You are on page 1of 71
Coch et Peery TTC SUA mao | Rica TTT iced PEMETAAN Pec Pal Survey dan Pemetaan adalah bagian kecil dariilmu yang lebih uss, Penance MC penertienirces eRe rm ecu eee trent ene enc Peete er a coli Pe eer risa ee cus epee et eg ere a ce ues as peer er eo pa eer en dapat digunakan sebagai tik pengikatan untuk pengukuran- Peeters ‘Bukuini menyajkan teknologi pengukuran dan pemetaan dengan Pee ce eC memperkayakhazanah pustaka yangmasihterbatas dimasyarakat, Penner ate tun ecu pete er ce acis UUNoW Tahun 2002 Tenang Hak pe mp dn aha Cp Pd 2 |e Se uray pcp as pment | SibuSenst etaene cua’ peso atten” | cE ‘embataan ment peaturan perondang-undangen ang bea. Hak Testi asl 49 1. Peak mena Hak cabs? wotule member iin atau melieang pk lain yang taps perserjnay mera snemperbanak, a ‘penyaan relma sara dant pnb peony Saks Pang Poa 72 T'Sarangepe, dengan sonia dan ta ak eblan perbaan Sebagamans dak dalam pal? ya (1) sw pel 4 tat kali bagian. Nilai™ besarnya sektar 31436 atau Ms dari Kelling lingkaran dibagi jar-jarinya. dengan dinyatalan dalam derajat, menit, dan Dimana: 1 derajat radial = 57.295779 derajat 3437-7467 menit, dan = 206264.8 dete Lingkaran = 360" . Luas (area) ‘Adalah besarnya suatu bidang/daerah pengukuran dalam 2 (ua) dimensi diatas permuksan tana, dan mempunyai satuan dasar Tuas: hektar (Ha, meter persegi (m") Satan Iniag yang, hiasa dlipakai adalah meter persegi (i untuk daerah yang relatif besar digunakan hektar (ha) atau sering juga Kilometer persegi (kmn*) tha = 10000 més Tumbak km? = 108m’ 4, Beda Tnggi (Ah) ‘Adalah jaralc dua bush bidang ckuipotensial tempat kedha Uitiktersebut celetak dan sepanjang garis gaya gravtasi yang melalul sat tt tersebut. ‘Buku Ajar Survey dan Femetaan | 27 Gambar2.6 Beda tinggi €, Sistem Koordinat ‘Adalah biangan-bilangan yang menyatakan jarak suata tik dari titik pusat (0) dan ditulis dalam kurung dibelakang titk-titke ‘yang bersangkutan. Sistem koordinat yang umum dalam pengukuran adalah koordinat siku-siku, koordinat polar, dan koordinat geografis, Koordinat siku-siku mengandung unsur absis yang bergerak sepanjang sumbu X dan unsur ordinat yang bergerake sepanjang, sumbu Y. Koordinat polar dinyatakan dengan sudut jurusan dan Jarak dari 2(dva) buah citikKoordinat geografi dinyatakan dalam Jintang dan bujur 2 Koordina sth 3 Kooning polar 28 | Hamzah Yusuf & Hasmas Hain « Koordinat Geogra Gambar27 Koordinat Untuk menentukan titik-titik yang tidak terletak pada satu tpwvis Iurus, maka eara yang kita gunakan yaitu melalui pertolongan dua buah gris lurus yang saling tegak lurus, yang biasa disebut salib smb. iso Gambar 2.8 Kuadran dalam Surveying f Tuk ‘Adalah tanda sebagai batasan untuk pekerjaan_mengukut, “Titik diatas permukaan bumi ada yang mempunyaisifat tetap berupa ‘Buku Aja Survey dan Pemetaan | 29 pilar beton (BM), ada pula yang bersifat sementara berupa patok ayy, pen dll. ‘Titititik yang bersifattetap, sehingga selalu dapat digunakan untuk pengukuran-pengukuran adalah, pertama: tik-ttik wie ‘angulasi yang dibuat di dalam daerah yang besar seperti di Indonesia untuk tiap-tiap pulau, dan kedua: titettik polygon yang dibuat dlidalam daerah yang kecil seperti di dalam kota-kota, Dari titik-titik tetap ini diketahui selain koordinat-koordinatnya yang menentukan Jetak mendatar tethadap suatu salib sumbu, pula diketahui tinggi di atas suatu bidang nol yang lazimnya diambil dari muka laut cata-rata (MSL). Koordinat-koordinat dan tinggi titik-titik ini ditentukan dengan pengukuran-pengukuran yang dilakukan dengan cara yang, arena titiktitik tentu ini akan menjadi dasar pengukuran- pengukuran lainnya, Tiel tik yang bersifat sementara diperlakan pada waktu pengukuran, sebagai ttik-titik penolong, titik-ttik ini diberi tanda dengan kayu (x 40 em) yang ditanam kedalam tanah (15-20 cm). kayukayu inl dinamakan piket dan diberi nomor dengan cat merah, sedang diatasnya diberi tanda dengan paka atau skrup yang ‘menyatakan tempat ttiktersebut. 23. Titk Permanen (BM) Ti Sementara(Patok) Gambar29 Titik 30 | Hamzah Yusuf & Hasenar Halim © Penutup Pada bab ini telah dibahas tentang arti dan tujuan ilmu ukur Lanah, jenis-enis pengukuran, ruang lingkup pemetaan, peta, skala, Jegenda, defenisi dan notasi, ukuran, dan satuan. Pembahasan ini adalah bagian yang sangat penting bagi mahasiswa teknik sipil hwsusnya surveyor mengingat hal ini adalah bagian dasar dari ppengukuran untuk selanjutnya dapat melangkah pada bab berikut- nya, Untuk mengetahui pemahaman tersebut, beberapa pertanyaan atas apa yang telah dibahas agar dijawab untuk meyakinkan, 1 Mengapa anda mempelajari dma ukur tanah dan apa fangsi dlriilmu kur tanah untuk berbagai bidang sipil 2. Uraikan jenis-jenis pengukuran yang anda ketahui 3. _Jelaskan ruang lingkup pemetaan secarasistematis {. Jelasan defi ala, dan satuan yong digaalan dalam pengukucan tanah dan pemetaan CContoh soat 1 Ubahlahsudut 64" kedalam bent grid = romeo! a= 988ay¢ 451_= c0n8ot + 63°21'45"= 70.40278* = 70" 40" 27.97% Ubohih sudut naga! kedalam bentuk des: tod = 90" eo! 00.00" at 2 az o00d get = os a9 8 i wasaigat an? ar 502" Bul Ane Survey dan Peta | 81 Soal-soal 1. Diketahui susut-sudut sebagai berikut: a. 78"40'40"d. 315" 516" b. 129°14’28" e177" oa! 08" ©. 24 09! 337 Ubahlah sudut-sudut tersebut kedalam bentuk grid, 2. Diketahui susut-sudut sebagai berikut: a. 46.2846'd. 309.6588 b. uz.o4ore. 297.2563! © 267.7634 Ubahlah sudut-suduttersebut kedalam bentuk derajat Pertanyaan Kunci 1. Apa arti dan tujuan pengukuran tanah 2. _Jelaskan ruang lingkup pemetaan 3 _jelaskan defenisi, ukuran dan satuan dalam wkur tanah Bas Til PENGUKURAN SEDERHANA A. Pendabuluan ada bab 2 telah dipelajari mengenai dasar-dasar survey dan ypemetaan dalam arti bahwa dalam survey dan pemetaan dibutuhkan herbagai data lapangan yang cukup banyak, namun pengambilan data tersebut harus secara akurat sesuai standar, Khususnya pada jukuran jarak dan pengukuran sudut apalagi dengan dijumpai- a berbagal macam rintangan di lapangan, Pada bab ini membicarakan centang pengukuran sederhana dilapangan dalam arti bahwa teknik pengukuran dilapangan menggunakan alat-alat sederhana seperti pengukuran yarak dan sud, demikian pula bila dalam pengukuran jarak lurus dijumpai Fintangan-rintangan yang sult untuk dielakkan seperti gedung, kolam, sungai dan lain-lain, pengukuran lengkung mendatar seder~ hana, pengukuran situasi. Dalam pengukuran sederhana ini surveyor hharus membuat suatu keputusan untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang akurat sesual dengan yang sebenarnya. Dengan menggunakan ilmu-ilmu dasar dapat membuat rumusan yang terkait engan kasus yang ditemi, selanjutnya dapat membuat gambar kerja dengan data yang didapat dilapangan. Setelah menyelesaiakan bab ini, diharapkan mahasiswa akan ‘dapat mengetahui dan menggunakan alatalat sedethana, pengukut- an jarak dan sudut dilapangan, membuat garis lurus dilapangan dlengan rintangan, membuat situasi dengan persegi panjang, dan ‘melakukan perhitungan lengkung mendatar sedethana dengan tiik perantara serta dapat mengambil keputusan dilapangan sesual ‘ks Ajar Survey dan Pemetaan | dlengan prinsip keilmuan, selanjutnya dapat membuat gambar kerja dari hasilanalisis data lapangan, B. Pengukuran Sederhana 1. Peralatan yang digunakan Alat Pengukur Jarak Peralatan pengukuran jarak akan mempunyai_ tingkatan- ‘ingkatan yang langsung dapat dibaca dengan jelas sehingga tidak ‘mendua artikan gambaran, Peralatan-peralatan yang. dikehendaki pada suatu pengukuran jarak mulai dari mistar ukur kaya sedeshana sampai kepada pita ukur baja/sintetik yang panjangnya mencapai 30 meter atau 50 meter ‘Tabel 31 panjang dan tingkatan dari alat uke jarak_ Pawan Tigao (om Jenisaltukurjarak | (ste = Besar | Menenga | Kei Nisa oa %e 5 7 Pita baja sak (metro) | 2°5 ° 5 1 Pian ton030 ® 3 1 Pitasinesk (rt | 9203050 | 50 oe | meter) Gambar3._Jenisalat wkurjarake 34 | Hamzah Yusuf & Hasmar Halim Jalon dan statip Pada pekerjaan ukur tanah, sebagian besar dari garis yang akan dur biasanya sangat panjang dan lebih panjang dari panjang pita vokur itu sendin ‘Untuk pengukuran sepert ini, diperlukan peralatan tambahan yaitw jalon yang dilengkapi satasif (kaki tiga) dan nivo jalon untuk ketegakan jalon Jalon mempunyai panjang 2(dua) meter, bulat terbuat dari ongkatkayu atau besi dan mempunyai tingkatan sampai 200 mm yang di cat selang seling berwarna Pada jalon yang terbuat dari kaya mempunyai ujung yang, lancip dati besi agar supaya mudah ditancapkan kedalam tanah \ Gambar3.2. Jalon dan statip, Pen Pen sebagai peralatan tambahan dibuat dari besi_ bulat sepanjang 300 mm, runcing pada salah satu ujungnya dan ujung, lainnya dilingkarkan untuk tempat mengikatkan pita berwarna schingga mudah terlihat dari kejauhan. ‘Baka Aja Survey dan Pemetaan | 85 Gambar33. Pen Patok Patol terbuat dari kayu/balok segi empat (3/5, 5/7) dengan panjang 40 em-s0 cm (disesuaikan kebutuban), salah sata ujungnya laneip agar mudah ditancapkan kedalam tanah. Bagian kepala biasanya di cat berwarna merah agar mudah dikenali sebagai tik, Gambar 5.4. Patok Waterpass tukang Waterpass tukang digunakan untuk mendatarkan hail, ‘pengukuran jarak melalui rol meter yang digunakan Gambar 35. Waterpass tukang 86 | Hamzah Yusuf & Hasmar Halim Cermin sudut Cermin sudut digunakan untuk mengukur sudut terdisi atas ‘dua cermin yang ditempatkan dalam suaut kotak dengan satu sisinya terbuka, Bidang kotak di atas kedua cermin ini diberi lubang. Kotak ini ditempatkan diatas pegangan, pada pegangan disehelah bawah raya diberi gelangan untuk mengikatkan benang unting-unting, sehingga kotak itu dapat ditempatkan tegak lurus diatas suate titik pada tanah, Prisma Prisma digunakan untuk mengukur sudut. Berbagai macam bentuk prisma yang digunakan dan mudah didapat dipasaran namun pada prinsipnya hampir sama dalam hal pengoperasian misalnya prisma ganda, tidak hanya dapat membuat sudut siku-siku, tetapi dapat pula dibuat sudut 180°, Dengan maju mundur satu orang dapat menentukan suatu titik yang terletak pada garis Iurus yang telah ditentukan dilapangan, Bentuknya sama dengan cermin sudut, bila terdapat kesalahan prisma tidak dapat diperbaiki, karena prisma ‘merupakan benda bulat dengan bagian-bagiannya yang tidak dapat dlirobah. Perbaikan hanya dapat dilakukan oleh pabrik send. Buku Ajar Survey dan Pemetaan | 87 it 2. Isyarat Tangan yang digunakan, Untuk mempercepat pekerjaan pengukuran, penggunaan lsyarat tangan adalah penting sckali, Sebab perintah dengan cara teriak-teriak pada jarak yang panjang akan menimbulkan salah pengertian. _ Ingat dan hapalkan isyaratisyarat tangan. Semuanya harus ilakukan dengan jelas,sehingga tidak dliperlukan teriakan-teriakan, dalam memberi perintah, seperti gambar berikut: 22> ey 88 | Hamzah Yusuf &Hasmar Halim Jalon OK Pindakan jan ‘Buku Ajar Survey dan Femetaan | 89 Pesatihan ——Kumpulan jan Gambar3.8_Ieyarat tangan 3. Pengukuran Jarak Pada uraian pengularan jarak ini akan dibahas masalah pengukuran javak dan pembuatan garis lurus yaitu segala sesuatu yang menyangkut aspek lapangan yang berpengaruh pada hasil ‘ukuran itu seni. Selain itu diuraikan pengertian dasar dan teknike Pengukuran yang diperfukan dalam mengatasi medan pengukutan yang berbagai ragam rupa, Pengukuran jarak dan pembuatan garis Jurus ini terlihat sangat sederhana, namun pada pelaksanaannya selalu terjadi kesalahan yang fatal dan berakibat pengukuran lang yang sia-sia. Adapun jenis dan teknile pengukuran jarak yang lumumnya dilakukan dilapangan diuraikan sebagai berikut: a. Pengukuran jarak pendek (rol meter terjangkau) Ptokijalon ditempatkan di titik A dan B pada ttik yang telah ditentulan, 40 | Hamzah Yusuf & Hasmae Halim ee Fito alaladaodasaet 7 : Moa) wisn Gambar3. Posi kA dan B Selanjutnya pengukuran dilakukan, dengan cara: Orang, per tama di titik A(awal) memegang rol meter pada angka nol yang dihimpitkan pada as patok/jalon kemudian orang kedua berjalan ke B (akhir) sambil membawa rol meter kemudian rol meter diken- cangkan dan dldatarkan dengan menggunakan waterpass tukang diantara titik A dan tik B (usahakan agar rol meter tidak endor/melendut, tidak dihalangi/tersentuh oleh benda apapun tenutama tiupan angin yang mempengarubi kedataran pengukuran, selanjutnya pembacaan jarak di tik B diambil dari asjalon. Ss > = Cara pengukuran jarak dilapangan Gambar Pengulcuran yang sama tersebut diulangi minimal tiga kali ‘untuk mendapatkan ukuran yang akurat ‘Buk Ajay Survey dan Pemetaan | 47 b. Pengukuran jarak yang panjang (rol meter tidak terjangkau) Pada pengukuran jarak yang panjang atau rol meter tidak terjangkau dari Kedua titik yang saling telat, maka teknik pengukaran jarak dilakukan dengan dua langka. Langkah pertama yaitu meluruskan titik titik terlebih dahulu. Membuat garis lurus dlilapangan adalah bagian penting pada pengukuran suatu bidang tanah, membuat garis lurus dilapangan tidal dapat dibuat seperti ‘menarik garis Iurus di atas kertas, setelah dinyetakan garis Iurus antara dua titik yang telah ditentukan, lalu dilakukan pengukuran jarak datar, mengingat relif permukaan bumi tidak datar. Untuk teknike pengukuran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: ‘Membuat gars lurus: jalon di pasang pada titk A dan B pada titik yang telah ditentukan, sambil mengontrol ketegakan jalon ‘dengan menggunakan nivo jalon. a Im a ee ————— A * B Gambar 312. Posisi Pembidikan jalon pada ttik Berikutnya, orang pertama kembali membidik dibelakang jalon ‘Adan salah seorang memegang,jalon di tik 2 sambil memperhati- Jan instruksi dari orang pertama, sampai membentuk garis lurus antarjalon A,1,2 dan B sehinggatitik 2 didapat (A-1-2-B segaris), Gambar 511 Posisi idk A dan tik B (Orang pertama berdiridibelakang jalon A (21 m) memandang, kearah jalon B sambil memberi aba-aba. salah seorang memegang jalon | (di titik 1) diantaratitik A & B sambil mengikuti aba-aba dari ‘orang pertama (di ttik A) sehingga jalon | berada segaris dengan jalon AB (A-I-B segaris) kemudian menancapkan jalon tersebut pada ‘iuk 1 yang telah didapat. 42 | Hamza Yusuf & Hasmar Halim A 1 2 B Gambar 5.5, Posist pembidikan jalon pada titi 2 Demikian dengan cara yang sama untuk jalon-jalon 344...dst Pekerjaan meluruskan titik selesai, bila jalon-jalon A,1,2,3.uB tampak berimpit, maka tik-ttik A,1,23...B terletak pada satu garis Jurus selajutnya dilakukan pengukuran jarak dengan cara seperti sub a. diatas Buku Ajar Survey dan Femetaan | 43 Gambar 3.4, Pengukuran jarak datar ¢. Memperpanjang Garis Lusus di Lapangan Garis lurus AB seperti sub b. diatas di buat dengan memasang, jalon pada titk A dan titk B yang telah ditentukan, (Orang pertama membidik dari ttik A ke B untuk memberi aba- aba kepada orang kedua di ttik pada perpanjangan garis AB Bila titiletitik A.B, dan C tampak berimpit, maka A,B, dan segaris,jalon C ditancapkan Demikian dengan cara yang sama untuk jalon-jalon D, E .dst Selanjutnya dilakukan pengukuran jarak datar dengan cara seperti sub a. diatas eee & o ¢ D Gambar 35 Membidik dengan memperpanjang garis 44 | Hamzah Yusuf & Hasmae Halim 4d. Membuat Garis Lurus antara Dua Titik yang terletak pada Bangunan, Jalon dipasang pada ttik A dan titik B yang telah ditentukan dlimana letak kedua tik tersebut berada pada sisi bangunan (Ithat gambar), gunakan nivo dan statif untuk ketegakan jalon. o> Gambar 56 Posisi ke dua tiik dlantara dua bangunan Orang pertama (I) berada di titik C di antara jalon A dan B ‘melibat kearah jalon A dengan sudut sekecil mungkin terhadap garis ‘AB, Orang kedua(It) menempatkan jalon D pada garis CA (C-D-A Segaris) dengan petunjuk orang pertama (I), selanjutnya orang I (C) Pindah ke posisi 1 (C;) pada garis DB sehingga DC. segatis dengan Ppetunjuk orang Il, kemudian orang Hl (D) pindah ke posisi 1 (D;) prada garis CA sehingga C\-D,.A segaris dengan petunjuk orang L Demikian seterusnya sampai didapatkan titik C, dan titik D, ‘epat pada garis AB yaitu bila dibidik dari jalon C,, jalon D, lurus \lengan garis CnA (C,-Dj-A segaris) dan bila dibidik dari jalon Dy, ‘Buku Ajar Survey dan Femetaan | 45

You might also like