You are on page 1of 2

My Father

I had a father who loves me and my mother so much. My father named Taufik Arindo, he is a
handsome man with 175 CM in height. He had a curly hair, a sharp nose, and he has big eyes. His
skin is brown skin and he has a muscular body. For a man, I think my father has a perfect body
shape. If you see it, then you will thing that my father has a descendant of Arabic. In fact, he is not, I
also wonder why his body and face can be very similar to the Arabs. Oh, I forget, if you want to
imagine who is most similar to my father, then just imagine the famous actor from Indonesia, named
Reza Rahardian, my father is very much like him. However, he doesn’t not have long curly hair as
owned by Reza, his curly hair is short and he always shave once a month.

My father is a very neat and clean. Compared with me, he is still more diligent. He gets up at dawn
time; goes to the mosque to pray together; reads the Quran; then takes a shower. Dad never takes a
bath too late, he always keeps his body clean with a shower early in the morning. However, before
taking a bath, he always waters flowers and cleans the front yard and backyard. For him, the
cleanliness and tidiness is the number one in life. Dad is also very concerned about his appearance.
Every three days he shaves his beard and mustache. Then, as I said earlier, that once a month he
always shaves his hair so that his hair is always short and neat. Although most people with curly hair
like when their hair is long, but it’s different with him, he prefers a very short hair because he thinks
it will be more manageable.

My father works in a large corporation and it’s not too far from my home. During 10 years working in
that company, I think he never comes late because he is very discipline. He goes at 06:30 AM and
fifteen minutes later he arrives at his office. I think he leaves home too early, but my father once said
that he will never regret it if he comes too early and then he is alone in the office. Meanwhile, he
regrets when he comes too late and start all work in a hurry.

That’s my father, a man who is very discipline and well organized in every area of his life.

Advertisement

Artinya:

Ayahku

Saya mempunyai seorang ayah yang begitu mencintai saya dan ibu saya. Ayah saya bernama Taufik
Arindo, ia merupakan seorang yang tampan dengan tinggi 175 CM. Ia berambut keriting, berhidung
mancung, dan mempunyai mata yang besar. Kulitnya cokelat dan tubuhnya kekar. Untuk seorang
laki-laki, saya pikir ayah saya mempunyai bentuk tubuh yang sempurna. Jika kamu melihatnya, maka
kamu akan mengira bahwa ayah saya adalah keturunan arab. Padahal tidak, saya juga heran
mengapa tubuh dan wajahnya bisa sangat mirip dengan orang arab. Saya lupa, jika kamu ingin
membayangkan siapa yang paling mirip dengan ayah saya, maka bayangkan saja seorang aktor
terkenal Indonesia bernama Reza Rahardian, ayah saya sangat mirip dengannya. Tetapi, ia tidak
mempunyai rambut keriting panjang seperti yang dimiliki oleh Reza, rambut keriting miliknya pendek
dan ia selalu mencukurnya sebulan sekali.

Ayah saya adalah orang yang sangat rapi dan bersih. Dibandingkan dengan saya, ayah masih lebih
rajin. Ia bangun di subuh hari, pergi ke masjid untuk sholat berjamaah, membaca alquran, dan
kemudian mandi. Ayah tidak pernah mandi terlalu siang, ia selalu menjaga kebersihannya dengan
mandi pagi-pagi sekali. Tetapi, sebelum mandi, ia selalu menyiram bunga dan membersihkan
halaman depan serta halaman belakang. Baginya kebersihan dan kerapihan adalah hal nomor satu di
dalam hidup. Ayah juga sangat peduli akan penampilannya. Setiap tiga hari sekali ia mencukur
janggut dan kumis. Kemudian, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa sebulan sekali ia selalu
mencukur rambut sehingga rambutnya selalu pendek dan rapi. Meskipun sebagian besar orang
dengan rambut keriting menyukai apabila rambut mereka panjang, namun ayah berbeda, ia lebih
suka rambut yang sangat pendek karena menurutnya lebih mudah diatur.

Ayah saya bekerja di sebuah perusahaan yang besar dan tidak terlalu jauh dari rumah. Selama 10
tahun bekerja di perusahaan tersebut, saya pikir ayah tidak pernah telat karena ia sangat disiplin. Ia
berangkat setiap hari pada pukul 06:30 AM dan lima belas menit kemudian ia sampai di kantornya.
Saya pikir ia berangkat terlalu pagi, tetapi ayah pernah berkata bahwa ia tidak pernah menyesal
apabila datang terlalu pagi dan kemudian sendirian di kantor. Ia malah menyesal apabila datang
terlambat dan memulai semua pekerjaannya terburu-buru.

Itulah ayah saya, seorang laki-laki yang disiplin dan teratur dalam segala area hidupnya.

You might also like