Professional Documents
Culture Documents
05 165evidencebasedmedicinestroke
05 165evidencebasedmedicinestroke
05 165evidencebasedmedicinestroke
TINJAUAN PUSTAKA
Intraserebral
Yogyakarta, Indonesia
procedure.
Ismail Setyopranoto
Abstract
Cermin Dunia Kedokt. 2008; 35(6): 345-346 Bagian
Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Intracerebral hemorrhage (ICH) is a com-
mon cause of stroke, accounting for bet-
ween 5 and 10% of all strokes. Currently,
injury in kerokan
merupakan gold standard untuk membedakan apakah stroke
Didik Tamtomo
any underlying vascular malformation or vivors. There is some evidence that
specific Anatomy Laboratory, Faculty of Medicine,
coagulopathy; and more common than classes of antihypertensive drugs
have
Stroke perdarahan intraserebral menyebabkan kerusakan
1. Primer
Hypertensive arteriosclerosis and cere- gical actions differ in patient
sub-groups. Background: Javanese people have
saat perdarahan, terutama pada kasus dengan perdarahan
1.1. Hipertensi
bral amyloid angiopathy are responsible This review also evaluates the cost
of anti- traditional therapy called kerokan.This 1.2. Amyloid
Angiopathy yang meluas ke
medial dan talamus serta ganglia basalis, dan
for 80% of primary hemorrhages. hypertensive drugs in secondary
stroke therapy is applied by rubbing a blunt
(2) Hematoma yang membelah korona radiata menyebabkan
2. Sekunder
prevention.
object repeatedly on the skin of back, 2.1. Aneurisma
penekanan serta gangguan fungsi neurologis yang mungkin
Initial management should first be direc-
neck, and chest lubricated with oil. This 2.1.1. Saccular
reversibel(5,6).
ted toward the basics of airway, breathing, Key words: hypertension - stroke -
action injured skin and caused inflam- 2.1.2. Fusiform
circulation, and detection of focal neuo- secondary prevention
mation. Complement is major chemical 2.1.3. Mycotic
logical deficits. Particular attention should Cermin Dunia Kedokt. 2008; 35(6):
328-330 2.2.
Malformasi Vaskuler Prognosis
stroke perdarahan intraserebral tergantung pada
Esmolol 500 µg/kg sebagai awal, dosis maintenan 50–200 µg. kg-1. min-1
intrakranial dan penurunan kesadaran harus diawasi dengan
Malformasi arteri-venosa merupakan penyebab terbanyak (6-13%) vs.
plasebo(13), hemodilusi vs. terapi medis standar(14), dan
perdarahan intraserebral spontan. Kelainan ini merupakan gliserol vs.
plasebo(15). Tidak satupun yang hasilnya bermakna Nitroprusid 0.5–10 µg. kg-1.
min-1 alat monitor (invasive ICP
monitoring); dilakukan jika nilai GCS
suatu kelainan kongenital yang terjadi pada minggu ke-4 secara
statistik. Bahkan pasien yang mendapatkan terapi Hidralazin 10–20 mg
diberikan 4–6 jam < 9 (LoE V, grade C).
Monitoring nilai GCS juga harus dilakukan.
hingga ke-8 kehidupan embrional, menyebabkan hubungan steroid lebih
banyak mengalami komplikasi infeksi dibanding- Enalapril 0.625–1.2 mg
diberikan tiap 6 jam jika diperlukan. Pemeriksaan CT Scan kepala juga
harus dilakukan untuk me-
persisten antara sistema arterial dan vena. kan pasien
dengan plasebo(13).
lihat adanya efek massa dan hidrosefalus akibat perdarahan.
CDK
165/vol.35 no.6/September - Oktober 2008 CDK 165/vol.35 no.6/September -
Oktober 2008
322
323
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Esmolol 500 µg/kg sebagai awal, dosis maintenan 50–200 µg. kg-1. min-1
intrakranial dan penurunan kesadaran harus diawasi dengan
Malformasi arteri-venosa merupakan penyebab terbanyak (6-13%) vs.
plasebo(13), hemodilusi vs. terapi medis standar(14), dan
perdarahan intraserebral spontan. Kelainan ini merupakan gliserol vs.
plasebo(15). Tidak satupun yang hasilnya bermakna Nitroprusid 0.5–10 µg. kg-1.
min-1 alat monitor (invasive ICP
monitoring); dilakukan jika nilai GCS
suatu kelainan kongenital yang terjadi pada minggu ke-4 secara
statistik. Bahkan pasien yang mendapatkan terapi Hidralazin 10–20 mg
diberikan 4–6 jam < 9 (LoE V, grade C).
Monitoring nilai GCS juga harus dilakukan.
hingga ke-8 kehidupan embrional, menyebabkan hubungan steroid lebih
banyak mengalami komplikasi infeksi dibanding- Enalapril 0.625–1.2 mg
diberikan tiap 6 jam jika diperlukan. Pemeriksaan CT Scan kepala juga
harus dilakukan untuk me-
persisten antara sistema arterial dan vena. kan pasien
dengan plasebo(13).
lihat adanya efek massa dan hidrosefalus akibat perdarahan.
CDK
165/vol.35 no.6/September - Oktober 2008 CDK 165/vol.35 no.6/September -
Oktober 2008
322
323
TINJAUAN PUSTAKA
secara intermiten.
kan tidak boleh lebih dari 5 hari. Untuk menurunkan tekanan osmotik
dapat diberikan furo- semid (10 mg injeksi selama 2–8 jam), dapat
bersama-sama dengan manitol. Osmolalitas darah harus diperiksa Jika
peningkatan tekanan intrakranial tidak bisa terkontrol dengan
dua kali setiap hari dengan target < 310 mOsm/L.
pemberian terapi seperti di atas, dapat diberi barbiturat; walaupun
325
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
d) Manajemen demam
3. Kendalikan Faktor Risiko lain
DAFTAR PUSTAKA
Suhu tubuh harus dipertahankan normal, parasetamol 650 mg
Kraniotomi merupakan pendekatan standar, terutama untuk Laporan
Framingham Study menyatakan bahwa konsumsi
1. Broderick JP, Adams HP, Barsan W, Feinberg W, Feldmann E, Grotta J, Kase C,
atau kompres dingin harus diberikan jika suhu >38.5° C. Pada
pengambilan bekuan darah. Tindakan tersebut dapat menu- buah dan
sayuran setiap hari dapat menurunkan risiko stroke
Krieger D, Mayberg M, Tilley B, Zabramski JM, Zuccarello M. Guidelines for the
6. Qureshi AI, Tuhrim S, Broderick JP, Batjer H, Hondo H, Hanley DF. Spontaneous
lisahan; harus dijaga agar tidak terjadi cedera. Dapat diguna- dan
mortalitas yang tinggi dan belum ada jaminan perbaikan dengan menurunkan
risiko perdarahan intraserebral.
Intracerebral Hemorrhage. N.Engl. J. Med. 2001; 344 (19): 1450-60.
kan tranquilizer minor atau mayor, yaitu benzodiazepin aksi
pendekatan terapi apapun, pencegahan merupakan tindakan utama.
7. Lin SZ. Hypertensive Intracerebral Hemorrhage and Brain Edema. Chinese Med. J.
pendek atau propofol. Obat lain yang dapat diberikan adalah
Risiko stroke perdarahan intraserebral pada penggunaan anti-
(Taipei) 2002;65 (6): 239-40.
8. Ariesen MJ, Claus SP, Rinkel GJE, Algra A.. Risk Factors for Intracerebral
Hemorrhage
analgesik dan neuroleptik sesuai dengan tanda dan gejala klinis.
Pencegahan berupa mengendalikan faktor risiko, antara lain: koagulan
akan meningkat jika INR > 3(28). Menurut The National
in the General Population: A Systematic Review. Stroke 2003;34: 2060-65.
Jenis obat dan dosis harus dititrasi sesuai dengan perkembangan
Institute of Neurological Disorders and Stroke rt-PA Stroke
9. Swanson RA. Intracerebral Hematoma Beyond the Mass Lesion. Stroke 2006;. 37:
2445.
1.
Kontrol tekanan darah
klinik pasien. Emboli pulmonum sering merupakan ancaman
Study Group (1995), tindakan hati-hati saat pemilihan tromboli-
10. Kazui S, Minematsu K, Yamamoto H, Sawada T, Yamaguchi T. Predisposing factors
to
Hipertensi adalah faktor risiko stroke utama; pengobatan serta sis terhadap
infark miokard dan stroke iskhemik dapat menu-
enlargement of spontaneous intracerebral hematoma. Stroke 1997; 28: 2370-5.
selama fase perbaikan, terutama pada pasien yang berbaring
14. Italian Acute Stroke Study Group. Haemodilution in acute stroke: results of the
Italian
rebral adalah mengambil bekuan darah. Jika mungkin juga untuk
Hipertensi erat hubungannya dengan kejadian stroke(21). Penderita
morbiditas dan mortalitas stroke perdarahan intraserebral (LoE I
haemodilution trial. Lancet 1988;1: 318 –321.
hipertensi kurang terkontrol adalah penderita dengan riwayat through
II, grade A). 15.
Yu YL, Kumana CR, Lauder IJ, Cheung YK, Chan FL, Kou M, Chang CM, Cheung RT.
mengidentifikasi penyebab perdarahan, misalnya malformasi
National Heart, Lung, and Blood Institute, National Blood Pressure Education
Tindakan tanpa pembedahan
Program. US. Department of Health and Human Services. 2003.
Untuk
menurunkan risiko stroke sebaiknya dilakukan 3 pen-
18. Brott T, Broderick J, Kothari R, Barsan W, Tomsick T, Sauerbeck L, Spilker J,
Duldner
1. Pasien dengan perdarahan kecil (< 10 cm3) atau defisit neurologik yang
LAMPIRAN 1. penilaian kualitas hasil penelitian
J, Khouri J. Early hemorrhage growth in patients with intracerebral hemorrhage.
dekatan
untuk menurunkan tekanan darah, yaitu; (1) tekanan darah
minimal (LoE II through V, grade B).
Cara penilaian kualitas bukti-bukti penelitian direkomendasikan
Stroke 1997;28: 1–5.
harus
dikendalikan pada penderita hipertensi yang cenderung
19. Diringer MN. Intracerebral hemorrhage: pathophysiology and management. Crit
Care
2. Pasien dengan skor GCS < 4 (LoE II through V, grade B). Pada perda-
mengikuti suatu aturan, yaitu A,B, C atau D; selanjutnya untuk
Med. 1993;21: 591–1603.
akan
terserang stroke, (2) para dokter hendaklah memeriksa tekanan
rahan serebelum dengan penekanan pada batang otak, pembedahan
melihat tingkat evidence digunakan nomor I, II, III atau IV, dan
20. Collins R, Peto R, MacMahon S. Blood pressure, stroke, and coronary heart
disease,
darah
semua penderita setiap datang berobat, dan (3) penderita tingkatan ini
menunjukkan sumber-sumber yang dapat dipercaya. part
2: short-term reductions in blood pressure: overview of randomized drug trials in
merupakan tindakan lifesaving karena kegawatannya.
Derajat
rekomendasi
Diabetes Data Group Department of Health and Human Services, National Istitutes of
2. Pada perdarahan intraserebral karena lesi struktural misalnya aneu- dari
studi epidemiologis dan studi patofisiologis, pengendalian
Health, ed. Diabetes in America: Diabetes Data Compiled for 1984; Bethesda, Md,
Ia Meta-analisis atau randomised controlled trials (RCT) A
Conn: Appleton & Lange. 1996.
risma, malformasi arterivena, atau angioma kavernosa, pembedahan dan
penurunan kadar serum gula darah tidak menurunkan risiko Ib
Randomised controlled trials (RCT) A 25.
United Kingdom Prospective Diabetes Study Group. Intensive blood-glucose control
mungkin dapat dilakukan jika mempunyai kemungkinan outcome stroke.
Dua penelitian besar, multisenter, uji klinis acak pengenda- IIa
Mempunyai desain yang baik, terdapat kontrol
with sulphonylurea or insulin compared with conventional treatment and risk of
d) Manajemen demam
3. Kendalikan Faktor Risiko lain
DAFTAR PUSTAKA
Suhu tubuh harus dipertahankan normal, parasetamol 650 mg
Kraniotomi merupakan pendekatan standar, terutama untuk Laporan
Framingham Study menyatakan bahwa konsumsi
1. Broderick JP, Adams HP, Barsan W, Feinberg W, Feldmann E, Grotta J, Kase C,
atau kompres dingin harus diberikan jika suhu >38.5° C. Pada
pengambilan bekuan darah. Tindakan tersebut dapat menu- buah dan
sayuran setiap hari dapat menurunkan risiko stroke
Krieger D, Mayberg M, Tilley B, Zabramski JM, Zuccarello M. Guidelines for the
6. Qureshi AI, Tuhrim S, Broderick JP, Batjer H, Hondo H, Hanley DF. Spontaneous
lisahan; harus dijaga agar tidak terjadi cedera. Dapat diguna- dan
mortalitas yang tinggi dan belum ada jaminan perbaikan dengan menurunkan
risiko perdarahan intraserebral.
Intracerebral Hemorrhage. N.Engl. J. Med. 2001; 344 (19): 1450-60.
kan tranquilizer minor atau mayor, yaitu benzodiazepin aksi
pendekatan terapi apapun, pencegahan merupakan tindakan utama.
7. Lin SZ. Hypertensive Intracerebral Hemorrhage and Brain Edema. Chinese Med. J.
pendek atau propofol. Obat lain yang dapat diberikan adalah
Risiko stroke perdarahan intraserebral pada penggunaan anti-
(Taipei) 2002;65 (6): 239-40.
8. Ariesen MJ, Claus SP, Rinkel GJE, Algra A.. Risk Factors for Intracerebral
Hemorrhage
analgesik dan neuroleptik sesuai dengan tanda dan gejala klinis.
Pencegahan berupa mengendalikan faktor risiko, antara lain: koagulan
akan meningkat jika INR > 3(28). Menurut The National
in the General Population: A Systematic Review. Stroke 2003;34: 2060-65.
Jenis obat dan dosis harus dititrasi sesuai dengan perkembangan
Institute of Neurological Disorders and Stroke rt-PA Stroke
9. Swanson RA. Intracerebral Hematoma Beyond the Mass Lesion. Stroke 2006;. 37:
2445.
1.
Kontrol tekanan darah
klinik pasien. Emboli pulmonum sering merupakan ancaman
Study Group (1995), tindakan hati-hati saat pemilihan tromboli-
10. Kazui S, Minematsu K, Yamamoto H, Sawada T, Yamaguchi T. Predisposing factors
to
Hipertensi adalah faktor risiko stroke utama; pengobatan serta sis terhadap
infark miokard dan stroke iskhemik dapat menu-
enlargement of spontaneous intracerebral hematoma. Stroke 1997; 28: 2370-5.
selama fase perbaikan, terutama pada pasien yang berbaring
14. Italian Acute Stroke Study Group. Haemodilution in acute stroke: results of the
Italian
rebral adalah mengambil bekuan darah. Jika mungkin juga untuk
Hipertensi erat hubungannya dengan kejadian stroke(21). Penderita
morbiditas dan mortalitas stroke perdarahan intraserebral (LoE I
haemodilution trial. Lancet 1988;1: 318 –321.
hipertensi kurang terkontrol adalah penderita dengan riwayat through
II, grade A). 15.
Yu YL, Kumana CR, Lauder IJ, Cheung YK, Chan FL, Kou M, Chang CM, Cheung RT.
mengidentifikasi penyebab perdarahan, misalnya malformasi
National Heart, Lung, and Blood Institute, National Blood Pressure Education
Tindakan tanpa pembedahan
Program. US. Department of Health and Human Services. 2003.
Untuk
menurunkan risiko stroke sebaiknya dilakukan 3 pen-
18. Brott T, Broderick J, Kothari R, Barsan W, Tomsick T, Sauerbeck L, Spilker J,
Duldner
1. Pasien dengan perdarahan kecil (< 10 cm3) atau defisit neurologik yang
LAMPIRAN 1. penilaian kualitas hasil penelitian
J, Khouri J. Early hemorrhage growth in patients with intracerebral hemorrhage.
dekatan
untuk menurunkan tekanan darah, yaitu; (1) tekanan darah
minimal (LoE II through V, grade B).
Cara penilaian kualitas bukti-bukti penelitian direkomendasikan
Stroke 1997;28: 1–5.
harus
dikendalikan pada penderita hipertensi yang cenderung
19. Diringer MN. Intracerebral hemorrhage: pathophysiology and management. Crit
Care
2. Pasien dengan skor GCS < 4 (LoE II through V, grade B). Pada perda-
mengikuti suatu aturan, yaitu A,B, C atau D; selanjutnya untuk
Med. 1993;21: 591–1603.
akan
terserang stroke, (2) para dokter hendaklah memeriksa tekanan
rahan serebelum dengan penekanan pada batang otak, pembedahan
melihat tingkat evidence digunakan nomor I, II, III atau IV, dan
20. Collins R, Peto R, MacMahon S. Blood pressure, stroke, and coronary heart
disease,
darah
semua penderita setiap datang berobat, dan (3) penderita tingkatan ini
menunjukkan sumber-sumber yang dapat dipercaya. part
2: short-term reductions in blood pressure: overview of randomized drug trials in
merupakan tindakan lifesaving karena kegawatannya.
Derajat
rekomendasi
Diabetes Data Group Department of Health and Human Services, National Istitutes of
2. Pada perdarahan intraserebral karena lesi struktural misalnya aneu- dari
studi epidemiologis dan studi patofisiologis, pengendalian
Health, ed. Diabetes in America: Diabetes Data Compiled for 1984; Bethesda, Md,
Ia Meta-analisis atau randomised controlled trials (RCT) A
Conn: Appleton & Lange. 1996.
risma, malformasi arterivena, atau angioma kavernosa, pembedahan dan
penurunan kadar serum gula darah tidak menurunkan risiko Ib
Randomised controlled trials (RCT) A 25.
United Kingdom Prospective Diabetes Study Group. Intensive blood-glucose control
mungkin dapat dilakukan jika mempunyai kemungkinan outcome stroke.
Dua penelitian besar, multisenter, uji klinis acak pengenda- IIa
Mempunyai desain yang baik, terdapat kontrol
with sulphonylurea or insulin compared with conventional treatment and risk of