aN Leal
ila KONTRAK (NEW)
r 02,2019Pada pelaksanaan kontrak rentan
terjadi adanya perubahan
(adendum) kontrak akibat
perbedaan kondisi lapangan dengan
gambar dan/atau spesifikasi
teknis/KAK dalam dokumen kontrak.
Perubahan kontrak tersebut
berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang
“Pengadaan Barang/Pemerintah”
dapat dilakukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) bersama
dengan penyedia meliputi :
a. menambah atau mengurangi
volume yang tercantum dalam
Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi
jenis kegiatan;
c. mengubah spesifikasi teknis
sesuai dengan kondisi lapangan;
dan/ atau
d. mengubah jadwal pelaksanaanTata cara perubahan kontrak diatur
pada Syarat - Syarat Umum Kontrak
(SSUK) dalam Standar Dokumen
Pengadaan (SDP) yang disusun oleh
Kementerian Ope Untuk
melakukan perubahan kontrak, PPK
dapat dibantu oleh Pejabat/Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3K).
Beberapa point mengenai P3K yang
termuat pada Permen PUPR nomor 7
tahun 2019, yaitu dalam SSUK
adalah sebagai berikut:
1. Dibentuk oleh Pengguna Anggaran
(PA)/ Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA).
De Membantu PPK dalam
pemeriksaan bersama diawal
pelaksanaan kontrak. P3K dapat
membantu PPK pada tahap awal
pelaksanaan kontrak untuk
melakukan pemeriksaan lokasi
bersama - hersama _ untuk
pengukuran dan pemeriksaanMembantu. PPK dalam
pemeriksaan bersama _ diawal
pelaksanaan kontrak. P3K dapat
membantu PPK pada tahap awal
pelaksanaan kontrak untuk
melakukan pemeriksaan lokasi
bersama - bersama_ untuk
pengukuran dan pemeriksaan
detail kondisi lokasi pekerjaan
untuk setiap rencana mata
pembayaran yEvaleg dalam
pekerjaan konstruksi _ sering
disebut dengan Mutual Check 0%
(MCO). Apabila dalam
pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi
Kontrak, maka harus dituangkan
dalam adendum Kontrak atau
dalam pekerjaan konstruksi
dituangkan dalam Berita Acara
MCO.Memberikan _ pertimbangan
kepada PPK dalam perubahan
kontrak termasuk juga perubahan
jadwal.
Tugas dan fungsi P3K yang spesifik,
khususnya untuk pekerjaan
konstruksi terdapat pada Surat
Edaran Direktorat Jenderal Bina
Marga Nomor : 02/Se/Db/2016
tanggal 4 Mei 2016 tentang
“Prosedur Standar Pelaksanaan
Perubahan (Adendum) Kontrak”.
P3K dalam surat edaran ini
merupakan Panitia/Pejabat yang
ditugaskan oleh Kepala Satuan Kerja
(Satker) untuk melaksanakan
pembahasan bersama abe
perubahan kontrak dengan unsur-
unsur terkait seperti PPK, Pengawas
Pekerjaan, Penyedia Jasa dan Unsur
Perencanaan. Pengawas pekerjaan
dapat terdiri dari Konsultandapat terdiri dari Konsultan
Pengawas, Direksi Teknis dan
Direksi Lapangan sedangkan untuk
unsur perencanaan terdiri dari
Konsultan Perencana dan Pengelola
Teknis/Tim Teknis. Adapun tugas
dan fungsi P3K dalam perubahan
kontrak adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Pembahasan Usulan
Perubahan Kontrak. Pembahasan
yang dilakukan harus mencakup
semua aspek sebagai berikut :
- Perubahan lingkup pekerjaan;
- Perubahan desain, termasuk
adanya mata pembayaran
baru;
- Perubahan jangka waktu
pel etveretevee
- Perubahan nilai kontrak.
2. Melakukan peninjauan ke lokasi
pekerjaan untuk melakukan
pengukuran dan _ pemeriksaan
detail kondisi pekerjaan (Mutual
Check/MC)3. Melakukan Negosiasi Harga
Satuan. Jika di dalam usulan
perubahan’ kontrak _ terdapat
pekerjaan yang menggunakan
mata pembayaran baru, maka
P3K harus melakukan negosiasi
harga mengacu pada harga satuan
kontrak awal (untuk harga satuan
yang tidak timpang) atau harga
satuan pekerjaan yang lokasinya
berdekatan. Hasil negosiasi harga
dituangkan dalam Berita Acara
Negosiasi Harga Satuan.
4. Menyampaikan Laporan Hasil
Pembahasan Usulan Perubahan
Kontrak kepada Kepala Satker.
Laporan melampirkan semua
dokumen pendukung seperti
Laporan Kajian Teknis Lapangan,
beta wh: Per b ee Mutual
Check/Pemeriksaan Bersama dan
Berita Acara Negosiasi Harga
Satuan.Pada surat edaran ini dapat kita
lihat hirarki kewenangan dalam
perubahan kontrak. Hirarki
kewenangan ini merupakan salah
| satu bentuk mitigasi risiko dalam
menangani perubahan kontrak,
sebab perubahan kontrak dapat
berdampak pada hal-hal yang
berada di luar kewenangan PPK.
Perubahan kontrak dapat
dilaksanakan oleh PPK dalam surat
edaran ini harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
1. Target tidak berkurang;
2. Tidak ada perubahan desain dan
SUE LE Mol tile NEEL mor bale
| 3. Jangka waktu pelaksanaan tetap;
4. Nilai kontrak tetap, termasuk
dengan adanya pergerseran
antara perkiraan kuantitas mata
pembayaran.| Apabila dalam perubahan kontrak
‘tidak memenuhi salah satu atau
lebih dari ketentuan tersebut, maka
PPK secara berjenjang mengajukan
usulan perubahan’ kontrak’ ke
pejabat yang berwenang. Adapun
kewenangan pejabat dalam
perubahan kontrak untuk Dirjen
Bina Marga sesuai surat edaran
Paco) Uta VERS) OCeVB o-sel artea:
batan
Kewena
Burex tt)
beable
Eval
volume
pekerjaa
ba
Perubah
EVM Utsltt
pembaya
Bal
baru
Perubah
Value en eet
kontrak
Perubah
an
jangka
waktu
pervect val
Era
Perubah
an targetApabila usulan perubahan kontrak
ioeso) oie mengakibatkan
penambahan mata pembayaran
baru akibat perubahan desain tetapi
penambahan nilai kontrak tidak
melampaui 10% dan pagu anggaran
masih tersedia, maka PPK meminta
persetujuan Kepala Satker. Tetapi
Vor Veyiks} perubahan kontrak
mengakibatkan perubahan jangka
waktu pelaksanaan dan/atau
penambahan nilai kontrak tidak
melampaui 10% dan pagu anggaran
masih memenuhi atau dapat
dialokasikan dari pagu anggaran
kegiatan lainnya, maka persetujuan
perubahan kontrak di Kepala Balai
Besar. Dan bila perubahan kontrak
tersebut ppoeszc! mengakibatkan
pengurangan target, maka
persetujuan perubahan kontrak di
Direktur Jenderal Bina Marga.ujuan pengadaan adalah
memperoleh barang atau jasa untuk
pencapaian kebutuhan dengan
memperhatikan Wel ise
Money (VFM). Dalam Perpres 16
Tahun 2018 hal tersebut dijabarkan
dalam pasal 4 huruf a _ yaitu
menghasilkan barang/jasa yang
tepat dari setiap uang yang
dibelanjakan, diukur dari aspek
kualitas, jumlah, waktu, _biaya,
lokasi, dan Penyedia. PPK sebagai
pengendali kontrak pengadaan yang
bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan organisasi tentunya
harus memperhatikan dampak-
dampak diluar kendalinya. tersebut
dalam perubahan kontrak seperti
pada SE Dirjen Bina Marga. Dampak
perubahan kontrak realy
mengakibatkan perubahan
anggaran, perubahan jangka waktu
dan pengurangan target dapat
membuat tujuan dan manfaataran, perubahan jangka waktu
dan pengurangan target dapat
membuat tujuan dan manfaat
pengadaan untuk organisasi yang
ditetapkan KPA tidak terpenuhi.
Oleh sebab itu, kewenangan PPK
dalam perubahan kontrak dapat
mengacu pada SE Dirjen Bina Marga.
PPK hanya mempunyai kewenangan
melakukan perubahan kontrak
sbbatab ce pergeseran volume
(pekerjaan tambah-kurang) karena
perkiraan kuantitas. Untuk
perubahan kontrak yang
mengakibatkan dampak
menyebabkan perubahan anggaran,
perubahan jangka waktu dan
pengurangan target, maka PPK
dapat meminta KPA untuk
menugaskan P3K untuk membahas
usul perubahan kontrak.Memperhatikan kompleksnya
dampak yang mungkin dihadapi
oleh P3K dalam pembahasan usulan
kontrak. Maka personil P3K yang
ditugaskan oleh PA/KPA memiliki
kompetensi dalam kontrak,
substansi pekerjaan, keuangan,
penganggaran dan memahami
pengadaan barang/jasa pemerintah.
Sehingga personil P3K dapat disusun
Co) (=) 7p) .@ 7: OE OY = 0 OF =e
bidang/bagian yaitu sebagai berikut
- Pengguna akhir, yaitu bagian dari
organisasi yang membutuhkan
barang/jasa hasil pengadaan dan
mengetahui substansi etal
pekerjaan. Dengan EVR vanisel
pengguna akhir dalam P3K, maka
target dan waktu pengadaan yang
harus dicapai sesuai dengan
kebutuhan pengguna akhiri kontrak atau bagian hukum
yang memahami struktur dan
mengerti aspek kontrak.
Pokja Pemilihan/pengelola
pengadaan barang/jasa
pemerintah aYecvaley memiliki
kompetensi dan kemampuan
dalam analisa harga dan
melakukan basse ETI