Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
OFFERING F8
KELOMPOK D
MEI 2021
ANALISIS STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR
BERDASARKAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH) DI KABUPATEN
BLITAR DAN TRENGGALEK
Agung Indra Setiawan, Amartya Wahyuningtyas, Devita Lutfi Laili Agustin, Esti Untari
Jurusan Pendidkan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Malang
Jl. Ir Soekarno No. 01
Email : devita.lutfi.1801516@students.ac.id
Abstrack : This research aims to analyze the nutritional status of elementary school children based on BMI (Body
Mass Index) in Blitar and Trenggalek Districts. Nutritional status is a measure of a person's body condition which
can be seen from the ratio of food consumed and the use of nutrients in the body. This study used a descriptive
survey research method that was carried out using a cross-sectional design. This research was conducted in several
SD / MI in the Blitar Regency and also in Trenggalek. The population in this study were children of primary school
age grades 1 to 6. From the total population, it was found that the sample size who attended and were willing to be
respondents was 20 students and female students. The research instrument used in this research to measure
nutritional status, among others, is a measuring instrument for body height and a measuring instrument for body
weight. From the data that has been obtained, it can be concluded that the 20 elementary school children that we
took samples were 9 children who were in the normal category, 6 were in the thin category, and 5 were in the obese
category.
Abstrak : Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis status gizi pada anak sedolah dasar
berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh) di Kabupaten Blitar dan Trenggalek. Status gizi adalah suatu ukuran
mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari perbandingan makanan yang dikonsumsi dan penggunaan
zat-zat gizi di dalam tubuh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif yang dilakukan dengan
menggunakan desain cross- sectional. Penelitian ini dilakukan dibeberapa SD/MI wilayah Kabupaten Blitar dan juga
Trenggalek. Populasi dalam penilitian ini merupakan anak- anak usia Sekolah Dasar kelas 1 sampai 6. Dari jumlah
populasi yang terdapat, didapatkan besar sampel yang hadir serta bersedia untuk jadi responden sebesar 20 siswa
dan siswi. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian pengukuran status gizi ini antara lain yaitu alat ukur
tinggi badan dan alat ukur berat badan. Dari data yang telah didapatkan, dapat disimpulkan bahwa 20 anak SD yang
telah kami ambil sampel ada 9 anak yang memiliki kategori normal , 6 yang termasuk kategori kurus, dan 5 dengan
kategori gemuk.
PENDAHULUAN
Klasifikasi Status Gizi dengan Indikator IMT menurut Umur (IMT/U) (WHO 2007 dalam Balitbang
Kemenkes RI, hlm. 216)
Status gizi pada anak disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pola makan, gaya
hidup, status sosio-ekonomi keluarga dan lingkungan di mana anak tersebut tinggal. Lebih
gamblang Jelliffe (dalam Alatas, 2011, hlm. 6-7) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi anak terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. 1.
Penyebab langsung terdiri dari : Asupan Makanan, penyakit yang mungkin diderita dan
kurangnya aktivitas jasmani. 2. Penyebab tidak langsung terdiri dari: Ketahanan pangan
keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan.
Pemantauan status gizi pada anak sekolah penting dimulai pada saat anak baru masuk
sekolah. Hal ini dapat menjadi deteksi awal gangguan gizi pada anak usia sekolah. Faktor
wilayah juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan pola konsumsi makanan.
Pendidikan gizi melibatkan siswa dan terutama orang tuanya. Orang tua mempunyai
peran penting dalam memperhatikan status gizi anaknya, karena bagaimanapun mereka
memiliki peran strategis dalam mendidik dan membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak (depkes.go.id, 2014). Salah satu peran orang tua yang penting adalah memenuhi
kebutuhan anak akan makanan yang memenuhi standar, dengan demikian maka orang tua
sebaiknya memiliki pengetahuan tentang gizi yang bagus dan juga gaya hidup yang baik,
karena merekalah yang akan sering berinteraksi dengan anak di rumah.
KAJIAN PUSTAKA
Alat ukur yang digunakan untuk membantu mengukur tinggi badan siswa yaitu dengan
menggunakan alat ukur berupa pita ukur (meteran) dengan skala 150 cm dan dengan
ketelitian 0,1 cm.
2. Alat ukur berat badan
Alat ukur yang digunakan untuk membantu mengukur berat badan siswa yaitu dengan
menggunakan timbangan injak. Timbangan berat bada yang digunakan adalah Analog
Bathroom Scale dengan skala 300 kg dan ketelitian 0,1 kg.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa status gizi tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya yaitu factor makanan
dan penyakit. Status gizi merupakan suatu manifestasi dari keadaan tubuh yang
mencerminkan hasil dari setiap makanan yang dikonsumsi. Asupan makanan yang tidak
memenuhi kecukupan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan terjadinya kekurangan
gizi yang berdampak terhadap pertumbuhan anak. Dari data yang didapatkan dari 20 siswa
karakteristik umur responden yang paling banyak adalah umur 7-13 tahun serta kebanyakan
adalah siswa laki-laki. Status gizi berdasarkan perhitungan menggunakan Indeks Massa
Tubuh (IMT) didapatkan kesimpulan bahwa 20 anak SD yang telah kami ambil sampel ada 9
anak yang memiliki kategori normal , 6 yang termasuk kategori kurus, dan 5 dengan kategori
gemuk.
5.2 Saran
Bagi sekolah, disarankan untuk mengadakan program pemantauan status gizi dan
kesehatan secara rutin serta memberikan penyuluhan atau edukasi terkait konsumsi makanan
yang bergizi seimbang dalam mata pelajaran penjaskes. Selain itu, menyeleksi dan
mengedukasi para pedagang makanan di kantin dan sekitar sekolah mengenai higiene dan
sanitasi makanan serta untuk menyediakan makanan jajanan yang bergizi seimbang sehingga
turut berpartisipasi terhadap perbaikan status gizi para siswa. Bagi siswa, sebaiknya memilih
makanan yang bersih dan sehat serta bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhan. Bagi orang
tua, diharapkan untuk selalu memperhatikan dan menyediakan pemenuhan kebutuhan gizi
anak yang sesuai dengan umur anak tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Firdaus, I. R. (2016). Ivan Rivan Firdaus, 2016 Pengaruh Program Aktivitas Jasmani Dengan
Prndidikan Gizi Terhadap Status Gizi AnakUniversitas Pendidikan Indonesia. 1–13.
Kesehatan, F. I., & Jenderal, U. (2016). STATUS GIZI BERDASAR INDEKS IMT/U DAN
TB/U PADA ANAK BARU MASUK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN
PEDESAAN NUTRITIONAL. Jurnal Kesmas Indonesia, 8, 81–94.
Nuzrina, R., Melani, V., & Ronitawati, P. (2016). Penilaian Status Gizi Anak Sekolah Dasar
Duri Kepa 11 Menggunakan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur dan Indeks Massa Tubuh
Menurut Umur. Jurnal Abdimas, 3(1), 62–67.
Status, D., Pada, G., & Sekolah, S. (2012). Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 122–126. https://doi.org/10.15294/kemas.v7i2.2807
DATA HASIL PERHITUNGAN IMT