You are on page 1of 7

Pengaruh Hedonic Shopping Motives Terhadap Shopping Lifestyle dan Impulse Buying

(Survei pada Pelanggan Outlet Stradivarius di Galaxy Mall Surabaya)


Dayang Asning Kosyu
Kadarisman Hidayat
Yusri Abdillah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : dayang.kosyu@gmail.com

Abstract
This study aims to examine the effect of hedonic shopping motives on shopping lifesytle and impulse buying
on customer Stradivarius outlets in Galaxy Mall Surabaya. This location is appropriate as research site
under consideration that this mall has upper midle market segment which is suitable as respondents in this
research context. The exogenous variable in this study is hedonic shopping motives, the endogenous
variables are shopping lifestyle and impulse buying. The type of this reasearch is explanatory research. A
number of 116 respondents with an accidental sampling technique is used in this research. This research
utilize questioner as the instrumen to collect the data. A validity and reliability test were first applied to the
instrument,which indicates that all items in the questioner are valid and reliabel. Data are analyzed using
descriptive analysis and path analysis. The results show that hedonic shopping motives influence
significantly on shopping lifestyle with 16,1 % contribution, hedonic shopping motives influence
significantly on impulse buying with 20.5% contribution, and shopping lifestyle is significantly influencing
to impulse buying with 20.5% contribution.

Keywords : Hedonic Shopping Motives, Shopping Lifestyle, Impulse Buying


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh hedonic shopping motives terhadap
shopping lifestyle dan impulse buying pada pelanggan outlet Stradivarius di Galaxy Mall Surabaya.
Pemilihan lokasi penelitian ini mempertimbangkan bahwa pelanggan yang biasa berbelanja di Stradivarius
adalah pelanggan yang segmentasi pasarnya menengah ke atas. Adapun variabel eksogen dalam penelitian
ini adalah hedonic shopping motives, sedangkan variabel endogennya adalah shopping lifestyle dan impulse
buying. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Sampel sebanyak 116 orang
responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Metode pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil uji instrumen, menunjukkan bahwa keseluruhan instrumen valid dan reliabel. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan path analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hedonic
shopping motives berpengaruh signifikan terhadap shopping lifetyle dengan kontribusi sebesar 16,1%,
hedonic shopping motives berpengaruh signifikan terhadap impulse buying dengan kontribusi sebesar
20,5%, dan shopping lifestyle berpengaruh signifikan terhadap impulse buying dengan kontribusi sebesar
20,5%.

Kata kunci : Hedonic Shopping Motives, Shopping Lifestyle, Impulse Buying

1. PENDAHULUAN perusahaan dimanapun akan dihadapkan pada


Berkembangnya era globalisasi dan ancaman produk-produk komoditas dimana
pertumbuhan ekonomi, banyak pengusaha yang perusahaan lain akan dengan mudah memasuki
membuka bisnis ritel di pusat perbelanjaan. pasar dengan menyediakan produk atau jasa
Persaingan yang terjadi didalam pasar ritel, kepada konsumen secara lebih baik, lebih cepat,
bekembang sangat cepat seiring dengan dinamika dan lebih murah. Hal ini dikarenakan peluang
perkembangan masyarakat dan teknologi yang masuknya produk-produk global ke dalam pasar
semakin maju. Menurut Pratikno (2003:53), domestik semakin besar, sehingga mengakibatkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan domestik semakin sulit untuk dimanfaatkan oleh sebagian konsumen untuk
mendapatkan konsumen yang setia. Peluang melakukan pembelian secara berlebihan yang salah
tersebut dimanfaatkan oleh peritel asing untuk satunya didorong oleh stimulus-stimulus
masuk ke pasar domestik sehingga mengakibatkan penawaran menarik yang ditawarkan oleh
terjadinya globalisasi. pengusaha ritel. Rasa ketergantungan terhadap
Faktor pendukung perkembangan ritel dunia fashion yang selalu berubah-ubah, membuat
khususnya di Indonesia adalah peningkatan sebagian masyarakat menjadi hedon dan
pendapatan per kapita penduduk yang berdampak termotivasi untuk selalu memperbaharui gaya
pada kemampuan daya beli terhadap produk dan fashion sehari-hari dengan melakukan pembelian
jasa. Hal ini menjadi peluang sekaligus ancaman yang tidak terencana sebelumnya. Saat konsumen
bagi pengusaha ritel nasional karena kemampuan melakukan window shopping atau hanya sekedar
daya beli masyarakat yang semakin tinggi berkeliling, mereka menjelajahi tempat-tempat
menyebabkan permintaan atas barang dan jasa yang belum pernah maupun yang sering
meningkat. Pengusaha ritel harus memiliki dikunjungi. Banyak faktor yang dapat membuat
kemampuan tentang perilaku belanja konsumen konsumen melakukan pembelian tidak terencana
dan selalu mengembangkan inovasi agar tetap atau impulse buying di pusat perbelanjaan.
unggul di pasar persaingan yang semakin ketat. Hedonic shopping motives akan tercipta
Berkembangnya perusahaan ritel di pusat dengan berbelanja sembari berkeliling memilih
perbelanjaan membuat masyarakat meningkatkan barang sesuai selera. Ketika berbelanja seseorang
selera dalam berbelanja. Bagi semua orang akan memilki emosi positif untuk membeli produk
bf54eg3f54eg3erbelanja tentunya menjadi kegiatan tersebut tanpa perencanaan sebelumnya berupa
yang menyenangkan, khususnya bagi kaum wanita. catatan daftar belanja. Perilaku impulsif didorong
Selain untuk memenuhi kebutuhan, kegiatan oleh keinginan yang kuat dari konsumen untuk
berbelanja dapat menyenangkan diri untuk memenuhi kebutuhannya sendiri pada saat itu juga.
menghilangkan rasa kebosanan. Ketika berbelanja seseorang akan memilki emosi
Faktor lingkungan berbelanja juga dapat positif untuk membeli produk tersebut tanpa
memunculkan sifat hedonis pada konsumen yang perencanaan sebelumnya berupa catatan daftar
cenderung membeli tanpa mengutamakan prioritas belanja. Salah satu yang menjadi objek penelitian
berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Sebagian adalah Stradivarius Galaxy Mall Surabaya.
besar pengunjung mall tentunya sering mengalami Stradivarius merupakan salah satu fashion label
berbelanja secara hedonis. Motivasi berbelanja favorite berasal dari Spanyol yang memiliki
secara hedonis merupakan tingkah laku individu beberapa gerai di Indonesia.
yang melakukan kegiatan berbelanja secara Stradivarius mempunyai keunggulan produk
berlebihan untuk memenuhi kepuasan tersendiri. yang selalu up to date sesuai dengan trend saat ini.
Alasan seseorang memiliki sifat hedonis Disamping itu, gerai Stradivarius cukup luas
diantaranya yaitu banyak kebutuhan yang tidak dengan interior yang nyaman untuk mendukung
bisa terpenuhi sebelumnya, kemudian setelah para sosialita yang senang mengahabiskan waktu
kebutuhan terpenuhi, muncul kebutuhan baru dan berbelanja. Berdasarkan uraian latar belakang
terkadang kebutuhan tersebut lebih tinggi dari tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan
sebelumnya. Hedonic shopping motives akan penelitian sejauh mana pengaruh Hedonic
tercipta dengan adanya gairah berbelanja seseorang Shopping Motives Terhadap Shopping Lifestyle dan
yang mudah terpengaruh model terbaru dan Impulse Buying (Survei pada Pelanggan Outlet
berbelanja menjadi gaya hidup seseorang untuk Stradivarius di Galaxy Mall Surabaya).
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kebutuhan konsumen berpengaruh pada gaya 2. KAJIAN PUSTAKA
hidup atau lifestyle. Banyaknya mode fashion baru Hedonic Shopping Motives
bermunculan membuat konsumen ingin selalu Bagi semua orang shopping merupakan
mengikuti perkembangannya. Menurut Levy kegiatan yang menyenangkan. Dalam setiap diri
(2009:131) shopping lifestyle adalah gaya hidup seseorang tentu memiliki sifat hedonis. Sifat
yang mengacu pada bagaimana seseorang hidup, hedonis ini muncul ketika seseorang sedang berada
bagaimana mereka menghabiskan waktu, uang, di pusat perbelanjaan. Menurut Scarpi (2006:7)
kegiatan pembelian yang dilakukan, sikap dan berpendapat hedonic shopping menggambarkan
pendapat mereka tentang dunia dimana mereka nilai pengalaman berbelanja yang meliputi fantasi,
tinggal. Cara menghabiskan waktu dan uang ini

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sensor rangsangan, kegembiraan, kesenangan, adalah “motivasi konsumen untuk berbelanja
keingintahuan dan khayalan kegembiraan. karena berbelanja merupakan suatu kesenangan
Menurut Arnold & Kristy (2003:80) terdapat tersendiri sehingga tidak memperhatikan manfaat
beberapa kategori dari hedonic shopping dari produk yang dibeli”. Ketika konsumen
diantaranya adalah adventure shopping yaitu memiliki sifat hedonis, konsumen tidak lagi
belanja untuk suatu perjalanan, dilakukan untuk memikirkan produk yang mereka beli ada
berpetualang serta merasakan dunia yang berbeda, keuntungan atau manfaat bagi mereka. Lumintang
dan gratification shopping yaitu berbelanja (2012) menunjukkan bahwa “gaya berbelanja
dilakukan dengan tujuan menghilangakan stress, seseorang ditentukan oleh motivasi berbelanja
mengurangi rasa bosan, dan untuk menyenangkan dimana seorang konsumen yang memiliki motivasi
diri sendiri. hedonis yang tinggi maka terdapat kemungkinan
gaya berbelanja yang dimiliki juga semakin
Shopping Lifetyle berlebihan”.
Dalam setiap diri seseorang tentunya memiliki Gaya hidup yang terus berkembang
gaya berbelanja dengan caranya masing-masing. menjadikan kegiatan shopping menjadi salah satu
Cara hidup seseorang untuk mengekspresikan diri tempat yang paling digemari oleh seseorang untuk
dengan pola-pola tindakan yang membedakan memenuhi kebutuhan. Sering kali kegiatan
antara satu dengan orang lain melalui gaya shopping ini dilatar belakangi oleh pola konsumsi
berbelanja. Gaya hidup berbelanja juga berkaitan seseorang dalam menghabiskan waktu dan uang.
erat dengan berkembangnya jaman dan teknologi Semakin tinggi konsumen berbelanja dengan
yang semakin maju. motivasi hedonis dan berbelanja menjadi sebuah
Menurut Levy (2009:131)Shopping lifestyle gaya hidup, besar pula kemungkinan terjadinya
adalah gaya hidup yang mengacu pada bagaimana pembelian secara implusif.
seseorang hidup, bagaimana mereka menghabiskan Hasil penelitian Japrianto (2011) menunjukkan
waktu, uang, kegiatan pembelian yang dilakukan, bahwa hedonic shopping value dan fashion
sikap dan pendapat mereka tentang dunia dimana involvement berpengaruh terhadap perilaku
mereka tinggal. Gaya hidup seseorang dalam impulse buying pada masyarkat high income
membelanjakan uang tersebut menjadikan sebuah Surabaya. Ini membuktikan bahwa hedonic
sifat dan karakteristik baru seorang individu. shopping juga berpengaruh terhadap impulse
buying. Pembelian secara impulse buying sering
Impulse Buying dialami konsumen dalam berbelanja. Hasil
Pembelian secara impulsif sering dialami penelitian Lumintang (2012) juga menyatakan
seseorang ketika berbelanja di pusat-pusat bahwa shopping lifestyle berpengaruh signifikan
perbelanjaan. Menurut Utami (2010:51) pembelian terhadap impulse buying. Hasil penelitian
impulsif adalah pembelian yang terjadi ketika menunjukkan semakin tinggi gaya berbelanja
konsumen melihat produk atau merk tertentu, seseorang maka tingkat pembelian impulsif juga
kemudian konsumen menjadi tertarik untuk semakin besar
mendapatkannya, biasanya karena adanya
ransangan yang menarik dari toko tersebut. Hipotesis Penelitian
Lebih luas Mowen dan Minor (2001:65) Model hipotesis yang digunakan dalam
menjelaskan “pembelian barang secara impulsif penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
terjadi ketika konsumen merasakan pengalaman,
terkadang keinginan kuat, untuk membeli barang
secara tiba-tiba tanpa ada rencana terlebih dahulu”.

Hubungan Hedonic Shopping Motives terhadap


Shopping Lifetyle dan Impulse Buying
Seiring dengan berkembangnya pusat
perbelanjaan atau mall di Indonesia masyarakat
mempunyai banyak pilihan untuk tempat Gambar 1. Model Hipotesis
berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber: Penulis, 2014.
Motivasi berbelanja hedonis tentunya di miliki
oleh setiap orang. Menurut Utami (2010:47) dalam Berdasarkan model hipotesis penelitian, dapat
Lumintang (2012) hedonic shopping motives dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
H1: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan tidak langsung antar variabel yang digunakan
dari variabel hedonic shopping motives tehadap dalam penelitian ini.
shopping lifestyle.
H2: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan 4. HASIL PENELITIAN DAN
dari variabel hedonic shopping motives terhadap PEMBAHASAN
impulse buying. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa
H3: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan responden yang menjadi objek dalam penelitian ini
dari variabel shopping lifestyle terhadap impulse terdiri dari 116 orang perempuan. Sebagian besar
buying. responden dalam penelitian ini berlatar pendidikan
S-1 yang persentasenya sebesar 48,3% dari total
3. METODE PENELITIAN 116 responden. Sebagian besar responden dalam
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa
penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) yang persentasenya sebesar 31,9% dari total 116
dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian responden. Sebagian besar usia responden dalam
ini dilaksanakan di Stradivarius Galaxy Mall Jl. penelitian ini berkisar antara 27-29 tahun. Rata-
Dharmawangsa Indah, Surabaya. Variabel yang rata pendapatan pelanggan Stradivarius yang
diteliti adalah variabel hedonic shopping motives, menjadi objek penelitian di atas 5 juta per bulan.
variabel shopping lifetyle dan variabel impulse Mayoritas responden memilih berbelanja di
buying. Populasi pada penelitian ini adalah Stradivarius karena memiliki keunggulan
pelanggan yang sedang melakukan aktivitas diantaranya yaitu banyaknya produk baru yang
berbelanja pada Stradivarius Galaxy Mall dikeluarkan oleh pihak Stradivarius yang selalu di
Surabaya. Sampel dalam penelitian ini sebanyak minati oleh pelanggannya.
116 orang responden, dengan teknik sampling
menggunakan Accidental Sampling. Data yang Analisis Jalur (Path Analysis)
diambil dalam penelitian berasal dari data primer, Tabel 1 Menunjukkan hasi analisis jalur antara
yaitu data yang diperoleh langsung dari responden variabel hedonic shopping motives, shopping
melalui kuesioner dan data sekunder yang lifestyle, dan impulse buying.
diperoleh dari lokasi penelitian seperti brosur, Tabel 1 Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
artikel, dan profil perusahaan yang berhubungan Variabel Variabel
Hipotesis Beta thitung Probabilitas Keterangan
dengan objek yang diteliti. Endogen Eksogen

Hedonic
Suatu instrumen yang valid atau sahih H1
Shopping
lifetyle
shopping
motives
0,402 4,686 0,000 Signifikan

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, Impulse


Hedonic
H2 shopping 0,228 2,488 0,014 Signifikan
instrumen yang kurang valid berarti memiliki buying
motives

validitas rendah. Rumus korelasi yang dapat H3


Impulse
buying
Shopping
lifetyle
0,311 3,391 0,001 Signifikan

digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson,


Sumber: Penulis, 2014
yang dikenal dengan rumus korelasi product
moment. Keseluruhan indikator penelitian H1: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan
menunjukkan nilai sig. r indikator pertanyaan lebih dari variabel hedonic shopping motives
besar dari 0,3 (α =0,3) yang berarti tiap-tiap terhadap shopping lifestyle.
indikator variabel adalah valid, sehingga dapat Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian analisis
disimpulkan bahwa indikator-indikator tersebut jalur untuk mengetahui pengaruh variabel hedonic
dapat digunakan untuk mengukur variabel shopping motives terhadap shopping lifestyle.
penelitian. Tingkat signifikansi uji reliabilitas Tabel 1 menunjukkan angka Koefisien beta pada
adalah 0,6 sehingga suatu instrumen dikatakan hubungan hedonic shopping motives terhadap
reliabel bila hasil nilai lebih atau sama dengan nilai shopping lifestyle adalah sebesar 0,402. Hasi uji
kritis yaitu sebesar 0,6. Hasil uji reliabilitas yang thitung yang diperoleh sebesar 4,686 dengan
dilakukan menunjukkan bahwa semua variabel probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) maka
yang digunakan untuk penelitian sudah reliabel. keputusannya adalah H0 ditolak. Hipotesis yang
Data yang diperoleh dianalisis dengan menyatakan terdapat pengaruh langsung yang
menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur signifikan dari variabel hedonic shopping motives
(path analysis). Analisis deskriptif digunakan terhadap shopping lifestyle diterima.
untuk mengetahui gambaran responden yang
menjadi subjek penelitian. Analisis jalur digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
H2: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan akan dipengaruhi oleh variabel shopping lifestyle.
dari variabel hedonic shopping motives Sedangkan sisanya 79,5% variabel impulse buying
terhadap impulse buying. akan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian analisis dibahas dalam penelitian ini.
jalur untuk mengetahui pengaruh variabel hedonic Hasil perhitungan analisis path tersebut,
shopping motives terhadap impulse buying. Tabel 1 diagram jalurnya adalah sebagai berikut:
menunjukkan angka Koefisien beta pada hubungan
hedonic shopping motives terhadap impulse buying
adalah sebesar 0,228. Hasi uji thitung yang diperoleh
sebesar 2,488 dengan probabilitas sebesar 0,014
(p<0,05) maka keputusannya adalah H0 ditolak.
Hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh
langsung yang signifikan dari variabel hedonic
shopping motives terhadap impulse buying
diterima.

H3: Terdapat pengaruh langsung yang signifikan Gambar 2. Model Persamaan Jalur
dari variabel shopping lifetstyle terhadap Sumber: Penulis, 2014.
impulse buying.
Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian analisis Persamaan Jalur:
jalur untuk mengetahui pengaruh variabel Y1= 0,402X
shopping lifetstyle terhadap impulse buying. Tabel Y2 = 0,228X+0,311Y1
1 menunjukkan angka Koefisien beta pada
hubungan shopping lifetstyle terhadap impulse Pembahasan Hasil Penelitian
buying adalah sebesar 0,311. Hasi uji thitung yang Pengaruh Hedonic Shopping Motives(X)
diperoleh sebesar 3,391 dengan probabilitas terhadap Shopping Lifestyle (Y1)
sebesar 0,001 (p<0,05) maka keputusannya adalah Hedonic shopping motives akan tercipta
H0 ditolak. Hipotesis yang menyatakan terdapat dengan adanya gairah berbelanja seseorang yang
pengaruh langsung yang signifikan dari variabel mudah terpengaruh model terbaru di Stradivarius
shopping lifetstyle terhadap impulse buying dan berbelanja menjadi gaya hidup seseorang
diterima. untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kotler dan
Keller (2012:151) menyatakan bahwa, perilaku
Koefisien Determinasi (R Square) pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh
Besarnya sumbangan (kontribusi) hedonic empat karakteristik, yaitu budaya, sosial, pribadi,
shopping motives terhadap shopping lifestyle dapat dan psikologis. Faktor psikologis ini sangat
dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 16,1%. dipengaruhi oleh motivasi, persepsi, pembelajaran,
Artinya bahwa 16,1% variabel shopping lifestyle serta keyakinan dan sikap. Melalui hedonic
akan dipengaruhi oleh variabel hedonic shopping shopping motives, konsumen dapat mendapatkan
motives. Sedangkan sisanya 83,9% variabel sebuah gaya hidup berbelanja yang baru dan
shopping lifestyle akan dipengaruhi oleh variabel berkarakteristik yang mempengaruhi gaya
lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. berbelanjanya.
Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
hedonic shopping motives terhadap impulse buying yang dilakukan oleh Musriha (2011) yang
dapat dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar menyatakan hedonic shopping lifestyle memiliki
20,5%. Artinya bahwa 20,5% variabel impulse pengaruh signifikan terhadap shopping lifestyle.
buying akan dipengaruhi oleh variabel hedonic Kesimpulan dari hipotesis ini adalah shopping
shopping motives. Sedangkan sisanya 79,5% lifestyle dapat tercipta dan dikembangkan melalui
variabel impulse buying akan dipengaruhi oleh sifat hedon yang muncul dari pelanggan.
variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian Pelanggan yang hedon tersebut dapat menjadi
ini. sasaran bagi pasar yang ada untuk memunculkan
Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel sebuah ide dalam mengembangkan produk mereka
shopping lifestyle terhadap impulse buying dapat melalui gaya hidup konsumtif pelanggannya.
dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 20,5%.
Artinya bahwa 20,5% variabel impulse buying

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh Hedonic Shopping Motives (X) Pengaruh Shopping lifesyle (Y1) terhadap
terhadap Impulse Buying (Y2) Impulse Buying (Y2)
Ketika berbelanja, seseorang akan memilki Shopping lifestyle saat ini digunakan untuk
emosi positif ingin membeli produk tersebut tanpa menyesuaikan status sosial dengan memilih merk
perencanaan sebelumnya berupa catatan daftar terkenal seperti Stradivarius. Di dukung dengan
belanja. Semuel (2005:145) juga menjelaskan keunggulan Stradivarius yang memiliki gaya
bahwa pembelian tidak terencana, berarti kegiatan fashion simpel, trendy dan favorite para sosialita
untuk menghabiskan uang yang tidak terkontrol, kalangan menengah keatas. Menurut Levy
dan kebanyakan pada barang-barang yang secara (2009:131) shopping lifestyle adalah gaya hidup
substansial tidak diperlukan konsumen. Sedangkan yang mengacu pada bagaimana seseorang hidup,
menurut Scarpi (2006:7) berpendapat hedonic bagaimana mereka menghabiskan waktu, uang,
shopping menggambarkan nilai pengalaman kegiatan pembelian yang dilakukan, sikap dan
berbelanja yang meliputi fantasi, sensor pendapat mereka tentang dunia dimana mereka
rangsangan, kegembiraan, kesenangan, tinggal. Cara menghabiskan waktu dan uang ini
keingintahuan dan khayalan kegembiraan. Rasa dimanfaatkan oleh sebagian konsumen Stradivarius
gembira yang muncul dari konsumen yang untuk melakukan pembelian secara berlebihan
berbelanja secara hedon, memunculkan sebuah yang salah satunya didorong oleh stimulus-
perilaku membeli barang-barang yang secara stimulus penawaran menarik yang ditawarkan oleh
substansial sebenarnya tidak terlalu diperlukan Stradivarius.
oleh konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Penawaran menarik seperti diskon yang yang dilakukan oleh Atchariyachanvanich dan
ditawarkan oleh Stradivarius, membuat konsumen Hitosi dalam Okada (2007) yang menyatakan gaya
cenderung berbelanja melebihi kebutuhannya. hidup konsumen seperti gaya hidup dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang berhubungan dengan orang lain, gaya hidup yang
dilakukan oleh Gültekin dan Özer (2012) yang inovasi, gaya hidup yang berorientasi harga, telah
menyatakan hedonic shopping motives memiliki teruji mempengaruhi perilaku pembelian. Dari
pengaruh signifikan terhadap impulse buying. Hasil hasil perhitungan pengaruh total dalam model
pengaruh tidak langsung variabel hedonic penelitian ini, membuktikan bahwa variabel dari
shooping motives terhadap variabel impulse buying penelitian ini, yaitu hedonic shopping motives dan
melalui variabel shopping lifestyle mendapatkan shopping lifestyle memiliki besaran nilai yang
nilai koefisien 0,125 dan bertanda positif sangat besar pengaruhnya terhadap impulse buying.
signifikan menyatakan bahwa bentuk pengaruh Kesimpulan dari hipotesis ini adalah gaya hidup
hedonic shopping motives (X) terhadap impulse seseorang saat berbelanja dapat dijadikan salah
buying (Y2) melalui shopping lifestyle (Y1) adalah satu faktor penting untuk pemasar dalam
berbanding lurus dan signifikan yang berarti bahwa meningkatkan penjualan produk melalui
peningkatan hedonic shopping motives (X) tentu terbentuknya pembelian secara impulsif dari
akan meningkatkan impulse buying (Y2) secara pelanggan tersebut.
signifikan seiring dengan shopping lifestyle (Y1)
yang juga meningkat. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Variabel lain diluar penelitian yang dapat Kesimpulan
mempengaruhi impulse buying sangatlah banyak. 1. Hedonic shopping motives terbukti
Seperti faktor lingkungan dan faktor psikologis memiliki pengaruh signifikan terhadap
yang dapat memberikan pengaruh bagi timbulnya shopping lifestyle Dengan kontribusi
impulse buying tersebut. Kesimpulan dari hipotesis sebesar 16,1%, koefisien jalur (β) sebesar
ini adalah sifat hedonis dari pelanggan merupakan 0,402, serta probabilitas sebesar 0,000
salah satu aspek terpenting untuk membentuk (p<0,05).
pembelian secara impulsif. Saat pelanggan sudah 2. Hedonic shopping motives terbukti
memiliki rasa senang dan gembira saat membeli memiliki pengaruh signifikan terhadap
sebuah produk, maka pembelian secara tidak impulse buying. Dengan kontribusi sebesar
terencana dapat timbul secara sendirinya. Hal 20,5%, koefisien jalur (β) sebesar 0,228,
tersebut dapat menjadi acuan bagi pemasar dalam serta probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05).
meningkatkan penjualan produknya melalui 3. Shopping lifestyle terbukti terbukti
motivasi berbelanja secara hedonis. memiliki pengaruh signifikan terhadap
impulse buying. Dengan kontribusi sebesar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
20,5%, koefisien jalur (β) sebesar 0,311, Lumintang, Fenny. 2012. Pengaruh Hedonic
serta probabilitas sebesar 0,001 (p<0,05). Motives Terhadap Impulse Buying Melalui
Browsing dan Shopping Lifestyle Pada
Saran Online Shop. Jurnal Wima, 1(6).
1. Hedonic shopping motives merupakan
Mowen, John C., dan Minor, Michael. 2001.
kegiatan berbelanja secara berlebihan untuk
mendapatkan suatu kesenangan tersendiri. Consumer Behavior, Perilaku Konsumen
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Jilid Satu Edisi Kelima. Diterjemahkan
hedonic shopping motives berpengaruh oleh; Lina Salim. Jakarta: PT Penerbit
terhadap shopping lifestyle. Diharapkan, Erlangga.
pihak Stradivarius hendaknya
memanfaatkan motivasi hedon yang Okada, Hitoshi dan Konokwan
dimiliki oleh pelanggan, agar kedepannya Atchariyachhanvanich, 2007, How
dengan gaya hidup berbelanja tersebut, Consumer Lifestyles Affect Purchasing
Stradivarius dapat lebih meningkatkan Behavior: Evidence from Internet Shopping
penjualannya melalui hedonisme. In Japan, Journal of Entrepreneurship
2. Keterkaitan antara hedonic shopping Research. June 2007, Vol. 2, No. 2, pp.63-
motives, shopping lifestyle, dan impulse
78.
buying, bisa dijadikan tolak ukur bagi
manajemen Stradivarius dalam hal melihat Pratikno, Andre. 2003. Studi Mengenai Pemilihan
peluang pasar. Motivasi berbelanja Merek. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
seseorang yang sudah memiliki rasa hedon
terhadap barang yang disukai, dapat Scarpi, D. 2006. Fashion stores between fun and
meningkatkan penjualan. Tentunya dengan usefulness, Journal of Fashion Marketing
tambahan penawaran-penawaran menarik and Management, 10(1).
lainnya yang dapat mendukung tercapainya
volume penjualan yang diinginkan oleh Semuel, Hatane. 2005. Response Lingkungan
pihak manajemen Stradivarius. Berbelanja Sebagai Stimulus Pembelian.
3. Tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan Jurnal Manajemen Kewirausahaan, 7(2).
bisnis ritel di Indonesia khususnya
sangatlah ketat. Dari hasil penelitian ini, Utami, Chirstina Whidya. 2010. Manajemen Ritel:
diharapkan pihak manajemen Stradivarius Strategi dan Implementasi Ritel Modern.
bisa lebih berinovasi dalam hal menemukan Jakarta: Salemba Empat.
peluang pasar yang akan dituju. Cara untuk
menarik perhatian pelanggan tersebut harus
menjadi tujuan utama manajemen
Stradivarius untuk mendukung kegiatan
bisnisnya.

DAFTAR PUSTAKA
Arnold, J. Mark, Reynolds, E. Kristy, 2003.
Journal of Retailing, Hedonic Shopping
Motivations, Vol.79, pp. 77-79.
Gültekin, B., dan Özer L., 2012, The Influence of
Hedonic Motives and Browsing On
Impulse Buying, Journal of Economics and
Behavioral Studies, Vol. 4, No. 3,
Maret:pp. 180-189, (ISNN: 2220-6140)
Levy, M and Weitz, B.A. 2009. Retailing
Manajemen. 7Ed. New York: Mc Graw
Hill.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like