You are on page 1of 32
Nama_: Vergiawan Aldrianto Putra Nim —: 19027087 Jurusan : Seni Rupa Prodi :Desain Komunikasi Visual TTL _ :Lubuklinggau,26 September 2001 Account Social Media IG: @egialdp FB : Vergiawan Aldrianto Putra Riwayat Pendidikan SD Negeri 16 Tanjung Agung SMP Negeri 2 Tanjung Agung SMAN I Unggulan Muara Enim Sejarah Fotografi Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab yang menulis bahwa citta dapat dibentuk dari ‘cahaya yang melewati sebuah Iubang kecl, hal ini dikemukakannya pada talun 1000 M. Kurang lebih 400 tahun kemudian, Leonardo da Vinci juga menulis mengenai fenomena yang sama, Namun, Battista Della Porta, juga menulis hal tersebut sehingea dia yang dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui bukunya, Camera Obscura Awal abad 17 Hmuwan Italia, Angelo Sala menemukan ‘bahwwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, wamanya akan berubah menjadi hitam. Babkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama an proses kimia seteah gambar-gambar itu terckam schingga permanen, Pada 1727, Johan Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia ‘memastikan bahora komponen perak i menjadi hitom karena cahaya dan bukan oleh panas. Pada tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang herkebangsaan Ingaris, hereksperimen untuk merekam gambar postif dari citra yang telah metatui tensa pada kamera obscura yang sekarang ini disebut kamera, tapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize ‘membuat gambar-gambar negative pada kulit tau kertas puih yang telah disaputi Komponen perak dan ‘menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran, tahun 1824, setelah melalui berbagai proses ppenyempurnaan oleh berbagai negara, akhimmya Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograph berhasil ‘membuat gambar permanen pertama yang disebut “FOTO” Pembuatannya dengan tidak menggunakan kamera, melalui proses yang disebutnya Heliogravure atau proses kerjanya mirip lithograph dengan ‘menggunakan sejenis aspal yang disebutnya Bitumen of Judeasebagai bahan kimia dasarnya, Agustus 1827, setelah saling meayurati beberapa waktu sebelumaya, Niepee berjumpa dengan Louis Dague pria Perancis dengan beragam Keterampilan tapi dikenal sebagai pelukis. Mereka merencanakan keerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera. Tahun 1829, Niepee secara resmi bbekerja sama dengan Daguerre tetapi Niepee meninggal dunia pada tahun 1833, Pada tanggat 7 Januari 1839, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Dagurre mengumumkan hhasil peneli ian, Penelitiannya selama ini kepada Akademi tlmu Pengetahunn Perancis Hasil Kerjanya ‘yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut Daguerretype yang tak dapat diperbanyak atau reprint ‘atau repro, Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil dan Daguereetype tertua yang masih ‘ada hingga kini diciptakannya tahun 1837. Akademi dan Galeri Fotografi di Yogyakarts27 Tanggal 25, Januari 1839, William Henry Fox Talbot, seorang ikmuwan Inggris memaparkan hasil penemuaaays berupa proses fotografi modem kepada Institut Kerajaantnggris. Berbeda dengan Dague ‘menemukan sistem negative-postif (bahan dasar: pera nitrat, diatas kertas). Walaupun telah ‘menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa yang sekarang kita istilahkan: Contact Print (print yang dlibuat tanpa pembesaran atau pengecitan). Junil840, Talbot memperkenatkan Calotype perbaikan dari sistem sebelumnnya juga menghasilkan negative diatas kertas. Dan pada ‘Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor Keponakan Niepee memperkenalkanpen ggunaan kaca sebagai base negativemenggantikan Kertas. Pada januari 1850, seorang abli kimi Ingaris Robert Bingham memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsifoto yang saat itu cukup popular dengan sebutan WET_PLATE Fotografi, Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan rol Film mulai dikenal. Juni 1888, George Eastman seorang Amerika menciptakan revolusi fotografi dun has penelitiannya di tahun 1877. I menjual produk baru dengan merk KODAK berupa sebuah kamera box Keil dan ringan yang telah berisi rot film (dengan bahan kimmia perak bromide) untuk 100, ‘exposure, Bila selurub film diguak Kamera inivang diisi film dikirim ke perusshaan Eastman uwstukdiproses, Setelah itu kamera dikirimkankembali dan ¢elah berisi rol film yang baru Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis,produk baru tersebut memungkinkan sigpasaja dapat memotret dengan leluasa, Hingga kini perkembangan fotografi terus mengalami perkembangan dan berevolusi menjadi flm-film digital yang mutakhir tanpa menggunakan rol film. Selanjutnya secara bertahap, fotografi berkembang ke arah penyempurnaan teknik dan kualitas gambarnya samps pada akhir abad ke-19 fotografi telah mencapai kualitas hasil yang mendekati seperti yang diken sekarang. Namun, sebenarnya perkembangan foto seni di Indonesia sendir telah berkembang di akhir bad 18. Orang Indonesia yang telah membuat foto-foto indah menawan di dalam studio maupun di lam bebas, folo-foto itu jelas sekali bernapaskan seni seperti yang dikenal sekarang. Obyek, lighting, dan komposisinys jelas sckali diperhitingkondengan teliti saat pengambilan gambar. Pencetakan Fotonya pun sangat brilian, schinggahasl fotonya menjadi indah dan menawan bagaikan lukisan foto piktorial.Perbedaan yang dapat dilihat dengan jelas adalah sebagin besar foto terekam beku Sika ‘memotret manusia, maka si model diwajibkan diam dalam beberapa saat, Hal ini dikarenakan teknologi fotografi saat itumasinsederhana, Body kamera berukuran besar sedangkan filmnya mash dalam bbentuk lembaran (bukan rol), bahkan bahan dasarnya kaca atau seluloid, dagan kepekaan (ASA) yang ‘masih rendah. Mekanis pada fensa juga sangat sederhana, bahkan banyak lensa yang mempunyai sat bukaan diafigama dan tidak disertai lembarandaun diaftagma sebingga pemotretan dilakukan dengan ‘cara membuka dan menutup lensaFotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat, Melali pperusshaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta ‘menjual roll film dan kamera boks yang prakts, sejatan dengan perkembangan dalam dunia fotog ‘melalui perbaikan fensa, shutter, film dan kertas foto, Tahun 1950, untak memudahkan pembidikan pada Kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai ‘memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon, ‘Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasorkan. Kamera Polaroid mampu ‘menghasifkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.Fotografi kemudian berkembang dengan sangat_cepst, Melalui perusahsan Koda Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll fim dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan Kertas foto-Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulsilah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon, Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land jsarkan Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan ddan penestakan fim, Kamera Analog dan Digital 1. Kamer analog Kamera analog atau disebut kamera manual merupakan kamera yang masih ‘menggunakra pita/roll film dan tidak menggunakan sensor untuk menangkap gambar.analog berarti sebuah sinyal yang ditangkap dan diproses secara keseluruhan dengan Kontinyuhasil dari kamera ini kemudian di cetak atau dicuci menggunakan bahan kimiawi.Kamera analog, ‘mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu elemen optik berupa berbagai macam lensa, elemen kimia berupa film scluloid 35 mm, serta clemen mekanik.kamera analog dibandrol dengan harga yang lebih murah dari pada kamera digital. penagkapan dan jumlah cahaya yang masuk lebih banyak sehingga hasil gambar yang dicuci lebih jemih.kualitas gambar lebih jemnih dibandingkan repsentasi negatif dari seluloidnya.dalam menggunakan kamera analog, harus menghapal seluruh pengaturan kamera sebelum —memotret, untuk —menghasifkan sgambar-gambar yang berbeda-beda Kamera analog tidak menggunakan memory card, baterai, dan hasil fotonya tidak dapat diakses langsung melalui komputer.dari segi desain kamera film rmemiliki bentuk lebih besar untuk menampung semua film pada roll kamera dan juga karena rmemiliki pengaturan cermin prisma yang diantara teknologi kamera berlensa kamera film yang terdahulu terbuat dari bahan metal.yang membuatnya menjadi sangat berat tapi desainnya kuat. Sedangkan model terbaru terbuat dari bahan plastik yang menjadikannya lebih ringan dan lebih mudah digenggam.kamera tersebut tahan untuk digunakan untuk rmemotret banyak gambar serta posisi tiap tombol pada kamera mudah dijangkau dan di pegang. Jenis-jenis kamera analag 1. Kamera SLR (Single Lens Reflex) Kamera SLR sangat akurat dalam pengaturan aperture, flash, maupun filter apabila rana pada kamera SLR ditekan maka secara otomatis cermin akan berputar dan membuat film kamera terkena cahaya, Sementara itu, Ketika rana tidak ditekan maka cermin, akan memblokir eahaya yang akan masuk ke dalam film sehingga membuat lensa diubah. 2. Kamera TLR (Twin Lens Reflex) Kamera TLR adalah jenis kamera analog yang berbentuk persegi panjang dan memiliki dua mata, Maksud dari ‘dua mata’ tersebut adalah kamera ini mempunyai dua lensa yang sama, Masing-masing lensa memiliki fungsi dimana lensa pertama berfungsi untuk melihat sementara lensa kedua berfungsi sebagai lensa pengambilan.kamera TLR yaitu dapat digunakan untuk memotret gambar-gambar yang bergerak cepat dan sangat cocok untuk foto candid. 3. Kamera rangefinder kamera rangefinder tidak mempunyai cermin refleks. Fungsi dari dua viewfinder berbeda-berda. Viewfinder yang pertama berfungsi untuk melihat objek sementara yang lainnya berfungsi untuk mengatur fokus pada lensa.Kelebihan dati kamera rangefinder adalah ‘dapat menggunakan shutter speed yang lambatmeski cahaya redup. 4, Kamera point and shoot Kamera ini bekerja secara otomatis.kamera point and shoot mempunyai flash intemal serta system pencahayaan yang disesuaikan dengan kondisi cahaya, 5. Kamera instant Kamera instant bekerja dengan cara adanya reaksi bahan kimia pada film di dalam kamera. Hal tersebut membuat setiap gambar yang dipotret hasilnya langsung dapat dilihat ddan dicetak secara langsung kamera instant adalah proses pengambilan gambar dan hasil ‘cotak sangat mudah, setiap pemotretan hanya mencetak satu foto alias sistemnya ekslusif. KelebihanKamera analog 1, Harga lebuh murah.pengguna kamera analog hanya membutubkan biaya tambahan untuk ‘membeli roll filmnya, 2. Rentang yang dinamis.artinya gambar yang duhasilkan lebih detail dalam menangkat foto ‘tam pitih dan halus dalam pengambilan gambar. 3. Terdapat roll film, Kekurangan kamera anlaog 1. Jumlah ekposur terbatas, 2. Perlu Daya atau baterai yang banyak 3. Hasil foto tidak dapat diedit 4, Kamera sudah terkesan kuno 2. Kamera digital Kamera digital adalah kamera yang dirancang serba digital kamera digital merupakan kamera modem yang tidak memerlukan roll film dalam kameranya.penyimpanan kamera digital berupa foto digitalselain menangkap foto kamer digital juga bisa merekam video. ‘kamera ini sudah memiliki kemampuan sensor foto yang di milikinya dan menggunakan perangkat Charged Coupled Device (CCD).beerbeda dengan kamera analog, kamera ini sudah ‘menggunakan slot kartu memori sebagai penyimpan gambar sehingga pengambilan foto lebih banyak dari pada menggunakan roll film, Hasil gambar dapat langsung dipindahkan ke laptop ‘atau perngangkat penyimpanan lain seperti Cl ‘kamera digital juga dapat diedit terlebih dahulu sebelum dicetak kamera ini memiliki vasiasi atau hardisk ekstemall kemmudian dicetak.hasil cekposur yang beragam untuk mmdukung pengguna dalam pengambilan gambar dengan efek blur dan pencahayaan yang halus pada kamera hasil foto/gambar berupa piksel.piksel adalah bagian atau elemen dari sebuah susunan gambar, yang diatur secara bersamaan untuk ‘membentuk sebuah gambar dalam tampilan perangkat visual, seperti komputer. Gambar akan tampil pada insensitas dan bagian terkecil dari tiap warna yang di miliki, Semakin banyak kapasitas piksel yang dimiliki sebuah kamera, semakin baik resolusi gambar tersebut, Pada kamera digital juga terdapat LCD untuk memudahkan pengguna dalam melihat dan mendapatkan sebuah ide tentang bagaimana tampilan gambar tersebut sebelum fotonya diambil.Layar LCD juga memungkinkan penggunanya untuk menyusun komposisi dalam foto sebelum mengambil gambar-kamera digital juga memiliki lensa optik zoom yang handal, tuntuk mendaptkan hasil gambar yang jauh penggunaan optical zoom akan menghasilkan lebih banyak detail yang dapat diperoteh dan hanya membutubkan sedikit jumlah piksel untuk ditampitkan agar pertama yaitu Auto/Simple Mode, yang secara otomatis mengatur kontrol kamera, berikutnya ih jemi selain itu juga kamera ini memiliki modus pemotretan otomatis yaitu Intelligent/Auto Mode, yang merupakan kostumisasi kamera yang bekerja untuk ‘menyesuaikan tampilan gambar dalam pemotretan. Terakhir adalah Program PE Mode yang ‘mengkombinasikan kontrol kamera dan penggunanya untuk memotret gambar. Jenis-jenis Kamera Digital 1. Compact Digital/kamera saku Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel dan sederhana.dengan fitur standar yang mudah untuk digunakan,kamera ini cocok untuk siapa saja untuk mengabadikan setiap momen, 2. Kamera Mirrorless Kamera mirrorless adalah kamera yang tidak memiliki cermin dari jendela bidik optik (viewfinder) seperti kamera DSLR, namun kualitas gambar yang dihasilkan setara karena image sensor yang digunakan sama besar.karena itu, ukuran kamera mirrorless lebih keeil dan ringan dari kamera DSLR dengan bentuk yang kompak dan lensanya bisa diganti-ganti. 3. Kamera Prosumer Kamera Prosumer adalah sebuah kamera hasil perpaduan dari kamera DSLR dan juga kamera DSLR dan kamera pocket terdapat pada bentuk kamera Prosumer yang mirip DSLR namun lebih kecil. kata Prosumer diambil dari kata kamera saku, Perpaduan jenis-j PROfessional dan conSUMER. Kamera ini berjenis point and shootmemiliki fitur yang lebih Tengkap dari kamera saku, antara lain pengaturan exposure dan ISO secara manual 4, Kamera DSLR Kamera DSLR. merupakan kamera lensa tunggal yang memanfaatkan cermin untuk ‘mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder.viewfinder (jendela bidik) adalah lubang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip objek foto.kamera ini Vmemiliki fitur yang lebih omplit dan mampu menghasilkan gambar yang memuaskan dalam kualitas gambar yang ihasilkan, 5. Boutique Camera Disebut sebagai kamera butik Karena bentuk kamera ini stylist dan clegan.kamera ini mempunyai sensor full frame, bahkan metebihi kemampuan kamera DSLR sekalipun, kamera butik ini rata-rata mengunakan sensor full frame atau APS-C dengan kualitas foto atau ‘gambar yang tidak perlu diragukan lagi 6. Kamera aksi Kamera aksi digunakan untuk merekam video ketimbang foto, Dengan bentuknya yang portable, dan berukuran lebih kecil dari kamera saku membuatnya mudah dipasang dimana saja termasuk di atas kendaraan atau di atas helm.digunakan untuk merekam video ketimbang, foto. Dengan bentuknya yang portable, dan berukuran lebih kecil dari kamera. saku ‘membuatnya mudah dipasang dimana saja termasuk di atas kendaraan atau di atas helm. 7. Medium format Camera Kamera ini merupakan kamera yang menggunakan roll film, Besarnya format fil pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang dirckam diatas kamera.biasa digunakan untuk epentingan komersial dari sebuah produk karena mampu menghasilkan gambar yang sangat detail tidak sembarang orang yang memiliki kamere inijkarena hrganya dibanderol cukup ‘mabal yakni 100 juta lebih perunitnya, Kelebihan kamera Digital 1. Beresolusi tinggi 2, Dapat mengubah kecepatan film 3. Mampu menyimpan banyak gambar 4, Hasil foto dapat diedit 5. Foto dapat dicetak 6, Lebih instan/eompact 7. Scbagai Investasi usaha 8. Sensitivitas tinggi Kekurangan kamera digital 1, Harga lebih mahal dari kamera analog 2. ukuran lebih besar dan berat 3. Semakin besar resolusi semakin besar ukuran penyimpanan 4, Menggunkan baterai Angle adalah sudut pengambilan foto yang menekankan posisi kamera pada situasi tertentu dalam membidik sebuah objek.ada 6 jenis angle dalam fotograti,yaitu A. Eye View Angle Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah kamera memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita melihat objek secara biasa.Pengambilan angle ini kebanyskan untuk memotret_ manusia dan aktifitasnya.Eye view angle banyak dipakai untuk memotret manusia secara close-up. ‘Aura terkuat manusia berada di sorot matanya, dan pendekatan ini memungkinkan kita untuk menangkap aura itu.Selain foto close-up, fotografer beraliran human interest mengoptimalkan eye view angle untuk merekam Keseharian manusia dan interaksinya tethadap lingkungan. B. Low angle Low angle mengambil sudut pengambilan foto yang lebih rendah dari obyek foto.low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan tangguh.teknik ini digunakan untuk menonjolkan kekuatan benda-benda berukuran biasa, seperti mobil, rumah, atau manusia ataupun berukuran besar seperti pohon,gedung dan wahana.Dengan komposisi yang tepat, teknik low angle juga akan menghasilkan foto surreal dengan dimensi obyek yang tidak tampak normal. C. High Angle High angle yaitu pengambilan gambar yang dilakukan dari sudut yang lebih tinggi dari obyek. Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang difoto.High angle menghasilkan kesan obyek yang rendah, kesepian, dan sepi. Teknik i menghasilkan gambar yang lebih terfokus, tidak melebar, dan sederhana.tikni ini cocok dipakai untuk memotret makanan, buku, dan obyek lain yang sifatnya pipih. D. Bind Eye View Sudut pemotretan Bird Eye View, posisi objek berada di bawah atau lebih rendah dati kita berdiri, dari sudut pandang ini dalam memotret harus memiliki area pandang yang sangat luas, termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan benda — benda di sekeliling-Teknik ini umumnya digunakan untuk memotret gambar pemandangan atau landscape. Cakupan frame yang lebar menghasilkan presentasi gambar yang luas, namun tidak mendetail. Pengambilan gambar bird eye angle banyak mmelibatkan kamera yang diposisikan di bangunan tinggi atau benda melayang seperti drone, helikopter, dan balon terbang. E, Frog View Angle Frog View Angle memiliki sudut pengambilan gambar yang jauh lebih rendah dati obyek. Untuk mendapat angle ini, seorang fotografer harus tiduran di atas tanah, Frog view angle dapat memberikan sudut pandang yang benar-benar berbeda, mengingat kita jarang melihat obyek dari bawah.Teknik ini mengambil obyek di sekitar kita, seperti manusia dan hewan, dan menjadikannya berukuran besar dan masif, F, Canted Angle Caned Angle menghasilkan gambar bersudut, schingga garis horizon foto tidak paralel terhadap batas bawah frame kameraCanted angle bisa digunakan untuk beragam tipe fotografi, mulai_ dari landscape, portrait, sampai street photography.tujuan utama canted angle adalah untuk mengacak orientasi dan membingungkan orang yang melihat foto.dalam dunia sinematografi, canted angle dapat menghasilkan nuansa psikologis agar penonton merasakan tensi tinggi dari konflik pada gambarAda beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti. sudut emiringan, level vertikal, dan depth of field dari obyek foto. Tetap pethatikan proporsijangan sampai dalam menggunakan angle ini secara berlebihan, schingga membuat foto tidak enak dipandang De{th OF Field(DOF) adalah entang jarak ynag dimiliki subjek foto untuk menghasilkan Variasi ketajaman/fokus pada foto yang dihasilkan.ada dua jenis DOF yaitu DOF sempit dan DOF lebar. A. DOF Lebar Sebagian besar dari objek yang terdekat sampai objek terjauh memiliki ketajaman ‘yang merata.untuk menghasilkan DOF lebar akan menggunakan aperture bukaan keciv/angka besarsemakin Kecil aperture semakain Iuas jarak fokus atau area ketajaman foto. B. DOF Sempit Berarti hanya bagian tertentu saya yang memiliki area ketajaman,sementara blur ‘Aidak fokus,untuk mendapatkan dof sempit gunakan aperture bukaan besar(angka kecil).semakin besaraperture,semakin sedikit area tajam foto. Faktor penetu DOF 1) Aper re Lensa semakin Kecil aperture, semakin luas depth-of-field (artinya semakin banyak bagian yang tajam) dan sebaliknya, semakin besar aperture semakin sempit depth-of-field (semakin sedikit bagian yang tajam). 2) Panjang Fokus Lensa Menggunakan lensa wide-angle Anda akan mendapatkan keuntungan dari depth-of-field yang las, yang membuatnya mudah untuk menjaga semua bagian obyek dalam foto dalam fokus. Semakin lebar sudut view, semakin besar dept-of-field Sebaliknya jika menggunakan lensa tele maka depth-of-field lebih terbatas. Semakin besar focal-length lensa tele, semakin membatasi zona ketajaman. 3) Jarak Kamera ke Obyek Semakin dekat kamera dengan obyek foto maka semaki terbatas depth-of-field atau ruang ketajaman, Bahkan, saat pengambilan foto close-up atau macro maka ruang ketajaman akan menjadi sangat sempit hanya beberapa milimeter di depan dan di belakang obyek. 3. Exposure Exposure/eksposur adalah jumlah cahaya, paparan cahaya yang terima oleh sensor dalam kamera pada suatu pemotretan,jika paparan cahaya yang diterima terlalau banyak atau terlalu lama maka hasil foto menjadi terlalu terang/over exposure.begitupun sebaliknya jika terlalu gelap/under exposure.terdaapat tiga clemen ‘menurut Petterson sebagai segitiga exposure,yaitu : ‘A. Shutter Speed Shutter speed adalah lamanya waktu shutter/rana terbuka hingga tertutup, saat kita memotret dengan menekan tombol shutter. Semakin lama waktu shutter atau rana terbuka dan tertutup, maka semakin besar peluang cahaya yang masuk dan menghasilkan foto yang terangJika ingin memotret gerakan cepat (olahraga atau kendaraan berjalan) maka Anda membutuhkan shutter speed yang sangat cepat pula yaitu kisaran 1/500 - 1/1000, Namun jika Anda memotret subjek diam maka nilai aman untuk mendapatkan hasil yang baik dan mencegah “hand shake (getaran oleh tangan)" yaitu gunakan shutter speed 1/100 - 1/250, B Aperture/Diagfragma Aperture / diafragma adalah lebar sempitnya bukaan lensa. Semakin lebar bukaan pada lensa maka semakin banyak pula cahaya yang masuk, dan hasilnya dapat meningkatkan kecerahan pada foto Anda. Selain itu, lebar sempitnya bukaan aperture juga mempengaruhi ruang ketajaman pada gambar (depth of field).Nilai aperture itulis dalam satuan "f" semakin ke il nilai aperture maka semakin lebar bukaan pada lensa, begitupula sebaliknya, €. 1$O(International Organization for Standardization) ISO adalah ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya, ISO adalah pengaturan untuk menentukan tinggi rendahnya pencahayaan pada hasil foto.Pada kondisi cahaya sangat minim dan anda membutubkan pengaturan dukungan dari ISO untuk memaksimalkan kualitas cahaya pada foto 4. Focus Istilah fokus sesuai terminologi artinya titik tempat berkumpulnya sinar yang melalui sebuah optik atau lensasebuah gambar yang fokus didapat dengan ‘menempatkan kumpulan sinar pada satu titik yang tepat berada di film atau di sensor (disebut focal plane).Lensa kamera, seperti layaknya mata manusia, idealnya harus bisa memfokus pada benda yang berada dekat ataupun jauh dengan sama baiknya.Namun terdapat batas terdekat dimana lensa bisa mengunei fokus, sementara batas terjauh biasa disebut dengan infinity (tak terhingga).ada dua jenis fokus pada kamera yaitu Auto focus dan Manual focus. ‘A. Auto Focus 1, One Shot AF One Shot AF umumnya digunakan untuk memotret obyek yang diam, Saat tombol shutter ditekan setengah, kamera akan mengunci fokus sekali saja. Jika fokus sudah terkunci, biasanya ada suara beep-beep sebagai tanda bahwa tombol shutter siap ditekan penuh, Jika kita sudah terlanjur menekan penuh tombol shutter saat obyek bergerak menjauh atau mendekat, maka kemungkinan hasil foto akan miss-focus (kehilangan fokus). One-Shot AF cocok digunakan memotret landscape, still life, studio dan indoor, 2. Al Servo AF AI Servo digunakan untuk obyck yang bergerak dengan jarak fokus yang berubah-ubah. Ketika tombol shutter ditekan setengah, kamera akan terus menyesuaikan fokus secara terus menerus.Jenis AF ini cocok digunakan untuk ‘memotret olah raga, balapan, burung, satwa dan memotret anak-anak saat bermain. Penggunaan Al Servo biasanya dipadukan dengan drive mode Continuous untuk ‘memotret bertubi-tubi dengan sekali tekan tombol shutter. 3. Al Focus AF AI Focus merupakan kolaborasi dati One-Shot dan AI Servo, Saat tombol shutter ditekan setengah, jika obyek diam maka kamera akan menggunakan One-Shot AF ‘mengunci fokus dengan suara beep halus. Tapi jika obyek tiba-tiba bergerak, kamera akan otomatis beralih ke AT Servo untuk mendeteksi dan menyesuaikan fokus dengan pergerakan obyek. 1. Pemandangan A. Landscape Diagfragma :5,0 ISO :200 Focal Length : 42 mm Shutter Speed: 1/125 B.Potrait Diagfragma :1,8 Iso :3200 Focal Length :50mm Shutter Speed: 1/4000 2. Komposisi Warna Diagfragma :14 HB Warna Compliment Iso 200 Focal Length : 55 mm Shutter Speed: 1/20 3. DOF Sempit a/ we Diagfragma :1,8 Iso 2100 Focal Length : 50 mm Shutter Speed: 1/2000 4. DOF Luas ee Diagfragma :16 Iso 2100 Focal Length : 50 mm Shutter Speed: 1/40 5. Siluet Diagfragma :13 Iso 100 Focal Length : 20 mm Shutter Speed: 1/500 Diagfragma :4 Iso :800 Focal Length : 21 mm Shutter Speed: 1/4000 7. Pannin Diagfragma :22 ISO :100 Focal Length : 55 mm Shutter Speed: 1/20 j Diagfragma :22 Iso 100 Focal Length : 21 mm Shutter Speed: 1/30 Diagfragma :5,6 Iso :3200 Focal Length : 55 mm Shutter Speed: 1/200 10. Slow Motion Diagfragma :4 ISO 800 Focal Length : 21 mm Shutter Speed: 1/4000 Diagfragma :22 ISO :100 Focal Length : 55 mm Shutter Speed: 1/20 12. Cahaya Samping Diagfragma :6 Diagfragma :5,6 Iso 100 Focal Length : 55 mm Shutter Speed: 1/200 IsO :400 Focal Length : 45 mm Shutter Speed: 1/60 12. Bebas Diagfragma :5,6 IsO 1000 Focal Length : 35 mm Shutter Speed: 1/125 Katalog Pameran Katalog adalah daftar yang berisi informasi tentang bahan pustaka atau dokumen yang terdapat pada perpustakaan, toko buku, maupun penerbit tertentu, Katalog umumnya memudahkan orang untuk melihat daftar beberapa informasi_ yang disajikan.Katalog pameran seukuran buku juga di Barat biasanya memiliki foto berwarna dari setiap item yang dipamerkan, dan juga dari karya terkait lainnya yang tidak dipamerkan (biasanya lebih kecil dan seringkali hitam putih), Akan ada deskripsi katalog formal singkat untuk setiap item, dan biasanya teks interpretatif sering berjumlah satu atau lebih halaman, Buku yang dihasilkan akan memiliki setidaknya satu esai pengantar, seringkali beberapa, catatan kaki, bibliografi , dan peralatan kritis lainnya.Katalog pameran merupakan salah satu jenis koleksi gambar yang dikelola perpustakaan seni. Katalog pemeran mendokumentasikan karya seni yang dipamerankan dalam pameran karya seni, Dokumentasi tersebut _tersimpan dalam format foto-foto karya seni yang dipamerkan dalam sebuah pameran karya seni. Fungsi katalog pemeran sebagai wakil dari koleksi yang dipamerkan dalam sebuah pemeran karya seni. Prinsip Katalog Pameran Yang paling dibutuhkan oleh katalog adalah konten visual dari pameran.Artinya, fotografinya harus luar biasa. Itu harus menangkap dan menampilkan daya pikat visual yang luar biasa dari objek-objek dalam pertunjukan itu sendiri. katalog yang baik harus tetap membawa sesuatu tentang rasa, temperamen, sikap, nuansa pertunjukan, sambil mengungkapkan sesuatu. yang —pentingtentang _sifat subjeknya.katalog pameran menampilkan karya masing-masing seniman, telusuri nama seniman sebagai kata kunci atau subjek dengan kata "pameran",Tempat pameran sering disebut dalam istilah subjek.katalog pameran yaitu katalog dirancang sekreatif mungkin agar dapat menarik perhatian para pengunjung untuk mengeksplorasi karya yang dipamerkan. Tidak hanya soal perancangan mengenai tampilan katalog / cover katalog itu sendiri, Isi dari katalog itu juga harus menarik, baik dari segi penataan informasinya, penggunaan huruf yang digunakan, memuat informasi yang lengkap secara singkat, jelas, dan padat.Katalog pameran dibagikan secara gratis kepada pengunjung pameran karya seni, Kondisi ini menyebabkan metode akusisi katalog pameran hanya hibah atau hadiah. Jenis Jenis Katalog Pameran Jenis katalog pameran terdiri dari selebaran, buku, maupun katalog eletronik. Jenis katalog pameran tergantung si perupa dan kebutuhan pameran itu sendiri apakah untuk kebutuhan pameran bersama ataukah pameran tunggal. Jika katalognya berbentuk buku, maka dapat dijadikan sebagai dokumentasi / literasi maupun koleksi selain dijadikan panduan untuk melihat karya seni yang dipamerkan.Kalau seniman menginginkan katalog berbentuk buku, tentu halamannya lebih tebal. Manfaatnya juga banyak. Selain untuk panduan melihat karya seni yang dipamerkan juga bisa sebagai dokumentasi/literasi, katalog banyak berisikan informasi, sejauh mana capaian artistik seniman, Sudah berapa karya seninya berpindah tangan ke pihak kolektor. Katalog pameran bisa sebagai informasi yang praktis dan mudah disimpan, agar sewaktu-waktu diperlukan bisa merespon kembali. Sebaiknya perupa membuat katalog dengan format baru, sclain format yang pernah diluncurkan atau didesainnya. FOTOGRAFI POTRET, SEBAGAI MEDIA VISUAL PENCITRAAN DIRI. ‘Wulandari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indeaprasta PGRI 51 Nangka $8 Tanjung Barat, Jakarta Selatan, 12530 Abstrak. ‘Tradisi ‘portraiture’ setelah abad ke XIX lebih didominsi olch kemunculan fotografi sebagai medium pencipta ‘arya potret fotografi. Hal ini tidaklah lepas dari adanya berbagaiinovasi fotografi baik yang menyangkut bahan, lat, teknologi dan baragam upaya teknis kreaif yang memungkinkan munculaya varian tampilan genre karya fotografi di dunia seni rupa, Peneltian ini bertyjuan untuk mengetahui Fotografi potret sebayai salah satu genre dalam domain fotografi ternyata memiliki satu tradisi yang bermula dari perkembangan piktorialisme dalam sejarah senirupa. Keinginan manusia untuk meagabdikan dirinya baik secara fiskal maupun bentuk imajinya ‘erimplementasikan dalam tradisi pottet-tampilan jai dri dalam mata visual Kata kunci: Fotografi, Media, Vsusl, Pencitran Diri PORTRAIT PHOTOGRAPHY, AS VISUAL MEDIA IMAGING SELF Abstract Tradition ‘portraiture’ after the XIX century was dominated by the emergence of photography as a median creator portrait photography. It's not separated from the xood photographic innovations concerning materials, ‘equipment, technology and technical baragam creative efforts that enable the emergence of variants ofthe genre display works of fine art photography inthe world. Ths study aims to determine he portrait photography ax one fof the genre in the domain of Photography turned out to have a tradition tha stems from developments in the history of art piktorialisme. Human desire o devote himself both physically and form imajinya implemented in the tradition of portrait-display identity in the visual dimension. Keywords: Photography, Medi, Visual, Imaging Self JURNAL DESAIN | Volume 01, Nomor 03 | Mei 2014: 163-218 155N 23390107 PENDAHULUAN ‘erkisah dalam sebush cerita Yunani, tentang seorang pemuda tampan bernama Narcissus yang secara kebetulan melihat refleksi dirinya di permukaan air danau sebagaimana bayangan dalam cermin. la jatuh cinta terhadap sosok refleksi dirinya ddan akhiraya rela mati tenggelam dengan terjun ke dalam danau demi cintanya pada sosok representasi bayangannya_ send Bila dikaitkan maka kisah ini berhubungan dengan fotografi dalam konteks bahwa manusiamempersepsidirinya dan menyukairefleksi dirinya yang secara Kebetulan media fotografi berhasil mengabadikan bayangan cermin tersebut dalam bentuk genre karya fotografi potret. Secara etimol . itilah potret merupakan tuk bahasa dari kata benda ‘portrait portraiture (Inggris) yang berasal dari kata ‘portraire’ (Perancis) atau kata ‘protahere” (Latin), yang artinya ‘gambar’ atau “PICTURE: — especially a pictorial representation (as. painting) of a person usually showing his face” (Webster New Collegiate Dictionary, 1981:p.890). Kamnus Jainnya menyatakan: "PORTRAIT: Painted picture, drawing, photograph, of a person...."(The Advanced — Learner's Dictionary of Current English, 1962: p. 752). Sedangkan dalam The Columbia Encyclopedia disebutkan bahwa portrait adalah: The likeness of a person either in painting ‘or sculpture has been a favorite art subject at all times...From the middle of the 19* cent. An increasingly large role in the field of portraiture has been played by Photography. Kesan kemiripan (likeness) imaji: manusia telah banyak ditampilkan pada awalnya dalam bentuk seni lukis dan seni patung, Pada perkembangan—_selanjutnya ‘mediumnya berubah setelah ditemukannya fotografi sebagai alat perekam_sekaligus ‘mengabadikan objek foto manusia sebagai subjek karya fotografi pada. pertengahan aabad XIX yang lalu Dari aspek historis,tradisi penghadiran seni potret dalam bentuk lukisan dan seni patung sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala Apa yang sudah dilakukan oleh bangsa Mesit kuno beberapa ribu tahun yang silam ‘menunjukkan hal ini sebagaimana yan terdapat pada artefak Jukisan pote yang dilukiskan. pada setiap penutup peti-mati atau sarkofagus raja atau —-Keluarga bbangsawan merek Disamping itu juga ada_yang_berbentuk patung potret ataupuntopeng yang dlipakaikan pada mumi raja-rajanya seperti pada patung —potret Nefertiti dan Tutankhamen, Gombar I Nefertiti (Suber, aleahacy blogspot.com) Poet, Sehagni Media Visual Peneiran Di, (Wilanari) Gearhar 2 Taanbhamen (Sunber, ww-gonomad.com) Dalam hal ini, gambar potret yang dilukiskan pada penutup peti mati tersebut berfungsi sebagai “tanda peounjuk visual” ‘dentitas pribadi dari si mati, Dengan kata hain, adanya kepereayaan bahwa si raja yang mati bisa hidup Kembali untuk ‘meneari tubwh lamanya akan secara mudah dapat dilakukan Karena ada “anda Petunjuk? potret dirinya di atas peti mati rebut. Hal tersebut juga dikuatkan dengan adanya upaya untuk mengawetkan tubuh si raja yang sudah meninggal dalam bentuknya Sebagai mummy. ‘Tradisi tersebut di Jembagakan hanya bagi kaum bangsawan tau raja-raja Mesir kuno yang diasumsikan sebagai dewa yang memiliki kemungkinan untuk bisa hidup ke kelak emudian hari. Hal ini tiada lain untuk ‘mendukung kepercayaan mereka terhadap ide tentang masih adanya “kehidupen sesudah kematian” atau ‘yang mati bisa hidup Kembali” nant Pada zaman Yunani kuno tradisi_potret terkat tidak hanya dengan kisah Narciccus saja tetapi juga pada upaya mereka dalam meneiplakan patung dewa-dewi mitologi mereka, Konon untuk menciptakan patung seorang dewi Venus atau Aphrodite yang dikatakan-memiliki Kecantikan yang luar biasa, maka si pematung —_harus mengumpulkan sebanyak sepuluh wanita cantik dari seluruh Yunani untuk bisa dijadikan sebagai paduan kecantikan sosok ddewi mereka, Hal ini tentu juga berlaku bagi penciptaan patung dewa-dewi mereka yang diciptakan memenuhikreteria'likeness’ seperti manusia (sesuai dengan ide besar zamannya yaitu. Humanism) dan juga diharapkan memiliki ketampanan dan keyagahan yang melebihi dari apa yang. dimiliki oleh manusia biasa, Kenyataan bahwa dewa-dewi mereka ditampilkan sebagai sosok manusia tiada Tain arena sesuai dengan apa yang dikatakan oleh ilsuf Yunani_ Protagoras bbahwa: “Man is the measure of all things.” Hal ini juga didukung pula oleh pernyataan Sophocles: “Many are the wonders of the world, and none so wonderful as man.” Yang menyiratkan fakta bahwa sosok ‘manusia yang ‘indah’ telah digunakan sebagai bentuk rujukan tampilan “potrt’ dewa-dewi mitologi yang tersermin dalam karya-karya seni classic mereka, Sebagaimana pada zaman Yunani kuno bahwa karya poet dewa-dewi merupakan medium untuk dipuja sebagai alat ritual, maka pada zaman Romawi tradisi pouret

You might also like