You are on page 1of 65
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN <4 YS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA oS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta Selatan 12950, Telp. 5255733, Ext. 604, 257 Telp. 021. 5275249, 5260955, Faks. 5279365, 5213671. Home pagethttp:/www.naker go.id KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. NOMOR © TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI KENAIKAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan pedoman uji kompetensi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perl menetapkan Keputusan Direktorat_ Jenderal ~~ Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang Pedoman Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia Pengawasan Ketenagakerjaan; 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour Inspection In Industri And Commerce (Konvensi ILO No. 81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan Dalam Industri dan Perdagangan) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4309); Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara _ Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918); Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 ‘Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); Peraturan Presiden No 21 tahun 2010 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Angka Kreditnya; Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 60 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Golongan Wajib Pokok Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Bidang Pengawasaan Ketenagakerjaan pada Jabatan Kerja Pengawas Ketenagakerjaan. Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI KENAIKAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN Pedoman Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan seperti tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Direktur Jenderal ini; Pedoman Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan _ sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU sebagai dasar dalam pelaksanaan uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan setingkat lebih tinggi pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di :_ Jakarta Pada tanggal : 9 Januari 2018 Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Lampiran : Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Dan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nomor : 09 Tahun 2018 Tanggal —: (9 Januari 2018 Tentang -:_ Pedoman Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan — Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahwa dalam rangka meningkatkan kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan dan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun. 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Angka Kreditnya, khususnya pada BAB IX pasal 30, serta Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 pasal 81 menyatakan bahwa pengangkatan Jabatan Fungsional harus mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai standar yang disusun oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional. Uji Kompetensi dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat Kenaikan Jenjang Jabatan setingkat lebih tinggi bagi Pengawas Ketenagakerjaan agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional dan berintegritas dalam kegiatan pengawasan ketenagakerjaan. Direktorat Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional pengawasan ketenagakerjaan, bertugas menetapkan standar kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan menyelenggarakan uji kompetensi, maka untuk itu perlu dibuat pedoman pelaksanaan uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan uji kompetensi. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka perlu disusun Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan dan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang Pedoman Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud a. Sebagai pedoman bagi Tim Penguji dalam melaksanakan uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan bagi Pengawas Ketenagakerjaan yang berkedudukan di pusat maupun provinsi. b. Sebagai pedoman bagi pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dalam memahami tugas dan fungsi pada Jenjang Jabatan yang akan diduduki. 2. Tujuan Mewujudkan Pengawas Ketenagakerjaan yang profesional dan berintegritas dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawab sesuai Jenjang Jabatannya. 3, Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi pengaturan mengenai penyelenggara, peserta uji, tim penguji, perencanaan, persiapan dan pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi. 4. Pengertian Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan : a. kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis Jabatan. b, Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan/ pembinaan dan —_pengawasan ketenagakerjaan serta pembinaan dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. c. Pengawasan Ketenagakerjaan adalah kegiatan mengawasi dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. d. Kenaikan Jenjang Jabatan adalah perpindahan Jenjang Jabatan satu tingkat lebih tinggi. €. Uji kompetensi adalah menguji suatu kemampuan menguasai dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku kerja di tempat kerja sesuai dengan kinerja yang dipersyaratkan. {. Direktur Jenderal adalah pejabat tinggi madya yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan. g. Kepala Dinas Provinsi adalah pejabat tinggi pratama yang membidangi urusan ketenagakerjaan di provinsi BAB II PENYELENGGARA, PESERTA DAN TIM PENGUJI KOMPETENSI A, PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI 1. Direktorat Jenderal Penyelenggara uji kompetensi tingkat Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilakukan oleh unit yang mempunyai tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-undangan sebagai pembina Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yaitu Direktorat Bina Penegakan Hukum Ketenagakerjaan, bertugas: a. menyusun regulasi uji kompetensi; b. mensosialisasikan kebijakan uji kompetensi; c. memberikan bimbingan teknis pelaksanaan uji kompetensi jabatan Pengawas Ketenagakerjaan; d. mengarahkan penyelenggara dalam penyusunan perencanaan pelaksanaan uji kompetensi; . melakukan pendampingan uji._ kompetensi_—_ kepada penyelenggara uji kompetensi; f, menyiapkan sertifikat kompetensi bagi yang telah dinyatakan lulus berdasarkan berita acara pelaksanaan uji kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang disampaikan oleh penyelenggara uji kompetensi; g. Dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil uji kompetensi, dapat menugaskan Tim Penguji Pusat untuk melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan uji kompetensi dan melakukan uji kompetensi ulang; h, melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan uji kompetensi. 2. Sekretariat Direktorat Jenderal Penyelenggara uji kompetensi tingkat Sekretariat Direktorat Jenderal dilakukan oleh bagian yang mempunyai tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-undangan sebagai pembina Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu Bagian Kepegawaian dan Umum, bertugas: a. mengidentifikasi jumlah pejabat fungsional yang layak ikut uji kompetensi; b. membuat perencanaan pelaksanaan uji_ kompetensi berdasarkan hasil identifikasi; c. menyiapkan Tim Penguji Kenaikan Jenjang Jabatan Pengawas Ketenagakerjaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut Tim Penguji Unit Kerja; d. memfasilitasi penyelenggaraan uji_ kompetensi_ termasuk menyiapkan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan oleh Tim Penguji Unit Kerja; €. membuat surat permohonan kepada Direktur Jenderal untuk penerbitan sertifikat kelulusan bagi peserta uji kompetensi dengan melampirkan laporan hasil uji kompetensi dan Berita Acara Pelaksanaan uji kompetensi kenaikan Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan; f, melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi. 3. Dinas Provinsi Penyelenggara uji kompetensi di tingkat Dinas Provinsi dilakukan oleh unit atau bagian bidang pengawasan ketenagakerjaan tingkat provinsi, bertugas : a. mengidentifikasi jumlah pejabat fungsional yang layak ikut uji kompetensi; b. membuat perencanaan pelaksanaan uji_kompetensi berdasarkan hasil identifikasi; menyiapkan Tim Penguji Kenaikan Jenjang Jabatan Pengawas Ketenagakerjaan di provinsi yang selanjutnya disebut Tim Penguji Provinsi; memifasilitasi_ penyelenggaraan uji kompetensi termasuk menyiapkan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan oleh Tim Penguji Provinsi; . membuat surat permohonan kepada Direktur Jenderal untuk penerbitan sertifikat kelulusan bagi peserta uji, dengan melampirkan laporan hasil uji kompetensi dan Berita Acara Pelaksanaan uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan; melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Uji kompetensi. B. PESERTA UJI KOMPETENSI 1. Peserta Uji Kompetensi Peserta uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang terdiri atas: a Pengawas Ketenagakerjaan Pertama (golongan ruang III/a - II1/b); Pengawas Ketenagakerjaan Muda (golongan ruang III/c - IlI/d); dan Pengawas Ketenagakerjaan Madya (golongan ruang IV/a - IV/c). 2. Kewajiban Peserta Uji Kompetensi a, menyampaikan berkas/dokumen administrasi kepada Unit atau Bagian yang membidangi kepegawaian atau yang membidangi Jabatan Fungsional ~ sesuai_ dengan kewenangannya, meliputi : 1) SK Pangkat/golongan ruang terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 2) Surat Keputusan Penunjukan sebagai Pejabat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan; 3) Surat Keputusan Jabatan terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 4) Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) tahun terakhir; 5) Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b, mempersiapkan berkas/dokumen portofolio dan data dukung yang diperlukan; c. mempersiapkan bukti pelaksanaan kegiatan pengawasan sesuai jenjang yang akan diuji; d, melaksanakan uji kompetensi sesuai waktu dan tempat yang sudah ditetapkan; . mematuhi tata tertib uji kompetensi. 3. Hak Peserta a. mendapatkan sertifikat kompetensi bagi yang lulus; b. mengikuti uji kompetensi ulang bagi yang belum lulus, sesuai Jadwal yang ditetapkan oleh Penyelenggara uji kompetensi. Cc. TIM PENGUJI KOMPETENSI 1, Penetapan Tim Penguji a, Tim Penguji Pusat ditetapkan oleh Direktur Jenderal; b, Tim Penguji Unit kerja ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal; c. Tim Penguji Provinsi ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi 2. Susunan keanggotaan Tim Penguji sebagai berikut: a. Seorang ketua merangkap anggota; b. Seorang sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian unit/dinas; dan c. Paling sedikit 1 (satu) orang anggota. 3. Persyaratan untuk menjadi anggota tim Penguji, adalah: a. Pejabat dengan jabatan paling rendah setingkat pejabat pengawas (Eselon IV) di bidang pengawasan ketenagakerjaan; b. Pengawas Ketenagakerjaan yang telah memiliki sertifikat Kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan dan menduduki Jenjang Jabatan paling rendah sama dengan jabatan Pengawas Ketenagakerjaan yang diuji kompetensi; c. memiliki keahlian dan ketrampilan serta | mampu untuk melakukan uji kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan; dan d. dapat aktif melakukan uji kompetensi. 4. Dalam hal penyelenggara uji kompetensi tidak memiliki Pengawas Ketenagakerjaan yang bersertifikat kompetensi, pimpinan penyelenggara uji kompetensi dapat menunjuk Pengawas Ketenagakerjaan yang menduduki Jenjang Jabatan paling rendah sama dengan jabatan Pengawas Ketenagakerjaan yang akan diuji, yang dianggap mampu melakukan uji kompetensi. 5. Tugas Tim Penguji a, Berkoordinasi dengan pimpinan instansi pengguna Jabatan Fungsional yang akan diuji dalam hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses uji kompetensi; b. Menyiapkan formulir penilaian dan formulir laporan: c. Memeriksa dan memvalidasi data dokumen; d. Melakukan penilaian uji kompetensi sesuai dengan metode, waktu dan tempat yang ditetapkan; e. Melakukan pelaporan penyelenggaraan uji kompetensi Jabatan Fungsional kepada pimpinan penyelenggara uji kompetensi. 6. Wewenang Tim Penguji a. Menetapkan metode uji kompetensi; b. Menetapkan bidang norma ketenagakerjaan yang akan di uji c. Menghentikan proses penilaian jika dipandang tidak sesuai dengan ketentuan, norma, etika dan prinsip keselamatan; d. Meminta data/dokumen tambahan kepada peserta uji maupun pihak terkait bila diperlukan; e. Menetapkan kelulusan uji kompetensi; Memberikan catatan hasil uji kompetensi. 10 BAB III PERENCANAAN DAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI A. PERENCANAAN Penyelenggara uji kompetensi harus menyusun_perencanaan penyelenggaraan uji kompetensi. Perencanaan tersebut meliputi: 1, melakukan pemetaan terhadap pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang menjadi binaannya, meliputi variabel nama Pengawas Ketenagakerjaan, Jenjang Jabatan Fungsional, HAPAK, riwayat pendidikan dan pelatihan; 2. waktu pelaksanaan uji kompetensi. Perencanaan waktu harus menjamin tidak menghambat proses pengajuan usulan Kenaikan Jenjang Jabatan bagi pejabat_—fungsional_— Pengawas Ketenagakerjaan dibawah binaannya; 3. anggaran biaya penyelenggaraan uji kompetensi; 4. kegiatan pengujian yang meliputi metode uji, materi uji, perangkat uji, sarana dan prasarana, dan tempat uji kompetensi; 5. monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan uji kompetensi sesuai lingkup masing-masing. B. PERSIAPAN 1. Penetapan Tim Penguji a. Direktur Jenderal menetapkan Tim Penguji Pusat; b. Sekretaris Direktorat Jenderal menetapkan Tim Penguji Unit Kerja; dan c. Kepala Dinas Provinsi menetapkan Tim Penguji Provinsi. 2. Penetapan Peserta Uji kompetensi Dari hasil pemetaan, Unit atau atau Bagian yang membidangi kepegawaian atau yang membidangi Jabatan Fungsional sesuai dengan kewenangannya menyusun daftar calon peserta uji kompetensi sesuai klasifikasi Jenjang Jabatan. Pimpinan penyelenggara uji kompetensi membuat surat pemberitauan kepada peserta uji kompetensi mengenai pelaksanaan uji a kompetensi yang meliputi nama, Jenjang Jabatan yang akan diujikan dan waktu pelaksanaan uji kompetensi. . Penentuan Metode Uji Tim penguji menetapkan paling sedikit 2 (dua) jenis metode uji kompetensi. Metode uji yang wajib digunakan adalah metoda uji portofolio. Penentuan metode uji lainnya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sumber daya yang tersedia di instansi pengguna. Metode uji kompetensi meliputi: a. Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap bukti hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan dan kegiatan lainnya yang relevan dalam menunjang —kegiatan —_pengawasan ketenagakerjaan. b. Uji Tulis Uji tulis merupakan salah satu cara untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman pejabat fungsional untuk dapat menganalisis dan memecahkan masalah terkait kompetensi. Metode uji tulis dalam uji kompetensi yang digunakan dapat dalam bentuk pertanyaan dengan pilihan ganda. c. Ujilisan Uji lisan/wawancara dapat dilakukan bersamaan dengan metode uji lainnya atau dilakukan tersendiri. d. Uji Praktik Uji praktik merupakan ujian praktik atas tindakan/prosedur tindakan dari butir-butir kegiatan Jenjang Jabatan dari masing-masing Jabatan —- Fungsional_~—Pengawasan Ketenagakerjaan untuk melihat kemampuan peserta uji dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. . Penentuan Materi Uji Materi uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan mengacu pada unit kompetensi bidang Pengawasan Ketenagakerjaan yang sedang dipangku dan jenjang yang akan dipangku, sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengawas Ketenagakerjaan. Jumlah unit kompetensi yang diujikan sebagai berikut : 2 a. 8 (delapan) unit kompetensi untuk Pengawas Ketenagakerjaan pertama; b. 9 (sembilan) unit kompetensi untuk Pengawas Ketenagakerjaan Muda; c. 4 (empat) unit kompetensi untuk Pengawas Ketenagakerjaan Madya. Berikut kode unit dan judul unit kompetensi secara keseluruhan untuk masing-masing Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan. ae Kode Unit Sudul unit ju oheee Kompetensi Kompetensi 1. | 0.84WASO1.001.1__| Menyusun Pengawas Rencana _Kerja| Ketenagakerjaan Pembinaan Pertama Ketenagakerjaan 2. | 0.84WASO1.002.1__| Menyiapkan Pengawas Rencana Ketenagakerjaan Pelaksanaan Pertama Pembinaan Ketenagakerjaan 3. | 0.84WASO1.003.1 Melakukan Pengawas Pembinaan Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan | Pertama 4. | 0.84WASO1,004.1 Melakukan Pengawas Evaluasi Ketenagakerjaan Pelaksanaan Pertama Rencana Kerja Pembinaan Ketenagakerjaan 5. | 0.84WASO1.005.1 Menyusun Pengawas Rencana _—Kerja| Ketenagakerjaan Pemeriksaan Pertama Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan B Kode Unit Judul unit No. Jenjang Jabatan Kompetensi Kompetensi 6. | 0.84WASO1.006.1 Menyiapkan Pengawas Pelaksanaan Ketenagakerjaan Pemeriksaan Pertama Norma Ketenagakerjaan 7, | 0.84WASO1.007.1 | Melaksanakan Pengawas Pemeriksaan Ketenagakerjaan Norma Pertama Ketenagakerjaan 8. | 0.84WASO1.008.1 Membuat Laporan | Pengawas Hasil Pemeriksaan | Ketenagakerjaan Pertama 9. | 0.84WASO1.009.1__| Menyusun Pengawas Rencana _Kerja| Ketenagakerjaan Pengujian Muda Ketenagakerjaan 10. | 0.84WASO1.010.1 Menyusun Pengawas Rencana Ketenagakerjaan Pelaksanaan Muda Pengujian Ketenagakerjaan 11. | 0.84WASO1.011.1 Melaksanakan Pengawas Pengujian Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan | Muda 12. | 0.84WASO1.012.1 | Menganalisis Hasil | Pengawas Pengujian Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan | Muda 13. | 0.84WASO1.013.1 Membuat Laporan | Pengawas Kejadian Ketenagakerjaan Muda 14 Ketenagakerjaan Kode Unit Sudul unit No. Jenjang Jabatan Kompetensi Kompetensi 14, | 0.84WASO1.014.1__| Menyusun Pengawas Administrasi Ketenagakerjaan Penyidikan Muda 15. | 0.84WASO1.015.1__| Melakukan Olah | Pengawas Tempat Kejadian | Ketenagakerjaan Perkara Muda 16. | 0.84WASOI.016.1__| Melakukan Pengawas | Pemeriksaan Ketenagakerjaan Tindak — Pidana| Muda Ketenagakerjaan 17. | 0.84WASOI.0I7.1_ | Melakukan Gelar| Pengawas Perkara Ketenagakerjaan Muda 18. [O.84WASO1.018.1 | Melaksanakan Pengawas Evaluasi Sistem | Ketenagakerjaan Pengawasan Madya Ketenagakerjaan [19. | 0.84WASO1.019.1__ | Melaksanakan Pengawas Evaluasi Norma | Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan | Madya 20. | 0.84WASO1.020.1_ | Menyusun Bahan | Pengawas Pengembangan Ketenagakerjaan Sistem Madya Pengawasan Ketenagakerjaan 21. | 0.84WASO1.021.1_ | Menyusun Bahan | Pengawas Penyempurnaan _ | Ketenagakerjaan Norma Madya 15 5. Persiapan dokumen pelaksanaan kegiatan pengawasan Peserta yang sudah ditetapkan untuk melakukan uji kompetensi wajib menyiapkan dokumen pelaksanaan kegiatan pengawasan yang akan diujikan dalam uji kompetensi. Dokumen pelaksanaan kegiatan pengawasan harus sesuai dengan materi uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan. Penyiapan bukti pelaksanaan kegiatan pengawasan untuk materi ji kompetensi —_0.84WASO1.005.1 sampai_—_ dengan 0.84WASO1.008.1, meliputi kegiatan pemeriksaan terhadap semua norma ketenagakerjaan. Penyiapan bukti pelaksanaan kegiatan pengawasan untuk materi uji Kompetensi_ _0.84WASO1.009.1_— sampai_— dengan 0.84WASO1.012.1, meliputi kegiatan pengujian yang disesuaikan dengan pendidikan dan pelatihan spesialisasi yang dimiliki oleh peserta uji kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan. Apabila peserta uji belum mengikuti diklat spesialisasi bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, maka bukti pelaksanaan kegiatan Pengawasan untuk materi uji kompetensi 0.84WASO1.009.1 sampai dengan 0.84WASO1.012.1, meliputi kegiatan pengujian terhadap semua norma ketenagakerjaan selain norma K3. Untuk unit kompetensi 0.84WAS.01.013.1 sampai dengan 0.84WASO1.017.1 merupakan kompetensi pilihan (tidak wajib diujikan) dan hanya diujikan kepada peserta yang telah mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) ketenagakerjaan. ‘Contoh: Fulantri seorang Pengawas Ketenagakerjaan Pertama yang akan ikut uji Kenaikan Jenjang Jabatan ke Pengawas Ketenagakerjaan Muda dan belum mengikuti diklat spesialisasi dan PPNS, maka Fulantri harus membuat portofolio yang terdiri dari 8 (delapan) unit kompetensi dari unit kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan Pertama (jabatan yang dipangku) dan 4 (empat) unit kompetensi dari unit kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan Muda (jabatan yang akan dipangku), sehingga total unit kompetensi yang harus dibuat dalam portofolio adalah 12 (dua belas) unit kompetensi. 16 Untuk unit (0.84WASO1.005.1 0.84WASO1.008.1 Fulantri wajib menyiapkan fortofolio dari hasil Kompetensi sampai dengan kegiatan pemeriksaan terhadap semua norma ketenagakerjaan dan untuk unit kompetensi O.84WASO1.009.1 sampai dengan 0.84WASO1.012.1, fortofotio yang disiapkan adalah pelaksanaan pengujian semua norma ketenagakerjaan selain norma K3. Unit Kompetensi terkait tugas PPNS tidak wajib dipersiapkan karena Fulantri belum mendapat Pendidikan dan Pelatihan PPNS. v7 BAB IV PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI A. TAHAPAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ns Pembukaan a. Sambutan pembukaan dan perkenalan anggota Tim Penguji oleh Ketua Tim Penguji; b. Penjelasan maksud, tujuan, waktu, metode uji dan tata tertib uji kompetensi; c. Perkenalan peserta uji. Pelaksanaan a. Pemeriksaan portofolio, dalam pemeriksaan portofolio Tim Penguji dapat melakukan konfirmasi terhadap dokumen yang disampaikan dan melakukan uji lanjutan jika dianggap perlu dengan mengacu formulir 1; b. Tim Penguji melakukan penilaian portofolio dengan menggunakan formulir 2; c. Tim penguji melakukan uji kompetensi dengan metode uji yang sudah ditetapkan dengan mengacu format 3; d. Tim penguji melakukan penilaian dengan menggunakan format 4; e. Tim Penguji melakukan rapat tertutup untuk merekap penilaian. Penutupan a. Tim Penguji menyampaikan kesan dan pandangan secara umum mengenai proses uji kompetensi; b. Tim Penguji mengumumkan hasil penilaian, jika terdapat peserta yang tidak lulus, Tim Penguji harus menyampaikan alasan dan saran perbaikan; c. Tim Penguji menyampaikan Laporan dan Berita Acara Pelaksanaan uji kompetensi kepada pimpinan penyelenggara uji kompetensi dengan menggunakan format 5; d. sambutan penutup. 18 B. Metode Uji Kompetensi Metode uji kompetensi yang digunakan minimal 2 (dua) metode. Metode uji kompetensi yang wajib digunakan adalah uji portofolio, dan selain portofolio harus menggunakan juga minimal 1 (satu) metode uji lainnya. i akan menguji Fulana, Fulana adalah Pengawas Ketenagakerjaan Pertama dan akan mengajukan Kenaikan Jenjang Jabatan ke Pengawas Ketenagakerjaan Muda, maka tim penguji akan menguji fulana secara portofolio dan menguji dengan menggunakan metode lain. Misalnya Uji Praktik dan dapat ditambah lagi dengan uji tulis jika dianggap perlu. C. MATERI UJI Materi uji kompetensi disesuaikan dengan Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan dilaksanakan dengan menggunakan formulir 1 dan formulir 3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari pedoman ini, D. PENENTUAN BIDANG NORMA KETENAGAKERJAAN YANG AKAN DI UJI KOMPETENSI Bidang norma ketenagakerjaan yang akan diujikan untuk unit kompetensi 0.84WASO1.005.1 sampai dengan O.84WASO1.008.1 adalah masing-masing kompetensi paling sedikit 2 (dua) bidang norma ketenagakerjaan. Sedangkan bidang norma yang akan diujikan untuk unit kompetensi 0.84WASO1.009.1 sampai dengan 0.84WASO1.012.1 haus disesuaikan dengan pendidikan dan pelatihan spesialisasi bidang Ketenagakerjaan yang dimiliki oleh peserta uji kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan. Apabila peserta uji tidak pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan spesialisasi, maka untuk unit kompetensi 0.84WASO1.009.1 sampai 19 dengan 0.84WASO1.012.1, maka bidang norma ketenagakerjaan yang diujikan adalah selain norma keselamatan dan kesehatan kerja. ‘Contoh : Fulan seorang anggota Tim Penguji kenaikan jenjang pangkat Pengawas Ketenagakerjaan, akan melakukan uji kompetensi kepada Fulanto yang merupakan Pengawas Ketenagakerjaan Pertama yang telah mengikuti diklat spesialis Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dan Fulanti_ yang merupakan Pengawas Ketenagakerjaan Pertama yang telah mengikuti diklat PPNS. Fulan dapat menentukan paling sedikit 2 (dua) bidang norma ketenagakerjaan yang akan di ujikan kepada Fulanto dan Fulanti, untuk masing-masing unit kompetensi 0.84WASO1.005.1 sampai dengan 0.84WASO1.008.1, misalnya yaitu uji__kompetensi pelaksanaan pemeriksaan Norma Pengupahan dan Norma Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, karena Fulanto mempunyai sertifikat_Diklat_ Pengawas Ketenagakerjaan spesialis Pesawat Uap dan Bejana Tekanan, Untuk Kompetensi O.84WASO1.009.1 sampai dengan 0.84WASO1.012.1, maka dilakukan uji pelaksanaan kompetensi dalam melakukan pengujian Norma Pesawat Uap dan Bejana Tekanan. Sedangkan untuk Fulanti, karena tidak pernah mengikuti diklat spesialisasi namun sudah ikut diklat PPNS, Untuk Kompetensi 0.84WASO1.009.1 sampai dengan 0.84WASO1.012.1, maka dilakukan uji pelaksanaan kompetensi dalam melakukan pengujian semua norma ketenagakerjaan selain norma keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya pengujian norma anak dan ditambah uji kompetensi pelaksanaan melakukan kegiatan untuk unit kompetensi 0.84WAS.01.013.1 sampai dengan 0.84WASO01.017.1 20 A. TATA CARA UJI KOMPETENSI Uji unit kompetensi dilakukan dengan menggunakan materi uji dan hasil uji unit kompetensi dituangkan dalam bentuk laporan dengan menggunakan formulir 2 dan formulir 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari pedoman ini. B. WAKTU PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI 1. Uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh instansi penyelenggara; 2. Pelaksanaan ji kompetensi dilakukan secara__ periodik menyesuaikan dengan masa usulan kenaikan jenjang jabatan dan/atau kenaikan pangkat. C, TEMPAT UJI KOMPETENSI Tempat uji kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dapat disesuaikan dengan instansi tempat pejabat fungsional tersebut bekerja atau instansi pembinanya. Tempat pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud dapat berupa: 1. Kantor Kementerian ketenagakerjaan; Kantor Dinas Provinsi; Kantor UPTD; Balai K3; atau geen Tempat kerja lain sesuai kebutuhan. D. KRITERIA KELULUSAN Peserta dinyatakan lulus kompetensi dan diusulkan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi, jika semua materi uji kompetensi yang ditetapkan mendapat penilaian dengan kriteria memenuhi Kompetensi atau lulus. Peserta uji yang telah memenuhi kompetensi dan dinyatakan lulus pada uji portofolio, dapat dilanjutkan uji kompetensi dengan metode lainnya yang sudah ditetapkan oleh Tim Penguji. 21 Jika pada uji portofolio peserta uji kompetensi dinyatakan tidak memenuhi persyaratan atau tidak lulus, maka uji kompetensi tidak perlu dilanjutkan dan peserta uji kompetensi dinyatakan tidak lulus dan berhak mengajukan uji kompetensi kembali kepada pimpinan penyelenggara uji kompetensi, setelah dapat memenuhi saran perbaikan dari Tim Penguji. Peserta uji kompetensi yang dinyatakan tidak lulus karena tidak memenuhi salah satu unit kompetensi, maka peserta akan dilakukan pengujian kembali terhadap semua materi uji kompetensi dengan waktu pelaksanaan uji kompetensi ditetapkan oleh penyelenggara uji kompetensi. Berita acara pelaksanaan uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Pengawas Ketenagakerjaan dituang dengan menggunakan formulir 5 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari pedoman ini. SERTIFIKAT UJI KOMPETENSI Sertifikat uji kompetensi merupakan bukti pengakuan tertulis atas Penguasaan kompetensi kerja yang diberikan kepada pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang telah lulus uji kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional. Sertifikat uji kompetensi Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dicetak di atas kertas ukuran A4 dengan berat 120 g dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal sebagaimana tercantum dalam Formulir 6. Setiap sertifikat akan mendapatkan nomor peserta terdiri dari 14 (empat belas) digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagaimana terdapat dalam Gambar 1 6/7 Ms/9o] 10 Mu 12] 13] 14 8)4 Bi wla)s 0 o}o}12 Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pemberian sertifikat Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (urutan Provinsi) Digit 5,6,7 adalah kode Jabatan Fungsional Digit 8,9 dan 10 adalah kode nama Jabatan Fungsional Digit 11 adalah kode jenjang dalam Jabatan Fungsional oF PP 22 ¢ Romawi I untuk Pengawas pertama Romawi II untuk Pengawas Muda Romawi III untuk Pengawasa madya 6. Digit 12, 13, 14 adalah nomor urut peserta yang diberikan sertifikat pada tahun sesuai digit 1 dan 2 dan kode provinsi serta kode Jenjang Jabatan BAB V PENDANAAN Pendanaan penyelenggaraan uji kompetensi kenaikan jenjangnJabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, dan Sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat Sesuai dengan tugas masing masing instansi penyelenggara uji kompetensi. BAB VI PENUTUP Pedoman ini merupakan acuan bagi pemangku kepentingan di bidang pengawasan Ketenagakerjaan yang berada_di_-Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Daerah Provinsi dalam pelaksanaan uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan. Ditetapkandi =: Jakarta Pada tanggal : (9 Januari 2018 Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Dan Kesel, an Kerja 23 FORMULIR 1 DOKUMEN PORTOFOLIO UNIT KOMPETENSI JABATAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN 0.84WASO1.001.1 Menyusun —rencana_—_—Kerja pembinaan Rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan ditetapkan, dan sudah ditanda tangani oleh Pimpinan Unit Pengawasan Ketenagakerjaan. | 0.84WASO1.002.1 Menyiapkan rencana pelaksanaan 1. Rencana pelaksanaan pembinaan yang meliputi Daftar pembinaaan pengawasan| Obyek, materi dan metode, ketenagakerjaan jadwal pelaksanaan, dan daftar peralatan; 2. Bahan pembinaan disiapkan sesuai kebutuhan (contoh bahan presentasi, _makalah, catatan dll); 0.84WASO1.003.1 1. Daftar hadir peserta pembinaan; Melakukan pembinaan | 2, Daftar metode, peralatan, dan ketenagakerjaan perlengkapan pembinaan yang digunakan; 3. Materi pembinaan _yang disampaikan; 4. Bukti pelaksanaan —_ diskusi interaktif; 5. Bukti hasil evaluasi__peserta pembinaan. 0.84WASO1.004.1 Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana kerja pembinaan ketenagakerjaan Hasil Evaluasi pelaksanaan rencana kerja, 0.84WASO1.005.01 Rencana kerja pemeriksaan yang sudah ditanda tangani. 24 Menyusun —rencana _ kerja pemeriksaan pelaksanaan norma ketenagakerjaan (0.84WASO1,006.1 Menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan Data profil perusahaan sesuai dengan rencana kerja; Daftar bahan dan _peralatan pemeriksaan sesuai kebutuhan; Administrasi_ pemeriksaan (form pemeriksaan, checklist, metode, prosedur, kartu pemeriksaan, surat perintah tugas); Daftar langkah dan metode pemeriksaa. 0.84WASO1.007.1 Melaksanakan pemeriksaan norma ketenagakerjaan Surat Perintah Tugas yang sebagai dasar _ pelaksanaan pemeriksaan; Bukti melaksanakan pertemuan pembuka dengan pengusaha atau wakilnya (foto dan/atau daftar hadir); Bukti pelaksanaan pemeriksaan dokumen pemeriksaan; dan/atau —_objek Bukti pelaksanaan —meminta keterangan kepada pengusaha atau wakilnya; Hasil pemeriksaan (fakta/temuan); Akta Pengawasan Ketenagakerjaan yang berisikan catatan hasil pemeriksaan. 0.84WASO1.008.1 Membuat laporan hasil pemeriksaan Laporan hasil pemeriksaan, yang sudah ditandatangani; Nota pemeriksaan yang sudah ditandatangani. 2s 0.84WASO1.009.1 Menyusun —rencana_kerja | pengujian ketenagakerjaan Rencana kerja pengujian obyek pengawasan ketenagakerjaan yang sudah ditandatangani atau disetujui. 10. 0.84WASOI.010.1 Menyusun rencana pelaksanaan pengujian ketenagakerjaan 1. Obyek pengujian pengawasan yang ditentukan dengan rencana kerja; 2. Rencana pelaksanaan pengujian yang meliputi obyek pengujian, metode, formulir pemeriksaan dan pengujian jadwal pelaksanaan, dan — daftar peralatan. eT 0.84WASOL.O11.1 Melaksanakan pengujian ketenagakerjaan 1. Surat Perintah Tugas yang sebagai dasar _ pelaksanaan pengujian; 2. Bukti melaksanakan pertemuan pembuka dengan pengusaha atau wakilnya (foto dan/atau daftar hadir); 3. Bukti pelaksanaan pengujian dokumen dan/atau _—_objek pengujian. 4. Bukti pelaksanaan meminta keterangan kepada pengusaha atau wakilnya; 5. Bukti pelaksanaan _pengujian hasil pemeriksaan (isian formulir atau daftar riksa/ uji); 6. Akta Pengawasan Ketenagakerjaan yang berisikan catatan hasil pengujian. 12. (0.84WASO1.012.1 Menganalisis hasil _ pengujian ketenagakerjaan 1. Laporan yang berisi kumpulan daftar periksa atau formulir pengujian ketenagakerjaan; 26 berisi Laporan yang hasil pengujian meliputi : * Data perhitungan, analisis, pengukuran dan/atau pengetesan serta catatan; * Catatan persyaratan untuk perbaikan hasil temuan atau ketidaksesuaian hasil pengujian ketenagakerjaan; * Catatan kesimpulan. Surat keterangan memenuhi/tidak © memenuhi keselamatan dan kesehatan kerja atau penetapan yang sudah ditandatangani. 13. (0.84WASO1.013.1 Membuat laporan kejadian Daftar unsur dugaan tindak pidana ketenagakerjaan; Laporan kejadian tindak pidana ketenagakerjaan. 14, 0.84WASO1.014.1 Menyusun administrasi penyidikan , Laporan kejadian yang sesuai dengan unsur tindak pidananya; Alat bukti yang kebutuhan; Langkah-langkah penyidikan; Administrasi penyidikan; sesuai Format administrasi penyidikan. 15. 0.84WASO1.015.1 Melakukan olah tempat kejadian | perkara rap @ Daftar peralatan dan bahan yang dibutuhkan; Data lokasi dan waktu kejadian; Daftar alat buk Berita Acara hasil olah tempat kejadian perkara 16. 0.84WASO1.016.1 Melakukan pemeriksaan tindak pidana ketenagakerjaan Daftar pertanyaan yang sesual dengan materi tindak pidana; 27 Bukti pelaksanaan pengambilan keterangan (foto dan/atau daftar hadir); 3. Laporan hasil analisa jawaban dan pertanyaan; 4. Berita Acara hasil pemeriksaan. 17. 0.84WASO1.017.1 Melakukan gelar perkara Daftar hadir peserta; 2. Bahan penyajian gelar perkara dalam _bentuk paparan secara sistematis dan terstruktur; yang dibuat 3. Notulensi; Bukti diskusi mendapatkan masukan; hasil untuk 5. Kesimpulan gelar perkara. 18. 0.84WASO1.018.1 Melaksanakan _evaluasi_— sistem pengawasan ketenagakerjaan Laporanpelaksanaan sistem pengawasan ketenagakerjaan, yang meliputi * Identifikasi permasalahan; * Analisis; «* Rumusan evaluasi; * Rekomendasi. 19. 0.84WASO1.019.1 Melaksanakan ketenagakerjaan evaluasi norma Laporan evaluasi norma. ketenagakerjaan, yang meliputi : + Identifikasi permasalahan; * Analisis; « Rumusan evaluasi; « Rekomendasi. 20. 0.84WASO1.020.1 Menyusun bahan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan Laporan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan, yang meliputi : * Identifikasi permasalahan; « Analisis; « Rumusan evaluasi; * Rekomendasi. 28 21, | 0.84WASO1.021.1 Laporan penyempurnaan norma Menyusun bahan penyempurnaan | ketenagakerjaan, yang meliputi : norma ketenagakerjaan * Identifikasi permasalahan; * Analisis; « Rumusan evaluasi; * Rekomendasi. 29 FORMULIR 2 LAPORAN HASIL UJI PORTOFOLIO Nama Peserta Uji Asal Instansi Jenjang Jabatan Fungsional Uji Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional no.) Rode Wait Jamia] Ratevan | Vai Tal TTeridni | ~Memadal Kompetensi | Douumen [Ya] Tidak | Va | Tidak [Ya | Tidak | Ya | Tidak | Va | Tiaak T. | OSAWASOLOOLT | 4 Dat KESIMPULAN (Lulus atau tidak lulus) TINDAK LANJUT (USULAN SERTIFIKASI/UJI ULANG) (Tempat), (DD - MM- YYYY) Ketua Tim Penguji Anggota Anggota 30 He FORMULIR 3 MATERI UJI UNIT KOMPETENSI Judul Unit Kompetensi : Menyusun rencana Kerja pembinaan Kode Unit Kompetensi : 0.84WASO1.001.1 A. Persiapan 1. Peserta menyiapkan data obyek pembinaan dan materi pembinaan; 2. Penyiapan alat pengolah data, alat tulis kantor, jaringan internet, alat pencetak. B. Pelaksanaan Uji 1. Menyiapkan data obyek dan materi pembinaan ketenagakerjaan a. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan data obyek pembinaan. Data obyek pembinaan dapat berasal dari analisis data wajib lapor ketenagakerjaan dan rencana kerja unit b. Peserta diminta menjelaskan/menunjukkan materi pembinaan yang meliputi Norma Kerja dan Jamsostek, Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Norma Kerja Perempuan dan Anak. Materi pembinaan dapat berupa makalah atau bahan paparan. 2. Membuat rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan a. Peserta diminta untuk membuat draft rencana kerja sesuai dengan format yang telah ditentukan; b. Peserta menunjukkan rencana kerja pembinaan yang sudah selesai. C. Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian a. Pengujian dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan/atau simulasi/praktek; b. Dapat dilakukan di tempat kerja. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan (1) Analisis data ketenagakerjaan; (2) Analisis norma ketenagakerjaan; (3) Norma ketenagakerjaan. b. Keterampilan (1) Menggunakan alat pengolah data; (2) Teknik penyusunan data ketenagakerjaan. a 3. Sikap kerja yang diperlukan a. Teliti; b. Cermat; c. Disiplin. 4. Aspek kritis Ketepatan dalam membuat rencana pembinaan sesuai dengan kebutuhan. D. Peserta dinyatakan ulus pada kompetensi ini jika peserta mampu menjelaskan, membuat, dan menunjukkan dokumen_ rencana pembinaan sesuai dengan kebutuhan. Judul Unit Kompetensi : Menyiapkan —rencana _pelaksanaan pembinaaan pengawasan ketenagakerjaan Kode Unit Kompetensi : O.84WASO1,.002.1 A. Persiapan 1. Peserta menyiapkan data obyek pembinaan dan materi pembinaan; 2. Peserta menyiapkan alat pengolah data, alat tulis kantor, jaringan internet, alat pencetak. B. Pelaksanaan 1. Menetapkan obyek, materi dan metode pembinaan Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan obyek, materi dan metode pembinaan yang sesuai dengan rencana kerja Metode pembinaan dapat dilakukan melalui kegiatan penasehatan teknis, sosialisasi, pelatihan, temu konsultasi, diskusi dan pendampingan. 2. Membuat rencana pelaksanaan pembinaan ketenagakerjaan a. Peserta diminta. ~=—suntuk ~—_—smenjelaskan/menunjukkan pengelompokan obyek, materi dan metode pembinaan sesuai kebutuhan; b. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan rencana pelaksanaan pembinaan ketenagakerjan sesuai dengan format yang sudah ditentukan sesuai dengan lampiran permenaker 33 tahun 2016 format 2; c. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan jadwal pelaksanaan pembinaan ketenagakerjaan yang disusun sesuai dengan kebutuhan 32 3. Menyiapkan peralatan dan bahan pembinaan Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan peralatan dan bahan pembinaan norma ketenagakerjaan. C. Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian a. Pengujian dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan/atau simulasi; b. Dapat dilakukan di tempat kerja; 2. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan (1) Teknik penyusunan bahan pembinaaan; (2) Jabatan dan pekerjaan yang ada di perusahaan; (3) Norma ketenagakerjaan. b. Keterampilan Menggunakan alat pengolah data. 3. Sikap kerja yang diperlukan a. Teliti; b. Cermat; c. Disiplin. 4. Aspek kritis Ketepatan menyusun obyek, materi dan metode pembinaan sesuai kebutuhan D. Peserta dinyatakan lulus pada kompetensi ini jika peserta mampu menyebutkan atau menyusun obyek, materi, dan metode pembinaan dengan tepat sesuai kebutuhan. . Judul Unit Kompetensi : Melakukan pembinaan ketenagakerjaan Kode Unit Kompetensi : 0.84WASO1.003.1 A. Persiapan 1. Peserta menyiapkan blangko daftar hadir, materi, dan bahan evaluasi hasil kegiatan pembinaan norma ketenagakerjaan; 2. Peserta menyiapkan alat pengolah data, alat peraga, alat viewer, alat tulis kantor. B, Pelaksanaan 1. Menyiapkan pelaksanaan pembinaan a. Peserta diminta untuk membuat/menunjukkan blangko daftar hadir peserta pembinaan ketenagakerjaan; 33 b. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan materi (Materi dapat berupa makalah, leaflet, bahan paparan, dll); c. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan peralatan dan perlengkapan pembinaan sesuai kebutuhan. (Peralatan dapat berupa alat pengolah data (Laptop), alat peraga (flipchart, manekin, Alat Pelindung Diri), alat viewer (LCD), alat tulis kantor. Perlengkapan dapat berupa meja, kursi, papan tulis, dll.) 2. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan a. Peserta diminta untuk menyampaikan materi; Penyampaian secara lisan. b. Peserta diminta untuk mempraktekkan metode penyampaian materi pembinaan; Metode pembinaan dapat berupa penasehatan teknis, sosialisasi, pelatihan, temu konsultasi, diskusi dan pendampingan c. Peserta diminta untuk melakukan diskusi interaktif, Penguji dapat melakukan diskusi interaktif dengan peserta untuk melihat kemampuan interaktifnya. 3. Melakukan evaluasi_hasil -kegiatan pembinaan norma ketenagakerjaan a. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan bahan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan bidang norma kerja dan jamsostek, norma kerja perempuan dan anak, dan norma keselamatan dan kesehatan kerja; (Bahan evaluasi dapat berupa bahan pertanyaan, kuisioner, blangko penilaian, dll.) b. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan cara penilaian hasil evaluasi kegiatan pembinaan norma ketenagakerjaan. C. Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian a. Pengujian dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan/atau simulasi/praktek; b. Dapat dilakukan di tempat kerja. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan (1) Teknik penyampaian pembinaaan ketenagakerjaan (2) Norma ketenagakerjaan 34 b. Keterampilan (1) Menggunakan peralatan dan perlengkapan pembinaan ketenagakerjaan; (2) Menyampaikan materi pembinaan ketenagakerjaan. 3. Sikap kerja yang diperlukan a. Cermat; b. Komunikatif, c. Disiplin. 4. Aspek kritis Ketepatan menyampaikan materi dan metode pembinaan sesuai dengan kebutuhan. D. Peserta dinyatakan Iulus pada kompetensi ini jika peserta mampu menyebutkan, menyampaikan materi dan/atau mempraktekkan metode pembinaan dengan tepat. Judul Unit Kompetensi Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana kerja pembinaan ketenagakerjaan Kode Unit Kompetensi : 0.84WASO1.004.1 A.Persiapan 1. Peserta menyiapkan blangko daftar hadir, materi, dan bahan evaluasi hasil kegiatan pembinaan norma ketenagakerjaan; 2. Peserta menyiapkan alat pengolah data, alat peraga, alat viewer, alat tulis kantor. B.Pelaksanaan 1. Menyiapkan bahan—evaluasi_—pelaksanaan —_pembinaan ketenagakerjaan. a. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan identifikasi kesenjangan pelaksanaan pembinaan ketenagakerjaan; b. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan bahan evaluasi pelaksanaan pembinaan yang sesuai dengan hasil identifikasi yang telah dilakukan. 2. Melakukan evaluasi pelaksanaan pembinaan ketenagakerjaan a. Peserta diminta untuk menjelaskan/menyampaikan materi evaluasi. b. Peserta diminta untuk menjelaskan/mempraktekkan metode evaluasi. 3. Melakukan evaluasi_hasil kegiatan pembinaan norma ketenagakerjaan 35 a. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan bahan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan bidang norma kerja dan jamsostek, norma kerja perempuan dan anak, dan norma keselamatan dan kesehatan kerja; b. Bahan evaluasi dapat berupa bahan pertanyaan, kuisioner, blangko penilaian, dll; c. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan cara penilaian hasil evaluasi kegiatan pembinaan norma ketenagakerjaan. C.Panduan Penilaian 1) Konteks penilaian. a. Penilaian dapat dilakukan secara lisan, tertulis dan/atau simulasi/praktek; b. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja. 2) Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan; b. Administrasi perkantoran; c. Tugas pokok dan fungsi pengawasan ketenagakerjaan. 3) Keterampilan a, Menggunakan alat pengolah data; b. Mengumpulkan dan mengolah data; c. Menuangkan hasil pemikirannya dalam bahasa tulisan. 4) Sikap kerja yang diperlukan a. Bertanggung jawab; b. Cermat; c. Teliti, 5) Aspek kritis Ketepatan dalam melakukan analisis data hasil pelaksanaan evaluasi pembinaan ketenagakerjaan sesuai dengan tujuan — rencana pembinaan ketenagakerjaan. D. Peserta dinyatakan lulus pada kompetensi ini jika peserta mampu melakukan analisis data hasil pelaksanaan evaluasi pembinaan ketenagakerjaan sesuai dengan tujuan —rencana_ pembinaan ketenagakerjaan. . Judul Unit Kompetensi : Menyusun Rencana Kerja Pemeriksaan Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan. Kode Unit Kompetensi : 0,84WASO1.005.1 A. Persiapan. 36 1. Peserta membuat rencana kerja pemeriksaan pelaksanaan norma ketenagakerjaan; 2. Peserta menyiapkan alat pengolah data, alat tulis kantor. B, Pelaksanaan 1. Menyiapkan rencana kerja pemeriksaan pelaksanaan norma ketenagakerjaan a. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan rencana kerja pemeriksaan pelaksanaan norma ketenagakerjaan. C. Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian a. Penilaian dapat dilakukan secara lisan, tertulis dan/atau simulasi/praktek; b. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan; b. Administrasi perkantoran; c. Tugas pokok dan fungsi pengawasan ketenagakerjaan. 3. Keterampilan a. Menggunakan alat pengolah data; b. Mengumpulkan dan mengolah data; c. Menuangkan hasil pemikirannya dalam bahasa tulisan. 4. Sikap kerja yang diperlukan a. Objektif; b. Cermat; c. Teliti. 5. Aspek kritis Ketepatan dalam menyusun rencana kerja _pemeriksaan berdasarkan pada prioritas permasalahan dan rencana kerja unit kerja pengawasan ketenagakerjaan yang telah disusun. D. Peserta dinyatakan lulus pada kompetensi ini jika peserta mampu menyusun rencan kerja pemeriksaan. Judul Unit Kompetensi : Menyiapkan Pelaksanaan Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan. Kode Unit Kompetensi : 0.84WASO1.006.1 A. Persiapan 1) Peserta menyiapkan Data profil perusahaan; 37 2) Peserta menyiapkan daftar bahan dan peralatan pemeriksaan; 3) Peserta menyiapkan administrasi pemeriksaan; 4) Peserta menyiapkan daftar langkah dan metode pemeriksaan; 5) Peserta menyiapkan alat pengolah data, alat peraga, alat viewer, alat tulis kantor. . Pelaksanaan Menyiapkan bahan pelaksanaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan : 1. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan data profil perusahaan sesuai dengan rencana kerja; 2. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan bahan dan peralatan pemeriksaan; 3. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan administrasi pemeriksaan; 4. Peserta diminta untuk menjelaskan/menunjukkan langkah dan metode pemeriksaan. . Panduan Penilaian 1, Konteks penilaian a. Penilaian dapat dilakukan secara lisan, tertulis dan/atau simulasi/praktek; b. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja. 2, Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan; b. Administrasi perkantoran; c. Tugas pokok dan fungsi pengawasan ketenagakerjaan. 3. Keterampilan a. Menggunakan alat pengolah data; b. Mengumpulkan dan mengolah data; c. Menuangkan hasil pemikirannya dalam bahasa tulisan. 4. Sikap kerja yang diperlukan a. Cermat; b. Teliti. 5. Aspek kritis Ketepatan dalam menyusun administrasi pemeriksaan. . Peserta dinyatakan lulus pada kompetensi ini jika peserta mampu melakukan pemeriksaan norma ketenagakerjaan dan menyusun administrasi pemeriksaan. 38 7. Judul Unit Kompetensi : Melaksanakan Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kode Unit Kompetensi : 0.84WASO1.007.1 A. Persiapan 1. Melakukan pertemuan pembuka dengan pengusaha atau wakilnya a. Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan cara untuk mengidentifikasi pengusaha atau wakil pengusaha yang diperiksa; Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan cara untuk menjelaskan identitas Pengawas Ketenagakerjaan kepada pengusaha atau wakil pengusaha yang diperiksa; . Peserta dapat menjelaskan atau memperaktekan cara untuk menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan kepada pengusaha atau wakilnya sesuai surat perintah tugasnya; Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekan cara untuk menjelaskan Langkah-langkah dan metode pemeriksaan dijelaskan kepada pengusaha atau wakilnya; Peserta dapat menjelaskan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk dimintakan kepada pengusaha atau wakilnya. B. Pelaksanaan 1. Melakukan pemeriksaan norma a. Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan cara pemeriksaan Dokumen ketenagakerjaan, tata letak perusahaan, alur proses produksi dan kondisi lapangan diperiksa sesuai prosedur dan standar yang berlaku menurut peraturan perundang-undangan; Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan cara meminta keterangan kepada Pengusaha atau wakilnya, Pengurus, Pekerja, Serikat Pekerja/Serikat Buruh; Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan pembuatan Berita Acara hasil pemeriksaan; Peserta memiliki kemampuan untuk menganalisa hasil pemeriksaan sesuai dengan standar; Peserta mampu menjelaskan atau mempraktekkan penulisan hasil Temuan pemeriksaan yang sesuai ketentuan. 2. Melaksanaan pertemuan penutup a. Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan penyampaian Temuan pemeriksaan kepada pengusaha atau wakilnya; 39 c. b. Peserta dapat menjelaskan atau mempraktekkan penyampaian Temuan pemeriksaan dan saran tindak yang dituliskan dalam Akte Pengawasan Ketenagakerjaan; Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian a. Penilaian unit kompetenai ini dilakukan secara lisan, tertulis, dan observasi atau pengamatan dilapangan; b. Diujikan secara perorangan. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan a. Pengetahuan; b. Peraturan dan hukum ketenagakerjaan; c. Objek-objek pengawasan ketenagakerjaan; d. Teknik melaksanakan pemeriksaan. 3. Keterampilan Komunikatif dalam mewawancara pengurus, pekerja dan scrikat buruh/pekerja di perusahaan. 4. Sikap kerja yang diperlukan a, Teliti; b. Tegas; c. Cermat; d. Disiplin; e. Objektif. 5. Aspek Kritis Ketepatan dalam menganalisis temuan Ketepatan dalam memberikan penasehatan teknis dan menentukan pasal yang dilanggarnya. Peserta dinyatakan lulus pada kompetensi ini jika peserta mampu menganalisis temuan Ketepatan dalam memberikan penasehatan teknis dan menentukan pasal yang dilanggarnya. Judul Unit Kompetensi : Membuat laporan hasil pemeriksaan Kode Unit Kompetensi : 0.84WASO1.008.1 A. Persiapan Mengidentifikasi hasil pemeriksaan Peserta dapat menjelaskan dan mengelompokkan temuan_hasil pemeriksaan sesuai dengan norma ketenagakerjaan yang berlaku. Pelaksanaan Membuat laporan hasil pemeriksaan 40

You might also like