You are on page 1of 9

KALIBRASI MIKROMETER SEKRUP EKSTERNAL DENGAN MENGACU PADA

STANDAR JIS B 7502-1994 DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS RIAU

Andry Kurnia1, Dodi Sofyan Arief2


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fajultas Teknik, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
Email : andry.kurnia90@gmail.com

ABSTRACT

Activities to determine the truth value of the appointment of a conventional measuring


instruments and measuring ingredients by comparing against a standard measure that
traceable to a national standard for the unit of measure and internationally is the purpose of
the calibration so that the existing external micrometer screw in Mechanical Engineering
Laboratory Measurements can be seen Riau University how much difference deviation
between the right price with the price indicated by an external micrometer screw. In the
external calibration process micrometer screws there are six components , namely
measurement uncertainty: Uncertainty measuring gauge block, standard uncertainty
micrometer resolution , standard uncertainty able to re- reading of the micrometer , standard
uncertainty the effect of temperature , standard uncertainty geometric correction , wringing
standard uncertainty. As a result of analysis obtained values Value uncertainty of measuring
devices external I micrometer screw at a rate of 95% coverage factor of k = 2 is U95 = ±
5,8092 mm with a gauge factor correction tool = 0,00025 mm. The uncertainty of the value of
an external measuring instrument micrometer screw II at a rate of 95% coverage factor of k =
2 is U95 = ± 5,8092 mm by measuring factor correction tool = 0,00025 mm. The uncertainty
of the value of an external measuring instrument micrometer screw III equal to 95% coverage
factor of k = 2 is U95 = ± 5,8092 mm and measuring instrument correction factor = 0,00975
mm.

Keywords: Dimensional metrology , calibration , micrometer , uncertainty

1. Pendahuluan Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan


Mikrometer sekrup eksternal untuk menentukan kebenaran konvensional
merupakan salah satu peralatan nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur
intrumentasi yang berfungsi mengukur dengan cara membandingkan terhadap
diameter luar suatu benda [1]. Mikrometer standard ukurannya yang mampu telusur
sekrup eksternal merupakan alat ukur ke standard nasional untuk satuan ukuran
panjang yang ketelitian pengukurannya maupun internasional [1].
sangat teliti karena memiliki ketelitian 0,01 Adapun tujuan dari tugas akhir ini
mm dan digunakan pada praktikum antara lain adalah :
metrologi industri Teknik Mesin a. Melakukan metode kalibrasi pada
Universitas Riau. Untuk mendapatkan mikrometer sekrup eksternal Fowler
hasil yang akurat dalam pengukuran, maka 0 sampai dengan 25 mm kecermatan
alat-alat instrumentasi dalam hal ini 0,01 mm yang ada di Laboratorium
mikrometer sekrup eksternal perlu Pengukuran Teknik Mesin
dikalibrasi secara berkala. Universitas Riau.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1


b. Menentukan faktor koreksi alat ukur
mikrometer sekrup eksternal Fowler
0 sampai dengan 25 mm kecermatan
0,01 mm yang ada di Laboratorium
Pengukuran Teknik Mesin
Universitas Riau.
c. Membuat Standard Operating Gambar 1 Bagian-bagian Umum
Procedure (SOP) kalibrasi Mikrometer Eksternal
mikrometer sekrup eksternal Fowler
0 sampai dengan 25 mm kecermatan Blok ukur yang dalam bahasa inggris
0,01 mm untuk referensi praktikum dikenal dengan berbagai nama, yaitu:
mata kuliah metrologi industri. Gauge Block, End Gauge, Slip Gauge, Jo
Di Laboratorium Pengukuran Teknik Gauge atau Johannsen Gauge, adalah
Mesin Universitas Riau memiliki merupakan alat ukur standar. Karena
mikrometer sekrup eksternal Fowler 0 kehalusan dan kerataan muka ukurnya, dua
sampai dengan 25 mm kecermatan 0,01 atau lebih blok ukur dapat disusun
mm yang digunakan oleh mahasiswa sedemikian rupa sehingga dapat bersatu
sebagai salah satu alat praktikum mata dengan kuat. Hal ini disebabkan oleh
kuliah metrologi industri. Dengan tekanan udara luar pada ruang yang relatif
bertambahnya umur komponen dan alat hampa di antara ke dua permukaan yang
berubah karena temperatur atau pemakaian menyatu dan diperkuat oleh daya adhesi.
terus-menerus maka akan mengakibatkan Blok ukur biasanya dibuat dari baja
degradasi kinerja mikrometer eksternal karbon tinggi, baja paduan atau karbida
(drift). Untuk itu penulis melakukan logam. Jenis baja, yang setelah mengalami
kalibrasi pada mikrometer sekrup eksternal proses perlakuan panas (heat treatment)
Fowler 0 sampai dengan 25 mm akan mempunyai sifat-sifat penting yang
kecermatan 0,01 mm dengan mengacu harus dipunyai oleh suatu alat ukur
pada standar JIS B 7502 – 1994 : standar, yaitu :
Micrometer callipers. 1. Tahan aus
Alat ukur linier langsung yang juga 2. Tahan korosi
termasuk alat ukur presisi adalah 3. Koefisien muai
mikrometer. Mikrometer inipun 4. Kestabilan dimensi yang baik [3]
mempunyai bentuk yang bermacam-
macam yang disesuaikan dengan bentuk
dari benda ukur. , tipe dari mikrometer ada
tiga macam yaitu:
1. mikrometer internal
2. mikrometer eksternal
3. mikrometer kedalaman Gambar 2 Satu Set Blok Ukur
Meskipun mikrometer ini terbagi dalam
tiga tipe yang masing-masing tipe Kata ketidakpastian berarti suatu
mempunyai bermacam-macam bentuk, keraguan, dan dengan demikian pengertian
akan tetapi komponen-komponen penting ketidak pastian dalam arti yang luas adalah
dan prinsip baca skalanya pada umumnya suatu pengukuran dimana validitas dan
sama [2]. ketepatan hasilnya masih diragukan.
Berdasarkan “International Vocabulary Of
Basic and General Terms in Metrology”,
pengukuran didefinisikan sebagai
sederetan operasi yang mempunyai objek
untuk ditentukan nilai kuantitasnya [3].

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 2


Untuk mengevalusi masing- masing
sumber ketidakpastian tersebut diperlukan
analisa dengan menggunakan dua type
yaitu :
1. Type A
Type A dievaluasi dengan
menggunakan metode statistik yang baku
untuk menganalisis satu himpunan atau
sejumlah himpunan pengukuran.
1. Type B
Type B dievaluasi dengan cara selain
statistik pada jumlah pengamatan.
Ketidakpastian ini mencakup kesalahan-
kesalahan sistematik [4].
Evaluasi ketidakpastian baku tipe B
diperoleh dengan cara selain analisis
statistik dari serangkaian pengamatan
yang biasanyadidasarkan pada
justifikasi ilmiah menggunakan
semua informasi relevan yang tersedia,
yang dapat meliputi : Gambar 3 Flow Chart Penelitian
1. Data pengukuran sebelumnya; Tahapan-tahapan pengerjaan yang
2. Spesifikasi pabrik; dilakuakan dalam pelaksanaan Tugas
3. Data yang diberikan dalam sertifikat Akhir ini adalah Sebgai Berikut:
atau laporan lainnya;
4. Ketidakpastian yang diberikan untuk 1. Studi Literatur
data acuan yang diambil dari data Studi literatur meliputi proses
book [4]. pengumpulan informasi dan referensi yang
membahas tentang materi kalibrasi
2. Metode mikrometer baik dari buku, jurnal, media
2.1 Prosedur Penelitian internet dan diskusi dengan dosen dan
Untuk mencapai sasaran yang teman-teman teknik mesin.
diinginkan maka diperlukan metodologi 2. Persiapan Alat dan Bahan
dan berbagai pendekatan terkait dengan Setelah mengumpulkan informasi dan
hal-hal yang akan dikaji, dimana hal-hal referensi tentang kalibrasi selanjutnya
tersebut akan dijelaskan pada diagram flow adalah persiapan alat dan bahan untuk
chart gambar berikut ini. proses kalibrasi mikrometer sekrup
eksternal.

3. Kalibrasi Mikrometer
Kalibrasi mikrometer meliputi :
a. Standar Acuan JIS B 7502 – 1994
b. Persiapan Kalibrasi
c. Pelaksanaan Kalibrasi
d. Rekaman Data

4. Pengolahan dan Analisis


Rekaman data yang terlah didapatkan
dari proses pembandingan selanjutnya di
olah dan di analisis.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 3


2.2 Peralatan dan Bahan Lap pembersih digunakan untuk
2.2.1 Peralatan membersihkan sisa-sisa wash bensin
Adapun Peralatan yang akan setelah pencucian.
digunakan pada penelitian ini adalah: 3. Lembar kerja
Lembar kerja digunakan untuk
1. Blok ukur mencatat setiap harga pengukuran yang
2. Mikrometer sekrup eksternal didapat.
Tiga buah mikrometer sekrup 4. Sarung tangan
eksternal Fowler kapasitas 0-25 mm Sarung tangan wajib digunakan pada
dengan kecermatan 0,01 mm. saat pengukuran untuk menghindari
perpindahan temperatur tubuh operator ke
3. Meja rata yang kokoh
alat ukur dan bahan ukur.
Meja rata berfungsi sebagai meja 5. Vasline
landasan saat pengukuran agar terhindar Vasline berfungsi untuk mencegah
dari geteran karna permukaan yang tidak karat pada mulut ukur mikrometer dan
rata. blok ukur, digunakan setelah proses
4. Water pas pengukuran selesai dengan cara
Water pas berfungsi untuk menyetel mengoleskan pada bagian tersebut.
landasan dari meja rata.
5. Thermohygrometer 2.3 Prosedur Penelitian
Thermohygrometer digunakan untuk Proses kalibrasi mikrometer yang
mengukur temperatur dan kelembaban meliputi proses:
ruangan pada saat pengukuran. 1. Acuan standar adalah referensi yang di
6. Holder Mikrometer gunakan untuk proses kalibrasi
Holder mikrometer digunakan untuk mikrometer yaitu JIS B 7502 – 1994 :
menjepit mikrometer pada bagian rangka Micrometer caliper.
agar menghindari getaran saat pengukuran. 2. Persiapan kalibrasi adalah proses yang
7. Kunci penyetel dilakukan untuk persiapan sebelum
Kunci penyetel berfungsi untuk kalibrasi mikrometer dilakukan.
menyetel posisi nol pada skala tetap a. Stabilisasi ruangan pengukuran ±12
mikrometer. jam meninggalkan ruangan dengan
8. Optikal Plat dan Optikal Parallel keadaan AC menyala pada
Optikal plat berfungsi untuk mengukur temperatur 20°C.
kerataan dari permukaan mulut ukur dan b. Stel meja rata dengan
poros ukur mikrometer. Optikal parallel menggunakan water pas.
berfungsi untuk mengukur kesejajaran c. Sebelum mikrometer dikalibrasi,
mulut ukur dengan poros ukur dari pastikan mulut ukurnya sejajar /
mikrometer. rata, dengan cara pengamatan
langsung.
2.2.2 Bahan d. Bersihkan mulut ukur mikrometer
Adapun bahan yang akan digunakan dari kotoran atau debu yang
pada penelitian ini adalah: menempel menggunakan alkohol
dengan lap pembersih kemudian lap
1. Alkohol
sampai mengkilap.
Alkohol digunakan untuk mencuci
e. Set mikrometer pada posisi nol.
mulut ukur, poros ukur, dan blok ukur dari
f. Bersihkan blok ukur dengan bahan
kotoran dan debu.
yang sama.
2. Lap Pembersih
g. Susun blok ukur sesuai stepnya
yaitu 2.5, 5, 8, 10, 13, 15, 18, 20,
22,5 dan 25 mm.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 4


h. Bila tidak tersedia blok ukur 4. Rekaman Data adalah hasil dari proses
dengan ukuran tersebut maka dapat pembandingan mikrometer dengan
melakukan wringing. blok ukur.
i. Cek kerataan mulut ukur
(permukaan mikrometer) dengan 2.4 Pengolahan dan Analisis
cara letakan dengan hati-hati Rekaman data yang terlah
optical plat tepat pada permukaan didapatkan dari proses pembandingan
ukur mikrometer. selanjutnya di olah dan di analisis.
j. Amati bagian atas optical plat dan
perhatikan jumlah frinji yang 2.4.1 Perhitungan
terlihat. 1. Hitung nilai rata-rata dari setiap titik
k. Cek kesejajaran dari mulut ukur hasil pengukuran dengan persamaan :
untuk posisi sudut yang berbeda
dari rotasi spindle dengan 𝐿𝑖
menggunakan 4 buah optical 𝐿= (2.1)
𝑛
parallel yang berbeda 2. Hitung kesalahan dari setiap titik
ketebalannya. pengamatan dengan persamaan :
l. Letakan mikrometer pada holder
jepit optical parallel dengan mulut Kesalahan E = 𝐿 − 𝐿 (2.2)
ukur menggunakan recet. 3. Hitung mampu ulang (Repeatability)
m. Perhatikan jumlah frinji yang setiap titik pengamatan :
terlihat pada permukaan spindle
untuk menentukan kesejajarannya. b = L maks - L min (2.3)
n. Lakukan langkah pada 4 dan 5
dengan mengganti optical dengan 2.4.2 Perhitungan Ketidakpastian
ukuran yang berbeda. 1. Ketidakpastian Blok Ukur
o. Bandingkan kerataan yang
diperoleh dengan yang diijinkan (2 𝑈95
𝑢1 = ± (2.4)
𝑘
frinji).
p. Bandingkan kesejajaran yang
2. Ketidakpastian baku dari resolusi
diperoleh dengan yang diijinkan (6
mikrometer
frinji).
3. Pelaksanaan kalibrasi adalah proses 𝑎
utama yang dilakukan untuk 𝑢2 = ± 3
(2.5)
mendapatkan rekaman data dari proses
membandingan mikrometer dengan 3. Ketidakpastian baku dari mampu ulang
blok ukur. pembacaan mikrometer
a. Setelah mengatur mikrometer pada
𝑏
posisi nol, letakkan blok ukur 𝑢3 = (2.6)
3
diantara kedua permukaan ukur,
putar recet. Lakukan kalibrasi pada
4. Ketidakpastian baku dari perbedaan
posisi 2,5 dan selanjutnya pada
temperatur
posisi 5, 8, 10, 13, 15, 18, 20, 22,5
𝑢4 = ±𝑢 𝛿∆𝑡 𝑥𝐿𝑠 𝛼𝑠
dan 25 mm. Dan diperoleh ∆𝑡
perbedaan antara pembacaan 𝑢 𝛿∆𝑡 = (2.7)
3
mikrometer dan dimensi gauge
block. 5. Ketidakpastian baku koreksi geometrik
b. Pengukuran pada tiap posisi
dilakukan minimal 3 kali. 𝑢5 = ±(0,5 𝜇𝑚)/31/2 (2.8)

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 5


6. Ketidakpastian pada wringing, Tabel 2 Data Pengukuran Mikrometer II
dikarenakan adanya lapisan diantara kedua
gauge block yang di wringing
𝑢6 = ±((0,5 𝜇𝑚)/31/2 ) × 𝑑 (2.9) (3.9)

7. Ketidakpastian baku gabungan

𝑢𝐶 = (𝑢1 )2 + (𝑢2 )2 + (𝑢3 )2 + (𝑢4 )2 + (𝑢5 )2 + (𝑢6 )2 (3.10)

(2.10)

8. Ketidakpastian bentangan Tabel 3 Data Pengukuran Mikrometer III

𝑢95 = 𝑘. 𝑢𝐶 (2.11) (3.11)

2.4.3 Penentuan Kerataan dan


Kesejajaran Permukaan Mikrometer
1. Penentuan kerataan, F, menggunakan
rumus sebagai berikut :

F = (λ/ 2 )xn (2.12) (3.12)

2. Penentuan Kesejajaran menggunakan 3.1.1 Perhitungan


rumus sebagai berikut : a. Nilai Rata-rata Pengukuran

P = λ/ 2xn (2.13) (3.13)


2,50 + 2,50 + 2,50
𝐿= = 2,50 𝑚𝑚
3
b. Kesalahan Pengamatan
3. Hasil
3.1 Hasil Pengukuran Mikrometer
Kesalahan E = 2,50 − 2,50025
Dari hasil pengukuran mikrometer
= 0,00025 𝑚𝑚
sekrup eksternal maka diperoleh data yang
c. Mampu Ulang (Repeatability)
dapat dilihat dari tabel perhitungan
dikalukan pada pengukuran 2,5 mm
b = 2,50 – 2,50 = 0 mm
sebagai berikut:
3.1.2 Perhitungan Ketidakpastian
Tabel 1 Data Pengukuran Mikrometer I
a. Ketidakpastian Blok Ukur

0,8 µ𝑚
𝑢1 = ± = 0,4 µ𝑚
2
b. Ketidakpastian Baku Resolusi
Mikrometer
𝑎
𝑢2 = ±
3
a = Setengah dari resolusi terkecil yang
dapat dibaca
5
𝑢2 = ± = 2,88 µ𝑚
3
c. Ketidakpastian Pembacaan
Mikrometer

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 6


0 Tabel 7 Kesejajaran Mikrometer II
𝑢3 = = 0 µ𝑚
3
d. Ketidakpastian Temperatur
∆𝑡
𝑢 ∆𝑡 =
3
Δt = Perbedaan temperatur antara
mikrometer dan gauge block ( Δt = ±2 0C) Tabel 8 Kerataan Permukaan Mikrometer
Lsαs = Koefisien sensitifitas (= 0,12 III
μm0C−1 )

2°𝐶
𝑢 ∆𝑡 = × 0,12 = 0,13 µ𝑚
3
e. Ketidakpastian Koreksi Geometrik
±(0,5 𝜇𝑚)
𝑢5 = = Tabel 9 Kesejajaran Mikrometer III
3
𝑢5 = 0,29 𝜇𝑚
f. Ketidakpastian Wringing
±(0,05 𝜇𝑚)
𝑢6 = ×𝑑 =
3
d = jumlah gauge block yang 3.1.4 Ketidakpastian Baku Gabungan
diwringing – 1 dan Bentangan
±(0,05 𝜇𝑚)
𝑢6 = × 1 = 0,03 𝜇𝑚 a. Ketidakpastian baku gabungan
3
𝑢𝐶
3.1.3 Penentuan Kerataan dan = (0,4 )2 + (2,89)2 + (0)2 + (0,14)2 + (0,29)2 + (0,03)2
Kesejajaran Permukaan Mikrometer 𝑢𝐶 = 2,9046 µ𝑚
b. Ketidakpastian bentangan
Tabel 4 Kerataan Permukaan Mikrometer I
𝑢95 = 2 𝑥 2,9046 µ𝑚
𝑢95 = 5,8092 µ𝑚

Tabel 5 Kesejajaran Mikrometer I

Gambar 4 Grafik Kontribusi


Ketidakpastian Mikrometer I
Tabel 6 Kerataan Permukaan Mikrometer
II

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 7


Gambar 6 Grafik Kontribusi
Gambar 5 Grafik Kontribusi Ketidakpastian Mikrometer III
Ketidakpastian Mikrometer II

Tabel 10 Nilai Ketidakpastian Pengukuran Mikrometer I

Tabel 11 Nilai Ketidakpastian Pengukuran Mikrometer II

Tabel 12 Nilai Ketidakpastian Pengukuran Mikrometer III

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 8


4. Pembahasan Teknik Mesin Universitas Riau
Dari penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya dikalibrasi
penulis mengambil kesimpulan berkaitan  Setiap waktu tertentu atau waktu
dengan kalibrasi alat ukur mikrometer penggunaan tertentu (jam
sekrup eksternal. Komponen operasi) mana yang tercapai
ketidakpastian yang memperngaruhi lebih dahulu.
adalah sebagai berikut :  Ketika alat ukur mengalami
 Ketidakpastian baku blok ukur tumbukan atau getaran yang
(gauge block) berpotensi mengubah kalibrasi
 Ketidakpastian baku resolusi  Ketika hasil observasi
mikrometer dipertanyakan.
 Ketidakpastian baku mampu ulang agar kesalahan pengukuran dapat
pembacaan mikrometer diketahui dengan mengacu pada
 Ketidakpastian baku pengaruh sop yang telah dibuat penulius.
temperatur 2. Mikrometer sekrup eksternal III
 Ketidakpastian baku koreksi yang ada Di Laboratorium
geometrik Pengukuran Teknik Mesin
 Ketidakpastian baku wringing Universitas Riau faktor koreksi
maksimum nya 0,00975 mm
1. Mikrometer I sedangkan yang diizinkan JIS yaitu
Nilai ketidakpastian dari kalibrasi sebesar 0,002 mm. Dengan itu
alat ukur mikrometer sekrup eksternal I penulis menyarankan untuk
pada tingkat kepercayaan 95% dengan menambahkan nilai faktor koreksi
faktor cakupan k = 2 adalah U95 = maksimum pada pengukuran 2,5
± 5,8092 μm dan faktor koreksi alat ukur mm pada mikrometer III.
= 0,00025 mm. DAFTAR PUSTAKA
[1] Rochim, Taufiq. 2001. Spesifikasi,
2. Mikrometer II Metrologi & Kontrol Kualitas
Nilai ketidakpastian dari kalibrasi alat Geometrik 1. Bandung: ITB.
ukur mikrometer sekrup eksternal II pada
tingkat kepercayaan 95% dengan faktor [2] Sudji, Munadi. 1988. Dasar-dasar
cakupan k = 2 adalah U95 = ± 5,8092 μm dan Metrologi Industri, Pengukuran
faktor koreksi alat ukur = 0,00025 mm. Linear. Jakarta: DIKTI.

3. Mikrometer III [3] Rochim, Taufiq. 2006. Spesifikasi,


Nilai ketidakpastian dari kalibrasi Metrologi & Kontrol Kualitas
alat ukur mikrometer sekrup eksternal III Geometrik 2. Bandung: ITB.
pada tingkat kepercayaan 95% dengan
faktor cakupan k = 2 adalah U95 = [4] Joko, Riyono. 2014. Evaluasi Nilai
± 5,8092 μm dan faktor koreksi alat ukur Variance untuk Menghitung
= 0,00975 mm. Komponen
Ketidakpastian Pengukuran Dimensi
5.Simpulan Tipe B Dari Suatu Distribusi
Setelah melakukan evaluasi dan Rectangular Dan Trapezoidal.
penelitian terhadap alat ukur mikrometer
sekrup eksternal penulis memberikan saran
sebagai berikut :
1. Mikrometer sekrup eksternal yang
ada Di Laboratorium Pengukuran

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 9

You might also like