Contoh 2.1.1:
1. X= (1,2,3}.P(X) = 2%, A= (0,X, (1), (2,3)}. of aljabar sigma dari X.
2. X=({1,2,3,...}. A= (A: AC X,A berhingga atau A° berhingga}. aljabar dari ¥
tetapi bukan aljabar sigma dari X.
Proposisi 2.1.1
Diberikan sebarang koleksi C subset dari X, maka terdapat aljabar terkecil A yang
memuat C, artinya ada aljabar yang memuat C sehingga jika € aljabar yang
memuat € maka € memuat A.
Bukti:
Misal F = keluarga semua aljabar yang memuat C,
A=NserB. Akan ditunjukkan bahwa A aljabar.
(i). AEA, BEA > AEB,BEBuntuksetiapBEF, Karena B aljabar, maka
AUB €B,untuksetiap Be F. Akibatnya AUB € A = NperB
(i). A€ A’ > A€B,untuk setiap BE F. Karena B aljabar, maka A‘ € B, untuk setiap
Be F. Akibatnya AS € Ager B.
Selanjutnya, jika € aljabar yang memuat € maka € € F, Akibatnya € memuat A. Jadi A
aljabar terkecil yang memuat C
Aljabar terkecil 4. yang memuat € disebut aljabar yang dibangun oleh C.
Proposisi 2.1.2
Misalkan A. aljabar dari X, (Ay) barisan himpunan dalam , maka terdapat F
(By),Bn € A untuk setiap n EN sehingga B,NB) =9,t#s dan UnerBn
Proposisi 2.1.1 dan 2.1.2 berlaku juga untuk