You are on page 1of 17

PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN AUDITOR BARU SERTA

PENGALAMAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN


DAN LOYALITAS KLIEN

Sugeng Pamudji
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
e-mail: sugeng.pamudji@yahoo.com

Abstract

The objectives of this study are to prove and analyze four hypothesis proposed; the
influence of audit quality on client satisfaction, the influence of controller experience on client
satisfaction, the influence of new auditor on client satisfaction, and the influence of client
satisfaction on client loyalty.
360 companies listed in Jakarta Stock Exchange in 2005 were asked to participate in the
study but only 65 questionnaires were collected. The primary targets for data collection were:
controller, internal auditor, and audit committee. Purposive sampling Technical is used in data
collection and the data was analyzed using SEM (Structural Equation Modelling) supported with
AMOS Software.
The results explained the relationship between audit quality, new auditor, controller
experience, client satisfaction, and client loyalty. Based on the data analysis, two hypotheses are
accepted and two hypotheses are rejected. Audit quality has significant influence on client
satisfaction. Client satisfaction has significant influence on client loyalty. However, new auditor
(auditor change) and experience of controller has no significant influence on client satisfaction.
There are several limitations of the study: minimum sample in maximum likelihood estimation (100)
and the dimensions of New Auditor variable and controller experience that need to be extended.

Keywords: audit quality, new auditor, controller’s experience, client satisfaction, and client
loyalty

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis hipotesis yang
diajukan. Hipotesis yang dibuat berkaitan dengan kualitas audit dari kepuasan klien, pengaruh
pengalaman pengendali terhadap kepuasan klien, pengaruh auditor baru terhadap kepuasan
klien, dan pengaruh kepuasan klien pada loyalitas klien.
360 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 diminta untuk
berpartisipasi pada penelitian ini tetapi hanya 65 kuesioner yang kembali terkumpul. Target
primer untuk pengumpulan data adalah pengendali, auditor internal, dan komite audit. Metode
Purposive sampling digunakan pada pengumpulan data dan analisa dilakukan dengan
menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) yang didukung dengan Software AMOS.
Hasil penelitian menjelaskan hubungan antara kualitas audit, auditor baru, pengalaman
pengendali, kepuasan klien, dan loyalitas klien. Berdasarkan hasil analisis data, dua hipotesis
diterima dan dua hipotesis lainnya ditolak. Kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan klien. Selanjutnya, kepuasan klien memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas klien. Akan tetapi, auditor baru (pertukaran auditor) dan pengalaman
pengendali tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Terdapat beberapa
keterbatasan pada penelitian ini seperti sampel yang minimum pada perkiraan kecenderungan
maksimum (100) dan dimensi dari variabel auditor baru dan pengalaman pengendali yang perlu
dikembangkan lebih jauh.

Kata kunci: kualitas audit, auditor baru, pengalaman pengendali, kepuasan klien, loyalitas klien

149
PENDAHULUAN pada dirinya mengenai informasi yang
Semakin pesatnya perkembangan diperolehnya. Pengguna informasi laporan
profesi akuntan publik di Indonesia dewasa ini keuangan akan lebih mempercayai informasi
dan meningkatnya pemahaman masyarakat yang disediakan oleh auditor yang kredibel.
akan profesi akuntan publik mampu membawa Kualitas audit telah menjadi isu penting
perubahan kondisi lingkungan bisnis dan bagi profesi akuntan. Banyak kritik dari
peraturan yang berlaku. Perkembangan tersebut pemakai laporan keuangan, pemerintah, dan
dipicu oleh meningkatnya perekonomian pihak lain yang berkepentingan tentang kualitas
sehingga banyak perusahaan go public yang jasa audit. Kritik-kritik tersebut memberikan
ikut berperan dalam peningkatan kebutuhan sinyal yang mengindikasikan adanya ketidak-
akan jasa akuntan publik. Semakin mendekati puasan terhadap kualitas jasa yang diberikan
era globalisasi, semua pihak dituntut untuk profesi akuntan, sehingga banyak tekanan dari
melakukan persiapan guna menghadapi pihak luar untuk memonitor pekerjaan dan
fenomena dimensional. Salah satunya adalah peningkatan kualitas proses audit.
berlakunya perjanjian perdagangan bebas Agar dapat memenuhi kualitas audit
termasuk bidang jasa. Seperti yang dikatakan yang baik, maka auditor dalam menjalankan
Koepp dalam Cronin and Taylor (1994) yang profesinya sebagai pemeriksa harus ber-
mengatakan bahwa industri di sektor jasa akan pedoman pada kode etik akuntan, standar
meningkat secara berkelanjutan dan mencapai profesi, dan standar akuntansi keuangan yang
hingga batas yang dapat menjadi dominan berlaku di Indonesia. Setiap auditor harus
perekonomian suatu negara. Penerapan mempertahankan integritas dan objektivitas
perjanjian tersebut akan berimbas pada para dalam melaksanakan tugasnya dengan ber-
pelaku jasa profesi, termasuk profesi akuntan tindak jujur, tegas, tanpa pretensi, sehingga
publik yang akan memperebutkan pangsa dia dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi
pasar yang bukan hanya persaingan dalam tekanan atau permintaan pihak tertentu untuk
negeri, tetapi juga harus bersiap menghadapi memenuhi kepentingan pribadinya (Khomsiyah
persaingan dengan akuntan publik asing. dan Indriantoro, 1998). Dengan meningkatnya
Kondisi tersebut menyebabkan akuntan publik kualitas audit, diharapkan kepuasan pengguna
di dorong untuk mencari cara lain untuk jasa audit (klien) juga meningkat.
memasarkan jasanya. Selain kualitas, yang berpengaruh ter-
Kantor Akuntan Publik (selanjutnya hadap tingkat kepuasan klien adalah pengala-
disebut KAP), khususnya divisi pengauditan man bagian akuntansi di perusahaan klien.
yang terdiri dari beberapa auditor independen Pengalaman bagian akuntansi yang dimaksud-
menyediakan jasa profesionalnya dalam kan adalah pengalaman kerja bagian akuntansi
rangka membantu pihak-pihak pemakai di KAP, karena dalam hal proses pengauditan
laporan auditan untuk menentukan secara oleh auditor yang berhadapan langsung adalah
obyektif mengenai wajar atau tidaknya bagian akuntansi itu sendiri. Sehingga dia
laporan keuangan suatu perusahaan. Pengguna mengetahui apakah auditor sudah melakukan
informasi laporan keuangan akan memper- pengauditan sesuai dengan standar yang ada
timbangkan pendapat auditor sebelum (Iyer, 1995). Kepuasan klien atas jasa yang
menggunakan informasi tersebut untuk diberikan oleh KAP, selain dipengaruhi oleh
berbagai macam tujuan yang diharapkan baik kualitas audit dan pengalaman bagian akun-
untuk tujuan pemberian kredit bagi kreditor, tansi juga dipengaruhi oleh faktor KAP baru
tujuan investasi bagi calon investor, maupun (Auditor baru). Hal tersebut dikarenakan pada
tujuan peningkatan kepercayaan masyarakat. umumnya KAP baru akan berusaha melayani
Selain itu, pihak-pihak tersebut membutuhkan klien tersebut dengan baik, sehingga klien
hasil laporan KAP sebagai tim yang baru tersebut akhirnya puas dan menjadi loyal
mengaudit atas kewajaran penyajian laporan terhadap KAP tersebut. Proses pelayanan yang
keuangan ini untuk memberikan kepercayaan berbeda ini bagi sebagian perusahaan sudah

150
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

mulai disadari, bahwa pada saat baru dia akan dimensi kualitas dengan cara yang berbeda-
dilayani dengan baik, sedangkan setelah lama beda. Walaupun demikian, penelitian terhadap
akan ditinggalkan. Akan tetapi, pemahaman kualitas jasa tetap penting mengingat
terhadap kualitas dan kepuasan itu sendiri tidak meningkatnya tuntutan konsumen terhadap
bisa dirasakan oleh para top management, kualitas jasa yang mereka beli. Seperti jenis
tetapi lebih pada bagian akuntansinya. Karena jasa yang lain, kualitas jasa audit juga sulit
dia yang akan menghadapi auditor secara untuk diukur secara objektif. Penggunaan
langsung pada saat proses audit berlangsung. berbagai dimensi kualitas audit yang berbeda-
Dengan kepuasan klien atas jasa yang beda oleh beberapa peneliti adalah bukti
diberikan oleh KAP makin meningkat, maka sulitnya menentukan dimensi/faktor yang
diharapkan loyalitas klien pada KAP juga dapat menentukan kualitas audit.
akan meningkat. Hal ini sesuai dengan Definisi mengenai kualitas audit tidak
perkembangan di bidang jasa audit yang ada yang pasti, hal ini disebabkan tidak
sejalan dengan perubahan paradigma dalam adanya pemahaman umum mengenai faktor
teori pemasaran dan praktek pemasaran dari penyusunan kualitas audit dan sering terjadi
transaksi yang memiliki ciri khas menjadi konflik peran antar pengguna laporan audit.
hubungan jangka panjang. Saat ini literatur Kualitas audit biasanya ditinjau dari pihak
pemasaran dipenuhi oleh sejumlah artikel auditor (Sutton, 1993). Kualitas pelaksanaan
yang menekankan pada hasil akhir dari audit selalu mengacu pada standar yang
hubungan pembeli–penjual sehubungan ditetapkan, yang meliputi standar umum,
dengan profitabilitas, pangsa pasar, dan standar pekerjaan lapangan, dan standar
kepuasan konsumen. Dalam teori pemasaran pelaporan (IAI, 2001: 001.02).
dewasa ini, demikian juga dengan artikel- Kualitas audit adalah probabilitas
artikel ilmu sosial yang membahas mengenai seorang auditor dapat menemukan dan mela-
hubungan penjual–pembeli, telah diketahui porkan penyelewengan yang terjadi dalam
bahwa komitmen adalah elemen utama dalam sistem akuntansi klien (De Angelo, 1981).
membangun dan mempertahankan suatu Probabilitas penemuan penyelewengan ber-
hubungan jangka panjang. Komitmen ini gantung pada kemampuan teknis auditor
diwujudkan dalam bentuk relationship mar- (seperti pengalaman auditor, pendidikan, pro-
keting. Namun, pelaksanaan konsep relation- fesionalisme, dan struktur audit perusahaan).
ship marketing dalam konteks auditing sangat Probabilitas auditor untuk melaporkan penye-
jarang terjadi. Sehingga ketika KAP menya- lewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi
dari pentingnya menjalin hubungan dengan klien bergantung pada independensi auditor.
klien, informasi yang lebih mendalam yang
menjadi hal penting dalam menjalin hubungan Kepuasan Konsumen
itu sangat sulit didapat (Mangos et al., 1995). Pearce dan Robinson (1997) mengata-
kan konsumen dapat menjadi kuat manakala
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN produk/jasa yang ditawarkan dalam suatu
HIPOTESIS industri bersifat Standar. Dalam hal ini, kon-
Kualitas Audit sumen bebas melakukan pergantian per-
Tidak seperti kualitas barang, kualitas usahaan tempat melakukan pembelian, sama
jasa sulit untuk digambarkan dan diukur halnya untuk industri jasa audit. Dalam indus-
secara objektif dengan beberapa indikator. tri ini, jasa yang ditawarkan telah memiliki
Barry, yang disadur oleh Parasuraman et al. Standar tertentu. Klien dengan sendirinya
(1985) mengatakan kualitas jasa adalah memiliki kebebasan dalam memilih KAP.
sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, Menurut Mills dan Tancred (1992: 38),
sehingga sering terdapat kesalahan dalam klien dapat berupa organisasi maupun
menentukan sifat kualitasnya. Hal ini terbukti individu. Klien menuntut jasa audit yang
dari banyaknya penelitian yang menggunakan dibelinya memiliki kualitas yang tinggi. Ini

151
JAAI VOLUME 13 NO. 2, DESEMBER 2009: 149–165

dimaksudkan untuk dapat dijadikan oleh klien jasa dan kepuasan konsumen sebagai berikut:
sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja KAP. 1) Dimensi kualitas jasa lebih spesifik
Audit yang berkualitas tinggi juga dituntut dibanding kepuasan konsumen. 2) Harapan
oleh klien sebab klien akan terbantu dalam terhadap kualitas jasa didasarkan persepsi
melakukan pendeteksian penyebab terjadinya ideal keunggulan jasa sedangkan kepuasan
penurunan usaha. konsumen lebih didasarkan beberapa isu yang
Sementara Higgins dan Ferguson mungkin tidak unggul. 3). Persepsi terhadap
(1991) menegaskan bahwa penyedia jasa kualitas jasa tidak membutuhkan pengalaman
akuntan professional (KAP) harus bekerja dengan penyedia jasa, sedangkan kepuasan
keras untuk mendapatkan posisi kuat dalam konsumen membutuhkan pengalaman dengan
persaingan. KAP harus memahami bagaimana penyedia jasa.
klien mereka mempersepsikan jasa yang
mereka beli. KAP juga harus mampu Loyalitas Pelanggan
mendeteksi dimensi-dimensi kualitas audit Kondisi persaingan yang makin ketat
menurut persepsi klien. Perlunya melihat menjadikan KAP terus memacu dirinya
persepsi klien, selain dapat menciptakan beradaptasi dan berinovasi terhadap perubahan
keunggulan bersaing, juga dikarenakan lingkungan dan berjalan paralel dengan
kualitas jasa merupakan keseluruhan kesan menata ulang kembali strategi organisasi dan
klien terhadap jasa yang ditawarkan (Bitner et pemasarannya agar tetap survive dan eksis
al., 1994). Selain itu, Cronin dan Taylor dalam perjalanan bisnis yang dihadapi. Upaya
(1992) juga memiliki pandangan yang sama, lain juga dirasakan penting dan relevan adalah
yang mengatakan dalam ketiadaan ukuran mengamati, mengintai, dan menyiasati trend
yang objektif dari suatu pendekatan yang tepat yang sedang terjadi di luar KAP terutama
untuk melihat kualitas dari suatu perusahaan perilaku pesaing dan klien sebagai pelanggan.
jasa adalah dengan mengukur kinerja dari jasa Kedua elemen ini menjadi sangat berarti bagi
yang dikonsumsi oleh konsumen. Dengan KAP karena satu elemen merupakan musuh
demikian, orientasi kepada klien menjadi (pesaing) bagi KAP dan elemen yang lain
faktor penting bagi KAP. merupakan target operasi (tujuan akhir) yang
Ada simpulan yang menggambarkan diperjuangkan, yakni klien sebagai pelanggan
antara kualitas jasa dan kepuasan konsumen itu sendiri. Melihat kondisi seperti itu, tidak
memiliki hubungan yang positif seperti salah bila Trout dan Al Ries (1997: 106) me-
penelitian yang dilakukan oleh Parasuraman et ngatakan pemasaran adalah perang. Pendapat
al., (1985). Parasuraman et al. (1985) tersebut menjadi lebih nyata, dimana banyak
menyatakan ukuran kualitas jasa yang perusahaan, khususnya berskala besar concern
diterima konsumen adalah tingkat perban- dalam aktivitas memata-matai dan mencuri
dingan antara apa yang konsumen harapkan informasi pesaing (marketing intelligence).
dan yang konsumen terima. Ukuran kepuasan Strategi yang perlu dilakukan KAP
konsumen merupakan evaluasi konsumen untuk meningkatkan tingkatan dalam loyalitas
terhadap jasa yang mereka terima. Persepsi pelanggan adalah sebagai berikut:
terhadap kualitas jasa merefleksikan evaluasi
konsumen terhadap jasa yang mereka rasakan Suspects menjadi qualified prospects. Menu-
pada waktu tertentu. Kepuasan konsumen rut Griffin (1995) dalam Fandy (2000: 59),
merefleksikan pengalaman atau keseluruhan untuk mencari siapa yang akan menjadi quali-
kesan konsumen atas pengalaman meng- fied prospects di antara para suspects, KAP
konsumsi jasa. harus menjawab ketiga pertanyaan, yakni a.
Untuk memperjelas perbedaan antara siapa sasaran perusahaan/KAP?, b. bagaimana
kualitas jasa dan kepuasan konsumen, Taylor memposisikan produk perusahaan/KAP?, dan
dan Baker (1994) mengidentifikasi sejumlah c. bagaimana untuk menyaring prospect yang
perbedaan kunci yang terdapat pada kualitas potensial?

152
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

Qualified prospects menjadi first time untuk mengetahui siapa pelanggan terbesar,
customers. Memang membutuhkan waktu dan apa yang mereka beli, dan mengapa mereka
kesabaran untuk membangun kepercayaan itu loyal, 2. membuat hambatan agar pelanggan
agar tumbuh, namun akan membawa keun- tidak berpindah. Ada tiga hambatan yaitu a.
tungan jangka panjang bagi perusahaan/KAP. hambatan fisik, yakni dengan cara menyedia-
Lima langkah yang perlu diperhatikan untuk kan pelayanan fisik yang dapat memberikan
mendorong seorang prospect menjadi first nilai tambah bagi pelanggan, b. hambatan
time buyer, adalah 1. mendengarkan segala psikologis, yakni dengan cara menciptakan
keluhan mereka, 2. mendiagnosis masalah persepsi dalam pikiran pelanggan supaaya ia
mereka, 3. menawarkan solusi bagi per- bergantung pada produk perusahaan/KAP, c.
masalahan mereka, dan 4). belajar dari hambatan ekonomis, yakni dengan cara mem-
kegagalan masa lalu. berikan insentif baagi pelanggan yang meng-
untungkan secara ekonomis, misalnya dengan
First time customers menjadi repeat cus- pemberian potongan harga, 3. melatih dan
tomers. Tidak sedikit dari para first time buyer memotivasi staf untuk loyal, 4. pemasaran
yang tidak kembali untuk melakukan pembeli- untuk loyal – pemasaran yang menggunaakan
an yang kedua (Griffin, (1995) dalam Fandy program-program yang memberikan nilai
2000: 61). Empat hal yang membuat mereka tambah pada perusahaan/KAP dan produknya
tidak kembali, yakni 1. mengalami masalah – di mata pelanggan. Program – program ter-
bila first time buyers mengalami masalah pada sebut antara lain a. relationship marketing,
3 – 6 bulan setelah pembelian pertama, ia akan yaitu pemasaran yang bertujuan untuk mem-
berpikir bahwa situasi tersebut akan terjadi bangun hubungan baik dan jangka panjang
setiap saat, 2. tidak ada sistem yang formal – dengan pelanggan baru, b. frequency mar-
suatu perusahaan/KAP yang telah menghabis- keting, yaitu pemasaran yang bertujuan untuk
kan waktu seringkali mengalami kegagalan membangun komunikasi dengan pelanggan, c.
untuk mempertahankan pelanggan karena membership marketing, yaitu mengorganisasi-
belum adanya sistem pelayanan yang formal kan pelanggan ke dalam kelompok keanggota-
yang dapat membawa ketidakpuasan bagi an atau klub, yang dapat mendorong mereka
mereka, 3. hilangnya komunikasi dengan melakukan pembelian ulang dan meningkat-
pengambilan keputusan–perusahaan/KAP kan loyalitas mereka.
sering berkomunikasi dengan para pengambil
keputusan kepada pelanggan bisnis. Mereka Loyal client menjadi advocates. Saat
biasanya tidak berkomunikasi dengan pemakai pelanggan menjadi advicates terrhadap produk
atau pelanggan bisnis. Bila berkomunikasi perusahaan/KAP berarti bagi perusahaan/KAP
dengan para pengambil keputusan tersebut telah mencapai hubungan yang sangat erat dan
tidak berlanjut, perusahaan/KAP akan meng- terpercaya. Para pelanggan yang telah menjadi
hadapi resiko kehilanggan pelanggan, dan .4. advocates bagi perusahaan/KAP turut danil
mudah untuk kembali pada perusahaan/kantor dalam memasarkan produk perusahaan/KAP.
akuntan publik lama – bila si pelanggan masih Mereka mempengaruhi semua itu melalui apa
melakukan pembelian dari perusahaan/KAP yang disebut dengan word of mouth (WOM).
lama atau pesaing, ia akan dengan mudah WOM sangat ampuh untuk menarik pelanggan
kembali pada pesaing itu bila mengalami baru dan juga sangat efektif karena dilakukan
masalah dengan perusahaan/KAP. oleh pihak kedua yang objektif.

Repeat customer menjadi loyal client. Menu- Pengaruh Kualitas Audit Terhadap
rut Griffin (1954) hal-hal yang perlu diperhati- Kepuasan Klien
kan dalam merumuskan strategi untuk meng- Carcello (1992), melakukan survai
ubah repeat customers menjadi loyal clients terhadap pembuat laporan keuangan,
adalah sebagai berikut 1. meriset pelanggan – pengguna dan auditor untuk meringkas 41

153
JAAI VOLUME 13 NO. 2, DESEMBER 2009: 149–165

atribut kualitas audit sebagaimana yang Ada banyak alasan yang menyebabkan klien
disebutkan dalam banyak literatur menjadi 12 berpindah KAP. Pertama, salah satu alasan
faktor. Hasil penelitian ini adalah karakteristik adanya kecenderungan perusahaan melakukan
dari tim dinilai lebih penting dari karakteristik Auditor Baru karena merasa kurang puas
KAP. Faktor-faktor yang lain adalah dengan pelayanan yang diberikan oleh KAP
pengalaman melakukan audit dengan klien sebelumnya. Atau karena mereka menghadapi
sebelumnya, pengalaman dibidang industri, berbagai kendala dengan KAP sebelumnya.
responsivitas terhadap kebutuhan klien, dan Kedua, Craswell (1995) menyatakan bahwa
pemenuhan Standar umum GAAS (Generally ada ketidakpastian pada sebagian manajemen
Accepted Auditing Standard). klien tentang kualitas pelayanan yang
Faktor kualitas audit yang digunakan diberikan oleh KAP. Ketiga, sebagaimana
Behn et al. (1997) adalah faktor kualitas audit yang dikemukakan Simon dan Francis (1998)
yang dikembangkan oleh Carcello et al. bahwa auditor banyak yang menurunkan fee
(1992) yang meliputi pengalaman audit, mereka untuk mendapatkan klien baru. Pada
keahlian Industri, responsif, kompetensi, sikap awal tahun, beberapa klien percaya bahwa
independensi, sikap hati-hati, komitmen ter- mereka akan memperoleh keuntungan dari
hadap kualitas, keterlibatan pimpinan KAP, penurunan fee tersebut. Keempat, nama baik
pekerjaan lapangan audit, keterlibatan komite suatu KAP sifatnya subjektif. Perusahaan
audit, Standar etika, sikap skeptis. Dari dua mungkin memutuskan untuk menggunakan
belas faktor potensial pembentuk kualitas kantor akuntan yang menurut dia mempunyai
audit tersebut, Behn et al. (1997) menemukan nama baik meskipun audit fee-nya lebih
ada beberapa faktor yang berhubungan positif mahal. Kelima, lengkapnya paket jasa yang
dengan kepuasan klien, yaitu faktor dapat diberikan oleh suatu KAP berbeda
pengalaman audit, memahami industri klien, dengan KAP lainnya. Dengan demikian begitu
responsif atas kebutuhan klien, pelaksanaan kuatnya faktor auditor baru, bisa menye-
audit lapangan, keterlibatan pimpinan KAP, babkan kepuasan.
dan keterlibatan komite audit.
Pengaruh Pengalaman Kerja Bagian
Pengaruh Auditor Baru Terhadap Akuntansi Terhadap Kepuasan Klien
Kepuasan Klien Karyawan bagian akuntansi pada
Penelitian Behn et al. (1997) mencoba perusahaan klien yang sebelumnya telah
memasukkan Auditor Baru sebagai variabel bekerja pada KAP yang menjalankan audit
yang mempengaruhi kepuasan klien. Hasil mungkin bias dengan kepentingan KAP itu.
penelitiannya adalah terrdapat pengaruh yang Iyer (1995) dalam Behn et al. (1997) dalam
signifikan antara Auditor Baru dengan penelitiannya menyimpulkan bahwa rata-rata
kepuasan klien KAP. Demikian juga alumni 6 KAP besar cenderung membantu
penelitian yang dilakukan oleh Deis dan KAP tempat dia bekerja dahulu. Berdasarkan
Giroux (1996) yang mencoba meneliti hal-hal diatas, sesuatu yang memungkinkan
pengaruh Auditor Baru terhadap audit fee, bahwa para alumni KAP yang bekerja sebagai
audit hours dan kualitas audit. Hasil penelitian controller atau bagian akuntansi lebih puas
ini juga menunjukkan adanya pengaruh yang dengan keseluruhan kinerja KAP mereka
signifikan antara Auditor Baru dengan kualitas sebelumnya. Efek tersebut bisa terjadi
audit yang ditmpilkan suatu KAP. sehubungan dengan identifikasi para kontroler
Klien yang diaudit oleh KAP (KAP) atau bagian akuntansi dengan KAP mereka
baru mungkin akan merasa lebih puas bila sebelumnya atau dengan pengetahuan detil
dibandingkan dengan KAP yang lama. Atau mereka tentang pendekatan audit filosofi KAP
sebaliknya klien yang diaudit oleh KAP baru mereka sebelumnya. Para controller yang
tidak merasa puas dengan pelayanan yang pernah bekerja pada KAP diharapkan
diberikan dibandingkan dengan KAP lama. memiliki kemampuan untuk menilai kualitas

154
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

audit yang dilakukan KAP. Sehingga dia bisa konsumen tidak dapat diukur secara langsung
memberikan persepsi atas kepuasan klien. dengan menggunakan objek ukuran. Meskipun
demikian kepuasan konsumen diperlakukan
Pengaruh Kepuasan Klien Terhadap sebagai sebuah abstrak dan fenomena teoritis
Loyalitas Klien yang dapat diukur sebagai bobot rata-rata dari
Penelitian tentang kepuasan klien ini multiple indicator (Fornel, 1992). Selain itu
tidak banyak dilakukan oleh para akademisi ukuran error pada indeks dipakai melalui
tetapi dilakukan oleh para praktisi. Tujuan kualitas dan kuantitas ukuran yang digunakan.
penelitian itupun hanya untuk melakukan Kepuasan konsumen adalah akumulasi
rangking 6 kantor akuntan besar dalam pengalaman dan pembelian dan pengalaman
hubungannya dengan pemenuhan kepuasan konsumsi. Kepuasan konsumen dipengaruhi
konsumen. oleh dua faktor yaitu harapan dan kinerja jasa
Dalam penelitian mengenai pemasaran, yang dialami. Kinerja yang diterima
kepuasan konsumen telah digunakan untuk dipengaruhi oleh persepsi konsumen mengenai
menggambarkan perbedaan antara alternatif- kualitas jasa, marketing mix, brand name dan
alternatif khusus dan jenisnya. Kepuasan image perusahaan.

Penelitian Empirik
1. Kualitas Audit (Behn et
al., 1997): kualitas audit
berpengaruh signifikan
Penelitian Teoritik terhadap kepuasan klien
1. Teori Perilaku 2. Kepuasan Konsumen
Manusia (Kotler, 2003)
(Gibson, 1992) 3. Pengalaman Bagian
2. Teori Kepuasan Akuntansi (Behn et al.,
Pelanggan 1997) : pengalaman
(Zeithaml, Bagian Akuntansi
1996) mempengaruhi tingkat
3. Teori Loyalitas kepuasan klien
Pelanggan 4. Auditor Baru (Behn et
(Griffin, 1995 al., 1997): auditor baru
dalam Fandy memepengaruhi
2000: 37) persepsi kepuasan klian
5. Loyalitas Klien
(Griffin, 1995 dalam
Fandy (2000: 48).
Secara umum, loyalitas
klien dipengaruhi
tingkat kepuasannya

HIPOTESIS

UJI STATISTIK

DISERTASI

Gambar 1: Kerangka Proses Berpikir

155
JAAI VOLUME 13 NO. 2, DESEMBER 2009: 149–165

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12


Kualitas Audit
AB1 KP1 KP2 Z2
H1
AB2
H2 Kepuasan Klien H4
AB3 Auditor Baru Loyalitas Klien
AB4
H3
AB5 Z1 L1 L2 L3 L4
Pengalaman Bag.
Akuntansi
Keterangan:
= variabel laten
= indikator
P1 P2 P3 P4 = pengaruh
= dimensi/pengukur
Gambar 2:Kerangka Konseptual

156
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

Dengan pertimbangan-pertibangan hasil penelitian ini diwakili oleh Kepala Bagian


penelitian terdahulu di atas maka pada Akuntansi, Internal Auditor, dan Komite
penelitian ini loyalitas klien diwujudkan Audit. Horison waktu penelitian ini adalah
dalam kesetiaannya agar tetap menjadi klien cross sectional. Berkaitan dengan data
suatu KAP. Maka indikator-indikator yang penelitian, maka data yang digunakan dalam
dapat digunakan untuk mengukur loyalitas penelitian ini adalah data primer berupa
klien terhadap KAP adalah: persepsi klien dengan pendekatan field study.
1. Kepercayaan terhadap KAP
2. Keinginan untuk menggunakan KAP yang Populasi dan Sampel Penelitian
sama pada periode berikutnya Populasi dalam penelitian ini adalah
3. Merekomendasikan KAP-nya kepada kepala bagian akuntansi, internal auditor dan
perusahaan lain atau calon klien komite audit perusahaan yang terdaftar di
4. Keinginan untuk ikut mengembangkan Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Jumlah
KAP perusahaan yang listing di BEJ tahun 2005
Dengan demikian loyalitas adalah sebanyak 360. Jadi jumlah populasinya adalah
dampak dari kepuasan dari klien. Semakin 1080 responden (360 perusahaan x 3 orang).
tinggi tingkat kepuasan klien secara langsung Industrinya digolongkan ke dalam: 1. industri
berdampak pada tingkat loyalitas. Akan tetapi makanan dan minuman dan tembakau; 2
beberapa peneliti menyebutkan bahwa tidak Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, 3
selamanya setelah klien merasakan kepuasan Industri kayu dan alat-alat rumah tangga, 4
akan berdampak pada loyalitasnya. Dalam Industri kertas dan percetakan, 5 Industri
penelitian ini diukur apakah ada pengaruh kimia, petroleum, batu bara, karet dan plastik,
kepuasan terhadap loyalitas klien. 6 Industri barang galian bukan logam dan 7
industri logam, mesin dan perlengkapan.
Hipotesis Metode pemilihan sampel yang
Berdasar latar belakang rumusan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
masalah, tujuan Penelitian dan kerangka kon- probabilitas yaitu secara stratified random
septual, maka hipotesis disusun sebagai berikut: sampling. Selanjutnya penentuan jumlah
H1 = Kualitas audit berpengaruh positif dan sampel untuk masing-masing kualifikasi jenis
signifikan terhadap kepuasan klien industri perusahaan yang go public di Bursa
H2 = Auditor baru berpengaruh positif dan Efek Jakarta, yaitu ada 51 kelompok sub
signifikan terhadap kepuasan klien klasifikasi perusahaan publik.
H3 = Pengalaman bagian akuntansi ber- Jumlah sampel yang diambil meng-
pengaruh positif dan signifikan terhadap gunakan dasar Hair dalam Ferdinand (2002)
kepuasan klien ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100–
H4 = Kepuasan klien berpengaruh positif dan 200. Penelitian ini menggunakan jumlah
signifikan terhadap tingkat loyalitas klien sampel sebanyak 200.
Setiap perusahaan yang diambil
METODE PENELITIAN sebagai sampel masing-masing akan diberikan
Rancangan Penelitian pertanyaan untuk kepala bagian akuntansi,
Penelitian ini termasuk dalam komite audit dan internal auditor. Sehingga
penelitian explanatory, dengan tipe menilai masing-masing perusahaan akan diberikan 3
hubungan sebab akibat antara variabel yang daftar pertanyaan, maka daftar pertanyaan
diteliti (causal relationship) (Sekaran, 1992). yang akan dikirimkan berjumlah 600 kuesioner.
Penelitian ini menguji pengaruh anteseden
kepuasan klien dan pengaruh kepuasan klien Definisi Operasional dan Pengukuran
terhadap loyalitas. Variabel
Unit analisis yang digunakan dalam Definisi operasional variabel adalah
penelitian ini adalah perusahaan yang dalam definisi dari variabel-variabel yang digunakan

157
JAAI VOLUME 13 NO. 2, DESEMBER 2009: 149–165

dalam penelitian ini dan menunjukkan cara (X2.1). 2) Audit Fee (X2.2). 3) Preferensi dari
pengukuran data dari masing-masing variabel Pemberi Kredit Perusahaan (X2.3). 4)
tersebut: Lengkapnya paket jasa yang ditawarkan
(X2.4). 5) Reputasi KAP (X2.5)
Kualitas Audit (X1)
Kualitas audit merujuk pada IAI KAP Pengalaman Bagian Akuntansi (X3)
(1994) adalah pelaksanaan audit oleh auditor Pengalaman bagian akuntansi klien
yang memenuhi ketentuan atau standar didasarkan pada seberapa tingakt pengalaman
auditing, mencakup mutu professional, inde- bagian akuntansi, internal audit dan komite
pendensi, pertimbangan (judgment) yang audit dalam bidang auditing. Tingakt
digunakan dalam pelaksanaan audit dan pengalaman ini ditanyakan sebagai alat untuk
penyusunan laporan auditor. Ada 12 indikator mengukur pemahaman klien terhadap kerja
yang digunakan untuk mengukur kualitas yaitu; kantor akuntan publik. Adapun indikator yang
pengalaman melakukan audit, memahami diajukan adalah; pengalaman bekerja pada
indutri klien, responsif terhadap kebutuhan kantor akuntan publik, jenis sektor indutsri
klien, kompetensi, sikap independensi, sikap yang pernah diaudit, pelatihan audit yang
hati-hati, komitmen terhadap kualitas, pernah dikuti dan pelatihan akuntansi yang
keterlibatan pimpinan KAP, pekerjaan pernah diikuti. Dikembangkan berdasarkan
lapangan audit, keterlibatan komite audit, penelitian Behn et al., (1997). Indicator yang
standar etika dan sikap skeptis. Item-item digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:
pertanyaan mengenai kualiats audit dalam 1) Pengalaman bekerja pada kantor akuntan
penelitian ini menggunakan item pertanyaan publik (X3.1). 2) Jenis sektor industri yang
Behn, et al. (1997) dengan menggunakan skala pernah diaudit (X3.2). 3) Pelatihan audit yang
1-5. indikator untuk variabel ini adalah: 1) pernah diikuti (X3.3). 4) Pelatihan akuntansi
Pengalaman Melakukan Audit (X1.1). 2) yang pernah diikuti (X3.4).
Memahami Industri Klien (X1.2). 3) Responsif
Kebutuhan Klien (X1.3). 4) Kompetensi Kepuasan Klien (X4)
(X1.4). 5) Sikap Independensi (X1.5). 6) Sikap Kepuasan klien merupakan tingkat
Hati – Hati (X1.6). 7) Komitmen Terhadap kepuasan yang dirasakan klien berdasarkan
Kualitas (X1.7). 8) Keterlibatan Pimpinan KAP hasil evaluasi atas pekerjaan audit secara
(X1.8). 9). Pekerjaan Lapangan Audit (X1.9). menyeluruh. Item pertanyaan mengenai
10) Keterlibatan Komite Audit (X1.10). 11) kepuasan klien dalam penelitian ini dikem-
Standar Etika (X1.11). 12) Sikap Skeptis bangkan berdasarkan penelitian Taylor and
(X1.12). Baker (1994) dengan menggunakan Skala 1-5.
Adapun indikator untuk mengukur kepuasan
Auditor Baru (X2) adalah kinerja dari KAP, dan kinerja dari
Auditor baru merupakan faktor-faktor anggota-anggota tim audit. Indikator-indikator
yang menyebabkan perasaan klien merasa yang digunakan untuk mengukur variabel ini
terlayani dengan baik dengan adanya auditor adalah: 1) Kinerja dari Kantor Akuntan Publik
baru. Adapun indikator yang digunakan dalam (X4.1). 2) Kinerja dari anggota-anggota tim
mengukur auditor baru adalah ketidakpastian audit (X4.2).
terhadap pelayanan KAP, audit fee, preferensi
dari pemebri kredit perusahaan, lengkapnya Loyalitas Klien (Y)
paket jasa yang ditawarkan, reputasi KAP. Loyalitas melihat faktor-faktor yang
Item-item pertanyaan mengenai auditor baru mempengaruhi klien untuk loyal dan tidak
dalam penelitian ini dikembangkan berdasar- ingin berpindah dari KAP sebelumnya.
kan Behn et al. (1997) menggunakan skala 1- Adapun indikator yang digunakan adalah: bisa
5. Indikator untuk variabel ini adalah: 1) dipercaya, menggunakan kembali KAP,
Ketidakpastian terhadap pelayanan KAP memberikan rekomenasi pada perusahaan lain,

158
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

ikut mengembangkan. Item pertanyaan yang kualitas audit sangat diperlukan dalam
diajukan menggunakan penelitian Kotler kegiatan auditing.
(1988). Item pertanyaan dengan skala likert 1- Temuan ini sesuai dengan hasil
5. Variabel ini diukur dengan menggunakan penelitian Behn et al., (1997) adalah faktor
indikator: 1) Bisa dipercaya (Y1). 2) kualitas audit yang dikembangkan oleh
Menggunakan kembali KAP (Y2). 3) Carcello et al., (1992) yang meliputi: Penga-
Memberi Rekomendasi kepada perusahaan laman audit, Keahlian Industri, Responsif,
lain (Y3). 4) Ikut mengembangkan KAP (Y4). Kompetensi, Sikap independensi, Sikap hati-
hati, Komitmen terehadap kualitas, Keter-
Metode Pengumpulan Data libatan pimpinan KAP, Pekerjaan Lapangan
Metode pengumpulan data yang audit, Keterlibatan komite audit, Standar
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Etika, Siakp skeptis. Dari 12 faktor potensial
survey dengan menggunakan kuesioner. pembentuk kualitas audit tersebut, Behn et al.,
Kuesioner terbuka yang terdiri dari beberapa (1997) menemukan ada beberapa faktor yang
pertanyaan yang mengetahui identitas berhubungan positif dengan kepuasan klien
perrusahaan dan kuesioner tertutup yaitu yaitu faktor pengalaman audit, memahami
kuesioner yang terdiri dari serangkaian industri klien, responsif atas kebutuhan klien,
pernyataan dan digunakan untuk mendapatkan pelaksanaan audit lapangan, keterlibatan
data yang dibuat oleh Behn et al. (1992). pimpinan KAP dan keterlibatan komite audit.
Carcello et al., (1992), melakukan survey
Teknik Analisis Data terhadap pembuat laporan keuangan, peng-
Dari jawaban yang diperoleh responen guna dan auditor untuk meringkas 41 atribut
yang sesuai dengan nilai variabel yang telah kualitas audit sebagaimana yang disebutkan
ditetapkan selajutnya akan dianalisis dengan dalam banyak literatur menjadi 12 faktor saja.
menggunakan Structural Equation Modeling Hasil penelitian ini adalah karakteristik dari
(SEM) dengan menggunakan paket program tim dinilai lebih penting dari karakteristik
AMOS (Analysis of Moment Stucture) 4.01, KAP. Faktor-faktor lainnya adalah, penga-
SPSS (Statistical Product and Service laman melakukan audit dengan klien
Solution) 11.Dengan menggunakan Structural sebelumnya, pengalaman dibidang industri,
Equation Modeling (SEM) memungkinkan responsivitas terhadap kebutuhan klien, dan
dilakukannya analisis terhadap serangkaian pemenuhan standar umum GAAS.
hubungan secara simultan sehiingga Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
memberikan efisiensi secara statistik (Hair et auditor baru dalam organisasi tidak diperlukan
al., 1995 : 65). untuk menciptakan kepuasan klien. Auditor
baru dengan lima dimensi yaitu; ketidak-
ANALISIS HASIL PENELITIAN pastian terhadap pelayanan KAP, penurunan
Pengujian Hipotesis Penelitian fee, preferensi dari pemberi kredit, lengkapnya
Hasil Penelitian ini mengindikasikan paket jasa yang ditawarkan KAP dan Nama
bahwa kualiats audit dalam organisasi mutlak baik KAP. Para Akuntan perusahaan, internal
diperlukan untuk menciptakan kepuasan klien. audit dan audit komisaris menilai bahwa
Kulitas audit dengan dua belas dimensi yaitu; auditor baru tidak berpengaruh terhadap
pengalaman melakukan audit, memahami kepuasan klien. Karena mereka menganggap
industri klien, responsif atas kebutuhan klien, bahwa baik auditor baru maupun lama tisak
kompetensi, sikap independensi, sikap hati- berpengaruh dalam memberikan kepuasan
hati, komitmen terhadap kualitas, keterlibatan klien. Sedangkan jenis pengauditan yang
pimpinan KAP, pekerjaan lapangan audit, ditawarkan masing-masing KAP sudah
keterlibatan komite audit, standar etika, dan lengkap. Jadi tidak ada pilihan bahwa auditor
sikap skeptis. Para tenaga akuntansi, internal baru akan berpengaruh terhadap kepuasan
audit dan komisaris audit menilai bahwa klien.

159
2

CFI
GFI
AGFI
RMSEA

CMIN/DF
,50

χ (Chi Square)
,36 ,35

Kriteria
e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8 e9 e11

Significance Probability
,28 ,32 ,36 ,18 ,35 ,40 ,44 ,54 ,33
x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x11
,53 ,56 ,60 ,43 ,59 ,63 ,66 ,73 ,57

,38 e22 e23


Kual Audit
e13 x13 ,39 ,80
,26 ,62 ,45 x22 x23 z2
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

Hasil

0.965
1.081
0.745
0.802
0.036
0.216
e14 x14 ,51 -,08 ,63 ,90

193.569
,85 ,22 ,17

Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2005


,92 ,09 ,41
e15 x15 Pergantian -,01 Kepuasan Loyalitas
,62 ,54
,38 ,95 ,58
,12 ,90 ,33 ,29
e16 x16 ,12
,32 z1 x25 x26 x27
=Standardized estimates Pengalaman
chi-square=193,569 e25 e26 e27
DF=179 ,85 ,98 ,33
CMINDF=1,081

≥ 0,94
≤ 2,00
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
≥ 0,05
,71 ,97 ,11
probability=,216

Nilai Kritis
RMSEA=,036 x18 x20 x21

Diharapkan kecil
CFI=,965
GFI=,802
AGFI=,745 e18 e20 e21

Tabel 1: Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Lengkap


,27

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Marginal
Marginal
Gambar 3: Analisis Struktural Lengkap

Evaluasi Model

160
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

Tabel 2: Ringkasan Hasil Pengujian Estimasi Parameter (Standardized Regression Weights)


Hipotesis Estimasi CR P Ket
KA => KPS (H1) 0,451 2,644 0,008 Signifikan
AB => KPS (H2) 0,089 0,649 0,516 Tidak Signifikan
P => KPS (H3) 0,115 0,847 0,397 Tidak Signifikan
KPS => LOY (H4) 0,414 2,457 0,014 Signifikan
Sumber: Data primer dioleh, 2005

Temuan tersebut menolak dari hasil Temuan ini sesuai dengan penelitian
penelitian Behn et al., (1997) mencoba Iyer (1995) dalam Behn et al., (1997) dalam
memasukkan pergantian auditor sebagai penelitiannya menyimpulkan bahwa rata-rata
variabel yang mempengaruhi kepuasan klien. alumni 6 KAP besar cenderung membantu
Hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh KAP tempat dia bekerja dahulu. Berdasarkan
yang signifikan antara pergantian auditor hal-hal diatas, sesuatu yang memungkinkan
dengan kepuasan klien KAP. Demikian juga bahwa para alumni KAP yang bekerja sebagai
penelitian yang dilakukan oleh Deis dan controller atau bagian akuntansi lebih puas
Giroux (1996) yang mencoba meneliti dengan keseluruhan kinerja KAP mereka
pengaruh pergantian auditor terhadap audit sebelumnya. Efek tersebut bisa terjadi
fee, audit hours dan kualitas audit. Hasil sehubungan dengan identifikasi para kontroler
Penelitian ini juga menunjukkan adanya atau bagian akuntansi dengan KAP mereka
pengaruh yang signifikan antara pergantian sebelumnya atau dengan pengetahuan detil
auditor dengan kualitas audit yang ditampil- mereka tentang pendekatan audit filosofi KAP
kan suatu KAP. sebagaimana yang mereka sebelumnya. Para controller yang
dikemukakan Simon dan Francis (1998) pernah bekerja pada Kantor Akuntan Publik
bahwa auditor banyak yang menurunkan fee diharapkan memiliki kemampuan untuk
mereka untuk mendapatkan klien baru. Pada menilai kualitas audit yang dilakukan Kantor
awal tahun, beberapa klien percaya bahwa Akuntan Publik. Sehingga dia bisa memberi-
mereka akan memperoleh keuntungan dari kan persepsi atas kepuasan klien.
penurunan fee tersebut. Sehingga tingkat Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
kepuasan mereka juga akan meningkat. Audit kepuasan klien dalam organisasi mutlak
fee tidak berpengaruh terhadap kepuasan diperlukan untuk menciptakan loyalitas klien.
klien. Karena klien lebih mencari tingkat Kepuasan dengan dua dimensi yaitu; kepuasan
kepuasan dari kualitas audit. terhadap kinerja KAP dan kepuasan terhadap
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa kinerja anggota tim audit. Berarti klien merasa
pengalaman bagian akuntansi dalam organi- bahwa kepuasan yang diperolehnya selama ini
sasi tidak diperlukan untuk menciptakan dapat memberikan tingkat kepuasan yang
kepuasan klien. Pengalaman bagian akuntansi menyebabkan dia menjadi loyal terhadap
dengan empat dimensi yaitu; pengalaman kantor akuntan tersebut.
akuntan bekerja sebagai auditor, jenis industri Hasil Penelitian tersebut sesuai dengan
yang pernah diaudit, pelatihan audit yang hipotesis yang menyatakan bahwa kepuasan
diikuti dan pelatihan akuntansi yang diikuti. konsumen mempengaruhi seseorang untuk
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa membeli kembali produk (baik barang
pengalaman bagian akuntansi tidak berpe- maupun jasa) yang sama pada produsen yang
ngaruh terhadap kepuasan klien. Karena klien sama atau dapat dikatakan berperilaku loyal
menganggap bahwa pengalaman yang tidak adalah sejalan dengan konsep marketing, dan
dimilikinya tidak berpengaruh terhadap hipotesis tersebut telah dibuktikan secara
persepsi atas kepuasan dalam auditor empiris oleh Kotler (1997). Ia menyatakan ada
melaksanakan pekerjaannya. Sehingga bagi hubungan positif antara kualitas pelayanan,
klien hal itu tidak berpengaruh signifikan. kepuasan konsumen dan perilaku loyal.

161
JAAI VOLUME 13 NO. 2, DESEMBER 2009: 149–165

Kemudian hipotesis itu juga ditegaskan Approach, Seventh Edition, Prentice-


kembali oleh Cronin dan Taylor (1992) yang Hall International, Inc
menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang Behn, BK., Carcello J.V., Hermanson DR dan
tinggi dapat menciptakan kepuasan konsumen Hermanson RH. (1997). The
yang tinggi pula pada akhirnya akan ber- Determinants of Audit Client
dampak langsung pada terciptanya loyalitas Satisfaction Among Clients of Big 6
konsumen. Firms, Accounting Horizons, Vol. 11,
No. 1, March.
Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan dalam Bitner, M.J. Booms, BH. dan Mohr, L.A.
Penelitian ini, diantaranya yaitu ditolaknya (1994), “Critical Service Encounters:
hipotesis yang menyatakan pengaruh variabel The Employee’s Viewpoint”, Journal of
pengalaman bagian akuntansi terhadap Marketing, Vol. 58, Oktober, h. 95-106.
kepuasan klien, maka Penelitian mendatang Borthick, A. Faye dan Roth, HP (1994),
perlu mengganti variabel tersebut dikarenakan “Accounting for Time: Reenginering
dimensi yang digunakan terlalu mengambang Business Processes to Improve
dan tidak mengarahkan kepada kemampuan Responsiveness. Dalam S Mark
karyawan dalam bidang auditing. Pada varia- Young, (1997), Reading in Manage-
bel auditor baru juga perlu dikembangkan di- ment Accounting. 2nd ed. Prentice Hall,
mensinya agar tidak hanya pada lingkup apa- inc.: New Jersey.
bila kantor akuntan berganti auditor baru.
Pertama, jumlah kuesioner yang kembali dari Brouwman, Marinus J. dan Bradley, W.E.
hasil pengirim yang sedikit. Sehingga data (1997). Judgment and Decisions
yang diolah jumlah tidak sesuai dengan stan- Making, part II: Expertise, Consensus,
dar yaitu minimal 100 data. Kedua, instrumen and Acuracy, in Vicky Arnold And
yang digunakan dalam variabel pengalaman Steven G. Sutton, Behavioral
bagian akuntansi, dimana pertanyaannya harus Accounting Research, AAA.
sesuai dengan perkembangan KAP. Karena Carcello, JV., Hermenson, RH. dan NT.
ternyata penggunaan KAP lebih banyak McGrath (1992). Audit Quality
ditentukan oleh ketentuan pasar modal Attributes: The Perceptions of Audit
maupun kreditor, sehingga klien tidak memilih Partners, Prepares, and Financial
sendiri. Ketiga, tidak dilihatnya faktor lain Statement Users, Auditing: A Journal
yang mempengaruhi kepuasan klien seperti of Practise & Theory.
kualitas pelayanan jasa, hal ini sangat penting
karena kemungkinan kepuasan klien juga Clampitt, PG. dan Downs, CW. (1993),
ditentukan oleh kemampuan KAP dalam Employee Perceptions of the
memberikan pelayanan jasa yang dapat mem- Relationship Between Communication
berikan kepuasan terhadap kliennya. Industri and Productivity: A Field Study, The
jasa sangat ditentukan oleh kemampuan per- Journal of Business Communication.
usahaan jasa dalam memberikan pelayanan Crane, F.G., (1991) Customer Satisfac-
kepada kliennya. tions/Dissatisfactions With Profes-
sionals Service. Journal of Profe-
REFERENSI ssional Service Marketing. Vol. 7 (2):
19-25
Aldhizer, George R. dan James D. Cashell
(1995). “Internal Auditor Outsouorcing” Craswell, A.T, Francis, J.R. dan Sneddon, B.
The CPA Journal (Oktober), pp. 40-49. (1995). The Pricing of Initial Audit
Engagement: The Effect of Quality
Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke. Uncertanty, Working Paper,
(1994). Auditing in Integrated University of Sidney.

162
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

Cronin, J.J., dan Taylor, S.A. (1994). Vol. 56 No.1, pp.1-2.


SERVPERF Versus SERVQUAL: Gupta, K (1991). Contemporary Auditing,
Reconciling Perfomance Based and Four Editions., McGraw-Hill
Perceptions-minus-Expectations Publishing Co., New delhi.
Measurement of Service Quality,
Journal of Marketing, January: 37 - 45. Hair, Joseph F.JR., Anderson, Rolph E.,
Tatham, Ronald L., dan Black, W.C.
De Angelo, L.E., (1981), “Auditor Size and (1995). Multivariate Data Analysis,
Audit Quality”, Journal of Accounting Fifth Edition, Prentice Hall
and Economics: 69-81.
Higgins, Lexis F. dan Fergusson, J.M. (1991).
Defliese, Philip L., and Montgomery, Robert Practical Approaches for Evaluating
Hiester (1987), Montgomery's The Quality Dimension of Professional
Auditing, Wiley. Accounting Service, Journal of
Deis, Donald R., dan Giroux, G.A. (1992), Professional Service Marketing. Vol. 7
“Determinants of Audit Quality in the (1): 3-17.
Public Sector”, The Accounting Hoy, J.L. dan May, R.G. (1993), Auditor’s
Review (July), pp. 462-479. Causal Probability Judgment in
Edgett, Scott dan Colin Edgan (1995), Analitical Procedures For Audit
Competitive Orientations in Planning, Behavioral Research in
Professional Services, Journal of Accounting, Vol. 5
Profesional Service Marketing, Vol IAI-Kompartemen Akuntan Publik, (2001),
12.2: 31 – 47 Standar Profesional Akuntan Publik,
Elitzur, Ramy dan Falk, H. (1996). Planned Salemba Empat.
Audit Quality, Journal of Accounting Ghozali I. (2005). Permodelan dengan
and Public Policy, Vol. 15: 247 – 269. menggunakan SEM, Aplikasi Dengan
Ellis, B. dan Mosher, JS. (1995), Six P’s For Menggunakan AMOS 5.0, Penerbit
Four Characteristics: a Complete Universitas Dopenegoro, Semarang
Positioning Strategy for Profesional Iyer, V.M.E.B dan Barefield, R.M. (1995).
Service Firma (CPA Firm Example), Identifiacation of Accounting Firm
Marketing For CPS’s, Auditor And Alumni with Their Former Firm:
Tax Professionals. Antecedent and Outcomes, Working
Engel, J. F. Blackwell, R.D. dan Miniard, Paper, Goergia College.
P.W. (1990). ‘Consumer Behaviour’ Indriantoro, N dan Supomo, B. (2002).
London: Dryden Press Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Tjiptono, F (2000). Manajemen Jasa. Andi Akuntansi dan Manajemen, Edisi
Offset, Yogyakarta. Pertama, BPFE, Yogyakarta.
FASB, (1978). Accounting Standar, McGraw- Iyer, V.M.,E.B, dan R. M.Barefield (1995).
Hill Book Company, New York, Vol. Identification of Accounting Firm
1. Alumni With Their Former Firm:
Ferdinand, A. (2002). Strukltural Equation Antecedent and Outcomes, Working
Modelling, Badan Penerbit Universitas Paper, Georgia College.
Diponegoro. Jakarta Stock Exchange, 2005.
Fornel, C. (1992). "A national customer Jusuf, Amir Abadi. (2001). Arens &
satisfaction barometer: the Swedish Loebbecke Auditing Pendekatan
experience", Journal of Marketing, Terpadu, Salemba Empat, Edisi

163
JAAI VOLUME 13 NO. 2, DESEMBER 2009: 149–165

Kedua. Organizations, and Society, Vol. 18,


Kell, Walter G, William C Boynton, and No. 6
Richard E. Ziegler. (1987). Modern Loudon, D.L, dan Bitta, D.A.J. (1993),
Auditing. John Wiley & Sons. Consumer Behavior: Concepts and
Ketchand, Alice A dan Strawser, J.R. (1998), Applications, McGraw-Hill, New
The Existence of Multiple Measures of York, NY.
Organizational Commitment and Lovelock, C. (2001). Service Marketing:
Experience Related Difference in a People, Technology, Strategy (Fourth
Public Accounting Setting, Behavioral ed.). Upper Saddle River: Prentice
Research in Accounting, Vol. 10. Hall.
Khomsiyah dan Indriantoro, N. (1998). Mahmud, H.Z. (1998). Profesi akuntansi
“Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Dalam Pandangan Para Pemakai.
Komitmen dan Sensitivitas Etika Introspeksi dan Transformasi Profesi
Auditor Pemerintah DKI Jakarta, Akuntan Memasuki Milinium Baru.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol Ikatan Akuntan Indonesia: Jakarta.
I No. 1. Mahon. J.J. (1989). The Marketing of
Kolb, J.A. (1995). Leader Behaviors Affecting Profesional Accounting Service,
Team Performance: Similarities and Seconds Editions, John Willey & Sons,
Differences Between Leader/Member Canada.
Assesments, The Journal of Business Mangos, N.C., Balla, J.R dan MacDonald R.P.
Communication (July), Vol.32 No. 3: (1995). Goodness of Fit Indexes In
233 – 248. Confirmatory Factor Analysis: The
Konrath, (2002). "Uncertainty and the effect of Sample Size, Psychological
Subject-to Qualification: the auditor's Bulletin.
Responsibility," Journal of Accoun- Mills, A.J. dan Tancred, P. (1992), Gendering
tancy, May 1985: 132-139. Organizational Analysis, Newbury
Kotler, P. (2003). Marketing Management: Park, California: Sage.
Analysis, planning, Implementation, Mock, T.J. dan Samet, M (1982), A multi-
and Control, 9th ed. Englewood Cliffs, Attribute Model For Audit Evaluation,
N.J., Prentice Hall International, Inc. In Proceedings of the VI University of
Leclerc, France, Bernd H. Schmitt, dan Dube, Kansas Audit Symposium.
L. (1995). “Waiting Time and Nasir, M. (1988). Metode Penelitian Sosial,
Decision Making: Is Time Like Rineka Cipta, Jakarta.
Money?, Journal of Consumer
Research, (June) Vol. 22: 110-119 Oliver, R. (1997), Satisfaction: A Behavioral
Perspektive on the Consumer. New
Lennox S.C. (1999). “Audit Quality & York: McGraw-Hill.
Auditor Size: An Evaluation of
Reputation and Deep Pockets Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. dan Berry,
Hypotheses”, Journal of Business L.L. (1985). “A Conceptual Model of
Finance & Accounting, 26(7) & (8), Service Quality and Its Implications
Sept-Oct. for Future Research”, Journal of
Marketing, Vol. 49, Fall h. 41-50.
Libby, R dan Trotman, K.T. (1993), The
Review Process As A Control For Pearce II. John. A. dan Robinson, R.B.
Differential Recal of Evidance in (1996). Strategic Management,
Auditor Judgments, Accounting, Richard D Irwin, New York.

164
Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor … (Sugeng Pamudji)

Ruyter, K., dan Wetzels, M. (1999), Supriyono, R.A (1987). Faktor-faktor yang
Commitment in Auditor-Client Rela- Mendorong Perusahaan Berpindah
tionship: Antecedents and Conse- Auditor, Media Akuntansi, No. 5, Mei
quances, Accounting, Organizations Sutton, S.G. (1993). Toward an Understanding
and Society. of The Factors Affecting The Quality
Schamidt, S., dan Sanborn, R.H. (1995), of The Audit Process, Decission
Consumer-oriented Financial State- Sciences p.251-265.
ment: The Changing Role For The Taylor, S.A., dan Baker, T.T. (1994), An
CPA, Marketing For CPA’s, Auditor Assessment of The Relationship
And Tax Profesionals. Between Srvice Quality and Customer
Schroeder, MS., Salomon, I dan Vickrey, Satisfaction in The Formation of
D.W. (1986), Audit Quality: The Consumers Purchase Intentions,
Perceptions of Audit Committee Journal of Retailing: 18-29
Chairpersons and Audit Partenrs, Tommy, dan Harry, (1999). Pelanggaran
Auditing, A Journal of Practise & Etika Profesi, Media Akuntansi
Theory, Spring: p.27-41 (Agustus). No.2/Th.1:6-8
Sekaran, U. (1992). Research Methods For Trout, Jack dan Al Ries, (1997) Marketing
Business: A skill building Approach, Welfare, McGraw-Hill; 1 edition
John Willey, New York (November 1, 1997)
Shockley, R. dan Holt, R. (1983), A Tubbs, Richard M. (1992). The Effect of
Behavioral Investigation of Supplier Experience on the Auditor’s
Differentiation in The Market For Organization and Amount of
Audit Service, Journal of Accounting Knowledge, The Accounting Review,
Research, (Autumn) Vol. 67 No. 4 (October): 783-801
Simmon, D. T. dan Francis J.R. (1988), The Varona, Federico (1996). Relationship
Effect of Auditor Change on Audit Between Communication Satisfaction
Fees: Tests of Price Cutting and Price and Organization Commitment in
Recovery, The Accounting Review 63 Three Guatemalan Organizations, The
(April): 545 – 563. Journal of Business Communication.
Stanton, T.K., Giles, Jr., dan Cruz, N. (1999). (April), Vol. 33 No. 2: 111 – 140.
Service-learning: A movement's Wolk, Carel M. dan Wootton, C.W. (1997).
pioneers reflect on Its origins, Handling the Small Public Audit
practice, and future. San Francisco, Client, Journal of Accountancy, (May)
CA: Jossey-Bass Publishers

165

You might also like