You are on page 1of 8
DAFTAR IST COVER KATA PENGANTAR.... DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN .. 1.1. Latar Belakang. 1.2. Rumusan Masalah «0.0000 BAB II PEMBAHASAN.... 2.1. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan. 2.2. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan 2.3. Berrkelanjutan di Kabupaten Ende BAB Ill PENUTUP 3.1, Kesimpulan ccc 3.2. Saran... Daftar Pustaka.. BABI DAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi dengan lebih cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan mengefektifkan sektor produksi lain. (Wardiyanta, 2006:47). Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya, Namum, jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, justru akan menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat. Untuk menjamin supaya pariwisata dapat berkembang secara baik dan berkelanjutan serta mendatangkan manfaat bagi manusia dan meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul maka pengembangan pariwisata perlu didahului dengan kajian yang mendalam, yakni dengan ‘melakukan penelitian terhadap semua sumber daya pendukungnya, Kementerian Pariwi ta dan Ekonomi Kreatif (2013) menjelaskan bahwa_ gerak perkembangan pariwisata merambah dalam berbagai terminology seperti sustainable tourism development, village tourism, dan ecotourism yang merupakan pendekatan pengembangan kepariwisataan yang berupaya untuk menjamin agar wisata dapat dilaksanakan di daerah tujuan wisata bukan perkotaan, ‘Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian tenggara Indonesia. Seperti halnya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang didominasi olch kepulauan, tiga pulau utama di wilayah ini adalah Flores, Sumba, dan Timor Ba Sedangkan pulau-pulau lain di antaranya adalah Pulau Adonara, Alor, Babi, Besar, Bidadari, Dana, Komodo, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Palue, Pamana, Pamana Besar, Pantar, Rusa, Rajjua, Rote (pulau terselatan di Indonesia), Sawu, Semau dan Solor. Ibukotanya terletak di Kupang, di Pulau Timor Barat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana strategi perencanaan pengembangan kawasan wisata berbasis pembangunian berkelanjutan? 2. Bagaimana strategi perencanaan pengembangan kawasan wisata berbasis pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Ende? BABIT PEMBAHASAN 2.1 Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan Perencanaan adalah_~—proses_-—skumpulan —_kebijakan. dan_—_bagaimana mengimplementasikannya, Pendapat yang sama dikemukakan juga oleh Claire A. Gunn (1993 141) yang menegaskan bahwa ada beberapa hal penting di dalam fungsi kebijakan regional dan lokal sebagai alat yang sangat penting di dalam kegiatan kepariwisataan, yaitu antara lain: Pertama, perencanaan harus mampu meningkatkan pertumbuhan yang berkualitas, membutubkan perubahanperubahan yang membangun, disamping pengembangan lokasi yang potensial untuk mengembangkan kualitas atraksi yang dapat dijual. Kedua, kebijakan kepariwisataan harus lebih. memiliki peranan penting dari kegiatan promosi, kebijakan tersebut harus didukung oleh penelitian, Ketiga, perencanaan kepariwisataan memerlukan kerjasama publik dan privat agar segala harapan stakeholders bisa terpenuhi, Keempat, perencanaan kebijakan regional dan lokal harus dapat memperkuat semua perencanaan, mendukung pembangunan pariwisata yang baik hingga pada tingkat destinasi. Kelima, perencanaan kebijakan regional dan lokal harus dapat merangsang usaha (bisnis) untuk memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan daerah. Keenam, kebijakan harus dapat menghubungkan bisnis dengan pemerintah dan non-profit atraction, seperti kebijakan perencanaan usaha atraksi (alam dan budaya) harus didukung oleh bisnis perjalanan dan akomodasi lainnya. Sebuah destinasi dapat dikatakan akan melakukan pengembangan wisata jika sebelumnya sudah ada aktivitas wisata, Untuk dapat meningkatkan potensi pariwisatanya, yang perlu dilakukan adalah merencanakan pengembangan wisata agar dapat lebih baik dari sebelumnya, Tiga prinsip utama dalam sustainability development (Melntyre, 193: 10): 1. Ecological Sustainability, yakni memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan sesuai dengan proses ekologi, biologi, dan keragaman sumber daya ekologi yang ada. Social and Cultural Sustainability, yaitu memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar dan sesuai dengan kebudayaan serta nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut. 5. Economie Sustainability, yaitu memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan 6. efisien secara ekonomi dan bahwa sumber daya yang digunakan dapat bertahan bagi kebutuhan di masa mendatang. 2.2 Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Ende Strategi merupakan salah satu jenis perencanaan yang perlu dibuat oleh pemerintah daerah dalam rangka menentukan kebijakan yang efektif untuk digunakan dalam mengembangkan sektor pariwisata agar lebih bersifat komprehensif dalam arti lebih memfokuskan pada analisis ingkungan secara keseluruhan, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal Keputusan-keputusan tersebut perlu dilihat dari sudut pandang misi, tujuan, strategi dan kebijakan organisasi, untuk mengetahui cara-cara perumusan strategi yang paling cocok. dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, maka ditetapkan strategi, arah kebijakan, untuk selanjutnya diimplementasikan dalam program, Strategi tersebut harus mengacu ke arah pembangunan berkelanjutan, yang bukan hanya berorientasi saat ini melainkan juga untuk masa yang akan datang. 1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan destinasi merupakan pengembangan lokasi objek wisata, namun dalam pengembangan kegiatan dalam program ini tidak dapat dilakukan kesemua potensi objek wisata yang telah ada, Pelestrarian kebudayaan daerah serta pengembangan objek dan daya tarik wisata (ODTW) di Kabupaten Ende yang tersebar di beberapa kecamatan diperlukan penanganan yang professional dari pemerintah setempat, agar objek wisata dapat terjaga kelestariannya sehingga dapat menumbuhkan perkembangan pengunjung wisatawan pada objek-objek wisata yang terdapat di Kabupaten Ende, terutama untuk kawasan pengembangan destinasi, seperti kawasan objek wisata alam dan budaya di kecamatan Kelimutu. 2. Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata Dapat diketahui bahwa koordinasi dan peran serta keterlibatan dan keterpaduan program antar stakeholder maupun sektor terkait dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata ini sangat penting. Pengembangan kawasan wisata merupakan salah satu konsep pengembangan jaringan. Pola pengembangan jaringan pariwisata memerlukan kerjasama antara pemerintah daerah maupun sektor swasta secara sinergis. Agar perkembangan ini berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan maka dibutuhkan dukungan dari semua pihak (pemerintah, swasta, dan rakat) langkah-langkah dalam rangka mendukung optimalisasi pengembangan pariwisata. 3. Program Peningkatan Sumber Daya Pengelolah Pariwisata Kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusi pariwisata yang profesional dan berkemampuan tinggi dirasakan sampai saat ini, yang mana human resources ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan yakni the right man and the right place. Pelaku pariwisata sangat kurang jumlahnya dan kualitasnya tidak sesuai dengan sumber daya yang ada di Dinas maupun di lapangan, Oleh Karena itu diperlukan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dan pariwisata, Sumber daya manusia diakui sebagai salah satu kompenan vital dalam pengembangan pariwisata 4, Program Pengembangan Apresiasi dan Partisipasi Masyarakat Dalam hal melakukan sebuah pengembangan pariwisata, dibutuhkan pula apresiasi dan partisipasi masyarakat, Agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat lebih mudah dilaksanakan. Diharapkan pemerintah setempat mampu mengajak masyarakatnya untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata. Dalam hal pengembangan apresiasi dan partisipasi masyarakat di Kabupaten Ende masih terbilang sangat kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya pemerintah memberikan penyuluhanpenyuluhan kepada masyarakat setempat untuk mengajak masyarakat berpatisipasi dalam pengembangan pariwisata dan kurangnya juga kesadaran masyarakat itu sendiri akan wisata. dengan melibatkan partisipasi masyarakat, maka akan lebih terjamin kesesuaian program pengembangan dengan aspirasi_masyarakat setempat serta masyarakat akan merasa dihargai dengan keikutsertaannya. 5. Program Peningkatan Sarana Pendukung Pariwisata Penyediaan sarana pariwisata sangat menentukan peluang pengembangan sebuah destinasi wisata, On-site managment, penataan sarana pariwisata, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas baru, penanaman atau introduksi vegetasi, akomodasi, tempat perbelanjaan, fasilitas hiburan, serta penataan akses lalu lintas ke kawasan, sangat menentukan keberhasilan pengembangan destinasi pariwisata. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh strategi sebagai berikut: 1. Mengikutsertakan Aparat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam berbagai diklat teknis fungsional. 2. Membangun jaringan kerjasama dengan pihak swasata dan lembaga masyarakat. Perbaikan infrastruktur (jalan) dan peningkatkan sarana transportasi Peningkatan penyebaran promosi melalui advertising, pengadaan bahan promosi (cetak dan audio visual) serta memaksimalkan penggunaan IT. Menyelenggarakan dan mengikuti berbagai event baik yang bernuansa pariwisata maupun event budaya di Kabupaten Ende dan di luar Kabupaten Ende. BABIIT PENUTUP 3.1. _KESIMPULAN Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi dengan lebih cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan mengefektifkan sektor produksi lain. 3.2. SARAN Pemerintah dan masyarakat mampu bekerja sama guna mendukung pengembangan kawasan wisata berbasis pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Ende. DAFTAR PUSTAI Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Univertisa Gajah Mada. A, Black, James.1999, Metoda dan Masalah Penelitian Sosial, PT. Refika Aditama, Bandung.

You might also like