You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830

Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK
===========================================================================================
Received: 03 Oktober 2019 :: Accepted: 08 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA

1
Sumarni, Dina Andriani2

1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane
Jl. Ahmad Yani, Pulo Kemiri Kecamatan Babussalam
Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh
e-mail : lestarisumar@gmail.com

DOI : https://doi.org/10.35451/jkf.v2i1.282

Abstract
In the life of the general public, dispepsia is often equated with heartburn,
because there are similarities in symptoms between the two. This assumption
is actually not quite right, because the word ulcer comes from Dutch, which
means stomach, while the word dispepsia comes from Greek, which consists of
two words namely "dys" which means bad and "peptei" which means
digestion. So dispepsia means poor digestion. This type of research is
descriptive correlational using cross sectional approach. This research was
conducted in the working area of the Biak Muli Health Center, Bambel District,
Southeast Aceh Regency. in determining the sample the author uses
accidental sampling technique that is taking samples that happen to come
when researchers conduct data collection. During the research process, 31
samples were obtained. The results of the analysis of the results of data
analysis using the chi-square test (x²) at a significance of 95% (α 0,05) with
the help of SPSS, the Pearson chi-square sig value was obtained. is equal to p
= 0,008. This test can be seen that the p value (0,008) obtained is smaller
than α (0,05). then it can be seen that there is a relationship between eating
patterns with the incidence of dispepsia in the work area of Biak Muli Health
Center, Bambel District, Southeast Aceh Regency in 2019. For health services
to prioritize health education programs for rural communities with material
about eating patterns and dyspeptic events.

Keywords : Dietary Habit, Incidence of Dispepsia

1. PENDAHULUAN satu jenis penyakit yang tidak menular


Penyakit dispepsia adalah suatu namun akibat paparan penyakit tersebut
kondisi medis yang ditandai dengan nyeri dapat menyebabkan mortalitas yang
atau rasa tidak nyaman pada perut sangat tinggi. Penderita dispepsia
bagian atas atau ulu hati (Irianto, 2015) biasanya terjadi tidak hanya di
dalam Fithriyana (2018). Dispepsia juga Indonesia, tetapi juga terjadi di seluruh
merupakan salah satu masalah Dunia.
kesehatan yang sangat sering ditemui Di dalam kehidupan masyarakat
dalam kehidupan sehari‐hari keluhan umum, penyakit dispepsia sering
kesehatan yang berhubungan dengan disamakan dengan penyakit maag,
makan atau keluhan yang berhubungan dikarenakan terdapat kesamaan gejala
dengan gangguan saluran cerna antara keduanya. asumsi ini sebenarnya
(Pardiansyah dan Yusran, 2016). kurang tepat, karena kata maag berasal
Octaviana dan Anam (2018) juga dari bahasa Belanda, yang berarti
menegaskan, dispepsia termasuk salah lambung, sedangkan kata dispepsia

61
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK
===========================================================================================
Received: 03 Oktober 2019 :: Accepted: 08 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019

berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri Selatan 41,7 %, Langsa 41,2 % dan Aceh
dari dua kata yaitu “dys” yang berarti Tenggara 32,5 %. (Depkes RI, 2015).
buruk dan “peptei “ yang berarti Sementara data yang diperoleh dari
pencernaan. Jadi dispepsia berarti Dinas Kesehaten Aceh Tahun 2016,
pencernaan yang buruk (Fithriyana, angka kejadian dispepsia di Aceh
2018). Menurut Arsyad dkk (2018), ada Tenggara meningkat menjadi 40%
beberapa gejala penyakit dispepsia yaitu dimana angka tersebut paling banyak di
seperti nyeri epigastrik, rasa penuh pada Babussalam 15 %, dan selanjutnya
bagian epigastrik, dan perut terasa Kecamatan Bambel 10%, dan Lawe Alas
penuh saat makan (cepat kenyang), 5 % dan Lawe Sigala-Gala 5% (Dinkes
mual dan muntah. Aceh, 2016).
Menurut Octaviana dan Anam (2018), Menurut Sorongan dkk (2013),
penyakit dispepsia ini termasuk salah Penyebab timbulnya dispepsia adalah
satu penyakit yang paling umum di faktor diet dan lingkungan, sekresi cairan
temukan. WHO (2015) menemukan asam lambung, fungsi motorik lambung,
bahwa, ternyata kasus dispepsia di dunia persepsi visceral lambung, psikologi, dan
mencapai 13-40% dari total populasi infeksi Helicobacter pylori. Disamping itu,
dalam setiap Negara. Hasil studi tersebut hasil pengamatan Soewadji (2012)
menunjukkan bahwa di Eropa, Amerika menemukan bahwa, jeda antara jadwal
Serikat dan Oseania, prevalensi dispepsia makan yang lama dan ketidak teraturan
sangat bervariasi antara 5-43 %. makan ternyata sangat erat kaitannya
Octaviana dan Anam (2018) dengan timbulnya gejala dispepsia atau
memprediksikan bahwa, apabila tidak dengan kata lain pola makan yang tidak
ditangani dengan serius maka pada teratur dapat menyebabkan dispepsia.
Tahun 2020 proporsi angka kematian Pola makan yang tidak teratur umunya
akibat penyakit tidak menular seperti menjadi masalah yang sering timbul
dispepsia akan terus meningkat menjadi pada remaja perempuan. Aktivitas yang
73% dan proporsi kesakitan menjadi tinggi baik kegiatan disekolah maupun di
60% di dunia. Sedangkan untuk negara luar sekolah menyebabkan makan
SEARO (South East Asian Regional menjadi tidak teratur.
Office) pada Tahun 2020 diprediksi Hasil survei awal yang dilakukan pada
bahwa, angka kematian dan kesakitan Tanggal 14 Januari 2019 sampai dengan
karena penyakit tidak menular akan Tanggal 24 April Tahun 2019 yang
meningkat menjadi 42%-50%. dilakukan di Puskesmas Biak Muli
Kasus dispepsia di kota-kota besar di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Indonesia cukup tinggi. Dari penelitian Tenggara telah diperoleh data tentang
yang dilakukan oleh Departemen penderita dispepsia sebanyak 217 orang
Kesehatan RI Tahun 2015, angka yang terdiri dari 157 orang perempuan
kejadian dispepsia di Surabaya 31,2 %, dan 60 orang laki-laki. Tingginya angka
Denpasar 46 %, Jakarta 50 %, Bandung kejadian dispepsia yang diperoleh dari
32,5 %, Palembang 35,5 %, Pontianak Puskesmas tersebut di atas tentunya ada
31,2 %, Medan 9,6 % dan termasuk faktor penyebabya.
Aceh mencapai 31,7 %. (Depkes RI,
2015). 2. METODE PENELITIAN
Selanjutnya, data yang diperoleh dari Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Departemen Kesehatan RI Tahun 2015 korelasional dengan menggunakan
juga ditemukan angka kejadian dispepsia pendekatan cross sectional. Penelitian ini
di Aceh Besar 21,8%, Sabang 24,9 %, dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Aceh Utara 43.2%, Bireun 35,5 %, Aceh

62
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK
===========================================================================================
Received: 03 Oktober 2019 :: Accepted: 08 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019

Biak Muli Kecamatan Bambel Kabupaten jika dilihat dari perbedaan jenis kelamin
Aceh Tenggara. dalam penentuan sampel tersebut maka dapat diketahui bahwa,
penulis menggunakan teknik accidental responden yang berjenis kelamin
sampling yaitu mengambil sampel yang perempuan lebih dominan dibandiangkan
kebetulan datang ketika peneliti dengan laki-laki.
melakukan pengumpulan data. Selama
proses penelitian, sampel penelitian Tabel 3. Distribusi Frekuensi
diperoleh sampel sebanyak 31 orang. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan
No. Pekerjaan f %
3. HASIL PENELITIAN Petani
1 21 67,7
1). Analisis Univariat PNS
2 4 12,9
Tabel 1. DistribusiFrekuensi Karakteristik Pelajar/
3 6 19,4
Responden Berdasarkan Umur Mahasiswa
No. Umur f % Total 31 100
1 16 - 25 11 35,5 Berdasarkan hasil penelitian tentang
2 26 - 35 7 22,6 distribusi frekuensi pekerjaan responden
3 36 - 45 8 25,8 yang tercantum pada tabel 3. di atas
4 46 – 55 5 16,1 dapat diketahui bahwa, dari total 31
Total 31 100 responden penelitian ternyata responden
Berdasarkan hasil penelitian tentang yang bekerja sebagai petani berjumlah
distribusi frekuensi umur responden yang 21 orang (67,7 %). Sementara
tercantum pada tabel 1. di atas dapat responden yang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS) berjumlah 4 orang
diketahui bahwa, dari total 31 responden
(12,9 %) dan responden yang masih
penelitian ternyata responden yang
berstatus pelajar ataupun mahasiswa
berumur 16-25 tahun berjumlah 11 berjumlah 6 orang (19 %).
orang (35,5 %), selanjutnya responden
yang berumur 26-35 tahun berjumlah 7 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pola
orang (22,6 %), responden yang Makan Responden
berumur 36-45 tahun berjumlah 8 orang Pola
No. f %
Makan
(25,8 %) dan responden yang berumur
Tidak
46-55 tahun berjumlah 5 orang (16,1 1 27 87,1
teratur
%). 2 4 12,9
Teratur
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Total 31 100
Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian tentang
Jenis Kelamin distribusi frekuensi pola makan
Jenis responden yang tercantum pada tabel 4.
No. f % di atas dapat diketahui bahwa, dari total
Kelamin
1 Perempuan 23 74,2 31 responden penelitian ternyata
responden yang pola makannya tidak
2 Laki-Laki 8 25,8
teratur berjumlah 27 orang (87,1 %).
Total 31 100 Sementara responden yang pola
Berdasarkan hasil penelitian tentang makannya teratur hanya berjumlah 4
frekuensi jenis kelamin responden yang orang (12,9 %).
tercantum pada tabel 2. di atas dapat
Tabel 5. Distribusi Frekuensi
diketahui bahwa, dari total 31 responden
Kejadian Dispepsia
penelitian ternyata responden yang
Kejadian
berjenis kelamin perempuan berjumlah No. f %
Dispepsia
23 orang (74,2 %). Sementara 1 Iya 30 96,8
responden yang berjenis kelamin laki-laki 2 Tidak 1 3,2
hanya berjumlah 8 orang (25,8 %). Jadi, Total 31 100

63
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK
===========================================================================================
Received: 03 Oktober 2019 :: Accepted: 08 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019

Berdasarkan hasil penelitian tentang Hasil penelitian ini diperkuat oleh


distribusi frekuensi kejadian dispepsia pengamatan Jones dkk (1989) dalam
yang tercantum pada tabel 5. di atas Sorongan (2013) bahwa, keluhan
dapat diketahui bahwa, dari total 31 dispepsia banyak di dapatkan pada usia
responden penelitian ternyata responden yang lebih muda yaitu mencapai 38 %.
yang mengalami kejadian dispepsia Menurut Muya dkk (2015), walaupun
berjumlah 30 orang (96,8 %). kejadian dispepsia sangat rentan pada
Sementara responden yang tidak usia muda apabila tidak ditangani dengan
mengalami kejadian dispepsia hanya serius maka seiring bertambahnya usia
berjumlah 1 orang (3,2 %). seseorang maka akan terus mengalami
kejadian penyakit tersebut. Muya dkk
2). Analisis Bivariat (2015) kembali menjelaskan bahwa,
Tabel 6. Tabulasi Hubungan Pola Makan pertambahan umur seseorang biasanya
Dengan Kejadian Dispepsia selalu berkaitan dengan penurunan
Pearson aktivitas olahraga rutin dan penurunan
Kejadian
Pola Chi- aktivitas hormonal fisiologis seseorang
No. Dispepsia
Makan Square sehingga sangat berhubungan dengan
f % meningkatnya resiko kejadian dispepsia.
1 Teratur 4 12,9 % Oleh karena itu, untuk menghindari
Tidak 0.008 kejadian dispepsia pada pada usia muda
2 27 87,1 % maka yang harus dilakukan yaitu dengan
Teratur
Total 31 100 menjaga gaya hidup yang lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian pada Pada jenis kelamin memperlihatkan
tabel 6. di atas menunjukkan bahwa, dari bahwa dari 31 reponden penelitian
31 responden terdapat 4 orang (12,9 %) ternyata mayoritas responden berjenis
dengan pola makan teratur mengalami kelamin perempuan dengan jumlah
kejadian dispepsia sedangkan sebanyak 74.2% sementara laki-laki hanya 25.8%.
27 orang (87,1 %). Kemudian, jika Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
dilihat dari hasil analisis data dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiana dkk
menggunakan uji chi-square (x²) pada (2017) pada mahasiswa Fakultas
kemaknaan 95 % (α 0,05) dengan Kedokteran Universitas Kristen Krida
bantuan SPSS, maka diperoleh nilai Wancana Angkatan 2013, ditemukan
Pearson Chi-Square adalah sebesar bahwa bahwa sindroma dispepsia
0,008. Berdasarkan hasil Pengujian dapat mayorotas diderita oleh perempuan.
dilihat bahwa nilai p (0,008) yang Perbandingan insiden ini mencapai 2:1.
diperoleh lebih kecil dari α (0,05). Dari Dari hasil penelitian ini menunjukkan
hasil penelitian ini maka dapat bahwa perempuan mempunyai peluang
disimpulkan bahwa ada hubungan antara yang lebih besar mengalami kejadian
pola makan dengan kejadian dispepsia. dispepsia dibandingkan laki-laki. Hasil
penelitian ini kembali diperkuat oleh
4. PEMBAHASAN penelitian Tiana dkk (2017) yang bahwa,
1) Distribusi Frekuensi Responden terdapat hubungan yang bermakna
Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin antara jenis kelamin dengan kejadian
Dan Pekerjaan sindroma dispepsia fungsional karena
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p< 0,001.
menunjukkan bahwa umur responden Salah satu penyebab kaum
pada penelitian ini mayoritas masih perempuan lebih dominan mengalami
tergolong muda yaitu antara 16-25 tahun kejadan dispepsia adalah akibat faktor
yaitu sebanyak 35,5 %. Pada umur yang diet yang tidak tepat. Perempuan yang
relatif muda ini merupakan waktu yang melakukan program diet yang tidak tepat
sangat rentan akan timbulnya berbagai tentunya akan sangat berbahaya dan
macam penyakit salah satunya adalah tidak dianjurkan karena sangat beresiko
kejadian dispepsia. Bahkan, pada umur mengalami kejadian penyakit yang
seperti ini juga meruakan waktu yang behubungan dengan gangguan pada
sangat tepat mendeteksi mendeteksi usus. Hal ini dudukung oleh pendapat
lebih dini tentang kejadian dispepsia. Irwan (2015) yang menyatakan bahwa

64
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK
===========================================================================================
Received: 03 Oktober 2019 :: Accepted: 08 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019

salah satu faktor menyababkan kejadian jadwal yang tidak teratur dapat
dispepsia pada perempuan adalah faktor menyebabkan dispepsia. Disamping itu,
diet. Oleh karena itu, untuk menghindari menurut Fithriyana (2018), munculnya
resiko kejadian dispepsia maka terutama resiko kejadian dispepsia pada seseorang
kaum perempuan harus mengatur gaya akibat pola makan yang tidak baik
hidup dengan baik. seperti halnya kebiasaan kerlebihan
Dilihat dari hasil penelitian tentang memakan makanan pedas, asam, minum
distribusi frekuensi responden teh, kopi, dan minuman berkarbonasi.
berdasarkan pekerjaan dapat diketahui Menurut Putri dkk (2015) kebiasaan pola
bahwa, responden penelitian yang paling makan yang tidak baik ini mungkin
dominan adalah bekerja sebagai petani dipengaruhi oleh faktor lingkungan
yaitu 68 %. Pada hasil penelitian ini tempat tinggal dan budaya.
petani memang lebih dominan sebagai Menurut asumsi peneliti bahwa
responden penelitian ini, karena secara kejadian dispepsia akan terus beresiko
umum disekitar lokasi penelitian pada penderitanya apabila tidak
mayoritas masyarakatnya berprofesi ditangani dengan serius. Salah satu cara
sebagai petani dan hanya sebagian kecil penanganannya tentunya dengan
memiliki berprofesi lain. Sehingga pasien menerapkan pola makan yang benar dan
yang berobat ke lokasi penelitian ini rata- sehat. Pola makan yang benar dan sehat
rata petani. yaitu pola makan yang teratur setiap
harinya, mengkonsumsi makanan tidak
2) Hubungan Pola Makan Dengan berlebihan dan makan tepat waktu
Kejadian Dispepsia dengan jam yang sama setiap harinya
Hasil uji hipotesis dengan dan mengurangi makanan yang
menggunakan uji chi-square (x²) pada mengandung bahan pengawet.
kemaknaan 95% (α 0,05) bantuan SPSS,
diperoleh nilai p=0,008. Pengujian ini 5. KESIMPULAN
dapat dilihat bahwa nilai p (0,008) yang Hasil analisis hasil analisis data
diperoleh, lebih kecil dari α (0,05) ini dengan menggunakan uji chi-square (x²)
menjelaskan bahwa terjadi penolakan pada kemaknaan 95% (α 0,05) dengan
terhadap Ho atau Ha di terima berarti bantuan SPSS, maka diperoleh nilai
ada hubungan pola makan dengan Pearson Chi-Square adalah sebesar
kejadian dispepsia Di Wilayah Kerja 0.008. Berdasarkan hasil Pengujian dapat
Puskesmas Biak Muli Kecamatan Bambel dilihat bahwa nilai p (0,008) yang
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2019. diperoleh lebih kecil dari α (0,05). maka
Hasil penelitian ini sesuai dengan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
penelitian Tiana dkk (2017) yang antara pola makan dengan kejadian
mengatakan bahwa, terdapat hubungan dispepsia di wilayah kerja Puskesmas
yang bermakna antara pola makan Biak Muli Kecamatan Bambel Kabupaten
dengan sindrom dispepsia. Menurut Tiana Aceh Tenggara Tahun 2019.
dkk (2017), Sindrom dispepsia adalah
kumpulan gejala yang terdiri atas nyeri 6. SARAN
ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa Karena kejadian dispepsia merupakan
cepat kenyang, dan sendawa. Kejadian salah satu penyakit yang sangat berisiko
dispepsia ini memang sangat erat dan lazim ditemukan dilingkungan
hubungannya dengan pola makan yang masyarakat, maka responden harus
tidak teratur. Fithriyana (2018) juga memperhatikan pola makannya artinya
menambahkan bahwa, kejadian dispepsia harus mengatur jadwal makan sehari-
ini dapat disebabkan oleh kurangnya hari. Disamping itu, bagi pelayanan
pemahaman seseorang tentang pola kesehatan agar memprioritaskan
makan atau pun pola konsumsi makanan program penyuluhan kesehatan bagi
serta perilaku sehari-hari yang tidak masyarakat pedesaan dengan materi
terkontrol. tentang pola makan dan kejadian
Menurut Andre dkk (2013), ketidak dispepsia.
teraturan makan seperti kebiasaan
makan yang buruk, tergesa-gesa, dan

65
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK
===========================================================================================
Received: 03 Oktober 2019 :: Accepted: 08 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019

DAFTAR PUSTAKA Vol,4(2).https://doi.org/10.25077/jka


Arsyad, R.P, Irmaini D. & Hidayaturrami. .v4.i2.p%25p.2015.
(2018). HUBUNGAN SINDROMA Octaviana, E.S.L. & K. Anam. (2018).
DISPEPSIA DENGAN PRESTASI FAKTOR-FAKTOR YANG
BELAJAR PADA SISWA KELAS XI BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA
SMAN 4 BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah KELUARGA DALAM PENCEGAHAN
Mahasiswa Kedokteran Biomedis. Vol, PENYAKIT DISPEPSIA DI WILAYAH
4 (1), 36-42. KERJA PUSKESMAS MANGKATIP
Depkes RI. (2015). Profil Kesehatan KABUPATEN BARITO SELATAN.
Indonesia. Jakarta. JURNAL LANGSAT. Vol, 5(1).
Dinkes, Aceh. (2016). Profil Kesehatan Pardiansyah, R. % M. Yusran. (2016).
Aceh 2016. UPAYA PENGELOLAAN DISPEPSIA
Fithriyana, (2018). FAKTOR-FAKTOR DENGAN PENDEKATAN PELAYANAN
YANG BERHUBUNGAN DENGAN DOKTER KELUARGA. Jurnal Medula
KEJADIAN DISPEPSIA PADA PASIEN Unila. Vol. 5 (2).
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Sembiring, I., & Munthe, N. (2019).
BANGKINANG KOTA. Jurnal HUBUNGAN KOMUNIKASI
Kesehatan Masyarakat. Vol, 2(2), 43- TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN
53. KEPUASAN PASIEN RAWAT
Irianto, Koes. (2015). Memahami INAP. JURNAL KEPERAWATAN DAN
Berbagai Macam Penyakit: Penyebab, FISIOTERAPI (JKF), 1(2), 54-61.
Gejala, Penularan, Pengobatan, https://doi.org/10.35451/jkf.v1i2.170
Pemulihan dan Pencegahan. CV. Soewadji, J. (2012). Pengantar
Alfabeta. Bandung. Metodologi Penelitian. Mitra Wacana
Irwan, A.T. (2015). FAKTOR RESIKO Media. Jakarta.
TERHADAP KEJADIAN DISPEPSIA DI Sorongan, I.M, D.H.C. Pangemanan &
INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERE F.M.Untu. (2013). HUBUNGAN
KABUPATEN MAJALENGKA. JOM FKp, Vol,
ANTARA POLA MAKAN DENGAN
5(2), 823-830.
KEJADIAN SINDROMA DISPEPSIA
Lubis, B., & Br.Bangun, S. (2019).
PADA SISWA-SISWI KELAS XI DI
FAKTOR - FAKTOR YANG
SMA NEGERI 1 MANADO. E-Jurnal
BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN
Keperawatan. Vol 1 (1).
PEMANFAATAN PENOLONG
Tiana, A., S. Susanto, I.M. Elena & J.
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI
Hudyono. (2017). HUBUNGAN
RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK
ANTARA SINDROMA DISPEPSIA
PAKAM. JURNAL KEBIDANAN KESTRA
DENGAN POLA MAKAN DAN JENIS
(JKK), 1(2), 36-43.
KELAMIN PADA MAHASISWA
https://doi.org/10.35451/jkk.v1i2.16
FAKULTAS KEDOKTERAN
8
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
Muya, Y., A.W. Murni & R.B. Herman.
WANCANA ANGKATAN 2013. J.
(2015). KARAKTERISTIK PENDERITA
Kedokt Meditek. Vol.23 (63).
DISPEPSIA FUNGSIONAL YANG
WHO. (2015). Maternal Mortality. In :
MENGALAMI KEKAMBUHAN DI
Reproduction Health And Research,
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUP
Editor. Geneva : World Health
DR. M. DJAMIL PADANG, SUMATERA
Organization.
BARAT. Jurnal Kesehatan Andalas.

66

You might also like