You are on page 1of 5
BAB ANALITIK & LOGIKA A. Logika Matematika 1. Logika Dalam ilmu komputer, logika berasal dari bahasa Yunani_ yaitu logos yang artinya kata, ucapan atau alasan. Jadi, logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Ada beberapa istilah yang akan di- gunakan dalam logika informatika yaitu: 1) Premis: yaitu sebuah pernyataan. 2) Argumen: usaha untuk mencari kebenaran dari premis berupa ‘kesimpulan . 3) Konklusi: Kesimpulan : ogika matematika/logika simbol ka yang menggunakan Matematika, yaitu de- nggunakan lambang- tau simbol-simbol. kuatan — bahasa ngkas, univalent/ dan universal/ ™mempelajari cara penalaran manusia, sedangkan penalaran seseorang di- ungkapkan dalam bahasa berupa kalimat-kalimat. Dengan demikian logika mempelajari_ kalimat-kalimat yang mengungkapkan atau meru- muskan penalaran manusia. Proposisi Proposisi: suatu kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Nilai benar/ salah suatu proposisi disebut nilai kebenaran pernyataan _ tersebut. Nilai_kebenaran tergantung pada realitas. Proposisi dikelompokkan menja- di 2: 1) Proposisi sederhana: tidak me- ngandung kata hubung 2) Proposisi majemuk: terdiri atas satu atau lebih pernyataan seder- hana yang dihubungkan dengan kata hubung. Pernyataan yang benar dikata- ai nilai kebenaran B (benar), sedangkan pernyataan yang salah dikatakan mempunyai nilai ke- benaran S (salah). Kebenaran suatu pernyatan di- In menjadi dua, yaitu ‘ebenaran faktual, yaitu kesesu- ‘ aian antara isi peryataan dan fak- ta sesungguhnya. 2) Kebenaran logis, yaitu kesesuai- an dengan aturan-aturan logika. 3. Jika dan hanya jika (Tabel Kebe- naran) Kata hubung kalimat Simbol Arti ~ tidak... ani dan... v ata jika..maka... 2 .-bila dan hanya bila... Nilai kebenaran suatu pernyataan sangat bergantung pada operator logika yang dikenakan pada pernya- taan tersebut. “Operator logika negasi biasanya hanya melibatkan satu proposisi atomik, sehingga nilai kebenarannya hanya ada 2 baris kemungkinan.” Diberikan -pernyataan sebagai berikut a P: Hari ini cerah ~p: Hari ini tidak cerah a os Jika p bernilai benar, maka ~p Past) bernilai salah. Begitu juga sebaliknys Berikut ini tabel kebenaran negasj__ Selanjutnya akan dibahas Proposig; majemuk yang melibatkan Operato, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. Operator logika Pada Proposisi majemuk biasanya melibs+. kan minimal 2 variabel. Misalks, diberikan pernyataan p dan q. Ber kurt tabel kemungkinan nilai kebenaran dari tiap pernyataan. Diberikan pernyataan sebagai ber. ikut: p: Saya lapar q: Saya haus Kemungkinan 1 2 3 4 | Jika pada faktanya saya lapar dai haus maka pernyataan p * q bernila benar. lula] obo | o|n| oa PpustinG chuPAg. | ed B [Ss s Ss B Ss Sas s “Operator logika konjungsi akan bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar”. Selanjutnya kita akan menyelidiki nilai kebenaran dari operator logika disjungsi. P q py B B B B Ss B | B B L $ | § 8 Lu “Operator logika implikasi akan bemilai_ salah jika pernyataan yang pertama bernilai benar dan pernya- taan kedua berilai salah". Berikut Gisajikan tabel kebenaran biimplikasi. P q poq B B B B $ Ss s B § s s B Operator logika biimplikasi akan ber- jika kedua pernyataan lai kebenaran yang sama. ji ska induktif adalah “sistem yang menelaah prin- rinsip penyimpulan yang 1 dari sejumlah a‘! khusus Pemakaian logika induktif ini berbahaya karena bisa terjadi terlalu cepat mengambil kesim- pulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis ku- rang memadai. Selain itu pula, kemungkinan premis yang digu- nakan kurang memenuhi kaidah- kaidah ilmiah Ciri-ciri_ logika induktif antara lain: a) Sintesis Kesimpulan ditarik dengan Menyintesiskan kasus-kasus yang digunakan dalam pre- mis-premis. b) General Kesimpulan yang ditarik se- lalu meliputi jumlah kasus yang lebih banyak ¢) Aposteriori Kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen merupa- kan hasil pengamatan inde- rawi. Kesimpulan tidak mungkin me- ngandung nilai kepastian mutlak (ada aspek probabilitas). Secara umum, logika induktif sulit untuk dibuktikan kebenaran/kereliable- annya dilihat dari ciri-cirinya. 2) Logika deduktif deduktif penalaran prinsip- Pengertian adalah yang = menelaah Prinsip — penyimpulan yang sah berdasarkan _ bentuknya (form) serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang jernih atau sehat’ Atau logika deduktif adalah ‘suatu ilmu yang mempelajari asas-asas atau hukum-hukum dalam berpikir hukum-hukum tersebut harus ditaati supaya pola berpikirnya benar dan mencapai kebenaran’ (Sudiarja, dkk., 2006; Copi, |.M. 1978). logika ‘sistem Giri-ciri_ dari logika deduktif adalah: a) Analitis Kesimpulan daya tarik ha- nya dengan menganalisis proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada. b) Tautologies Kesimpulan yang ditarik se- sungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya ©) Apirori Kesimpulan ditarik tanpa pengamatan indrawi atau Operasi kampus. Argumen deduktif selalu dapat : | | Logika deduktif bisa berbahay, apabila salah dalam mengambil, menyusun kesimpulan. Sebagaj contoh: B. Hukum De Morgan Pernyataan: “jika dan hanya jika semua masukan adalah benar (1), maka keluarannya adalah benar (1)". Secara logika adalah ekuivalen dengan pernya- taan" jika salah satu saja dari masukannya tidak benar (0), maka keluarannya tidak benar (0)". Aljabar Boolean sebagai aljabar logi- ka mempunyal banyak aturan atau teori Salah satu yang sangat berguna adalah teori De Morgan. Dengan teori ini, me- mungkinkan kita dapat mengubah secara bolak-balik dengan mudah dari bentuk pernyataan Boolean. Teori tersebut juga dapat digunakan untuk menghilangkan tanda strip (tanda komplemen) di atas beberapa variabel Rumus hukum de morgan: ~(paq)= ~py~q ~(pvq) = ~pa~q Dua persamaan itu dikenal dengan nama Hukum De Morgan: Untuk membuktikan Persamaan (1-1) perlu di perhatikan, bahwa jikalau semua masukan 1, —masing-masing —_ruas persamaan akan memberikan suatu hasil yang sama dengan 0. Di pihak lain, kalau Satu (atau lebih dari satu) masukan sama dengan 0, maka masing-masing ruas persamaan akan memberikan suatu hasi! yang sama dengan 1. Jadi, untuk semua kemungkinan masukan dari ruas sebelah kanan persamaan sama dengan ruas sebelah kiri. Persamaan (1-2) dibuktikan dengan cara yang sama. C. Silogisme dalam Penari- kan Kesimpulan Ada 3 kaidah penarikan kesimpulan: 1. Modus ponens premis 1: p -q premis 2: p (modus ponens) Kesimpulan: q 2. Modus tollens Premis 1: p -q Premis 2: ~q (modus tollens) Kesimpulan: ~p cies hie at Silogisme Silogisme adalah suatu pengam- bilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal) suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya. Dengan kata lain silogisme adalah merupakan pola berpikir yang di susun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Silogisme ditandai dengan ada- nya dua pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata logika be- rupa implikasi misalnya a =>b (jika 2 maka b) dan b => c (jika b maka c). Berdasarkan metode silogisme, maka dari kedua premis tersebut dapat di- tarik kesimpulan yaitu a => c (jika 2 maka c).

You might also like