enero
a
Peta Persebaran Kepadatan Penduduk di
Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya
alam melimpah. Baik sumber daya alam yang dapat diperbarui, maupun
yang tidak dapat diperbarui. Baik sumber daya alam biotik, maupun
sumber daya alam abiotik. Semua sumber daya alam tersebut memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat dan negara.
Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya manusia. Jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan hasil SUPAS 2015 sebanyak 255,18 juta
jiwa yang tersebar hampir di 17.508 pulau yang ada di Indonesia. Setiap
pulau memiliki beragam suku, adat, budaya, ras, agama, dan golongan.
Selain itu, penduduk Indonesia juga terdiri atas beragam latar belakang
pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia tidak
menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Hingga saat ini, Indonesia
masih termasuk negara berkembang. Sebagai negara berkembang,
Indonesia menghadapi masalah di bidang kependudukan. Misalnya,
persebaran penduduk yang tidak merata, baik antarprovinsi maupun
antarpulau.
Persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan perbedaan
kepadatan penduduk setiap provinsi. Mari, kita simak peta kepadatan
penduduk Indonesia berikut.
Sr aru)
Ree en Lea)
Dipindai dengan CamScannerPETA KEPADATAN PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
Bi sent. non po
Bh ete jee
Kita sudah memperhatikan peta persebaran kepadatan penduduk di
Indonesia, Warna setiap provinsi tersebut menggambarkan tingkat kepa-
datan. Berdasarkan peta di atas, kita dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut,
. Pulau yang paling padat penduduknya adalah Pulau Jawa.
2. Pulau yang paling sedikit penduduknya adalah Pulau Papua.
3, Jumlah kepadatan penduduk Provinsi Lampung antara 200-799 orang
per km’,
Jumlah kepadatan penduduk Provinsi Papua Barat kurang dari 100
orang per km?.
. Jumlah kepadatan penduduk Provinsi DI Yogyakarta antara 800-1.199
orang per km’,
ca
rr
Peta Persebaran Suku di Indonesia
Indonesia memiliki keragaman suku yang tersebar di setiap provinsi.
Suku adalah golongan bangsa dengan ciri khas tertentu sebagai bagian
dari bangsa yang besar. Terkadang, lebih dari satu suku hidup menetap
dalam satu provinsi. Mari, kita perhatikan peta persebaran suku di
Indonesia berikut dengan saksama.
ne ee
Crrra rere utr areal
Dipindai dengan CamScannerPETA PERSEBARAN SUKU DI INDONESIA
Kita sudah mengetahui persebaran suku di Indonesia melalui peta.
Sekarang, kita bisa memasangkan pulau dengan asal suku berdasarkan
budaya yang dimiliki. Kita dapat melakukannya seperti Uni berikut.
mai
Or rue ey
SP Ue er cy
Dipindai dengan CamScannerf
Prue
Seu ee
Dipindai dengan CamScannerPeta Persebaran Agama di Indonesia
Selain keragaman suku, Indonesia juga memiliki keragaman agama.
Awalnya, ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Keenam agama tersebut tersebar
di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Agama yang paling banyak dianut
oleh penduduk berturut-turut adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu.
Secara umum agama Islam merupakan agama yang dianut oleh lebih
dari 60 persen penduduk pada masing-masing provinsi kecuali Provinsi
Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku,
Papua Barat, dan Papua. Agar semakin paham, mari kita perhatikan warna
pada peta persebaran agama di Indonesia berikut.
SOUR ee aCe CUE)
SA eee
Dipindai dengan CamScannerPETA PERSEBARAN AGAMA DI INDONESIA
Hi rou
Hive,
Warna | Agama | er cu
Biru Islam Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa
Timur, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo,
Sulawesi Barat
Merah Katolik = NTT
Oranye Kristen Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat
Kuning Buddha
Hijau Hindu Bali
Cokelat Konghucu -
Een re unre
Se a
Dipindai dengan CamScannerMengamati Keragaman Penduduk di Wilayah
Tempat Tinggal
Uni, Cici, dan Eko ingin mengetahui keragaman kondisi penduduk di
wilayah tempat tinggal mereka di tingkat RW. Kemudian, mereka melaku-
kan pengamatan di wilayah RW tempat tinggal mereka. Selain melakukan
pengamatan, mereka juga akan melakukan wawancara secara berkelom-
pok. Mereka pun mempersiapkan beberapa hal sebelum memulai wawan-
cara. Berikut beberapa hal yang harus mereka siapkan terlebih dahulu.
. _Menentukan tempat dan waktu wawancara,
. Menentukan narasumber yang sesuai.
3. Menentukan tugas masing-masing anggota.
. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan,
.. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan baik.
weno
Setelah semua persiapan selesai, mereka melakukan wawancara kepa-
da orang tua, perangkat RT dan RW, lurah, dan tokoh masyarakat. Mari kita
simak laporan pengamatan yang mereka lakukan sebagai berikut.
RW 3 yang Kaya
1, FISIK
a. Luas Wilayah: 7,8 ha
b. Batas Wilayah:
Sebelah utara :RW2 Sebelah selatan : RW 4
Sebelah barat :RW1 Sebelah timur :RW5
c. Kondisi Alam:
Wilayah RW 3 merupakan dataran rendah dengan tinggi
dari permukaan laut + 102 dpl. Kondisi tanah pada umumnya
berpasir, beriklim tropis, dan memiliki curah hujan yang cukup.
2. NON-FISIK
a. Agama penduduk : Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha,
dan Konghucu
b. Suku penduduk : Minang,Tionghoa, dan Jawa
PRR rr ry
eee Or ead
Dipindai dengan CamScannerc. Kegiatan ekonomi penduduk : Perdagangan dan jasa
(polisi, koki, arsitek, guru,
pengusaha, penata rambut,
montir, pegawai pos,
pedagang, penjaga toko, dan
pegawai rumah makan)
d. Tingkat pendidikan penduduk :
+ Tidak lulus SD: 7% + SLTA: 38%
+ Lulus SD: 15% + Sarjana: 16%
+ SLIP: 24%
(Canastota
Menentukan Gagasan Pokok Setiap Paragraf
dari Teks
Keragaman yang dimiliki Indonesia merupakan karunia Tuhan yang
harus kita syukuri. Meskipun memiliki banyak keragaman, semua warga
hidup rukun dan saling membantu. Salah satu contoh sikap hidup rukun
yaitu adanya kerukunan umat beragama di Indonesia.
Sekarang, kita akan menyimak teks tentang kerukunanumat beragama.
Saat membaca, kita perhatikan setiap kalimat yang menyusun paragraf.
Ayo, kita simak teks berikut dengan saksama.
Kerukunan Umat Beragama di Indonesia \
Kerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan an-
tarmanusia yang damai. Kerukunan umat beragama merupakan
cerminan sikap toleransi beragama. Toleransi beragama adalah
suatu sikap saling mengerti dan menghargai tanpa adanya sikap
membeda-bedakan dan mengecilkan umat agama lain. Kerukun-
an umat beragama memiliki peran penting untuk mencapai kese-
Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia
SPU er arc
Dipindai dengan CamScannerJahteraan hidup. Menjaga kerukunan umat beragama merupakan
upaya untuk tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tri Kerukunan Umat Beragama merupakan program pemerin-
tah untuk menciptakan kehidupan beragama yang damai dan ru-
kun. Program ini meliputi kerukunan antarumat beragama dalam
satu agama, kerukunan antarumat beragama dengan agama lain,
kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah. Kerukunan
tersebut diperlukan untuk mencegah munculnya konflik dalam ke-
hidupan beragama, Tri Kerukunan Umat Beragama harus: diwujud-
kan agar tidak terjadi pengekangan dan pengurangan hak dalam
‘menjalankan ajaran agama.
Tri Kerukunan Umat Beragama dimulai dengan kerukunan an-
tarumat beragama dalam satu agama. Meskipun dalam satu aga-
‘ma, kehidupan intern umat beragama tentu memiliki perbedaan.
Perbedaan pandangan intern umat beragama dapat memicu ter-
Jadinya konflik. Perbedaan pandangan ini harus diupayakan agar
setiap umat beragama tidak saling merasa bahwa pandangannya
adalah yang paling benar. Oleh sebab itu, kerukunan antarumat
beragama dalam satu agama sangat diperlukan.
Tri Kerukunan Umat Beragama yang kedua yaitu kerukun-
an antarumat beragama dengan agama lain. Meskipun memiliki
perbedaan agama dan keyakinan, kita tetap harus menciptakan
kehidupan yang rukun antarmasyarakat. Salah satu contoh sikap
yang diperlukan untuk menciptakan kerukunan adalah tidaksaling
‘mencurigai. Kita harus menghormati agama dan keyakinan yang
dianut setiap warga. Selain itu, kita tidak boleh memaksakan aga-
ma kepada orang lain.
Tri Kerukunan Umat Beragama yang ketiga yaitu kerukunan
antarumat beragama dengan pemerintah. Setiap umat beragama
dapat bekerja sama secara baik dengan pemerintah. Hubungan
tersebut berfungsi untuk menjaga kehidupan bermasyarakat, ber-
bangsa, dan bernegara. Peran serta tokoh agama dan pemerintah
sangat diperlukan dalam hubungan ini. Peran tersebut berfungsi
untuk mencari solusi yang baik tanpa merugikan pihak manapun.
Borer eur uncut)
eu uray
= Oo cs
Dipindai dengan CamScannerKita sudah membaca teks berjudul Kerukunan Umat Beragama di
Indonesia. Teks tersebut menceritakan tentang pentingnya kerukunan
umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berne-
gara. Teks tersebut terdiri dari lima paragraf. Setiap paragraf tersusun dari
kalimat-kalimat penyusun dengan sebuah gagasan pokok. Sekarang, kita
bisa menentukan gagasan pokok dari teks yang telah kita baca. Kita bisa
menuliskan gagasan pokok setiap paragraf dari teks seperti berikut.
Cr
Nilai-Nilai Luhur Sila Pancasila
Menjaga kerukunan beragama mencerminkan nilai Pancasila, yaitu sila
Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap nilai sila dalam Pancasila merupakan
satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan, dan mengacu kepada satu
tujuan. Pancasila termasuk ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan nilai
dasar yang bersifat abstrak. Mari kita perhatikan nilai-nilai luhur setiap sila
dalam Pancasila berikut.
CO Caer any
Tee er ry
Dipindai dengan CamScannerAEP
Ketuhanan Yang Maha Esa
Bebas memeluk agama dan menjalankan ibadah,
rajin beribadah, tidak memaksakan agama kepada
orang lain, menghormati orang lain yang sedang
beribadah dan merayakan hari besar agamanya.
Nilai Luhur Sila 2:
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Berteman tanpa membeda-bedakan latar bela-
kangnya, tidak berpihak ketika menyelesaikan ma-
salah, menjenguk orang sakit, membantu orang
yang kesusahan.
Gotong royong, kerja kelompok, mempelajari ke-
budayaan dari daerah lain, mencintai kebudayaan
asli daerahnya sendiri, mencintai produk-produk
buatan dalam negeri.
Nilai Luhur Sila 4:
Le LICUD Cen een ure
LCCC MAM CUE IC LE
OUT LLEUF
Pemilu, musyawarah untuk mufakat, pemilihan ke-
pala desa, menghargai pendapat orang lain, tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain, melak-
sanakan keputusan bersama secara ikhlas dan ber-
tanggung jawab.
@ dee
SCUBA ure Uru Cura)
Ben Ut a ira
Dipindai dengan CamScannerNilai Luhur Sila
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,
melaksanakan pembangunan dan menikmati hasil-
hasil pembangunan nasional secara bertanggung
jawab.
Perilaku yang Tidak Sesuai Nilai-Nilai
Pancasila
Perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila baik untuk kita lakukan.
Sebaliknya, kita hindari perilaku yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila.
Perilaku yang tidak sesuai Pancasila dapat berdampak bagi diri sendiri
dan orang lain. Mari kita hindari contoh perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai Pancasila pada tabel berikut.
Ce Ea Perilaku yang Tidak Sesuai
Rumah 1. Tidakmelaksanakanibadah sesuaidenganagamanya.
2. Tidak mau berbagi makanan dengan anggota
keluarga lain.
. Bermalas-malasan mengerjakan tugas di rumah.
. Membantah perintah atau nasihat orang tua.
. Memaksakan kehendak kepada anggota keluarga.
Berbohong kepada anggota keluarga lain.
Sekolah
. Hanya berteman dengan yang kaya saja.
. Tidak mau meminjamkan peralatan sekolah kepada
teman.
. Menyontek jawaban atau tugas teman.
. Berkelahi dengan siswa lain.
. Tidak mau mengikuti upacara bendera.
. Mengejek siswa lain.
Ro AWAwW
auew
nee
Cera er utr uray
Dipindai dengan CamScannerPerilaku yang Menunjukkan Cinta Tanah Air
Selain menjaga kerukunan umat beragama, sikap yang mencerminkan
nilai Pancasila yaitu cinta tanah air. Cinta tanah air merupakan cerminan
dari sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Berikut perilaku yang
menunjukkan sikap cinta tanah air.
1. Membeli produk-produk dalam negeri.
2. Mempelajaritari-tarian daerah.
3. _Membeli dan mengenakan batik.
4, Mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri.
5. Mengajar anak-anak di daerah terpencil.
Dipindai dengan CamScanner