You are on page 1of 44
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I Untuk Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2019 PENGARAHAN BAGI PRAKTIKAN Dalam rangkaian percobaan yang Anda hadapi ini, Anda akan dapat menghayati apa yang telah dilakukan oleh ilmuwan terdahulu pada zamannya. Mereka dahulu sangat bersemangat melakukan percobaan dan pengamatan sehingga kita sekarang dapat memetik teori, dalil atau aturan yang dirumuskan seringkali dari percobaan-percobaan yang sangat sederhana. Anda akan terlibat dalam pekerjaan yang telah dirancang untuk memotivasi Anda dalam mengamati dan menarik kesimpulan yang tepat. Seorang kimiawan yang bekerja di laboratorium harus ada perencanaan. Oleh karena itu, agar dapat memperoleh pengalaman belajar yang sebesar- besamya. Anda harus mengetahui pereobaan yang akan dilakukan sebelum datang, di laboratorium. Dan ada beberapa langkah-langkah yang akan membantu Anda ‘mempersiapkan praktikum yang berhasil, yaitu: 1. Bacalah bagian tujuan dan formulasikan sifat umum percobaan tersebut, 2. Buatlah garis besar dari prosedur agar Anda dapat mengantisipasi alur kkegiatan sewaktu percobaan. 3. Kerjakan tugas pra praktek 4, Selama percobaan, catat semua pengamatan langsung pada lembar laporan serta perhatikan hal-hal berikut: a, Selalu memperhatikan dan menerapkan informasi dalam petunjuk keselamatan kerja. b. Bekerja sesuai dengan arahan asisten ¢. Cucilah alat gelas setelah digunakan, menunda pekerjaan ini akan ‘mempersulit pembersihan alat gelas. 4. Jangan tempatkan bahan kimia secara langsung pada piringan neraca, Gunakan secarik kertas minyak atau wadah dari kaca. ‘Segera bersihkan bahan kimia yang tercecer. e. Rapikan kembali meja kerja Anda setelah percobaan hari ita selesai. 5. Periksalah kembali lembar laporan Anda, apakah semua pengamatan sudah dilaporkan, perhitungan sudah benar, rumus kimia dan muatan ion- ion sudah sesuai serta persamaan reaksi sudah seimbang. 6. Jawablah semua pertanyaan dalam bagian pertanyaan. Latihan ini ddimaksudkan agar Anda dapat lebih mendalami materi. Jika ada melaksanakan peraturan ini, Anda akan memperoleh manfaat dari pengalatnan bekerja di laboratorium. Di samping itu prinsip-prinsip yang diberikan oleh dosen selama perkuliahan akan terasa lebih relevan. Penyuspp. PETUNJUK KESELAMATAN KERJA. Dengan kehati-hatian dan pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah tempat yang berbahaya. Petunjuk keselamatan kerja berikut ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan kerja yang aman di dalam laboratorium: 1. Kenakan jas lab, sepatu tertutup untuk keselamatan Anda sewaktu bekerja, di laboratorium, 2. Anda tidak dibenarkan makan, minum, dan merokok saat di laboratorium. 3. Anggaplah semua bahan kimia berbahaya, jangan mencicipi apapun kecuali asisten. 4, Jika bahan kimia mengenai anggota badan Anda cucilah segera dengan air sebanyak-banyaknya dan laporkan kejadian ini kepada asisten. 5. Jangan langsung mencium atau menghisap uap atau gas, tepiskan sedikt sampel gas kehidung Anda. 6. Setiap reaksi yang melibatkan bahan kimia berbahaya atau berbau tidak cenak harus dilakukan dilemari asam dan gunakan masker penutup hidung dan mulut, 7. Pelarut yang mudah terbakar seperti alkohol, aseton dan khususnya eter hindarkan dari nyala api. 8. Jangan kerjakan percobaan yang tidak dijadwalkan. Penyusun Percobaan u mI VI Vil vill “i DAFTAR ISI LOGAM ALKALI TANAH KIMIA NITROGEN KIMIA BELERANG ELEKTROPLATING PENENTUAN KADAR SILIKA DARI PASIR, SENYAWA KOORDINASI LOGAM NON ‘TRANSISL WARNA KELARUTAN DAN KESEIMBANGAN ION KOMPLEKS Ni(II) DALAM AIR PEMBUATAN DAN KESTABILAN KOMPLEKS TEMBAGA KIMIA LARUTAN NON AQUEOUS PEMURNIAN BAHAN MELALUL REKRISTALISAST Halaman 1B 19 2 25 28 33 37 PERCOBAAN I LOGAM ALKALI TANAH A. Tujuan Mempelajari sifat-sifat logam alkali tanah B. Pendahuluan Mg, Ca, Sr dan Ba tersebar secara luas dalam mineral-mineral dan di dalam laut. Terdapat kandungan cukup besar dari batu kapur, CaCOs, dolomit, CaCO, MgCOs, dan karnalit, KCLMgClz. 6H0. Kelimpahan yang lebih sedikit adalah stronsianit, SrSO, dan barit BaSOx. Unsur golongan IIA memiliki jari-jari atom lebih kecil dari golongan Li- Cs sebagai akibat bertambahnya muatan inti, Banyaknya elektron ikatan dalam logam adalah 2, sehingga logam-logam tersebut mempunyai titik leleh dan titik didih serta rapatan yang lebih tinggi. Entalpi pengionan dan entalpi penguapannya lebih tinggi dari golongan IA. Jon Mg™* mempunyai kemampuan kepolaran yang tinggi, dan ada kecendrungan ke prilaku non ionik. Seperti Be(OH)s, Mg(OH). larut sebagian dalam air sedangkan hidroksida lainnya larut dalam air dan sangat bas. Ca, Sr, Ba dan Ra membentuk kelompok yang berkaitan secara erat, dimana sifat fisika dan kimianya berubah secara teratur dengan kenaikan ukuran, C. Alat dan Bahan Alat : ~ 2 botol 250 mL - 1 krus ~ I tabung reaksi + sumbat + pipa pengalir gas - 1 penjepit -1 kaca arloji 1 segitiga - 1 gelas ukur - pipet tetes - tabung reaksi Bahan : ~ 1 gram NaCl kasar ~4 potong logam Ca ~ 1 gram MnO2 - 8 potong logam Mg - 2 mL HyS0, pekat -NaOH 4M = CaCl, 0,1 M = (NH,):CO3 1M -SrCh 0,1M - (NH): oksalat_ 0,1 M -BaCl, 0,1M ~ CaSOq jenuh -NH,OH 4M -H:80, 4M -HCl4M - CH;COOH 4M D. Prosedur Pereobaan 1, Reaksi Ca dan Mg dengan klor IE Gambar. Reaksi Ca dan Mg dengan Klor a. Masukkan dalam tabung campuran 1 gram NaCl dan 1 gram MnOz. Pada campuran ini ditambahkan 1 mL HSO, pekat, 2 botol 250 mL diisi dengan gas klor. b. Ke dalam botol A di masukkan 3 potong logam Ca dan ke dalam botol B 4 potong logam Mg yang masing-masing dipanaskan dahulu. Botol-botol ditutup dan biarkan beberapa lama dan sebentar-sebentar dikocok. Tulis hasil pengamatan dan reaksi yang terjadi dalam botol. 2. Reaksi Ca dan Mg dengan udara a. Dengan memakai penjepit sepotong logam Ca dibakar di atas pembakar bunsen, Amati hasilnya dan tulis reaksinya. b. 5 potong logam Mg dibakar di dalam krus. Sisa-sisanya dipindahkan ke dalam tabung kecil lalu dibubuhi 0,5 mL. air. Panaskan dengan perlahan- Jahan. Cium uap yang terbentuk dan selidiki juga kertas saring yang telah dibasahi dengan reagen Nessler. Tulis reaksinya ! 3. Reaksi Ca”, Sr", Ba” dengan anion-anion Untuk tiap percobaan berikut, pakailah tiga tabung yang berturut-turut berisi 3 mL 0,1 M CaCl, SrCly dan BaCh. Tambahkan 3 mL NaOH 4 M Tulis reaksi serta hasil yang terjadi ‘Tambahkan 3 mL NH,OH 4M. ‘Tulis pengamatan dan perbedaan dengan hasil di 1) ¢. Tambahkan beberapa tetes NH;OH M N supaya larutannya bersifat basa dan kemudian tambahkan 3 mL. (NH4),COs 1 M. Selidiki kelarutan endapan-endapannya dengan asam asetat 4 M. aes Pp g. Tulis hasil reaksi dan pengamatan, h. Tambahkan beberapa tetes NH\OH 4 M dan kemudian 3 mL (NH4)2 oksalat 0,1 N. Tiap isi tabung setengahnya dituangkan ke dalam tabung lain, Pada setengah ditambahakan asam asetat 4 M dan kepada yang lain HCI 4 n, Terangkan dengan persamaan reaksi perbedaan-perbedaan yang terjadi dengan kedua asam ini. Susun urutan kesukaran kelarutan asam oksalat dalam air. i, Tambahkan 3 mL H;SO, 4 M. Selidiki masing-masing dengan HCI 4M amati hasilnya. j. Tambahkan 3 mL larutan CaSO, jenuh. Amati hasilnya, E. Pertanyaan dan Tugas 1. Reaksi logam Ca dan Mg dengan Cl, Campuran NaCl + MnO> + H,SO, pekat akan menghasilkan gas berwama Gas Cl + logam Ca yang sudah dipanaskan akan terlihat Reaksi: Gas Clr + logam Mg yang sudah dipanaskan akan terlihat ... Reaksi: 2. Reaksi Ca dan Mg dengan udara. Pembakaran logam Ca di atas bunsen terlihat Reaksi Pembakaran logam Mg di dalam krus_ terlihat Abu logam Mg + air dan dipanaskan menghasilkan uap (cium)..... dan dengan pereaksi Nessler (pada kertas saring akan terlihat Reaksi : 3. Reaksi Ca** , S?* , Ba’* a. Campuran CaCl + NaOH, terlihat . Reaksi: Campuran SrCl + NaOH, terlihat ... Reaksi: Campuran BaCh + NaOH, terlihat . Reaksi: b. Campuran CaCl, + NH,OH, terlihat ......... Reaksiz Campuran SrCl + NH,OH, terlihat. Reaksi: Campuran BaCh + NH,OH, terlihat ... Reaksi: . Campuran CaCl, + NH,OH basa + (NH,)COs, terlihat Reaksi: Campuran SrCl, + NH,OH basa + (NH,)COs, terlihat Reaksi: ‘Campuran BaCl; + NH,OH basa + (NH;)COs, terlihat ......... Reaksi: |. 1. Campuran CaCl, + NH,OH basa + (NHy):C20s, terlihat . Reaksi: Sebagian hasil reaksi + HCl, terlihat... Sebagian hasil reaksi + HOAc, terlihat... 2. Campuran SrCl, + NH,OH basa + (NH4)2C204, terlihat . Reaksi: Sebagian hasil reaksi + HCI, terlihat... Reaksi: Sebagian hasil reaksi + HOAc, terlihat.... 3.Campuran BaCl, + NH,OH basa + (NH;):C:04, terlihat Reaksi: Sebagian hasil reaksi + HCl, terlihat... Reaksi: Sebagian hasil reaksi + HOAc, terlihat... Reaksi: 1. Campuran CaCl; + H2SO4 encer, terlihat .. tambah HCl, terlihat.. ada ) Kemudian Reaksi ( bila 2. Campuran SrClp + H2SO, encer, terlihat .. kemudian tambah HCl, terlihat. Reaksi (bila ada ) 3.Campuran BaCl + H2SOq encer, terlihat kemudian tambah HCI, terlihat.. Reaksi (bila ada ) 1.Campuran CaCl + CaSO, jenuh, terlihat Reaksi: 2.Campuran SrCl, + CaSO, jenuh, terlihat .. 3.Campuran BaCl; + CaSO, jenuh, terlihat ... Reaksi: PERCOBAAN II KIMA NITROGEN A. Tujuan Mempelajari kelarutan amoniak dan kelarutan garam-garam amonium, serta sifat gas NO. B. Pendahuluan Nitrogen terdapat di alam terutama sebagai dinitrogen, No (titik didih 77,3 K) yang terdiri dari 78 % dari volume atmosfer bumi. Isotop '!N dan '°N mempunyai angka banding absolute '*N/'*N = 272,0. Senyawaan yang diperkaya dengan '""N, digunakan dalam studi runutan. Kekuatan ikatan N=N yang besar pada prinsipnya bertanggung jawab bagi keinertan kimia nitrogen, dan bagi kenyataan bahwa kebanyakan senyawaan nitrogen sederhana adalah endotermis meskipun mereka mengandung ikatan yang, kuat. Beberapa senyawaan nitrogen antara lain ammonia, garam ammonium dan oksida nitrogen. Amonia, NH; dibentuk dengan pemberian basa pada suatu garam amonium. NHX + OH ——s NH; + 1,0 + X Amonia adalah gas tajam yang tidak berwama (titik didih -33,5°C). Cairannya mempunyai panas penguapan yang besar (1,37 KJ g pada titik didihnya) dan dapat ditangani dengan peralatan laboratorium biasa..Cairan NH3 mirip air dalam perilaku fisikanya, bergabung dengan sangat kuat untuk HzO pada 25°C) cukup tinggi untuk membuatnya sebagai pelarut pengion yang baik. Garam ammonium: Garam kristal stabil dari NH," tetrahedral kebanyakan Jarut dalam air. Dinitrogen oksida, N20 diperoleh dengan dekomposisi termal lelehan ammonium nitrat. 250° NH.NO; ——» N,0 + 2H,0 Dinitrogen oksida mempunyai struktur linier NNO. Relatif tidak reaktif, menjadi inert dengan halogen, logam alkali dan ozon pada suhu ruangan, tetapi pada pemanasan terdekomposisi menjadi N2 dan Oz, bereaksi dengan logam alkali, dan banyak senyawaan organik, dan mendukung pembakaran. C. Alat dan Bahan Alat : - Tabung reaksi - Botol mulut lebar 250 mL. - Sumbat dengan pipa pengalir _- Sumbat dengan pipa pendek yang lancip (C) - Bejana B (piala 400 mL) ~ 2 tabung reaksi - Statip dan klem ~ | tabung biasa - Pipa ( selang ) karet atau plastik - Sumbat karet dengan pipa bengkok ~ 1 bejana 400 mL ~ 1 tabung besar + sumbatnya Bahan - 0,2 gram NH,Cl ~ kertas lakmus biru dan merah - 0,2 gram (NH,):804 -4 mL NH,OH pekat - phenolptalein - 0,2 gram NH.CI - 0,2 gram (NH,):80y - 1,5 gram NH,NO3 D. Prosedur Percobaan 1. Kelarutan NH NH,OH Tm Pekat jon phenolphta lein 1. Panaskan 4 mL NH,OH pekat dalm tabung dan tampung gas yang terbentuk dalam botol yang terbalik A. Gas amoniak lebih ringan dari pada udara. Apabila botol A sudah penuh (apabila amoniaknya sudah keluar dari botol dan tercium) maka botol tersebut jangan dibalikkan lagi, melainkan terus disumbat dengan sumbat karet C. 2. Celupkan pipa pada sumbat C ke dalan air yang mengandung beberapa tetes phenolptalein B. 3. Tunggu sampai airaya menyemprot ke dalam botol.. 1. Penguraian garam-garam amonium kertas_lakmuse biru © 1. Masukkan 0,2 gram serbuk NH,Cl ke dalam tabung. pasang tabungnya mendatar pada klem dan statip, lihat seperti gambar. 2. Letakkan pada mulut tabung Kertas lakmus biru dan merah yang basah. 3. Panaskan tabungnya dengan perlahan-lahan. Pertanyaan 1. Mengapa warna kertas lakmus itu berubah ? 2. Yang mana berubah dahulu, kertas lakmus yang biru atau yang merah ? terangkan ! Kerjakan percobaan seperti di atas dengan pemanasan (NH,)»SOq Reaksi: Pertanyaan: 3. Lakmus mana yang berubah warnanya dan apa sebabnya ? 4. Tulis reaksi pemanasan garam-garam amonium berikut: NHC] ~~ NHNOs ~ NH.NO, - (NHy)2CrO, ——-> 10 3. Gas gelak:N,0 1. Masukkan 1,5 gram NH,NO; ke dalam tabung B dan pasang alat-alat seperti pada gambar di atas 2. Gas N2O yang terbentuk, ditampung dalam tabung besar A yang berisi seperti digambar. 3. Setelah semua dalam A terdesak keluar oleh gasnya tabungnya disumbat. 4. Ke dalam tabung A di masukkan sebatang lidi yang membara (nyalanya akan ‘menjadi terang). Apa yang saudara lihat ? Mengapa ? Reaksi: E. Pertanyaan dan Tugas 1. Kelarutan NH3 (ammonia) Gas amonia dapat ditampung dalam botol yang terbalik disebabkan .. Botol ditiup dengan sumbat gabus / karet yang diberi pipa gelas dicelupkan ke dalam air yang telah diberi indikator pp, dan terlihat Hal ini disebabkan . 2. Penguraian garam-garam ammonium, dl a. Pemanasan garam padat NH,Cl, akan menyebabkan warna lakmus b. Pemanasan garam padat (NH,);SO4, akan menyebabkan warna lakmus Perbedaan 2a dan 2b adalah 3. Gas Gelak : N2O Pemanasan garam padat NH;NOs terbentuk uap yang dapat ditampung dalam tabung reaksi (A), warna uap . . Bila lidi_ membara dimasukkan ke dalam tabung reaksi (A) akan terlihat .. Reaksi: 12 PERCOBAAN IIL KIMIA BELERANG A. Tujuan 1, Mempelajari beberapa modifikasi belerang 2. Mempelajari sifat hidrogen sulfida dan asam sulfat B. Pendahuluan Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotrop suatu unsur ini sama, tetapi berbeda dalam kimianya. Hubungan dari berbagai bentuk alotrop belerang adalah sebagai berikut: s s s 96% Loe asic Rombik == Monoklin <= Mobil —=viscous#2E gas s Plastik Belerang rombik atau juga disebut belerang ~a terdiri dari molekul Ss. Belerang rombik ini melarut dalam alkohol, eter dan karbon disulfida dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini menghasilkan kristal oktahdral. Belerang monoklin disebut juga belerang -f. Belerang bentuk ini mengkristal dari leburan belerang di atas 95,6 ° terbentuk jarum-jarun prisma. Molekul belerang ~ a terdiri dari cincin Ss. Jika belerang dipanaskan perlahan-lahn dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul Ss. Titik leleh Sa 113°C dan titik leleh S-f 119°C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,6°C, dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan. oa Jika subu dinaikkan wara menjadi makin gelap, dan cairan menjadi makin ental karena cincin Sx mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah sampai mencapai maksimum pada 200°C ketika cairan menjadi hitam. Jika suhu terus dinaikkan berkurang sampai pada titik didih 444,6°C. Uap terdiri dari Sq, Ss, dan S:. Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan ke dalam air dingin, akan diperoleh belerang plastik atau disebut juga belerang ~y berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi rombik bercincin Ss. Belerang koloid dapat diperoleh dari: a. Mencampurkan larutan HS dingin dan belerang dioksida 2H,S + SO, ——~ 2H,0 4 § b. Mereaksikan larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida pekat S,0;*7 4 2H'——= H,0+ SO,+5 Hidrogen sulfida (HS) Gas HS adalah senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif konvensional, dapat dibuat dari reaksi antara FeS dan asam, pemanasan campuran belerang, hidrokarbon, dan asbes, serta hidrolisis tiosidamida (CHsCSNFL). Belerang dioksida, SO; Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga dengan ‘asm sulfat pekat. Cu + HySOqq) ——> CuSOy,, + 2120 + SO,(g) Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat. 14 $0,(@) + HO) ——™ HSO4a Asam sulfat (H>SO,) Asam sulfat dapat dibuat dengan proses kamal timbale dan proses kontak. Sifat asam sulfat antara lain: 1. Sebagai zat pengoksidasi Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga (Jihat reaksi di atas), karbon, dan belerang sedang pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi belerang dioksida. 2. Zat pengering Biasanya, gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat, cara ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H;SO, seperti ammonia dan asam sulfida. 4. Sebagai zat dehidrasi yaitu zat yang dapat menghasilkan air dari senyawa HO, CuSO,. SHO ——> CuSOq + HO 5. Sebagai katalis dalam pembentukan ester HeSOuy CH;COOH + C,H;OH ——* CH,CO0CGH) + HO 6. Jika dicampurkan dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam NaNOxo) + HySOyy ——> KHSOqs) + HNOyg) NaCl, + H,SOq) ——* NaHSOy + HChp, 15 C. Alat dan Bahan Alat: - Pembakar -2 cawan penguapan 9 em - Penjepit tabung reaksi ~2 gelas kimia 250 mL. = 1 gelas ukur 25 mL, ~ 12 tabung reaksi = 1 kaca arloji ~ | rak tabung reaksi ~ 1 sendok plastik kecil Bahan : - Parafin ~K,Cr07 1M - Belerang, - HS, 2M - Asbes - Gula pasir -FeS - CH;COOH -HCI3M - CHsOH -(CHCOO), -NaySO3 1M - Larutan Pb" 1M -BaCh - Tembaga ~ Air Brom ~ HyS04 pekat = CS, D. Prosedur Percobaan 1. Modifikasi Belerang a, Larutkan 0,5 gram serbuk belerang dalam 5 mL CS. Tuangkan larutan ini ke dalam kaca arloji, tutup dengan kertas saring, tetapi biarkan sebagian kecil permukaan tidak tertutup dan biarkan CS2 menguap. Perhatikan kristal yang terbentuk. b. Tebar serbuk belerang (1 sendok) dalam cawan penguapan. Panaskan dengan hati-hati, jangan sampai belerang cair bewama coklat. Setelah 16 semua belerang melebur (warna kuning coklat), hentikan pemanasan dan biarkan sehingga membeku. Perhatikan garis-garis dan kristal yang terbentuk. c. Panaskan perlahan-lahan serbuk belerang dalam tabung reaksi sambil menggoyang-goyang tabung. Dengan cermat amati wama viskositas belerang sejak meleleh sampai mendidih. 4. Tuangkan belerang yang baru saja mendidih ke dalam gelas kimia yang berisi air sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis. 2. Hidrogen Sulfida a. Panaskan dalam tabung reaksi campuran parafin, belerang dan asbes. Periksa gas yang keluar dengan kertas timbalasetat. Catat pengamatan anda, b. -Reaksikan sebutir FeS dan HCI encer dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan pipa yang ujungnya lancip. ¢. Periksa gas yang keluar dengan kertas timbal asetat. Catat pengamatn anda. 4. Bakarlah gas yang keluar dari ujung pipa. Kemudian kenakan cawan penguapan di atas nyala api. Catat pengamatan anda, 3. Sifat asam sulfat a. Panaskan hati-hati sekeping tembaga dengan 1 mL HySOx pekat (tidak sampai mendidih). Catat pengamatan anda, Tulis persamaani reaksi yang terjadi. b. Letakkan kertas saring yang dibasahi dengan larutan KyCrsO, yang diasamkan, dimulut tabung reaksi (percobaan 1). Catat pengamatan anda. Talis reaksi yang terjadi. 17 c. Tambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat pada gula yang terdapat dalam tabung reaksi. Catat pengamatan anda. d. Masukkan 2 mL asam asetat dan 2 mL alkohol ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 mL HzSO; pekat kemudian panaskan dengan cara ‘memasukkan tabung reaksi ke dalam air panas yang terdapat dalam gelas kimia. Catat pengamatan anda. Tulis persamaan reaksi yang terjadi. e. Larutkan sedikit Na,SOj dalam air dan tambahkan BaCl.. Tambahkan lagi beberapa tetes HCI encer. Ada kemungkinan terbentuk endapan karena pengotoran NaySO3 oleh SO,”. Saring endapan kemudian pada filtrat tambahkan air brom sehingga warna kuning tidak hilang lagi. E. Pertanyaan dan Tugas 1. Bagaimana unsur belerang terdapat di alam 2. Sebutkan dua macam alotropi belerang. Dimana terletak perbedaan kedua alotrop. 3. Jelaskan perubahan fisika yang terjadi jil perlahan-lahan sampai mendidih dan jelaskan perubahan struktur yang terjadi a belerang dipanaskan 4. Apa yang dimaksud dengan belerang plastis 5. Apa yang terjadi jika HS dioksidasi? Jelaskan. 6. Sebutkan reaksi-reaksi penting dalam pembuatan asam_sulfat ‘menurut proses kontak. 7. Sebutkan tiga sifat penting asam sulfat dan berikan conohnya. 8. Bagaimana caranya menentukan ion sulfat dalam suatu larutan yang juga mengandung ion sulfat? 18 PERCOBAAN IV ELEKTROPLATING A. Tujuan ‘Mempelajari sel elektroplating pada proses melapisi suatu logam dengan logam lain. B. Pendahuluan Pada sel elektroplating, logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda dan logam yang melapisi sebagai anoda. Larutan elektrolit biasanya mengandung ion dari logam yang melapisi tersebut. Apabila arus listrik dialirkan melalui sel elktroplating, ion logam yang melapisi akan tereduksi dan menempel pada katoda. Faktor-faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya lapisan antara lain adalah subu, konsentrasi larutan, tegangan listrik dan sebagainya. C. Alat dan Bahan Alat: - Gelas piala - Gelas beker ~ Gelas ukur 25 mL ~ Sendok ~ Rangkain arus listrik 1 set Bahan: ~ Lempeng Fe dan Cu = CuSO, 0,1 M ~ Larutan Na,CO3 0,5 M -HCL - H2SO, 1,0M - FeCl; - Batu baterei = NaCl D. Prosedur Pereobaan a. Percobaan 1 1. Bersikan lempeng Fe dan lempeng Cu dengan amplas, cuci dengan larutan Na,COs 0,5 M sambil disikat kemudian dicuci dengan air 19 destilata. Lalu celupkan kedua lempeng tersebut ke dalam larutan H3SOs 1,0M selama 2 menit. 2. _Isilah gelas piala 50 mL dengan 25 mL larutan CuSO, 0,1 M . 3. Celupkan kedua lempeng ke dalam larutan CuSO, 0,1 M. Amati yang terjadi. b. Percobaan 2 1. Lakukan seperti percobaan 1, tetapi lempeng Fe sebagai katoda dan Jempeng Cu sebagai anoda. 2. Alirkan arus listrik sebesar 30-50 mA selama 10 menit (sebagai sumber arus gunakan dua buah batu baterai). 3. Bandingkan hasilnya dengan percobaan 1 (tanpa arus listrik). ¢. Percobaan 3 . Siapkan nama saudara, ketik rapi pada stensil sheet. 2. Bersihkan logam yang akan diberi nama dengan alkohol. Logam yang dipakai boleh sendok, garpu, pisau dan sebagainya. 3. Jika logam yang diberi nama bukan besi, siapkan Jarutan elektrolit yang berisi satu bagian HC! dan 4 bagian HO. 4, Jika logam yang diberi nama tersebut dari besi, lakukan pada butir 3, tapi tambahkan sedikit garam dapur dengan konsentrasi 50 gram NaCl. 5. Hubungkan logam dengan sumber arus (power supply) 12 V, 0,3 A atau gunakan 6 buah batu baterai. Logam yang akan diberi nama dihubungkan dengan muatan positif. E. Petanyaan 20 Jelaskan mengapa reaksi pada percobaan 1 dapat berlangsung tanpa memakai arus listrik (Petunjuk lihat label potensial elektroda standard dari buku ajar). Jika lempeng Cu sebagai katoda, lempeng Fe sebagai anoda dan elektrolitnya adalah larutan FeCls, apakah yang akan terjadi ? 21 PERCOBAAN V PENENTUAN KADAR SILIKA DARI PASIR, A. Tujuan Mempelajari cara menentukan kadar silika dari pasir B. Pendahuluan Pasir kwarsa adalah suatu bahan galian yang terutama terdiri dari kristal- kristal silika (SiO2), terjadi dari hasil pelapukan batuan beku (ignous rock) yang mengandung silikon seperti “granit”, “feldspatik” yang selanjutnya tercuci atau dibawa oleh air / sungai dan diendapkan di tepi-tepi pantai, danau dan di tepi sungai. Pasir kwarsa pada umumnya dipergunakan sebagai bahan baku utama pada industri pembuatan gelas dan sejenisnya. Setiap jenis penggunaan pasir kwarsa sebagai bahan baku memerlukan spesifikasi tertentu, baik kimia maupun fisika, Untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan maka diperlukan pengolahan yang pada dasarnya bertyjuan untuk meninggikan kadar SiO, dengan jalan memisahkan J menghilangkan zat-zat mineral-mineral pengikut lainnya. C. Alat dan Bahan Alat: ~ Lumpang dan mortir - Gelas Beaker ~ Cawan porselin - Erlenmeyer ~ Cawan porselin - Hot Plate - Electrical furnale - Gelas ukur Bahan > ~ Asam Klorida ~ Asam fosfat ~ Asam nitrat - Natrium hidroksida =. - Ammonium klorida - Akuades - Asam fluorida - Natrium karbonat D. Prosedur Percobaan 1. Penentuan Kadar Silika 1. Ditimbang sebanyak 50 gram pasir kwarsa yang telah kering. 2. Dimasukkan bersama air ke dalam mekanik mixer untuk menghilangkan Jempung dan zat-zat organik hasil pelapukan hewan/tumbuh-tumbuhan, 3. Diulangi prosedur 2 tetapi dengan menggunakan air panas, lalu dikeringkan. 4, Pasir kwarsa yang telah bersih tersebut, digerus sampai halus dalam cawan platina. 5. Ditambahkan 1 gram ammonium klorida dan 15 mL HCI pekat, kemudian dipanaskan di atas pemanas air. 6. Didinginkan dan ditambahkan akuades panas sambil diaduk. 7. Disaring, residunya dicuci dengan HCI kemudian akuades sampai bebas asam. 8. Berat konstan Dikeringkan dalam oven pada suhu 110°C lalu pada electrical furnace 1000°C. 9. Didinginkan sampai suhu kamar dan ditimbang sampai. 8.1 Penentuan Kelarutan Silika Pasir kwarsa sebanyak 2 gram (yang telah dibersihkan) dilarutkan dalam beberapa pelarut pada suhu kamar yaitu dalam: 23 - HCL - HNO; - HpSOx - NaOH - NaOH +NaxCO3 - HF - AirRaja E. Pertanyaan 1. Tuliskan persamaan reaksi Si dengan : HCI, HINO, HF, NaOH, NaOH + NaxCOs, HF, dan air raja, 2. Dari beberapa pereaksi pada soal (1), menurut anda silika akan paling larut dengan pereaksi apa? Dan berikan penjelasan. 24 PERCOBAAN VI SENYAWA KOORDINASI LOGAM NON TRANSISI A. Tujuan Mempelajari pembuatan senyawa khelat alumunium B. Pendahuluan Pembentukan senyawa kompleks logam tidak berarti berasal dari logam transisi., sebagai contoh dapat ditemukan pada beberapa golongan dalam tabel periodik. Contoh pada unsur-unsur sub golongan Al—» Timembentuk senyawa Kompleks dengan bilangan koordinasi 4 atau 6, Kemungkinan sebagian besar membentuk kompleks oktahedral dengan pengkelatan ligan. Reaksi alumunium dengan asetilaseton menghasilkan kompleks netral sedangkan reaksi dengan ion oksalat akan menghasilkan kompleks anion, [Al(C,0,)s]". fon kompleks ini mempunyai kemiripan sifat kristalografi dengan kompleks trioksalato dari besi (IID, kromium (I11) dan dibuat dengan cara yang hampir sama. C. Alat dan Bahan Alat: - Gelas Beaker 250 ml - Gelas Ukur - Pengaduk Magnet = Corong pisah = Pemanas - Alumunium sulfat - Kalium oksalat - Asam oksalat - Natrium hidroksida = Alumunium nitrat - Asetilaseton - Larutan amonia 2M 25 1, Pembuatan kalium trioksalatoaluminat Larutkan alumunium sulfat (7 gram dari heksadekahidrat) dalam 100 cm? air dan tambahkan ke dalam larutan ini, dengan pengadukan larutan natrium hidroksida (2,5 gram dalam 20 cm? air). Saring dengan segera endapan alumunium hidroksida, dan cuci dengan air. Siapkan larutan asam oksalat ( 4 gram dari dihidrat) dan kalium oksalat (6 gram dari monohidrat) dalam 100 cm? air, dan didihkan dengan alumunium hidroksida. Saring alumunium hidroksida yang tidak bereaksi dan evoporasikan filtrat yang terbentuk untuk membuat kristal. Keringkan dan catat banyaknya yang terbentuk. Prosedur tambahan : 1. Periksa pengaruh penggunaan larutan pereaksi pada produk yang terbentuk ; 4M natrium hidroksida, larutan natrium asetat (mendidih), Jarutan natrium karbonat dan larutan natrium ortofosfat. Bandingkan dengan hasil yang diperoleh apabila garam alumunium sederhana dibuat dengan pereaksi-pereraksi tersebut. 2. Catat pengaruh kalium permanganat dalam Jarutan asam pada produk yang terbentuk, dan gunakan reaksi ini untuk menentukan persentase dari oksalat dalam produk. 3. Bagaimanakah struktur dari produk yang terbentuk ? Dapatkah dibentuk ‘menjadi isomer optik ? 2. Pembuatan tris alumunium (asetilasetonato) Larutkan alumunium nitrat (8 gram dari nonahidrat) dalam 50 em? air dan tambahkan asetil aseton (2,5 cm*).Lakukan pengadukan dengan baik sambil ditambahkan 2 tetes larutan amonia 2M hingga larutan bersifat basa, Dinginkan Jarutan yang dihasikan dalam es, saring dengan pengisapan dan keringkan dalam ira 70°C). Hilangkan pengotor alumunium hidroksida dengan memasukkan produk dalam kloroform, saring “dan evavorasi dari pemanasan oven, (kit 26 Kloroform untuk memisahkan tris (asetilasetonato) alumunium. Catat bagian yang terbentuk dan ukur ttik lelehnya, Prosedur tambahan : 1 Larutkan sampel senyawa kompleks dalam 4 M HCl, dan larutan amonia 4 M hingga basa. Didihkan sampel senyawa kompleks dengan 4 M HCl, dinginkan dan tambahkan 4M larutan amonia sebelumnya. Amati apa yang terjadi ? Amati pengaruh pemanasan pada sampel senyawa kompleks Komentari pengaruh larutan 4 M natrium hidroksida pada senyawa kompleks Periksa kelarutan produk yang terbentuk dalam alkohol, eter dan aseton. 7 PERCOBAAN VIL WARNA KELARUTAN DAN KESEIMBANGAN ION KOMPLEKS Ni(II) DALAM AIR. A. Tujuan ‘Mempelajari warna kelarutan dan keseimbangan ion kompleks Ni(II) dalam air. B. Pendabuluan Salah satu unsur transisi yang sangat menarik adalah kemampuannya ‘membentuk senyawa kompleks dengan berbagai jenis logam. Senyawa kompleks dapat digunakan untuk mendemonstrasikan berbagai sifat fisik maupun kimia, seperti wara yang berkaitan dengan jenis logam, kelarutan dan juga keseimbangan ion dalam kompleks. Dalam percobaan ini akan digunakan kompleks Ni(I) untuk melihat perubahan wamna, kelarutan serta kescimbangan ion yang terjadi dengan berbagai ligan yang digunakan. C. Alat dan Bahan Alat - Beaker gelas 500ml 8 buah - Pengaduk magnet - Gelas ukur Bahan - Larutan NiSO, 1M. - Larutan NH; 5M - Lanutan 25% Btilen Diamin - Lanutan 1% Dimetil Glioksin - Larutan KCN 1M D. Prosedur Percobaan Kedalam beaker glass yang telah dinomori (A-G), masukkan 150ml aquadest dan 10ml NiSO, 1M. Kedalam beaker glass B-G masukkan pengaduk ‘magnet dan lakukan penambahan berikut, kemudian aduk 5-0 menit, ag B+20ml NH3 5M C+ 2,5ml Etilen Diamin 25% D + 5,0m! Etilen Diamin 25% E+7,5m1 Etilen Diamin 25% F + 1,5ml Dimetil Glioksin 1% G+ 40ml larutan KCN 1M Amati perubahan yang terjadi pada setiap larutan. Untuk percobaan ini, lihat skema dibawah ini: Beaker "A" : 40ml NiSOs + 560ml H20 <— 400mI :-+50ml NH: Beaker iH <+—— 325ml Beaker "C" : + 10ml Etilen Diamin —— 175ml Beaker "D" : + 15ml Dimetil Glioksin | +—— 100m! Beaker "E” : + 100ml KCN Catatan: Untuk setiap perlakuan, lakukan pengadukan dan pengamatan E. Pertanyaan dan Tugas 1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara NiSO, dengan ligan-ligan yang digunakan pada pereobaan di atas. 2. Urutkan kekuatan ligan tethadap ion Ni* dalam membentuk kompleks dan. berikan penjelasan. 29 PERCOBAAN VIII PEMBUATAN DAN KESTABILAN KOMPLEKS TEMBAGA A. Tujuan Mempelajari cara pembuatan dan menentukan kestabilan kompleks tembaga. B. Pendahuluan Bila tembaga sulfat (CuSO,) dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi, sebagai berikut: CuSO + E20 = Cug) + S07) Dalam larutan ion Cu’? sebenarnya berbentuk senyawa koordinasi, Cu(H;0),'* dengan air sebagai ligan. Bila amonia ditambahkan kedalam larutan ini, akan diperoleh senyawa tembaga(II) tetraamin dengan NH; sebagai ligan menggantikan ‘H,0. Cu(fh0)"? + 4NH > Cu(NHs)s"? +4120 Ton tetraamin yang terbentuk dapat diendapkan dengan menambahkan etanol arena ion ini sangat larut dalam air tetapi hanya sedikit larut dalam etanol. Endapan yang terbentuk adalah sebagai berikut: Cu(NHs),$O..120 Ligan air pada Cu(H20);"? , dapat juga digantikan dengan beberapa ligan lain misalnya, CI, oksalat dan EDTA. Pergantian ligan ini dapat diamati dengan muah dari wama kompleks yang terbentuk. 30 C. Alat dan Bahan Alat: ~ Buret - Gelas Beaker ~ Kertas saring - Erlenmeyer - Gelas ukur ~ Tabung reaksi Bahan: - CuSO4.5H20 ~ Ammonia 13 M - Btanol 95 % = CuSO, 0,2M. = NaCl jenuh ~ NayC10, 0,2 M ~ Larutan EDTA D. Prosedur Kerja 1. Pembuatan Kompleks Tembaga 1. Timbang + 5 gram serbuk CuSOy. SH>O dan masukkan ke dalam beaker 100 mL. 2. Tambahkan 8 mL Jarutan ammonia 13 M dan 5 mL. air sampai semua padatan larut, bila perlu panaskan perlahan-lahan. 3. Dinginkan larutan dan tambahkan 8 mL. larutan ctanol melalui biuret. 4, Saring endapan yang terbentuk dan bilas dengan sedikit etanot dan timbang. 2. Kestabilan Kompleks Tembaga 1. Masukkan 1 mL larutan tembaga sulfat ke dalam 4 tabung reaksi. 2. Ke dalam tabung pertama, tambahkan 5 mL air sebagai awal wana. 31 3. 4, 5. ‘Tambahkan 5 mL. larutan NaCl ke dalam tabung kedua, lalu larutan ini dibagi empat Bagian pertama ditambahkan HO Bagian kedua ditambahkan oksalat Bagian ketiga ditambahkan EDTA Bagian keempat tanpa penambahan Ke dalam tabung ketiga, tambahkan 5 mL larutan natrium oksalat Ke dalam tabung keempat, tambahkan larutan EDTA E, Pertanyaan dan Tugas dL Bila hasil yang diperoleh adalah Cu(NH3),S0,.H20 hitunglah berat teoritis yang dapat diperoleh. Tentukan rendemen hasil reaksi Tuliskan persamaan reaksi penggantian ligan yang terjadi dan tentukan urutan kestabilan kompleks yang terbentuk. 32 PERCOBAAN IX KIMIA LARUTAN NON AQUEOUS A. Tujuan ‘Mempelajari sifat-sifat larutan non aqueous B, Pendahuluan AMONIA Tabel 1 menunjukkan beberapa perbedaan sifat fisika amonia dan air ‘Amonia Titik leburiK 195.41 MBAS Titik didivk 239,80 373,15 Panas peleburan/kJ mol 5,66 6,00 Panas penguapan/kJ mol 23,35 40,72 Permitivitas Relatif 26,7 pada 213,15 K 90 pada 273,15 K ‘Kerapatan /kg m* 667 pada 240,15K 960 pada 373,15 K Amonia cair, seperti air memiliki ketidaknormalan dalam hal titik didih; inj disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen. Meskipun demikian amonia mendidih di bawah temperatur ruang, Suatu sifat pertama yang nampak jelas untuk menyatakan kesukaran dalam penanganan amonia. Akan tetapi, akibat dari panas penguapan tinggi, maka cairan amonia dapat diperlakukan dalam peralatan biasa tanpa pemanasan berlebih., meskipun demikian sebaiknya menggunakan tabung hampa yang ditutupi, Labu Dewar nonperak cocok dan memudahkan dalam ‘menangani jenis-jenis perak untuk pengamatan kandungannya. Amonia mengalami ionisasi dengan cara yang mirip dengan air, yaitu : 2NH, <> NH} +NH> dengan K = 1,9.x 10°? pada 223,15 K cf.2H,O <> H,O+OH” — dengan K=1,0x 10 pada 298,15 K Tetapi jangkauan ionisasinya lebih kecil dibandingkan dengan air. Ada zat terlarut dalam amonia yang menghasilkan ion NH; yang bertindak sebagai asam dan ada juga zat terlarut yang menghasikan ion NH yang bertindak sebagai 33 basa. Hanya dengan reaksi ioninisasi yang dilakukan dalam air antara H,O dan OH” , sehingga dapat terjadi juga reaksi netralisasi dalam cairan amonia antara NH dan NH; . Yang paling menarik dan ciri khas cairan amonia adalah kemampuannya untuk melarutkan alkali, dan logam alkali tanah dengan pembentukan ion logam dan elektron tersolvasi; seperti warna biru yang pekat. Sejumlah besar reaksi reduksi yang melibatkan logam amonia telah diketahui, dan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis : (1) Adisi elektron tanpa pemecahan ikatan Misalnya : MnO; (2) Pemisahan ikatan oleh adisi satu elektron Misalnya : ¢;, +NH, = NH; +4H, (3) Pemisahan ikatan olch adisi dua elektron Misalnya : 2e,, + Ge,H, = 2GeH; Peringatan ! Amonia adalah bahan beracun dan semua penggunaanya harus dilakukan dalam ruang tertutup. Masker gas harus tersedia untuk menghindari keracunan, C. Alat dan Bahan Alat : - Pinset - Beaker gelas ~ Tabung reaksi - Gelas ukur 34 Bahan - Gas Amonia - Indikator Phenolphatalein ~Logam Na - Barium Nitrat - Besi (IID) Nitrat ~ Perak Bromida - Kalium permanganat ~ Kalium amida - Logam Barium ~ Asam klorida 4 M - Titanium (IV) Sulfat D. Prosedur Percobaan Pereobaan 1 Berikan ~ 5 cm*amonia kering tambahkan dalam tempat kecil potongan Jogam natrium kira-kira seukuran pinset. Apabila natrium telah larut tambahkan keristal besi (II1) nitrat ke dalam larutan , catat apa yang terjadi dan jelaskan hasil yang diamati. Ke dalam larutan yang diperoleh tambahkan setetes fenolptalain, dan amati perubahan warna yang terjadi. Dalam tabung reaksi yang Jain siapkan Jarutan amonium klorida dalam cairan amonia, dan tambahkan ke dalam Jarutan tersebut secara perlahan-lahan. Berikan penjelasan dari hasil yang diamati. Pereobaan 2 Buat larutan lain dari perak bromida dan barium nitrat dengan melarutkan masing-masing sejumlah kecil sampai 5 cm* dalam cairan amonia. Tambahkan Jarutan perak bromida ke larutan barium nitrat. Berikan penjelasan dari hasil yang diamati. Percobaan 3 Larutkan sedikit kristal kalium permanganat sampai 5 cm® daalam cairan amonia, Buat larutan kalium amida dengan melarutkan sejumlah keeil kalium dalam cairan amonia sampai 5 cm? , tambahkan kristal besi (III) nitrat, dan biarkan larutan biru menjadi tidak berwama. Tambahkan secara perlahan-lahan larutan kalium amida berlebih ke kalium permanganat. Sekarang tambahkan amonium klorida kelararutan hingga berlebih. Bandingkan hasil reaksi-reaksi ini dengan reaksi yang serupa yang terjadi di dalam air. 35 Percobaan 4 Larutan sejumlah kecil logam barium dalam cairan amonia hingga 10 em’, Lengkapi tabung reaksi dengan tutup Dreschel dan alirkan secara perlahan gas oksigen melalui larutan hingga warma memudar. Disini tidak diperlukan pendingan larutan selama oksigenasi. Tambahkan lebih lanjut amonia jika penguapan berlebihan. Apabila warna larutan memudar, maka amonia boleh diuapkan, Ke dalam sampel yang dihasilkan tambahkan 1-2 cm’ 4M asam klorida diikuti dengan penambahan 1-2 em? Jarutan kalium permangat encer. Selanjutnya ke dalam sampel yang dihasilkan dalam asam Klorida tambahkan larutan titanium(1V) sulfat. Untuk hasil pengamatan yang diperoleh simpulkan sifat dari produk yang terbentuk. Bagaimananakah kemurian produk ? E. Pertanyaan dan Tugas Tuliskan persamaan reaksi pada percobaan 1-4. 36 PERCOBAAN X PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASL A. Tujuan Mempelajari salah satu metode pemumian, yaitu rekristalisasi dan penerapannya pada pemurnian garam dapur kasar. B. Pendahuluan Salah satu metode pemurnian suatu zat berbentuk kristal adalah kristalisasi. Metode ini berdasarkan pada perbedaan daya Jarut antara zat yang dimumikan dengan kotoran dalam suatu pelarut tertentu, Pemumian dengan metode ini banyak dilakukan pada industri atau laboratorium untuk meningkatkan kualitas suatu zat. Beberapa persyaratan suatu pelarut dapat dipakai dalam proses rekristalisasi antara lain: 1. Memberikan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dan zat pengotor. 2. Tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal. 3. Mudah dipisahkan dari kristal 4, Bersifat inert (tidak mudah bereaksi) dengan kristal. Dalam percobaan ini akan dipelajari cara memurnikan NaCl yang berasal dari garam dapur dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. NaCl ‘merupakan Komponen utama garam dapur. Komponen lainnya yang merupakan pengotor biasanya berasal dari ion-ion Ca’*, Mg”, AP*, Fe™, $0; F dan Br. Agar daya larut antara NaCl dengan pengotor cukup besar, maka perlu dilakukan penambahan zat-zat tertentu. Zat-zat tambahan itu akan membentuk senyawa, terutama garam yang sukar larut dalam air. Selain itu kristalisasi dapat dilakukan dengan membuat larutan jenuh dengan ‘menambahkan ion sejenis ke dalam larutan zat yang akan dipisahkan. 37 C. Alat dan Bahan Alat: I set timbangan - I set pemanas listrik/ spritus ~ 1 buah gelas beaker 250 mL. - 1 buah pengaduk gelas ~ 1 buah gelas ukur 50 mL - I buah corong gelas Bahan: - Kristal garam dapur - Larutan HCI eneer ~ Serbuk kapur (CaO) 1 gram ~ Akuades 150 mL, ~ Larutan Ba(OH); encer ~ Asam sulfat pekat ~ Larutan (NH,),COs encer D. Prosedur Percobaan 1, Perlakuan awal a Panaskan 250 mL akuades dalam gelas beker yang telah ditimbang sampai mendidih untuk beberapa saat. ‘Timbang 80 gram garam dapur, masukkan ke dalam air panas sampai mendi ), Kemudian disaring. Larutan dibagi menjadi dua bagian untuk dilakukan kristalisasi menurut prosedur di bawah ini: 2. Kristalisasi melalui penguapan a Ke dalam satu bagian larutan garam dapur di atas, tambahkan sekitar 1 gram CaO, ‘Tambahkan larutan Ba(OH)s encer bertetes-tetes sampai tetes terakhir tidak terbentuk endapan lagi. Selanjutnya, tambahkan terus menerus secara bertetes-tetes sambil diaduk larutan 30 g L"! (NH4)CO3. Saring larutan tersebut dan filtratnya dinetralkan dengan larutan HCl encer. Catatan : kenetralan larutan ditest dengan kertas lakmus. Uapkan larutan sampai kering, sehingga akan diperoleh kristal NaCl yang warnanya lebih putih dari garam dapur asal. 38 f, Timbang Kristal tersebut dan hitung rendemen rekristalisasi NaCl yang telah dilakukan. 3. Rekristalisasi melalui pengendapan a. Satu bagian larutan yang lain jenuhkan dengan gas HCI yang dapat dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan asam sulfat pekat, Penambahan gas dihentikan setelah penambahan gelembung gas terakhir tidak terjadi pembentukan kristal. b. Timbang Kristal tersebut dan hitung rendemen rekristalisasi NaCl yang telah dilakukan, Amati dan bandingkan kenampakan cristal yang

You might also like