You are on page 1of 3

I.

TERMINOLOGI
1. Proteinuria :
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bengkak seluruh tubuh penyebab ?
- Biasanya ada gangguan tekanan oncotic plasma si  albumin  ekstravasasi
cairan ke extralumen pd
- Kalo ekstravasasi kan bakal nempatin daerah yang berongga, kek perut, kelopak
mata, ekstremitas
- Bisa juga karena retensi Na (di tubulus kolektivus), yang harusnya direabsorb
dalam jumlah besar justru fungsinya gagal, dan Na retensi di tubuli. Akibatnya
tekanan osmotic dari pembuluh darah tubuh turun, cairan bisa ekstravasasi
mengikuti alur osmotic yang seharusnya yaitu dari kons rendah ke tinggi.
- Bengkak seluruh tubuh = anasarca

The most common causes of anasarca include:

- Excess administration of intravenous fluids: Intravenous fluids are often


administered in the hospital to treat several conditions, such as shock,
dehydration, and infection. But if the body cannot adapt to the fluids given, it
can lead to severe edema
- Kidney disease: When kidney function is impaired, fluid is not removed from the
body adequately, which can cause anasarca.
- Cirrhosis: Cirrhosis can occur due to liver failure. Liver disease can cause changes
in the hormones that affect fluid regulation in the body. When the liver does not
work as efficiently as it should, it can cause fluid to leak into the tissues.
- Malnutrition: Malnutrition, specifically protein deficiency in the diet, can cause
fluid to accumulate in the tissues. In extreme cases, it can lead to anasarca.
- Poor heart function: When the muscle of the heart does not work correctly, it
affects how well the heart pumps blood throughout the body. If the heart is not
pumping efficiently, it can cause fluid to build up in the tissues.
- Allergic reaction: Swelling of the body can occur due to an allergic reaction. In
severe reactions, anasarca can develop.
2. Mengapa kelopak mata dulu ?
- Periorbital edema
- Mungkin sebenernya semua kena, tapi karena mata kan di wajah ya, dan kalo
dibandingin sama ekstremitas, perut, gitu2 kan paling kecil ukurannya, jadi kalo
ada pembengkakan sedikit aja kan uda ketauan kok wajahnya beda.
3. Mengapa perut membesar dan sesak ?
- Oedema kan resiko nya dimana2, bias di perifer ekstremitas, bias di mata, salah
satunya di perut itu. Namanya ascites. Biasanya klo ada gangguan di protein
transport, dll gitu bisa banget cairan ekstravasasi terus numpuk di rongga.
Karena perut berupa rongga jadi bisa banget jadi lokasi penumpukan cairan.
- Sesak itu efek dari ascites, semakin banyak cairan yang numpuk di perut,
semakin besar kemungkinan organ-organ sekitar untuk terdesak. Baik ke
anterior, posterior, inferior, maupun superior yaitu salah satunya diafragma dan
paru2
4. Mengapa pemeriksaan urin, profil lemak, protein, dan rontgen thorax ?
- Thorax, berkaitan kek sesak  ngeliat perdesakan organ-organ vital. Misal kek
paru, vci, gitu2 terdesak kan bahaya
- Lemak masalah di hepar / ginjal (sek sek gimana)
- Protein  albuminyang jaga tekanan oncotic plasma, termasuk protein. Karena
kasus edema, yauda dicek
- Urin  di produksi dari darah, organnya ginjal. Jadi kalua ada masalah dari
bahan atau alatnya, pasti berdampak ke produk akhirnya. Jadi urin juga diperiksa
untuk lihat kemungkinan kerusakan / masalah dalam alur produksinya
5. Indikasi proteinuria ?

Proteinuria non patologis 


a.   Proteinuria postural
      Seseorang dengan gangguan proteinuria postural, mengekskresikan protein dalam
jumlah yang normal atau sedikit meningkat pada posisi terlentang. Pada posisi tegak,
jumlah protein dalam urin dapat meningkat 10 kali atau lebih. Proteinurianya biasanya
ditemukan pada analisis urine rutin, etiologinya belum diketahui.
b.   Proteinuria karena demam
       Proteinuria sementara ini dapat ditemukan pada penderita dengan demam lebih dari
38,3°C. Mekanisme proteinuria yang disertai dengan demam tinggi belum diketahui.
Proteinuria karena demam tinggi akan menghilang pada saat demamnya menurun. 
c.   Proteinuria karena olahraga
       Proteinuria jenis ini akan timbul karena olahraga yang terlalu berat. Kadarnya jarang
melebihi +2 pada dipstik. Gangguan ini dapat sembuh sesudah 48 jam istirahat. 

Proteinuria patologis 
a.   Proteinuria tubulus
       Pada orang sehat protein secara normal direabsorbsi di dalam tubulus proksimal,
cedera pada tubulus proksimal mengakibatkan menurunnya kapasitas reabsorbsi dan
menyebabkan protein dengan berat molekul rendah keluar di dalam urin. Proteinuria
tubulus dapat ditemukan pada penderita yang memiliki riwayat keluarga proteinuria
tubulus sebelumnya. Proteinuria tubulus biasanya disertai dengan gangguan fungsi
tubulus proksimal lain seperti, glukosuria, fosfaturia, pembuangan bikarbonat,
dan amoniasidoria. Proteinuria tubulus jarang menimbulkan permasalahan diagnostik
karena penyakit yang mendasari biasanya terdeteksi sebelum proteinuria.
b.   Proteinuria glomerulus
       Penyebab tersering proteinuria jenis ini adalah kenaikan permeabilitas dinding
kapiler glomerulus. Jumlah proteinuria glomerulus dapat bervariasi mulai kurang dari 1
sampai lebih dari 30 g/24 jam. Proteinuria glomerulus disebut selektif (kehilangan protein
plasma dengan berat molekul sampai seberat albumin, albumin juga termasuk) atau
nonselektif (kehilangan albumin dan protein yang berat molekulnya lebih besar seperti
IgG). 

Secara anatomi proteinuria diklasifikasikan sebagai pre-renal, renal, dan pasca-

renal.
a.      Pre-renal. Disebabkan oleh penyakit umum yang mempengaruhi ginjal dan merupakan indikasi
kerusakan ginjal (karena peningkatan permaebilitas glomerulus) seperti pada keadaan hipertensi
essensial dan eklamsia. Proteinuria pada anemia berat disebabkan oleh anoksia dan bendungan.
Proteinuria sementara sering terdapat pada demam, berkuat, dan penyakit serebrovaskular yang bisa
berasal dari kerusakan glomerulus toksik sekunder. Proteinuria ringan sering ditemukan pada
penyakit keganasan yang berat. Pada semua tipe proteinuria pre-renal proteinuria jarang melebihi 2
gram dalam 24 jam.  Jarang terjadi proteinuria pre-renal sejati tanpa kerusakan ginjal. Proteinuria
yang berkepanjangan dengan sendirinya akan menyebabkan kerusakan ginjal.
b.      Renal. Penyakit ginjal primer hampir selalu berhubungan dengan proteinuria dan proteinuria yang
kontinu harus dianggap disebabkan oleh kerusakan ginjal sampai terbukti tidak benar. Proteinuria
dapat menjadi tanda dari kerusakan ginjal dini. Pada glomerulonefritis proteinuria disebabkan oleh
kebocoran melalui glomerulus yang rusak bervariasi sesuai jenis gangguan patologis. 
c.      Pasca-renal. Proteinuria yang berasal dari pasca-renal selalu berhubungan dengan sel dan minimal.
Proteinuria pasca-renal ditemukan pada infeksi berat traktus urinarius bagian bawah dan disertai
dengan hematuria bila pelvis ginjal atau ureter dirangsang oleh batu atau bila ada penyakit
keganasan setempat (Baron 1990, h. 243). 

You might also like