You are on page 1of 10

JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 4 No 2 Agustus 2017

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MEMBRAN DALAM


PERVAPORASI ETANOL-AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE
STATISTICAL QUALITY CONTROL
Miftahul Djana1, Rizka Mayasari2
1,2
Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University Palembang, Jl.
Jendral A Yani 13 Ulu Palembang 30263
miftadjana@gmail.com

ABSTRACT
Pervaporation is an alternative separation process using membrane which allows separations of
organic mixtures and dehydrates organic solvents with low energy consumption. The purpose of this
experiment is to analyze the influence of operating parameters such as feed temperature, times,
variation of feed ethanol water mixtures, variation of membranes on pervaporation performance
shown by the flux and selectivity by using ceramic membranes with variation of diatomaceous earth
and clay as separation. Pervaporation process performance is determined from permeate selectivity
and flux. Increase of permeate selectivity and flux means also increasing performace of pervaporation.
However, increasing product flux may contribute on decreasing selectivity. The research consists of
membrane preparation, pervaporation process, and optimization. Feed of this research are ethanol-
water mixture with temperature varying between 40-60oC and downstream pressure 0.5 mbar.
Ceramic membrane is used and modification with 30,60,90% of diatomaceous earth. From the results,
the membranes have successfully improved the flux of this research..The results showed that the
operating conditions of 0,5mbar pressure of permeate, the variation in temperatures of 40ºC, 50ºC and
º, th variation of membranes and times produces the flux increases and selectivity decreases.In these
conditions the maximum temperature, 60ºC gives the flux of 0,1945 l/m2.hr and the selectivity of
1,7198. In these conditions produce fuel grade ethanol with purity levels reached 98% from 95%
ethanol feed.The test results indicated the mean value of t = 31.400> t table = 2.00 and sig. =0,000 <α
= 0.05, thus the average (mean) of 1.806 issignificant. Thus the hypothesis that the level of damage
membrane of the product significantly affect the processproduction is not proven.
Keyword : Pervaporation, diatomaceous earth, clay, flux, selectivity, statistical

I. PENDAHULUAN yaitu memerlukan energi panas untuk


Etanol merupakan salah satu senyawa mendidihkan salah satu komponen yang
kimia turunan alkohol (etil alkohol) yang tidak memiliki titik didih lebih rendah. Hal ini
terdapat secara bebas di alam, namun banyak tentunya kurang efisien untuk memenuhi
digunakan dalam berbagai bidang industri. kebutuhan industri yang sangat besar. Selain
Kebutuhan etanol sangat tinggi, karena etanol itu, larutan etanol tersebut akan membentuk
memiliki banyak manfaat seperti sebagai senyawa azeotrop. Dimana larutan azeotrop ini
pelarut, cat, pernis, antiseptik, bahan baku akan sangat sulit dipisahkan dengan metode
pembuatan senyawa lain, desinfektan, dan destilasi biasa.
bahan bakar.Etanol merupakan salah satu Untuk memisahkan suatu senyawa zat
sumber energi alternatif yang sekarang ini kimia tentunya banyak hal yang harus
banyak dilirik karena mempunyai beberapa dipertimbangkan dalam pemilihan prosesnya
kelebihan, yaitu karena sifat etanol yang dapat seperti kelayakan teknis dan kelayakan
diperbarui dan ramah lingkungan karena emisi ekonomis. Faktor ini mencakup tingkat
CO2 nya rendah. separasi, nilai ekonomi produk, kualitas
Pada umumnya proses yang biasa produk, sifat bahan dan produk, jenis pengotor,
dilakukan untuk memurnikan etanol adalah konsumsi energi, dan kondisi lokasi,
proses destilasi yang memanfaatkan perbedaan lingkungan dan kebijakan.
titik didih dari senyawa penyusunnya. Namun Salah satu proses pemisahan yang
proses pemisahan ini memiliki kekurangan mulai banyak diminati oleh pihak industri

129
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

sebagai alternatif dari destilasi adalah Manfaat yang diharapkan dari


pemisahan dengan teknologi membran. Untuk penelitian ini adalah memberikan alternatif
banyak kasus, teknologi ini memberikan yang lebih efisien dan simple untuk
keuntungan ekonomis yang lebih baik, mendapatkan kadar etanol yang lebih murni,
terutama karena lebih rendah biaya instalasi meminimalkan biaya dan waktu, mendapatkan
dan operasinya, serta tidak menimbulkan alternatif alat yang lebih efisien dibandingkan
pencemaran lingkungan (Wahyuni, 2012). dengan distilasi. Dalam cakupan ilmu
Mengingat pemisahan etanol-air akan pengetahuan diperoleh hasil analisis produk
membentuk larutan azeotrop jika dipisahkan pemurnian etanol dan cara peningkatan
dengan prinsip kesetimbangan uap-cair maka kualitas membran dengan aplikasi SPSS.
digunakan membran dengan prinsip
pervaporasi yang pemisahannya berdasarkan
difusitas dan selektifas membran terhadap II. TINJAUAN PUSTAKA
larutan yang akan dipisahkan. Membran merupakan salah satu alat
Membran yang akandigunakan dalam pemisahan berupa penghalang yang bersifat
penelitian ini adalah membran keramik yang selektif yang dapat memisahkan dua fase dari
berbahan dasar tanah liat dikombinasikan berbagai campuran. Campuran tersebut dapat
dengan tanah diatom. Di Indonesia sendiri bersifat homogen atau heterogen dan dapat
kaya akan sumber daya alam tanah diatom. berupa padatan, cairan maupun gas. Proses
Menurut sifatnya, tanah diatom dikenal pemisahan dengan membran terjadi karena
sebagai bahan alam yang memiliki sifat khusus adanya driving force yang mengakibatkan
seperti berpori kecil, massa jenis rendah, adanya perpindahan suatu zat melalui
mempunyai daya serap air tinggi dan tidak membran (Asip dan Okta, 2013).
mudah larut dalam asam. Oleh karena sifatnya Teknologi membran memiliki banyak
itulah tanah diatom sering dimanfaatkan keunggulan jika dibandingkan dengan
sebagai bahan penyaring (filter), pengisi teknologi pemisahan yang lain yaitu tidak
(filler), isolasi, pendukung, katalis, dan diperlukannya zat kimia tambahan dalam
adsorben (Nuryono, 2003). prosesnya, proses pemisahan dapat dilakukan
Namun untuk mengurangi persentase secara kontinyu, temperatur operasional dan
cacat pada kualitas membran keramik yang konsumsi energi rendah, non-destruktif atau
digunakan, maka diperlukan metode dalam tidak merusak umpan yang dipisahkan,
pengendalian kualitas dengan alat bantu teknologi yang steril sehingga tidak
statistik. Pemilihan metode Statistical Quality menimbulkan masalah polusi, material
Control (SQC) dapat digunakan sebagai alat membran bervariasi sehingga mudah
detection bila terjadi kerusakan dan terjadinya diadaptasikan sesuai kebutuhan, mudah dalam
cacat pada membran yang digunakan. Selain scale up, mudah digabungkan dengan proses
pengecekan kualitas, metode ini dapat pemisahan lainnya (hybrid processing).
mengevaluasi kinerja proses produksi untuk Kekurangan teknologi membran adalah
memperbaiki produktifitas, waktu yang lebih biasanya selektifitas akan berbanding terbalik
efisien sehingga tercapainya kepuasan dengan fluks. Semakin tinggi selektivitas
pelanggan dalam hal kualitas dan efisiensi biasanya fluks akan menurun. Sedangkan
pengeluaran. dalam proses pervaporasi diharapkan
Berdasarkan latar belakang tersebut selektifitas dan fluks berbanding lurus.
maka pada penelitian ini akan dilakukan Salah satu proses dalam teknologi
analisis pengendalian kualitas membran dalam membran adalah pervaporasi. Pervaporasi
pervaporasi etanol-air dengan menggunakan berasal dari kata permeasi dan vaporasi.
metode Statistical Quality Control. Permeasi adalah perpindahan massa penetran
dari satu sisi ke sisi lain dari membran yang
Penelitianinibertujuanuntuk digunakan sebagai pervaporasi. Vaporasi
memurnikan kadar etanol dengan adalah perubahan fase cair penetran menjadi
menggunakan alat pervaporasi dan membran fasa uap. Sehingga pervaporasi dapat diartikan
keramik dengan variasi temperatur, komposisi sebagai pemisahan senyawa berfasa cair yang
membran, campuran etanol-air, dan waktu dilewatkan pada membran di mana terjadi
serta menganalisa cara peningkatan kualitas perubahan fasa menjadi fasa uap; sisi umpan
membran dengan suatu aplikasi. berupa cairan sedangkan sisi permeat berupa

130
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 4 No 2 Agustus 2017

uap sebagai akibat diaplikasikannya tekanan diketahui efisiensi kerja dari membran
yang sangat rendah (0,5 mbar) pada bagian tersebut.
hilir (Nasrun, 2004). 1) Fluks
Menurut Shao dan Huang dalam Sari Fluks adalah volume yang melewati
(2011) pervaporasi dapat diaplikasikan untuk membran persatuan luas dalam satuan
dehidrasi pelarut organik (seperti alkohol, eter, waktu. Fluks dapat dinyatakan dengan
ester dan asam) dan penghilangan komponen (1)
larutan organik dari air. Metode ini banyak
dilakukan untuk pemisahan senyawa azeotrop Keterangan: J = nilai fluks
yang memiliki titik didih hampir berdekatan. V = volume permeat
Pada proses pervaporasi, larutan akan A = luas membran (m2)
bersentuhan dengan membran dan salah satu t = waktu
komponen dari larutan tersebut akan melewati 2) Selektivitas
membran sebagai titik-titik uap. Uap Selektivitas menyatakan kemampuan
komponen yang lebih mulai terserap akan membran untuk melewatkan suatu
didinginkan melalui kondensor dan digerakkan komponen senyawa terhadap komponen
vakum (Sari, 2011). lain. Selektivitas dinyatakan dengan:
Jika dibandingkan dengan destilasi,
(2)
proses pervaporasi ini memiliki beberapa
keunggulan yaitu dapat memisahkan larutan
Keterangan:
yang komponennya memiliki titik didih dan
berat molekul yang berdekatan, mampu Α = selektivitas pemisahan
memisahkan larutan azeotrop yang tidak dapat YW = konsentrasi air dalam permeat(%)
YA= konsentrasi etanol dalam permeat
dipisahkan dengan proses destilasi biasa, tidak
(%)
memerlukan zat aditif, bi biaya dan energi
yang lebih rendah dan bebas dari polusi. XW= konsentrasi air dalam umpan (%)
Mekanisme proses pemisahan XA= konsentrasi etanol dalam umpan
(%)
pervaporasi pada campuran etanol-air dengan
membran kompak (dense membran) - Membran Keramik
berlangsung dalam tiga tahap, yaitu: Keramik merupakan senyawa yang
1) Penyerapan selektif salah satu terbentuk melalui panas atau kombinasi panas
dan tekanan yang setidaknya tersusun dari dua
komponen umpan oleh membran
unsur yaitu salah satu unsurnya berupa padatan
Sorpsi selektif umpan pada membran
dipengaruhi oleh afinitas antara non logam dan salah satu unsur lainnya berupa
penetran dengan membran. Interaksi ini logam atau non logam lainnya (Sunaryo,
2010). Contoh membran keramik adalah
dinyatakan dengan kelarutan
membran alumina atau zirkonia. Membran
(solubility).
2) Difusi selektif melalui membran keramik menghasilkan muatan listrik yang
Penetran mengalami difusi melalui berasal dari oksida logam sehingga performa
permukaan material keramik lebih kuat. Dalam
membran. Laju difusi penetran
penelitian Brown, dkk (Sunaryo, 2010) yang
ditentukan oleh perbedaan tekanan
parsial komponen-komponen senyawa menggunakan teknologi membran dalam
pada kedua sisi membran. penelitiannya untuk meningkatkan kualitas air
minum membuktikan bahwasanya penggunaan
3) Desorpsi ke fase gas pada sisi permeat
membran keramik mampu memisahkan bakteri
Penetran keluar dari membran dalam
fasa uap karena tekanan pada sisi patogen dan menurunkan turbiditas.
permeat jauh lebih rendah daripada Tanah liat banyak digunakan sebagai
tekanan uap permeat. bahan pembuat membran keramik
karenamemiliki sifat paling stabil dan tahan
erosi. Untuk dapat dijadikan membran keramik
- Kinerja Membran
Kemampuan membran dalam tanah liat harus memiliki spesifikasi sebagai
memisahkan senyawa kimia dapat diketahui berikut:
1. Sifat plastis
dari selektivitas dan fluksnya. Dengan
Sifat plastis diperlukan sebagai
menghitung selektivitas dan fluksnya akan
pengikat sehingga ketika tanah liat
131
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

dibentuk tidak akan mengalami Tanah diatom biasa digunakan sebagai


keretakan, pecah atau berubah bentuk penyerap dalam industri dry cleaning, farmasi,
ketika dalam proses pembentukan. minuman (bir, anggur, liquor), air nira, air
2. Kemampuan bentuk kolam renang; filler dan extender untuk cat;
Tanah liat harus memiliki kualitas pencegah pengerasan/isolasi panas;
penopang yang baik sehingga mampu carrieruntuk katalisator; bahan pembantu
berfungsi sebagai penyangga ketika kromatograf; extender untuk pemoles, abrasif
proses pembentukan berlangsung. dan pestisida (Rahmah dkk., 2011).
3. Susut kering dan susut bakar Menurut Samosir (2009), tanah diatom
Tanah liat diharapkan tidak memiliki sering dimanfaatkan sebagai bahan penyaring
presentasi penyusutan diatas 15%, dan bahan pemutih, bahan isolasi panas dan
karena akan beresiko retak atau pecah bunyi, bahan pengisi, bahan penyerap dan
ketika proses pembentukan karena pembawa, bahan gosok, bahan pendukung dan
sifatnya yang terlalu plastis. pembawa katalis seperti dalam proses
4. Suhu kematangan (vitrifikasi) hidrogenasi dan Fischer-tropsah, campuran
Suhu kematangan adalah suhu dimana bahan bangunan, sumber silika, hidroponik,
keramik telah matang secara sempurna sebagai pestisida non toksik dan sebagai
tanpa mengalami perubahan bentuk. adsorben.
5. Porositas Statistik merupakan teknik
Membran keramik yang bagus adalah pengambilan keputusan pada suatu analisa
membran yang memiliki porositas informasi yang terkandung dalam suatu sampel
yang tinggi yang tentunya akan dari populasi. Metode statistik memegang
meningkatkan fluks membran, namun peranan penting dalam jaminan kualitas.
tanpa menurunkan kekuatan mekanik Metode statistik memberikan cara-cara pokok
membran tersebut. dalam pengambilan sampel produk, pengujian
Tanah diatom merupakan salah satu serta evaluasi dan informasi di dalam data
bahan penyerap yang tersedia di alam. Koloni yang digunakan untuk mengendalikan dan
diatomakan berkembang baik apabila di meningkatkan proses pembuatan.
tempat itu terdapat batuan piroklastik Pengendalian kualitas merupakan
(mengandung banyak SiO2). Tanah diatom aktivitas teknik dan manajemen dimana
dengan rumus kimia (SiO2. nH2O) adalah mengukur karakteristik kualitas dari produk
batuan sedimen silika yang terutama terdiri atau jasa, kemudian membandingkan hasil
dari sisa kerangka fosil tumbuhan air, pengukuran itu dengan spesifikasi produk yang
ganggang yang bersel tunggal. Komposisi diinginkan serta mengambil tindakan
kimia diatom terdiri dari 86% silika, 5% peningkatan yang tepat apabila ditemukan
natrium, 3% magnesium dan 2% besi (Rahmah perbedaan kinerja aktual dan
dkk., 2011). Jenis dan jumlah unsur yang standar.Pengendalian kualitas produksi dapat
terkandung (pengotor) dalam tanah diatom ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
tergantung dari tempat asalnya. dengan penggunaan bahan/material yang
Sifat-sifat tanah diatom: bagus, penggunaan mesin-mesin/peralatan
1. Kekerasan : 1-5 Skala Mohs yang memadai, tenaga kerja yang terampil dan
2. Berat Jenis : 2,1-2,2 (kecuali yang proses produksi yang tepat.
murni sekitar 0,13-0,45) Pengendalian kualitas statistik
3. Titik Cair : 1,610-1,750 °C (Statistical Quality Control) adalah teknik
4. Indeks Bias : 1,44-1,46 yang digunakan untuk mengendalikan dan
5. Warna : putih, abu-abu, mengelola proses baik manufaktur maupun
kadang dapat berwarna lain seperti jasa mernggunakan metode statistik.
jingga kemerah-merahan, kekuning- Pengendalian kualitas statistik merupakan
kuningan (tergantung polusinya) teknik penyelesaian masalah yang digunakan
6. Daya Serap : tinggi untuk memonitor, mengendalikan,
7. Sangat berpori menganalisis, mengelola dan memperbaiki
8. Mudah pecah produk dan proses menggunakan metode-
9. Mempunyai daya penahan suhu metode statistik.
(Samosir, A. 2009)

132
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 4 No 2 Agustus 2017

III. METODE PENELITIAN dengan cara menghitung fluks dan


1. Siapkan rangkaian alat (Gambar 3.1.) dan selektivitasnya.
bahan yang digunakan. Dari hasil pengolahan data diatas akan
ditampilkan dalam bentuk gambar untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi dan
temperatur terhadap Temperatur
kualitas permeat serta
gambar fluks dan selektivitas membran.
On/Off
Analisis Data DenganPowerMenggunakan
Supply Metode
Statistical Quality Control (SQC)
Pada penelitian ini digunakan analisa
kualitatif dengan metode SQC dengan tujuan
mengendalikan kualitas dari produk
pervaporasi etanol-air yang dihasilkan.
 Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini :
Gambar 1. Rangkaian alat proses pervaporasi 1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini
Keterangan: adalah kadar etanol dan air serta
a. Tangki umpan etanol membran yang digunakan dalam
b. Penyuplai panas dari listrik pervaporasi
c. Housing membran yang berisi 2. Variabel Terikat
membran dengan luas 0,5 m2 Variabel terikat yaitu kualitas dari
d. Kondensor produk yang dihasilkan.
e. Tangki permeat
f. Tangki retentat  Pengolahan Data
g. Pompa vakum Pengolahan data dilakukan dengan
h. Tangki air pendingin menggunakan metode SQC, data yang
digunakan yaitu
1. Masukkan larutan etanol kedalam tangki 1. Data yang didapatkan dari data yang
penyimpanan dengan volume 2 liter dengan diukur sebenarnya atau dari data
variasi konsentrasi 30%, 50%, 95% secara pengamatan langsung terhadap objek
bergantian. penelitian.
2. Tutup tangki penyimpan dan pastikan 2. Mencatat data asli dari penelitian yang
dalam keadaan vakum. dilakukan dengan menghitung
3. Hidupkan pemanas untuk memanaskan normalitas data untuk menguji apakah
umpan dengan variasi temperatur yaitu data yang dikumpulkan berdistribusi
40oC, 50oC, 60°C. normal berdasarkan uji chi square.
4. Setelah suhu yang diinginkan tercapai, 3. Menghitung hasil rata-rata dan rentang
hidupkan pompa yang akan mengalirkan rata-rata dari data yang diperoleh.
umpan menuju membran dan proses 4. Mengumpulkan data menggunakan
pervaporasi berlangsung. check sheet agar memudahkan dalam
5. Biarkan selama 20 menit kemudian ukur memahami data tersebut sehingga bisa
volume hasil permeat yang didapat dan dilakukan analisis lebih lanjut.
ukur konsentrasinya dengan alkoholmeter 5. Menghitung normalitas data untuk
dan analisa GC. menguji apakah data yang
dikumpulkan berdistribusi normal
Analisis Data berdasarkan uji chi square.
Analisis Data Produk dari Pervaporasi 6. Menghitung hasil rata-rata dan rentang
Untuk mengetahui konsentrasi permeat rata-rata dari data yang diperoleh.
dan retentat dilakukan pengukuran dengan alat 7. Mencari faktor penyebab yang
alkoholmeter dan analisa GC. Kemudian untuk dominan dengan diagram sebab akibat
menghitung kinerja membran dilakukan 8. Analisa hasil penelitian dan hasil
pengolahan data.

133
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

Tabel 2. Data Hasil Pervaporasi (Etanol-Air


(50%-50%))
IV. HASIL PENELITIAN DAN Komposisi Tempe Ti Fluks Selekt
PEMBAHASAN Membran ratur me (L/m2. ivitas
o
( C) (M min)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
in)
kinerja membran keramik dengan komposisi
10 0,150 1,2216
tanah liat dan tanah diatom pada pervaporasi.
40oC 6
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
20 0,078 1,8333
mengetahui pengaruh kondisi operasi seperti
Membran I 0
komposisi membran, suhu, dan waktu dengan
selektivitas dan fluks total. Dua parameter 30 0,054 1,5561
umumnya digunakan untuk mengkarakterisasi 7
proses pervaporasi, yaitu fluks total dari 10 0,157 1,8361
komponen permeat dan selektivitas membran. 50oC 4
Fluks total melalui membran didefinisikan 20 0,082 2,1670
sebagai arus massa total dari semua komponen 1
perembesan melalui membran per satuan luas 30 0,057 2,0810
per satuan waktu. Dalam bab ini dibahas 0
tentang uji coba dan data hasil pervaporasi. 10 0,160 1,8573
60oC 2
Tabel 1. Data Hasil Pervaporasi (Etanol-Air 20 0,084 1,9506
(30%-70%)) 9
Memb Temp Wakt Fluks Selekt 30 0,057 1,5144
ran eratur u (L/m2. ivitas 5
o
( C) (Min) min) 10 0,153 1,9091
10 0,1411 1,2665 40oC 4
40oC 20 0,0719 1,7812 20 0,080 2,2533
30 0,0502 1,4376 Membran 1
Memb 10 0,1452 1,4554 II 30 0,055 2,9762
ran I o
50 C 20 0,0760 2,2666 2
30 0,0515 1,4996 10 0,154 2,2531
10 0,1561 1,4301 50oC 7
60oC 20 0,0842 2,1404 20 0,082 2,4550
30 0,0579 1,2905 1
10 0,1493 1,6875 30 0,057 3,0454
40oC 20 0,0767 2,1730 0
30 0,0515 2,4051 10 0,160 2,3565
Memb 10 0,1547 2,0822 60oC 2
ran II 50oC 20 0,0787 2,7796 20 0,082 2,2691
30 0,0538 2,4051 8
10 0,1616 1,2723 30 0,058 2,125
60oC 20 0,0856 3,1428 9
30 0,0584 0,8809 10 0,157 2,5519
10 0,1520 2,3056 40oC 5
40oC 20 0,0801 2,9125 20 0,082 3,4489
Membran 1
30 0,0547 2,25
Memb III 30 0,055 3,6319
10 0,1616 3,0871
ran 50oC 2
20 0,0828 4,4523
III 10 0,161 3,1604
30 0,0575 1,6689
50oC 6
10 0,1684 2,9006
o 20 0,082 4,3143
60 C 20 0,0876 6,1775
8
30 0,0593 1,2253
30 0,057 4,9707
9

134
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 4 No 2 Agustus 2017

10 0,165 2,8168 Interaksi ini dinyatakan dengan parameter


60oC 7 kelarutan. (Feng, 1997; Pangarkar 2009; Wee
20 0,086 3,2222 et al., 2008). Percobaan pervaporasi dilakukan
3 dengan menggunakan pompa vakum untuk
30 0,059 3,3852 menghasilkan tekanan hilir yang tersisa sekitar
3 0,5 mbar.

Table 3. Data Hasil Pervaporasi (Etanol-Air - Pervaporasi Campuran Etanol-Air


(95%-5%)) 1. Pengaruh kondisi operasi pada campuran
Komp Temper Wa Fluks Selektv etanol-air pervaporasi
osisi atur ktu (L/m2. itas Kinerja membran khususnya membran
Memb (oC) (Mi min) untuk proses pervaporasi ditentukan oleh dua
ran n) parameter, yaitu fluks permeat dan selektivitas.
10 0,1684 1 Kedua parameter ini sangat dipengaruhi oleh
40oC 20 0,0883 1 kondisi operasi seperti temperatur dan waktu.
30 0,0611 1,5319 Dalam proses membran, selektivitas membran
Memb 10 0,1739 1,2638 menggambarkan kemampuan untuk
ran I 50oC 20 0,0904 1,4308 memisahkan komponen campuran.
Parameter ini umumnya berbanding lurus satu
30 0,0621 1,2766
sama lain. Tingkat permeasi atau fluks yang
10 0,1794 1
lebih besar, selektivitasnya akan lebih kecil.
60oC 20 0,0931 2,0869
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan
30 0,0639 1,4308
eksperimen pervaporasi campuran etanol-air
10 0,1739 1,2638 pada berbagai temperatur (40, 50, dan 60C)
40oC 20 0,0890 2,0638 dan waktu (10, 20, dan 30 menit). Percobaan
30 0,0616 1,2638 ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi
Memb 10 0,1794 1,5319 pervaporasi yang akan digunakan dalam
ran II 50oC 20 0,0917 2,0638 pemisahan campuran etanol-air.
30 0,0634 2,8114 Campuran umpan menggunakan larutan
10 0,1821 1,5315 dengan konsentrasi 30%, 50% dan 95% air
60oC 20 0,0924 2,0683 ethanol. Luas permukaan aktif membran
30 0,0639 2,4692 adalah 4,38 m2. Dalam data eksperimen yang
10 0,1808 1,7154 diambil dari percobaan ini adalah massa dan
o
Memb 40 C 20 0,0924 2,4332 konsentrasi etanol dalam permeat. Kinerja
ran III 30 0,0643 3,6882 pemisahan kedua campuran diteliti
10 0,1876 1,8064 berdasarkan nilai fluks (J), pemisahan faktor /
50oC 20 0,0952 3,6882 selektivitas, dan konsentrasi etanol dalam
30 0,0662 4,2608 permeat setelah proses pervaporasi.
10 0,1945 1,7198
60oC 20 0,1013 1,8062 2. Pengaruh konsentrasi umpan di permeat
30 0,0689 4,2607 Konsentrasi etanol dapat menurun
pada permeat membuktikan bahwa proses
- Karasteristik Membran pemisahan pada membran terjadi. Dimana
Dalam penelitian ini diamati kinerja pada sisi permeate membran akan melewati
membran, temperatur, dan waktu. Variasi kelembaban dan akan menolak etanol. Jadi
komposisi membran keramik seperti tanah etanol yang ditolak akan mengalir kembali ke
diatom 30% dan tanah liat 70%; Tanah diatom sisi retentate.
60% dan tanah liat 40%; dan tanah diatom
90% dan tanah liat 10%. Dari penelitian ini,
kita dapat menemukan hasil terbaik dengan
variasi komposisi, waktu dan suhu membran.
Adsorpsi pada permukaan membran
dipengaruhi oleh interaksi atau afinitas air dan
etanol yang ditembus ke dalam membran.
135
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

permeasi yang tinggi pula (Bakhsi et al.,


2006).

Gambar 2. Pengaruh tenperatur terhadap


penurunan permeat dengan variasi komposisi
membran
Hal ini dapat dilihat dari grafik,
penurunan konsentrasi etanol dalam permeat Gambar 4.Pengaruh temperatur terhadap
meningkat sampai mencapai 50°C. Setelah selektivitas pada campuran etanol-air (30%-
kondisi 50°C, maka akan berkurang, dan akan 70%)
turun pada suhu 60oC. Hal ini bisa terjadi Kondisi optimum yang dipilihuntuk
karena pori-pori membran membesar sehingga proses pervaporasicampuranetanol-air
jumlah molekul yang ikut etanol melewati azeotropeadalahkondisidengannilaifluks yang
pori-pori membran. tinggibilanilaiselektivitasnyajugacukuptinggi.
Diketahuibahwa proses perularanetanol-air
3. Pengaruh Temperatur padasuhu 60 ° C
Pengaruhsuhuumpanterhadapnilailaj diberinilaifluksdanselektivitas. Suhu optimum
upermeasi (fluks), pemisahanfaktor (), dibandingkandengan yang lainnya. Hal
dankonsentrasi air initernyatajugadidukungolehkandunganetanol.
padapercobaanpervaporasipermeatlarutanumpa
netanol 30%, 50% dan 95%, 4. PengaruhWaktuOperasi
akandibahaspadaparagrafini. - Efekwaktuoperasiterhadapkonsentrasi
Pengaruhsuhupadahasilfluksdanselektivitasunt etanol
ukberbagaikomposisimembranditunjukkanpad Waktuoperasiakanmempengaruhinilai
aGambar 5.2 sampaiGambar 5.4. konsentrasi. Waktuoperasiterpanjang,
diperkirakannilaikonsentrasipermeatse
makinkecil, danterdapat
peningkatankonsentrasiretentat

Gambar 3.Pengaruh temperatur terhadap


Fluks dengan variasi komposisi membran pada
campuran etanol-air (30%-70%)
Berdasarkanteori volume bebas, Gambar 5. Pengaruh waktu terhadap
molekulpenetranbisaberdifusidarisatutempatke konsentrasi etanol pada campuran etanol-air
tempat lain jikaadaruangkosongatau volume (30%-70%)
bebas yang cukup (Mulder, 1991). Dari grafik di atas,
Pergerakanpanasakanmenghasilkanperbesaran dapatdilihatbahwanilaikonsentrasipermeatturu
volume bebas di dalammembran. nmenjadinilaikonsentrasipakandanretensi. Dari
Olehkarenaitu, data inidapatdisimpulkanbahwa proses
lajudifusisetiappenetranmolekulmeningkatpad pemisahancampuran air
aTemperaturTinggidanmenghasilkannilaifluks etanoldalammembrantelahterjadi.

136
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 4 No 2 Agustus 2017

0,05jaditidaksignifikan.
5. Efekwaktuoperasiterhadapfluks Kondisiinimencerminkan data dalamdistribusi
Konsentrasietanoldalampermeatsebagaifungsi normal.
waktuditunjukkanpadaGambar 5.4. Namun,
hasil proses pervaporasicampuranetanol-air - Uji Rata-rata (Mean)
tidakmemberikanpeningkatan yang Uji rata-rata
signifikandalamkonsentrasietanoldalampermea digunakanuntukmengujisignifikansi rata-rata
t. sampel data.
Pengujiandilakukandenganmembandingkannil
ai t dengan t tabeldanangkasignifikansi (sig.)
Denganstudi error rate (Α = 0,05).
Jikahasilnyasignifikanmaka rata-rata data
sampelmungkinmewakilipopulasi.
Tabelberikutmenunjukkanhasiltes yang
berartitingkatkerusakan yang
terjadipadapervaporasimembran.
Kerusaka t df Sig. Mean
n (2- Differenc
Membran tailed e
Gambar 6. Pengaruh waktu terhadap fluks )
dengan variasi membran dan campuran etanol- 31.40 6 .000 1.80645
air (30%-70%) 0 1
Pemisahan campuran etanol-air Tabel di atasmenunjukkanbahwanilai t =
dengan etanol-air 30% dapat meningkatkan 31.400> t tabel = 2.000, (df = n-1 = 62-1 = 61,
konsentrasi etanol dalam retentate hingga α = 0,05, ujiduapihak) dan sig. = 0,000 <α =
31%. Variasi komposisi membran berpengaruh 0,05, sehingga rata-rata (mean) 1,806
terhadap hasil konsentrasi etanol, semakin signifikan.
tinggi hasil konsentrasi etanol di dalam
membran dengan variasi tanah diatom 90%; - AnalisisMenggunakanKontrolPeta
tanah liat 10%. Salah satu hasil Bagankontrol P
penelitianterdapat konsentrasi etanol yang memilikimanfaatuntukmembantumengendalik
kecil, hal itu disebabkan masih ada molekul air anproduksiberkualitasdanmemberikaninformas
yang bisa menembus membran karena itentangkapandan di
interaksi etanol dengan air di membran. manaharusmelakukanperbaikankualitas.
Dengan adanya efek ini menyebabkan nilai Program Statistical Computer Product Service
fluks etanol meningkat dan selektivitas Solution (SPSS) versi 17.0
membran ke air rendah. dapatdiperolehdenganmencetakbentukgrafik.
Hasilperhitungankerusakanmembran Berdasarkankontrolpetacitra p
- MenghitungHasilKerusakan Membran dapatdilihatbahwaGarisPusat (CL) sebesar
Hasil check sheet yang telahdilakukanpada 0,018 atau 1,80% dantidakmelebihigaris LCL
proses produksimenunjukkan bahwa : dan UCL. sehingga data yang
1. Volume membranpadabulanJanuari diperolehberadadalambataskontrol yang
– Maret 2017 sebanyak 15 unit. telahditetapkan,
2. Tingkat kerusakan / dandapatdikatakanbahwaprosesnyaterkendali.
pecahnyaproduksipadamembraninisela Hal inimenunjukkantidakterjadipenyimpangan
mabulanJanuari sampai yang signifikandalam proses produksi.
Maretsebanyak 9 unit.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
- Data UjiNormalitas Kesimpulan
Ujinormalitasjugamenggunakananalisisstatisti 1. Hasil konsentrasi etanol, fluks dan
k Kolmogorov-Smirnov untukdijelaskan di selektivitas proses pervaporasi dipengaruhi
bawahini. oleh jenis membran, suhu dan waktu
Hasil yang diperolehadalahbilangansignifikan operasi. Nilai fluks dan konsentrasi etanol
(Asymp. Sig.) = 0,592> =
137
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

akan meningkat seiring dengan kenaikan Iodometri. Jurnal Teknik Kimia No. 4,
suhu. Hasil terbaik dalam penelitian ini Vol. 19.
ditunjukkan pada suhu 60oC dengan Fessenden, R.J, Fessenden, J.S. 1986. Kimia
komposisi membran (90% tanah diatom Organik Jilid I. Terjemahan Aloysius
dan tanah liat 10%) serta konsentrasi etanol Hadyana Pudjaatmaka. Erlangga,
72%. Jakarta.
2. Meningkatkan suhu dan Nasrun, 2004. Studi Pemakaian Zeolit untuk
komposisimenyebabkan pembengkakan Meningkatkan Performansi Membran.
pada membran dan hal tersebut memberi Institut Teknologi Bandung. Bandung.
efek terhadap fluks dan selektivitas, dimana Nuryono, dkk. 2003. Kajian Kinetika Adsorpsi
fluks akan meningkat, namun Krom(III) Pada Tanah Diatomit
selektivitasnya menurun. Setelah Perlakuan dengan Asam Sulfat
3. Hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata dan Asam Klorida. Jurnal Indonesian
t = 31.400> t tabel = 2,00 dan sig. = 0,000 Journal of Chemistry, 3 (1):32-38.
<α = 0,05, sehingga rata-rata (mean) 1,806 Rahmah dkk. 2011. Kapasitas Adsorpsi Tanah
signifikan. Dengan demikian, hipotesis Diatomeae (Tanah Diatom) terhadap
bahwa tingkat kerusakan membran produk Ion Kromium (VI). Jurnal Jurnal
berpengaruh secara signifikan terhadap Chemical Vol. 12 Nomor 1 Juni
proses produksi tidak terbukti 2011:60 – 66.
4. Melalui kegiatan pengendalian mutu dapat Rarasati, R. dan Puspitasari, R.A. 2010.
mengurangi tingkat kerusakan produksi dan Pemodelan Matematik Dehidrasi
menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Bioetanol dengan Membran
Dengan demikian hipotesis bahwa Pervaporasi. Universitas Diponegoro.
penerapan metode SQC dalam Semarang.
mengendalikan kualitas produk dan dapat Samosir, A. 2009. Pengaruh Tawas dan
menekan terjadinya kerusakan produk yang Diatomea (Tanah Diatom) dalam
telah terbukti. Proses Pengolahan Air Gambut
dengan Metode Elektrokoagulasi.
Saran Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sano, Tsuteji. Hiroshi Yanagishita. 1994.
1) Dilakukannya penelitian tentang
Separation of Ethanol-Water Mixture
membran dengan bahan baku lain untuk
by Silicate Membran on
pemisahan larutan organik dan anorganik.
Pervaporation. Science and
2) Dilakukannya penelitian lebih lanjut
Technology. Japan.
tentang kemampuan membran keramik
Sari, M.D. 2011. Membran Pervaporasi
berbahan tanah liat dan tanah diatom
Polistirena Dengan Variasi
untuk memisahkan larutan organik
Penambahan Konsentrasi Pluronic.
lainnya.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
3) Melakukan perbandingan analisa
Sunaryo dan Widyawidura, W. Pengembangan
pengendalian kualitas dengan metode lain
Bahan Membran Keramik Untuk
Peningkatan Kualitas Air Minum.
Jurnal Spektra, Volume 10 Nomor 2
Desember 2010
Sutanto, E dan Ryandadari, D.2014. Analisis
Kualitas Billet Dengan Metode
DAFTAR PUSTAKA
Statistical Process Control (Spc) Pada
Pt. Hanil Jaya Steel.JPTM. Volume
Andriani. R. 2007. Teknologi Pervaporasi
03 Nomor 01 Tahun 2014, 213-221
untuk Dehidrasi Etanol
Wahyuni, Ika. 2012. Studi Pemisahan
Menggunakan Membran Zeolit
Campuran Azeotrop Etanol-Air dan
NaA. ITB.
Isopropil Alkohol-Air Melalui Proses
Asip, F. dan Okta, T. 2013. Adsorbsi H2S Pada
Pervaporasi dengan Membran Thin
Gas Alam Menggunakan Membran
Film Composite Komersial.
Keramik Dengan Metode Titrasi
Universitas Indonesia. Depok.

138

You might also like