu perawatan di Rumah Sakit + Hubungi dan beritahukan bahwa Anda terkena Anosmia ke orang-orang kontak erat Anda selama beberapa hari terakhir agar waspada + Lakukan langkah pencegahan penularan ke lingkungan sekitar dengan menerapkan protokol kesehatan Jika tidak terbukti COVID-19, segera periksa untuk dugaan penyakit lain ke dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Pentingnya Identifikasi Gejala COVID-19 Semakin dini kita melakukan pemeriksaan, semakin cepat dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan, baik untuk pasien serta lingkungan sekitar (Kita tentu tidak ingin keluarga yang kita sayangi tertular) + Batuk + Sesak Nafas + Demam a + Nyeri Otot 4 + Diare + Mual/Muntah + Hilangnya fungsi penciuman/perasa + https://journals.plos.org/plosmedicine /article?id=10.1371/journel.pmed.t003358 + https:/journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/0194599820922992 Jaga diri dan keluarga dengan waspadai gejala khas COVID-19. Patuhi Protokol Kesehatan dan Protokol VDJ (Ventilasi- Durasi-Jarak) sebagai solusi utama mencegah penularan Setiap tindakan Anda akan turut menentukan kapan andemi COVID-19 akan erakhir.

You might also like