You are on page 1of 9
164 ~ ARKESMAS, Volume 2, Nowoe 2, Desembe 2017 or ; 10,22236/erkesmas, 212.2513 Potret Kejadian Infeksi Oportunistik pada Perempuan dengan HIV/AIDS (Studi kasus di Jakarta Timur) Portrait of Opportunistic Infections for Women with HIV/AIDS (Case Study East Jakarta) Julie Rostina’, Rathana N. Alkaf?, Tri Bayu Purnama? "Fakulaslimu-ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA * Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatllah ‘Phd Candidate, Faulty of Medicine, Tohoku University » Master Program, Faculty of Medicine, Tohoku University E-mail julie eostina@ubamba cid, ,PhoneFax: +62-21-7256157 ADSTRAK Ines Oportnistik (10) merupakan penyebab tama morbiditas dan moralitas orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) baik baik di negara maju maypun negara berkembang. Diperkirkan sekitarsepetiza kematian ODHA dikarenakan Infeksi Oportnistik (10).10 yang sering ditemukan di Indonesia melipat Kandidiais mulutesofagus 80.8%; tuberkulosis 401% CMV 28,89 ensefalitistoksoplasma 17.3%, pneumonia Pnewnocystis carinii (Aviani & Suryana, 2014). Penltan ini dilakukan untuk mendapatkan {gambaranpenyebab intemal dan ekstemal infeksi Oportunistikpada perempuan dengan HIV. Penettian ‘nj menggunakan metode kualtatif dengan wawancara mendalam. Pemilihaninforman ditetapkan secara Jngsung dengan prinsip kesesusian dan kecukupan, Sumber informa meliput:! orang staf penanggung jawab program HIV Puskesmas, 3 orang staff LSM yang mendamping perempuan HIV di kara Timur, Serta 5 orang perempuan HIV. Analisis data dilakukan dengan anaiss kualitaf.Triaangulasi dilakukan ‘untuk menjamin vaiditas penelitian Pencltan ini menunjukkanbshwa_ 10 didominasi oleh Kandidiasis oral, TB Paru, dermatitis, dare sertasebagian Keciltoksoplasma. Faktor penyebab internal kejaian Infeisi Oporunistik pada Perempuan HIV di Jekara Timur yang berhasildidentifkasi dalam penelitian inj melipaizendahaya pengetahuan ODHAtcatangIO,stress Karena beban hidyp tidak menerima keadaan disinya sudah menderta HIV-AIDS, pola hidup tidak sehat dan teratur, ketdakdisplinan berobot serta rendahnya pengetahuan ogha akan HIV dan dampaknyaberupaketrlambaant mengetaui 1O.Faktoeluar yang borasildidentifikasi adalahstigma yang datang dari Keluarga dekat dan lingkungan sokitar Odha “dengan pola hidup tidak sehat dan rentan stress memiliki resko lebih besaruntule mengalami IO. ‘Kata huncitnfcksi oportuaistik,perempusn, HIVIAIDS, Jakarta Timur ABSTRACT Opportunistic infection 0) is he main cause of morbidity and mortality among people living with HIV AIDS (PLWHA) both in developed country and developing country Aboutone third PLWHA died because {of 10s. The data shows thatthe most common 10s in Indonesia are oral oesophagus candidiasis 80,5%, followed by tuberculosis 40.1%; CMY 288%: toxoplasma Eneefalitis 17.3%; Pneumocystis cari (Arian ‘& Suryana, 2014). The study objectivesare to anabe 10s among women with AIDS and tofigue out internal and externa factors those aetheoretically related to 10 among women living with HIVAIDS (WLHA) The research used qualitative method through tn-depth interviewswith several key informants. The sample selection was based on appropriateness and adequacy information. The informants wereconsisting of one Puskesnas Oficer who hold FV program, NGO sa fve women with HIV/AIDS. Triangulation technique wore used to assure the validity ofthe studs. The data illustrates 10s among WLHA tn East Jakarta are dominated by oral candidass, Lung TB, dermatitis, dlarhea and sight numberof toxoplasmas Among internal factors which are theoretically related to 10, the study identified such factors s lack of knowledge, stress, not yet accepted HIV status, unhealthy life se, indiscipline in ARV treatment, ack of Rnowledge ‘and late treatment in health facilites as predominant internal factors. The study also identified stigma fand unsupportve envronmentas external factors tsconcluded that WHA with inuficient knowledge, lack of healthy life stpes and sires ae vuinerableto opportunistic infection Keyword: Oportunistc Infection, women, HIV/AIDS, East Jakarta Sale Rostn,Rahana N. Alka, Ti Bayu Parma PotretKeJadan Tnfeks! Oportunisk pada Perempuan.~ 165 PENDAHULUAN Infeksi Oportunistik (IO) merupakan ppenyebab utama morbiditas dan mortalitas orang ‘dengan HIV-AIDS (ODHA), baik di negara ‘maju-maupun negara berkembang (Saeed, Farid, & Jamsheer, 2015). Diperkirakan sekitar sepertiga kematian orang dengan HIV-AIDS. ikarenakan Infeksi Oportunistik (10). Hingea kini, masala HIV-AIDS masih menjadi ancaman Kesehatan dunia (Putu et al, 2018) dan mash ‘belum ditemukan vaksin untuk mencegahnya (Rubaihayo et al, 2016). Secara global, hingga ‘tahun 2015, tercatat 38,8 juta kasus HIV (Wang cet al., 2016). i lain pibak, peningkatan asus HIV terjadi terus dengan peningkatan 2-6 juta kkasus per tahun, Pada fase sebelumnya, data HIV mengalami penurunan secara cepat (1997 dan 2005), dan kematian akibat HIV selama rentang 10 tahun (2005 hinggs 2015) pun rmengalami penurunan (1,8 juta menjadi 1,2 uta), Meningkatnya akses terhadsp antiretroviral therapy (ART), berkurangnya stigma serta ‘penghidupan meningkat dianggap berperan dalam kondisi tersebut (Abioye et al., 2015). Namun 200sel/mmL. Imunitas tubuh lemah bertanggung, jawab atas berkembangnya protozoa, fungi, virus dan bakteri penyebab infeksi oportunistisk (Maheshwari, Kaur, & Chadha, 2016; Widiyanti, Fitriana, Iriani, 2015). 10. diakibatkan oleh ‘mikroorganisme yang berasal dari Iuar tubuh ‘maupan jenis mikroffora normal dalam tubuh kita (Wiiyant,Fitriana, Iiani, 2015), Kondisitubub, stadium HIV, viralensi dari jenis mikroorganisme sangat berhubungan dengan infeksi oportunistik tersebut (Widiyanti, Ftriana, Irani, 2015). Infeksijamur oleh spesies-spesies Candida ‘merupakan infeksi oportunistik yang paling sering dialami ODHA, babkan pada beberapa wilayah menjadi penyebab terbanyak terhadap kesakitan dan mortaitas penderita HIV-AIDS 166 ~ ARKESMAS, Volume 2, Nowoe 2, Desembe 2017 (Maheshwari et al, 2016). Candidiasis mulut esofagus merupskan 80.8% dari seluruh 10. di Indonesia (Ariani & Suryana, 2014), Hal ini merupakan pola 10 yang umum ditemukan negera berpenghasilin rendah. Sementara itu, tuberculosis (TB) merupakan infeksi yang juga paling sering (40,19) ditemui pada pengidap HIV di Indonesia. Infeksi oportunistik popular Jninnyaadalah CMV (28,8%); — Ensefalitis toksoplasma (17.3%); dan pneumonia Pneumocystis carinis (Avani & Suryana, 2014) ‘Tereatat hampi sctengah jumlah kasus infeksi tersebut teradi pada perempuan (Osman ot al, 2015). Perempuan dengan HIV berat.sangat berisikoterkena infeksi oportuistik Selsin menyebabkan hilangnya nyawa, 10 sangat berpotensi menimbulkan kerugian secara nominal dan Kesakitan. Bahkan beberapa jenis 1O hanya ditemkan pada seperti infeksi human papillomavirus dan kanker serviks (Lazenby, 2012), Perempuan dengan beban HIV ditububnya 5 ‘ali lei berpotensiterhadap Kanker mulut Rahim (Serviks) dan neoplasia intraepithelial seriksdibandingkan dengan yang noo-I1IV (Chakravarty et al, 2016). Slain ita, pada perempuan hamil risk penularan HIV terhadap Janinnya juga meningkat sama seperti penyakit Hepatitis C (Lazenby, 2012). Tafeksi oportunistie (JO) adalah infekst yang. discbabkan oleh mikroorganisme yang menyerang sistem Kekchalan tubuh baik dalam keadaan kondisi normal maupun lemab yang menunggu “kesempetan’ yang tepat pada saat menyerang_sescorang, Dalam rubuh-manusia terdapat banyak baker, jamur dan virus naman sistem kekebalan tubuh manusiabiasanya dapat mengendaikan kuman-kuman tersebut. Pada seseorang yang terkena HIV, 10 akan menyerang pads sat jumfah CDS nya kurang dari 200 cells! mm? (Buchaczet al, 2016). ‘Ada beberapa_jenisinfeksi oportunisik dengan kriteria diagnosis AIDS, (Halim, 2012), vai 1. Ensefalopati HIV yang dtandai_ oleh gangguan kognitif dan dsfungsi motorik 2 Herpes simpleks, ulkus kronik, bronkitis, pneumonitis, tau esofagitis Histoplasmosis diseminata atau ekstrapara Isosporiasis dengan diare kronik (lebih dari 1 bulan) Kanker servis invasit Koksidiomikosis diseminata atau ekstrapara Kriptokokosis ekstrapara Kriptosporidiosis dengan dire kronik (lebih dari I bulan) 9. Leukoensefalopati multfokal progresif 10. Limfoma Burkit,imunoblastik, primer pada take 11, MAC, Méansasii, M. tuberculosis paru, diseminata atau ekstraparu 12, Pneumonia akibat Pneumocystis carinié dan ‘pneumonia rekuren 13. Sarkoma Kaposi 14, Septikemia salmonella rekuren 15. Wasting syndrome yaitu penurunan berat ‘badan lebih dari 102% ditambah dare kronik, kkelemahan kronik, dan demam lama (> 30 hari, intermiten. atau Konstan) tanpa dapat dlijelaskan oleh penyakit Iain selain HIV (Halim, 2012). Wasting syndrome pada odha ‘aik akut (lerkait dengan penyakit sekunder) atu kronis (yang berhubungan dengan penyakit gastrointestinal), merupakan hasil dari berbagai proses, termasuk penggunsan. narkoba dan obat-obatanbersamaan ‘penyakit, dan HIV itu sendiri (Jafar, 2004). SUBJEK DAN METODE Penclitian ini menggunakan pendckatan kkualtatif dengan melakukan _wawancara ‘mendalam pada informan-informan kunci. Pemilihan informan penelitian ini ditetapkan sccaralangsung (purposive) dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan. kecukupan (adequancy). Mengacu pads prinsip tersebut, ‘maka. sumber informasi atau informan dalam penelitian ini adalah: 1 orang staf penanggung jawab program HIV di Puskesmas Kramat Jat 3 Staff LSM. yang mendampingi_ perempuan HIV i Jakarta Timur, dan $ orang perempuan HIV. Penelitian dilaksanakan di wilayah Cibubur Jakarta Timur dalam wilayah Puskesmas Kramat Jat Jolie Rostna,Raana N. Alka, Ti Bayu Parma PotretKeJadan Tnfes! Oportunisk pada Perempuan.~ 167 HASIL ‘abel 1, Karaterisik Informan, Ne ‘Kateaorh Usa (Tahun) _Jenis Kelanin Pekeyaan 1 Oda perempuan 1 (MIN) 37 Perempuan bu Rumah Tangga (RT) 2 Oda perempuan 2 (SM) 36 Perempuan Tou Rumah Tangga (RT) 3. Oda perempuan 3 30 Perempuan bu Rumah Tangea (IRT) 4 Tenaga Kesehatan Puskesmas Perempuan —-Karyawan 5 Tenaga Keschatan RS Lakilaki —-Karyawan 6 Pendamping LSM 1 (NV) 36 Perempuan Sta LSM 7 Pendamping LSM 2 (WD) 37 Perempuan Sta LSMY/ wiraswasta 8 _Pendamping LSM 3 (SK) Perempuan Sta LSM/ Karakteristik Informan Informan tama terdiri dari ODHA pperempuan, fenaga keschatan dalam program HIV/AIDS di layanan puskesmas dan RS seria ‘pendamping odha yang berasal dari LSM, Situasi Infeksi Oportunistik (10) pada ODHA. Perempuan Hampir semua ODHA pemah mengalami TO dari level ringan hingga borat, sepe

You might also like