3 PROXSIS-PQ
TPQ maa
Member of #PROXSIS
Business Process
ManagementCe
“A
IPQI
PRODUCTIVITY & QUALITY
TRAINING CENTER
‘Member of PROXSIS
Kita sama-sama melihat banyak sekali terjadi perubahan
dalam 20 bahkan 10 tahun terakhir dalam kita melaku-
kan pekerjaan, terutama dengan hadirnya teknologi
dalam kegiatan pekerjaan kita. Namun setelah kita lihat
lebih dalam, teknologi sebenarnya tidaklah memilki ke-
mampuan untuk berinisiatif, mengidentifikasi urutan
proses yang benar dan sebaiknya. Teknologi (sampai
saat ini) sifatnya masih berupa alat bantu yang "garbage
in, garbage out".
Jadi ada suatu hal penting yang masih relevan dari
zaman dulu hingga kini (dan saya yakin di masa menda-
tang juga) sehingga output/hasil pekerjaan dapat dijaga
stabil, baik kualitas maupun kuantitasnya, terlepas dari
teknologi yang digunakan, yaitu proses bisnis (business
process) yang terkelola dengan baik.
Contoh kasus adalah apa yang bisa kita lihat di dunia
transportasi negara super maju seperti Jepang, Korea
dan Singapura. Di negara-negara tersebut, keterlam-
batan bus umum sampai di suatu halte adalah dalam hi-
tungan detik. Pada contoh kasus ini teknologi tidak ber-
peran secara dominan, mengingat bus-bus tersebut
masih dioperasikan oleh manusia (driver). Kira-kira men-
gapa mereka bisa begitu?
Banyak contoh kasus lain di mana proses bisnis berperan
sangat besar di dunia bisnis, seperti di industri logistik,
jaringan mini market, manufaktur, energi, transportasi
dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan yang gagal dalam
mengoptimasikan proses bisnisnya akan kalah bersaing
dan akhirnya mati.
Hal-hal tersebut di atas yang mendasari penerbitan
e-book mengenai Business Process Management, yang
sebenarnya kalau kita telusuri lebih dalam, ilmunya
cukup sederhana. Semoga e-book ini dapat mencerahkan
para Pembaca yang Budiman dan dapat benar-benar
dapat diterapkan bagi peningkatan produktifitas kerja.
Selamat membaca!
Proxsis Royal of Society
Redaksi : Versha Nur Yunita | Editorial : Roni Sutrisno |
Wakil Editor : Melani Koernia | Design : Indah Sari RatuBPM
(Business Process Management)
@ = Proxsis-Pa TPQI Trans cemer
ber of HPROKSISCee gee eee eet men ees cae Re I)
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu
eee is eeepc en eee it)
masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi
Pane ROC Cet et kere MUSK)
PMN Rue eee euecoun gest c ts gece
CMe Mtns Cun Coe cece cumC Ics
CEI UU Ree)
mengenai_ proses bisnis.
Cee ee ere eR Ce em
suatu proses bisnis adalah:
+ Definitif:
Ste eee enon nae
Per nce cos
arUtiey
Stee ene concn cts
Peete ecu en
Ten cue
ae eeie
Sree ot rere
Pee en een ecos
Se Tl
Transformasi yang terjadi dalam
ce ac
ere en sac ricy
crc un
ST esate Tasca a
MCR amen oR cls
Pee eat ta eccen
aac ey
Suatu the umumnya,
rie Tee (sc a ton
Ree eee
Se ec ae coe
SOE UMC Macatee)
SC ne ee er)
Pee eae sr couc ii atis
gan dari proses, juga dianggap
prec CCC icdG
Pee cae oe
ctu
Pee Re CURR coc Mec
Er
on
IPQIPerkembangan pasar yang bergerak
menjadi sangat kompetitif dan persaingan
bisnis yang semakin kompleks dan ketat
‘telah menghadirkan tantangan baru bagi
perusahaan. Kecepatan menjadi masalah
yang patut diperhatikan yaitu bagaimana
cara perusahaan atau organisasi untuk
mendapatkan dan mengevaluasi informasi
dengan segera, dan untuk kemudian
menggunakan informasi tersebut untuk
merespon setiap kejadian dan masalah
secara cepat dan tepat pula. Karena itu
kecepatan menjadi faktor penting dalam
menumbuhkan nilai kompetitif suatu peru-
sahaan atau organisasi. Masalah yang
sering kali terjadi adalah perusahaan
gagal atau terlambat dalam merespon
tantangan bisnis yang muncul secara tidak
terduga. Sebagai contoh: banyak perusa-
haan sangat lambat dalam mendeteksi
adanya peluang-peluang bisnis baru serta
dalam mendeteksi pergerakan yang
dilakukan oleh kompetitor; lebih jauh lagi
adalah perusahaan kadang cenderung
mempunyai sifat reaktif dan tidak dapat
mendeteksi masalah secara dini, dimana
ini merupakan hal yang sangat kon-
traproduktif bagi perusahaan dalam
menghadapi perkembangan bisnis di
masa seperti sekarang ini dan real-time,
dalam arti apa yang mereka lihat saat itu
di laporan adalah benar-benar menggam-
barkan kondisi perusahaan sebenarnya
saat itu juga, bukan 1 minggu yang lalu, 1
hari yang lalu, atau bahkan 1 jam yang
lalu.
3PROXSIS-PQ
Untuk itu peranan teknologi di sini menjadi
sangat vital. Perusahaan dapat mengandal-
kan teknologi yang tepat untuk membantu
mereka dalam meningkatkan _efisiensi,
mempertajam daya respons, dan pada
akhirnya adalah mampu menghasilkan nilai
kompetitif bagi perusahaan. Pada beberapa
tahun terakhir telah banyak perusahaan
yang memanfaatkan solusi dengan teknologi
informasi (TI) untuk mengoptimasi proses
bisnis yang dimilikinya, tapi kadang solusi
yang mereka kembangkan masih setengah-
setengah. Mereka membangun solusi TI
tersebut dalam beberapa sistem yang
terpisah, bukan dalam satu kesatuan.
Sistem yang dibangun biasanya terbagi ber-
dasarkan unit kerja, atau berdasarkan
proses bisnis yang ada. Hal ini tentunya
dapat menimbulkan beberapa_ masalah
ketika suatu saat terdapat proses bisnis
yang membutuhkan adanya _kolaborasi
ataupun pertukaran informasi antar unit
kerja atau antar proses bisnis untuk menye-
lesaikan rangkaian prosesnya tersebut, yang
tentunya hal ini tidak akan dapat ditangani
dengan solusi TI model seperti ini. Solusi TI
seperti ini sebenarnya sudah tidak relevan
lagi untuk digunakan pada dunia bisnis yang
sangat dinamis seperti saat ini. Teknologi
Manajemen Proses Bisnis atau Business Process
Management (BPM) adalah jawaban yang
benar-benar ditunggu dan dibutuhkan kalangan
bisnis untuk membantu bisnis mereka dalam
menghadapi tantangan dan kompetisi seperti
sekarang ini.
[PQI tranmeceer
Member of PROXSISBagaimana Solusi Business Process
Management?
A noensey
@ == Proxsis-Pa IPQ fameSTU Kt aT =i ea OLRM Fo] aloe (=I
Memiliki 4 Komponen Utama, antara
Ta
er
Penman ine em Mae
etme g Beet cece en ieee Reece
Tema oS nee cacy
esses CS ume IC De oe reson
Pec ee ea cu ooo
Pet UN ORT eae amt
eer CU MCU tune Cn}
Pree ERC M Ucn cum
cpu
eo te et
Cee une ie West cy
Pees neck ema ue er ag
Peer or are ener laurent g
Meco Ae ea
ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application
rR ne Ucueecm GNM CRMesoscliCn
eisai Mae Mee Whee: Nee ate
Merete ou ec rct tera cs
Pen CM ae eco et
Cee eu nec eteh eceod agi
acre)
era R Cue oR UM
Peetu Ces cue
PTR IM aCe eRe ste eet
Neu Me eC ose Tone
emerge Mele ieee aes
Rea enigeceR eure A cater esa Wane at
Pee ie Rete CCRC n
CP
ere
Peer ane tac Tee aurea
wasi bentuk kegiatan bisnis yang sedang berjalan,
Pee STN ica icant acts
sehingga dapat dengan cepat mengambil langkah
Nee tc eer ane gee ao
ener OM p merc at ae heey
bisnis yang lebih efisien lagi.
mn .
IPQBusiness Process Management
dalam Penerapan
Quality Management System
Penulis : Edward Librianus, ST, AS9100, BPM, ISO 9001, ISO/TS
Perubahan struktur pada ISO
9001:2015 tidak = merubahan
pendekatan proses yang harus
digunakan dalam _ penerapan
quality management _— system
tersebut. Bahkan pada Klausul
4.4.1 ISO 9001:2015, mensyarat-
kan agar perusahaan menyusun
Pproses-proses yang dibutuhkan
pada bisnisnya, | menerapkan,
memelihara dan secara_berkesi-
nambungan meningkatkannya,
serta membuat jalinan interaksi
proses-proses tersebut yang mem-
bentuk pemetaan proses _bisnis
(Business Process Mapping).
Sejalan dengan persyaratan
tersebut, suatu proses bisnis yang
baik+ harus dapat menggambar-
kan interaksi antar tiap proses yang
ada pada perusahaan. Interkasi
yang dibuat memberikan gambaran
alur proses bisnis yang bermula
dari proses penerimaan input yang
berasal dari proses sebelumnya
(Supplier) untuk kemudian diolah
menggunakan sumber daya pada
proses tersebut agar dapat men-
transformasikan
@ Proxsis-pa
input tersebut menjadi output
yang akan diberikan kepada
customer. Rangkaian aktifitas ini
sering disebut SIPOC (Supplier —
Input — Process — Output —
Customer).
Klausul tersebut juga mensyarat-
kan proses-proses yang telah
terjalin harus dilengkapi dengan
kebutuhan sumber daya yang
diperlukan untuk mengolah input
yang diberikan menjadi suatu
output yang diharapkan. Untuk
mengukur —_keberhasilan _tiap
proses dalam menghasilkan
output yang diharapkan, maka
perlu ditetapkan parameter
objective yang menjadi acuan
keberhasilan tiap proses tersebut.
Pada setiap proses harus juga
ditetapkan process owner
sebagai person incharge yang
memastikan proses yang berada
di bawah pengendaliannya selalu
berjalan efektif dan mencapai
performa proses yang diinginkan.
Hal ini lebih jelas digambarkan
pada Turtle diagram.“~ PRODUCT ITY & QUALITY
{PQI Teamwne center.*§ PROXSIS-PQ
“~ ‘PRODUCTIVITY 6 QUALITY
IPQ Ta TERBPR dan BPI
Dalam Proses Bisnis
@ ::Proxsis-PaPen essed Suen Cele ae cites N sore
ORCS oR cane ciatct
eee nee oe ecm a ec
Perbaikan proses bisnis atau Business process
enna)
Cee cua cs
eT ea aud
TIER ul)
een nee eRe Ta
Cree ep ease MO enecu mI eT
CT en tec ccd
ep Recut ie ieee
Oe eset Sen Ch icucctncn
Pe CUR Came cu nd
Pecan
Stan cure
Penundaan(Delay)
Paseo ue
3. Dapat Memaksimalkan Pemanfaatan
Perea rec
5. Mendapatkan Kepuasan
(Customer Frendly)
Cases Ome
serta
PA een Um
Cees
oO vennnys
(PQU eannecenren
Member of PROS
Cen Cee REL BE escoil Sue cme Sesto}
ee ee Scoala eR clea
pemikiran kembali atau ulang secara fundamental
Se ec Cu Mec Meco
Peel Me CEs Me cet e oh cI)
peeee Penn uic-an
BPR menggunakan pendekatan untuk perancan-
gan kembali atau ulang cara kerja dalam mendu-
meme eS U SC en
PcieueCu Men Meme Cuecim seucl ical
eVects nr nar ue mre meee
egis, serta kebutuhan pelanggan.
CMe are ee nae Mone eT)
Cee a eee ak eect
Eee SOM aia USC oun
atau Business Process Change Management.
tree Cum I Ie
Cone ine tC eee aecce cutest mcg aa
Pee ger te eRe Meese]
Pete estC Ma cs e)
Creuere uke M ceey Mua ce ta
Ue Cte Rese Cmte ner)
Teknologi Informasi dianggap penting sebagai
encom engi cmt neBusiness Process
Re-engineering
“Business Process Reengineering is the
fundamental rethinking and _ radical
redesign of business processes to achieve
dramatic improvements in critical contem-
porary measures of performance, such as
cost, quality, service, and speed.”
artinya pemikiran ulang fundamental dan
disain ulang radikal suatu proses bisnis
untuk mencapai perbaikan dramatis
dalam langkah-langkah ~—_kontemporer
kritis kinerja, seperti biaya, kualitas,
pelayanan, dan kecepatan. ”
“Business Process Reengineering adalah
pemikiran ulang fundamental dan peran-
cangan radikal terhadap proses-proses
bisnis untuk mencapai perbaikan secara
dramatis dalam ukuran kritis terhadap
kinerja seperti biaya, kualitas, jasa dan
kecepatan.”
BPR memperoleh fondasinya dari
berbagai disiplin ilmu, dan ada 4 bagian
penting yang diidentifikasi untuk diubah
dalam BPR — yaitu;
* Organisasi.
* Teknologi.
* Strategi.
* Manusia.
(organization, technology, strategy, and
people) — dimana pada sebuah proses
digunakan sebagai kerangka kerja
(framework) untuk memperhitungkan
dimensi-dimensi itu.
wu seu,
“~
PROXSIS-PQ IPQI tanec
PROSLes eee Ce]
Rekayasa Ulang atau Business Process
Reengineering iyalah ;
1. Basis data yang dibagi-bagikan
(shared databases), membuat informasi
tersedia pada banyak tempat.
PPS) C11) (dC)
memungkinkan para generalis untuk
melaksanakan tugas spesialis.
PTD Rn cr
(telecommunication networks),
memungkinkan organisasi dapat disen-
Hic] Cs LS (ono
for) Te Leena)
CP ta all c=) ora ecoialT-11e)1 1a ole) Lo
san (decision-support tools), memung-
kinkan pengambilan keputusan menjadi
bagian dari pekerjaan sehari-hari.
5. Videodisk interaktif (interactive vid-
eodisk), untuk mendapatkan oils
langsung dengan pembeli potensial.
6. Identifikasi otomatis dan pelacakang
(automatic identification and tracking),
CSU ae cam SoUT COMO COL aun] oe]
kan dimana mereka berada bukan
menunggu untuk ditemukan.
Perhitungan kinerja tinggi (high perfor-
mance computing), memungkinkan peren-
canaan on-the-fly (diciptakan pada saat
dibutuhkan) dan perbaikan.
[etter] ete Coir) g
fey-Tef- Ws) <-] I V-1 afer) Le LlT
(olefin) L01
era tig}
* Mulailah dengan proses kecil yang dapat
diselesaikan dalam jangka waktu yang juga
Sieh
* dapat Mengatur jadwal yang jelas
* Jangan menyebarkan sumber daya yang
tipis dan fokus pada hasil jangka pendek.
*Manajemen dan pemangku kepentingan
Pear MAA Cg es Re|] OY) mL
CT lao Clg or- 1-1-1] -\1-]
www.gurupendidikan.comWRa\ VikDalam dunia yang sempurna,
semua proses bisnis akan otomatis
dan semua tugas pekerjaan akan
dilakukan dengan hanya me-klik
satu tombol. Namun, kita jelas
tidak hidup di dunia yang
sempurna. Sederhananya, proses
berulang secara otomatis_tapi
tidak setiap proses berulang,
sehingga otomatisasi bukan solusi
Praktis dalam semua kasus. Hal ini
menjadi masalah utama bagi peru-
sahaan karena produktivitas bisnis
hampir seluruhnya bergantung
pada kinerja yang cepat dan akurat
dari proses bisnis.
Untuk memulai, perlu dipahami
bahwa proses bisnis tidak hanya
untuk dimanfaatkan oleh adminis-
trator TI. Bahkan, proses bisnis
yang digunakan oleh __ setiap
individu dalam bisnis dimulai dari
CEO meberikan instruksi ke mana-
jemen menengah, _ selanjutnya
instruksi tersebut diberikan untuk
Pekerjaan setiap individu. Sebuah
proses bisnis dapat didefinisikan
sebagai serangkaian setiap tugas
yang diperlukan untuk menyelesai-
kan persyaratan yang sama dalam
bidang bisnis.
Diantaranya termasuk penyediaan
sumber daya, menyelesaikan per-
mintaan layanan, memulai kontrak.
penjualan, audit compliance,
(ey maa
atau melakukan rantai kegiatan
yang sering digunakan dalam
kegiatan perusahaan yang normal,
pekerjaan individu yang membu-
tuhkan penggunaan __teknologi
komputasi secara otomatis selesai
lebih cepat dan dengan akurasi
yang lebih tepat dibandingkan
secara manual, memastikan hasil
yang konsisten dan meningkatkan
produktivitas pengguna. Tentu, ini
berarti bahwa semakin banyak
tugas yang menggunakan
teknologi komputasi otomatis lebih
efisien dalam kegiatan bisnis. Alur
kerja secara keseluruhan, terdiri
dari beberapa tugas, secara
otomatis dapat melakukan peker-
jaan yang kompleks dari titik
eksekusi.
Sayangnya, tidak semua alur kerja
atau tugas individu dalam bekerja
dapat otomatis. Proses permintaan
untuk PC desktop baru secara
otomatis dapat menentukan dan
penyediaan model, sistem operasi,
konfigurasi hardware, dan aplikasi
dasar untuk perangkat baru yang
didasarkan pada peran pengguna,
nmamun unsur_ seperti —_lainnya
sebagai persetujuan untuk instalasi
software mungkin tambahan mem-
butuhkan input pengguna dari
pihak ketiga.
pRoxsis-Pa @FOL Angin? i
< Produk’: kan dat:
Produk/servis masa kini Vs 4 $e Bp oouniservis masa yang akan datang
-_ -
bots a
ano
ie tae ue ink) Pree u nee un ee 13)
on a
Hd teeta sal uh ange Manageme iPQlaBusiness Process
Re-engineering
Sepuluh cara dalam
Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang bisnis proses, atau
Business Process Re-engineeringmerupa-
kan strategi yang umum diperkenalkan
sebagai bagian manajemen bisnis untuk
menganalisis, mendisain alur kerja serta
proses bisnis di dalam organisasi.
Sasaran utamanya adalah membantu
organisasi untuk ‘berpikir ulang’ secara
mendasar mengenai bagaimana cara
mereka bekerja, bagaimana meningkat-
kan pelayanan kepada _pelanggan,
bagaimana memotong dan mengurangi
biaya operasional dan bisa menjadi peru-
sahaan berkelas dunia.
+ Eliminasi Birokrasi
+ Value-added assessment
+ Simplification
+ Eliminasi Duplikasi
+ Reduksi Cycle-Time
“vn
ral
hour yet
‘TRAINING CENTER
+ Upgrade Process
+ Standardisasi
+ Penyederhanaan bahasa
+ Error — Proofing
+ Kemitraan pemasok
Ke 10 cara diatas, merupakan cara
yang umum dilakukan untuk melaku-
kan rekayasa ulang bisnis proses
anda. Memang, masih ada cara-cara
lain tetapi sebagian besar bisa masuk
ke dalam ketegorisasi tersebut di
atas. Berkembangnya ilmu manaje-
men tentu akan membawa manfaat
baru dalam perkembangan BPR ke
depannya.
Sumber: ilmusdm.wordpress.com
:PROXsIs- PADRekayasa Ulang
Proses Bisnis
Eliminasi Birokrasi
=
@ =#PRoxsis-PaeRe CUM cre
Pee esi ecco
kan birokrasi tak perlu. Apa itu birokrasi, dan
mengapa perlu dieliminasi?
CSR a Ct CC ct
ree eae MMO aon eater
ent ae eM ICM gM sec
Pee ce tC Rte cs
Beem eM ete ee Meee
See etc uct nie
RCCL On Ogee icy
tanggung jawab kerjanya dideskripsikan
Pele te CMe Ue on
Oe CM ae
eee acces ec Met ema UCL)
fies CC ca)
terdapat banyak formulir yang harus dileng-
Decca ee ona mei
dilakukan sesuai dengan hirarki kekuasaan.
PCR ae ame atc
eM eee come CUMS ec
Pee NS CoN Mca omc
Pe MMe en keene et Ruud
Pence ue mR ue een
Pee CCM Ly
PMC ae eom ie Mune ctl
kualitas output daripada menambah kualitas
Pe eee uns
eo SMC SRC MRC
pada organisasi DARPA seperti tercantum di
meen CUM Meco
erm seme AMY es
eae UC A CR Res ci
Tere ae t as o
Pere RR CMC mec
maka aliran informasi, ide program, kreatifi-
fee Renta e ee Cae
oo
Sane MCC ameeCT
birokrasi dalam bisnis proses adalah :
Sear cine Rea nes
+ Mengurangi biaya
* Menurunkan waktu siklus (cycle time)
Sea cece cs Nc M cian)
dilibatkan dalam keputusan lebih tinggi
Seat nein ere un cane
Pen Reena dcueie ta
cee
mR ae Oo Come
eM CRUE Seep ta Tee
pete nee Cy
Perce Melee te este Mute
TER em oe
Pea eeu Rc eee
CeTcon
Tek oyRekayasa Ulang Proses Bisnis
ere eM tenis ER el
LTTE cer Cela ale (Coe
aktifitas yang ada dalam proses bisnis.
Senn Caer cama ean r
EE sua OE SLE ec ea Cet
ON CML CML)
tidak. Beberapa pertanyaan yang perlu
diajukan terhadap altifitas tersebut
ETE Eanes
1. Apakah setiap aktivitas dalam proses
DCU UCC ECU Unc
Drie
PP Cm Ure UEC UMUC Ce
anda untuk melakukan aktivitas
Boe ed
Sew AWE SUN eCe CUCM cI CELM IT
EEE IBCMUC CRMC EER anc en cit
benar-benar memberikan nilai tambah
atau value-added.
PONE CC EEE eeu)
LU MC
Pen En SME Cece Tmt cam
sudut pandang pelanggan eksternal. Ini
Cele COULD
business value-added.
Sedangkan lainnya, bisa disebutkan
sebagai tidak member nilai tambah atau
no-value added.
Tujuannya dari rekayasa ulang dengan
NNT ele eu lal alel-l tee
Tone NI IAN