Pelaksanaan Dan Hasil Audit Mutu Internal
I Putu Adi Pratama', I Gede Totok Suryawan?
"Teknik Informat
| STMIK STIKOM Indor
‘putudipa@gmail.com
Teknik Informatika, STMIK S'
{OM Indonesia
totok.suryawan@gmail.com
Abstract
STMIK STIKOM Indonesia sebagai salah sat lemboga
pendidikan tinggi di Denpasar selalu erypaya untuk
‘meningkatkan mut proses belajar mengajar guna
imenghasiltanTulusan yang baik. Saat ini STMIK STIKOM
Indonesia sudak menerapkan sistem penjaminan muti
internal (SPMI) dengan melaksanakan audit mutu internal
(AMD senap semester. Hasl dar pelaksanaan AMI adalah
berupa temuan (etidaksesuaian dan saran perbaikan),
Temuan-tenuan ini selanjutnyar akan ditindaklanjuti oleh
Imasing-masing divisi dengan melakkan tindakan korekst
Saat ini proses pencatatan tindak lanjut hal audit masih
dilalukan dengan -menggunakan aplikasi_ spreadsheet
Penggunaan aplitasi spreadsheet masikt memilikt
feterbatasan dalam hal -mengetahui progress report,
history seria tidak bisa dimonitoring setiap saat oleh
impinan. Pada penelitian ini dikembangkan sistem
‘monitoring proses AMI berbasis web. Siem monitoring
yang dikembangkan memilikikemampuan untuk melalukan
Dpencatatan temuan auditor maupun tidakan koveksi yang
telah dilakukan oleh auditee. Dari pengujian yang telah
dilalukan, didapat hasil semua fungsi-fingsi yang
diharapkan dari sistem dapat berjalan dengan baik
Keywords: Sistem Monitoring, Audit Mun Interna.
1, Pendahuluan
Tuntutan-masyarakat tethadap kualitaspendidikan,
tinggi saat ini semakin menjadi pacuan bagi setiap
institusi pendidikan tinggi untuk meningkatkan mutu
aakademik beserta pelayanannya, Pemerintah juga
‘memperkuat hal ini dengan mengeluarkan berbagai
undang-undang dan peraturan seperti Undang-undang,
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah,
Nomor 60 Tahun 2005 tentang perguruan tinggi,
Peraturan Pemerintah Nomer 19 tahun 2005 tentang,
standar_pendidikan tingsi, dan Higher Education
Long Term Strategy 2003-2010 dan Pedoman
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tahun 2003,
STMIK STIKOM Indonesia sebagai salah satu
lembaga pendidikan tinggi di Denpasar juga dituntut
untuk selalu meningkatkan mutu proses belajar
mengajar guna menghasilkan lulusan yang baik,
Berkaitan dengan hal itu, STMIK STIKOM Indonesia
sudah menerapkan sistem penjaminan mutu internal
(SPMD, di mana salah satunya adalah dengan
rmelaksanakan audit-_mutw intemal (AMD setiap
semester.
Audit Mutu Internal ini dalam pelaksanaannya,
imelibatkan selurub divisi (bidang Akademik (PKI),
bidang sarana dan prasarana(PK2), bidang,
kemahasiswaan (PK3), Lembaea Penjaminan Mutu
Internal (LPMD), Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) serta seluruh UPT (Simjar,
Laboratorium dan Perpustakaan) yang ada di STMIK
STIKOM Indonesia, Auditor dalam pelaksanaan AMI
ini adalah dosen-dosen STMIK STIKOM Indonesia
yang telah memiliki-sertifikat sebagai auditor. Di
‘mana terdapat Ketentuan bahwa antara auditor dan
auditee tidak boleh sama-sama berada dalam satu
divisi, ketentuan Iain yang diterapkan untuk.
menghindari terjadinya conflict of interest adalah,
tidak diperkenankan untuk terjadi audit silane antara
auditee dan auditor
‘Sampai saat ini AMI sudah dilaksanakan sebanyak 3
kali, Hasil dari pelaksanaan AMI adalah berupa.
Jural [imu Komputer dan Sains Terapan | 74Jurnal S@CIES Volume 7, Nomor 2, April 2017 him 74 - 81
tindakan koreksi dan saran perbaikan untuk masing-
musing auditee. Tindakan koreksi dan saran
perbaikan ini selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh
imasing-masing divisi, Idealnya hasil tindak lanjut
perbaikan dari masing-masing divisi dilaporkan ke
pimpinan STMIK STIKOM Indonesia. Dalam
pelaksanaannya proses monitoring tindak lanjut hasil
review sudah dilakukan oleh LPMI dengan cara
mereview perkembangan tindak lanjut tindakan
koreksi dan saran perbaikan dari auditor dalam rapat,
mingguan yang dilaksanakan oleh LPMI Saat ini
proses pencatatan tindak lanjut hasil audit masih
dilakukan dengan menggunakan aplikasi spreadsheet.
Penggunaan aplikasi spreadsheet _masih memiliki
keterbatasan dalam hal mengetahuii progress report,
history serta tidak bisa dimonitoring setiap saat oleh
pimpinan, Pemanfaatan teknologi informasi berupa
sistem monitoring berbasis web sekiranya akan
mampu_ mengatasi permasalahan tersebut. Sistem
monitoring yang dikembangkan akan memiliki
emampuan untuk melakukan pencatatan setiap hasil
AMI yang berupa tindakan Koreksi maupun saran
pperbaikan serta dapat diakses oleh pihak pimpinan
‘dari manapun selama terdapat koneksi internet
2, Landasan Teo!
2.1 Sistem,
Menurut Jogiyanto [1] sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan swat
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang,
tertentu,
Meleod [2] menyatakan, sistem adalah himpunan dari
unsur-unsur yang saling —berkaitan — sehingea
‘membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Kristanto (3] mendefinisikan sistem hampir serupa
dengan yang disampaikan Jogivanto. Sistem adalah
Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang. sali
berhubungan, —berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasatan fertentu. Sistem juga merupakan kumpulan
clemen-