You are on page 1of 32
PERJANJIAN KERJA BERSAMA ANTARA PT PLN (PERSERO) DENGAN SERIKAT PEKERJA PT PLN (PERSERO) NOMOR : 140-1. yos0/01R/2010 NOMOR : DPP-002_PJISP-PLNI2010 PERIODE TAHUN 2010 ~ 2012 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tunan Yang Mana Esa, ‘Sebagaimana diketahui bahwa Perjanjian Kerja Bersama antara PT PLN (Persero) dan Serikat Pekeria PT PLN (Persero) Nomor 0392.P./06 1/D1F/2005 dan Nomor DPP-042/KEP-ADM/2008 Periode Tahun 2008 ~ 2008 berikut Addendum PKB Nomor PLN ; 193. Pui040/DIR/2007 dan Nomor SP PLN DPP. (026/KEP-ADM/2007. dan pelaksanaan Berita Acara Kesepakatan Bersama Nomor 448 PJ/040/DIRI2008 dan Nomor 011 PJ/DPP-S2/2008 tanggal 24 November 2008 tentang Perpanjangan Masa Berlaku PKB. Periode Tahun 2006-2008, yang berakhir pada tanggal 23 November 2010 Sejalan dengan keberadaan dan perkembangan Serikat Pekeria di lingkungan PT PLN (Persero) sevta pengakuan hak-hak Pekerja untuk berorganisasi, diperlukan suatu hubungan kerja yang hatmonis, serast dan dinamis antara PT PLN (Persero) dengan Pegawai untuk mewujudkan sikap saling menghormati mempercayai satu sama lain dengan penuh rasa tanggung jawab Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Pegawai dan Kemajuian Perseroan. diperlukan usaha-usaha pengembangan keinampuan, ketrampilan dan peringkatan produktivitas Pegawar Agar usaha tersebut @apat diaksanakan dengan lancar. diperlukan kerjasama yang bak antara Perseroan, Senkat Peker.a dan Pegawa’ serta Sistem Manajemen Sumberdaya Manusia yang baku dan terpadu yang selanjutnya dituangkan dalam benluk Perjanjian Kerja Bersama yang disingkat dengan PKB. Perjanjian Kerja Bersama merupakan ketentuan, syarat-syarat kerja dan kondisi kerja yang dibuat dengan tujuan sebagai berkut 1. Adanya kepastian hak dan kewajiban PT PLN (Persero), Serikat Pekerja dan Pegawai 2. Adanya syarat-syarat kerja bagi Pegowai 3. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan dinamis antara PT PLN (Persero) dengan Pegawai demi kelangsungan dan kemajuan Perseroan sehingga kesejahteraan Pegawai dapat dilingkatkan. 4. Terwujudnya Good Corporate Governance PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN PERJANJIAN, Perjanjian Kerja Bersama ini dibuat antara |. PT-PLN (Persero), badan hukum yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Anggaran Oasar yang dimuat dalam Akla Notaris Soetjipto, SH Nomor 169 Tahun 1984 yang telah dimua! dalam Benita Negara Republik Indonesia Nomer 6731, beserta perubahaniya yang selanjutnya disebut Perseroan, Pao Il. Serkat Pekerja PT PLN (Persero) yang terdattar pada Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor KEP. 385/M/BW/1999 tanggal 13 Oklober 1999 berdasarkan Anggaran Oasar Serikat Pekerja PT PLN (Persera) yang selanjutnya disebut SP-PLN dan telah tereatat pada Kantor Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Jakarta Selalan dengan nomor bukti pencatatan No. 22/V/N/IVi2001 tanggal 6 April 200% Kedua Pinak sepakat bahwa yang dijadikan dasar hukum pombuatan Perjanjian Kerja Bersama ini adalah 1. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1996 tentang Persetujuan Konvensi |LO mengenai berlakunya dasar-dasar dan hak untuk berorganisasi dan untuk berunding bersama, 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1892 tentang Jaminan Sosiat Tenaga Kerja. 8. Undang-Undang Nemor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. 4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Serikat Pekeria 5, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Mik Negara. 7. Undang-Undang Nomer 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan industeal, & Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional jo Putusan ‘Mahkman Konstitusi RI Nomor : 007/PUU-1I/2005 tangaal 18 Agustus 2005. 9. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroun Terbatas, 10. Poraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). 11, Peraturan Pemerintah Nomor {2 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero) sebagamana telah ciubah dengan Peraturan Pemerntah Nomor 45 Tahun 2001 12, Poraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-01/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemelitaraan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Mantaat Lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemetiharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja 13, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP 48/MEN/IV/2006 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Perusahaan sorta Pembuatan dan Pendataran Perjanyjian Kerja Bersarna 44, Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-252/MBU/2009 tenlang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direks} Perusahaan Persercan PT Perusahaan Listrik Negara. 15, Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor SE.13/MENISD-HK1/2009 tanggal 7 Januari 2005 tentang Putusan Mahkaman Konstitust Al. atas Hak Uli Material UU Nomor 13 tanun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap UD Negara Fi. tanun 1945, 16. Keputusan Musyawaran Nasional Luar Biasa Serikal Pekerja PT PLN (Perseto} Nomor O9/SKMUNASLUBISP-PLN/2009 tanggal 19 November 2099 tentang Penetapan Ketua Umum Serikat Pekerja PT PLN (Persero) Petiode 2009-2013. 17. Surat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serkat Pekerja PT PLN (Persero) Nomor 114/SEKJEN/SP-PLN/2008 tanggal 21 April 2008 porihal Perundingan PKB 2008-2010 jo Keputusan Ketua Umum Serikat Pekerja PT PLN (Persero) Nomor KEP.019/0?P SPPLN/2010 fanggal 14 Apri 201 18, Surat Direktur SDM dan Umum Nomor 00641/432/DITSDM/2008 tanggal 20 Agustus 2008 perihal Tim Perunding PKB Periods 2008-2010 jo 19, Kesepakatan Bersama antara PT PLN (Perserc) dan Serikat Pekerja PT PLN (Persero) Nomor (002.Puo41/D47/2010 dan Nomor : 001/SP-PLN/KB/IVi2010 tanga! 9 April 200. Keduia Pinak sepakat untuk membuat dan mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Bersama dengan ketentuan sebagai berkut BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Definisi dan Singkatan Pasal t Dalam Perjanjian Kerja Bersama ini yang dimaksud dengan 1. Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian hasil perundingan yang diselenggarakan antara SP-PLN dengan PT PLN (Persero) yang dicatatkan ¢: Kementerian yang membidangi ketenagakerjaan untuk mengetur dan melindung) Nak serta kewajiban kedua belah pinak yang selanjutnya disingkat dengan PKB. Direksi adalah Direksi PT PLN (Persero). Perseroan adalah PT PLN (Persero) yang didivikan dengan Akta Notatis Soetjipto, SH Noor 169 . Tahun 1994 beserta perubahannya. 4 PU Pusat adalah PF 2. Paseo) Kater Pusat 5. PUNUnt adlan Unit PLM yang betanggug jana ceca lansing kepada ek Unit PLM adalah PLN Pusat dan PLN Unk 7 Sorat Povovaaealah Sorat Pekera PT PLN Persea) yang slaninya debut SP-PLN tera dari DPP, DPD, OPC ,dan DPAC. 18. Pegawai adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan diangkat, bekerja, dan diber penghasilan menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan, atau dapat juga disebut Pekerja 9. Mantan Pegawai adalah mereka yang dibementikan dar) status Pegawai, menurut ketentuan yang beriaku di Perseroan 10. Pensiunan adalah mantan Pegawai yang telah menerima mantaat bulan sesuai Peraturan Dana Pensiun. 11. Tenaga Magang adalah Calon Pegawai yang melaksanakan pelatinan sebagal bagian dari sistem pelatinan kerja yang disolenggarakan secara terpadu dalam rangka untuk menguasai keterampilan atau keablian tertent. 12, Istr/Suami adalah istri/suam) sah Pegawal yang didattarkan dh siun secara berkala setiap erseraan 13, Anak adalah anak kandung, anak tir, dan anak angkat, 14, Anak Kandung adalah anak sah Pegawai yang didaftarkan di Perseroan. 18. Anak Tic) adalah anak yang bukan anaknya sendisi dan diakui sebagai anak akibat adanya suatu perkawinan antara Pegawa’ dengan orangiva analt tersebut yang pada saat perkawinan Pegawai yang bersangkutan tidak mempunyal anak kandungianak argkat Jumiah anak tii tersebut paling banyak 1 (satu) orang dan didattarkan di Perseroan, 16. Anak Angkat adalah anak yang diangkat menurut hukum/adops) atau berdasarkan hukumn Setempat yang diperkuat Pengadilan Negeri untuk paling banyak 1 (satu) orang dan didattarkan di Perseroan, 17, Anak Yang Ditanggung Perseroan adalah anak dengan usia maksimum 2 dan belum bekerja dengan jumlah maksimum 3 (tiga) anak, berdasarkan urutan porrik trutan kelaniran, | Anti Waris adalah keluarga Pegawai yang bethak menerima warisan sesuai ketentu undangan yang berlaku. 19, Penghasilan Tetap adalah penghasilan yang diberikan oleh Perseroan dan dibayarkan setiap bulan berdasarkan sistem penghasilan yang ditetapkan atas Perseroan. 20. Penghasitan Tidak Tetap adalah penghasitan yang diberikan oleh Perseroan dan dibayarkan berdasarkan Jabatan atau Kinerja bercasarkan sistem penghasilan yang ditetapkan atas Perseroan adat menikan, ‘an dan tahun, bel fan perundang Fen Tate at 22 26. 27. 28. 30, « @ 0° ay iis Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengetola dan menjalankan program yang menjaniikan manfaat pensiun. Hari Kerja adaian hari Senin sampai dengan hari Jum’at atau hari Senin sampai dengan hari Sabtu. kecvali hari tersebut metupakan hari libur resi yang ditelapkan oleh Pemerintah. Untuk tugas-tugas berkesinambungan yang memerlukan pelaksanaan iugas secara bergiir ditetapkan oleh Pimpinan Unit PLN masing-masing, Kerja Lembur adalah waktu Kerja di luar ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Hari Libur adalah hari tidak masuk kerja yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah ddan atau Perseroan sebagai hari bur. ‘Waktu Istiahat adalah waktu tidak metakukan pokerjaan pada hari kerja yang diatur dan ditetapkan Perseroan Cuti adalah keadaan tidak masuk bekerja setelah momenuhi persyaratan sesuai poraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku di Perseroan. Kecelakaan Dinas adalah kecolakaan korja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pi yang beriaku dan kebijakan Perseroan tentang kecelakasn dinas Perjalanan dinas adalah perjalanan ke Iuar tempat Kedudukan baik perseorangan maupun secara bersama-sama dengan jarak minimal diatur sesuai kotentuan yang berlaku, dari tempat kedudukan kantor unit kerja yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Perseroan, indangan Lembaga Kerjasama Bipartt (LKB) adalah forum komunikasi dan Konsullasi mengenai hal hal yang berkaiian dengan hubungan industrial di Perseroan yang anggotanya terdiri dari unsur Perseroan dan Serkat Pekerja yang sudah tercatat di instansi yang beranggung jawab di bidang ketenagakerjaan Motasi, adalah perpindahan pemangku Jabatan dari satu Sebutan Jabatan ke Sebutan Jabatan lain baik intern maupun antar Unit yang berupa Promosi, Rotasi dan Demosi berdasarkan prinsip yang transparan dan berkeadilan Bagian Kedua Lingkup Perjanjian Pasal 2 PKB ini berlaku bagi Perseroan dan SP-PLN sebagai dasar hukum dalam hubungan kerja PKB antara Perseroan dan SP-PLN ini memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua Pinak Perseroan dan SP-PLN sepakat selama masa berlakunya Perjanjian ini, untuk tidak melakukan perubahan terhadap isi Perjanjian ini, kecuali kedua Pihak bersepakal untuk mengadakan perubahan Gan dituangkan secara terlulis dan menjadi amandemen atau addendum PKB. Bagian Ketioa ‘Sumber Dana Bag) SP-PLN Pasal 3 luran anggota SP-PLN ditentukan sebagai berikut a. Pemotongan iuran anggota dilakukan langsung oleh Perseroan dengan persetujuan anggota dari penghasilan anggota SP-PLN setiap awal bulan, b. luran anggota sebagaimana dimaksud dalam huruf a, ditransfer langsung ke rekening SP-PLN ‘oleh masing-masing Dewan Pimpinan SP di masing-masing Unit PLN yang bersangkutan, cc. Besarnya iuran anggota ditetapkan olen SP-PLN. (2) Perseroan memberikan bantuan dana sesuai kesepakatan berdasarkan Program Kerja Tahunan SP. PLN, (3) Bantuan Dana program kerja Tahunan SP-PLN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah mencakup biaya operasional dan diajukan sebelum penyusunan RKAP Perseroan pada tahun berjalan untuk masing-masing Unit PLN. (4) Bantuan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (9) diberikan kepada SP-PLN masing: masing Unit PLN oleh Pimpinan Unit yang bersangkutan (6) Droping dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) diberikan sesuai aktivitas yang ‘akan dilaksanakan dan diwajibkan membuat laporan keuangan selelah aktivitas diaksanakan. (6) Hasil usaha yang sah. (7) Bantuan anggota atau pihak lain yang tidak mengikat yang digunakan untuk meningkatkan kualitas an kesejahteraan anggota. (8) Dalam hal bantuan dari pihak lain yang berasal dari var negeri, Pengurus SP-PLN harus: memberitahukan secara tertulis kepada instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan ssesvai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Bag Il PENGAKUAN HAK-HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Pengakuan Para Pinak Pasal 4 (1) SP-PLN mengakui_ sepenunnya hak Perseroan untuk memimpin dan mengurus Perseroan sesual ‘Anggaran Dasar PT PLN (Persero). Perseroan mengakui sepenuhnya bahwa SP-PLN adalah organisasi Pekerja yang sah dan diaku' di Perseroan. 2 Bagian Kedua Hak-Hak Perseroan dan SP-PLN Pasal § (1) Perseroan berhak Mengatur Pegawai dan jalannya Perseroan yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab Porseroan sesuai peraturan perundang-undangan dan PKB yang berlaku, b. Memberikan sanksi kepada Pegawal yang melanggar Peraturan Disiplin Pegawai berdas: PB yang borlaku; Mengajukan keberatan atas tindakan SP-PLN yang bertentangan dengan PKB. Membuat aturan Kepegawaian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Pegawai sesual engan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan PKB yang berlaku serta kemampuan keuangan Perseroan, dikamunikasikan dengan SP PLN untuk diselaraskan dengan ketentuan sebagamana yang diatur dalam PKB, sarkan Te [RF @ “ @ Pep Jay MS SP-PLN borhak : a. Mewakili, membela dan melindungi anggotanya, kecuali apabila anggota terbukti melanggar peraturan perundang-undangan, dan peratuan yang bertaka di hingkungan Perseroan dengan _peraturan b. Mengatur organisasi dan anggotanya sepanjang tidak bertentangan perundangan yang berlaku; cc. Mengajukan keberatan atas tindakan Perseroan yang bertentangan dengan PKB dan atau yang merugikan Perseroan; d. Merundingkan dan menyepakati PKB dengan Perseroan: fe. Mewakili anggota SP-PLN dalam menyelesaikan perselsihan industial 1. Mewakili anggota SP-PLN dalam lembaga ketenagakerjaan; g. Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan kesejahteraan Pegawai sepanjang kegiatan lersebut tidak menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan; h. Melakukan kegiatan tainnya di bidang Ketenagakerjaan yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; i. Memberikan masukan kepada Perseroan terhiadap pencapaian kinerja unit PLN: j. Menempatkan anggotanya untuk menjadi anggota Dewan Pengawas pada Dana Pensiun PLN yang mowakili Peserta, dengan jumiah dan persyaratan sesuai peraturanan perundang lndangan yang beraku, k. Melakukan Perjalanan Dinas untuk kegiatan Sorikat Pekorja yang biayanya dibebankan pada anggaran operasional Serikat Pokorja yang telah ditetapkan, Bagian Ketiga Kewaijban Perseroan dan SP-PLN Pasal 6 Porseroan berkewajiban untuk: ‘a, Mentaati dan molaksanakan isi PKB; b, Menjaga, membina dan meningkatkan hubungan yang harmonis melalui kerjasama yang baik dengan SP PLN, menghormati dan mempercayai sehingga hubungan industrial benar-benar terbina, terpelihara dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, 6. Melaksanakan pengeloiaan Perseroan secara efisien dengan membangun dan membina terciptanya Perseroan yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam rangka ‘mewujudkan Good Corporate Governance (GCG): 1d. Menempatkan anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun PLN mewakili peserta yang ditunjuk oleh SP-PLN, dengan jumiah dan persyaratan sesua’ peraturanan perundang-undangan yang berlaku; fe. Menerapkan sistem SDM dengan best practice perusahaan lerkemuka di Indonesia. SP-PLN berkewaiiban’ a, Mentaali dan melaksanakan isi PKB. b. Menjaga, membina dan meningkatkan hubungan yang harmonis melalui kerjasama yang baik dengan Perseroan, menghormati dan mempercayai sehingga hubungan industrial benav-benar terbina, terpolinara dan dilaksanakan sebagaimana mestinya; ¢. Membantu_menjaga kelangsungan Porseroan dan ketenangan kerja serta_peningkatan produktivitas kerja dan mendorong terciptanya Perseroan yang bebas dari Korupsi, Kolus dan Nepotisme (KKN) dalam rangka mewujudkan Good Corporate Governance (GCG); d. Melindungi dan membela anggota dari polanggaran hak-hak dan _memperjuangkan kepentingannya; fe. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya, f. Mempertanggungjawabkan kegialan organisasi kepada anggotanya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanga SP-PLN; 9: Mendorong anggotanya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka pencapaian best practice perusahaan terkemuka di Indonesia fh. Menghindari konflik kepentingan antara posisi sebagai Pengurus SP-PLN dengan posisi di Porseroan, meliputi jabatan-jabatan 4) Jabatan Struktural, ya : a) General Manager; b) Manajer Unit Pelaksana (Manajer Cabang setingkat) Manajor Sub Unit Pelaksana (Manajer Unit Pelayanan Pelanggan / Kepala Ranting setingkat); 2) Jabatan struktural yang mengelola fungsi Keuangan dan fungsi Sumber Daya Manusia, kecuali bidang Humas, dan Sekretariat ° BAB tll BANTUAN DAN FASILITAS BAGI SP-PLN Pasal 7 Perseroan memberikan izin alas kegiatan atau tugas kepengurusan SP PLN kepada pengurus Gan/atau anggota SP-PLN yang ditugaskan alas nama SP-PLN untuk meninggalkan pekerjaan alam melaksanakan tugas-lugas kepengurusan SP-PLN sesuai prioritas yang ditetapkan olen SP PLN dengan tidak membebaskan yang bersangkutan dari tugas dan tanggung jawabnya oi Perseroan, a (2) Perseroan memberikan bantuan penyediaan ruangan dan fasiltas Kantor / sekretariat yang layak Untuk kegiatan-kegiatan S®.PLN, BAB IV HUBUNGAN KERJA Bagian Pertama Rekrutmen Pegawai Pasal 8 (1) Rekeuimen Pegawal dilakukan untuk mengis) fornasi tenaga kerja berdasarkan kebutuhan Persoroan Tei Tee (2) Rekrutmen Pegawai sebagaimana dimaksud ayal (1), dilakukan secara terbuka dengan terlobih dahulu mengutamakan seleksi sesuai kompetens! yang dibutuhkan Perseroan. (8) Rekrutmen Pagawai diatur lebih lanjut melalui Keputusan Orreksi, dengan terlebin dahulu meminta masukan dari SP PLN melalui LKS Bipartt. Bagian Kedua Jabaian Pegawai Pasal 9 (1) Setiap Pegawai diangkat dalam jabatan tertentu, (2) Jenis javatan tordiri atas a, Jabatan struktural », Jabatan fungsional. (@) Setiap jabatan dinargai dengan grade atau level Kompetensi sebagai dasar pembinaan imbal jasa secara seimbang dan wajar sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya (4) Pengangkatan Pegawai dalam jabatan dilakukan berdasarkan formmasi jabatan dan formas! tenaga kerja yang tolah ditetapkan oleh Perseroan. Bagian Ketiga Penempatan Pegawal Pasal 10 (1) Penempatan Pegawal ditentukan berdasarkan kebututian Perseroan sesuai dengan formasi jabatan dan formas tenaga kerja yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kesesuaian antara kebutunan kompetensi jabatan dengan kompetensi Pegawal (2) Penempatan Pegawai ditetapkan, sebagai berikut a. Pegawai yang pengangkatannya menjad! wewenang PLN Pusat ditempatkan di seluruh wilayah Fepublik Indonesia; b. Pegawai yang pengangkatannya menjadi wewenang Unit PLN ditempatkan di tingkungan kerja Unit PLN yang bersangkutan, Bagian Keompat “Tugas Karya Pasal 11 (1) Untuk kepentingan Perseroan dan sebagai upaya pembinaan kompetensi, Pegawai dapat Gitugaskaryakan ke Instansi ai luar Perseroan, termasuk Koperasi Pegawai dan Yayasan rll Perseroan atas persotujuan Pegawai yang bersangkutan (2) Selama ditugaskaryakan, Pegawai yang bersangkutan tetap dibina olen Perseroan dan hak:haknya diberikan sebagaimana ketentuan Perseroan, rr ] ia f aE Bagian Kelima Mutasi Pasal 12 (1) Mutasi ditakukan pada Jenis Jabatan yang sama atau lintas Jenis Jabatan setelah memenuhi persyaratan, (2) Mutasi sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) terdiriatas: @) Promos! morupakan ain tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan Kebutunan Kompetens! Jabatan dan persyaratan Level Kompetensilebit tinggi. (4) Flotasi merupakan alin tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang momilki persyaratan Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan Level Kompetensi yang sama, termasuk alih tugas yang menempatkan Pegawai pada Jenjang Jabatan yang lebih rendah karena keterbatasan formasi jabatan dan atau karena kebutuhan crganisasi Perseroan yang tidak menyebablan pegawai mengalami penurunan Grade dengan persetujuan Pegawai yang bersangkulan, (6) Demosi merupakan ih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan Kebuluhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi yang lebih rendah, tetap! tidak menyebabkan pegawai mengalami penurunan Grado. (6) Mutasi yang dilakukan terhadap Pegawai yang menjabat Pengurus SP-PLN agar dikomunikasikan teriebin dahulu dengan pihak Serikat Pekerja. Bagian Keenam Pelaksanaan Mutasi Jabatan Pasal 13 (1) Pegawai yang melaksanakan mutasi jabatan diberikan kesempatan untuk melaksanakan orientasi keorla di Unit PLN yang baru paling lambat 1 (satu) bulan setelah kepulusan mutasi jabatan clterima Gan apabila dalain kurun 1 (satu) bulan tidak dilaksanakan, maka hak untuk melaksanakan orientasi kerja menjadi gugur. (@) Dalam hal penundaan atau keterlambatan orientasi kerja tersebut disebabkan Karena Kepentingan dinas yang penting dan mendesak, harus dinyalakan oleh Pegawai pada jenjang jabatan Manajemen ‘Atas di PLN Pusat atau oleh pimpinan PLN Unit yang bersangkutan. (@) Pelaksanaan ofientasi kerja yang penting dan mendesak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilaksanakan paling lambat 1 (salu) bulan terhitung sejak kepentingan dinas berakhie: 1 ayat (1) paling fama 15 (ima belas) (a) Lamanya masa orientasi kerja sebagaimana dimaksud dalar hari kerja dan dilaksanakan sekaligus. (6) Mutasi jabatan wajib claksanakan paling lama 1 (satu) bulan sejak Pegawai menerima Keputusan mutas! jabatan. (6) Pegawai dan/atau Pejabat yang menyebabkan Keterlambatan pelaksanaan mutasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (5), dapat dixenakan sanksvhukuman disiplin. PRI TS w agian Ketujuh Mutasi Jabatan Alas Perimintaan ondith Pasal 14 (1) Pegawai dapat mengalukan permohonan mutas' jabatan atas permintaan sendin, apabila a. Mengikutt IstriSuami yang dipindahkan ke kota lain di luar tempat kedudukan, b. Karena alasan keschatan yang direkomendasikan oleh dokter Perseroan. (2) Mutasi jabatan atas permohonan sendir, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hurut a harus ‘memenuhi persyaratan sebagai berikut Masa kerja di Perseroan paling sedikit § (lima) tahun terus menerus, Di Unit PLN penerima tersedia formasi: ‘Semua biaya akibat mutasi jabatan alas permintaan senditi menjadi tanggung jawab Pegawai yang bersangkutan; ©, Mutasi jabatan atas permintaan senditi paling banyak 2 (dua) Kali solama menjadi Pegawa’ b. Masa kerja pada peringkat jabatan terakhir paling sedikit 2 (dua) tahun, 4 (@) Perseroan harus menjawab permohonan mutasi Pegawai atas permintaan sendii paling lama 30 (tiga pulub) hari kerja sejak permohonan ditenma, (4) Mutasi jabatan atas permintaan senditd sebagairmana dimaksud dalam ayal (1) hurut b, dapat dilaksanakan lanpa memperhatikan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dengan ketentuan biaya perjalanan pindah diberikan oleh Perseroan. Bagian Kedolapan ‘Tempat dan Lingkungan Kerja Pasal 15 (1) Tempat kerja, yaity suatu tempat di mana pada umumnya pekerjaan diselenggarakan Lingkungan Kerja, yaitu tempat kerja di lingkungan Perseroan alau lingkungan di luar Perseroan 2 yang telah ditelapkan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan tersebut BAB V PENGHASILAN PEGAWAI Bagian Pertama Sistern Penghasilan Pasal 16 (1) Pegawai diberikan Penghasilan Tetap dan Penghasilan Tidak Tetap, {2) Perseroan berupaya meningkatkan Penghasiian Pegawai di atas P50 dari perusahaan terbaik a Indonesia atau misimum 2% setiap tahun dengan mempethatixan survai imbalan dan Kemampuan Porseroan sorta pencapaian target kinerja Perseroan, 2) Penyesuaian atas besaran gaji dasar yang dipakai sebagai Penghasilan Oa: adalah minimum 2% seliap tahun, sar Pensiun (PROP) PRN TS TH Bagian Kedua Penghasilan Selama Sakit Pasal 17 (1) Pegawai yang menjalan’istiahat karena sak, penghasilannya tetap dibayarkan sebagai bevikut Selama 6 (enam) bulan pertama, diberikan Penghasilan Teiap: Pada bulan ke 7 (lujuh) sampai dengan bulan ke 9 (sembilan), diberikan Penghasilan Tetap sebesar 80 % (delapan puluh perseratus); c. Pada bulan ke 10 (sepuluh) sampai dengan bulan ke 12 (dua belas). diberikan Penghasilan Tetap sebesar 60 % (enam puluh perseratus). Pegawai yang menjaiani istiahat Karena sakit, Penghasilan Tidak Tetap yang terkait dengan Jabatan dibayarkan hanya untuk 1 (satu) bulan pertama, sedangkan untuk buian ke 2 (dua) dan Selorusnya tidak diperikan, sampai dengan yang bersangkulan kembal bertugas dan menempalt posisi semula @ (Cuti sakit pada tahun ke 2 (ua) dalam hal cuti sakit tersebut memerlukan perpanjangan cut: yang ‘Gnyatakan dengan sural _Keterangan Majelis Penguii Kesehatan yang menerangkan bahwa penyakitnya masin dapat disembunkan, viberikan Penghasilan Telap sebesar 60 % (enam puluh perseratus). 3) (4) Pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit selama 24 (dua puluh empat) bulan berturutturut yang Gnnyatakan dengan surat Keterangan Majelis Penguji Kesehatan atau Tun Dokter yang ditunjuk Porseroan bahwa yang bersangkutan dinyatakan tidak mampu bekerja Karena sakit (pemeriksaan Glakukan secara periodik), maka yang bersangkulan diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai dengan mendapatkan hak-hak sesuai ketentuan yang berlaku di Perseroan, Bagian Ketiga Penghasilan Pegawal Selama Penahanan Pasal 18 (1) Pegawai yang ditahan pihak berwajib untuk keperiuan penyidikan dan atau pemeriksaan di persidangan pengadilan Karena disangka atau didakwa melakukan tindak pidana, maka mulai saat penananan tersebut, Pegawai yang bersangkutan berstatus sebagai Pegawai dalam masa penahanan oleh pihak yang berwajb, (2) Selama Pegawai dikenakan penahanan, pembayaran penghasilan ditentukan sebagai berikut ‘a. Penahanan sampai dengan waktu 6 (enam) bulan, hanya wiberikan Penghasian Tetap, terhitung sojak tanggal 1 bulan berkulnya Pegawai ditahan. b, Penahanan untuk waktu lebih dari 6 (enam) bulan, pembayaran penghasilan dihentkan, Dalam hal putusan pengadiian atau hasil penyidikan, Pegawai dinyatakan tidak bersalah maka yang bersangkutan harus direhabiltasi dan hak atas Penghasilan Tetapnya dikembalkan sesual ketentuan yang berlaku terhitung sejak tidak masuk bekerja Karena ditahan. 0) (4) Dalam hal penahanan sebagaimana dimaksud dalam aya! (1) akibat dari kecelakaan tall lintas, maka Serikat Pekerja dan Manajemen yang mempunyai bukti-bukti cukup bahwa kecelakaan lal fintas tersebut bukan karena kesalahan Pegawai yang bersangkutan, maka Penghasilan Tetapnya selama penahanan dibayar secara penuh paling lama selama t (satu) tahun Bagian Keompat sn Pegawai Selama Cuti Penghai Pasal 19 (1), Pegawai yang menjalani cuti, Penghasilan Tetapnya dibayarkan (2) Pogawai yang menjalani cut, Penghasilan Tidak Tetap yang terkait dengan Jabatannya dibayarkan sebagai berikut : ‘a. Selama 1 (satu) bulan pertama, diberikan Penghasilan Tidak Tetap; b. Pada bulan ke 2 (dua) dan seterusnya tidak diberikan, sampai yang bersangkutan kembali bertugas dan menempati posisi semula. BAB Vi PEMBINAAN PEGAWAI Bagian Pertama Umum Pasal 20, (1) Pembinaan Pegawai termasuk Pegawai Tugas Katya bertujuan untuk ‘a. Mendorong profesionalisme Pegawai; b. Memelihara dan mengembangkan motivasi dan ketenangan kerja ¢. Memelihara dan mengembangkan kemampuan dan produktivtas Kerja, 4. Mercipakan, memetnara dan mengombangkan sap dan disiplin kerja serta kesetiaan kepada fc. Memberikan kepastian adanya pengembangan karir Pegawai 1. Memberikan kesempatan pengembangan karir Pegawai Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pembinaan Pegawai cilakukan melalui 2 Pendidikan dan pelatinan; Pembinaan kari, Penilaian unjuk kerja Pegawai; Pemberian penghargaan; Ponegakan ketontuan-ketentuan Peraturan Disiplin Pegawai: Penjatunan sanksi bagi yang melanggar Peraturan Disiplin Pegawal Bagian Kedua Pendidikan dan Pelatinan Pasal 21 jahuan, Kemampuan dan ketrampilan (1) Pendidikan dan Petatinan dityjukan untuk meningkatkan pencet wikan jasa serta sikap Pegawai agar dapat menjamin pelaksanaan tugas Perseroan dalam member pelayanan kepada masyarakat secara berdayaguna dan berhasilguna (2) Pendidikan dan Pelatinan keselamatan & kesehatan kerja wajb diberikan kepada Pekeria yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berpotensi bahaya: peed \ 4 = (3) Pendidikan dan Pelathan difaksanakan berdasarkan programm Perseroan dan/atau usulan atasan Pegawai dan/etau Pegawai, sesusi xebutunan yang menut jang pengembangan kanir Pegawai yang bersangiutan dan sesuai dengan kepentingan Persercan, Informasi Pendidikan dilaksanakan secara transparan kepada Pegawai dalam wakty yang to memungkinkan untuk melakukan persiapan pendidikan. (6) Hasil yang dicapai dalam Pendidikan dan Pelatihan termasuk pendidikan dengan dana swadaya dipakai sebaga! salah salu pertimbangan dalam pembinaan kari Pegawal (6) Pendidikan waiib diberikan pula kepada Pegawai yang akan memasuki masa pensiun sesuai dengan rminat dan keinginannya untuk dua tahun terakhir masa Kkerjanya, bila Perseroan tidak dapat menyediakan pendidikan tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan pendigikan dh luar Perseroan dengan biaya yang selara dilakukan oleh Perseroan dan menjadi tanggung jawab Perseroan dengan mekanisme sesuiai dengan ketentuan yang berlaku pada saat PXB cilandatangani Bagian Ketiga Pernbinaan Karir Pasal 22 Pembinaan karir ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada Pegawai untuk meningkalkan kontribusinya pada Perseroan, dan dilaksanakan berdasarkan kompetensi dengan mempethatikxan apresiasi Pegawai, « Pengangkatan Pegawai dalam jabatan dilakukan selelah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk jabatan tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku di Perseroan, dengan cara berjenjang yang transparan dan objektt, 2 Pembinaan karir Pegawai merupakan tanggung jawab dari a. Atasal b. Pegawai yang bersangkutan: ©. Pejabal yang menangani SOM. (4) Pagawai mendapatkan hasi! penilaian kinerja pada setiap periode penilaian, @ Bagian Keempat Penilaian Unjuk Kerja Pegawai Pasal 23 Penilaian unjuk kerja Pegawai dimeksudkan untuk memberian penghargaan bagi Pegawai selama a bekerja di Perseroan sesuai ketentuan yang berlaku (2) Unjuk kerja Pegawai dalam aktivitasnya sebagai Pengurus SP-PLN, dimasukkan sebagai salah satu Penugasan ke Samping untuk Penilaian Unjuk Kerja Pegavai yang bersangkutan, berdasarkan ‘masukan dari Pengurus SP-PLN. Bagian Kelima Pomberian Penghargaan Kesetiaan Kerja Pasal 24 Setiap Pegawai yang berprestasi dan atau telah menunjukkan kesetiaan kerja Kepada Perseroan, Giberikan penghargaan yang terdii alas ‘a, Penghargaan Kesetiaan Kerja 2 (dua) wind; b. Penghargaan Kesetiaan Kerja 3 (tiga) windy, ©, Penghargaan Kesetiaan Kerja 4 (empat) windu (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberitan dengan ketentuan a. Penghargaan Kesetiaan Kerja 2 (dua) windy diberikan kepada Pegawai yang telah bekeria secara tefus menerus di Perseroan solama 16 (enam belas) tahun termasuk saat berstatus sebagai Tenaga Harian atau Calon PegawayPegawai Dalam Masa Percobaan; b. Penghargaan Kesetiaan Kerja 3 (tiga) windu diberkan kepada Pegawai yang bekerja secara torus menerus di Perseroan selama 24 (dua puluh empal) tahun termasuk saat berstalus sebagai Tenaga Harian atau Calon Pegawai /Pegawai Daiam Masa Percobaan; . Penghargaan Kesetiaan Kerja 4 (empal) windu diberikan kepada Pegawai yang telah bekerja ‘secara terus menerus di Perseroan selama 32 (tiga puluh dua) tahun termasuk saat berstalus sebagai Tenaga Harian atau Calon Pegawai/egawai Dalam Masa Percobaan, (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud daiam ayat (2), ditetapkan sebagai benkut a. Diterikan datam bentuk piagam dan uang yang dibayarken pada saat jatuh tempo; . Besaran ang sebagaimana dimaksud huruf a di atas adalah sebagai berikut 4) Penghargaan Kesetiaan Kerja 2 (dua) windy, sebesar 2 (dua) kali penghasilan bulan pada ‘saat jatuh tempo, 2) Penghargaan Kesetiaan Kerja 3 (tiga) wind, sebesar 3 (tiga) kali penghasilan bulan pada ‘saat jatuh tempo; 3) Penghargaan Kesetiaan Kerja 4 (empal) windu, sebesar 4 (empat) kali penghasilan bulan pada saat jatuh tempo. (4) Bagi Pegawai yang berhak atas penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), apabila pada ‘saat jaluh tempo pemberian penghargaan sedang menjalani hukuman disiplin, masa hukuman disiplin tidak mengurangi masa kerja, pemberian penghargaan yang bersangkutan selesai menjalani hukuman disiplin atau penghargaan lersebut tidak dapat diberikan dalam hal yang bersangkutan setelah menjalani hukuman disiplin berhenti bekerja atau pensiun. BAB Vil DISIPLIN PEGAWAI Pasal 25 Peraturan Disiplin Pegawai yang terdiri dari Ketontuan Disiplin Pegawai, Kewajban Pegawai, Larangan Pegaviai, Klasiikasi Pelanggaran Disiplin, Jenis Hukuman Disip!n, dan Prosedur Penjatunan Hukuman Disiplin dan lain-lain sesual Lampiran PKB 2010-2012. . BAB Vili TATA TEATIS. Bagian Pertama Waktu Kerja, Pasal 26 (1) Waktu korja di Perseroan ditetapkan dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yaltu 7 (tujun) jam satu hari alau 8 (delapan) jam satu hari dan tidak melebini 40 (empat uluh) jam dalam 1 (satu) minggu. (2) Waktu istiahat tidak ternasuk waktu kerja dan tidak dihitung sebagai jam keria, Untuk pokerjaan yang memerlukan kesinambungan kerja secara bergilr (shit) serta yang menyargkut hak-hak pegawai shift diatur dan diletapkar. olen Direksi Perseroan, disesuakan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) @ (a) Waktu dimulai dan berakhienya jam kerja ditetapkan sesuar dengan kebutuhan Unit PLN masing: masing, Bagian Kedua Kerja Lembur Pasal 27 (1) Perseroan dapat menugaskan Pegawai bekerja melebihi waktu kerja yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan kelebihan waktu lersebut dianggap sebagai kerja tembur. Kerja lombur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang mendesak harus diselesaikan di luar jam kerja resmi dan atau pada hari-hari hour resmi yang ditetapkan oleh Pemerinta, a (@) Kerja lembur dilakukan atas porintah pejabat berwenang dan bertanggung jawab atas hasil ppekerjaan yang dilemburkan dengan menerbitkan surat perintah kerja femur. (4) Pegawai dengan grade Basic 3 dan Basic 4 apabila molakukan kerja lembur paling sedikit 1 (satu) jam penuh diberikan vang lembur sesuai jumlah jam kerja lembur yang dilaksanakan, besarnya sebagai berikut ‘a. Uang lombur 1 (satu) jam besarnya adalah 1/173 x Penghasilan Tetap per bulan: b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja biasa, maka ang lembur untuk tlap kerje lemnbur cibayarkan sebagai berikut 41) Untuk 1 (satu) jam pertama 2) Untuk setiap am selanjutny 4,5 x vang fembur 1 (satu) jam x ang lembur 1 (satu) jam ¢. Apabila kerja tembur dilakukan pada hari ibur resmi, maka ang lembur untuk tiap jam kerja lemibur dibayarkan sebagai berikut 1) Untuk seminggu 5 (lima) hari kerja Gumlah jam kerja sehari 8 jam) ‘a)Setiap jam kerja lembur dalam 6 (delapan) jam = 2 x wang fembur 4 (satu) jam b) Jam pertama setelah 8 (delapan) jam = 3 x uang lembur 1 (satu) jar ) Jam kedua dan selebihnya setelah 8 (celapan) jam = 4 x uang lembur t (Satu) jam sehari 7 jam), untuk hari Senin ~ Kamis 2) Untuk seminggu 6 (enam) hari kerja (umlah jam ker dan Sabtu atau 5 (lima) jam untuk hari Jum’at 16 ‘a). Setiap jam kerja lembur dalam 7 (Iujuh) jam untuk hari Senin ~ Kamis atau 5 (lima) jam Untuk hari Jumat = 2 x wang lembur 1 (satu) jam b) Jam pertama setelah 7 (tujuh) jam untuk hari Senin ~ Kamis atau § (lima) jar untuk hari ‘Sum'at = 3 xuang lembur 1 (satu) jam ¢) Jam kedua dan selobihnya setelah 7 (lujuh) jam untuk hari Senin ~ Kamis atau § (lima) jam untuk hari Jum’at = 4x uang lembur 1 (satu) jam (6) Uang lembur dibayarkan sekaligus setiap bulan, yaitu pada bulan borkutnya setelah kerja tembur dilaksanakan, (6) Pegawai dengan yang melaksanakan kerla lembur sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), apabila moiewati jam makan diberikan makan lembur. (7) Jumlah waktu kerja lembur dalam 1 (satu) bulan tidak boleh metebihi 60 {enam puluh) jam, sesual {dengan ketentuan peraturan porundang-undangan yang berlaku. Baglan Ketiga Keselamatan Kerja dan Periengkapan Kerja Pasal 28 ) Setiap Pegawai wajib memahami fungsi keselamatan dan Kesehatan kerja termasuk fungst keselamatan umum, keselamatan instalasi, dan fungsi keselamatan lingkungan, yaitu sebagai lisaha untuk melindungi terhadap terjadinya kecelakaan dinas (kecelakaan Kerja, penyakit akibat kerja dan kecelakaan dias lainnya), Kecolakaan tenaga kerja bukan Pegawai, kecolakaan masyarakat uum dan kerusakan/kerugian aset Perseroan akibat kecelakaan dan Kesehatan kerja yang c (2) Setiap Pegawai wajib mentaatimemenuhi ketentyan keselamatan berlaku. (3) Sotiap Pegawai wajiy menjaga keselamatan dirinya dan Pegawai lainnya. (4) Setiap Pegawai wajid mentaatiimemenuhi persyaratan dan prosedur kerja, menggunakan alat polindung dir, peralatan keselamatan kerja lainnya dan perlengkapan kerja pada waktu frolaxsanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya, di bawah pengawasan Pengawas Pekerjaan. (9) Pegawai wali merawat alat pelindung dir, peralatan keselamatan kerja lainnya dan perlengkapan kerja (6) Perseroan wajib menyediakan persyar Procedure), alal polindung dit, peraiatan menetapkan Pengawas Pekerjaan untuk melaksanakan peker (7). Perseroan wali menjaga alat dan poralatan kerja agar selalu dalam keadaan laik pakal dengan mengadakan pengujan secara berkala/sesual Ketentuan yang berlaku, fan dinas bagi seluruh Pegawai, pakaian erlaku flan kerja, prosedut kerja/SOP (Standard Operation ikeselamatan kerja lainnya dan perlengkapan Kerja serta jaan yang berpotensi bahaya, (8) Porseroan wajib memberikan tanda pengenal dan pakal kerja bagi Pogawal yang bekerja di instalasi dan wajb dipakai sesual ketentuan yang b (2) Perseroan wajib memberikan okstra vooding bagi Pegawal yang bertugas di tempat Kerla, yang boresko. terhadap Kesehatan danjatau yang bekerja secara berglir (sinft) dan harus dimakan/diminurn dl tempat ker) (10) Pegawai dilarang menggunakan alat pelindung divi, peralatan kerja Iainnya dan periengkapan Keria untuk kepantingan pribadi (11) Dalam hal Pegawai menemui hal-hal yang dapat mengancam keselamatan Pegaw Perseroan, agar molaporkan kepada atasan. fai maupun | " BAB IX cur! Bagian Pertama Jenis Cutt Pasal 23 (1) Setiap Pegawai, setelan memenuhi persyaratan berhak atas isliahat sesuai ketentuan yang berlaku di Perseroan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Cut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas a. Cul tahunan; b. Cutibesar; ©. Cuti bersaiin, (8) Selain Cuti, Pegawal mendapat jn tidak masuk kerja Karena a. Istiahat karena sakit, b. Gugur kandungan dan Haid; tin karena alasan penting ._ ign di luar tanggungan Perseroan, (4) Pejabat yang berwenang memberikan cuti sebageimana dimaksud ayat (2) dan ayat (2) adalah sebagal berikut fa. Bagi pegawai di lingkungan PLN Pusal, ofeh atasan langsung Pegawai yang bersangkutan serendah-rendahnya Manajor atau pejabat yang setingkat b, Bagi pegawai di lingkungan PLN Unit dan Unit Pelaksana, olen atasan langsung Pegawal yang bersangkutan serendah rendahnya Asisten Manajer atau oejabal yang setingkat; ¢, Bagi pegawai di lingkungan PLN Sub Unit Pelaksana, oleh Kepala Sub Unit/Manajer Sub Unit Polaksana. (6) Pejabat yang berwenang memberikan jjin di luar tanggungan Perseroan adalah Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Bagian Kedua uti Tahunan Pasal 20 (1) Cuti tahunan diberikan kepada Pegawal yang tolah bekerja paling sedikit 1 (satu} tahun torus menerus ai Persevoan mulai tanggal diangkat sebagai Peawai dalam masa percobaan, lamanya culitahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja untuk setiap tahun. (2) Pegawai dijinkan untuk tidak masuk bekerja Karena alasan pribadi yang penting selama 1 (satu) hari dalam 1 (satu) bulan dan tidak diperhitungkan dengan hak cul tahunan. (@) Pegawai yang berhak atas cuti tahunan diberikan tunjangan cuti tahunan sebesar 1 (satu) kali Penghasilan Tetap pada bulan jatuh tempo hak cui tahunan. Te yyw WW Bagian Ketiga Cut Besar Pasal 31 (1) Cut besar diberikan kepada Pegawai yang telah bekerja paling seaikit 6 (enam) tahun terus, menerus di Perseroan mulal tanggal diangxat sebagai Pegawai dalam masa percobaan. (2) Hak cuti bosar yang kedua dan seterusnya diberikan kepada Pegawai setelan 6 (enam) tahun bekerja lerus menerus di Perseroan, tehitung mulai tanggal jatuh tempo cuti besar sebelumaya, uti besar sebesar 4 (empat) kali (8) Pogawai yang bethak atas cuti besar diberikan tunjangan jaksudkan sebagai bekal refreshing Penghasilan Tetap pada bulan jatuh tempo cuti besar, yang di (penyegaran) bersama keluarganya (8) Tunjangan cuti besar sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dibayarkan paling tambat tanggal 1 bulan berkutnya bulan jatuh tempo cuti besar, dengan ketentuan tunjangan cut tahunan pada tahun tersebut tidak dibayarkan. (6) Lamanya cuti besar adalah 9 (tiga) bulan, dengan ketentuan Pegawal yang masih berhak atas cut besar, hak cutl tahunannya menjadi qugur. ik menetapkan hak cull besar adalah (6) Hathal yang tidak diperhitungkan sebagai masa kerja uf sebagai berikut ‘a. Istirahat karena sakit selama lebih dari 3 (tiga) bulan b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai (skarsing): , fjin di uar tanggungan Perseroan. (6) dapat diaksanakan baik sekaligus atau secara n kurun waktu sampai dengan 2 (dua) pat t (satu) bulan (7) Cuti besar sebagaimana dimaksud dalam ayat bertahap paling sedikit 15 (lima belas) hari kalender, dala tahun berikutnya sejak tanggal jatuh tempo cuti Desar, dan harus diajukan paling cer sebeluin pelaksanaan cuti besar. Bagian Keempat stirahat Saki Pasal 32 (1) Pegawal yang menderita sakit berhak atas istrahat karena sak (@) Pegawai yang tidak masuk bekerja Karena sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hart kerja harus ‘memberitanukan kepada atasan langsungnya fak masuk bekerja karena sakit selama 3 (tiga) sampai dengan 14 (empat belas) (8) Pegawai yang tid Jangsung dengan melampirkan surat han kalender, harus memboritahukan kepada atasan keterangan dokter. 15 (lima betas) hari sampai dengan 6 fangsung dengan melampirkan surat i istahat Karena Saki. (4) Pegawai yang tidak masuk bekerja karena sakit selama (enam) bulan harus memberitahukan kepada atasan keterangan dokter yang menyatakan perlunya perpanjangat Pasal 33 (1) Pegawai yang menjalani istrahat Karena sakit dapat diperpanjang sampai dengan paling lama 2 {dva) tahun apabila secara periodik diy) olen Dokter Majelis Penguy Kesehatan dan dinyatakan bahwa penyakitnya masih memerlukan perawalan lebin lanjut. RETO yee (2) Dalam hat setelah istirahat karcna sakit selama 2 (Sua) tahun lernyata belum sembuh, Pegaws tersebut ciberhentikan dengan hormat Karena uzur/cacal dengan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku. Bagian Kelima Haid dan Gugur Kandungan Pasal 34 (1) Pegawai wanita tidak boleh divajibkan bekorja pada hari pertama dan hari kedua waktu haid. (@) Pegawai wanita yang mengalami qugur kandungan dapat diverikan istranat paling lama 1.5 (satu setengah) bulan dengan menerima penghasiian penuh. Bagian Keenam ‘Cut Bersalin Pasal 25 (1) Cuti bersatin diberikan untuk persalinan pertama, Kedua dan ketiga dlilaksanakan berdasarkan perkirzan persalinan dari Dokter/Bidan, selama 3 (tiga) bulan. (2) Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin, hak cut tahunan pada tahun yang bersangkutan menjadi qugur. Bagian Ketujuh Hak Menyusu’ Anak Pasal 36 yang anaknya masin menyusu harus diberi Kesempatan sepalutnya untuk Setiap Pegawai Perempuan du harus dilakukan selama waklu kerja dengan ketentuan diiaksanakan 4 manyusui anaknya, jika hal lingkungan tempat kerja. Bagian Kedelapan jin Karena Alasan Penting Pasal 37 |jin karena alasan penting diberikan kepada Pegawai, apebila Pegawai yang melangsungkan pernikahan, Pegawai mengawinkan anaknya, anggota keluarga meninggal dunia yaitu Isir/Suami, orangtua/mertua atau anak diberikan cuti selama 3 (tiga) havi kerja Gan untuk pelaksanaan di luar tempat kedudukan yang mercerlukan waktu untuk perjalanan dapat ditamban lamanya perjalanan paling banyak 12 (dua bolas) hari b. Saudara kandung Pogawai melangsungkan pernikahan, Istri Pegawai melahirkan anak, anak Pegawai dikhitan, membaptiskan anak dan saudara kandung Pegawai meninggal dunia, diberikan Cutt selama 2 (dua) hati kerja dan apabila dilaksanakan di luar tempat Kedudukan yang memerlukan wakty untuk perjalanan dapat ditambah famanya perjalanan paling lama 12 (dua belas) hari ¢. Bagi Pegawai yang sudah mengambil jin Karena alasan penting sebagaimana hurut a. hak tidak maguk Kerja sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 ayat (2) pada bulan yang bersangkutan tersebut gugur. 4d. Melaksanakan ibadah haji

You might also like