Yoana Ido UI vb Nahe 2198
PBNUMPATAN LEST ABRAST SERVIKAL DENGAN
“LIGHT-CURED GLASS TONOMER CEMENT’
( LAPORAN KASUS )
Gatot Sutrisno *
Abstrak
Penumpatan cacat gigi pada daerah servikal dengan bahan tumpat
Sewarna gigi masin banyak mengalani masalah. Beberapa bahan tumpat
mulai dari semen silikat sampai dengan resin komposit masih belum
memberikan kepuasan bagi para dokter gigi. Silikat banyak
menimbulkan kematian terhadap jaringan pulpa karena daya
iritasinya yang sangat besar, dan resin komposit banyak mengalami
kegagalan dalam retensinya. Semen iononer gelas memberikan harapan
yang baik walaupun pada generasi pertana nenunjukan hasil yang
tidak | “menuaskan. “ Light-cured glass-ionomer cement“ yang
merupakan pengembangan senen iononer gelas konvensional nenunjukan
basil yang baik dalam retensi, estetiks, dan sifatnya yang cocok
terhadap Jaringan keras gigi dan pulpa. Pada penumpatan lesi
abrasi daerah servikal dengan "light-cured glass-iononer cenent”
menunjukan hasil yang sangat baik untuk menghilangkan gejala.
hipersensitivitas,retensi, dan estetikanya setelah kontrol selana
3 minggu. Evaluasi dalam waktu mendatang sangat perlu guna nelihat
penampilan klinis dan efeknya terhadap jaringan pulpa untuk
mendukung penggunaan bahan ini secara luas
Pendabuluan
Penumpatan lesi servikal gigi termasuk didalammya yang diakibatkan
oleh karies, abrasi, atau erosi seringkali banyak menimbulkan
kesukazan sampai pada _kegagalan."
Hal ini mungkin belum
didapatkannya suatu bahan tambal yang cocok dengan kondisi
Jaringan setempat baik jaringan keras gigi yang sebagian besar
terdiri atas dentin dan senentum atau lokasinys yang agak bacah
karena dekat sulkus gingiva.
Tumpatan silikat yang merupaken tumpatan sowarna gigi terdahulu
sering mengalani kegagalan karena nenerlukan pemotongan jaringan
gigi yang terlalu banyak sebagai retensi mekanis hingga pulpa
mudah teriritasi dari sifat asam bahan tuepat ini.*™"
* Gatot Sutrisno.drg.SpKG.Bagian I-Konservasi Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi - Universitas Indonesia
88Resin komposit sebagai bahan tumpat pengganti silikat ternyata
juga banyak mengalani kegagalan. Kegagalan ini neliputi terjadinya
Kembali karies kambuhan atau lepasnya tumpatan secara keseluruhan.
Hal tersebut disebabkan karena resin komposit tidak mempunyai
sifat untuk mencegah karies kambuhan dan retensinya yang
bergantung pada jaringan enail. Pada lesi servikal jaringan email
relatif sedikit dan keadaannya lembab hingga kurang cocok untuk
tumpatan resin komposit.'?
“Glass-iononer cement” sebagai bahan tumpat baru yang mempunyai
retensi fisiko-kimia dengan jaringan keras gigi sifat fisiknya
sangat cocok untuk tumpatan lesi daerah servikal. Sifat biologis
yang sangat baik terhadap pulpa dan juga jaringan keras gigi
merupakan hal yang sangat nenonjol dari tumpatan ini. Kekurangan
semen iononer gelas terletak pada kekuatan fisiknya yang relatir
rendah bila dibandingkan dengan resin komposit dan kepekaan
terhadap air selana pengerasannya dalam 24 jam. Hal ini memacu
inovasi baru dalam tumpatan ini dengan dicampurnya resin kedalan
bahsn _ tumpat . semen ionomer gelas yang. menghasikan
“resin-reinforced glass-iononer cement”. Salah satu jenisnya
adalah “Light-eured glass-iononer cement” yang lebih kuat dan
warna yang lebih baik.°*
Dalan laporan kasus ini akan kami ketendahken penanggulangan lesi
abrasi servikal dengan “light-cured glass-iononer conent”.
Tinjauan pustaka
Keadaan jaringan keras pada daerah leher gigi agak berbeda dengan
daerah lainnya yaitu jaringan email yang tipis dan kurang teratur
bahkan sering kali tidak mempunyai email.’ Hal ini tidak member
ena terdahulu seperti silikat dan
resin komposit. Tunpatan silikat nemerlukan ketebalan tertentu dan
keuntungan pada tunpatan ser
retensi mekanis yang akan membuang banyak jaringan keras gigi,
sedang daerah leher gigi merupakan daerah yang paling tipis pada
mahkota hingga tumpatan yang sangat irtatif seperti silikat akan
59nenbahayakan keadaan pulpa. Pemberian pelindung pulpa dentin akan
menyebabkan hilangnya sebagian retensi yang dibuat dan mengurangi
ketebalan tumpatan yang berakibat resistensi tumpatan dapat
nenurun, Kendala-kendala tersebut menyebabkan tumpatan silikat
Kini tidak dipakai iagi.™
‘Tumpatan sewarna gigi generasi berikutnya resin komposit ternyata
juga banyak mengalani kegagalan sebagai tumpatan pada daerah lehor
gigi! Resin konposit yang retensinya banyak bertumpu pada email
memerlukan susunan enanel rod yang baik dan kuat hingga sistin
etsa sebagai retensi utama dari tumpatan ini dapat mencapai hasil
maksinal. Enazel rod pada daerah servikel banyak berjalan
bersilangan hingga retensi sistim etsa tidak nendapat hasil yang
baik. Hal lain yang dapat dilihat dari struktur enail daerah
servikal ialah ketebalannya yang sangat kurang, sedang daerah
detino-enanel Junction nerupakan daerah yang hiponineralisasi
hingga ikatan email dan dentin tiduk cukup kuat sebagai pegangan
tumpatan resin komposit.** Hal lain yang juga dapat
nenyebabkan kegagalan tumpatan resin komposit adalah keadaan
daerah servikal yang sclalu lebab karena cairan sulkus gingiva,
dinana resin komposit memerlukan kekeringan absolut dalan
prosedur penumpatannya.'*
Kesdasn-keadaan tersebut dapat
nenjelaskan tingginya angka kegagalan tumpatan resin komposit pada
dserah servikal disamping terjadinya karies kanbuhan
Semen icnomer gelas yang merupakan bahan tumpat baru dapat melekat
340 Tetapi
kegagalan juga terjadi pada bahan tumpat senen iononer gelas
baik dalan keadaan lembab secara fisiko-kinia.
konvensional. Seeara sederhana dapat dikatakan aplikasi bahan
tunpat jenis konvensional ini agak sukar, hingga sering dikeluhkan
tumpatan tidak kuat dan warnanya tidak baik. Dalan 24 jan setelah
pengadukan bahan tumpat ini akan sangat mudah menyerap atau bahkan
kehilangan air dalam kandungannya. Hal ini akan nenyebabkan
perubahan yang sangat berarti pada sifat fisik bahan tumpat ini
hingga - secara.=—klinis dikataken aga.‘ Penberian
perlindungan diatas tumpatan dengan varnish atau cocoa butter akancepat hilang didalan mulut
Kini diketengahkan suatu “hybrid glass-ionomer cement” atau “resin
modified glass-iononer cement" dengan penanbahan “hydrophilic
resin” sebanyak 4,5 sampai 8 prosen dalam kandungannya.*®
Penambahan sebanyak ini dimakeud agar bahan tumpat tidak
kehilangan sifat-sifat baik dari semen ionomer gelas konvensional.
Secara keseluruhan “ resin modified glass-iononer cenent “ ini
mempunyai sifat-sifat antara lain, melepas fluor yang dapat
mencegah karies kambuhan dengan berbagai jalan, bahan ini juga
dapat mengeras dengan cepat bila kita inginkan karena dapat
dilekuken pengerasan dengan bantuan sinar akibat kandungan resin
dan potho initiator didalamnya.Bahan tumpat ini juga kita sebut
sebagai “light-cured glass-iononer cement” yang Kini tidak
sensitif terhadap air atau kelembaban yang nemberi banyak dampak
positif dalam kekuaten, warna, dan aplikasi kliniknya.*“? patam
peningkatan kekuatan ternyata “compressive strength” lebih tinggi
bila dibanding jenis konvensional hingga kekuatan ini hanya
sedikit berada dibawah resin kompo: * Tensile strength “ yang
neningkat dua kali dari jenis kenvensional dan menjadi sama dengan
Kekuatan resin komposit menberi dampak bahan tumpat ini menjadi
lebin tahan terhadap perubahan bentuk dan kepatahan. Retensi bahan
tumpat ini menjadi lebih baik Karena peningkatan dalam kekerasan
yang ;nemberi akibat positif terhadsp retensi fisiknya. Retensi
kimia dapat pula neningkat dengan penggunaan “dentin conditioner*
yang mengandung 10 % asan poli-akrilat dan dioleskan pada seluruh
permukaan kavitas selana 30 detik. “Dentin conditioner” akan
menghilangkan “smear layer” dan menyebabkan pernukaan kavitas
lebih reaktif terhadap reaksi kimia dengan tumpatan semen ionomer
gelas.®5 Sisi utama yang paling penting dari bahan tunpat ini
adalah iritasinya yang sangat rendah terhadap jaringan pulpa,
koefisien muai suhu yang selaras dengan gigi, mengeluarkan fluor
yang menperkuat jaringan keras gigi, serta dapat mencegah
pertumbuhan plak dan bakteri diatas tumpatan. Semua ini dapat
dikatakan bahan tumpat ini mempunyai sifat-sifat biologis yang
sangat baik terhadap jaringan gigi.“ Indikasi tumpatan
61