Kata Pengantar Penerbit 2
Alhamdulillah, buku "PERKEMBANGAN PEMIKIKAN MU
HAMMADIYAHL DARL MASA KE MASA) MENYAMBUT MUK
TAMAR KE 41" dapat diselesaikan penggarapannya setelah melalui
pelbagal macam kesulitan.
Beberapa kesulitan dalam menggarap buku ini antara lain
Pertama, PP Majlis Tabligh Muhammadiyah baru memperoleh ke
pastian penerbitan naskah tersebut pada tanggal 21 Novernber 1985,
Kedua, Penyerahan naskaly dari PP Majlis Tabligh Muharnmadiyah
kepada penerbit pada tanggal 22 November 1985, Ketiga, Penerbit
mendapat kepastian tentang percetakan yang sanggup mencetak da
lam waktu yang sangat singkat baru pada tanggal 22 November
1985, Keempat, bahwa naskah yang diterima Penerbit masih harus
diedit untuk menjaga keaslian dokumen dan pertimbangan tata
bahasa yang sekiranya mudah difahami tanpa mengurangi maksud.
Editing dilaksanakan selama lima hari (sampai tanggal 27 Nove
ber 1985), iu
‘ Terbatasnya waktu tersebut, menyebabkan naskah baru bisa 4
; dalam percetakan pada tanggal 24 November 1985Sambutan Ketua PP Muhammadiyah
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Pengasih. Saya sambut gembira terbitnya buku Perkembangan Pemi-
kiran Muhammadiyah dari Masa ke Masa yang merupakan kumpulan
pidato pembukaan/iftitah dan khuthbatul arsy.
“Buku ini saya anggap penting oleh karena berisi dokumen seja-
rah dan dengan membaca buku tersebut kita akan mengetahui
perkembangan pemikiran dalam Muhammadiyah. Bahkan dari buku
tersebut kita juga dapat mengetahui pikiran-pikiran KH. A. Dahlan
yang banyak dikemukakan dalam pidato-pidato yang diedit oleh HB
Muhammadiyah Majlis Taman Pustaka dan diterbitkan sebagai album
Muhammadiyah tahun 1923. Dari buku itu, kita juga akan menge
tahui pikiran-pikiran pimpinan Muhammadiyah yang dikemukakan
dalam berbagai kongres maupun muktamar Muhammadiyah.
Dengan mengetahui pikiran-pikiran para pendahulu kita itu,
tidak berarti kita harus kembali kepada pikiran-pikiran masa lalu
Muhammadiyah, tetapi dengan mengetahui pikiran-pikiran tersebut,
kita akan dapat mengeétahui ke mana arah tujuan perjuangan Muham-
dan bagaimana kita harus |membawa umat untuk |mem-
cita-cita Muhammadiyah. :Karena itu saya anjurkan kepada generasi muda Muhammad
yah khususnya dan warga Muhammadiyah pada umumnya untu,
membacanya dan merenungkan kandungan pidato-pidato tersebu
dan selanjutnya dapat mewarisi semangat dan cita-cita mereka gun.
lebih meningketkan usaha-usaha kita dalam mengamalkan ajarar
ajaran Islam. ,
Akhirnya dengan sukur kepada Allah SWT saya antarkan buk
ini kepada pembaca dan keluarga Muhammadiyah yang saat ini s«
dang bersiap-siap bermuktamar untuk dibaca dan dimanfaatkan s+
baik-baiknya.
Selamat membaca dan selamat bermuktamar.
7 Rabi’'ulawwal 1405+
Yogyakarta,
ogyakart@, 90 Nopember 1985 M
(AR. Fachruddin)an dalam berbagai Kongres dan Muktamar.
Buku ini merupakan kumpulan dari berbagai khuthbah iftitah,
arsy, dan pidato pembukaan, yang diharapkan akan menjadi mata
rantai untuk melacak pemikiran. pemikiran, konsep-konsep dan ide-ide
yang berkembang dalam Muhammadiyah, yang dengan itu diharap-
kan generasi penerus tidak akan kehilangan jejak dalam mengem-
bangkan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah
dan gerakan pembaruan.
/Penyusun 'berusana menampilkan pidato-pidato para Ketua
Muhammadiyah itu secara utuh dalam bentuk aslinya, walaupun
diusahakan untuk menyesuaikan dengan tata tulis yang benar sesuai
dengan perkembangan bahasa Indonesia sekarang. Pidato dan tu
lisantersebut disusun secara kronologis dengan menempatkan tulisan
KH. Ahmad Dahlan sebagai Pendiri Muhammadiyah pada bagian
awal untuk memberi gambaran perkembangan pemikiran Muhamma-
diyah dari masa ke masa, sejalan dengan perkembangan organisasi
dan masalah yang dihadapinya.
‘ Tulisan-tulisan ini sebagian besar pernah dimuat dalam Alma-
nak Muhammadiyah. melihat Pentingnya isi pemikiran yang terkan-
dung dalam teks-teks yang memang disusun dalam bentuk pidato
itu, maka penyusun mengumpulkannya dan kemudian menyajikan-
nya kepada para pembaca. \Bagaimanapun tulisan-tulisan ini ada-
lah merupakan sebuah analisa yang panjang terhadap berbagai
masalah sosial yang dihadapi Muhammadiyah. Dan bahkan juga se-
kaligus merupakan upaya untuk memahami Islam sebagai dasar gerak
organisasi Muhammadiyah yang dipadukan dengan cara Muhamma-
diyah menanggapi berbagai masalah sosial tersebut.Bs
Islam dan realita sosialnya: Pemikiran-pemikiran seperti ini sudah
batang tentu juga merupakan upaya Muhammadiyah unituk mencari
jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah' yari@’ berkaitan
dengan gerak amal dan dakwahnya. Metnang; tidak ada’suatu pemi
kiran yang sekaligus tuntas, karena di dalam setiap!pemikiran akar
terkandung suatu gejala pergulatan yang berlangsung dengan ber
| bagai masalah yang sedang berkembang. Namun‘semuanya itu bag
Muhammadiyah adalah merupakan usaha untuk mencari peluan:
yang lebih banyak dan lebih luas dalam mengamalkan nilai-nilai ajar
an Islam. *
; Eien itembaca kembali pemikiran-pemikiran Muhammad)
yah melalui kumpulan tulisan ini akan terlihat suatu aktualitas Muharr
madiyah dalam zamannya untuk kemudian mencoba membuat suat:
perbandingan nilai dengan amal usaha dan perkembangan Muham
madiyah yang sekarang dan pada masa-masa yang akan datang
Adakah suatu kemajuan di dalamnya ataukah terbaca suatu kemun
duran yang perlu mendapat perhatian semua pihak. Semua itu adalah
hak para pembaca untuk menilai dan mengambil suatu kesimpulan
Barangkali dengan membaca naskah-naskah dokumental yang meru
pakan warisan pemikiran Muhammadiyah ini akan semakin jelas arti
Muhammadiyah dan fungsinya sebagai GERAKAN ISLAM, GERAK
AN DAKWAH, GERAKAN TAJDID dan yang terakhir GERAKAN PE
MIKIRAN.
__ Apabila kita amati secara lebih tajam, mungkin dapat diajukan
berbagai pokok pikiran yang cukup menarik dalam jusahamencari
__ kaitan hubungan antara berbagai prinsip pemikiran Muhammadiyah
dengan persoalan yang sedang dihadapi oleh Muhammadiyah dan
akan dihadapinya pada masa-masa mendatang. Sudah barang tentu.
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang berusaha untuk me-pulan tulisan-tulisan ini, penyusun menyampaikan penghargaan yng
setinggitingginya. Begitu pula kepada Penerbit yang atas jasanya
naskah-naskah ini sampai ke tangan para pembaca. Terima kasih
kepada sahabat-sahabat yang telah membantu sejak awal pengum-
pulan bahan sampai pada siap untuk diterbitkan, terutama H. Djaldan
Badawi, Arjani Asdi Narju, M. Yunus, Triono dan Ngatono, serta
semua pihak yang membantu pengumpulan tulisan ini.
Karena alasan-alasan tertentu maka belum semua Khutbatul
Arsy, Khutbatul Iftitah dan Pidato Pembukaan termuat dalam kum-
pulan tulisan ini, namun berbagai kekurangan itu insya Allah akan
dilengkapkan pada penerbitan berikutnya.
Akhirnya mudah-mudahan buku yang kemudian diberi judul
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MUHAMMADIYAH DARI MASA
KE MASA ini dapat memenuhi maksud penyusunnya semula dan se-
cara khusus dapat memberi masukan yang cukup berarti bagi warga
Muhammadiyah dan peserta Muktamar yang bersejarah ini.
Yogyakarta, Akhir Nopember 1985.Ahmad Dahlan
Tali Pengikat Hidup Manusia
Tali pengikat hidup manusia adalah suatu pengetahuan yang
terlalu amat besar bagi kemanusiaan umumnya, sehingga memenuhi
bumi. Oleh karena itu tuan-tuan pembaca diharap mau memikirkan
benar-benar dan mengingat-ingat dan jangan tergesa-gesa.
Untuk memimpin suatu kehidupan ituseharusnya dan sepatut-
nya memakai suatu alat, yaitu Al-Qur’an. Bukankah manusia itu perlu
bersatu hati karena beberapa sebab?
Pertama, Sebab manusia, bangsa apa saja, sesungguhnya nenek-
“moyangnya satu, yaitu Nabi Adam dan Ibu Hawa. Jadi semua manu-
sia itu satu daging dan satu dar2h. Kedua, Supaya semua manusia
—- senang bersama-sama di dunia. Jika manusia lalai akan
ini, maka akan rusak dan merusakkan. Ini suatu kenya-
ng tidak boleh dipungkiri lagi.
-pemimpin-pemimpin! Sejak Rasul-rasul (Utusan-
nya dan pemimpin kemajuan Islam pada za-
, sudah ‘sementara lama SHethicnply.2
lawannya (enak) yakni berbahaya. Apakah sebabnya begitu? ‘Pert.
kami, pemimpin-pemimpin, belum bersatu hati, yang satu menga
kan yang lain, tolak-menolak pengetahuan, padahal pengetahu:
Pengetahuan itu perlu bagi manusia. Jadi, sudah tentu pengetah.
pemimpin-pemimpin itu kurang. Kurangnya pengetahuan itu men}
kan pendek-pikiran (cupet ing pamanggih, Jw). Jadi, sesungguh:
Pemimpin-pemimpin itu masih meraba-raba pada kegelapan. Apa:
jadinya? Lalu tumbuh perbantahan antara pemimpin-pemimpin
(rusak). Kedua, pemimpin-pemimpin belum memimpin dengan tena
(tindakan/lampah, Jw). Kebanyakan masih memimpin dengan su:
saja. Sesungguhnya mereka baru mencari pengertian dan menab:
kan pengertian itu kepada orang banyak, belum memperhatikan
dakan (mrihatosaken lampah, Jawa) bagi dirinya sendiri dan ora:
banyak. Jadi Pemimpin-pemimpin itu sebagian besar baru memer!
kan suara agar supaya kelihatan Ppendapatnya baik walaupun kelak.
annya sendiri masih mengecewakan, yakni rusak dan merusakka’
Terangnya, pemimpin-pemimpin itu banyak yang dipermainkan haw
nafsunya sendiri tanpa mengerti dan merasa. Misalnya, hawa nafs
mengajak malas dan kikir jika untuk suatu keperluan dan tidak mala.
dan kikir jika untuk suatu kesenangan. Begitulah hawa-nafsu itu mern
p in seingga hawa nafsu itu menyesatkan kepada penipu
main gila dan sebagainya. Bukankah hal itu rusak
in? Ketiga, kebanyakan Pemimpin-pemimpin belum
juan untuk baik dan enaknya semua manusia, Merek«
kan ka (golongannya) sendiri, lebih-lebih lac
r pun tidakmengingat "ukur badan sendiri” dan jangan tergesa-gesa, harus terang
dan paham terhadap barang yang diterima atau ditolak, serta jangan
dengan jalan paksa. Dengan begitu akan dapat menumbuhkan pem-
bicaraan yang enak, menuju keperluan (tujuan) yang amat penting,
yaitu manusia bersatu hati.
Sudah menjadi adat kebiasaan orang, bahwa apa yang sudah
dipahami dan dikerjakan menurut pengajaran gurunya atau pergaul-
anteman-temannya dan menurut pikirannya sendiri akan menjadikan
ia gembira dan senang hatinya. Dan hal itu akan dipegang lahir
dan batin, lebih-lebih jika hal itu sudah dijalani oleh nenek-rnoyang-
nya. Hal itu akan dikira-kira dan dipercaya mendatangkan kebahagia-
an. Siapa yang menyalahinya akan mendapat kecelakaan dan kesu-
sahan. Pemimpin-pemimpin dipersilahkan menengok, apakah sikap
yang demikian itu hanya ada pada kaum kita, orang Islam, saja?
Tidakkah kaum lain, misalnya Budha, Kristen dan Yahudi juga demi-
kian keadaannya?
Pemimpin-pemimpin! Oleh sebab "benar” itu sesungguhnya
hanya satu, maka bagaimanakah kita mendapatkan yang "Benar”
itu agar tidak mendapatkan kesalahan di hadapan Allah Yang Maha-
suci,
Begitu pula telah menjadi kebiasaan orang, mereka segan dan
menerima apa saja yang kelihatan “baru” yang tidak sama
yang sudah dijalani. Karena menurut perasaannya barang
akan menjadikan celaka dan susah, meskipun sudah
bahwa orang yang mengeryang sah dan sesuai dengan hati yang suct
Uraian tersebut di atas harus dipikirkan dan dirasakan dc
sungguh-sungguh, secara panjang dan dalam perlunya manusia
satuhati, sebab di dalamnya tergantung sesuatu yang amat be:
celaka. Sebab itu, saya sangat berhasrat h
‘minta agar pemimpin-pemimpin itu secara bersama-sama mem
1 semua manusia. Sebelum semua manusia bersatu h
wajib pemimpin-pemimpin itu bersatu hati lebih dah:
Sudalvbareng os wali dan wajib sungguh.
ra kita, pemimpin-pemimpin, berkumpu! m«
(hag) itu tanpa memilih-milih bangsa, semua
sekali-kali puas atau bosan sehingga kebenara:
mukan). Sesudah itu lalu kita berasaskan sat
heel cig rupa. Pendeknya, Manusiaputusan sendiri.
4, Orang itu harus dan wajib mencari tambahan pengetahuan, jangan
sekali-kali merasa cukup dengan pengetahuannya sendiri, apalagi me-
nolak pengetahuan orang lain.
5, Orang itu perlu dan wajib menjalankan pengetahuannya yang uta-
ma, jangan sampai hanya tinggal pengetahuan saja.
Makhluk Allah
Segala makhluk Allah itu mempunyai kehendak (hajat). Semua
kehendak itu mesti ada maksud (tujuan)nya. Dan sampainya (tercapai-
nya) maksud itu pasti dengan jalan.
Sudah nyata bahwa Tuhan Allah telah mengadakan masa (wak-
tu) dan mengadakan jalan untuk menyampaikan (mencapai) segala
maksud. Kalau demikian, maka semua maksud (tujuan) makhluk itu
pasti tercapai asalkan menurut jalan dan masanya. Sebab segala ke-
adaan itu kehendak Allah, dan Tuhan telah menyediakan segala ke-
adaan yang dimaksudkan.
Manusia
Bahwa sesungguhnya tiada yang lebih dikehendaki oleh manu-
sia itu selain keselamatan dunia dan akhirat.
Adapun jalannya untuk dapat mencapai barang yang dimaksud-
J sai akal yang waras, artinya akal yang tidak ter-6
sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Kuasa.
Pendidikan Akal
Sehabis-habisnya pendidikan akal ialah dengan Ilmu Man:
(Pembicaraan yang cocok dengan kenyataan), semua ilmu pembic:
an harus dengan belajar, sebab tidak ada manusia yang mengeta
berbagai nama dan bahasa, tanpa ada yang mengajarnya. Demik
juga yang mengajar itu dapat mengerti dari guru-gurunya, dan dem
an seterusnya. é
5 Maka dari itu, hal di atas menunjukkan bahwa manusia tic
berdaya mengetahui asal pengetahuan, kecuali orang yang mendaj
‘petunjuk dari Tuhan Yang Mengetahui dan Bijaksana.
Adapun manusia yang bisa lebih dari pokoknya pengajar.
sesungguhnya hanya sebagaimana orang yang menemukan lebarn
lobang cincin, lalu mendapatkan berlian, lalu menemukan ber!)
dengan lobangnya dan menjadi pakaian yang ’peni’. Demikian juc
bagi orang yang bisa berbicara dengan tajam dan epat, hal itu hany
lah sanggul-bersanggulnya pengetahuan-pengetahuan lainnya.
-____ dadi orang yang bisa berbuat demikian itu sesungguhnya tide
__ mengherankan. Akan tetapi jika ada orang yang dapat menerima pen
yang baik yang datang dari orang lain lalu senang men
in orang-orang lain, sesungguhnya hal yang dem
lemah walaupun orang itu tidak dap:
ya lebih bik daripadKedua. harus bersungguh sungquh mencari, sebab keutamaan dunia
gan akhirat itu tidak akan dapat tercapai apabila tidak dicari dengan
daya upaya dan ikhtiar. dengan pengorbanan harta-benda, kekuatan
dan pikiran.
. Ketiga, harus dengan terang benderang dalam memilihnya, sebab
adanya suatu petunjuk itu bersamaan dengan adanya kesesatan (pe-
nasaran) dan barang yang baik itu pasti berpasangan dengan yang
buruk. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang mencari barang yang
dikehendaki akhirnya mendapatkan barang yang mestinya ditolak,
sebab dalam mencarinya, ia hanya ikut-ikutan dan tidak mengetahui
kenyataannya atau hanya karena adat-istiadat saja
Keempat, harus meng;i'tikadkan kebaikan barang yang dipilih, agar
tetap teguh dalam hati, yang akhirnya bisa benar dan betul dan tetap
pekerjaannya.
Kelima, harus baik dalam memeliharanya. Artinya, sesudah mendapat-
kan barang yang dicari, harus dipelihara dengan baik, sebab sifat
manusia itu, tidak jauh dari lupa dan lena.
Keenam, harus dapat menempatkan. Artinya, segala pengetahuan itu
tidak bisa menjadi manfaat apabila tidak diperbuat yang sementara.
Manusia
manusia_pasti mempunyai kebutuhan, sebab hidup
d dunia tidak ditempatkan di atas tempat kaya dan hina,
ia dihidupkan di tempat kebutuhan dan kepayahan.8
ngertiannya. Maka dari itu orang yang mempunyai akal yang semp
na harus melihat dan meneliti dirinya sendiri di manakah diri,
' sendiri itu.
; a ‘
/
Orang Yang Mempunyai Akal
Akal manusia itu kalau terperosok dalam bahaya sesungguhr
sudah mempunyai bagian hati-suci, yaitu mempunyai dasar tidak su
cinta pada keluhuran dunia. Oleh karena itu, orang yang me
punyai akal harus menjaga dari bahaya akal yang merusak kesuci
Tidak ada yang berguna tingkatnya pangkat budiman, kecu
i yang suci. Dan tidak ada manusia yang dapat meraih keluhur.
| akhirat, melainkan orang yang mempunyai sifat budima
karena itu, barang siapa ingin mengejar menjadi orang yan
budiman, hendaklah menyediakan dirinya kepada jala:
‘yaitu tahan dan kuat mengalahkan hawa nafsuny
orang yang senantiasa mengalahkan hawa nafsu i
h akan perkara keluhuran dunia yang bisa menyam
akhirat, dan segala usaha dan perbuatanny:
keteguhan hati dan tidak dikalahkan oleh pem
Supaya mendapatkan yang enak dan kesv
menginginkan‘
barang yang disetujui dan sengit kepada barang yang tidak disetujui.
Lagi pula dalam beberapa hal yang diputuskan oleh yang pintar
dan pandai itu bisa juga diputuskan oleh orang yang bodoh. Oleh
karena itu, orang yang mempunyai akal yang sempurna harus me-
ngerti perbedaan antara yang pintar dan yang bodoh.
i z Sesungguhnya perbedaan antara yang pintar dan yang bodoh
itu akan terlihat apabila berkumpul antara yang benar dan yang salah.
Di situlah akan terlihat kemantapan orang pintar dan goyahnya
orang yang bodoh.
Adapun perbedaan pintar dan bodoh itu ada tiga. Antara lain,
je pintar itu pasti mengerti barang yang akan menjadikan
senang don susah. orang yang bodoh tidak mengerti.
Orang yang pintar itu sudah barang tentu sewaktu-waktu
r mencari jalan yang menuju kepada kesenangan dan me-
dari lingkungan vang akan menuju kepada kesusahan yang
a. Akan tetapi orang vang pintar yang melalaikan pe-
‘Allah. tidak takut kepadaNya. dan menuruti ajakan
in-pelan ia akan terjerumus ke lingkungan kesusah-
scstiastii acest aastitKhutbatul Iftita,
Kongres Muhammadiyah
ke-27 di Malang
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Menguasai, salawat dan
salam moga-moga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad yang mem.
beri kabar baik dan peringatan, kepada keluarga san sahabat-saha.
batnya yang telah berjuang di dalam agama Allah Yang Mahamu
lia lagi Pengampun. Allah berfirman: "Hai orang yang berselimut,
berdirilah serta peringatkanlah kaummu. Agungkanlah Tuhanmu, suci
kanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah kedosaan. Dan janganlah kamu
memberi karena mengharap balasan yang lebih banyak, dan sabar
lah untuk keperluan agama Tuhanmu.”
Tuan-tuan dan siti-siti, sidang kongres yang terhormat! Sukur
dan terimakasih kita unjukkan ke hadirat Allah SWT, yang sudah
melanjutkan usia Muhammadiyah sejak muncul ke tengah-tengah ma:
syarakat Indonesia ini, sampai berusia 27 tahun. Selama itu Muhanr
madiyah menyampaikan hajatnya, menyiarkan agama Allah - met
tinggi perintah Yang) Mahasuci_ - mencontoh dan menitt
itu, Muhammadiyah t ,
nasyarakat umat tam haetavunakan biduknya, di tengah-tengeh
ia i
ne nesia yang masih di dalam kegelapa™
clamat od, 2k@n diarah engan tuntunan Tuhan, berjal@"
berhati-hati, sekalipun mela
fate a
'dihindarkane dengan se A bens Sind sedikit dari
i
§
=
Z
5175
satu surat kabar atau majalah, yang akan menghubungkan kaum Mus-
jimin Indonesia dengan luar negeri, terutama dunia Islam. Sekalipun
pegitu, biar pun sekarang belum tertampak dan belum ada, akan te-
"tapi di masa yang akan datang mudah-mudahan akan tercapai dan
- berhasil dengan seruan bersama.
' « Angin lalu membawa berita, desas-desus di kanarkiri, tipuan dan
" desusan yang berbunyi dan dihidangkan kepada MIAI, bahwa peng-
gabungan di dalam MIAI ini, adalah dipengaruhi oleh PSII. Kita hanya
berharap, supaya MIAI memadamkan desas-desus dan menyetop
angin lalu yang membawa kabar itu kalau ada, dengan fnenunjuk-
kan usaha dan kerja, hingga akhirnya hilang sama sekali sak-
wasangka lenyap dengan sendirinya; dan jadilah penggabungan di
dalam MIAI ini bertambah kuat dan kokoh, anggotanya bertambah
banyak, persatuan kaum Muslimin akan dicapainya.
Tuan-tuan dan siti-siti peserta Sidang Kongres yang terhormat!
Di dalam alam Muhammadiyah setelah 27 tahun menyiarkan sayap-
nya, yang mendapat beberapa buah, dapat kita rasai bersama, serta
memberi manfa at rakyat Indonesia. Maka di dalam Kongres seperem-
pat abad Muhammadiyah di Jakarta, telah memutuskan pula berdi
nya sekolah tinggi yang berdasar Islam, yang akan ditempatkan di
akarte . Perhatian umum terhadap sekolah tinggi ini sangat
ata sesudahnya, timbul pula beberapa badan |komite di
ya, untuk pendirian Sekolah Tinggi Islam juga, me-
ang berdasar Islam. Kita berharap, kiranya maksud
tinggi untuk ketinggian kaum Muslimin dan
ini, dapat tercapai dan lekas terwujud.
1LL
a
176
bekas dan kesan kepada rakyat Indonesia, dapat MEA Per at ,
barisan Islam di Indonesia
Di antara badan pendir novo ae
mpin besar kita Dr. R. §
oe ets asa besar bagi Muharnma
inna ilaihi raji’un); seorang yang ber) iva
sebagai Medisch Adviseur; tak sedikit meninggalkan jasa untuk Kem,
juan dan ketinggian nusa dan bangsanya. Pendirian Gedung Naga
nal di Surabaya dan pendirian \partal politik dan lainlain, seper
Parindra, yang sampai sekarang hidup subur dan bersernangat ser,
berkeyakinan teguh, adalah sebagian dari buah usaha dan ikbitige
beliau juga. Atas kewafatan beliau itu, rmudah-mudahan tak akan
menjadikan kita mundur dalam usaha mencapai cita-cita yang tingg,
akan tetapi kita harapkan sebaliknya; menambah kegiatan dan he
insafan kita, menambah ingat dan tahu terhadap kewajiban Mita,
dengan berharap pula mudah-mudahan di belakang harinya akan
timbul pengganti yang telah hilang, pengobat hati yang telah luka
Sungguh pun begitu, di samping kesusahan akan timbul We
gembiraan. Kita girang karena kepindahan Ir, Soekarno yang sudah
beberapa lama diistirahatkan di tempat sunyi dan sepi di Ende
beliau telah menyelidiki dan menyelami rahasia-rahasia yang ter
kandung di dalam agama Islam, dan dengan petunjuk dan hidayal
Tuhan, membukakan hati beliau. Terbukti dan ternyata dengan ke
adaannya sekarang ini, keislamannya yang telah berkobar-koba
berurat-berakar di jantung dan hatinya. Setelah nyata beberapa usaha
Ir. Soekarno di tempat peristirahtan itu untuk membangunkan sem
ngat keislaman kepada sekitar penduduk di Endeh dengan giatt'y#
maka dengan segala usaha Muhammadiyah telah mengus
dengan meminta supaya \Ir. Soekarno ditempatkan: di tempat
aie Yogyakarta. Akan tetapi rupanya Perm
Hake He menghendaki. Ir. Soekarno ditempatkan di
a pun. begitu kita tidak putus harapan, mudah™'
Benghulu ita beliau akan dapat menetapi kewajibanrye
orang Islam dengan memberi manf. im ii Bengkt
oh manfaat kepada penduduk di ue