You are on page 1of 7
PENERAPAN K3 DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) K. kecelakaan dan penyakit yang disebabkan olch pekerjaan dan lingkungan kerja. adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan Jingkungan dan situasi kerja. Sec a umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan val, al ala es peng ¥ ‘kerja dan lingkungan keria serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriks ber an kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem pelakasanaan pekerjaan secara baik Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja , sehat dan bebas Jari pencemaran lingkungan, sehingga yang ai lapat mengurangi de bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhimya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut : HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada © DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif. RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapav/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu : 1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja Sasaran dari K3 adalah : 1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan 3. menjamin proses produksi aman dan lanear Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu : Dari sisi masyarakat pekerja © Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan) © K3 belum menjadi tuntutan pekerja Dari sisi pengusaha © Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, Itulah keuntungan apabila kita mengutakan keselamatan kerja baik di lingkungan keluarga maupun dilingkungan perusahaan, Dalam memaknai setiap aspek keselamatan berarti kita ikut menjaga keselamatan kita dan orang lain untuk meneapai makna keselamatan secara menyeluruh, Sumber (http://tuloe. wordpress.com) PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PERKANTORAN Dj era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan, Untuk itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.087 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada lengan dan tangan. Di perkantoran, ebuah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%, hidung mampat 40%, it kepala 46%, kulit kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi mata 37%, lemah 31%. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai Kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diseleng-garakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dit sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja. HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN PELAKSANAAN K3 PERKANTORAN Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian schubungan dengan pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus memperhatikan 2 (dua) hal yaitu indoor dan outdoor, yang kalau diurai seperti dibawah ini * Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanaannya. © Jaringan elektrik dan komunikasi. © Kualitas udara © Kualitas peneahayaan, © Kebisingan. © Display unit (tata ruang dan alat). © Hygiene dan sanitasi. * Psikososial * Pemeliharaan * penggunaan Komputer. PERMASALAHAN K3 PERKANTORAN DAN REKOMENDASI Konstruksi gedung : © Disain arsitektur (aspek K3 diperhatikan mulai dari tahap perencanaan). ‘© Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll * Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang disesuaikan dengan kebutuhan © Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door). Kualitas Udara : ‘© Kontrol terhadap temperatur ruang dengan memasang termometer ruangan. © Kontrol terhadap polusi * Pemasangan “Exhaust Fan” (perlindungan terhadap kelembaban udara). © Pemasangan stiker, poster “dilarang merokok” © Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang (lokasi udara masuk, ekstraksi udara, filtrasi, pembersihan dan pemeliharaan secara berkala filter AC) minimal setahun sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi udara untuk pencegahan penyakit “Legionairre Diseases “. © Kontrol terhadap linkungan (kontrol di dalam/diluar kantor). © Misalnya untuk indoor: penumpukan barang-barang bekas yang menimbulkan debu, bau all. ® Outdoor: disain dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan, dll. © Perencanaan jendela schubungan dengan pergantian udara jika AC mati. Pemasangan fan di dalam lift. Kualitas Pencahayaan (penting mengenali jenis eahaya) : ‘* Mengembangkan sistim pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan untuk membantu menyediakan lingkungan kerja yang schat dan aman, (secara berkala diukur dengan Luxs Meter) © Membantu penampilan visual melalui kesesuaian warna, dekorasi dll. * Menegembangkan lingkungan visual yang tepat untuk kerja dengan kombin: (agar tidak terlalu cepat terjadinya kelelahan mata), * Perencanaan jendela sehubungan dengan pencahayaan dalam ruang. * Penggunaan tirai untuk pengaturan cahaya dengan memperhatikan warna yang digunakan, © Penggunaan lampu emergensi (emergency lamp) di setiap tangga. Jaringan elektrik dan komunikasi (penting agar bahaya dapat dikenall) : © Internal © Over voltage ° Hubungan pendek © Induksi © Arus berlebih © Korosif kabel Kebocoran instalasi ° © Campuran gas eksplosif © Eksternal * Faktor mekanik. * Faktor fisik dan kimia, * Angin dan pencahayaan (cuaca) Binatang pengerat bisa menyebabkan kerusakan sehingga terjadi hubungan pendek. + Manusia yang lengah terhadap risiko dan SOP

You might also like