You are on page 1of 10
DAFTAR ISI LAPORAN KEADAAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA 1984 — 1985 Halaman KATA PENGANTAR PENDAHULUAN HAK ASASI MANUSIA DAN STRUKTUR EKONOMI_ POLITIK KITA . SEP ot nee es PERMASALAHAN KEMISKINAN, HAK-HAK ASASI MANUSIA DAN PEMBANGUNANKOTA ............ 0 13 PENGUASAAN TANAH, STRUKTUR SOSIAL-EKONOMI DAN PEDESAAN JAWA: BEBERAPA MASALAH ....,, 33 KRONOLOGI MASALAH PERBURUHAN 1985 ....... 45 PARTISIPASI POLITIK DI INDONESIA: KEPRIHATINAN DANHARAPAN ... . Pale eats 101 al YAYASAN PEMBENTUKAN DAN PEMBARUAN HUKUM DI INDO. LEMBAGA BANTUAN HUKUM NESIA . , ; os ] INDONESIA POTRET KESEHATAN INDONESIA TAHUN 1985 MENG- GAPAI KESEHATAN BAGI SEMUA TAHUN 2000 ...... 141 JAKARTA, 1987 POTRET KESEHATAN INDONESIA TAHUN 1985 MENGGAPAI KESEHATAN BAGI SEMUA TAHUN 2000 Roy Tjiong Dewasa ini bangse-bangsa di dunia, Khususnya di dunia ketiga sedang giat membangun untuk mengantar umat manusia di be- Jahan bumi yang selama ini ditindas dan dihisap, pada kehidupen yang lebih manusiawi dan tingkat yang lebih layak. Dalam bidang Kesehatan, teked ini telah diikrarkan pada tahun 1978 oleh 134 wakil negara-negara di dunia, ikrar ini kemudian dikenal sebagai ‘Alma-Ata, Ditetapkan bahwa pada tahun 2000 kesehat- dicapai, cita-cita er, yang memang dapat diwajudkan lewat upaya kesehatat biayanya tidak terlalu mahal: Kurang lebih 0 per kepala, Yakni dengan menyelenggarakan upaya pemberantasan penyakit ‘menular, imunisasi, memasyaraketkan larutan gula-garam, pening- Katan gizi keluarga, penyediaan air bersih, penychatan lingkus dan perawatan wanita hamil serta nifas, pengelolaan_penyé umum dan kecelakaan secara tepat, penyediaan obat-obat eset Namun kenystaan tahun 1985 menunjukkan fakta yang sama sekali berbeda, padahal tahun 2000 tinggal 15 tahun, dan deKlarasi baru ditandatengani tujuh tahun yang lalu, Jurang ketimpangan layanan Kesehatan antara negara maju dan dan rakyat jelata di dunia ketiga, justra semal 1984, negara sosialis dari tanduk benua hitam, ‘musim kemarau panjang dan paceklik merajalela, meletuslah situasi rawin pangan. Banyak pihak menunjukkan simpati dan mengulur- ‘kan tangan, di antaranya adalah Bob Gedolf, tokoh kemanusiaan, lewat Live Aid-nya ia menunjukkan bahwa seniman.sekali ‘mampu berbuat sesuatu demi kemanusizan ~- namun di tetap masih dihinggapi sindrom negara pasca-industri: intelectual property syndrome, sementara itu para petani Indonesia, yang Kebanyakan masih belum berhasil menembus garis kemiskinan, tidak mau ketinggalan dalam proyek kemanusiaan ini ~- iconi In- donesia: petani justru lebih tanggap dengan penderitaan saudara- saudaranya, pengusaha Kaset justru memakai peluang ini untuk ‘mengejar laba, Harga Kesehatan Disya dati upaya Kesehatan primer, tomasuk sna: Ungkungan & diaan air bers, pemberantaan penyakit monulr,penyedlaan bt escnl sen $1230 per Kepala pec tbun, eta dengan; aire Les, 3 im 2 Peds saat pacekl belahan lain dati d longan jet-set negara-negara berkembang terus saja menyantap pe- rnganan yang kaya Kolesterol, sarat bahan pengawet, bahkan zat warna, nilai Kalori penganan ini tidak Kurang dari 3.000 kalori per hari, Ketika sebagian umat manusia bergelut melawan maut sambil menahan lapar, haus, dan ancaman penyakit menular, pada saat yang sama tuan-tuan ini justra bergulat melawan penyakit jantung, kanker, akibat terlalu asyik menyantap "penganan”” sedang melanda tanduk Benua Hitam, di para tuan-tuan dari negara maju dan go- Sementara itu negara-negara adikuasa sibuk dengan perunding- an perlucutan senjata, tapi di sisi lain mereka terus saja merancang, dan menciptakan senjata pamungkas umat manusia, bahkan pe- rang bintang mulai schingga perang nantinya bukan hanya berkecamuk di muka bumi tetapi juge di bulan dan bintang, Padahal, andaikata sepe las dari anggaran militer ini disisih- kan maka kesehatan bagi semua tidak perlu ditunda sampai tahun 2000, sehingga isyu yang lebih relevan adslah Kesehatan bagi se- ‘mua sekarang! Proyek perlombaan senjata dan intelejen negara-negara adi- sebagai negara adikuasa mi, Untuk ita fda segan-segan mengiritervensi negara-negara yang tidak bersahabat, ingat serbuan pasukan AS ke Grenada, yang konon kabamya untuk menyelamatkan mahasiswa mereka di sana, Mereka ‘menjadikan dunia ketiga sebagai kancah untuk uji-coba persenja- taan mereka, sekaligus sebagai pasar persenjataan, Kasus perang berkepanjangan di Teluk Parsi, merupakan contoh ibatan langsung negara adikuasa sangat jelas, hidup di negara-negara pasca ing mereka memboik nuk! ya just diledakkan oleh oknum-ok: Rainbow Warrior ~ erancis, yang notabene dipimpin oleh partai sosialis, dan proses ini berlansung justru di negara yang memproklamirkan diri sebagai zona bebas nuklir, Selandia Baru, Potret Kesehatan Global Dewasa ini negara-negara pasca industri telah berhasil me- naklukkan penyakit menular dan penyakit infeksi lainnya, kecuali penyakit AIDS yang baru saja meledak, yang konon kabarnya hatan lingkungan dimasyarakatkan, ditambah dengan dukungan perkembangan teknologi medik seperti penemuan obat-obatan baru, dll. Dewasa ini dengan suntikan tunggal antibiotika make radang paru-paru, penyakit yang pernah menjadi pembunuh nomor satu dapat disembuhkan, Mereka yang mati muda i, kebanyakan akibat kecelakaan (khususnya berbagai tindak kekerasan lainnya atau ). kecelakaan bunuh diri (Illich, 19 Kondisi negara-negara berkembang atau dunia ketiga tidak lebih baik dari kondisi negaraxnegara Barat pada abad XIX. Seba- giari besar umat manusia di sini, masih bergulat melawan penyakit infeksi, diare dan radang saluran nafas. Bedanya berkat inter- vensi teknologi medis, mereka tidak langsung mati, melainkan bertahan hidup pada Kondisi yang cukup parah, arena penyakit ini tidak berhasil dibesmi di'sini, melainkan perjalanan penyakit- nya bertambah panjang. Hal ini terjadi akibat sebagian besar umat ‘manusia di sini berade pada taraf gizi Kurang, akibat situasi kurang Pangan, dan mereka tinggal dalam lingkungan pemukiman yang sangat tidak higienis, intervensi medik belaka hanya akan memper- panjang penderitaan. 144 Penyebeb kematian di sini berupa gabungan penyakit diare, dan radang paru-paru, ditambah dengan gizi buruk, Di samping itu penyakit parasit seperti malaria, demam keong, dan cacing ikut ‘memberikan sumbangan dalam merongrong ketahanan tubuh ma- rusia, Penyakit infeksi seperti batuk rejen, polio, tetanus, dif- teri, dan tuberkulose ~ penyekit-penyakit yang dapat dicegah le- wat imunisasi ~ masih merupakan pembawa maut, khususnya untuk Balita (Gillis, 1984: 237). Problem kesehatan yang dihadapi negara-negara miskin adalah: (1) masalah demografi (2) malagizi; (3) lingkungan pemukiman yang tidak schat; (4) sarana pelayanan keschatan yang tidak me- madai dari kuantitas, Kualitas, dan Keterjangkauan, Angka kema- ‘tian bayi di sini berkisar di antara 60 sampai 250 per 1.000 kelahir- an hidup. Satu dari empat bait ‘menderita malagizi, yang. berarti sekurang-kurangnya ada 300 juta anak yang menderita malagizi. Menurut WHO, 3 persen anak-anak di Dunia Ketiga men- erat atau Kurang kalori protein, yang dikenal se- owushiorkor dan marasmus; 25 persen lainnya men- derita malagizi derajet dua; dan 40 sampai 45 persen sisanya men- derita malagizi ringan (derajat satu), Keadaan malagizi ini menye- babkan daya tahan tubuh si anak menjadi sangat menurun, sebagai akibatnya mereka lebih rentan terserang infeksi saluran_nafas, sgangguan pencernaan, bahkan terserang penyakit campak saja sudah dapat merenggut nyawa mereka, Kondisi ini juga membuat penampilan anck menjadi bodoh, malas, bahkan apatis, bagian bbangsa yang malas. Jika kor anak akan tersosilisasi, maka mitos itu akan menjadi ke- nyataan, Kebanyakan penduduk negara-negara kaya (Utara), dan elite i negara-negara miskin (Selatan), mampu menikmati semua sa- rana Kesehatan untuk merawat keschatan mereka, bahkan secara mubazir. Mereka mempunyai pendapatan yang cukup besar, gizi ‘mereka juga kecukupan, dan mereka tinggal di pemukiman yang sehat dan nyaman, di mana semua sarana masyarakat modern tersedia (air bersih, listrik, telepon, jalan raya, rumah sakit, seko- Ia, dll). $1,000 $500 Kaun nisin $200 (Ginasirany~ Tom popanetembaT 70% populas dni 96s 198s Wakww (Sumber: dimodifikasi dari Galtung, 9979: 16) Pemerintah di negara-negara Utara mengalokasikan sekurang- kurangnya $§ 300 per kepala per tahun untuk sektor Kesehatan, Di negara-negara Selatan rata-rata hanya disediakan dana sebesar S11 per kepala per tahun, anggaran yang keci ini pun dialokasikan secara Kurang tepat, sebagian beser dana diserap untuk sarana ke- sehatan kuratif dan lebih cenderung melayani tuntutan masyarakat kota (urban bias), padahal masyarakat kota di sini tidak lebih dari 20 persen dari populasi. 146 Polayanan keschatan mutakhir = Pelayanan kesehatan sekunder (praktek pribadi, rumah sakit Petayanan keschatan primer (Puskesmas) Pengeluaran yang ibelanjakan untuk sektor Kesehatan, Populasi yang dilayant ‘Tolok ukur yang lazim dipakai untuk memotret Kondisi ke- sehatan adalah engka kematian bayi, angka harapan hidup pada saat lahir, Dewan Pembangunan Luar negeri (Overseas Development Council!) menambahkan angka melek huruf sebagai tolok ukur yang ketiga. Ketiga parameter ini dikenal dengan istilah indeks fisik kualitas hidup (physical quality life index atau PQLI). Angka kematian bayi negara-negara miskin seperti Bangladesh, per tahun, Sementara berhasil ditekan di bawah 20 per seribu ke Angka harapan hidup pada sai masih sulit ‘bus batas usia 55 negara kaya rata-rata penduduknya tel negara-negara miskin sedangkan di negara. lampaui usia 70 tahun, 147 Kedua angka statistik Kehidupan ini pada umumnya menun- jukkan korelasi yang bermakna dan paralel dengan produk do- jok ukur ini lebih mengacu pada tingkat pemera- tan pembangunan, ketimbang leju pertumbuhan ekonomi dan dana yang dialokasikan pada sektor kesehatan. Kerena perkem: bbangan Kesehatan suatu bangsa erat Kaitannya dengan tingkat pe- ‘merataan pembangunan dan kemakmuran suatu bangsa. Yang se- ring dijadikan model untuk membuktikan hipotesis ini adalah ne- sara bagian Kerala (India) dan Sri Langka, dua negara miskin yang memperihatkan prestasi PQLI yang setara dengan negara-negara maju Indeks fisik kualitas hidup berkisar antara 0 sampai 100, se- ‘makin tinggi angka yang dicapai semakin baik indeks p ‘Angka kematian bayi dinyatakan dalam suat meninggal per tahun per seribu kelahiran hidup dinyatskan dalam satuan tahun, huruf dinyatakan dalam satuan pe idup. Angks harapan sdangkan angka melek Sri Langka negeri miskin, yang produk domestik bruto pada tahun 1979 baru mencapai $ 230, tetapi indeks prestasi PQLInye justru 81, satu angka lebih unggul dari Korea Selatan yang produk domestik brutonya di atas $ 2,000, Fenomena ini dicoba dijelas- kan dengan mengacu pada angka melek hurufnya yang mencapai 78, yang mengacu pada sektor pendidikan, sekaligus pada tingkat pemeratagn proses pendidikan dari negara miskin ini. Negeri ini ‘memang dibangun dengan lebih dulu melakukan pemerataan asser nasional, seperti agrarian reform, pembangunan sarana dasar, pe- ‘merataan pendidikan, walaupun negeri ini masih belum mencapai tahap tinggsl landas, Kue nasional sudah dibagi lebih dulu sebelum pembangunan dilancarkan. Negeri ini sering dipakai sebagai model pembangunan dengan titik berat pemerataan, Sayang sekarang negert ini dilanda perang saudara yang berkepanjangan, sehingga banyak pihak enggan untuk menjadikannya sebagai model, 148 Indeks Fisik Kualites Hidup Beberapa Negara, Indonesia Korea Selatan 38 52) #0 dang 35 60 68 Si Langha “8 8 a Tanzania 190 “3 n ‘Somber’ Dimodifikesi dari James P, Grant, Disparity Reduction Rate {in Social Indicators, dikutip deri Gils, 1983: 79. Potret Kesehatan Nasional Peradaban negara maju juga terasa mbasnya di Indonesia, mungkin ini teyjadi akibat Indonesia termasuk penganut paradigma modemnisasi, yakni ketika masih banyak orang bergelut menyambung hidupnya setengah lapar, dan terpaksa membanting tulang untuk mencari sesuap nasi, justra segelintir manusia bergelut ‘melawan penyakit kelebihan gizi akibat menu yang berlimpab-lim- pah, terlalu banyak merokok dan minum alkohol, mereka harus berhadapan dengan penyskit pembawa maut, penyakit kardiovas- ‘kuler dan penyakit degeneratif lainnya seperti kanker, yang mung: kkin dipacu prosesnya akibat terlalu banyak melahap zat warna dalam menu mereka, Mereka ini termasuk dalam kelompok peng- sali liang lahat dengan dua gigi seri. 149 Sementara itu mayoritas penduduk, khususnye yang tinggal

You might also like