You are on page 1of 26
BICARA Tenfang Hubungan Orang Tua dan Anak Depuff Bidang Pencegahan BNN Direkforat Advokasi 2019 KATA SAMBUTAN Assalamuataikum Wr Wo Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Buku Pendidikan Pencegahan Bahaya Narkoba untuk Lingkungan Pendidikan sebagai pendamping dari buku remaja dengan judul “Kita Butuh Bicara -Tentang Hubungan Orang Tua dan Anak” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. seperti kita ketahui bersama, buko ini untuk orang tua agar dapat lebih peka dan memahami anak remaja serta permasatahannya. Oengan diterbitkannya buku ini, ungkapan terima kasih yang tak terh- ingga divcapkan kepada semua pihak terutama Kelompok Kerja Pembua- tan Buku ini maupun pihak (ainnya yang telah mengambil bagian dalam penyusunan buko ini. Akhirnya, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas dan kuantitas dalam pelaksanaan Pencegahan = Narkoba. dakarta, Desember 2019 Deputi Bidang Pencegahan BNN Ors. Anjan Pramuka am SH, M.Hom Mari Mendengarkan| (Let's Listen) Kadang_kadang kita lupa, terlalu ingin didengar sampai kemudian lupa bagaimana caranya mendengar. Salah satu cara terbaik untuk mempertahankan hubungan antara orang tua dan anak adalah dengan meluangkan waktu mendengar_ kan dan berbicara dengan mereka. Banyak orang tak peduli betapa pentingnya kita menyimak dengan seksama ketika sedang berbicara dengan lawan bicara kita, baik itu dengan teman, orang yang lebih tua atau bahkan dengan mereka yang lebih muda, termasuk anak kita, Meskipun terlihat sepele, mendengarkan ketika lawan bicara sedang bercerita dapat mem_ berikan kebaikan dan rasa empati. Mendengarkan juga mampu memberikan kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Berapa usia anak kita? Dalam pertumbuhan anak kita hingga hari ini, Berapa banyak waktu yang sudah kita berikan dalam sehari? Berapa banyak waktu yang benar_benar kita berikan untuk mereka, tanpa gadget dan tanpa media apapun, hanya kita dan anak kita? Membiasakan bertanya, Gimana hari ini? Ada apa di sekolah? Menjadi pendengar yang baik adalah tugas setiap orang, terutama orang tua terhadap anak. Penting diingat, segala yang didengar tak melulu hal_hal positif, terimalah cerita negatif yang dicerita_ kan tanpa menghakimi. Beberapa remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri ter_ paksa masuk dalam lingkaran yang negatif karena merasa diterima dan mendapat dukungan. Hal demikian bisa terjadi karena tidak adanya kehadiran orang tua dalam masa—masa tumbuh kembang sang anak, dari anak-anak menuju remaja, atau bahkan dari Temaja menuju proses pendewasaan. Kehadiran orang tua dalam bentuk nyata adalah bagian penting bagi anak, kenapa dalam bentuk nyata? Karena beberapa orang tua di era digitalisasi kini memilih hadir dalam bentuk virtual, dan virtual tidak pernah dapat disamakan dengan kehadiran. Begitu pula dengan bahaya penyalahgunaan narkoba, mereka yang memilih narkoba sebagai dopping atau terkadang beralasan se bagai teman dalam menjalani hari adalah tugas dan tanggung jawab orang tua untuk mengorekst dir. Sudahkah kita ADA dalam hari_hari mereka? "Dunia sudah sibuk, kita butuh waktu untuk menarik diri dari dunia. Menemani anak_anak mewarnai sebelum mereka mampu me— warnai hidup mereka sendiri. Dan akan ada masa » mereka tidak butuh kita” Ww, ¢ “4 ap See z BB e ¢% Kantor ibu & ayah Gambar ini sengaja aku buat untuk papah, mamah.. biar mereka punya waktu buat aku & adek jadi lebih berwarna :) Mari Memahamil (Let's Understand) Remaja dalam masa perkembangannya akan mengalami perubahan yang akan dihadapi oleh orang tua untuk kemudian dapat mema— hami bagaimana mendidiknya. Sebagai orang tua, apakah kita mulai merasa bahwa anak yang awalnya penurut menjadi bersikap melawan dan berbicara kasar? Atau anak yang tadinya senang menghabiskan waktu bersama kelu— arga, kini hanya punya waktu untuk teman_temannya? Apakah kita ingat masa-masa saat SMP? Saat itu, kita bukanlah anak—anak, namun bukan juga orang dewasa. itu adalah masa yang membingungkan, menegangkan, berbahaya, dan juga menyenang— kan. Begitu pun masa yang sedang dialami oleh anak—anak kita. Memahami karakter dan perubahan yang terjadi padanya dengan mengingat kembali bagaimana keadaan kita pada masa_masa seusia mereka. Mencoba menempatkan diri menjadi diri mereka di masa sekarang. Beberapa perubahan terjadi pada remaja: Perubahan Fisik + Remaja mengalami pubertas yang merupakan tanda kematangan fisik + Kematangan organ reproduksi + Pertumbuhan tinggi dan berat badan + Perubahan hormon Perubahan Kognitif + Remaja mampu berpikir abstrak dan logis dibandingkan masa sebelumnya Karakter Umum + Remaja tidak sabar untuk dewasa, tapi di sisi lain juga tidak ingin menjadi dewasa + Mereka ingin bermain_main, tapi juga ingin dianggap serius + Mereka khawatir tentang masa depan Dalam perkembangannya, sebagai orang tua, kita harus sudah me— mahami bahwa karakter remaja berbeda dengan anak_anak dan juga dewasa. TAHAPAN RINGAN Penggunaan coba_coba (Experimental use) Penggunaan Sosial/Rekreasi (Recreationaluse) TAHAPAN SEDANG Penggunaan Situasional (Situational use) TAHAPAN BERAT Penggunaan Intensif Bermasalah (Untensive use) Ketergantungan (Compulsive dependent use) ALUR PENDAMPINGAN REMAJA YANG MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI SEKOLAH + Pemanggilan kepada remaja yang menjadi korban penyalahguna + Koordinasi intern unsur sekolah + Pemanggilan orang tua dan saksi untuk mendapat informasi + Berkoordinasi dengan Intitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) + Mendampingi siswa dalam mendapatkan layanan rehabilitasi ALUR PENDAMPINGAN REMAJA YANG MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN NARKODA DILUAR SEKOLAH + Pemanggilan kepada remaja yang menjadi korban penyalahguna + Koordinasi intern unsur sekolah + Home visit + Berkoordinasi dengan Intitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan aparat hukum + Mendampingi siswa dalam mendapatkan layanan rehabilitasi Memberikan perhatian, pujian dan penghargaan merupakan bagian dalam memahami karakter sang buah hati. Anak—anak akan mengulangi perilaku positif saat orang tua mem_ berikan perhatian yang positif. Sikap yang didapatnya dalam keluarga, cenderung akan diterapkan dalam pergaulannya, bahkan kelak akan terulang ketika para anak sudah menjadi orang tua. Memberikan perhatian paling sederhana adalah menanyakan kabar dan kondisinya setiap hari, atau terkadang bisa dengan membuat_ kannya sarapan kesukaannya dan makan bersama, Anak—anak akan merasakan kehangatan dari perhatian kecil para orang tua, sehingga tidak perlu lagi mencari perhatian diluar atau bahkan mungkin, terlibat dalam pergaulan dan lingkungan yang negatif, menggunakan narkoba salah satunya. "Menyempatkan waktu untuk bermain dengan anak adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua” -ESQ Team_ Bayangkan! Anak kita sedang mempunyai krisis kepercayaan diri di lingkungan sekolahnya, ketika ia butuh perhatian kita, kita justru berpaling darinya. Kemudian DUNIA GELAP dengan cuma—cuma memberikan— nya perhatian, menawarkan obat_obatan terlarang sebagai penghi_ lang stress atau obat meningkatkan kepercayaan diri. Obat yang sebenarnya SALAH, kemudian masuk pada waktu yang TEPAT. Detik itu, sebuah PENYESALAN besar akan mulai meng hantui hidue kita sebagai orang tua yang GAGAL, sebuah penye— salan yang bermula dari KETIDAK PEDULIAN kita untuk memberi_ kan PERHATIAN kepada anak_anak kita. Tidak mau, bukan? Penyesalan Perhatian Jika sudah kurangnya PERHATIAN, maka akan timbul PENYESALAN Begitu juga pujian, anak_anak saat ini sangat haus akan sebuah pengakuan. Terlebih pengakuan dan pujian dari kedua orang tuanya. Memberikan pujian ketika anak_anak mendapat nilai tinggi dalam beberapa mata pelajaran merupakan bentuk penghargaan sederhana dengan tingkat kemewahan tak terukur nilainya. Tidak terlambat untuk memulai, hey para orang tua .. mari kita malail Mari Mengarahkanl (Let's Steer) Anaknya siapa tuh, hamil sebelum nikah? Orang tuanya sibuk banget yah sampai nggak tau kalau hari ini anaknya ulang tahun? Kok, bisa pakai narkoba sejak SD? Orang tuanya kemana? Bunuh diri karena kesepian? Lho .. bukannya orang tuanya masih lengkap yah? Kenalan di Sosial Media? Curhat, ketemuan, terus dibunuh? Ibu Bapaknya masih ada, kan? Hemmm o Mari menarik napas sejenak! Kemudian keluarkan perlahan! Apakah kita mau MENYESAL ..??, “Anak Anda akan menjadi seperti Anda; jadi bersikaplah sebagaimana Anda ingin mereka bersikap” ~ David Bly — Menjadi orang tua adalah tugas yang termulia sekaligus yang tersulit, Tugas terpenting ketika menyandang status orang tua adalah tentang pertanggung jawaban. Sebagai orang tua, kita wajib menjadi contoh untuk anakanak kita. Memberikan arahan dan jawaban akan setiap pertanyaan yang mereka pertanyakan. Anak—anak butuh mendengar dan didengarkan, anak_anak butuh kehangatan, mereka butuh KITA. "The best way to make children good is to make them happy.” Cara terbaik untuk membuat anak_anak baik adalah membuat mereka bahagia = Oscar Wilde — Orang tua seperti layaknya nakhoda, bertanggung jawab atas kese_ lamatan penumpang dalam kapalnya. Dalam kapal terdapat berb_ agai jenis penumpang, Para penumpang tidak bertanggung javab untuk tahu seperti apa kondisi maupun situasi tentang kapal, apalagi tentang nakhodanya. Para penumpang tidak dituntut untuk tahu bagaimana keadaan kapal yang ditumpanginya. Tapi »» kemudian akan ada beberapa penumpang yang dengan kemauan hatinya mendatangi nakhoda, mengelilingi isi kapal dan siap berbagi kondisi maupun situasi yang terjadi dalam kapal tersebut. Itu anugerah, namanya. Nakhoda adalah orang tua. Penumpang ibarat anak_anak. Mungkin kita memiliki beberapa anak, dan pada tiap-tiap anak mempunyai pribadi yang berbeda_beda. Bukan tugas mereka untuk melindungi kita, tapi tanggung jawab kita untuk menjanjikan aman kepada mereka. Bukan tanggungan mereka untuk menyelesaikan setiap kesulitan kita, tapi kewajiban kita untuk senantiasa mencukupkan kebutuhan mereka, Tapi kemudian ». akan selalu ada anak_anak yang berdiri paling depan untuk membasuh luka kita yang membiru, akan ada anak_anak yang memberi pelukan hangat disaat pelik bertubi_tubi datang menghantam hidue kita. Dan itu adalah anugerah. kita, hanya harus terus berusaha menjadi dan memberi serta mengarahkan apa yang ingin kita tuai dikemudian hari. Karena anak_anak adalah harta tanpa hitung—hitungan! Ini tentang Ibu dan anak yang dikandungnya 10 bulan 8 hari. Disu— suinya 3 tahun kurang 6 hari. Dan dibesarkannya selama 29 tahun. Sang Ibu senantiasa memberikan apapun yang terbaik untuk anak nya. Anaknya tumbuh menjadi seorang gadis yang supel dan ramah, pada usia 19 tahun, ketika sang anak sudah mulai bekerja di sebuah pabrik dan kebagian untuk sift malam, sang ibu berpesan ‘Kalau nanti malam nggak ada teman ngobrol, kalau semua teman_teman telponan sama pacarnya, kamu telpon mama aja. Jam berapapun, mama pasti angkat.’ Itu adalah cara penyampaian pesan bahwa anaknya tidak diperbolehkan pacaran, namun disampaikan dengan penyampaian yang menghangatkan dan mampu untuk diterima oleh sang anak. Pada usia 23 tahun, ketika anaknya meminta izin untuk pergi keliling Indonesia menjelajah gunung dan lautan, sang Ibu tidak melarang meski hatinya cemas. Ibu itu hanya berpesan, ‘Mama per_ caya sama kamu. Kamu, nggak mungkin buat nama keluarga kita buruk. Kalau mungkin kamu berbuat hal yang buruk dan nggak inget Mama sama Bapak, seengaknya, kamu masih punya Tuhan untuk ditakuti. Tuhan, sebagai batas dari setiap gerak gerik kamul” Sebuah pesan yang tegas namun disampaikan dengan cara yang lembut. Pesan itu terpatri dalam setiap langkah anak gadisnya Ketika memasuki usia 26 tahun, anak gadisnya mulai kenal dengan dunia malam. Senang datang ke konser musik, bahkan pernah ditawarkan untuk menggunakan obat_obatan terlarang. Namun, pesan orang tuanya, ibunya lebih tepatnya, selalu terngiang dalam telinga dan hatinya. Pesan itu yang membuatnya tetap menjadi anak baik ditengah kehidupan yang kadang sangat tidak baik. Sampailah pada usia 29 tahun, ketika kemudian seorang lelaki datang dan meminta anak gadis itu menjadi pendamping hidupnya. Air mata sang Ibu berurai, tidak ada kata-kata lagi yang mampu terucap dari bibirnya. la bertanya dalam hatinya, ‘Sudah selesaikah tugasnya’” Hari itu, anak gadisnya yang kemudian berkata_kata, begini kata nya ‘Terima kasih tanpa batas untuk setiag pesan yang Mama berikan. Obrolan_obrolan kita adalah benteng yang tertancae kokoh dalam setiap langkahku. Mulai hari ini, izinkan aku yang senantiasa melindungi, mencukupi, dan membahagiakan Mama dan Dapak.’ KITA BUTUH BICARA Penanggung Jawab: Anjan Pramuka Putra, SH. M-Hum Proofreader: Supratman, SH Penyunting: Rotua Sihotang, S.Th, M.Si Pragagas: Eva Fitri, S.Pa Penulis: Aya Nurhayani Desain: Abdur Rifai Tim Pendukung: Wenny Juanita, M. Agni RS, Agus Solihin, Renni Diastuti, Abrar, Yuliana, Lucky Mayang Redaksi: Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional RI Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur 13630 Lefakan gadgef, lupakan semua pekerjaan, duduk sebenfar, dengarkan celofeh mereka .. kita bufuh bicara! #hidupl00persen

You might also like