You are on page 1of 20
PENAFSIRAN SYAIKH YUSUF ATAS AYAT-AYAT AL-QUR’AN (Kajian atas Kitab Tajul Asrar fi Tahgiqi Masyrabil Arifina min Ahiil Istibshar) Oia Diskusi Iimiah Dosen Tetap UIN Sunan Kalijaga Tahun Ke -32, 2012 Tanggal 20 April 2012 Dipersembahkan oleh: Drs. H. Jauhar Hatta, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta MODERATOR : Prof. Dr. H.M. Abdul Karim, M.A., M.A. Sekretariat Diskusi Umiah Dosen Tetap UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012 PENAFSIRAN SYAIKH YUSUF ATAS AYAT-AYAT AL-QUR’AN (Kajian atas Kitab Tajul Asrar ft Tahqiqi Masyrabil ‘Arifina min AMlil Istibshar) A. Pendahuluan Masuknya agama Islam ke Indonesia terdapat dua teori. Teori pertama menyebutkan bahwa Islam di Indonesia disebarkan oleh para pedagang muslim yang berasal dari anak benua India, tepatnya di Gujarat dan Malabar, Teori kedua menyebutkan bahwa masuknya Islam ke Nusantara dilakukan oleh para sui Dari kedua teori ini, nampak bahwa masuknya Islam ke Nusantara dilakukan secara damai, tanpa ada upaya pemaksaan oleh sebuah kekuasaan pemerintahan dari luar Nusantara. Hal ini bisa dimaklumi, karena baik para pedagang maupun para sufi sama- sama tidak memiliki budaya kekerasan atau anarchisme, Meski demikian, barangkala teori kedua lebih bisa diterima, karena realitas masyarakat muslim di Nusantara sangat lekat dengan kultur para sufi. Terlebih jika dilihat dari sis} amatiah madzhab Imam asy- Syafi’i (w. 204 H) yang menyebar di Indonesia, berarti sangat kecil kemungkinan bermula dari kawasan abak benua India yang kebanyakan tidak bermadzhab tersebut. Realitas tersebut dikuatkan oleh Kautsar Azhari Noer, bahwa tasawuf telah memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kehidupan spiritual dan intelektual Islam. Pengaruh tasawuf tidak terbatas pada golongan elite keagamaan, tetapi menjangkau seluruh lapisan masyarakat dari paling atas sampai paling bawah, Tasawuf telah " Azymari Azra, Jaringan Ulama’ Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVI, Prenada Media, Jakaarta, 2005, hal. 2, Azyumardi menambahkan, bahwa sebenarnya ada pula yang menyebutkan Islam ‘Nusantara berasal dari wilayah Bengal , ada pula yang berpendapat dari Coromadel, bahkan ada pula yang berpandangan berasal dari Persia, * Ibid, hal. 4. mempengaruhi sikap hidup, moral dan tingkah laku masyarakat. Ia telah mempengaruhi kesadaran estetik, sastra, filsafat dan pandangan hidup.? Kelekatan dunia tasawuf bagi masyarakat muslim Indonesia semakian nampak pada karya-karya ulama’ Nusantara periode awal Islam. Hamzah Fansuri (1589-1602), Syamsuddin Pasai (1625), Abdu) Rouf al-Fansuri (1615 — 1693) dan Yusuf al-Makassari (1626-1699), Lebih dari itu, banyak para peneliti menemukan pengaruh tasawuf yang berfaham wahdatul wujud (wujudiyah) pada karya-karya ’ulama Nusantara tersebut.* Dalam hal karya-karya Syaikh Yusuf, Tudjiman telah melakukan suatu langkah awal dalam karyanya Syaikh Yusuf Makassar : Riwayat dan Ajarannya’. Tulisan ini sangat penting bagi pengenalan sosok Syaikh Yusuf, meskipun sangat sederhana dengan tanpa melakukan sebuah penelitian filologi. Langkah ini kemudian diteruskan oleh Abu Hamid yang menulis disertasi tentang Syekh Yusuf Tajul Khalwati : Suatu Kajian Antropologi Agama® Pada kajian ini Abu Hamid telsh memakai peneletian naskah secara lebih baik, sungguhpun tidak memakai kajian filologi secara murni, bahkan tiga risalah Syaikh Yusuf telah diterjemahkannya’. ? Kautsar Azhari Noer, Jon al-‘arabi : Wahdat al-Wujud dalam Perdebatan, Paramadina, Sakama, 1995, hal. 1. “ Lihat Abdul Hadi W.M, Hamzah Fansuri : Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya, Mizan, Bandung, 1995, hal. 47. lihat Nabilah Lubis, Syekh Yusuf al-Taj al-Makassari : Menyingkap Intisari Segala Rahaasia, Media Alo Indonesia, Jakarta, 2006, hal. 55. Lihat pula Oman Fathurrabman, Tarbik al-Masyi : Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abad 17, Mizan, Bandung, 1999, hal. 43-32. Lihat pula Mu'jizah, Martabat Tujuh + Edisi Teks dan Pemaknaan Tanda serta Simbul, Djambatan, Jakarta, 2005, hal. 2. § Tudjiman, Syekh Yusuf Makassar : Riwayat dan Ajarannya, Ul Press, 2005. Dalam pengantarnya ‘Tudjiman menyatakan telah menyelesaikan tulisan ini pada tahun 1977. ® Diserts telah diterbitkan dengan judul Syekh Yusuf: Seorang Ulama’, Sufi dan Pejuang, Yayasan bor Indonesia, Jakarta, 1994, Kitiga risakah tersebut adalah : An-Nafahat as-Sailaniyyah, Zubdatul Asrar dan Mathalibus Salikin. Nabilah Lubis kemudian melakukan penelitian lebih lanjut lagi atas salah satu karyanya yang berjudul Zubdatul Asrar fi Tahgigi Ba’di Masyaribil Akhyar (Intisari rahasia-rahasia Ilahi untuk orang-orang pilihan) yang dijadikan sebuah disertasi pada Program Pascasarna IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1992.° Kajian ini merupakan karya metode filologi secara penuh pertama kali yang muncul di tanah air. Meski demikian, Nabilah Lubis hanya meneliti salah satu saja dari banyak karya Syaikh Yusuf. Dari hasil penelusuran Nabilah Lubis ini, diketahui bahwa dalam kitab tersebut Syekh Yusuf memiliki pemikiran tasawuf yang memilil keterkaitan dengan faham wahdatul wujud. Pada tahun 1999, Amin mengadakan penelitian atas salah satu karya Syaikh Yusuf yang berjudul Qurratul ‘Ain dengan melakukan kritik teks dan terjemahan. Kajian ini juga telah menggunakan metode penelitian filolo, Sedangkan M. Adib Misbachul Islam pada tahun 2005 meneliti juga salah satu karya Syaikh Yusuf yang berjudul Sirrul Asrar. Penelitian yang dilakukan M. Adib menggunakan metode filologis dengan menyajikan suntingan teks dan analisis isi’. Dari sini, peneliti memandang perlu untuk meneruskan kajian-kajian yang telah dilakukan pada kitab-kitab karya lain dari Syaikh Yusuf lain", guna lebih membuka khazanah pemikiran ulama’ Nusantara yang masih terpendam. Di antara salah satu kitab * Disertasi ini telah diterbitkan dengan judul Syaekh Yusuf Al-Taj Al-Makasari : Menyingkap Intisari Segala Rahasia, Alo Indonesia, Jakarta, 1996. ° Lihat Amin, Qurratul ‘Ain :Kritik Teks dan Terjemahan, Laporan Penelitian, Jakarta, 1999, 1M, Adib Misbacul Islam, Syaikh Yusuf Makassar Sirru al-Asrar : Suntingan Teks an Analisis Isi, Tesis Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, tidak dipublikasikan "' Nabilah Lubis mencatat ada sekitar 23 karya Syaikh Yusuf (lihat Nabilah Lubis, Syaekh Yusuf Al-Taj Al- Makasari : Menyingkap Intisari Segala Rahasia, Alo Indonesia, Jakarta, 1996, hal. 21-22). yang belum pernah disentuh untuk diteliti adalah kitab ul Asrar fi Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Anlil Istibshar. Dani sinitab, dipandang perlu diadakannya kajian atas kitab tersebut agar bisa dimanfaatkan publik sebagai sebuah khazanah pemikiran seorang *ulama’ Nusantara. Kemudian dalam kajian ini penulis lebih memfokuskan pada penafsiran Syaikh Yusuf dalam kitab tersebut atas ayat-ayat Al-Qur’an. . Mengenal Syaikh Yusuf Syeikh Yusuf lahir tahun 1626 di Goa, Sulawesi Selatan. Ayahnya, Abdullab, bukan bangsawan, tetapi ibunya, Aminah, keluarga Sultan Ala al-Din. Dia dididik menurut tradisi Islam, diajari bahasa Arab, fikih, tauhid. Pada usia 15 tahun dia belajar di Cikoang pada para ulama’ di sana, lalu pada usia 18 tahun dia naik haji ke Mekkah sekalian memperdalam studi tentang Islam. Perjalanan ke Mekkah dilalui dengan terlebih dulu singgah di Banten yang bersahabat dengan putra mahkota yang kelak memerintah sebagai Sultan Ageng Tirtayasa, Dari Banten kemudian singgah di Aceh, lalu ke Gujarat, India, tempat dia bertemu dengan Sufi Nuruddin Ar-Raniri, penasihat sultan perempuan Safyatuddin dari Aceh, kemudian ke Yaman, akhirnya ke Mekkah dan Madinah, bahkan sampai ke Damaskus (Suriah) dan Istanbul (Turki). Selepas menggali ilmu di timur tengah Syaikh Yusuf tidak kembali ke Goa, namun menuju Banten dan Jangsung menetap di sana, karena yang menjadi Sultan Banten adalah Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan temannya ketika remaja. Di Banten, Sekitar tahun 1670 Syeikh Yusuf diangkat menjadi mufti dengan murid dari berbagai daerah,. Syeikh Yusuf kemudian menikah ‘agi dengan Putri Sultan Ageng Tirtayasa. Dia mempunyai peran yang cukup penting dalam penyerbuan tentara Banten ke Batavia. Namun Belanda mampu memainkan strategi pecah belah di Banten. Terjadilah perang saudara yang berkobar. Sultan Ageng Tirtayasa dengan sangat terpaksa melawan puteranya sendiri, Sultan haji. Sultan Haji ini meminta bantuan VOC untuk melawan ayahnya, Pada tahun 1682, pasukan Sultan Ageng Tirtayasa dapat dikalahkan dan Sultan Ageng Tirtayasa ditahan di Batavia hingga wafat. Syaikh Yusuf Al-Makassari dengan tentaranya berjuang dengan cara bergerilya bersama pangeran Purabaya, Namun perlawanannya tidak berlangsung lama, Karena di tahun ini pula ia dapat ditangkap dan ditaklukkan perjuangannnya oleh pasukan Belanda. Pada bulan September 1684, Syeikh Yusuf bersama dua istrinya, beberapa anak, 12 murid, dan sejumlah perempuan pembantu dibuang ke pulau Ceylon, kini Sri Lanka. Dari pengasingannya, Syeikh Yusuf aktif menyusun sebuah jaringan Islam yang luas di kalangan para haji yang singgah di Sri Lanka, di kalangan para penguasa, dan raja-raja di Nusantara, Melalui jamaah haji yang singgah ke Sri Lanka, Syeikh Yusuf masih dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara, Para kafilah haji inilah yang membawa karya-karya Syeikh Yusuf ke Nusantara sehingga dapat dibaca di Indonesia sampai sekarang. Di Sri Lanka, Syeikh Yusuf tetap aktif menyebarkan agama Islam, sehingga memiliki murid ratusan, yang umumnya berasal dari India Selatan. Melihat aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Syeikh Yusuf yang terus meningkat, VOC menilai apa yang dilakukan oleh Syekh Yusuf dapat membahayakan stabilitas politik penjajahan Belanda, maka VOC mengambil keputusan memindahkan Syeikh Yusuf al- Makassari ke Kaapstad di Aftika Selatan, Belanda khawatir dampak dakwah agama Syeikh Yusuf akan berpengaruh buruk bagi dan politik Belanda di Nusantara. Murid- murid Syeikh Yusuf terus mengobarkan perlawanan-petlawanan yang mengancam kekuasaan Belanda di Nusantara. Dalam usia 68 tahun, Syeikh Yusuf beserta rombongan pengikutnya terdiri dari 49 orang tiba di Tanjung Harapan Afrika Selatan pada tanggal 2 April 1694, Afrika Selatan, Syeikh Yusuf al-Makassari tetap berdakwah, dan memiliki banyak pengikut hingga wafat pada tanggal 23 Mei 1699 M.'? C. Teks Kitab Teks yang berjudul Tajul Asrar ff Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Ablil Istibshar karaya Syaikh Yusuf terdapat pada koleksi Perpustakaan Nasional RI dengan kode A 101. Penelusuran Naskah ini dilakukan melalui Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV Perpustakaan Nasional RI. Dalam katalog tersebut tertulis pada kode A 101 dengan judul Ilmu ‘Tasawuf. Naskah ini merupakan kompilasi dari 21 teks. Teks yang kelima berjudul 7ajul Asrar fi Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Ablil Istibshar .\* Abu Hamid,| Syekh Yusuf : Seorang Ulama’, Sufi dan Pejuang, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1994, "TE, Behrend, (Ed), Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1998. ' Naskah A 101 yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta dengan nomer Rol $26.01. Naskah ini tidak terdapat judul Iuarnya, mungkin hal ini dikarenakan sebagai kompilasi beberapa teks. ‘Naskah ini terdiri dari 21 teks, sehingga judul dalamnya sesuai masing-masing teks yang bervariasi. Seluruh teks dalam naskah ini terdiri dari 193 halaman, dengan penomoran naskah tambahan orang lain dengan pensil warna ‘merah dari angka | - 193. Teks Tajul Asrdr ff Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Ahlil Istibshar terdiri atas 9 halaman, mulai halaman 68 - 76. Halaman awal yang terletak pada halaman 68, dimulai dari verso, sedangkan rektonya dikosongkan, Sementara halaman akhir yang terletak pada halaman 76, diakhisi verso juga. Penomoran 1 baris. Ukeran naskah dan sampul 22,5 x 19 em dan ukuran teks 20 x 13,5 em. Naskah ini terdiri dari simbalan kuras, sementara teks Tajul Asrar ft Tahgiqi Masyrabil ‘Arifina min Ahlil Istibshdr berada dalam kuras yang ketiga. Naskah ‘menggunakan kertas eropa yang masih dalam kondisi cukup baik, berwama kekuning-kuningan yang masih bersih, meski ada beberapa bagian yang sudah mulaj berlubang kecil-kecil. Cap kertas terdapat pada setiap lembar folio berupa gambar yang termasuk kelompok HORN dengan gambar sebuah mahkota di tengah yang tertulis tulisan D & C BLAUW. Menurut Churchill, kertas dengan citi seperti ini diproduksi di Belanda pada abad ke 18, setelah tahun 1717 M, Setiap halaman terdapat 9 buah garis tebal dengan posisi horizontal, dengan jarak 2,5 em. Jarak antara garis tebal pertama dan keenam 13,2 cm. Garis tipis ditemukan dalam posisi sebaliknya sebanyak 10 buah garis dalam setiap 1 cm. Seluruh teks dalam naskah dijilid dengan kertas tebal yang kondisinya sudah tidak terlalu baik berwarna coklat kehitam-hitaman, Perekat untuk menjilid terbuat dari kain yang mulai agak rusak. Karena banyaknya teks yang terdapat dalam naskah tersebut, pengarang naskah tidak disebutkan, namun sebagian besar teks diduga sebagai karya Syaikh Yusuf. Penyalin teks juga tidak ditemukan secara jelas, diduga penyalin naskah ini dari orang jawa, karena dalam penlisan tahun sering memakai tahun jawa, seperti tahun dal, di samping juga Berikut adalah suntingan teks atas kitab tersebut : pall Qe Agoea g Allg Aarne Lid ple ail glia 9 ais ll yen ll al uw (68) SON 5 Ga tial Ge ISM Gay Nene of ge SISSY) Uae Od all ld Uae gill dl seal, Beate Aaa oydhea bios dl 6 Lal dal Ge Als G5 4199 Ge gal y ala dane Gane le SDlall 5 Dall 5. la Gotha JAN Goll GELS «189! wheal 5 Cu salgall Oe dynue gall gle ys sla) 55 pmadl 19 i faa y sie gal SM seme y 88M a ginal) yal) asec) dll all J a ee a a da cll Gags chal Gently peel Aaa Galle Ge Gala ol Gall ya So oad 6 Gay SUSY Glace ope leh aalel 5 Gast dal oe Sa) Og coll lls il aly as ye GAY 9 COULD ge eI amy ge al ull A ly AY! Gash JL aad vale Jad ye alll cL Gy) Alas 5 cal ys Vag) Dah cad ohh go led al Cop 6 Aly) So) 55 Aah Gila still ye a sail 3 Ge Vg atlaetll Dal ye cas Le oily hall lial he Olas OL BG Se Yl sal gill Acad 5 (pis plall Alt] ada) Aa) g A gd Abad GAEL BN 1) y AML ed Aa pie” ONS fd oS 5 9 Eat zy alll Jal 3S any BS BREAN GS Bye oy Bye glled ail Gi) ¢ Conall 4 pant (YI LMS (69) Ge 9 6 dpuatadl a 5 ld py gh QS! Ale "izes May pa 3 y Adal Atty ola calf g CuS8, alld G4 OSY! dees Gl ys BAY Nes aay of lla al os gag yo" sleet dal Ge ad Jlall Gye Gils Ga ui) qty OY Eb 6 ual Uo 5g dic al aca /!? Gath 8 NM Les thy Galea! GIL! «algal ia (gd ASI Alba! p gle yp shall Sie 3 _aUAll 5 GUM a al AN Ghd did Gd SIL le! 6S Cis dee lhe y Athans ail oF ists y Ger ot LAS Gata y dial) Il) past al « Cue dee led ail of aby of dl ail ¢ yall GLY! Cail]: pba y Aule il hee Algid coli alae ah Lah CAS y hes 579 {GES Lab] See sy JL Lubes Giles Aly 4 [cls karakter Khath arab yang memiliki model tulisan di Jawa. Kemudian wektu penyalinan_setiap teks dalam naskah berbeda-beda yang ditulis antara tahun 1186 ~ 1187 H (1772 - 1773 M). Sementara teks Tajul Asrar fi Tahgigt Masyrabil ‘Arifina min Ahlil Istibshar secara jelas ditulis di kolofon akhir teks, bahwa kitab tersebut seiesai ditulis pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal tahun 1186 H, tahun dal, Teks ini ditulis dengan bahasa arab tanpa harakat dengan Kath campuran naskhi dan rig’iy. Teks ditulis dengan jelas yang mudah dibaca dengan tinta hitam, disertai tinta merah. *S Tutisan astinya : ¢ JeSll ‘6-Tulisan astinya : SI "”Tutisan astinya : 1S "8 qTyjisan astinya ; 3c) °° Tulisan astinya : Glad) ® QS. Al-Hadid ayat: 4 J apl Aisid 3 {bas tot JS} Ag ee UI Lyle Mad Aga g GIS LAL Las fale toads SS blah fy} MG ANA g?? (Uare goad JS all IS pAlladl ga Jel ApS sf can Qa Cyl geaS lS i lla y hs At ald + Cstelll an) AS Y JASN Gla ale gs a pgiall p glad! ALLY! done Aueall oda 4 chy ALLIS MSS O54 STL Ned 5 titans Atbla) Lily, Lezen Uulill ale gle AY) call asheall Aedl Asta) Ula Yh oSa 68 Uliy 5 4s jh os ila Abta|s 5} dash Gpoyall Lagan Cull aie Lagl Ley p gleall init! anf ALLIS als (a jball aie Leal Le a sell ASSN 0 sgh Lo 5 AME 9 shell 52: 5 all Juans als 5 gil WIS eg Ue juts Y Gl IS UST Aidala) 5 Une pllas y dil ue digs ola ball y patil) Cus Ge W Ale Jac Y ld Gabaall gle lyial SF Deis UNS LS ygiall Cus Ge cabs Chall 5 36 SUG (70) Mista a Ly ¢ Gabel) 2d Uy deadly 05l Gabss I, i 2B) BLS lea Gl y ase all of gieall y S58 ot 52) ll 5 ASO) 5 ae aad J LS 3 Sell Seall bah Gl 5 25 Gul Of y pled Mihi Gary Chay y hd taal y SN cpl) lady) yg LUG Ys agit ancl) Glo pee ines 4b Gaels y ee aly a aes alld ogh ld Ss Y aS Gl as alld JUS Le MOY gay Ase Sy USM Que led dla yay Gina pall sic oye sll Bin y aie GA cust gg AY 3 Laall pd AIS Lal Sao gy bli y allall 5 AY 5 UN! ga got Y ey PP gH AN fares cod AY! BS ld Jad 5 Gamal Oy eatall 5 Tha 5 oye) GUlis AILS Gly Caen May y tila AY 6 Cyne yy Anan: J, ll ail Ce as all Gad e OMSLal Sal yay pltall pail 5 lgdll isla ga 5 et US Al get gtd ail le Ah ail Lal Mla Ay Ailds gall bell! lee 4 og! pllall Hla Gig ily pS el] play tile ih phe Lead dg 7? [Ay iyo oH Audi Gye On] Alb ol 1 Adigy oUt) Lal Last alls I 927 [pSudils Sa ei AY USL 5 LS jad Hy 5 cla sl Gy a Voc lls , THY 5 8 LS aa bbs a BUSY 5 ped B cus Oeil 8 Gad y Gad s8 US OY) LL agi Vy al ale} rons Uae dey tl) all ait Ge YA SI Al Geass Y 4d Y 5 Alay) je pall pH) y SEE poe Sail yDLat gle a hiya LIN 2 QS. Fushilat ayat 54. 2 QS, An-Nisa’ ayat : 108. 7 QS. Ath-Thalag ayat : 12. > Tulisan aslinya ; USM * Tulisan aslinya : CB. oat) © Hadis ini tidak ditemukan perawinya. 7” Hadis ini tidak ditemukan perawinya. P98 Lop SS Lape lla dil Ail 5 8 Ue lla Atlas ail (lS AS Cal Gf ey YALE Ge ATES Ga lhe y tile asl) pad read $c als Gals aes lad Ps SU /5 Gag apres YY ile Ley yee ALLS Gall lla dala aif Lae oy. (71) Cal} GULL y. gio sasll Ge dase lal uy Vy Abad dae ut cys ally ail gl Ql gehe 5 GLa) Ube AN bill slay Ub addy | alin YI eal eed PP (id aS. Gee ed Ay aR 0 pee all Gad ogre Ol Call cgae Gen Gages RIL nd Onl! Ys US55 Vy calalitio M Spal gi ld 9° (coat IAS Gal} 44h ll $352 40 Ay SI OLY (gM pu slll Sippy pied Lio ge dee aid aS oll Gal Gad. pl Ia Ge Cd 3 DSM g cla Qe dle lb gL) 5 Saal ale pL! al?! Ley! (ae dle lhe a 8 HEY) Gad Gh YI Gad tld dil Ga lll AS (ya a Sh lla 5 dilanes Gall cue oLAI Cus HY cal 5 Dig ELIA Gi del ob ele SRLS ADB GY Gall gad ga cL2Y) 5 US LS Gud ga lL y dilane Gall GSS Nagl o ya sll yo Am gs Lis Aa ue Y olatll Quali gt pinall Alby ol abYh calls 5 Audi gl Ae ay 5 gill Saal A Ua ac gill Gye OY Cong LS pe Gud ald 983 LS jp sill Na le opts Hay pe VAST glee lhe Gall Cue LAY) ole Uslll 5 ne Yea Us call ob yas ath un ogy 9 QUA all ail Juan Gp dee ell lhe aly Ca lall Isl Gatlte aut dg sage cal Gab pad Nl giles 5 alan Gall ue aya. us Ge ell gee of: Sal aetl a sell Gas JUS oye! 5 GAS Glad Gall 5 iy Gis SAY fT Le jal 8) Bi) Gy Sd EY cals ose ll ob 6 ail Yoga ge Y ee al Wal Ys Gulls 3 9a.gall (72) Leh 5 lad Gall YI @ ASN Gb age ge Vy CULM Gb ology dees 13) YY «IP? 9 yaks [aga pall gal Y Ayla age I) ga pill CMacal gi CLA A «gli GAM oyny 5 Au lll ope gl gay hank oe gl GIS Hs GET Clb $ Ualian.y Les US put y UGA Rises y Halide g/*3 Soaie Aalishy gill eS) obs Lad Lal pogo ge dil dia. GE iy Y 2 ks oagary IS LAS Lan gl) CMY) sel dG Gh ches Gall ogng WMS Ga goa ga. gd MSI Y gill dusky pil age gh 8 Agia aye gall sonal sel 5 cgdall oye lh db Ul dda Go cl ga Lal ole cL2Y Gel Lu a8 ch AY y ALG tila Gall agg ga, GIS y old ALIS ge at ab Y pill Glad Ons Sli Coe Gund 9 Ail ye Ge seh A UNS eV) cui gies, ps) dia 5 Ys al IS, ahead yo Ded 5 All gal ye Tle 5 GE 2 GLE 5s AL sal Os el 5 ALLE Us AAS hah J 5B LAG Y yng 1S CAS Oo) CHS Gl gil, GIS Aude Le gle GY gh ye dea teat ASSN Guay UD ASI GAS TUS 5 Ale My Lindl LHF pelll Lede ail all gall Gt - Oxlet ob asd *Teksaslinya : @_J UN ® QS, Asy-Syura ayat : 11. °° QS, Asy-Syura ayat : 11. °| Teks asli aby * Teks aslinya : °_)2%2 % Teks asli : SLa 3 2s) Ge stally aady ob GASM Ay y Hilal Wa lal 5 AIS eID gins ny a Le gh y Misia Gabby y day ye alle GIS pill Gy pall go US y psd) al pall ler ates OR, aS aly cad LAM y LAG) y elas) Oe Ah yy Quen y pln y Ale ab Ghee all dle cpl AML 5g tases 5 yLRE Yl g pS Saleadl al Ge Gla y 589 5 Liall Gb ai 4 chad 2 9Sdal Bp sll Ia oe the yey JAS dy alba Bg pas y MI AM Al puay 94 cee A y Julh Malle jue y (73) Lig la alle 5 Ligze GI pad 3 AST y Liall Gd pad ee 5 Ge pall ale cpl} hey cll oe US gill tinal Abel ey pall ail Ges ae gle Ae oma 5 aes ah 5 Aipny Dull take) Gal pA fe ead lad 9 Ailes bl po ll GSS Bb y [ Ao paz ol Lage ail cual ISN] ls y Ale all lia dS gi JSS apie ata y spl al oS I ES Leh 9 laa Cine 0 an dy Clad ULL) 3 Casal 1 gine Goat AS gh ls Jab Lily sane US Le gl Lin al Nba Gl ISI! is Sg De dad US 2 (ghd of lS ily oh hall Gis ale tall acilly 5 gd 8 5 Gk Ba gas og Aa Gaal 5 Age Jah play Latagl Ugly | AUble ay yt Aisi. slat) Abate gale) tb g , Gini SH i gud y Ai Gye y Gai 58 A Al oly Hepa asl lS Jad Milly ASI aie Gi pal) Gy pba pies Tha Ul he day ah Gad gacklh Ab dase sl IF Gye 0 pes al Gash ogy gla sal ail hed Gy sane lle ay Gi tall J Labaly 9 1 aUls plas y dle ail lie pull Aaglie p sits YY hes at i) aol Goes Yaad Ula Gol dled ob gd Ll LLY! GI Sake peal ye aglSl y Queen! Gl anil gay plas y die ail glo pall Aatie DALY y atl a gill cin5 4550 Oo yeah y gab ly aa sl] Se US setae lal pe he alll Gd 5, UL y Lala eal! 5 alall 3 3 gull gle At Jus a ¢ ill GeV dor ojetiyy dices ose Se Che 94a) he CAS ADL) y Lal ag (jill op Sek had aly Oh LS had Aa gods Yh ca Aggsetl Ae Aad) cad Las UY g Wald Y alles al (74) dag] Lalld pelle alls Sinse La atin 8 OY SUS On A/G ne flo slys ba gee dye dil AGLI F Sale 5 Yale 3/78 Saye fobs dagly 5. gill le yo 5, Lid WY YU cea J Ab ju al Nagage Unk yey Y AGE ILS y dilagen Gall pe ay yee Se Y LalSt Lb tall 1588 28) gle ih gah By Ko yal quam Gig MSG BL 5g ail gd HE GY lls Gall gt Ag) Abe a) OY 6 Ey ia US plane lS giles gag ail ll al Gye all a ail ate Al po hea 5 yee oe Gla OY 98 408 5. bly allall 5 YI 5 LY! sa 5 > Teks astinya : 2) 9 % Tks astinya : AE > Teks asinya : 98 Jha 11 Teks astinya: WE CS *Teks aslinya : PABA she Bail 5 dihie yarn Gant y lhe ail SSL - egilbo ye V4 Y 3 ail GUL Be 8 Gi pall dud dil Od Jal Gans Ugh SUEY) oka A} Yells ine p sll dale qllaval GIS NASA y ps5 LS Calatall 5 yyue AbLAI y pled dic Atbls ey 5 glint dale Bllag og IS plLed il clad Ge aul 98 Gh geall BHO) : ds, pail ne cA sy pase /z Y] Asis gues) Cyst) a USF aah a 8 UG ye Lica) AL gd 9! [AIS 5g Nal gd y Moy y Lay pL ueay 5 Law Al CUS ine 13M deal Qin il ll [aga UE aise le eg Ags Lab ANS Gye 5 ALE Ate yoy Ailic dial ise 5 ih Gy] Abe AIS pe of Cus Ge xe Y 5 sSdll Mada) bl cpl ably ga Jha Il Gall yet) 2 GRE Md Aihaas All Lbs 5 pend SS Ale lL aig Ally Gite Sy pall cy!) jin Gall y sali Ajay adh OS phidll ba YS 348 gall AS Y SUie Y) Nagy lle ail oh VY] (75) 58 dat Y Ale ab gay ESB OG ce ead WI las 8 GS UT Ge ail MA, gil USM 3 pad aye SB Aad Gi ge Gy [A gy ales y dle ail Li dal} th Led plea Dae Gay, CLAN Oe gh UN Gall ol yas Aa yyy 9p il aah ll jill anda pol pdlut Age play! J] 45 gama Lise Oo) OI US pin tay Che Mh day hye ye Cunall pind Cyl 98 AST IS les Gall 54 en pode yo all y dee py Ay byne 54 salle 50 54] 1S jae HERA Re pede go ally Lene Ay Lge dase y Lgabo ALld UG) IS jae y LelS elt jae Zap Dds dh y pe AS A dual dg 5 IS Cag Ua ASE 6 5th Sul (Sool Ab pS el alas Ale al phe Laayl Addy Yuli pu ld GS GaSe Ll Bake SUE 5 bye IS obs alelé Sal yh peng cpl asall gt Sel) auld Me ail sic ya Lalla gly Anbl Ayia! Glee Y) dle Gs oes lla Gall gf LS lls Gall jh pal Ge Lys OS 4p sll yal 8 Y ASM Lash pias foyer Ub yg poe CLS YN] gent) Capel 2 IL ail J 7? 13a [oe pSV al yall 9 abc VI oguaall of Gaalalld agild Gull lle yay Galil glsy! ane DE NGL 5 ULL y | als Dee 5 Lele pled y Alans Gall gl} auall g gay ya als Dist! iN gl} nell ay pad a Ch gael J sf: Ac alll ace) gill gle Aad) gay Ned a Quah all AGL: (LS y Ailage Gall AUS 9 auall LS ia LS ail DL GE! ga sl 5 gle eb a a sgel goa Shall «5 Shall aga GEL ga lai Goll flee y lat Sa ge bt apes Glaiall Gall gels 0 4550) 29) oe JSS Atlan» ple cond US 5 (76) cplled Gall ga tot US (pf this Jalal, UH) Libel 3 AMSA y glial pyar gd Least Ge ld ey apna 5 USA 5 spall y ls 8 IS LAS, (yuh AILS Gad WY cogan y AISI 5 US Gd SaUll Qleiall 5 ge Yodan, Ain GB by IS JaSi8 east gan 5 USE bye OS ole GALLS Gath Lies gli = pelld etd US) 5 Gna) Ow ela wo has ach GEa A ea Oe lly hae Gal 3 Ny lla dic dds * Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari. “" Hiadis ini tidak ditemukan perawinya. 2 Teks aslinya : 0% gga Jbl y led AM yuan glial Nha (28 a 5 aldall Ia dy, [ee pd le hey Hl yas LS (5395 pall] : dilalie (pb alte y Auto bP IS OS gif pSLeasl Le] bey Ale ail lie dis 4 UNE (sill SN Gemuall a) Lat Laat Ae BN gate y Gesell Sr gel pee UL hg, [pte oh iy toad Ll 5 plume V5 Dee Ad (gi BE gl abel! GG LOY! yy A gs penton Gall y | lal DL dys oe Saall al gs AN pes stens ail eS GON gle 9 [lela ge 9 gal Hana phe yA ail phe ey glad al gus SE Spell AS yf, Lay ode pail yal ull dia BL OA ine Ges Y) Ugp by UBL GI ASL cha dy all pe a stn AB) LE Gt og pel AG Mg (5 pS Saleall AT oye alll Gab pV 53g AA Lal Gon Nha ALS ob LEBEN y Dye Y y Ud dite) Que 5 lle ail g3L YI als lb Guta Ley 2) A SLs AS ppg pla Ale all gle ll AS yan YN IS Ley, SALE LB Oey Gall EN yyy ei Ol peal ale ail, Gabaleall yay yall Gold gd Ga lead Glas ts 1186. Glo Ae 8 ey . Analisa Teks (Penafsiran Atas Ayat-ayat Al-Qur’an) 1. Ayat-ayat yang dinuqil dalam Teks Dalam teks Karya Syaikh Yusuf tersebut terdapat lima potongan ayat al-Qur’an yang dijadikan pijakan dalam memaparkan gagasan utama kitab tersebut. Kelima ayat tersebut adalah : a. Surat al-Hadid ayat 4: AS Lesh See gay Artinya : dan Dia (Allah) bersama katian di manapun kalian berada b. Surat Fushilat ayat $4 dye nh JS 43) Artinya :_Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Meliputi atas segata sesuatu ¢, Surat an-Nisa’ ayat 126 Ungas cath Sail JS Artinya : dan (pengetahuan) Allah meliputi segala sesuatu d, Surat ath-Thalag ayat 12 tei SLI a, Artinya : dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu e. Surat Asy-Syura ayat 11 Artinya : Allah itu tidaklah seperti sesuatu 2. Ma’iyyatullah dan Ihathatullah Dati kelima potongan ayat di atas Syaikh Yusuf menjadikan landasan ayat tersebut sebagai pijakan dalam menjelaskan konsep ma’ipyatullah dan ihathathullah. Kedua konsep ini bagi Syaikh Yusuf merupakan titik tolak bagi seorang yang ingin menggapai ma’rifatullah. Dalam awal tulisannya Syaikh al-Hajj Yusuf at-Taj menegaskan : bahwa awal mula penulisan karya tersebut Karena adanya permemintaan dari para teman dan muridnya supaya Syaikh Yusuf menulis kepadanya sebuah tulisan yang menjelaskan tentang berbagai ilmu_seputar penyingkapan rahasia-rahasia ketuhanan. Menurut Syaikh Yusuf, seorang kekasih Allah yang berakal dan seorang ‘arif yang sempura hendaknya mengetahui dan berkeyakinan bahwa Allah swt itu bersamanya di mana pun berada, karena didasarkan pada sabda Nabi SAW : *Sebaik-baik keimanan seseorang terhadap Allah swt hendaknya ia mengetahui bahwa Allah swt selalu bersamanya dimana pun berada”. Juga didasarkan firman Allah swt -sebagai pelajaran bagi kita-- : "Dia selalu bersama kalian semua dimana pun kalian berada”. Seorang kekasih Allah tersebut juga hendaknya meyakini dan mengetahui juga bahwasanya Allah swt itu selalu menyertai semua yang ada di alam semesta, berdasarkan firman Allah swt — sebagai pelajaran bagi kita : "Dia selalu menyertai atas segala sesuatu” , serta didasarkan firman Allah swt : "Allah itu atas segala sesuatu selalu menyertai”, serta firman Allah swt : "Allah swt benar-benar meliputi/menyertai atas semua hal yang ada”, Karena itu sikap selalu bersama Allah itu sebagaimana bersamanya ruh dan jasadnya atau seperti bersamanya pelaku dengan yang dilakukannya. Sikap ma’iyyah ini dikatakan sebagai ma’iyyatul ihathah yang diketahui dan dipahami menurut orang yang ‘arif secara sempurna, tidak seperti ma’iyyahnya salah satu dari dua hal dengan hal yang lain yang diketahui dikalangan orang-orang pada umumnya, Dati sinilah awal mula perjalanan hamba Allah yang ingin menyingkap al-Futuhat al-Iahiyyah atau al-Asrar al-ahiyyah atas kehidupan ini bisa dipahami secara tepat. 3 Ma’rifatullah Ali ibn Ali al-Jurjani menjelaskan bahwa kata as-Sirr sebagai bentuk tunggal dari kata al-Asrar berasti larhifah yang ditempatkan dalam hati (al-galb) -sebagaimana ruh yang diletakkan di dalam badan. As-Sirr merupakan tempat musyahadah, sebagaimana ruh sebagai tempat mahabbah dan galb (hati) sebagai tempat ma’rifah.” Dari penjelasan al-Jurjani di atas, dapat membantu pemahaman kita atas tema besar yang diangkat Syaikh Yusuf dalam tiga karyanya yang memiliki kemiripan dengan kata-kata al-Asrar, Dari pengamatan sefintas peneliti atas teks Zajul Asrar ff Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Ahlil Istibshar nampak bahwa Syaikh Yusuf ingin memberikan bimbingan bagi para murid dan para sahabatnya yang membutuhkan untuk menuju tingkatan ma’rifatullah, suatu tingkatan yang mampu membuka Jathifah dalam hati seseorang agar mampu bermusyahadah dengan Allah swt, Kedudukan (maqam) ini merupakan bagian dari ingkatan para safik tingkat lanjut, bahkan bisa dibilang tingkatan paling luhur. Karena itulah Syaikh Yusuf sangat berhati-hati dalam menyampaikan, bahkan nampak disampaikan dalam tulisan yang berbeda selama tiga kali, di mana muatannya memiliki tujuan hampir sama. ® Aliibn Muhammad al-Jurjani, Kitab al-Ta'rifat, Dar al-Kutub al-'IImiyyah, Beirut, 1988, hal. 112 4 Kedudukan ini memiliki benang merah dengan derajat Ihsan sebagaimana disabdakan Nabi saw saat Malaikat Jibril bertanya tentang masalah tersebut. Menurut Nabi secara singkat Ihsan itu berartti : an ta’budallaha ka annka tara-Hu, fa in lam takun tara- Hu, fa-inna-Hu Yara-ka, hendaknya engkau dalam beribadah seakan-akan engkau melihat Allah swt, jika engkau tidak mampu melihat-Nya, hendaknya engkau merasa dilihat oleh- Dari tema besar yang diangkat oleh Syaikh Yusuf inilah bisa difahami jika kemudian teks | Asrar fi Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Ahlil Istibshar mengupas seputar masalah al-Ma'iyyah (selalu merasaa bersama Allah atau menghadirkan Tuhan) dan al-Jhathah (merasa disertai dan dipantau Tuhan). Dari dua kondisi yang juga disebut dalam teks Zubdatul Asrar dan Sirrul Asrar tersebut Syaikh Yusuf kemudian baru membawa para pembaca untuk masuk pada kondisi (hal) al-fana’ (hancurnya realitas yang ada) dan al-baga’ (kekal). Dari sini pula kemudian Syaikh Yusuf menyitir pendapat para sufi agung sebelumnya seperti Syaikhah Rabi’ah al-’Adawiyyah (w. 135 H), Abi Sa’id al- Kharraz dan Muhyiddin Ibn *Arabi (w. 638 H). Kehati-hatian Syaikh Yusuf semakin nampak ketika pada pembahasan lebih lanjut senantiasa menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek syari’at dan hakikat serta antata yang lahir dan yang batin. Hal ini semakin dikuatkan dengan pendapat Imam Junaid al-Baghdadi (w. 297 H) yang mengatakan bahwa jalan (tarekat) yang dilalui Imam Junaid adalah melandaskan pada Al-Qur’'an dan Al-Hadis. Begitu pula dengan menyitir pendapat Imam al-Ghazali (w. 505 H) yang masih mementingkap aspek syari’ah ditengah-tengah kehidupan sufistiknya. “* Hadis ini driwayatkan oleh Imam Bukhari Pola Syaikh Yusuf yang semacam ini pada akhimya mengikuti tradisi para sufi sebelumnya yang selalu mengungkapkan sebuah hadis tanga memperhitungkan kesahihan hadis tersebut. Hadis man ‘arafa nafsahu, fa qad ‘arafa fabbah, siapa mengena) ditinya akan akan mengenal Tuhannya. Hadis ini jelas tidak bisa dipertangggungjawabkan dari sisi takhrij-nya, namun di kalangan para sufi dianggap penting dan sahih dengan pendekatan intuitifnya. Peneliti mencatat ada sembilan hadis yang tidak jelas takhrij-nya dan hanya satu hadis yang bisa dipertanggungjawabkan perawinya dari Imam Bukhari. Semangat untuk menghadirkan Allah dalam setiap denyut kehidupan merupakan suatu tema yang selalu tetap relevan dalam kehidupan mannsia, termasuk saat ini. Karena itu teks Tajul Asrar fi Tahgigi Masyrabil ‘Arifma min Ahlil Istibshar masih sangat dibutuhkan kehadirannya bagi masyarakat Nusantara saat ini. Kehadiran Allah dalam setiap langkah manusia akan membentuk dan membangun suatu komunitas yang benar-benar komitmen dengan morafitas yang luhur dan mulia, suatu Kondisi yang menjadi tumpuan dari agama maupun bangsa pada umumaya. Dalam konteks kehidupan spiritualitas umat Islam, kehadiran teks Tajul Asrar fi Tahgigi Masyrabil ‘Arifina min Ahlil Istibshar semakin meneguhkan bahwa para ulama’ dan penganjur agama Islam pada periode awal di Nusantara senantiasa tidak lepas dari pengembangan aspek tasawuf (esoteris), di samping aspek syari’ah, Pendekatan ini temnyata mampu memelihara bumi Nusantara dari ajaran Islam yang terus mengakar dan membumi. Jika kemudian pada akhir-akhir ini muncul sebuah gerakan yang ingin menonjolkan satu aspek saja dalam Islam, baik itu sisi formalitas saja (syari’ah) atau sisi batinnya semata tentu hal ini perlu cermati dan dipertimbangkan kembali untuk diarakkan pada keseimbangan dua sisi dalam Islam tersebut, sehingga umat Islam di bumi Nusantara tidak akan tercerabut dari akar historisnya, bahkan akan masuk dalam jurang kehancuran jika tidak mampu mewarisi nilai-nilai agama Islam yang sebenamys. E. Kesimpulan Teks karya Syaikh Yusuf pada Naskah nomer A 101 yang berjudul Tajul Asrar ft Takgigi Masyeabil ‘Ariftna min Ahlil Istibshar berdasarkan berbagai sumber yang ada merupakan teks yang benar-benar ditulis Syaikh Yusuf. Isi teks ini secara umum memiliki keterkaitan dengan ilmu Tasawuf, terutama seputar masatah ma'rifatullah (pengenalan dengan Allah). Keabsahan tulisan Syaikh Yusuf ini semakin kuat dengan munculnya dua karya yang lain yang memiliki kemiripan, Zubdatul Asrar dan Sirrul Asrar. Dari tulisan inj, sebagai ulama’ yang memiliki kedalaman keilmuan, Syaikh Yusuf senantiasa tetap menjadikan Al-Qur’an sebagai pijakan dalam menguraikan pandangan-pandangan spiritualnya. Meski demikian, ayat-ayat tersebut ditafsirkan dengan lebih mengedepankan model penafsiran isyari. Karena itu Syaikh Yusuf mampu menggali ke dalam makna ayat tersebut dengan dikuatkan berbagai hadis kepada ajaran yang dikembangkan para sufi. Hal ini bisa dimakhumi, jika melihat perjalanan Syaikh Yusuf yang banyak bersentuhan dengan dunia tasawuf. Dari karya tulis ini semakin menguatkan keabsahan adanya transformasi model tasawuf di Nusantara yang memiliki kecenderungaan untuk menggabungkan ajaran ‘Tasawuf Filosofis dengan Tasawuf Sunni. Di satu sisi para “ulama selalu memakai pendapat Syaikh Akbar Tbn °Ardbi, namun juga tidak meninggalkan ajaran Imam al- Ghazali. Bisa jadi, Syaikh Yusuf meneruskan ajaran Syaikh Akbar Ibn ’Arabi dengan mengemas dengan faham Wahdatusy Sywhud, hal dimungkinkan karena petsinggungannya dengan para °ulama’ dari kawasan India. Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut terhadap teks-teks karya Syaikh Yusuf yang lain, sehingga semakin mengungkap mutiara yang terpendam dari ulama’ ‘Nusantara ini. DAFTAR PUSTAKA Amin, Qurratul ‘Ain :Kritik Teks dan Texjemahan, Laporan Penelitian, Jakarta, 1999. Azra, Azymari, Jarizgan Ulama’ Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVI an XVII, Prenada Media, Jakaarta, 2005. Al-Jurjani, Ali ibn Muhammad al-Jurjani, Kitab al-Ta’rifar, Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, Beirut, 1988. AL-Bukhati, Imam, Shahih al-Bukhari, Dar al-Turats al-‘Arabi, Beirut, tanpa tahun. Behrend, TE. (Ed), Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1998, Fathurrahman, Oman, Tanbih al-Masyi : Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abad 17, Mizan, Bandung, 1999 Hadi WM, Abdul Hadi, Hamzah Fansuri : Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya, Mizan, Bandung, 1995. Hamid, Abu, Syekh Yusuf : Seorang Ulama’, Sufi dan Pejuang, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1994. Lubis, Nabilah, Syekh Yusuf al-Taj al-Makassari : Menyingkap Intisari Segala Rahaasia, Media Alo Indonesia, Jakarta, 2006. Mu’jizah, Martabat Tujuh : Edisi Teks dan Pemaknaan Tanda serta Simbu, Djambatan, Jakarta, 2005. Noer, Kautsar Azhari, Jn al-‘arabi : Wahdat al-Wujud dalam Perdebatan, Paramadina, Jakarta, 1995. Islam, M. Adib Misbacul, Syaikh Yusuf Makassar Sirru al-Asrar : Suntingan Teks an Analisis Isi, Tesis Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Jakarta, 2005. Tudjiman, Syekh Yusuf Makassar : Riwayat dan Ajarannya, Ul Press, 2005. WA, Churchill, Watermarks in Paper : in Holand, France, England, etc. in the XVI and XVIIT centuries and their Interconnection, Menno Hertzberger, Amsterdam, 1935.

You might also like