You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 8, Nomor 5, September 2020


ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN DURASI, FREKUENSI, GERAKAN REPETITIF DAN POSTUR


PERGELANGAN TANGAN DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA VIOLINIS
CHAMBERSTRING ORKESTRA

Fadhila Agung Farahdhiya1*, Siswi Jayanti2, Ekawati2


1 Mahasiswa Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Diponegoro
2 Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

*Corresponding author : farahdhiiya20@gmail.com

ABSTRACT
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is symptomatic compression neuropathy of the median nerve at the
level of the wrist, which characterized by pain, tingling and numbess in the distribution of the median
nerve (thumb, index finger, middle finger and the radial side of the ring finger). The violinist position
demands rotation of the neck and shoulders, removal of both arms and maximum supination of the left
arm which can caused inflammation of the muscles in the shoulders, arms and wrists at risk of Carpal
Tunnel Syndrome (CTS). The purpose of this research was to analyze the association between duration,
frequency, repetitive motion and wrist posture with Carpal Tunnel Syndrome on Chamberstring
Orchestra Violinist. This research was a quantitative research with cross sectional study approach. This
research using Phalen’s Test and Tinel’s Sign to find out incidence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS),
BCTQ Questionnaires Boston Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire) to describe subjective
symptoms, and Rapid Upper Limb Assessment (RULA) to measure wrist posture. The population and
sample in this research were 15 violinist. Based on statistical tests using Fisher Exact, there was an
association between repetitive motion in the right (p value = 0,009) and left (p value = 0,011) hand with
Carpal Tunnel Syndrome (CTS). While normal duration (p value = 0,505), worked from home duration
(p value = 1,000), normal frequency (p value = 0,229), worked from home frequency (p value = 0,081),
right hand wrist posture (p value = 0,229) and left hand wrist posture (p value = 1,000) had no association
with Carpal Tunnel Syndrome (CTS). The violinists should stretch the wrists before and after playing
also improve the violin playing technique.

Keywords : Carpal Tunnel Syndrome, Violinist, Repetitive Motion

657
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN dengan pelatih pada pukul 18.00 – 21.00.


Musik dan masyarakat merupakan Chamberstring Orkestra terkadang dapat
sesuatu yang saling terkait. Memainkan alat melakukan latihan setiap hari apabila ada
musik menuntut gerakan pada jari, tangan, kaki konser atau mengisi acara tertentu terutama
maupun bagian tubuh lainnya. Adanya aktivitas dalam waktu dekat.
fisik yang muncul pada saat memainkan alat Berdasarkan hasil studi pendahuluan,
musik dapat memicu ketegangan otot jari dan ditemukan bahwa terdapat risiko kejadian
lengan.1 Posisi bermain para musisi yang kerap Carpal Tunnel Syndrome pada violinis
diabaikan dapat mengakibatkan munculnya Chamberstring Orkestra. Risiko tersebut
gangguan musculoskeletal, diantaranya adalah diantaranya yaitu adanya gerakan repetitif dan
Carpal Tunnel Syndrome. postur janggal yang dilakukan para violinis.
Carpal Tunnel Syndrome adalah kondisi Keluhan – keluhan Carpal Tunnel
pergelangan tangan yang mengalami Syndrome yang muncul saat dilakukan
gangguan tepatnya pada terowongan sempit wawancara kepada 6 violinis diantara lain
atau kanal, ditandai dengan gejala nyeri, kesemutan, mati rasa, nyeri berkelanjutan,
kesemutan dan kebas pada jari – jari terutama pembengkakan pada pergelangan tangan dan
pada ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah penurunan kemampuan tangan serta lengan
maupun tangan di daerah saraf nervus saat menjalankan aktivitas.
medianus. Sindrom ini terjadi karena
meradangnya jaringan di sekitar saraf METODE
medianus yang dapat mengganggu fungsi Penelitian ini merupakan penelitian
motorik. Gejala awal masih berupa gangguan kuantitatif dengan rancangan observasional
sensorik, sedangkan gangguan motorik akan analitik yang menggunakan desain studi cross-
terjadi apabila kondisi sudah pada kategori sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
lanjut. 2,3 semua violinis Chamberstring Orkestra
Data National Health Interview Study berjumlah 25 orang. Penentuan sampel
(NIHS), prevalensi Carpal Tunnel Syndrome menggunakan sistem total sampling dimana
yang dilaporkan mencapai 2,6 juta. Di Amerika sampel diambil dari seluruh populasi yaitu
Serikat kejadian Carpal Tunnel Syndrome sebanyak 15 orang. Adanya keterbatasan
diperkirakan terdapat 1 – 3 kasus per 1000 penelitian karena pandemi COVID-19 serta
orang setiap tahunnya dengan prevalensi metode penelitian yang dilakukan secara daring
sekitar 50 kasus dari 1000 kasus pada populasi mengakibatkan berkurangnya jumlah sampel
umum. Prevalensi kejadian Carpal Tunnel penelitian.
Syndrome di Indonesia belum diketahui karena Instrumen yang digunakan pada
belum ada survei yang dilakukan.4 penelitian ini adalah kuisioner BCTQ (Boston
Biola merupakan salah satu alat musik Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire) untuk
string yang sangat melibatkan pergerakan pada mengetahui keluhan subjektif dari tingkat
tangan dan jari. Posisi pemain biola menuntut keparahan dan kecacatan, Phalen’s Test dan
pada rotasi leher dan bahu, pengangkatan Tinel Sign untuk pemeriksaan Carpal Tunnel
kedua lengan dan supinasi maksimum pada Syndrome, dan RULA (Rapid Upper Limb
tangan kiri yang dapat menyebabkan radang Assessment) untuk menghitung postur
pada otot baik di bahu maupun lengan. pergelangan tangan.
Chamberstring Orkestra adalah Variabel bebas pada penelitian ini
sebuah grup kumpulan dari mahasiswa adalah durasi, frekuensi, gerakan repetitif dan
Universitas Negeri Semarang yang memainkan postur pergelangan tangan. Variabel terikat
alat musik string. Berdiri pada tahun 2015 pada penelitian ini adalah kejadian Carpal
jumlah anggota Chamberstring Orkestra Tunnel Syndrome. Analisis data menggunakan
sekarang sebanyak 29 orang terdiri dari 25 uji chi square fisher exact dikarenakan jumlah
pemain biola, 2 pemain viola dan 2 pemain sampel <20. Hasil akan menunjukkan
cello. Chamberstring Orkestra turut hubungan apabila nilai signifikasi lebih kecil dari
berpartisipasi dalam beberapa konser, baik nilai alpha (p-value <0,05).
konser pribadinya maupun konser yang
diadakan oleh pihak lain. Chamberstring
Orkestra juga banyak menjadi pengisi acara di
beberapa event baik di dalam kota maupun di
luar kota. Chamberstring Orkestra biasanya
melakukan latihan rutin sebanyak 2 – 3 kali
setiap minggunya sesuai hari yang disepakati

658
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel.1 Rekapitulasi Tabulasi Silang dan Hasil Hubungan Variabel Bebas dengan Kejadian Carpal
Tunnel Syndrome (CTS)
Kejadian CTS
Variabel Positif Negatif Total % p-value
f % f %
Durasi Bermain Normal
Lama (≥3 jam) 7 70 3 30 10 100
0,505
Cukup (<3 jam) 5 100 0 0 5 100
Durasi Bermain WFH
Lama (≥1 jam) 7 77,8 2 22,2 9 100
1,000
Cukup (<1 jam) 5 83,3 1 16,7 6 100
Frekuensi Bermain Normal
Sering ( ≥4kali/minggu) 6 66,7 3 33,3 9 100
0,229
Normal ( <4kali/minggu) 6 100 0 0 6 100
Frekuensi Bermain WFH
Sering ( ≥3kali/minggu) 1 33,3 2 66,7 3 100
0,081
Normal ( ≥3kali/minggu) 11 91,7 1 8,3 12 100
Gerakan Repetitif Kanan
Tinggi (≥ 38kali/menit) 11 100 0 0 11 100
0,009
Rendah (< 38kali/ menit) 1 25 3 75 4 100
Gerakan Repetitif Kiri
Tinggi (≥ 74kali/menit) 9 100 0 0 9 100
0,011
Rendah (< 74kali/ menit) 2 33,3 4 66,7 6 100
Postur Pergelangan Tangan Kanan
Janggal (> 4 Tabel A RULA) 6 66,7 3 33,3 9 100
0,229
Tidak Janggal (≤ 4 Tabel A RULA) 6 100 0 0 6 100
Postur Pergelangan Tangan Kiri
Janggal (> 4 Tabel A RULA) 3 75 1 25 4 100
1,000
Tidak Janggal (≤ 4 Tabel A RULA) 8 72,7 3 27,3 11 100

659
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Hubungan Durasi Bermain Dengan CTS Nissa pada tahun 2015 bahwa tidak ada
Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara durasi kerja dengan keluhan
hubungan antara durasi bermain dengan Carpal Tunnel Syndrome pada mahasiswa
Carpal Tunnel Syndrome pada Violinis fakultas teknik jurusan arsitektur karena
Chamberstring Orkestra baik saat kondisi adanya postur janggal dan break time
normal (p-value = 0,505) maupun saat kondisi sebanyak 5 – 8 kali setiap menit.8 Hasil
WFH (p-value = 1,000). Pada saat kondisi penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
normal responden yang positif CTS lebih yang dilakukan oleh Evanli Risky Lisay pada
dominan yang bermain pada durasi lama tahun 2016 bahwa tidak ada hubungan yang
(70%), begitu pula saat kondisi WFH signifikan antara durasi kerja dengan keluhan
responden yang positif CTS lebih dominan Carpal Tunnel Syndrome pada juru ketik di
yang bermain pada durasi lama (77,8%). kecamatan Malayayang Manado. Hal ini
Adanya penurunan durasi bermain disebabkan karena durasi kerja juru ketik masih
pada dua kondisi tidak berdampak pada dalam bordeline yaitu selama 4 – 8 jam.9
kejadian Carpal Tunnel Syndrome yang Sedangkan hasil penelitian ini tidak
dialami, dimana jumlah responden yang positif sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh
Carpal Tunnel Syndrome masih sama. Fahrurrozi Fiqi Sanjaya pada tahun 2016
Berdasarkan hasil pengukuran keluhan bahwa terdapat hubungan durasi bermain gitar
subjektif, mayoritas responden berada pada dengan risiko Carpal Tunnel Syndrome. Hal ini
kategori tingkat keparahan ringan (53,3%) disebabkan karena responden bermain dengan
begitu pula pada tingkat kecacatan mayoritas durasi > 2 jam dan lebih sering di panggung
berada pada kategori tanpa gejala (46,7%). Hal hiburan. 10 Hasil penelitian ini juga tidak sejalan
ini menunjukkan bahwa, meskipun jumlah dengan Veni Selviyati tahun 2016 bahwa
kejadian positif Carpal Tunnel Syndrome pada terdapat hubungan antara durasi kerja dengan
dua kondisi sama namun terdapat penurunan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada petani
dari tingkat keparahan dan kecacatan penyadap pohon karet. Hal ini disebabkan
responden. karena Carpal Tunnel Syndrome lebih banyak
Tidak adanya hubungan ini disebabkan terjadi pada petani dengan durasi kerja >6-8
karena para violinis tidak selalu memainkan jam/hari.11
biolanya dalam durasi bermain tersebut, ada
waktu dimana violinis melakukan break time Hubungan Frekuensi Bermain Dengan CTS
atau istirahat antara lain bisa dalam bentuk Pada penelitian ini tidak terdapat
meluruskan tangan, melemaskan badan, atau hubungan antara frekuensi bermain dengan
melakukan kegiatan lain seperti minum dan Carpal Tunnel Syndrome pada Violinis
mengambil sesuatu. Berdasarkan hasil Chamberstring Orkestra baik saat kondisi
wawancara, keluhan biasanya muncul saat normal (p-value = 0,229) maupun saat kondisi
kurang melakukan pemanasan dan kurang WFH (p-value = 0,081). Pada saat kondisi
adanya istirahat dengan durasi bermain bisa normal responden yang positif CTS lebih
sampai 10 jam atau lebih. dominan yang bermain pada frekuensi sering
Semakin lama seseorang bekerja (66,7%), sedangkan saat kondisi WFH
maka semakin lama pula akan terpapar faktor responden yang positif CTS lebih dominan
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya yang bermain pada frekuensi normal (91,7%).
Carpal Tunnel Syndrome.5 Accident Berdasarkan hasil wawancara
Compensation Corporation melaporkan pada diketahui bahwa jadwal latihan rutin yang biasa
tahun 2014 bahwa terdapat hal – hal yang dilaksanakan sudah tidak ada selama dua
meningkatkan risiko terjadinya Carpal Tunnel bulan terakhir karena kondisi work form home.
Syndrome, salah satunya adalah waktu Responden hanya melakukan latihan pribadi
istirahat yang kurang dari waktu minimal yaitu yang tidak rutin dan tidak ada jadwal pasti.
15% dari waktu bekerja nya per hari.6 Aktivitas Adanya penurunan frekuensi bermain tersebut
pergelangan tangan baik bentuk fleksi maupun mempengaruhi durasi bermain yang dilakukan.
ekstensi dengan durasi 20 jam/minggu Hal ini menjadi faktor yang mengakibatkan
mengalami risiko Carpal Tunnel Syndrome tidak adanya hubungan antara frekuensi
lebih tinggi dan menjadi dua kali lipat jika bermain dengan kejadian Carpal Tunnel
terdapat banyak gerakan menekan dan Syndrome pada violinis Chamberstring
penggerakkan pergelangan tangan dengan Orsketra.
durasi 3,5 jam sehari.7 Semakin sering seseorang melakukan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pekerjaannya terutama dalam jangka waktu
penelitian yang dilakukan oleh Putri Chairun yang lama maka akan semakin banyak gerakan

660
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

berulang yang dilakukan. Adanya peningkatan dapat menyebabkan keluhan pada otot akibat
gerakan berulang akan meningkatkan risiko terus menerima tekanan.5 Tekanan yang berat
lebih tinggi untuk terkena Carpal Tunnel ini akan menstimulasikan saraf reseptor untuk
Syndrome. Artinya frekuensi bekerja berkaitan mengalami sakit. Keluhan ini akan meningkat
pula dengan lamanya seseorang bekerja dan bersamaan dengan lamanya paparan yang di
gerakan berulang yang dihasilkan.12 terima oleh pergelangan tangan sehingga
Hasil penelitian ini sejalan dengan dapat menyebabkan terjadinya Carpal Tunnel
penelitian yang dilakukan oleh Ananda Syndrome.24
Puspitasari tahun 2012 tentang hubungan Penelitian ini sejalan dengan Rochman
antara perilaku pengguna laptop dengan Basuki tahun 2015 bahwa terdapat hubungan
keluhan kesehatan bahwa tidak ada hubungan antara gerakan repetitif dengan Carpal Tunnel
antara frekuensi penggunaan laptop dengan Syndrome pada pekerja tenun. Hal ini
keluhan kesehatan yang dirasakan pengguna disebabkan karena gerakan repetitif yang
laptop. Hal ini disebabkan karena keluhan yang dilakukan ≥30 kali per menit baik pada jari
muncul terjadi akibat tempat kerja yang tidak maupun pergelangan tangan.16 Penelitian ini
ergonomis dan tidak ada peregangan selama juga sejalan dengan Veni Selviyati tahun 2016
bekerja.13 bahwa terdapat hubungan antara gerakan
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan berulang dengan kejadian Carpal Tunnel
Rakhmat Eddy Wicaksono tahun 2016 bahwa Syndrome pada petani penyadap pohon karet..
tidak ada hubungan antara frekuensi kerja Hal ini disebabkan juga karena pada proses
dengan keluhan musculoskeletal akibat kerjanya didapatkan gerakan berulang ≥30 kali
penggunaan laptop pada mahasiswa jurusan dalam 30 – 60 menit yang menimbulkan rasa
arsitektur. Dalam penelitiannya dinyatakan sakit dan nyeri pada pergelangan tangan.11
bahwa bekerja menggunakan laptop > 5 kali Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
perminggu lebih berisiko dibandingkan dengan Putri Chairun Nissa pada tahun 2015 bahwa
yang < 5 kali perminggu.14 tidak ada hubungan antara gerakan repetitif
dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome
Hubungan Gerakan Repetitif Dengan CTS pada mahasiswa fakultas teknik jurusan
Pada penelitian ini terdapat hubungan arsitektur. Tidak adanya hubungan ini
antara gerakan repetitif dengan Carpal Tunnel disebabkan karena jumlah gerakan repetitif
Syndrome pada Violinis Chamberstring yang dilakukan tidak tergolong tinggi dan juga
Orkestra baik pada tangan kanan (p-value = dipengaruhi oleh postur pergelangan tangan
0,009) maupun tangan kiri (p-value = 0,011). yang mengalami perubahan.8
Pada tangan kanan responden yang positif
CTS lebih dominan yang memiliki repetitif tinggi Hubungan Postur Pergelangan Tangan
(100%), begitu pula pada tangan kiri responden Dengan CTS
yang positif CTS lebih dominan yang memiliki Pada penelitian ini tidak terdapat
repetitif tinggi (100%). hubungan antara postur pergelangan tangan
Adanya hubungan ini disebabkan dengan Carpal Tunnel Syndrome pada Violinis
karena tingginya frekuensi gerakan repetitif Chamberstring Orkestra baik pada tangan
yang dilakukan para violinis saat memainkan kanan (p-value = 0,229) maupun tangan kiri (p-
biola. Gerakan repetitif tangan kiri lebih tinggi value = 1,000). Pada tangan kanan responden
daripada tangan kanan karena adanya yang positif CTS lebih dominan yang memiliki
perbedaan fungsi kedua tangan saat bermain postur janggal (66,7%), sedangkan pada
biola. Saat bermain biola pada tangan kiri tangan kiri responden yang positif CTS lebih
dibutuhkan gerakan jari yang lebih lincah untuk dominan yang tidak memiliki postur janggal
menekan string guna menghasilkan nada, (72,7%).
terlebih lagi tangan kiri juga memiliki fungsi Teknik bermain biola yang baik dapat
lebih untuk membantu menopang biola. menghindari para violinis terkena cedera atau
Sedangkan pada tangan kanan terdapat mengalami keluhan – keluhan tertentu selama
gerakan naik turun berulang kali saat bermain biola terutama pada posisi dan
menggerakkan bow untuk membunyikan biola. gerakan kedua tangan.17 Teori dari Burckle
Gerakan di tangan kanan membutuhkan menjelaskan bahwa mekanisme terjadinya
kekuatan yang lebih besar karena melibatkan Carpal Tunnel Syndrome apabila ada
otot bahu dan siku.15 penegangan dan penekanan di saraf median
Adanya gerakan repetitif atau gerakan pergelangan tangan terutama ketika pada
berulang secara terus menerus memicu postur yang ekstrim.18
terjadinya sikap tubuh yang salah sehingga

661
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kejanggalan postur pergelangan terdapat hubungan postur kerja dengan Carpal


tangan kanan ditemukan pada posisi bahu Tunnel Syndrome pada pekerja operator
yang tidak sejajar, dimana bahu kanan lebih komputer. Hal ini disebabkan karena pada
tinggi daripada bahu kiri maupun sebaliknya. operator komputer didapatkan postur janggal
Sedangkan kejanggalan postur pada tangan yang dilakukan selama >10 detik dan
kiri ditemukan karena adanya postur deviasi dipertahankan secara terus menerus.23
radial pada pergelangan tangan kiri.
Posisi kerja statis dan postur tangan KESIMPULAN
yang tidak ergonomis pada bahu, lengan dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
pergelangan tangan dalam jangka waktu yang diketahui bahwa mayoritas violinis
cukup lama akan menyebabkan peradangan Chamberstring Orkestra mengalami kejadian
pada jaringan otot dan syaraf. Postur deviasi Carpal Tunnel Syndrome baik pada tangan
radial atau postur tangan miring ke arah ibu jari kanan maupun pada tangan kiri. Mayoritas
dengan durasi terus menerus selama ≥ 10 detik bermain dengan durasi lama saat kondisi
disertai adanya gerakan berulang dapat juga normal maupun saat WFH, bermain dengan
menimbulkan keluhan sakit dan peradangan frekuensi sering saat kondisi normal, bermain
terutama pada sekitar saraf medianus. dengan frekuensi normal saat WFH, memiliki
Peradangan tersebut dapat mengakibatkan gerakan repetitif tinggi pada tangan kanan dan
pembengkakan dan penebalan pada saraf tangan kiri, serta memiliki postur pergelangan
medianus dan saraf sekitarnya sehingga dapat tangan janggal pada tangan kanan dan tidak
mengakibatkan terjadinya Carpal Tunnel janggal pada tangan kiri.
Syndrome.19,20 Tidak terdapat hubungan antara durasi
Berdasarkan hasil wawancara pada bermain, frekuensi bermain dan postur
responden dengan postur pergelangan yang pergelangan tangan dengan kejadian Carpal
tidak janggal mereka mengatakan bahwa Tunnel Syndrome pada Violinis Chamberstring
sudah nyaman dengan posisinya bermain Orkestra, sedangkan terdapat hubungan antara
biola. Sebagian besar juga mengatakan bahwa gerakan repetitif dengan kejadian Carpal
postur yang menyebabkan tidak nyaman sering Tunnel Syndrome pada Violinis Chamberstring
terjadi bagi para pemula. Keluhan Carpal Orkestra.
Tunnel Syndrome yang dirasa biasanya muncul
ketika para violinis tidak nyaman dengan postur SARAN
tubuhnya dan pada saat kondisi badan kaku Para pelatih dapat mengajarkan
(kurang peregangan). pemanasan atau peregangan yang benar
Pada saat proses latihan, sempat sebelum memulai berlatih atau bermain biola.
beberapa kali para violinis tidak melakukan Para pelatih juga dapat mengajarkan postur
peregangan dan langsung bermain biola. tangan kiri yang baik saat memegang biola
Melakukan peregangan sebelum berlatih dapat yaitu dengan posisi ibu jari dibawah leher biola
membuat otot merasa lebih rileks dan nyaman. dan empat jari lainnya berdiri tegak di atas
Adanya peregangan yang dilakukan dapat finger board supaya tidak mudah lelah, juga
mengoptimalkan gerakan – gerakan baik dari pada pergerakan tangan kanan untuk
otot sampai dengan persendian yang dapat membentuk sudut siku – siku antara bow
mencegah terjadinya cidera.25 dengan senar biola agar memudahkan
Penelitian ini sejalan dengan Rovita pergerakan.
Nur Fitriani tahun 2012 bahwa tidak ada Bagi para violinis sebaiknya dapat
hubungan antara posisi janggal pada tangan melakukan peregangan singkat selama 30 – 60
dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome pada detik setiap gerakan pada tangan saat
operator komputer dikarenakan operator sebelum, selama, maupun setelah bermain
dengan posisi tidak janggal lebih banyak atau berlatih, peregangan dapat dengan bentuk
memanfaatkan waktu luangnya untuk istirahat menekuk siku kearah punggung berlawanan,
daripada bermain internet.21 Selain itu juga menekuk pergelangan tangan ke atas maupun
sejalan dengan Erlangga Renda Wardana ke bawah dan meluruskan tangan ke depan
tahun 2018 bahwa tidak ada hubungan antara atau ke atas serta membiasakan posisi dan
postur janggal pergelangan tangan dengan pergerakan tangan dengan baik terutama
Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Unit posisi jari – jari tangan kiri dan pergerakan
Assembling PT X Kota Semarang dikarenakan tangan kanan saat menggerakkan bow.
adanya ketidakserasian variabel.22
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Hanum Fitria Hartanti pada tahun 2018 bahwa

662
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

DAFTAR PUSTAKA 13. Puspitasari A. Hubungan Antara Perilaku


1. Pearce M, Rohrmeier M. Music Cognition Penggunaan Laptop dan Keluhan
and The Cognitive Sciens.Topics In Kesehatan Akibat Penggunaa Laptop
Cognitive Science. 4 (4), 468-484. 2012. pada Mahasiswa Sarjana Reguler
2. Tana, Lusianawaty. Terowongan Karpal Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Pada Pekerja: Pencegahan Dan Indonesia. Universias Indonesia. 2012.
Pengobatannya. Jurnal Kedokteran 14. Wicaksono Rakhmat Eddy. Hubungan
Trisakti. 2003. Postur, Durasi dan Frekuensi Kerja
3. Tanaka S, Deanna KW, Seligman PJ. Dengan Keluhan Muskuloskeletal Akibat
Prevalence And Work-Relatedness Of Self Penggunaan Laptop Pada Mahasiswa
Reported Carpal Tunnel Syndrome Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur
Among U.S. Workers: Analysis Of The Universitas Diponegoro. Universitas
Occupational Health Supplement Data Of Diponegoro. 2016.
1988 National Health Interview Survey. 15. Wales, Jennifer. 3D Movement and
Am J Ind Med. 27: 45 1-470. 1995 Muscle Activity Patterns in a Violin Bowing
4. Yanri, Z. Evaluasi Pelaksanaan Task. Faculty of Appled Health Sciences,
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja di Brock University. 2007.
Indonesia. Seminar Nasional Surveilans 16. Basuki Rochman. Faktor Prediktor Carpal
Kesehatan Pekerja. Jakarta; p-9. 2001. Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pengrajin
5. Tarwaka Solichul H.A, CLilik S. Bakri. Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Fakultas
Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Kerja Dan Produktivitas. Uniba Pres, Semarang. 2015.
Universitas Islam Batik. Solo. 2011. 17. Wales, Jennifer. 3D Movement and
6. Stephensons M, Barry M. Brief report : Muscle Activity Patterns in a Violin Bowing
work-related risk factor for carpal tunnel Task. Faculty of Appled Health Sciences,
syndrome. ACC. 2014. Brock University. 2007.
7. Jagga V, Lehri A, Verman SK. Occupation 18. Buckle, Peter W. Fortnightly review: Work
and Its Association with Carpal Tunnel Factors and Upper Limb Disorders. BMJ
Syndrome-A Review. Punjab: Punjab Robens Centre for Health Ergonomic,
University. 2011. University of Surrey; 315:1360-3. 1997.
8. Nissa Putri Chairun. Hubungan Gerakan 19. Wichaksana, Aryawan dan Kartiena A,
Repetitif dan Lama Kerja Dengan Keluhan Darmadi. Peran Ergonomi dan
Carpal Tunnel Syndrom Pada Mahasiswa Pencegahan Sindrom Carpal Tunnel
Teknik Arsitektur. Jurnal Kesehatan Akibat Kerja Dalam Cermin Dunia
Masyarakat, Volume 3 Nomor 3. 2015. Kedokteran. No. 136. 2002.
9. Lisay Evanli Ken Risky. Hubungan Durasi 20. Febriana Kartika. Gambaran Faktor –
Kerja Dengan Keluhan Carpal Tunnel Faktor Risiko Carpal Tunnel Syndrome
Syndrom Pada Juru Ketik di Kecamatan (CTS) di PT Astra International Tbk-Head
Malalayang Kota Manado. Jurnal Office Sunter II Jakarta Utara. Universitas
Kedokteran Klinik (JKK), Volume 1 Nomor Indonesia. 2009.
2. 2016. 21. Fitriani Rovita Nur. Faktor-Faktor Yang
10. Sanjaya Farurrozi Fiqi. Hubungan Durasi Berhubungan Dengan Dugaan Carpal
Bermain Gitar Dengan Risiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Operator
Tunnel Syndrom. Universitas Komputer Bagian Sekretariat Di
Muhammadiyah Surakarta. 2016. Inspektorat Jendela Kementerian
11. Selviyati Veni, Camelia Anita, dan Pekerjaan Umum Tahun 2012. Fakultas
Sunarsih Elvi. Analisis Determinan Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan,
Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Universitas Islam Negeri Syarid
Pada Petani Penyadap Pohon Karet di Hidayatullah Jakarta. 2012.
Desa Karang Manik Kecamatan Belitang II 22. Wardana Erlangga Rendra. Faktor –
Kabupaten Oku Timur. Jurnal Imu Faktor yang Berhubungan Dengan Carpal
Kesehatan Masyarakat, 7 (3):198-208. Tunnel Syndrome pada Pekerja Unit
2016. Assembling PT X Kota Semarang. 2018.
12. American Academy of Orthopaedic 23. Hartanti Fitria Hanum. Faktor Risiko Yang
Surgeons Board of Directors.Clinical Berhubungan Dengan Keluhan Carpal
Practice Guideline On The Diagnosis of Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja
Carpal Tunnel Syndrome. 2016. Operator Komputer Bagian Redaksi di
Harian Metropolitan Bogor Tahun 2018.

663
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,


Vol 1 No 1. 2018.
24. Humantech, Inch. Applied Ergonomic
Training Manual Procter and Gamble Inc.
Berkeley Vale Australia. 1995.
25. Priono, SBR. Pengaruh Latian
Peregangan Terhadap Nyeri
Muskoloskeletal Akibat Kerja Pada
Petugas Kebersian di FKIK Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah
Publikasi: FKIK Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. 2017.

664

You might also like