Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Idul Adha 1442 H Ketaatan Total Pada Syariat Allah
Khutbah Idul Adha 1442 H Ketaatan Total Pada Syariat Allah
1|Page
Idul Adha sekarang ini kita rayakan masih dalam kondisi pandemi yang belum
berakhir. Tingkat yang terinfeksi virus makin meningkat, dan penanganan makin tidak jelas
arahnya. Demikian juga dengan ketidak-kepercayaan publik yang makin tinggi akibat salah
urus sejak awal. Pada level keimanan, kita wajib mengimani bahwa Allah sajalah yang kuasa
menghidupkan dan mematikan manusia. Semuanya ada dalam genggaman Allah, baik sakit
maupun kesembuhan, baik kebaikan maupun keburukan.
Orang beriman juga harus meyakini bahwa semua hal termasuk musibah datangnya
dari Allah. Oleh karena itu, Allahlah tempat meminta segala sesuatu. Saat ditimpa musibah,
setiap muslim wajib bersabar. Semua urusan ia serahkan kepada Allah. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
»صيبَ ٍة إِاَّل بِإِ ْذ ِن ٱهَّلل ِ ۗ َو َمن ي ُْؤ ِم ۢنبِٱهَّلل ِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهۥُ ۚ َوٱهَّلل ُ بِ ُكلِّ َش ْى ٍء َعلِي ٌم
ِ اب ِمن ُّم
َ صَ َ« َمٓا أ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah;
dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. al-Taghabun: 11).
Pada saat ditimpa musibah, kaum muslimin harus bertobat, meningkatkan ibadah,
banyak berdoa, dan melaksanakan berbagai amalan nafilah lainnya sebagai
bentuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sekarang ini adalah momen untuk
kembali kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya, baik secara personal maupun
kolektif. Wujud taubat adalah dengan taat atas semua ketentuan Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sebagaimana yang dicontohkan dalam peristiwa monumental, ketaatan Nabi Ibrahim
dan Nabi Ismail ‘Alaihimassalam.
2|Page
»ين ِ َال يَا أَب
َ ت ا ْف َعلْ َما تُ ْؤ َم ُر َستَ ِج ُدنِي إِ ْن َشا َء هَّللا ُ ِم َن الصَّابِ ِر َ َ« ق
“Wahai Ayahanda, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (QS. al-Shaffat: 102)
3|Page
korupsi Bansos Covid-19. Sungguh sangat memalukan. Korupsi ini melibatkan tiga pilar
demokrasi sekaligus yakni yudikatif, legislatif, dan eksekutif. Ini bukti yang ke sekian kalinya
bahwa sistem ini melahirkan korupsi.
Sungguh, pangkal keterpurukan ini bersumber pada satu hal yakni penyimpangan
terhadap aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketidaktaatan kita pada syariat Allah. Secara
kolektif, umat masih berpaling dari Al-Quran. Keadaan itu telah diterangkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala dalam QS. Thaha 124,
»ضنكا ً َونَحْ ُش ُرهُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة أَ ْع َمى َ « َو َم ْن أَ ْع َر
َ ًض َعن ِذ ْك ِري فَإِ َّن لَهُ َم ِعي َشة
“Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya kehidupan
yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dia pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan
buta…”. (QS. Thaha: 124)
Menurut Imam Ibnu Katsir makna “berpaling dari peringatan-Ku” adalah: menyalahi
perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku, melupakannya dan mengambil
petunjuk dari selainnya (Tafsir al-Quran al-‘Azhim, V/323).
Sedangkan penghidupan yang sempit tidak lain adalah kehidupan yang semakin
melarat, miskin, sengsara, menderita, terjajah, teraniaya, tertindas dan sebagainya,
sebagaimana yang terjadi di negeri-negeri muslim sekarang.
4|Page
memelihara hubungan kaum muslimin satu sama lain dan menjaga kekayaan kaum
muslimin.
5|Page
َن اهللَ أ ََمَر ُك ْم بِأ َْم ٍر,و ْاعلَ ُم ْوا أ َّ ِ أ ََّما بعد فَياَ اَيُّها الن ِ
َّاس اَّت ُقوااهللَ فْي َما أ ََمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َ
ُ َ َْ ُ
ِ ب َدأَ فِي ِه بَِن ْف ِس ِه ,وثـَ مِب َآل ئِ َكتِ ِه الْمسبِّح ِة بُِق ْد ِس ِ
صلُّ ْو َنال تَعاَىَل إِ َّن اهللَ َو َمآلئ َكتَهُ يُ َ ,وقَ ََ ه َُ َ َ ىَن َ ْ
ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد الله َّم َ
ِ ِ
صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًماُ .
ِ
لى النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ َع َ
ِ ِ ِ ٍ ِ
ك َو َمآلئ َكة اْملَُقَّربِنْي َ ك َو ُر ُسل َ ,و َعلَى ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآئِ َ م ِّ
ل س
َ ُ َْ َ ْ َ
َ و صلَّى اهلل علَي ِ
ه
الص َحابَِةالر ِاش ِديْ َن أَىِب بَ ْك ٍر َوعُ َمر َوعُثْ َمان َو َعلي َو َع ْن بَِقيَّ ِة َّ ض اللّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ َو ْار َ
ِ ٍِ ِ
ك يَا أ َْر َح َم ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِرمْح َتِ َ ِ ِ ِ
َوالتَّابِعنْي َ َوتَابِعي التَّابِعنْي َ هَلُ ْم بِا ْح َسان اىَل َي ْوم الدِّيْ ِن َو ْار َ
الرامِح ِ نْي َ .
َّ