You are on page 1of 23

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298X

Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 e-ISSN 2548 – 5024


DOI: 10.24034/j25485024.y2017.v1.i2.2095

BUDAYA MINANGKABAU DAN IMPLEMENTASI PADA MANAJEMEN


RUMAH MAKAN PADANG DI YOGYAKARTA

Henny Welsa
henny_welsa@yahoo.com
Suharti
Latifah
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

ABSTRACT

The research was intended to identify the cultural factors that influenced entrepreneurship, business skills, and
performance of Padang restaurant business in Yogyakarta Special Region. It is expected that the research will
directly encourage entrepreneurship in Indonesia and provide a solution to the employment and unemployment
rates in Indonesia and particularly in Yogyakarta. The research objects were Padang restaurants who already have
a business license. The reason for choosing Yogyakarta as the setting was because Yogyakarta represents a student
city and a tourist destination. Its population consists of diverse ethnic groups and 60% of the regional revenue
comes from tourism where one of the tourism facilities is restaurant. Padang Restaurant has been developing
rapidly in Yogyakarta area. The number of respondents were 50 Padang restaurant owners. The research
instrument was a questionnaire and the data were analyzed by employing Partial Least Square (PLS). The research
result shows that Minangkabau culture significantly affects the entrepreneurship, business capabilities, and
business performance; whereas entrepreneurship does not significantly affect the capability of business to
performance.

Key words: Minangkabau culture, entrepreneurship, business competence and business performance

ABSTRAK

Pada dasarnya penelitian ini merupakan suatu studi untuk melihat faktor budaya yang mempengaruhi
kewirausahaan, kemampuan usaha dan kinerja Usaha Rumah Makan Padang yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Diharapkan secara langsung akan mendorong kewirausahaaan di Indonesia dan
merupakan solusi terhadap penyerapan tenaga kerja serta pengangguran di Indonesia dan khususnya
di DIY. Adapun objek penelitian yang diteliti adalah Rumah Makan Padang yang telah memiliki surat
izin usaha, Alasan memilih wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah karena Yogyakarta adalah
kota pelajar dan wisata yang penduduknya terdiri dari beragam suku bangsa dan Pendapatan Asli
Daerah Yogyakarta 60% berasal dari Pariwisata dimana salah satu sarana pariwisata adalah Rumah
Makan. Perkembangan Rumah Makan Padang cukup pesat didaerah IstimewaYogyakarta. Jumlah
Sampling 50 responden pemilik restoran Padang dengan mengunakan kuisioner serta teknik analisis
data menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menjelaskan bahwa Budaya
Minangkabau berpengaruh signifikan terhadap kewirausahaan, kemampuan usaha, kinerja usaha,
serta Kewirausahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kemampuan usaha berpengaruh
signifikan terhadap kinerja usaha.

Kata kunci: budaya Minangkabau, kewirausahaan, kemampuan usaha dan kinerja usaha

PENDAHULUAN Makan Padang yang ada di Daerah Istimewa


Pada dasarnya penelitian ini merupakan Yogyakarta Diharapkan secara langsung
suatu studi untuk melihat faktor budaya akan mendorong kewirausahaan di Indo-
yang mempengaruhi kewirausahaan, ke- nesia dan merupakan solusi terhadap pe
mampuan usaha dan kinerja Usaha Rumah nyerapan tenaga kerja serta pengangguran
181
182 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

di Indonesia dan khususnya di DIY. Alasan beberapa penelitian sebelumnya, maka


penelitian ini membahas tentang usaha penelitian ini menggunakan 5 (lima) indi-
rumah makan Padang adalah untuk dapat kator budaya Minangkabau yang mana pada
membantu pemerintah dalam mengatasi penelitian Welsa (2009) mengungkapkan
pengangguran. Kinerja Rumah Makan bahwa hanya menggunakan 3 indikator
Padang dapat diketahui dengan menguji untuk mengukur variabel budaya dan
dan menganalisis faktor yang mem- delapan indikator jiwa kewirausahaan untuk
pengaruhi Rumah Makan Padang. Dengan mengukur variabel kewirausahaan, sepuluh
penelitian ini diharapkan dapat ditemukan indikator kemampuan usaha untuk meng-
langkah-langkah perubahan pada keadaan ukur variabel kemampuan usaha dan empat
yang lebih baik. Memilih wilayah Daerah indikator kinerja usaha untuk mengukur
Istimewa Yogyakarta adalah karena Yogya- variabel kinerja usaha Rumah Makan
karta adalah kota pelajar dan wisata yang Padang.
penduduknya terdiri dari beragam suku Tujuan penelitian ini adalah untuk
bangsa dan Pendapatan Asli Daerah Yogya- mengetahui apakah budaya masyarakat
karta 60% berasal dari Pariwisata dimana Minangkabau berpengaruh terhadap ke-
salah satu sarana pariwisata adalah Rumah wirausahaan, kemampuan usaha serta
Makan. Perkembangan Rumah Makan kinerja usaha pada Rumah Makan Padang di
Padang cukup pesat didaerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta. Sabri (2013) dalam penelitian-
nya menjelaskan bahwa para wirausaha TINJAUAN TEORETIS
(entrepreneur) merupakan asset atau modal Budaya Minangkabau
pembangunan yang harus dipelihara dan Unsur budaya yang universal dan
dikembangluaskan dalam masyarakat, sekaligus menjadi isi dari semua ke-
khususnya masyarakat terdidik, sehingga budayaan yang ada didunia ini menurut
pada gilirannya mampu ikut mendukung Kuntjaraningrat (1990) adalah sistim religi,
percepatan pembangunan negeri, di satu sisi sistim kemasyarakatan, sistim pengetahuan,
dan mengurangi beban negara lain. bahasa kesenian, sistim mata pencaharian
Wirausaha adalah kegiatan kegiatan pe- dan sistim teknologi peralatan. Ketujuh
ngembangan sumberdaya manusia yang unsur kebudayan ini mencakup seluruh ke-
dilatarbelakangi oleh kondisi sosial-budaya budayaan manusia dimanapun kombinasi
seperti terdapat pada masyarakat Minang- dari ketujuh unsur ini pula yang me-
kabau, khususnya dalam usaha Rumah nentukan nilai-nilai kehidupan dalam suatu
Makan Padang. Kondisi geografis dan masyarakat. Rante (2010) menjelaskan bah-
sosiologis ditopang dengan budaya Minang- wa budaya lokal tidak memiliki dampak
kabau, antara lain menumbuhkan nilai dan terhadap kinerja UKM agribisnis dibanding-
perilaku merantau sebagai ciri dan perilaku kan dengan budaya etnis yang lebih meng-
migrasi dan dalam aspek ekonomi me- utamakan kepentingan adat dan keber-
munculkan kewirausahaan yang tumbuh samaan. Sistim kemasyarakatan matrilineal
dalam lembaga Rumah Makan Padang. yang dipilih nenek moyang masyarakat
Kajian budaya memberikan isyarat bahwa Minangkabau kendati langka namun di-
eksistensi lembaga tersebut ternyata di- terima oleh masyarakat Minangkabau hing-
topang oleh kekuatan nilai budaya Minang- ga saat ini. Sistim pengetahuan yang ber-
kabau yang berhasil memberikan landasan tumpu pada ajaran “Alam takambang jadi
nilai bagi tumbuhnya etos kerja dalam guru“ menjadi alasan utama bagi pendidikan
pengelolaan rumah makan tersebut. Ber- yang logis dan rasional, serta mendorong
dasarkan uraian didepan, maka dapat di- kearah kehidupan yang serasi secara alami
simpulkan bahwa jika dibandingkan dengan dan sadar lingkungan. Mata pecaharian
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 183

orang Minang saat ini menurut penelitian Menurut Dalimunthe (2002), ada delapan
hampir 60% memiliki mata pencaharian indikator yang harus dimiliki seorang
sebagai wirausaha. Orang Minang me- enterpreneur yaitu (1) visi, (2) perencanaan,
ngatakan adat basandikan syarak, syarak (3) motivasi, (4) Inovasi, (5) peluang, (6)
bersandikan kitabullah, jadi dari sisi religi jelas percaya diri, (7) resiko, (8) adaptasi.
masyarakat minangkabau beragama Islam,
apabila ada orang Minang yang tidak Kemampuan Usaha
beragama Islam, dia tidak mungkin disebut Kemampuan usaha menurut peneliti
orang Minangkabau. Jadi jelas dari ketujuh berdasarkan penelitian Dalimunthe (2002)
unsur budaya yang dikemukakan oleh yang harus dimiliki Rumah Makan Padang
Koentjaraningrat (1990) sudah terpenuhi ada 9 (sembilan) variabel yaitu: (1) Bahan
oleh budaya Minangkabau. Fauzan (2011) baku, (2) Tenaga kerja, (3) Teknologi, (4)
menjelaskan bahwa religiusitas atau rasa Kualitas produk, (5) Harga, (6) Variasi
keberagamaan walaupun tidak dominan, produk, (7) Jangkauan pasar, (8) Kemudahan
tetapi cukup mewarnai perilaku etis dalam membeli, (9) Ketersediaan modal. Menurut
bisnis rumah makan Padang. Pemilik rumah Suci (2009), dengan tingginya orientasi
makan Padang mayoritas adalah pemeluk kewirausahan yang dimiliki akan lebih
agama Islam, sehingga muatan-muatan mudah untuk meningkatkan kemampuan
ajaran Islam cukup mewarnai aktivitas manajemen, sedangkan menurut Fithri dan
bisnisnya. Sari (2012) indikator kompetensi kewira-
Lukas (2004) mengemukakan bahwa usahaan memiliki mental yang kuat, mampu
fungsi perekonomian orang Tionghoa ada- bergaul dan, kemampuan untuk meng-
lah kontekstual dengan fungsi eksitensi analisis masalah, kemampuan untuk meng-
orang Tionghoa di Indonesia. Dalam fungsi arahkan karyawan, kemampuan untuk
tersebut, ada unsur positif dan negatif yang memberikan motivasi kepada karyawannya,
muncul, antara orang Tionghoa dan Bumi dan kemampuan untuk berkomunikasi baik
Putera. Indikator yang digunakan dalam secara tertulis maupun secara verbal dengan
penelitian ini adalah: (a) Agama, (b) Budaya baik.
Merantau, (c) Pendidikan Dalam Keluarga,
(d) pekerjaan, (e) kemasyarakatan. Kinerja Usaha
Kinerja usaha adalah output dari
Kewirausahaan berbagai faktor di atas yang oleh karenanya
Alfianto (2012) mengatakan bahwa ukuran ini menjadi sangat penting untuk
untuk memulai usaha baru dan manfaat mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis
menjadi wirausaha terdapat beberapa para- dengan lingkungannya. Kinerja organisasi
digma sukses dalam berbisnis yang ber- juga dipengaruhi oleh kinerja individu yakni
kembang di masyarakat diantaranya ke- berkaitan dengan karakteristik individu, hal
harusan menjadi seorang pebisnis. Nurseto ini sejalan dengan penjelasan Dalimunthe
(2004) menjelaskan bahwa salah satu pola (2002). Orientasi pasar berpengaruh positif
penciptaan wirausaha baru yang tangguh dan signifikan terhadap profitabilitas.
dapat dilakukan pada tataran penciptaan Menurut Sumantri et al. (2013) kinerja usaha
iklim yang mampu menanamkan budaya dipengaruhi oleh karakteristik personal,
wirausaha. Purhantara (2013) menjelaskan kewirausahaan, lingkungan internal, dan
bahwa penguasaan nilai-nilai kewira- lingkungan eksternal.
usahaan, di antara karyawan lulusan SMA Beberapa penelitian telah dilakukan
dan SMK tidak terjadi perbedaan yang untuk mengetahui tentang pengaruh ke-
signifikan. Rata-rata mereka kurang me- wirausahaan kemampuan usaha serta
miliki jiwa kewirausahaan atau tidak dapat kinerja usaha. Menurut penelitian Purnama
mengimplementasikannya di pekerjaannya. (2011); dan Dalimunthe (2002) mengatakan
184 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

bahwa kemampuan usaha berpengaruh ter- kewirausahaan antara lain: memiliki mental
hadap keberhasilan usaha dibanding moti- yang kuat, mampu bergaul dan, kemampu-
vasi serta juga terhadap keberhasilan usaha an untuk menganalisis masalah, kemampu-
sedangkan hasil penelitian Aprilianty (2013); an untuk mengarahkan karyawan, ke-
Suharti dan Sirine (2011); Lestari dan Wijaya mampuan untuk memberikan motivasi ke-
(2012) mengatakan bahwa potensi kepribadi- pada karyawannya, dan kemampuan untuk
an, pengetahuan wirausaha, wirausaha dan berkomunikasi baik secara tertulis maupun
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap secara verbal dengan baik. Serta pola
minat wirausaha, serta niat dan minat ke- penciptaan wirausaha baru yang tangguh
wirausahaan dapat dilakukan pada tataran penciptaan
Berdasarkan penelitian Alfianto (2012) iklim yang mampu menanamkan budaya
dan Sabri (2013) menyatakan manfaat men- wirausaha.
jadi wirausaha beberapa paradigma sukses Dalam Penelitian Reswanda (2011);
dalam berbisnis yang berkembang di Lestari dan Megawati (2015) dan Sultan
masyarakat diantaranya keharusan menjadi (2015), kewirausahaan dapat meningkatkan
seorang pebisnis. serta kewirausahaan kemampuan pembelajaran organisasi ke-
(entrepreneur) merupakan asset atau modal unggulan daya saing berkelanjutan pada
pembangunan yang harus dipelihara dan UMKM serta terdapat pengaruh karakter-
dikembang luaskan dalam masyarakat, istik personal dan orientasi kewirausahaan
khususnya masyarakat terdidik. terhadap kinerja UKM. Dan kompetensi
Penelitian Hadiyati (2011); dan Adam wirausaha memiliki pengaruh terhadap
(2005) menyatakan kreativitas dan inovasi strategi bisnis dan daya saing usaha kecil.
berpengaruh terhadap kewirausahaan dan Pada penelitian Rante (2010); dan
“Respondents generally agree with the relevance Purhantara (2013) mengatakan bahwa bu-
of all factors associated with influencing business daya lokal tidak memiliki dampak terhadap
networks or joint venture business establishment. kinerja UKM. Budaya etnis yang lebih
However, some factors are strongly significant for mengutamakan kepentingan adat dan ke-
business networking, while others are not as bersamaan. Penelitian penguasaan nilai-nilai
strong”. kewirausahaan, tidak terjadi perbedaan
Penelitian lainnya yaitu oleh Fauzan yang signifikan, sedangkan Lukas (2004)
(2011); dan Darwis (2004) religiusitas atau dalam penelitiannya menyatakan bahwa
rasa keberagamaan mewarnai perilaku fungsi perekonomian orang Tionghoa ada-
dalam bisnis Rumah Makan Padang. Di lah kontekstual dengan fungsi eksitensi
dukung oleh kekuatan nilai-nilai yang ber- orang Tionghoa di Indonesia. Begitu juga
sumber dari sosial budaya daerah Minang Naim (1979) memyatakan yang tinggal di
yang dilandasi ajaran Islam. Sumatera Barat sama banyak dengan yang
Pada penelitian Setyawati (2013); pergi merantau. Sebab, faktor dominan yang
Setiawan (2013); Andiningtyas dan Nugroho menyebabkan orang Minangkabau me-
(2014); dan Wijaya (2008) menyatakan rantau adalah faktor ekonomi dan pen-
hubungan antara orientasi kewirausahaan didikan.
terhadap orientasi pasar adalah positif
sedangkan variabel orientasi pasar, budaya Hipotesis
organisasi dan orientasi kewirausahaan Pengaruh Budaya Minangkabau dengan
berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kewirausahaan
kinerja usaha. Sikap berwirausaha, norma Unsur budaya yang universal dan se-
subjektif dan efikasi diri berpengaruh positif kaligus menjadi isi dari semua kebudayaan
terhadap perilaku berwirausaha. yang ada didunia ini menurut Koentjara-
Penelitian dari Fithri dan Sari (2012); ningrat (1990) adalah sistim religi, sistim
dan Nurseto (2004) indikator kompetensi kemasyarakatan, sistim pengetahuan, baha-
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 185

sa kesenian, sistim mata pencaharian dan perilaku merantau sebagai ciri dan perilaku
sistim teknologi peralatan. Ketujuh unsur migrasi dan dalam aspek ekonomi me-
kebudayan ini mencakup seluruh kebudaya- munculkan kewirausahaan yang tumbuh
an manusia dimanapun kombinasi dari dalam lembaga Rumah Makan Padang.
ketujuh unsur ini pula yang menentukan Kajian budaya memberikan isyarat bahwa
nilai-nilai kehidupan dalam suatu masya- eksistensi lembaga tersebut ternyata di-
rakat. topang oleh kekuatan nilai budaya Minang-
Mata pecaharian orang Minang saat ini kabau yang berhasil memberikan landasan
menurut penelitian hampir 60% memiliki nilai bagi tumbuhnya etos kerja dalam
mata pencaharian sebagai wirausaha, pengelolaan rumah makan tersebut pada
sedangkan menurut Fauzan (2011) Religius- penelitian Welsa (2009) budaya Minang-
itas atau rasa keberagamaan walaupun tidak kabau berpengaruh positive dan signifikan
dominan, tetapi cukup mewarnai perilaku pada rumah makan padang yang ada di
etis dalam bisnis rumah makan Padang. Yogyakarta dan Kemampuan usaha disini
Pemilik rumah makan Padang mayoritas dalam artian Kemampuan (Capabilities)
adalah pemeluk agama Islam, sehingga mengacu pada ketrampilan (skill) perusaha-
muatan-muatan ajaran Islam cukup me- an dalam mengkoordinasikan sumber daya
warnai aktivitas bisnisnya. Darwis (2004) dan menempatkannya untuk penggunaan
menyatakan bahwa Keberadaan Rumah secara produktif.
Makan Padang didukung oleh kekuatan Dengan demikian berdasarkan per-
nilai-nilai yang bersumber dari sosial bu- nyataan tersebut diatas dapat dikatakan
daya daerah Minang yang dilandasi ajaran bahwa unsur-unsur budaya Minangkabau
Islam. Begitu juga dengan Naim (1979) landasan etos kerja sehigga menigkatkan
menyampaikan bahwa masyarakat minang kemampuan dalam menjalankan usaha.
yang tinggal di Sumatera Barat sama banyak Untuk itu penelitian ini mengajukan hipo-
dengan yang pergi merantau. Sebab, faktor tesis sebagai berikut:
dominan yang menyebabkan orang Minang- H2 : Budaya Minangkabau memiliki pe-
kabau merantau adalah faktor ekonomi dan ngaruh signifikan terhadap kemampu-
pendidikan. an usaha.
Dengan demikian berdasarkan per-
nyataan tersebut diatas dapat dikatakan Pengaruh Budaya Minangkabau terhadap
bahwa unsur-unsur budaya Minangkabau Kinerja
mewarnai aktifitas bisnis. Untuk itu pe- Kinerja yang ada dipengaruhi oleh
nelitian ini mengajukan hipotesis sebagai budaya yang dibentuk pada lingkungan
berikut: budaya pengusaha ataupun karyawan
H1 : Budaya Minangkabau memiliki pe- Rumah Makan padang sesuai Konsep ke-
ngaruh signifikan terhadap Kewira- hidupan yang disiapkan nenek moyang dari
usahaan orang Minang untuk bekerja keras, ber-
tujuan mencapai suatu kehidupan yang
Pengaruh Budaya Minangkabau terhadap bahagia dan sejahtera dunia dan akhirat
Kemampuan Usaha yang termasuk didalamnya adalah adanya
Wirausaha adalah kegiatan-kegiatan kinerja pengelolaan usaha yang baik me-
pengembangan sumberdaya manusia yang nurut Welsa (2009) sedangkan Kinerja usaha
dilatarbelakangi oleh kondisi sosial-budaya adalah output dari berbagai factor, karenanya
seperti terdapat pada masyarakat Minang- ukuran ini menjadi sangat penting untuk
kabau, khususnya dalam usaha Rumah mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis
Makan Padang. Kondisi geografis dan sosio- dengan lingkungannya kinerja organisasi
logis ditopang dengan budaya Minang- juga dipengaruhi oleh kinerja individu yakni
kabau, antara lain menumbuhkan nilai dan berkaitan dengan karakteristik individu
186 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

menurut Kumalaningrum (2012) sedangkan Pengaruh Kewirausahaan terhadap kinerja


menurut Rante (2010) Budaya lokal tidak usaha
memiliki dampak terhadap kinerja UKM Usaha yang sukses dan mampu ber-
agribisnis. Budaya etnis lebih mengutama- tahan lama, akan banyak dipengaruhi oleh
kan kepentingan adat dan kebersamaan. motivasi yang dimiliki pimpinan wirausaha,
Dengan demikian berdasarkan per- oleh karenanya, untuk menjadi wirausaha-
nyataan tersebut diatas dapat dikatakan wan yang berhasil diperlukan seseorang
bahwa Kinerja yang ada dipengaruhi oleh yang berbakat dan mempunyai motivasi
budaya yang dibentuk pada lingkungan untuk menciptakan sesuatu yang baru sesuai
budaya pengusaha dalam menjalankan dengan keinginan. Motivasi merupakan
usaha. Untuk itu penelitian ini mengajukan semangat dan wawasan yang akan membuat
hipotesis sebagai berikut: seseorang bekerja keras untuk melakukan
H3 : Budaya Minangkabau memiliki pe- pembentukan ide atau gagasan baru, se-
ngaruh signifikan terhadap kinerja hingga akan membuat kinerja usaha menjadi
lebih menguntungkan dengan meningkat-
Pengaruh Kewirausahaan Terhadap Ke- nya semangat untuk mengembangkan usaha
mampuan Usaha dan dalam penelitiannya juga Dalimunthe
Dengan tingginya orientasi kewira- (2002) menyatakan bahwa Kewirausahaan
usahan yang dimiliki akan lebih mudah berpengaruh positive terhadap kinerja usaha
untuk meningkatkan kemampuan mana- industri tenun dan Bordir di Sumatera Utara
jemen. Fithri dan Sari (2012) menyimpulkan serta sejalan dengan Setiawan (2013) dalam
bahwa kewirausahaan harus memiliki penelitianya menunjukkan bahwa variabel
mental yang kuat, mampu bergaul dan, orientasi pasar, budaya organisasi dan
kemampuan untuk menganalisis masalah, orientasi kewirausahaan berpengaruh secara
kemampuan untuk mengarahkan karyawan, bersama-sama terhadap kinerja usaha.
kemampuan untuk memberikan motivasi Begitu juga dalam Penelitian Lestari dan
kepada karyawannya, dan kemampuan Megawati (2015) mengatakan bahawa ter-
untuk berkomunikasi baik secara tertulis dapat pengaruh karakteristik personal dan
maupun secara verbal dengan baik. Disisi orientasi kewirausahaan terhadap kinerja
lain terkait dengan kewirausahaan menurut UKM. Berdasarkan penjelasan dari peneliti-
Dalimunthe (2002) Kewirausahaan mem- an diatas dapat disimpulkan usaha yang
punyai pengaruh langsung positif terhadap sukses dipengaruhi motivasi dan akan me-
keberhasilan usaha dan kemampuan usaha ningkatkan kinerja usaha maka dibentuk
berpengaruh langsung terhadap keber- hipotesis sebagai berikut:
hasilan usaha pada usaha Tenun dan Bordir H5 : Kewirausahaan memiliki pengaruh
di Sumatera Utara dan sejalan dengan signifikan terhadap kinerja usaha
Penelitian dari Purnama (2011) yang mana
hasil penelitiannya adalah kemampuan METODE PENELITIAN
usaha berpengaruh terhadap keberhasilan Sebagaimana yang telah ditunjukkan
usaha dibanding motivasi. dalam peta jalan atau alur penelitian bahwa
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di penelitian ini terdiri atas beberapa tahap.
simpulkan bahwa orientasi kewirausahaan Tahapan dari penelitian secara ringkas dapat
yang dimiliki dapat meningkatkan ke- terlihat pada tabel 1 di bawah ini:
mampuan manajemen maka dibentuk
Tabel 1
hipotesis sebagai berikut:
Tahapan dalam Penelitian
H4 : Kewirausahaan memiliki pengaruh Penelitian Dampak budaya terhadap jiwa
signifikan terhadap kemampuan wirausaha, kemampuan usaha
usaha. dan kinerja usaha.
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 187

Variabel Variabel dependen: kemampuan peluang, (6) percaya diri, (7) resiko serta, (8 )
penelitian usaha dan kinerja usaha. adaptasi.
Variabel independen: budaya Kemampuan Usaha dalam menentukan
minangkabau. kebijakan produksi, pemasaran dan keua-
Variabel intervening: jiwa kewira-
ngan mulai dari sebelum terjadi proses
usahaan .
produksi hingga sesudah barang dimanfaat-
Metoda Metoda pengambilan data:
penelitian Kuesioner.
kan atau dipergunakan oleh konsumen.
Populasi: Rumah Makan Padang (Dalimunthe, 2002) indikator kemampuan
di Daerah Istimewa Yogyakarta. usaha adalah (1) bahan baku, (2) tenaga ker-
Sampel: 50 buah RM Padang di ja, (3) teknologi, (4) kualitas produk (5) har-
Daerah Istimewa Yogyakarta. ga, (6) variasi produk, (7) jangkauan pasar,
Metoda Sampel: proportional strati- (8) kemudahan membeli serta (9) keter-
fied random sampling. sediaan modal. Kinerja usaha yang me-
Uji instrument: uji validitas dan rupakan identifikasi keberhasilan usaha dari
reliabilitas.
Rumah makan Padang di DIY diukur
Analisis data: PLS Analysis.
dengan tiga indikator yaitu (1) jumalah
Tempat Daerah Istimewa Yogyakarta
penelitian
tenaga kerja, (2) produktivitas serta (3) per-
Luaran Model budaya Minangkabau yg
tumbuhan penjualan. Hal ini sesuai dengan
mempengruhi jiwa berwira- penelitian Welsa (2009).
usaha masyarakat Minang
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berikut merupakan penjabaran definisi Rumah Makan Padang
operasional, indikator: Rumah Makan Padang yang dijadikan
obyek studi utama dalam penelitian ini
Definisi dan Indikator merupakan lembaga usaha swasta yang
Budaya Minangkabau adalah suatu bergerak dalam penjualan jasa dan produk
konsep kehidupan yang disiapkan nenek makanan yang khas daerah Minangkabau.
moyang orang Minang untuk anak cucunya, Nama dari Rumah Makan Padang masih
yang bertujuan untuk mencapai suatu ke- digunakan pada rumah makan yang ukuran
hidupan yang bahagia dan sejahtera dunia sedang dan menengah, yang cikal bakalnya
dan akhirat. Budaya Minangkabau diukur adalah lapau. Rumah Makan Padang me-
berdasarkan indikator yang dikembangkan miliki ciri tersendiri dalam penataan
oleh Darwis (2004) menyatakan bahwa ruangan, walaupun disesuaikan dengan
indikator budaya minangkabau terdiri dari kondisi ruangan, namun memiliki pola yang
pendidikan dan agama serta nilai ke- sama. Ruangan ditata menjadi tiga bagian
keluargaan, sedangkan menurut Welsa yang memiliki fungsi khusus. Terdiri dari
(2009) indikator budaya Minangkabau ter- bagian belakang sebagai pusat produksi,
diri dari agama, pendidikan dalam keluarga, bagian tengah sebagai pusat pemasaran dan
serta merantau. Kewirausahaan yakni pe- kasir ada di bagian depan. Palung tempat
ngelompokan dari variabel-variabel yang menjajakan masakan yang siap dihidangkan.
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki Palung pada rumah makan besar
individu yang tercermin dalam pengelolaan biasanya ditempatkan dibagian tengah agak
dan pengembangan perusahaannya sendiri kesamping menghadap deretan kursi dan
sekaligus menciptakan pekerjaan bagi orang meja para tamu, untuk rumah makan me-
lain. Dalam penelitian Welsa (2009) men- nengah dan kecil, palung berada di depan
jelaskan bahwa kewirausahaan di ukur dengan kasir. Situasi ini merupakan salah
dengan delapan indikator. (1) Visi, (2) satu ciri dalam penataan tata ruang Rumah
perencananaan, (3) motivasi, (4) inovasi, (5) Makan Padang.
188 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

Deskripsi Variabel Penelitian Indikator X1.4 Rata-


Dalam penelitian ini digunakan analisis No. Pekerjaan Nilai rata
1 yakin pekerjaan sebagai
deskriptif dengan bantuan program statistik wirausaha adalah tujuan
SPSS ver. 13 untuk mendiskripsikan variabel utama 207 4.1
penelitian ini: 2 Yakin sebagai wirausaha
dapat menjamin masa depan 195 3.9
Tabel 2 Jumlah 402 8
Indikator X1.5 Rata-
Deskripsi Variabel Budaya Minangkabau No. Kemasyarakatan Nilai rata
Variabel Budaya Minangkabau 1 Yakin wirausaha mampu
membantu mengatasi
Rata- penganguran 209 4,2
No. Indikator Agama Nilai rata 2 Wirausaha merupakan
1 Jenis makanan yang dipro- suatu kebangaan 197 3,9
duksi adalah dijamin halal 231 4,62 Jumlah 406 8,1
2 Mempertimbangkan
perekruitan karyawan masih
melihat faktor agama yang
Agama
dianut 196 3,9 Indikator agama nilai tertinggi adalah
3 Rumah makan mengadakan pada pertanyaan Jenis makanan yang di-
pengajian antar karyawan 194 3,9 produksi adalah makanan yang dijamin
4 Rumah makan setiap tahun
halal sebesar 4,62 hal tersebut sudah sesuai
mengeluarkan Zakat untuk
karyawan 192 3,8 dengan falsafah budaya minang kabau ber-
5 Rumah makan setiap tahun asaskan falsafah Budaya Minangkabau Yaitu
mengeluarkan Qurban Adat bersandikan Syarak, Syarak bersandikan
untuk karyawan 153 3,1 Kitabullah yaitu berdasarkan aturan-aturan
6 Pemilik rumah makan
melakukan pengajian
agama Islam, sehingga apabila masyarakat
dengan pembagian yang beragama islam bepergian ke luar negri
keuntungan 163 3,3 akan selalu mencari rumah makan padang
Jumlah 1129 22,62 karena yakin akan ke halalannya walau tan-
Rata- pa mendapatkan sertifikat halal dari MUI.
No. Indikator Merantau Nilai rata
1 Pemilik rumah makan
merantau ke Yogyakarta Merantau
untuk memulai usaha 193 3,9 Responden pergi merantau agar ke-
2 Pemilik rumah makan hidupan ekonomi keluarga lebih baik hal
merantau agar kehidupan
tersebut terlihat dari persentase responden
ekonomi keluarga lebih baik 209 4,2
3 Pemilik rumah makan yang memberikan jawaban sangat setuju
membawa keluarga dari tujuan merantau ke Yogyakarta adalah
kampung halaman untuk untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
membantu mengelola rumah baik dibandingkan tetap tinggal dikampung
makan 153 3,1
4 Pemilik rumah makan
dengan jumlah nilai rata2 sebesar 4,2.
sukses di rantau untuk
membantu pembangunan Pendidikan wirausaha dalam keluarga
kampung halaman 163 3,26 Pendidikan berwirausaha didapat da-
Jumlah 718 14,46 lam keluarga hal tersebut terlihat dari
Indikator Pendidikan Rata-
No. dalam Keluarga Nilai rata
persentase responden yang memberikan
1 Pemilik rumah makan jawaban sangat setuju mendapatkan pen-
mendapatkan pendidikan didikan wirausaha dalam keluarga dengan
berwirausaha dalam jumlah sebanyak 50 responden atau sebesar
keluarga 189 3,8
100%. Dalam wawancara bebas dengan se-
Jumlah 189 3,8
bagian responden diperoleh informasi bah-
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 189

wa sifat kewirausahaan dan keterampilan No.


Indikator
Nilai
Rata-
usaha sudah dengan sendirinya tertanam Perencanaan rata
1 Pemilik rumah makan
dalam pribadi mereka karena sejak dini memiliki perencanaan
dalam keluarga, mereka sudah terbiasa penjualan tahun
hidup dan berpikir dengan pola ulet, hemat berikutnya 197 3,9
Menabung atau telaten, sabar menunggu 2 Rencana dibuat
setelah evaluasi atas
kesempatan lebih baik, tidak pernah putus
masalah-masalah 202 4
asa dan menjadikan kegagalan sebagai Jumlah 399 7,9
pelajaran dalam memupuk pengalaman. Hal Rata-
No. Indikator Motivasi
ini sesuai dengan hasil penelitian Lestari dan rata
Wijaya (2012) yang menyatakan bahwa 1 Pemilik rumah makan
memiliki dorongan
pendidikan kewirausahaan berpengaruh
pribadi yang kuat
secara signifikan terhadap minat berwira- untuk maju 224 4,5
usahaan. 2 Belajar dari pengala-
man baik kegagalan
Pekerjaan maupun keberhasilan 216 4,3
Jumlah 440 8,8
Jawaban responden untuk indikator
Rata-
pekerjaan yang paling tinggi adalah me- No. Indikator Inovasi Nilai
rata
ngatakan wirausaha adalah tujuan utama 1 Pemilik rumah makan
mereka jadi bukan untuk menjadi pegawai. memiliki banyak ide
Penelitian Suharti dan Sirine (2011) menyata- yang dapat
dikembangkan 201 4
kan bahwa faktor sosio demografi yaitu
2 Pemilik rumah makan
pekerjaan orangtua sebagai wirausahawan berani dalam menerap
dan pengalaman berwirausaha mahasiswa, kan ide-ide baru 196 3,9
sikap (attitudes) yang meliputi autonomy/ Jumlah 397 7,9
authority, economic challenge, self realization, Rata-
No. Indikator Peluang Nilai
rata
security & workload, serta faktor kontekstual
1 Mencari informasi
yaitu academic support dan social support peluang usaha yang
terbukti berpengaruh secara signifikan dan dapat dikembangkan 202 4
positif terhadap niat kewirausahaan. 2 Apabila ada peluang
usaha yang menarik
maka mengerjakan
Kemasyarakatan
dengan tekun 196 3,9
Responden yakin dengan menjadi wira- Jumlah 398 7,9
usaha dapat membantu pemerintah dalam Indikator Percaya Rata-
No. Nilai
mengentaskan kemiskinan dan ini terlihat Diri rata
dari nilai rata2 sebesar 4,2. 1 Pemilik rumah makan
selalu meningkatkan
kemampuan 221 4,4
Tabel 3 2 menerapkan kiat-kiat
Deskripsi Variabel Kewirausahaan khusus untuk dapat
Variabel Kewirausahaan bersaing dan sukses
dalam berusaha 208 4,2
Rata- Jumlah 429 8,6
No. Indikator Visi Nilai
rata Rata-
1 Pemilik rumah makan No. Indikator Resiko Nilai
rata
memiliki visi dalam 1 Pemilik rumah makan
menjalankan usaha 217 4,3 sering mencoba cara
2 Pemilik rumah makan kerja yang baru/lebih
melakukan segala baik 184 3,7
upaya agar visi 2 Pemilik rumah makan
tersebut tercapai 219 4,4. sering mencoba cara
Jumlah 436 4,3 penjualan yang baru 168 3,4
190 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

3 Berani mengambil Motivasi


resiko terhadap Pemilik usaha memiliki dorongan
keputusan yang
diambil 192 3,8 pribadi yang kuat untuk maju hal tersebut
Jumlah 544 10,9 terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4,5 Dari
Rata- jawaban responden terhadap indikator
No. Indikator Adaptasi Nilai
rata motivasi terlihat bahwa pemilik rumah
1 Permintaan/
makan memiliki motivasi yang kuat untuk
keinginan pembeli
yang berbeda-beda sukses dalam menjalankan usaha Rumah
selalu dilayani 203 4,1 Makan Padang. Menurut Purnama (2011)
2 mempertahankan kemampuan usaha lebih dominan pe-
resep lama dan me- ngaruhnya terhadap keberhasilan usaha
lakukan penyesuaian-
penyesuaian 208 4,2
dibandingkan dengan motivasi usaha.
3 Mampu menganti-
sipasi perubahan yang Inovasi
terjadi di sekeliling Responden memiliki banyak ide yang
usaha 200 4 dapat dikembangkan menjadi usaha yang
Jumlah 611 12,3
menguntungkan hal tersebut terlihat dari
nilai rata–rata tertinggi sebesar 4. Dari
Visi
jawaban responden terhadap indikator
Pemilik rumah makan memiliki visi
inovasi menunjukan bahwa pemilik rumah
dalam menjalankan usaha dan melakukan
makan memiliki banyak ide dan berusaha
segala upaya agar visi tersebut tercapai hal
untuk menerapkan ide-ide tersebut untuk
tersebut terlihat dari nilai rata-rata yang
kelangsungan usaha agar tetap berjalan
cukup tinggi sebesar 4,4.
sesuai yang diharapkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Dari hasil penelitian Hadiyati (2011)
sebagian responden mempunyai visi yang
menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi
jelas tentang bagaimana usahanya harus dan
berpengaruh secara simultan terhadap ke-
akan dikembangkan. Semakin tinggi pe-
wirausahaan dengan variabel inovasi me-
mahaman dan penerimaan visi organisasi
miliki pengaruh yang lebih besar terhadap
semakin tinggi pula komitmen warga
kewirausahaan.
organisasi untuk bersama-sama mewujud-
kannya.
Peluang
Responden sering mencari informasi
Perencanaan
peluang usaha yang dapat dikembangkan
Pemilik rumah makan memiliki pe-
hal tersebut terlihat dari nilai tertinggi
rencanaan penjualan tahun berikutnya dan
sebesar 4. Dari jawaban responden terhadap
Rencana-rencana dibuat setelah melalui
indikator peluang menunjukan bahwa pe-
evaluasi yang mendalam atas masalah-
milik Rumah Makan Padang selalu berusaha
masalah dan kesempatan yang ada hal
mencari peluang dan mengerjakan dengan
tersebut terlihat dari nilai rata-rata yang
tekun agar usaha dapat berjalan dengan
cukup tinggi yaitu sebesar 4. Dari jawaban
baik.
responden terhadap indikator perencanaan
dapat dilihat bahwa walaupun hanya me-
Percaya diri
ngelola Rumah Makan akan tetapi pemilik
Responden selalu meningkatkan ke-
rumah makan telah memiliki perencanaan
mampuan hal tersebut terlihat dari nilai rata-
dan berupaya agar perencanaan tersebut
rata jawaban tertinggi responden yaitu
dapat berjalan dengan baik dan mendapat-
dengan nilai 4,4. Dari jawaban responden
kan hasil seperti yang diharapkan.
terhadap indikator percaya diri didapat
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 191

bahwa pemilik rumah makan memiliki masyarakat yang digauli. Menyuruh orang
kepercayaan diri yang cukup baik dan selalu supaya bisa menyesuaikan diri dengan
berusaha meningkatkan kemampuan dan masyarakat di mana ia berada.
berusaha mencari kiat-kiat agar dapat ber-
saing dan berhasil dalam menjalankan Tabel 4
usahanya. Deskripsi Variabel Kemampuan Usaha

Pengambilan Resiko Variabel Kemampuan Usaha


Responden berani mengambil resiko Indikator Kemampuan Rata-
terhadap keputusan yang diambil dan No. Usaha Bahan Baku Nilai rata
memiliki tanggung jawab terhadap ke- 1 Pemilik rumah makan
lancaran usaha hal tersebut terlihat dari nilai mudah memperoleh bahan-
bahan baku yang dibutuh-
rata-rata responden yang tertinngi 3,8. Dari kan dalam produksi 201 4
jawaban responden atas pertanyaan dari 2 Pemilik rumah makan
indikator pengambilan resiko menunjukan mudah dalam penyediaan
bahwa pemilik Rumah Makan Padang bera- bahan baku secara tepat
waktu pada saat
ni mengambil suatu resiko dalam mencoba
dibutuhkan 202 4
cara-cara baru dan bertanggung jawab atas 3 hubungan yang baik
keputusan tersebut. Penelitian ini meng- dengan pemasok sehingga
ungkapkan bahwa responden berani meng- tidak kesulitan
ambil resiko berdasarkan pertimbangan mendapatkan bahan baku 203 4,1
Jumlah 606 12,1
yang masak dan perhitungan yang cermat.
Rata-
No, Indikator Tenaga Kerja Nilai
rata
Adaptasi 1 Pemilik rumah makan
Permintaan/keinginan pembeli yang mudah dalam memperoleh
berbeda-beda selalu dilayani sesuai ke- tenaga kerja 162 3,2
2 Pemilik rumah makan
inginan mereka hal tersebut terlihat dari mendorong karyawan
nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,2. Responden untuk terus meningkatkan
sering mempertahankan resep lama warisan kemampuannya 194 3,9
keluarga dan melakukan penyesuaian- 3 Sistem pengupahan dan
suasana kerja dibuat agar
penyusuaian. Dari jawaban responden ter-
karyawan terdorong untuk
hadap pertanyaan dari indikator adaptasi bekerja sebaik-baiknya 190 3,8
menunjukan bahwa pemilik Rumah Makan Jumlah 546 10,9
Padang mudah untuk beradaptasi dengan No,
Indikator Teknologi
Nilai
Rata-
lingkungan usaha baik beradaptasi dengan Produksi yang Digunakan rata
1 Perkembangan teknologi
rasa makanan dan keinginan-keinginan dari
mempengaruhi
pelanggan selalu direspon dengan baik. pengembangan usaha saya 182 3,6
Dari hasil wawancara dapat disimpul- 2 Peralatan-peralatan dalam
kan bahwa responden mudah beradaptasi usaha sudah mengikuti
dengan lingkungannya akan tetapi identitas perkembangan teknologi 172 3,4
Jumlah 354 7
diri tidak akan pernah hilang, seperti Rata-
pepatah berikut: Dima bumi dipijak, di sinan No, Indikator Kualitas Produk Nilai
rata
langik dijunjung Di ma nagari diunyi, disinan 1 Produk yang dihasilkan
adat dipakai. (Dimana bumi dipijak, disana sesuai dengan keinginan
langit dijunjung. Dimana negeri didiami, konsumen dan mempunyai
daya saing yang baik 201 4
disana adat dipakai Darwis (2004). Maksud 2 Pemilik rumah makan
pepatah tersebut bahwa nilai-nilai budaya mengikuti perubahan
minang dapat dilaksanakan dimana saja, lingkungan seperti selera
asal pandai menyesuaikan diri dengan pasar 189 3,8
192 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

Jumlah 390 7,8 terus meningkatkan kemampuannya terlihat


Rata- sebagai nilai rata-rata tertinggi yaitu sesar
No, Indikator Harga Nilai
rata
1 Harga cukup layak
3,9, Dari jawaban responden menunjukan
dibandingkan dengan bahwa pemilik Rumah Makan cukup mudah
rumah makan padang dalam memperoleh karyawan dan selalu
lainnya 196 3,9 mendorong karyawan untuk terus me-
2 Alternatif-alternatif
ningkatkan kemampuannya dan kerja
mengenai harga dievaluasi 178 3,6
Jumlah 374 7,5
dengan suasana kekeluargaan agar karya-
Rata- wan dapat bekerja sebaik-baiknya.
No, Indikator Variasi Produk Nilai
rata
1 Pemilik rumah makan Bentuk Teknologi Produksi yang Di-
sering menawarkan jenis gunakan
produk baru 154 3,1
2 Jenis dan rasa khas
Perkembangan teknologi mempengaru-
sehingga tidak ada yang hi pengembangan usaha hal tersebut terlihat
bisa meniru 185 3,7 dari nilai rata-rata 3,6, Dari jawaban respon-
Jumlah 339 6,8 den menunjukan bahwa pemilik Rumah
Rata- Makan Padang sudah mengikuti perkemba-
No, Indikator Jangkauan Pasar Nilai
rata
1 Pembeli utama produk ngan teknologi sebagai alat produksi dan
adalah anak-anak sekolah/ teknologi tersebut cukup mempengaruhi
mahasiswa 162 3,2 perkembangan teknologi untuk dapat mem-
2 Jangkauan pasar meliputi permudah dalam proses produksi.
daerah sekitar rumah
makan 185 3,7
Jumlah 347 6,9 Kualitas Produk
Indikator Kemudahan Rata- Produk yang dihasilkan sesuai dengan
No, Nilai
Membeli rata keinginan konsumen dan mempunyai daya
1 Tersedia layanan antar 189 3,4 saing yang baik hal tersebut terlihat dari
2 Lokasi rumah makan
nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4, Dari
mudah terjangkau 206 4,1
JUMLAH 395 7,5 jawaban responden menunjukan bahwa
Indikator Ketersediaan Rata- pemilik Rumah Makan Padang selalu men-
No,
Modal Nilai rata jaga kualitas produk dan selalu menyesuai-
1 Faktor keuangan/biaya kan dengan selera konsumen misalnya rasa
merupakan hambatan
utama untuk
makanan tidak terlalu pedas dan asin,
mengembangkan usaha 188 3,8
2 Bantuan modal selama ini Harga
diperoleh dari bank 152 3 Harga cukup bersaing dibandingkan
Jumlah 340 6,8 dengan Rumah makan padang lainnya hal
tersebut nilai tertinggi yaitu 3,9, Dari jawab-
Kemampuan Menyediakan Bahan Baku an responden menunjukan bahwa harga
Responden mampu memperoleh bahan- relatif bersaing karena pasar sasaran utama
bahan baku yang dibutuhkan dalam produk- usaha ini adalah pelajar dan mahasiswa yang
si, memiliki hubungan yang baik dengan pe- keuanganya terbatas sehingga harga ini
masok sehingga tidak kesulitan mendapat- memang cukup mempengaruhi dalam ke-
kan bahan baku hal tersebut terlihat dari langsungan usaha, Perubahan harga akan
nilai rata–rata yang sama pada semua per- dievaluasi apabila terjadi kenaikan harga
tanyaan terhadap bahan baku yaitu 4. dari bahan baku.

Tenaga Kerja Variasi Produk


Mudah dalam memperoleh tenaga kerja Jenis dan rasa khas sehingga tidak ada
dan Selalu mendorong karyawan untuk yang bisa meniru hal tersebut terlihat
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 193

sebagai nilai tertinggi yaitu sebesar 3,7, Dari Tabel 5


jawaban responden menunjukan bahwa Deskripsi Variabel Kinerja Usaha
pemilik Rumah Makan Padang selalu me-
Variabel Kinerja Usaha
nawarkan jenis makanan baru dengan me-
miliki kekhasan rasa agar dapat bersaing Indikator Jumlah
Rata-
dengan Rumah Makan Padang lainnya. No. Tenaga Kerja Nilai
rata
Relatif
1 Jumlah tenaga kerja
Jangkauan Pasar sudah sesuai
Pembeli utama produk adalah anak- dengan kebutuhan 207 4,1
anak sekolah/mahasiswa hal tersebut ter- 2 Membagi tugas
lihat nilai tertinggi yaitu sebesar 3,7, kepada karyawan
sesuai kemampuan
Jangkauan pasar meliputi Daerah sekitar
masing-masing 203 4,1
Rumah makan hal tersebut Dari jawaban
responden menunjukan bahwa pelangan Jumlah 410 8,2
Indikator
Rumah Makan Padang adalah Pelajar dan
Produktivitas Rata-
mahasiswa terutama pelajar dan mahasiswa No. Tenaga Kerja Nilai rata
yang berasal dari Sumatra yang bertempat 1 Secara umum
tinggal disekitar Rumah Makan oleh karena merasa puas dengan
itu biasanya Rumah Makan Padang selalu kemampuan
karyawan 188 3,8
mengambil lokasi mendekati kampus.
Jumlah 188 3,8
Kemudahan Membeli Indikator
Rata-
No. Pertumbuhan Nilai
Lokasi mudah terjangkau hal tersebut Penjualan
rata
terlihat nilai rata–rata tertinngi yaitu sebesar 1 Pertumbuhan
4,1, Dari jawaban responden menujukan penjualan tiga tahun
bahwa mereka setuju inovasi layanan yaitu terakhir relatif
meningkat 182 3,6
layanan antar walau belun terlaksana de-
2 Tiga tahun terakhir
ngan baik hanya untuk anak-anak sekitar ini laba bersih
lokasi rumah makan atau Karyawan kantor rumah makan
yang sudah menjadi langganan Rumah pertahun relatif
makan, Pemilik rumah makan mencari meningkat 190 3,8
lokasi yang mudah terjangkau pasar, karena Jumlah 372 7,4
pasar potensial adalah mahasiswa dan
pelajar sehingga sebahagian besar Pemilik Jumlah Tenaga Kerja
Rumah Makan selalu mencari lokasi di Jumlah tenaga kerja sudah sesuai
sekitar kampus. dengan kebutuhan, kemampuan dan ke-
ahlian masing-masing hal tersebut terlihat
Ketersediaan Modal nilai rata-rata yang sama yaitu sebesar 4.
Faktor keuangan/biaya merupakan
hambatan utama untuk mengembangkan Produktivitas Tenaga Kerja
usaha hal tersebut terlihat rata-rata tertinngi Secara umum responden merasa puas
yaitu sebesar 3,8 Dari jawaban responden dengan kinerja karyawan hal tersebut ter-
menunjukan bahwa pemilik Rumah Makan lihat nilai rata-rata sebesar 3,8.
Padang menjawab bahwa permodalan ada-
lah menjadi hambatan utama dalam me- Pertumbuhan Penjualan
ngembangkan usahanya dan salah satu alter- Pertumbuhan penjualan tiga tahun ter-
natif menyelesaikannya yaitu dengan me- akhir relatif meningkat hal tersebut terlihat
minjam modal melalui jasa perbankan. dari nilai rata-rata sebesar 3,8.
194 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian dengan weight sebesar 0,330 dan bertanda
Hasil Pengujian hipotesis di atas maka positif.
dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
Pengujian Hipotesis 4: kewirausahaan
Tabel 6 memiliki pengaruh signifikan terhadap
Result for inner Loadings variabel laten kemampuan usaha
Berdasarkan uji PLS juga dapat di
Weig Ketera
Arah Konstruk
ht
t Hitung t Tabel
ngan ketahui bahwa kewirausahaan berpengaruh
Budaya 
0,823 13,813 1,6602 Signifikan
tidak signifikan terhadap kemampuan usaha
kewirausahaan karena nilai thitung kecil dari ttabel sehingga H6
Budaya 
Kinerja Usaha
0,470 4,017 1,6602 Signifikan ditolak, Kewirausahaan berpengaruh tidak
Budaya  signifikan terhadap kemampuanusaha de-
0,330 1910 1,6602 Signifikan
kemampuan ngan weight sebesar 0,385 dan bertanda
Kewirausahaan
0,385 1,370 1,6602
Tidak positif.
 kemampuan Signifikan
Kewirausahaan
 kinerja
0,385 1,765 1,6602 Signifikan Pengujian Hipotesis 4: kewirausahaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap
Pengujian Hipotesis 1: Budaya Minang- kinerja usaha
kabau memiliki pengaruh signifikan Berdasarkan uji PLS juga dapat di-
terhadap kewirausahaan ketahui bahwa kewirausahaan berpengaruh
Berdasarkan uji PLS juga dapat di- signifikan terhadap kinerja usaha karena
ketahui bahwa budaya minangkabau ber- nilai thitung lebih besar dari ttabel sehingga H6
pengaruh signifikan terhadap kewirausaha- diterima, Kewirausahaan berpengaruh ter-
an karena nilai thitung lebih besar dari ttabel hadap kinerja usaha dengan weight sebesar
sehingga H4 diterima, Budaya Minang- 0,385 dan bertanda positif.
kabau berpengaruh terhadap kewirausaha-
an dengan weight sebesar 0,823 dan bertanda Hubungan masing-masing variabel dengan
positif, indikator
Hubungan antara masing-masing varia-
Pengujian Hipotesis 2: Budaya Minang bel dengan semua indikatornya dapat dilihat
Kabau memiliki pengaruh signifikan dalam tabel 7 di bawah ini:
terhadap kinerja usaha
Berdasarkan uji PLS juga dapat di- VariabeL Budaya Minangkabau
ketahui bahwa kewirausahaan berpengaruh
Tabel 7
signifikan terhadap kinerja usaha karena
Result for outer loadings Budaya
nilai thitung lebih besar dari ttabel sehingga H2
Minangkabau
diterima, Budaya Minangkabau berpe-
ngaruh terhadap kinerja usaha dengan Indikator Original T
Keterangan
Manifest Estimate Statistic
weight sebesar 0,470 dan bertanda positif.
Agama 0,643 4,199 Signifikan
Merantau 0,031 0,114 Tidak
Pengujian Hipotesis 3: Budaya Minang- Signifikan
kabau memiliki pengaruh signifikan Pekerjaan 0,843 12,814 Signifikan
kemasyarakatan 0,611 3,726 Signifikan
terhadap kemampuan usaha
Berdasarkan uji PLS juga dapat di-
ketahui bahwa budaya minangkabau ber- Berdasarkan Tabel 7 didapatkan nilai
pengaruh signifikan terhadap kemampuan loading factor bernilai 0,643 untuk Agama,
usaha karena nilai thitung lebih besar dari ttabel 0,031untuk Merantau, 0,843 untuk pe-
sehingga H6 ditolak, Budaya Minangkabau kerjaan, 0,611 yang berada diatas 0,5 me-
berpengaruh terhadap kemampuan usaha nunjukkan signifikan karena nilai t agama
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 195

4,199, merantau 0,114, pekerjaan 12,814 dan Kemudahan


kemasyarakatan 3,726 berada diatas t tabel = Membeli
1,6602.
Kecuali untuk indikator merantau yang Berdasarkan Tabel 9 didapatkan nilai
tidak signifikan nilai merantau tidak signi- loading factor bernilai 0,705 untuk bahan baku
fikan dari jawaban deskriptif menunjukan Yang Digunakan, 0,791 untuk tenaga kerja
untuk merantau pemilik rumah makan yang digunakan,untuk Harga, 0,818 untuk
sudah tidak lagi membawa sanak saudara Variasi Produk, 0,760 untuk Jangkauan
untuk membantu mengelola rumah makan Pasar, dan 0570 untuk Kemudahan membeli
akan tetapi sudah mengunakan tenagakerja adalah 0,605, yang berada diatas 0,5
di lingkungan sekitar. menunjukkan signifikan karena nilai t bahan
baku Yang Digunakan = 4,30, tenaga kerja =
Tabel 8 6,165 t Harga = 6,679, t Variasi Produk =
Result for outer loadings Kewirausahaan 5,110, t Jangkauan Pasar = 3,211, dan t
Kemudahan Membeli = 3,407 berada diatas t
Indikator Original T
Manifest Estimate Statistic
Keterangan tabel = 1,6602,
Visi
0,627 6,674 Signifikan
Motivasi Variabel Kinerja Usaha
0,806 11,326 Signifikan
Inovasi
0,847 15,434 Signifikan
Peluang Tabel 10
0,744 9,360 Signifikan
Percaya diri
0,782 13,731 Signifikan Result for outer loadings Kinerja Usaha
Pengambilan
0,802 13,565 Signifikan
resiko
0,745 11,655 Signifikan Original T
Adaptasi Indikator Manifest Keterangan
Estimate Statistic

Jumlah Tenaga Kerja


Berdasarkan Tabel 8 didapatkan nilai
Produktivitas 14,510 Signifikan
loading factor bernilai 0,627 untuk Visi, 0,806, 0,863
Tenaga Kerja 3,047 Signifikan
Perencanaan, 0,847, Motivasi, 0,744 , Inovasi, 0,596
Pertumbuhan 15,153 Signifikan
0,782 , Peluang, 0,802 , Percaya Diri dan 0,745 0,876
Penjualan
untuk Pengambilan Resiko yang berada
diatas 0,5 menunjukkan signifikan karena
Tabel 10 didapatkan nilai loading factor
nilai t Visi = 3,150, t Perencanaan = 4,086, t
bernilai 0,863 untuk Jumlah tenaga kerja,
Motivasi = 13,856, t Inovasi = 16,454, t
0,596 untuk produktivitas tenaga Kerja, 0,876
Peluang = 14,228, t Percaya Diri = 2,916 dan t
untuk pertumbuhan penjualan yang berada
Pengambilan Resiko = 3,091 berada diatas t
diatas 0,5 menunjukkan signifikan karena
tabel = 1,6602.
nilai t Jumlah tenaga kerja = 14,510, t
produktivitas tenaga Kerja = 3,047, t per-
Variabel Laten Kemampuan Usaha
tumbuhan penjualan = 15,153, berada diatas
Tabel 9 t tabel = 1,6602.
Result for outer loadings Kemampuan Pengaruh Budaya terhadap Kewirausahaan
Usaha Hasil analisa PLS membuktikan bahwa
Budaya Minang memiliki pengaruh signi-
Indikator Original T fikan terhadap Kewirausahaan, Analisis
Keterangan
Manifest Estimate Statistic
hasil penelitian mengenai pengaruh variabel
Bahan baku Signifikan
Tenaga kerja
0,705 4,830
Signifikan
Budaya Minangkabau terhadap kewira-
0,791 6,165 usahaan, dapat diuraikan sebagai berikut:
Harga Signifikan
0,818 6,679
Variasi
0,760 5,110
Signifikan Rata-rata responden mendeskripsikan
Produk Signifikan indikator maupun variabel Budaya Minang-
0,570 3,211
Jangkauan Signifikan
0,605 3,407 kabau kuat, Budaya Minang seperti yang
Pasar
196 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

telah diuraikan terdahulu, bahwa disusun kuat waskat (pengawasan melekat) internal,
berdasarkan dan berpedoman kepada yang tumbuh atas kesadaran bahwa dalam
ketentuan-ketentuan dari alam, Ketentuan- dirinya selalu ada yang mengawasi dalam
ketentuan tersebut adalah kekal selama alam menjalankan pekerjaannya yaitu Tuhan
itu masih ada dan ketentuan-ketentuan itu Yang Maha Esa, Keyakinan seperti ini dalam
adalah kekal dalam perobahan-perobahan suasana pembinaan sumber daya manusia
yang kekal pula, Yang kekal sejati dalam pada Rumah Makan Padang mendapat
adat itulah yang "tidak lapuak dek hujan, tidak pembinaan, Dampaknya dapat membentuk
lakang dek paneh" (tidak lapuk oleh hujan, lingkungan dan suasana kerja sebagai
tidak kekeringan oleh panas), Kekekalan kekuatan eksternal dalam pengawasan melekat
adat itu dalam perobahan-perobahan dan (waskat) dan kekuatan nilai keagamaan
kekekalan perubahan-perubahan itu sendiri yang membentuk kekuatan internal, se-
terlihat dalam pepatah Minangkabau, se- hingga pengawasan tersebut fungsional,
perti: "Sakali aia gadang, sakali tapian baraliah, lebih dari itu bertujuan untuk kepentingan
(Sekali air bah, sekali tepian berpindah), bersama.
Maksud pepatah ini menyatakan, walaupun Norma bisnis dalam usaha Rumah
air bah itu akan selalu terjadi dan berakibat Makan Padang ini tidak tertulis secara
tepian akan beralih-alih, namun dalam formal akan tetapi tumbuh secara turun
segala perubahan dan peralihan itu sungai temurun dan berkembang sesuai dengan
akan tetap sungai, Mungkin sungainya perkembangan yang ada dan memiliki
menjadi lebih besar dan tepiannya beralih - kekuatan adaptif dengan unsur budaya lokal
Darwis (2004), Pengelolaan Rumah Makan di mana usaha ini didirikan, Berdasarkan
Padang dan pengembangan sumber daya kenyataan tersebut, terlihat bahwa keber-
manusianya, terlihat mengaktualisasikan adaan Rumah Makan Padang ditopang oleh
nilai tradisi kekeluargaan yang berpedoman kekuatan nilai-nilai yang bersumber dari
kepada adat dan agama, Seperti pepatah sosial budaya daerah Minangkabau yang
mengata- kan "adat bersendikan syara', syara' memiliki kekuatan transformasi ke arah
bersendikan Kitabullah", Mengenai dasar- prinsip-prinsip manajemen perusahaan
dasar agama dalam keberadaan Rumah modern, Kondisi ini merupakan kekuatan
Makan Padang, terlihat dari peraturan dan kultural yang memungkinkan perusahaan
pembinaan agama Islam, Pada prinsipnya ini memiliki kekuatan kompetetif.
hal-hal yang dilarang agama tidak boleh Untuk Indikator dan variabel Kewira-
dilaksanakan, Terbukti jika karyawan me- usahaan didiskripsikan responden tinggi ini
lakukan kesalahan dalam pekerjaan hanya dapat dilihat bahwa Semangat wirausaha
dinasehati dan ditegur, Akan tetapi jika yang harus dimiliki pimpinan suatu usaha
melanggar ajaran agama, akan diberi sanksi adalah yang bervisi, yang dapat menyesuai-
berat yakni dikeluarkan, Pentingnya ajaran kan perusahaan terhadap situasi yang terus
Islam adalah untuk membentuk pribadi berubah-ubah karena berorientasi ke depan,
yang jujur, bertanggung jawab, dan berbuat memiliki motivasi yang tinggi, percaya diri,
positif, sehingga pengawasan di Rumah dan dapat fleksibel terhadap situasi dan
Makan Padang tak perlu dilakukan dengan kondisi serta memiliki perencanaan dalam
ketat, karena masing-masing karyawan telah menjalankan usahanya.
menjaga dirinya sendiri, Pengawasan me-
Budaya Minangkabau Memiliki Pengaruh
lekat ditingkatkan menjadi pengawasan
Signifikan terhadap Kinerja
malaikat.
Budaya Minangkabau berpengaruh
Pengawasan melekat ini tampak kaitan-
signifikan terhadap kinerja usaha artinya
nya dengan faktor nilai budaya, Nilai
kinerja yang ada dipengaruhi oleh budaya
budaya yang kuat adalah yang bersumber
yang dibentuk pada lingkungan budaya
dari keagamaan, sehingga dapat memper-
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 197

pengusaha ataupun karyawan Rumah Temuan dari analisis hasil penelitian


Makan padang, Konsep kehidupan yang pengaruh terhadap variabel kewirausahaan
disiapkan nenek moyang dari orang Minang terhadap kemampuan usaha dan dapat
untuk bekerja keras, bertujuan mencapai diuraikan sebagai berikut:
suatu kehidupan yang bahagia dan sejahtera Kewirausahaan berpengaruh tidak
dunia dan akhirat yang termasuk didalam- signifikan terhadap kemampuan usaha,
nya adalah adanya kinerja pengelolaan Pada kemampuan usaha terlihat nilai
usaha yang baik, Dalam Manajemen Rumah terendah adalah pada permasalahan per-
Makan padang dilakukan pembinaan modalan sehingga membuat dalam ber-
rohani, pembinaan rohani tersebut bukan wirausaha akan terjadi hambatan untuk
saja terhadap para karyawannya, akan tetapi meningkatkan kemampuan usahanya walau
juga terhadap keluarga karyawan, Pengajian demikian.
juga dilakukan terhadap anak-anak dan istri Hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat
karyawan, Dari sinilah melahirkan rasa Minangkabau memiliki visi dalam men-
kekeluargaan yang kental yang dibina jalankan usahanya, di mana visi dalam ber-
dengan nilai-nilai keagamaan, sedangkan wiraswasta memiliki kandungan gambaran
pada perusahaan lain belum banyak atau yang baik untuk masa depan maupun masa
belum tentu dikembangkan, Ternyata di- kini, Dengan visi tersebut, seseorang me-
sadari bahwa pengawasan melekat yang miliki kemampuan untuk mencapai tujuan
memiliki makna sebagai "pengawasan malai- yang ingin dicapai untuk masa depan, oleh
kat" yang memiliki kekuatan ampuh sebagai karena itu seorang wirausaha harus bervisi
penguat pengawasan melekat yang sekarang dalam suatu organisasi agar dapat men-
sedang dikembangkan dalam sistem mana- dukung gerakan masa depan.
jemen. Kemampuan usaha dilihat dari unsur
kemampuan menyediakan bahan baku
Budaya Minangkabau Memiliki Pengaruh sangat menunjang kesiapan usaha untuk
Signifikan terhadap Kemampuan Usaha menghasilkan produk (output) yang berupa
Budaya Minangkabau berpengaruh barang dan jasa, Seperti yang ditemukan
signifikan terhadap kemampuan usaha, Hal pada penelitian ini bahwa sebagian besar
ini dapat dilihat bahwa masyarakat pengusaha rumah makan Padang mampu
Minangkabau sebagian besar mempunyai memperoleh bahan-bahan baku yang di-
pendidikan berwirausaha yang diperoleh butuhkan dalam produksi dan mudah dalam
dari keluarga, Dengan demikian ilmu atau penyediaan bahan baku ketika dibutuhkan
pendidikan yang mereka peroleh mampu secara tepat waktu pada saat dibutuhkan,
mengelola atau menerapkan pada usaha Jika hal ini terus berjalan dengan baik maka
yang mereka jalani salah satunya mengelola proses produksi atau dalam hal ini proses
Rumah Makan. usaha bisnis rumah makan Padang akan
Budaya Minang ternyata memiliki berjalan dengan lancar, Terlebih lagi se-
pengaruh terhadap kemampuan usaha, bagian besar pemilik rumah makan Padang
Kemampuan usaha disini dalam artian telah memiliki hubungan yang baik dengan
Kemampuan (Capabilities) mengacu pada pemasok sehingga tidak kesulitan men-
ketrampilan (skill) perusahaan dalam meng- dapatkan bahan baku.
koordinasikan sumber daya dan menempat- Kemampuan usaha dilihat dari unsur
kannya untuk penggunaan secara produktif, tenaga kerja sangat diperlukan untuk
Kemampuan usaha mempunyai peranan perkembangan jalannya usaha tersebut,
yang besar dalam menciptakan kinerja. Seperti pada penelitian ini ditemukan bahwa
pengusaha rumah makan menyatakan
Kewirausahaan memiliki pengaruh tidak sangat mudah dalam memperoleh tenaga
signifikan terhadap Kemampuan Usaha kerja, Tenaga kerja yang diperoleh biasanya
198 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

berasal dari keluarga sendiri atau teman motivasi mereka yang lebih dalam, Untuk
sekampung halaman, Kemampuan usaha memahami motivasi pelanggan maka per-
yang mengacu dalam mengkoordinasikan usahaan harus mempelajari keinginan
sumber daya harus digunakan secara pelanggan dengan harapan dapat memberi-
produktif, Hal ini dibuktikan oleh Pemilik kan petunjuk bagi pengembangan produk
rumah makan Padang yang berasal dari dan harga, Temuan penelitian menunjukkan
suku Minangkabau selalu mendorong bahwa produk yang dihasilkan rumah
karyawannya untuk terus meningkatkan makan Padang tersebut sebagian besar telah
kemampuannya, oleh karena itu kemampu- sesuai dengan keinginan konsumen dan
an dari unsur tenaga kerja adalah strategi mempunyai daya saing yang baik.
yang sangat penting terhadap kontribusi Penetapan harga yang diputuskan oleh
kelanjutan keunggulan kompetitif, Begitu pemilik rumah makan Padang sudah cukup
halnya dengan system pengupahan dan layak bila dibandingkan dengan Rumah
suasana kerja untuk tenaga kerja, sebagian makan padang lainnya dan alternatif-
besar pemilik memberikan dorongan kepada alternatif mengenai harga selalu dievaluasi,
karyawan untuk bekerja sebaik-baiknya. Penetapan harga menjadi hal yang sangat
Kemampuan usaha dilihat dari unsur sensitif bagi seorang wirausahawan, Jika
teknologi sangat mempengaruhi pengemba- sudah yakin dengan target pasarnya, maka
ngan usaha, Seperti yang ditemukan dalam seorang wirausahawan harus pede memberi
penelitian ini bahwa Pemilik rumah makan harga yang harus diimbangi jaminan
Padang sebagian besar menyatakan setuju kualitas produk yang bagus, Harga makanan
atas pernyataan bahwa perkembangan Padang selain unsur yang penting dalam
teknologi mempengaruhi pengembangan menentukan pangsa pasar dan keuntungan
usaha, Melihat sekarang persaingan bisnis perusahaan, juga digunakan sebagai kompo-
terutama rumah makan lebih padat dengan nen strategi pemasaran yang aktif untuk
layanan berteknologi, maka harus diimbangi pengembangan usaha serta sebagai keputus-
dengan penggunaan teknologi yang canggih an terakhir konsumen untuk pemasaran.
pula, Semakin tinggi kemampuan usaha Bekal yang harus dimiliki seorang
tersebut dalam menggunakan teknologi, wirausahawan adalah memiliki kemampuan
maka semakin meningkat pula pola per- dalam mengenali pasar potensial sebagai
tumbuhan penjualan usaha, Hal ini dapat sasaran produknya, Karena bukan hal yang
terjadi bila penggunaan teknologi dilakukan mudah untuk membuat masyarakat yang
secara efektif yaitu menggunakannya, meng- memiliki beranekaragam selera, gaya hidup,
adaptasi, mengubah atau menciptakan kondisi keuangan, lokasi tempat tinggal dan
teknologi dalam pengembangan proses perbedaan-perbedaan lain, untuk menyukai
usaha, Dalam hal ini Pemilik rumah makan dan membeli produk yang dihasilkan,
Padang sudah menggunakan peralatan- Penelitian ini menemukan bahwa pembeli
peralatan usaha yang mengikuti perkemba- utama produk adalah anak-anak sekolah/
ngan teknologi. mahasiswa dan jangkauan pasar meliputi
Kemampuan usaha dilihat dari unsur daerah sekitar rumah makan, Penentuan
kualitas produk penelitian menemukan segmen pasar ini menjadi penting karena
bahwa pemilik rumah makan selalu meng- dengan hal ini maka usaha akan bisa berjalan
ikuti perubahan lingkungan seperti selera dengan lebih efektif (tepat sasaran), efisien
pasar, Memahami perilaku konsumen dan (hemat) dan membuat orang akan meng-
mengenal pelanggan bukan masalah yang ingat usaha ini karena spesialisasi tersebut.
sederhana, Para pelanggan mungkin me- Temuan penelitian mengenai kemudah-
nyatakan kebutuhan dan keinginan mereka an membeli adalah lokasi dari rumah makan
namun bertindak sebaliknya, Hal ini Padang mudah terjangkau dan terdapat
kemungkinan pelanggan tidak memahami layanan antar, Lokasi tempat usaha menjadi
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 199

pilihan krusial karena akan menentukan dapat diuraikan sebagai berikut: Kewira-
apakah bidang usaha yang dipilih dapat usahaan berpengaruh signifikan terhadap
berkembang dengan baik atau justru akan kinerja usaha, Kewirausaahan dilihat dari
terpuruk, Produk yang diberikan suatu segi perencanaan mempunyai dampak
bidang usaha akan banyak dikenal bahkan terhadap kinerja usaha untuk masa depan,
diminati konsumen jika lokasi usaha terletak Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian
dekat dari lingkungan mereka, Seperti pada bahwa masyarakat Minangkabau selalu
penelitian ini bidang usaha Rumah Makan memiliki perencanaan penjualan tahun
dengan target para pekerja kantor akan berikutnya dan membuat rencana setelah
banyak diminati jika lokasinya dekat dengan mengevaluasi yang mendalam atas masalah-
gedung perkantoran, atau sebuah Cafe masalah dan kesempatan yang ada, oleh
dengan konsep alam akan diminati jika karena itu kewirausahaan dari segi pe-
terletak di tempat berpanorama indah dan rencanaan sangat diperlukan untuk ke-
berudara cukup sejuk, Penentuan lokasi langsungan proses usaha, Semangat seorang
bisnis ditentukan setelah pasar sasaran telah wirausaha yang dapat menyesuaikan usaha
ditentukan agar efektif dan efisien. terhadap situasi yang terus berubah-ubah
Kemampuan usaha dari segi keter- karena mereka selalu memiliki perencanaan
sediaan modal sangat mendukung proses dalam menjalankan usahanya, Untuk usaha
pengembangan usaha, Pemilik rumah rumah makan, perencanaan yang matang
makan Padang sebagian besar setuju bahwa mutlak diperlukan, tanpa perencanaan yang
faktor keuangan/biaya merupakan hambat- baik mungkin kondisi tertentu akan sulit
an utama untuk mengembangkan usaha, dihindari, Membuka usaha rumah makan
dimana bantuan modal banyak diperoleh harus ada target yang hendak dicapai,
dari bank, Sarana dan prasarana usaha strategi apa yang akan diterapkan, bagai-
merupakan faktor pendukung kegiatan mana mengantisipasi kemungkinan hambat-
usaha, terabaikannya kesiapan fasilitas atau an yang muncul secara tiba-tiba, serta cara
instrumen dalam mendukung suatu usaha atau strategi untuk mengatasinya, Rencana
berupa modal, alat-alat produksi, lingku- sebenarnya ibarat sebuah peta yang me-
ngan yang kondusif akan menghambat nunjukkan jalan-jalan yang akan dilalui dan
aspek produksi dan menurunkan daya saing gambaran secara keseluruhan lika-liku yang
termasuk kinerja para karyawan atau dihadapi, dengan demikian perencanaan
dengan kata lain menjadi faktor penting dan yang matang merupakan tuntunan men-
berpengaruh besar dalam mencapai sasaran capai sasaran yang diharapkan dari usaha
atau tujuan dari usaha. yang dilakukan.
Kewirausahaan dilihat dari segi moti-
Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha vasi diperlukan untuk pencapaian tujuan
Kewirausahaan ternyata mempunyai usaha, Seperti hasil yang ditemukan pada
pengaruh terhadap kinerja usaha, Hal ini penelitian ini, pemilik Rumah Makan
menunjukkan bahwa kinerja yang akan padang menyatakan bahwa mereka selalu
dapat ditingkatkan oleh kewirausahaan belajar dari pengalaman baik dan kegagalan
yang baik, Prinsip-prinsip kewirausahaan maupun keberhasilan, Hasil penelitian
yakni visi yang tajam, perencanaan yang mendukung ungkapan yang di katakan oleh
matang, memiliki motivasi yang baik, Usaha yang sukses dan mampu bertahan
memiliki ide-ide untuk menciptakan pe- lama, akan banyak dipengaruhi oleh moti-
luang dengan percaya diri, berani meng- vasi yang dimiliki pimpinan wirausaha, oleh
ambil resiko. karenanya, untuk menjadi wirausahawan
Temuan dari analisis hasil penelitian yang berhasil diperlukan seseorang yang
mengenai pengaruh terhadap variabel berbakat dan mempunyai motivasi untuk
kewirausahaan terhadap kinerja usaha, menciptakan sesuatu yang baru sesuai
200 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

dengan keinginan, Motivasi merupakan arahkan usahanya sendiri sesuai inisiatif atas
semangat dan wawasan yang akan membuat ilmu pengetahuan yang dimiliki.
seseorang bekerja keras untuk melakukan Kewirausahaan dilihat dari segi peng-
pembentukan ide atau gagasan baru, ambilan resiko diperlukan Wirausahawan
sehingga akan membuat kinerja usaha men- tidak takut menjalani pekerjaan dengan
jadi lebih menguntungkan dengan me- resiko besar selama mereka telah memper-
ningkatnya semangat untuk mengembang- hitungkannya akan berhasil mengatasi
kan usaha. resiko itu, Mereka menyadari bahwa prestasi
Kewirausahaan dilihat dari segi peluang besar hanya mungkin dicapai jika mereka
diperlukan untuk keuntungan usaha di masa bersedia menerima resiko sebagai konse-
yang akan datang, Temuan dari penelitian kuensi terwujudnya tujuan untuk memper-
ini adalah pemilik Rumah Makan padang oleh penjualan yang tinggi, Wirausahawan
selalu mencari informasi peluang usaha tidak takut menjalani pekerjaan dengan
untuk dapat dikembangkan, Peluang atau resiko besar selama mereka telah mem-
kesempatan tidak datang berulang tapi perhitungkannya akan berhasil mengatasi
hanya sekali dalam waktu yang singkat, oleh resiko itu, Mereka menyadari bahwa prestasi
karena itu perlu diadakan antisipasi dan besar hanya mungkin dicapai jika mereka
waktu yang tepat untuk melihat berbagai bersedia menerima resiko sebagai konse-
peluang yang ada dan mengukur serta kuensi terwujudnya tujuan untuk mem-
memperkirakan setiap peluang yang timbul, peroleh penjualan yang tinggi, Temuan
Seperti yang dapat dilihat, yaitu banyak penelitian menunjukkan bahwa pemilik
kasus bisnis membuktikan antisipasi yang rumah makan Padang sering mencoba cara
ada dapat membawa kesuksesan dalam kerja yang baru dan sering mencoba cara
usaha, misalnya peluang pertumbuhan penjualan yang baru serta berani mengambil
potensi laba, Pendirian suatu usaha harus resiko setelah melihat kemungkinan sukses
diimbangi dengan sikap atau perilaku untuk akibat keputusan yang diambil secara
berhati-hati mengevaluasi peluang sebelum sistematik dan menyeluruh dengan berbagai
memilih pasar dan sasaran. perhitungan yang mungkin dilakukan.
Kewirausahaan dilihat dari segi percaya Kewirausahaan dilihat dari segi adap-
diri yang berkaitan dengan sikap seorang tasi diperlukan proses penyesuaian diri
pemimpin atau pemilik usaha diperlukan terhadap perkembangan yang ada, Ber-
agar dapat mengembangkan usaha, Sikap dasarkan hasil observasi terhadap pemilik
kepercayaan diri seorang pemilik, berdasar- rumah makan Padang, diketahui bahwa
kan temuan penelitian bahwa mereka mereka melayani berbagai macam keinginan
menerapkan kiat-kiat khusus untuk bersaing pembeli yang berbeda-beda dan selalu mem-
dan sukses dalam berusaha, Setiap pemilik pertahankan resep lama warisan keluarga
usaha dituntut untuk tanggap dan ber- yang menjadikan ciri khas dari Rumah
adaptasi terhadap perubahan dari waktu ke Makan tersebut, dan mereka juga melakukan
waktu agar bisnis yang dijalankan dapat penyesuaian-penyesuaian.
terus hidup, tumbuh, dan berkembang, serta Ke mana pun mereka merantau, di mana
memenangkan persaingan dalam kegiatan pun mereka berada, orang Minang memiliki
usaha, Sifat kepercayaan diri pada wira- daya adaptasi yang tinggi dengan lingku-
usahawan menentukan jalannya kinerja ngannya, Ini sesuai dengan ungkapan yang
usaha, hal ini dikarenakan jika seorang merupakan pedoman hidup mereka: di mana
wirausahawan memiliki kepribadian yang bumi di pijak, di situ langit dijunjung, Atau, di
mantap, tidak mudah terpengaruh oleh kandang kambing mengembek, di kandang kerbau
pendapat orang lain, memiliki optimisme mengo’ek, Karena daya adaptasi, kemampu-
tinggi atas keputusan yang diambilnya, an menyesuaikan diri, yang tinggi itu,
maka orang tersebut akan mampu meng- mereka pun diterima oleh masyarakat di
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 201

mana mereka berada, Berkaitan dengan hal wirausahaan berpengaruh tidak signifikan
tersebut, pemilik rumah makan Padang yang terhadap kemampuan usaha Unsur budaya
berasal dari suku Minangkabau selalu menunjang dalam meningkatkan produkti-
memiliki informasi yang berkembang dan vitas, dalam artian budaya dapat menunjang
selalu berubah sebagai upaya untuk ber- kemampuan yang dimiliki seseorang se-
adaptasi terhadap lingkungan. bagai satu faktor penting dalam meningkat-
Dari hasil di atas, responden men- kan kinerja Dengan demikian hipotesis yang
diskripsikan Kinerja usaha Rumah makan diajukan pada Kewirausahaan Pemilik
Padang dinilai tinggi ini menujukan respon- Rumah Makan Padang mempunyai pe-
den telah merasa bahwa kinerjanya selama ngaruh langsung terhadap kinerja usaha
ini sudah dinilai baik ini ditunjukan dengan Rumah Makan Padang terbukti; (5) Kewira-
pertumbuhan penjualan relatif meningkat usahaan berpengaruh signifikan terhadap
begitu juga laba bersih pertahun rumah kinerja usaha, Dengan demikian hipotesis
makan relatif ikut meningkat. yang diajukan pada kewirausahaan mem-
punyai pengaruh langsung terhadap kinerja
SIMPULAN DAN SARAN usaha Rumah Makan Padang terbukti.
Simpulan Penelitian ini menghasilkan temuan
Secara global dari hasil penelitian ini penting sebagai berikut: (1) Potensi ke-
dapat ditarik kesimpulan budaya minang- pribadian wirausaha, pengetahuan wira-
kabau mempengaruhi kewirausahaan pe- usaha dan lingkungan keluarga berpe-
milik usaha tidak mempengaruhi kemampu- ngaruh positif dan signifikan terhadap minat
an usaha akan tetapi dapat pula meningkat- wirausaha; (2) Kewirausahaan berpengaruh
kan kinerja usaha, Adapun pengaruh signifikan terhadap kemampuan usaha dan
masing-masing variabel dalam penelitian ini keberhasilan usaha; (3) Terdapat perbedaan
dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Budaya dari hasil penelitian terdahulu dari Welsa
Minangkabau berpengaruh signifikan ter- (2009) terutama pada indikator merantau
hadap kewirausahaan, Dengan demikian yang tidak signifikan; (4) Penemuan dari
hipotesis yang diajukan pada Budaya studi ini secara empirik penting bagi pe-
Minangkabau mempunyai pengaruh lang- ngembangan teori dan praktek kewira-
sung terhadap Kewirausahaan Pemilik usahaan di Indonesia.
Rumah Makan Padang terbukti; (2) Budaya
Minangkabau berpengaruh signifikan ter- DAFTAR PUSTAKA
hadap kemampuan usaha, Budaya Minang Adam, J. D. 2005. Migrant and Local Entre-
berpengaruh terhadap peningkatan ke- preneurial Networks Development.
mampuan usaha, Kemampuan usaha disini Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 6(2):
dalam artian kemampuan (Capabilities) me- 93-104.
ngacu pada ketrampilan (skill) perusahaan Alfianto, E. A. 2012. Kewirusahaan Sebuah
dalam mengkoordinasikan sumber daya dan Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat.
menempatkannya untuk penggunaan secara Journal Heritage 1(2): 33-42).
produktif, Dengan demikian hipotesis yang Andiningtyas R. S. I dan R. L. Nugroho. 2014.
diajukan pada Budaya Minangkabau mem- Pengaruh Orientasi Kewirausahaan ter-
punyai pengaruh langsung terhadap ke- hadap Kinerja Perusahaan Kecil. Jurnal
mampuan usaha Rumah Makan Padang Manajemen Indonesia 14 (1): 1-19.
terbukti; (3) Budaya Minangkabau berpe- Aprilianty, E. 2013. Pengaruh Kepribadian
ngaruh signifikan terhadap kinerja usaha Wirausaha, Pengetahuan Kewira-
Dengan demikian hipotesis yang diajukan usahaan, dan Lingkungan terhadap
pada Budaya Minangkabau mempunyai Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal
pengaruh langsung terhadap kinerja usaha Pendidikan Vokasi 2(3): 311-324.
Rumah Makan Padang terbukti; (4) Ke-
202 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 181 – 203

Dalimunthe, R. F. 2002. Pengaruh Karakter- dan Studi Kasus tentang Interaksi Etnik
istik Individu, Kewirausahaan, Gaya Tionghoa dan Pribumi di Bidang Per-
Kepemimpinan Terhadap Kemampu- ekonomian di Surabaya). Jurnal Mana-
an Usaha serta Keberhasilan Usaha jemen dan Kewirausahaan 5(2): 193-206.
Industri Kecil Tenun dan Bordir di Naim, M. 1979. Merantau, Pola Migrasi Suku
Sumatra utara, Sumatera Barat dan Minangkabau. Gajah Mada University
Riau. Disertasi. Universitas Airlangga. Press. Yogyakarta.
Surabaya (tidak dipublikasikan). Nurseto, T. 2004. Strategi Menumbuhkan
Darwis, R. 2004. Tranformasi Nilai-nilai Tradisi Wirausaha Kecil Menengah yang Tang-
Kekeluargaan Masyarakat Minangkabau guh. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 1(1):
dalam Pendidikan Kewiraswastaan. Ceta- 96-105.
kan Kedua. Pustaka Aulia Press. Purhantara, W. 2013. Analisis Kepemilikan
Bandung. Jiwa Kewirausahaan:Evaluasi Outcome
Fauzan. 2011. Pengaruh Religiusitas ter- Pendidikan Menengah di Jawa. Jurnal
hadap Etika Berbisnis (Studi pada RM. Economia 9(2): 175-190.
Padang di Kota Malang). Jurnal Mana- Purnama, C. 2011. Motivasi dan Kemampu-
jemen dan Kewirausahaan 15(1): 53-64. an Usaha dalam Meningkatkan Ke-
Fithri, P. dan A. F. Sari. 2012. Analisis berhasilan Usaha Industri Kecil (Studi
Kompetensi Kewirausahaan Industri pada Industri Kecil Sepatu di Jawa
Kecil Suku Cadang di Kota Padang. Timur). Jurnal Manajemen dan Kewira-
Jurnal Optimasi Sistem Industri 11(2): 279- usahaan 12(2): 177-184.
292. Rante, Y. 2010. Pengaruh Budaya Etnis dan
Hadiyati, E. 2011. Kreativitas dan Inovasi Perilaku Kewirausahaan Terhadap
Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribisnis di
Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Provinsi Papua. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan 13(1): 8-16. Kewirausahaan 12(2): 133-141.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Reswanda. 2011. Pengaruh Orientasi Ke-
Antropologi. Cetakan Kedelapan. Pener- wirausahaan terhadap Pembelajaran
bit PT. Rineka Cipta. Jakarta. Organisasi, Keunggulan Daya Saing
Kumalaningrum, M. P. 2012. Lingkungan Berkelanjutan dan Kinerja Usaha pada
Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Orien- UMKM Kerajinan Kulit Berorientasi
tasi Pasar dan Kinerja Usaha Mikro, Ekspor di Sidoarjo. Disertasi. Universitas
Kecil dan Menengah. JRMB 7(1): 45-59. Airlangga. Surabaya.
Lestari, R. B. dan Megawati. 2015. Analisis Sabri. 2013. Kewirausahaan (Entrepreneur-
Pengaruh Kualitas Kewirausahaan ter- ship): Modal Manusia dalam Mem-
hadap Kinerja Usaha Kecil dan Me- bangun Perekonomian. Jurnal Ekonomika
nengah (Studi Empiris pada Industri Universitas Almuslim Bireuen Aceh
Kerupuk Kemplang di Palembang). 4(7): 26-32.
Journal of Small Business Management Setiawan, H. 2013. Pengaruh Orientasi Pasar,
LPPM STIE MPD 6(1): 1-6. Budaya Organisasi dan Orientasi
Lestari, R. B. dan T. Wijaya. 2012. Pengaruh Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha
Pendidikan Kewirausahaan terhadap (Studi pada Usaha Kecil Pengolahan di
Minat Berwirausaha Mahasiswa STIE Kota Palembang). Jurnal Manajemen dan
MDP, STMIK MDP, DAN STIE MUSI. Bisnis Sriwijaya 11(3): 181-194.
Forum Bisnis dan Kewirausahaan Jurnal Setyawati, H. A. 2013. Pengaruh Orientasi
Ilmiah STIE MDP 1(2): 112-119. Kewirausahaan dan Orientasi Pasar
Lukas, S. 2004. Peran Orang Tionghoa dalam terhadap Kinerja Perusahaan Melalui
Perdagangan dan Hidup Perekonomian Keunggulan Bersaing dan Persepsi
dalam Masyarakat (Studi Kepustakaan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai
Budaya Minangkabau Dan Implementasi ...– Welsa, Suharti, Latifah 203

Prediksi Variabel Moderasi (Survey Sumantri, B., A. Fariyanti., dan R. Winandi.


pada UMKM Perdagangan di Kabu- 2013. Faktor-faktor yang Berpengaruh
paten Kebumen). Journal STIE Putra terhadap Kinerja Usaha Wirausaha
Bangsa 12(2): 20-31. Wanita: Suatu Studi pada Industri
Suci, R. P. 2009. Peningkatan Kinerja Melalui Pangan Rumahan di Bogor. Jurnal
Kewirausahaan, Kemampuan Manaje- Manajemen Teknologi 12(3): 252-277.
men, Strategi Bisnis (Studi Kasus pada Welsa, H. 2009. Pengaruh Kewirausahaan
Industri Menengah Bordir di Jawa terhadap Kemampuan Usaha serta
Timur). Jurnal Manajemen dan Kewira- Kinerja Usaha Rumah Makan Padang di
usahaan 11(1): 46-58. Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Keua-
Suharti, L. dan H. Sirine. 2011. Faktor-faktor ngan EKUITAS 13(3): 371-387.
yang Berpengaruh terhadap Niat Ke- Wijaya, T. 2008. Kajian Model Empiris
wirausahaan (Entrepreneurial Inten- Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan
tion) (Studi terhadap Mahasiswa Uni- Jawa Tengah. Jurnal Manajemen dan
versitas Kristen Satya Wacana Salatiga). Kewirausahaan 19(2): 93-104.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
13(2): 124-134.
Sultan. 2015. Pengaruh Kompetensi Wira-
usaha terhadap Strategi, Kinerja Bisnis
dan Daya Saing Usaha Kecil di Sulawesi
Selatan. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Kewira-
usahaan 4(4): 1-6.

You might also like