You are on page 1of 8

LM3 LM35

PARAMETE TEST 5A CA UNI


R CONDITIONS TYP TEST DESI TYP TEST DESI T
ED GN ED GN
LIMI LIMI LIMI LIMI
T(1) T(2) T(1) T(2)
TA = 25°C ±0.2 ±0.5 ±0.2 ±0.5
TA = –10°C ±0.3 ±0.3 ±1
Accuracy (3) TA = TMAX °C
±0.4 ±1 ±0.4 ±1
TA = TMIN ±0.4 ±1 ±0.4 ±1.5
TMIN ≤ TA ≤ TMAX,
Nonlinearity(4) –40°C ≤ TJ ≤ 125°C ±0.18 ±0.35 ±0.15 ±0.3 °C
TMIN ≤ TA ≤ TMAX 10 9.9 10 9.9
Sensor gain
(average –40°C ≤ TJ ≤ 125°C 10 10.1 10 10.1 mV/°
slope) C
Load TA = 25°C ±0.4 ±1 ±0.4 ±1
regulation(5) TMIN ≤ TA ≤ TMAX, mV/
0 ≤ IL ≤ 1 mA –40°C ≤ TJ ≤ 125°C ±0.5 ±3 ±0.5 ±3 mA
TA = 25°C ±0.01 ±0.05 ±0.01 ±0.05
Line regulation(5) 4 V ≤ VS ≤ 30 V, mV/
–40°C ≤ TJ ≤ 125°C ±0.02 ±0.1 ±0.02 ±0.1 V
VS = 5 V, 25°C 56 67 56 67
VS = 5 V, –40°C ≤ TJ ≤ 105 131 91 114
Quiescent 125°C µA
current(6)
VS = 30 V, 25°C 56.2 68 56.2 68
VS = 30 V, –40°C ≤ TJ ≤ 105.5 133 91.5 116
125°C
4 V ≤ VS ≤ 30 V, 25°C 0.2 1 0.2 1
Change of µA
4 V ≤ VS ≤ 30 V,
quiescent –40°C ≤ TJ ≤ 125°C 0.5 2 0.5 2
current(5)
Temperature
coefficient –40°C ≤ TJ ≤ 125°C 0.39 0.5 0.39 0.5 µA/
of quiescent °C
current
Minimum In circuit of Figure 14, IL 1.5 2 1.5 2 °C
temperature for = 0
rate accuracy
Long term TJ = TMAX, for 1000 ±0.08 ±0.08 °C
stability hours
Nama : Muhammad Iska Sujana
NIM : 1911014210021
Prodi : Fisika
UAS Sistem Sensor
1. Sensor LM 35
- Kelebihan : 1. Rentang Suhu yang jauh, antara -55o c sampai 150o c.
2. low self-heating, sebesar 0,080C
3. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 v
4. rangkaian menjadi sederhana
5. tidak perlu pengkondisian sinyal
- Electrical Characteristic:
LM35A, LM35CA Limits
LM35A, LM35CA

LM35 LM35
PARAMET TEST CONDITIONS A CA UNI
ER MIN TYP MAX TYP TYP MAX T
±0.2 ±0.2
TA = 25°C Tested Limit(2) ±0.5 ±0.5
Design Limit(3)
±0.3 ±0.3
TA = –10°C Tested Limit(2)

(1)
Accuracy Design Limit(3) ±1
±0.4 ±0.4 °
TA = TMAX Tested Limit(2)
±1 ±1 C
Design Limit(3)
±0.4 ±0.4
TA = TMIN Tested Limit(2)
±1
Design Limit(3) ±1.5
±0.18 ±0.15
Nonlinearity( T MIN ≤ TA ≤
TMAX, Tested Limit(2) °
4)
–40°C ≤ TJ ≤ 125°C Design Limit(3) C
±0.35 ±0.3
10 10
TMIN ≤ TA ≤ Tested Limit(2)
9.9
TMAX Design Limit(3) 9.9
Sensor gain mV/°
(average 10 10 C
slope) –40°C ≤ TJ ≤ 125°C Tested Limit(2) 10.1
Design Limit(3) 10.1
±0.4 ±0.4
TA = 25°C Tested Limit(2)
±1 ±1
Load Design Limit(3)
regulation(5) mV/
0 ≤ IL ≤ 1 ±0.5 ±0.5
mA TMIN ≤ TA ≤ mA
TMAX, Tested Limit(2)
–40°C ≤ TJ ≤ 125°C Design Limit(3) ±3 ±3
±0.01 ±0.01
TA = 25°C Tested Limit(2)
±0.05 ±0.05
Design Limit(3)
Line mV/
regulation(5) ±0.02 ±0.02 V
4 V ≤ VS ≤ 30 V,
–40°C ≤ TJ ≤ 125°C Tested Limit(2)
Design Limit(3) ±0.1 ±0.1

LM35A, LM35CA (continued)

LM35 LM35
PARAMET TEST CONDITIONS A CA UNI
ER MIN TYP MAX TYP TYP MAX T
56 56
VS = 5 V, 25°C Tested Limit(2) 67 67
Design Limit(3)
105 91
VS = 5 V,
–40°C ≤ TJ ≤ 125°C Tested Limit(2)
Quiesc Design Limit(3) 131 114
ent 56.2 56.2 µ
current( VS = 30 V, 25°C (2) A
6) Tested Limit 68 68
Design Limit(3)
105.5 91.5
VS = 30 V,
–40°C ≤ TJ ≤ 125°C Tested Limit(2)
Design Limit(3) 133 116
0.2 0.2
4 V ≤ VS ≤ 30 V, Tested Limit(2)
1 1
Change 25°C
Design Limit(3)
of µ
quiesce 0.5 0.5 A
4 V ≤ VS ≤ 30 V,
nt –40°C ≤ TJ ≤ 125°C Tested Limit(2)
current( Design Limit(3) 2 2
5)

Temperature 0.39 0.39


coefficient –40°C ≤ TJ ≤ 125°C Tested Limit(2) µA/°
of quiescent C
Design Limit(3) 0.5 0.5
current
Minimum 1.5 1.5
temperatur In circuit of Figure Tested Limit(2) °
e for rate 14, IL = 0 C
Design Limit(3) 2 2
accuracy
Long TJ = TMAX, for 1000 hours ±0.08 ±0.08 °
term C
stabilit
y

- Prinsip Kerja
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu
setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya
LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada
permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena
terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih
antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama
dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh
lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan
suhu udara disekitarnya .
Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh
interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan
sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangan
didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada
kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin
untuk ditanahkan. Maka dapat disimpulkan prinsip kerja sensor LM35 sebagai
berikut:
- Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu
- Suhu lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian di dalam
IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan
output.
- Pada seri LM35
- Rangkaian Operasi

2. Sensor MPX2100GP
- Kelebihan : 1. Sensor ini mempunyai rentang pengukuran tekanan dari 0 sampai
100 kPa
2. Sensor ini terbuat dari silikon piezoeresistif yang mempunyai tingkat akurasi
tinggi dan tegangan keluaran linier,yang sebanding dengan tekanan yang
diukur
3. Bagian inti sensornya adalah monolithic silicon diaphragm tunggal dengan
strain
gauge dan sebuah jaringan resistor tipis yang terintegrasi dalam chip
- Electrical Characteristic :

Characteristic Symb Mi Typ Ma Unit


ol n x s
Power Supply B 10 — 30 Volt
Voltage + s
Full Scale PFS kPa
— — 10
Pressure
MPX2010
MPX2050 — — 50
MPX2100 — — 10
0
MPX2200 — — 20
0
MPX2700 — — 70
0
Overpressure PMA — — 70 kPa
X 0
Full Scale VFS — 4.5 — Volt
Output s
Zero Pressure VOF — 0.5 — Volt
Offset F s
Sensitivity SAO — 4V/P — V/k
UT FS Pa
Quiescent ICC — 25 — mA
Current
- Prinsip Kerja :
Prinsip kerja dari MPX2100GP adalah dengan piezoresistif.Efek piezo adalah
efek yang dihasilkan oleh suatu bahan,karena perubahan
bentuknya(deformasi).Piezoeresistif merujuk pada perubahan nilai hambatan
bahan karena deformasi setelah mendapatkan gaya atau tekana.Pada sensor
MPX2100GP,tekanan yang diaplikasikan pada sensor menyebabkan muatan pada
bahan silikon tidak seimbaang dan terpolarisasi pada kutub-kutub pada arah tegak
lurus dengan arah tekanan.Muatan yang tereksitasi karena deformasi oleh tekanan
mengalir dalam bentuk arus yang melewati strain gauge dalam diagfragma silikon
yang selanjutnya melewati jaringan resistor secara internal dan keluaran dari
sensor berupa tegangan.Semakin besar tekanan yang diberikan akan memperkecil
diagfragma silikon dan nilai hambatan dari strain gauge semakin kecil,sehingga
tegangan keluaran yang dihasilkan sensor akan semakin besar.
- Rangkaian Operasi

3. Prinsip Kerja Sensor Aliran


Ketika air mengalir melalui rotor, maka rotor akan berputar sesuai dengan kecepatan
aliran air yang mengalir melalui rotor tersebut. Perputaran rotor inilah yang menjadi
dasar dari perhitungan jumlah air yang keluar dari keran air tersebut. Prinsip kerja
sensor ini adalah dengan memanfaatkan sensor hall effect. Hall effect ini didasarkan
pada efek medan magnetic terhadap partikel bermuatan yang bergerak. Ketika ada
arus listrik yang mengalir pada hall effect yang ditempatkan dalam medan magnet
yang arahnya tegak lurus arus listrik. Pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke
salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga
gaya Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara
kedua sisi device tersebut disebut potensial Hall. Potensial Hall ini sebanding dengan
medan magnet dan arus listrik yang melalui perangkat. Output sensor ini yaitu berupa
sinyal kotak yang menghasilkan pulsa frekuensi untuk menentukan debit air yang
dihasilkan oleh sensor water flow. Debit air dapat dihitung dengan rumus :

Flow rate (L/min) = pulse frequensi/7.5

Dimana:
Flow rate (L/min) = Debit Air
Pulse frequence = Pulsa Frekuensi (Hz)
7.5 = Pulsa per detik output dari sensor water flow
4. Aplikasi Sensor dalam lahan gambut
Banyak aplikasi dari sensor yang dapat di manfaatkan di Kawasan lahan gambut
diantaranya:
- Sensor Kelembaman dan Suhu dengan Soil Moisture Sensor SKU:SEN0193
dan sensor Suhu DS18B20, dengan memanfaatkan sensor tersebut maka kita
dapat memantau suhu dan kelembaman daerah tanah gambut yang bertujuan
untuk menjaga kecocokan dan kualitas lahan yang bisa di manfaatkan untuk
bercocok tanam dan lain lain.
- Sensor juga dapat dimanfaatkan untuk memantau permukaan air di lahan
gambut. Contoh nyatanya adalah Teknologi Sipalaga (sistem Pemantau Air
Lahan Gambut) di gunakan untuk preventif kebakaran hutan di lahan gambut.
- Kita telah mengenal sensor digital untuk deteksi ph suatu zat. Dari sini dengan
mengombinasikan sensor dengan mikrokontroler kita dapat membuat system
pemantauan kadar asam lahan gambut secara real time. Tentunya ini sangat
berguna bagi para petani untuk memastikan jumlah kapur yang di gunakan
untuk mengontrol keasaman lahan sehingga tidak terjadi lagi over douse dari
jumlah kapur.
5. Sensor Piezoelectric
Piezoelektrik merupakan salah satu komponen elektronika yang banyak digunakan
untuk perangkat yang berhubungan dengan bunyi (tone) ataupun sebagai tranduser
yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Pada pembahasan kali
ini akan dibahas mengenai pengertian piezoelektrik, cara kerja piezoelektrik beserta
kelebihan dan kekurangannya.
Pengertian piezoelektrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik atau sebaliknya berdasarkan efek piezoelektrik.
Piezoelektrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi getaran suara
(bunyi) disebut juga dengan piezoelektrik buzzer. Lalu apa itu efek piezoelektrik?
Piezoelektrik merupakan sistem yang terdiri dari bahan material tertentu yang akan
menghasilkan tegangan listrik akibat tekanan atau kekuatan mekanik yang diberikan
pada kedua bidang. Efek piezoelektrik ini pertama kali ditemukan di perancis pada
tahun 1880. Nama penemunya adalah dua orang fisikawan yang bernama Pierre Curie
dan Jacques Curie. Nama “piezo” sendiri berasal dari kata Yunani yang artinya
tekanan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, piezoelektrik mulai
dikembangkan oleh salah satu perusahaan jepang pada tahun 1970an.
Efek piezoelektrik ini akan menghasilkan kemampuan suatu benda material tertentu
untuk bergetar ketika diberikan tegangan listrik. Namun sebaliknya ketika pada
bidang material tersebut diberikan tekanan tertentu, maka dari material tersebut akan
menghasilkan tegangan listrik.

Seperti diketahui pada penjelasan sebelumnya, bahwa piezoelektrik berasal dari


bahan atau material yang menggunakan prinsip efek piezoelektrik. Prinsip kerja piezo
elektrik sendiri pada dasarnya adalah terdiri dari 2 bidang yang berdempet. Yang
mana diantara bidang tersebut akan menghasilkan dipole yang terinduksi molekul
yang terdiri dari berbagai struktur kristal tergantung dari bahan pada bidang tersebut.
Ketika piezoelektrik mengalami tekanan yang disengaja, makan akan menghasilkan
gaya listrik pada bidang piezo sehingga akan menghasilkan tegangan listrik pada
kedua bagian tersebut. Secara lebih mudah dapat dikatakan bahwa prinsip kerja
piezoelektrik akan menghasilkan gerakan mekanis berupa getaran suara ketika kedua
bidang pada piezo dialiri arus listrik. Sebaliknya ketika bidang piezo diberikan
tekanan berupa ketukan misalnya, maka energi mekanik tersebut akan diubah menjadi
energi listrik. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan terdapat dua karakteristik
dasar dari piezoelektrik. Yaitu piezoelektrik dapat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik dan sebaliknya. Dengan demikian komponen ini dapat digunakan
sebagai input ataupun sebagai output.

Setiap komponen memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu ketika dioperasikan.


Begitu juga dengan komponen piezoelektrik. Berikut adalah beberapa kelebihan dari
penggunaan piezoelektrik:
Tanggapan frekuensi yang tinggi. Piezoelektrik dapat bekerja dengan frekuensi
tinggi pada parameter tertentu. Bahkan dapat merespon frekuensi audio tertinggi
(20kHz) dengan sangat baik.
Respon transien yang tinggi. Piezoelektrik dapat memberikan output yang linear dan
ideal untuk sebuah komponen tranduser yang dapat mendeteksi hingga mikrodetik.
Output tinggi. Piezoelektrik pada umumnya memiliki output yang tinggi dengan
konsumsi daya yang rendah.
Ukurang yang kecil. Komponen piezoelektrik memiliki ukurang yang kecil untuk
sebuah tranduser dan cocok digunakan pada perangkat-perangkat kecil.
Selain kelebihan yang dimiliki, beberapa kekurangan dari piezoelektrik tranduser
adalah sebagai berikut:
Sinyal output dari piezoelektrik tranduser rata-rata relatif sangat rendah, sehingga
diperlukan pre-amp agar sinyal yang dikeluarkan lebih tinggi sesuai dengan yang
dibutuhkan untuk men-drive sinyal ke rangkaian berikutnya.
Impedansi piezoelektrik tinggi. Sebetulnya ini kurang tepat jika disebut sebagai
kelemahan. Namun demikian hal ini mengharuskan dibuat lagi rangkaian tambahan
agar impedansi dari piezoelektrik sesuai. Baik itu ketika digunakan sebagai output
(buzzer) ataupun sebagai input.
- Kegunaan piezoelektrik
Kegunaan komponen piezoelektrik (buzzer) sebenarnya cukup banyak, terutama
pada perangkat atau rangkaian elektronika yang mengeluarkan bunyi nada (tone).
Diantaranya adalah pada peralatan medis, alat instrumentasi elektronika seperti
multimeter dan osiloskop, bel rumah, alarm, bahkan pada jam tangan pun banyak
yang menggunakan piezoelektrik buzzer.

Pada perangkat yang hanya membutuhkan nada bunyi “beep” beserta variasinya,
Penggunaan piezoelektrik buzzer akan lebih efisien jika dibandingkan dengan
loudspeaker pada umumnya karena selain bentuknya yang menjadi sangat kecil, juga
daya output audio yang dibutuhkan tidak besar. Hal ini tentu akan berpengaruh juga
pada konsumsi baterai. Ini lah sebabnya mengapa pada perangkat-perangkat yang
sangat kecil seperti jam tangan menggunakan buzzer.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, penggunaan loudspeaker
juga semakin berkembang dan mulai banyak diterapkan pada perangkat-perangkat
kecil seperti jam tangan gadget (smart watch). Meskipun begitu, konsumsi
penggunaan baterai dari buzzer tetap jauh lebih hemat.
Selain digunakan sebagai output (buzzer), piezoelektrik juga dapat digunakan
sebagai output yang mengubah energi gerak akustik atau instrumen menjadi energi
listrik. Penggunaan tersebut diantaranya adalah pada sensor drum elektrik, sistem
pendeteksi gelombang sonar, dan ala instrumen penguju akustik, mikrofon, dan lain
sebagainya.
Pada umumnya sebuah piezoelektrik buzzer dapat menghasilkan nada antara 1 kHz
hingga 20 kHz untuk frekuensi audio. Tidak hanya itu bahkan piezoelektrik dapat
menjangkau frekuensi hingga 50 kHz. Yang mana frekuensi ini termasuk jenis
ultrasonik. Sedangkan tegangan rata-rata yang dibutuhkan pada sebuah piezoelektrik
adalah 3 Volt hingga 12 Volt dengan arus tidak lebih dari 50 mA.

You might also like