Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi Dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi Dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan
Untung Sriwidodo
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
ABSTRACT
The objective of the research is to analyses (1) to analysing interest
influence, motivation, prosperity and communications to employee’s
performance, (2) variable the most influencing towards employee’s
performance.This research uses population research while the population is
all officer in Education Department of Sukoharjo Regency consist of 85
respondents. Data collecting with questionaire technique through validity and
reliability test. The data analyse use multiple linear regression and hypothesis
test uses t test.The analysis results which could be reported are : (1) The
questionnaire of all variables are valid and the variability’s result is reliable,
(2) The result of classical assumption test show that the model is no
multicolinierity, no heteroskedasticity, no autocorrelation and the residual is
normal.The analysis result shows the regression equation is : Y = 4,808 +
0,265 X1 + 0,214 X2 + 0,187 X3 + 0,222 X4 + e; (1) The t test variable of
competence, motivation, communication, and welfare with p value 0.000;
0.003; 0.014; and 0.001; so the four independent variables are individually
affect to the employee’s performance. (2) Competence variable have most
dominant influence to the employee’s performance, because standardized of
coefficient regression (β1 = 0,324) are bigger than another variables. (3)
Coefficient determination test is Adjusted R2 = 0,474; it means that the
competence, motivation, communication, and welfare are explain as 47,4% of
the employee’s performance only, further more influenced by the other
variables.
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan … (Untung Sriwidodo & Agus Budhi H.) 47
secara luas pada semua situasi dan job berlangsung di organisasi dapat mempe-
tasks. Peningkatan kompetensi pegawai ngaruhi kepuasan dan berkontribusi terha-
sangat diperlukan dalam mendukung dap hasil pekerjaan/kinerja.
kemampuan kerja sekaligus menentukan Faktor lain yang mempengaruhi ki-
tingkat kinerja yang dihasilkan pegawai. nerja pegawai adalah masalah kesejahte-
Semakin tinggi kompetensi maka kinerja raan. Hal ini seperti dikemukakan Lee
pegawai akan semakin tinggi. Seberapa (2006: 11) bahwa program kesejahteraan
besar kompetensi seseorang apabila tidak yang ditetapkan perusahaan merupakan
didukung motivasi yang tinggi maka kiner- faktor situational yang penting dalam mem-
ja yang akan dicapai tidak akan optimal, pengaruhi kinerja karyawan. Program
oleh karena itu harapan dari sebuah pres- kesejahteraan pegawai akan menjadi
tasi dapat diraih apabila dalam diri sese- bermanfaat apabila dapat memberikan
orang memiliki motivasi yang tinggi. Moti- rasa aman dan dapat dinikmati oleh
vasi dalam bekerja diperlukan karena seluruh pegawai. Sebagai perwujudannya
merupakan kekuatan yang dapat menga- apabila program kesejahteraan memberi-
rahkan sikap dan perilaku pegawai untuk kan manfaat dan memberikan rasa aman
mencapai tujuan. bagi seluruh karyawan diharapkan dapat
Motivasi adalah suatu kekuatan meningkatkan kesetiaan sehingga
potensial yang ada di dalam diri seorang produktivitas kerja dan kinerjanya akan
manusia, yang dapat dikembangkannya meningkat.
sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah Para pegawai di Dinas Pendidikan
kekuatan luar yang pada intinya berkisar Kabupaten Sukoharjo pada setiap tahun-
sekitar imbalan moneter dan imbalan non nya memperoleh hasil penilaian kinerja
moneter, yang dapat mempengaruhi hasil terhadap pelaksanaan tugas pekerjaan.
kinerjanya secara positif atau secara Berdasarkan indikator-indikator yang
negatif, hal mana tergantung pada situasi terdapat dalam Daftar Penilaian Prestasi
dan kondisi yang dihadapi orang yang Pegawai (DP3) menunjukkan bahwa
bersangkutan. (Winardi, 2004: 6). belum semua pegawai mampu mencapai
Peranan pimpinan dalam memberi- hasil kerja yang memuaskan. Hasil survei
kan motivasi kepada karyawan sangat peneliti melalui wawancara dengan Kepa-
penting. Hal ini diartikan bahwa dalam la Dinas menunjukkan bahwa indikator
memotivasi karyawan pimpinan harus kinerja pegawai yang masih belum meme-
memahami serangkaian kebutuhan nuhi harapan terutama pada aspek kuali-
karyawan. Pemberian motivasi yang tepat tas kerja (prestasi kerja), loyalitas, dan
sesuai kebutuhan karyawan akan membe- kedisiplinan. Berdasarkan permasalahan
rikan peluang bagi organisasi dalam men- tersebut, upaya peningkatan kinerja pega-
dukung tercapainya tujuan organisasi. wai perlu dicapai agar memberikan kontri-
Motivasi yang dimiliki seseorang akan busi positif terhadap kinerja Dinas Pendi-
semakin efektif apabila dorongan untuk dikan Kabupaten Sukoharjo. Kompetensi
melakukan pekerjaan tumbuh dari dalam dan motivasi merupakan unsur penting
diri individu. Motivasi ekstrinsik dan dalam melakukan tugas pekerjaan,
instrinsik, keduanya mempunyai peran dengan kompetensi yang memadai dan
yang amat penting dalam mendukung didukung motivasi yang tinggi dapat men-
peningkatan kinerja. dorong individu mencapai kinerja yang
Faktor organisasi dapat pula membe- optimal. Hal ini seperti yang dikemukakan
rikan pengaruh terhadap kinerja pegawai oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2007:
melalui proses komunikasi yang efektif, 67) kinerja seseorang dipengaruhi oleh
baik melalui komunikasi ke atas, komuni- faktor kompetensi (kemampuan) dan moti-
kasi ke bawah, maupun komunikasi vasi. Kompetensi yang memadai untuk
mendatar. Keefektifan komunikasi yang jabatan tertentu dapat memudahkan
Kinerja Kompetensi
Dalam pelaksanaannya setiap Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan
organisasi perlu melakukan penilaian dalam bidang kerja tertentu diperlukan
kinerja pegawai. Pelaksanaan penilaian kompetensi yang memadai. Kompetensi
kinerja berhubungan dengan tujuan dari mempunyai peranan yang amat penting,
organisasi, misalnya untuk menetapkan karena kompetensi pada umumnya me-
kebijakan gaji pegawai, mengevaluasi nyangkut kemampuan dasar seseorang
hasil kerja yang telah diselesaikan dalam untuk melakukan suatu pekerjaan. Tanpa
periode tertentu, promosi jabatan atau adanya kompetensi maka seseorang akan
untuk memenuhi keperluan lain. Menurut sulit menyelesaikan pekerjaan tersebut
Anwar Prabu Mangkunegara (2007: 69) sesuai dengan standar yang dipersyarat-
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas kan. Oleh karenanya perusahaan dapat
dan kuantitas yang dicapai oleh sese- mencapai keberhasilan apabila didukung
orang pegawai dalam melaksanakan pegawai yang berkompetensi tinggi.
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab Menurut Robbins (2001: 46) kompetensi
yang diberikan kepadanya. Menurut adalah suatu kapasitas individu untuk
Istiningsih (2006: 24) kinerja adalah hasil mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
kerja karyawan baik dari segi kualitas pekerjaan. Selain itu disebutkan pula
maupun kuantitas berdasarkan standar bahwa seluruh kemampuan seorang
kerja yang telah ditentukan. Kinerja individu pada hakekatnya tersusun dari
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan … (Untung Sriwidodo & Agus Budhi H.) 49
dua perangkat faktor yaitu kemampuan karakteristik dan bisa dilihat dari
intelektual dan kemampuan fisik. pikiran, sikap, dan perilaku. Menurut
Menurut Veitzal Rivai (2004: 277) Vathanophas dan Thaingam (2007:
kemampuan seseorang merujuk ke suatu 49) karakteristik mendasar yang
kapasitas individu untuk mengerjakan dimiliki kompetensi yaitu: pengetahu-
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan an, keterampilan, perangai/sifat, dan
dan seluruh kemampuan seorang individu konsep diri. Masing-masing karakteris-
pada hakekatnya tersusun dalam dua tik kompetensi tersebut dapat dijelas-
perangkat faktor, yaitu: kan sebagai berikut: (a) Pengetahuan,
a. Kemampuan Intelektual adalah informasi yang dimiliki sese-
Kemampuan intelektual seseorang orang dalam bidang yang spesifik; (b)
berhubungan dengan tingkat IQ atau Keterampilan, merupakan kemampuan
menyangkut kecerdasan dalam hal untuk melakukan tugas fisik atau
pengetahuan. Selain berhubungan mental; (c) Perangai atau Sifat, yaitu
dengan IQ (Intellegence Quotient) juga karakteristik fisik dan tanggapan yang
berhubungan dengan EQ (Emotional konsisten untuk informasi atau situasi;
Quotient) atau kecerdasan emosional. (d) Konsep diri, mencakup sikap, nilai
Ada tujuh dimensi yang dapat mem- atau image diri dari seseorang.
bentuk kemampuan intelektual yaitu:
(a) Kecerdasan numeric, yaitu kemam- Motivasi
puan untuk berhitung dengan cepat Karyawan pada umumnya adalah
dan tepat; (b) Pemahaman verbal, manusia biasa yang memiliki berbagai
yaitu kemampuan memahami apa keinginan tertentu yang diharapkan akan
yang dibaca dan didengar serta meng- dipenuhi oleh organisasi tempat mereka
hubungkan kata satu dengan yang bekerja. Perusahaan di lain pihak juga
lain; (c) Kecepatan konseptual, yaitu menginginkan karyawannya untuk mela-
kemampuan mengenali kemiripan dan kukan jenis perilaku tertentu. Motivasi
beda visual dengan cepat dan tepat; akan mempengaruhi jenis penyesuaian
(d) Penalaran induktif, yaitu kemampu- yang dilakukan oleh karyawan terhadap
an mengenali suatu urutan logis dalam suatu organisasi. Sedangkan motif-motif
suatu masalah dan kemudian meme- khusus yang dimiliki karyawan dalam
cahkan masalah tersebut; (e) Penalar- bekerja pada tempat tertentu, dapat
an deduktif, yaitu kemampuan meng- mempengaruhi produktivitas. Dengan
gunakan logika dan menilai implikasi demikian motivasi karyawan dalam
dari suatu argument; (f) Visualisasi bekerja mempunyai peran yang amat
ruang, yaitu kemampuan membayang- penting dalam mendukung organisasi
kan bagaimana suatu objek akan mencapai produktivitas.
tampak seandainya posisinya dalam Menurut Hadari Nawawi (2000:
ruang diubah; (g) Ingatan, yaitu ke- 351) motivasi adalah suatu kondisi yang
mampuan untuk menahan dan menge- mendorong atau menjadi sebab sese-
nang kembali pengalaman masa lalu. orang melakukan suatu perbuatan atau
b. Kemampuan Fisik. kegiatan, yang berlangsung secara sadar.
Kemampuan fisik memiliki makna pen- Menurut Robbins dalam Winardi (2004: 1)
ting khusus untuk melakukan pekerja- motivasi adalah kesediaan untuk melak-
an yang kurang menuntut keterampil- sanakan upaya tinggi untuk mencapai
an. Misalnya pekerjaan yang menuntut tujuan-tujuan keorganisasian, yang dikon-
stamina, kecekatan tangan, atau disikan oleh kemampuan upaya, untuk
bakat. Kompetensi yang diperlukan memenuhi kebutuhan individual tertentu.
seseorang dalam suatu pekerjaan Menurut Mangkunegara (2007: 93) moti-
dapat diukur berdasarkan lima sifat/ vasi adalah energi untuk membangkitkan
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan … (Untung Sriwidodo & Agus Budhi H.) 51
karyawan adalah melalui supervisi yang Kesejahteraan
baik di mana supervisor berkomunikasi Program kesejahteraan pegawai
dengan karyawan, memberikan pengarah- merupakan faktor penting dalam
an dan bantuan teknik pada karyawan. mewujudkan kualitas kehidupan kerja
Menurut Veitzal Rivai (2004: 350) pegawai, dengan adanya kesejahteraan
komunikasi diartikan sebagai proses maka kepuasan dan kesetiaan pegawai
penyampaian informasi atau pengiriman terhadap organisasi dapat terpelihara
kepada penerima informasi. Dalam hal ini dengan baik. Berkaitan dengan
penerima informasi harus memahami isi kesejahteraan pegawai Malayu SP.
informasi yang diterima, sebaliknya apabi- Hasibuan menyatakan sebagai berikut:
la penerima informasi tidak memahami isi 1) Kesejahteraan karyawan disebut
informasi yang diberikan oleh pemberi sebagai kompensasi pelengkap/
informasi, berarti tidak terjadi komunikasi benefit artinya adalah balas jasa
yang efektif yang pada akhirnya dapat pelengkap (material dan nonmaterial)
menimbulkan konflik. Kegagalan yang diberikan berdasarkan kebijakan
organisasi seringkali disebabkan karena bertujuan untuk mempertahankan dan
kurang efektifnya proses komunikasi yang memperbaiki kondisi fisik mental
terjadi dalam organisasi. Desain karyawan agar produktivitas kerjanya
organisasi haruslah memungkinkan meningkat;
terjadinya komunikasi ke empat arah 2) Kompensasi tidak langsung adalah
yaitu: ke atas, bawah (vertikal); horisontal; balas jasa yang diterima oleh pekerja
dan diagonal. Hal ini akan memungkinkan dalam bentuk selain upah atau gaji
dalam memahami berbagai hambatan langsung;
komunikasi yang efektif dalam organisasi 3) Benefit meliputi program-program
serta dapat mengatasi hambatan- perusahaan, seperti jaminan hari tua,
hambatan yang ada. Menurut Suwarto waktu libur, tabungan. Service dapat
(2002: 167) arah komunikasi dalam berupa mobil dinas, fasilitas olah raga,
organisasi dapat dibedakan menjadi memperingati hari besar (ulang tahun),
empat, yaitu: (a) Komunikasi ke bawah, dan sebagainya;
adalah komunikasi yang mengalir dari 4) Pelayanan adalah tindakan yang
tingkat atas ke tingkat bawah dalam diambil untuk menolong atau
sebuah organisasi dan mencakup kebijak- membantu para karyawan seperti
an pimpinan, instruksi dan memo resmi; pemberian bantuan hukum di bidang
(b) Komunikasi ke atas, adalah komunika- kepegawaian, kesenian, olah raga
si yang mengalir dari tingkat bawah ke (Malayu SP. Hasibuan, 2002: 185).
tingkat atas sebuah organisasi, dan men- Pemberian kesejahteraan kepada
cakup kotak saran, pertemuan kelompok, pegawai bertujuan: (a) Untuk
dan prosedur keluhan; (c) Komunikasi meningkatkan kesetiaan dan keterikatan
horizontal, adalah komunikasi yang meng- karyawan kepada perusahaan; (b)
alir melintasi berbagai fungsi dalam Memberikan ketenangan dan pemenuhan
organisasi. Bentuk komunikasi ini diperlu- kebutuhan bagi karyawan beserta
kan untuk mengkoordinasi dan menginte- keluarganya; (c) Memotivasi gairah kerja,
grasikan berbagai fungsi organisasi; (d) disiplin, dan produktivitas kerja karyawan;
Komunikasi diagonal, adalah komunikasi (d) Menurunkan tingkat absensi dan
silang melintasi fungsi dan tingkat dalam turnover karyawan; (e) Menciptakan
organisasi. Hal ini penting dalam situasi di lingkungan dan suasana kerja yang baik
mana anggota tidak dapat berkomunikasi dan serta nyaman; (f) Membantu
lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk
horisontal. mencapai tujuan; (g) Memelihara
kesehatan dan meningkatkan kualitas
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan … (Untung Sriwidodo & Agus Budhi H.) 53
kesejahteraan, dan kinerja pegawai diukur diperoleh p value sebesar 0,001 < 0,05
dengan Skala Likert 5 (lima) poin dengan berarti kesejahteraan berpengaruh positif
bentuk pernyataan positif (favorable). dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Uji instrumen penelitian mengguna- Berdasarkan analisis koefisien
kan uji validitas dan reliabilitas yang determinasi diperoleh nilai Adjusted R2
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaitu sebesar 0,474 artinya sumbangan yang
uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji diberikan variabel kompetensi, motivasi,
heteroskedastisitas dan uji normalitas. komunikasi, dan kesejahteraan dalam
Alat analisis menggunakan (1) analisis mempengaruhi kinerja pegawai adalah
regresi linear berganda, yang bertujuan sebesar 47,4% sisanya 52,6%
untuk mengetahui pengaruh kompetensi, dipengaruhi variabel lain di luar model
motivasi, komunikasi, dan kesejahteraan misalnya gaya kepemimpinan, budaya
terhadap kinerja pegawai; (2) uji t, bertuju- organisasi, komitmen, dan lain-lain.
an untuk menguji signifikansi pengaruh
secara parsial; (3) uji koefisien determina- Pembahasan
si (R2) dalam penelitian ini bertujuan Penelitian tentang pengaruh
untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi, motivasi, komunikasi, dan
seluruh variabel independen terhadap kesejahteraan terhadap kinerja pegawai di
kinerja pegawai dalam persentase. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo
adalah sebagai berikut:
HASIL ANALISIS 1. Kompetensi mempunyai pengaruh
Berdasarkan analisis regresi yang positif dan signifikan terhadap
diperoleh persamaan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukoharjo, berarti apabila
Y = 4,808 + 0,265 X1 + 0,214 X2 + 0,187 kompetensi semakin ditingkatkan
X3 + 0,222 X4 maka kinerja pegawai akan semakin
meningkat. Kinerja dan keefektifan
Melihat besarnya nilai koefisien pegawai dalam melaksanakan tugas
regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien sangat ditentukan oleh kompetensi
regresi semua menunjukkan pengaruh yang disyaratkan oleh bidang pekerja-
positif, dan untuk variabel kompetensi an. Melalui kompetensi yang semakin
lebih besar dari koefisien regresi variabel memadai seseorang akan lebih
motivasi, komunikasi, dan kesejahteraan. menguasai dan mampu menerapkan
Dengan demikian kompetensi mempunyai secara praktek semua tugas pekerjaan
pengaruh yang dominan terhadap kinerja sesuai dengan job description yang
pegawai. ditetapkan. Kompetensi pegawai yang
Uji signifikansi pengaruh kompe- semakin tinggi dapat diukur dari sema-
tensi terhadap kinerja pegawai diperoleh p kin bertambahnya pengetahuan dan
value sebesar 0,000 < 0,05 berarti kompe- keterampilan serta semakin berkem-
tensi berpengaruh positif dan signifikan bangnya perangai/sifat dan konsep diri
terhadap kinerja pegawai. Pengaruh moti- yang semakin baik. Sedangkan ciriciri
vasi terhadap kinerja pegawai diperoleh p pegawai dengan kompetensi tinggi
value sebesar 0,003 < 0,05 berarti motiva- dapat dilihat dari beberapa indikator
si berpengaruh positif dan signifikan ter- yaitu mampu menjalankan tugas
hadap kinerja pegawai. Pengaruh komuni- sesuai standar pekerjaan, memiliki
kasi terhadap kinerja pegawai diperoleh p pengetahuan yang luas, mampu
value sebesar 0,014 < 0,05 berarti komu- menyelesaikan tugas dengan cepat,
nikasi berpengaruh positif dan signifikan tepat dan benar, mampu menyusun
terhadap kinerja pegawai. Pengaruh laporan dengan akurat dan sistematis,
kesejahteraan terhadap kinerja pegawai memiliki kemampuan menguasai
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan … (Untung Sriwidodo & Agus Budhi H.) 55
ngaruh positif dan signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
kinerja karyawan PT. BNI (Persero) Aftoni Sutanto, 2002, “Peran Budaya
Tbk. Kantor Cabang Wonogiri. Implika- Organisasional Untuk Meningkatkan
si dari hasil penelitian ini, kinerja pega- Kepuasan Kerja dan Kinerja
wai di Dinas Pendidikan Kabupaten Karyawan”. Jurnal: Benefit Ekonomi
Sukoharjo dapat ditingkatkan melalui dan Bisnis, FE Universitas Ahmad
peningkatan kesejahteraan. Dahlan, Vol. 6., No.2, Desember,
Yogyakarta, p.120-129.
KESIMPULAN Algert, N.E., 2003, “Effective Interper-
Kinerja dan keefektifan pegawai da- sonal/Intrateam Communication”,
lam melaksanakan tugas sangat ditentu- Artikel: The Foundation Coalition.
kan oleh kompetensi yang disyaratkan (www.foundationcoalition.org)
oleh bidang pekerjaan. Melalui kompeten- Anwar Prabu Mangkunegara, 2007,
si yang semakin memadai seseorang Manajemen Sumberdaya Manusia
akan lebih menguasai dan mampu mene- Perusahaan, Cetakan ketujuh,
rapkan semua tugas pekerjaan sesuai Remaja Rosdakarya, Bandung.
dengan job description yang ditetapkan. Eko Nurmianto, Nurhadi Siswanto, dan
Motivasi yang semakin tinggi berpe- Sanusi Sapuwan, 2006,
ran untuk memberikan penguatan terhadap “Perancangan Penilaian Kinerja
keinginan-keinginan yang mengarah pada Karyawan Berdasarkan Kompetensi
tercapainya prestasi kerja yang semakin Spencer Dengan Metode Analytical
baik serta dapat mengarahkan sikap Hierarchy Process (Studi Kasus di
perilaku individu dalam mencapai tujuan. Sub Dinas Pengairan, Dinas
Ciri-ciri pegawai dengan motivasi tinggi Pekerjaan Umum, Kota
menurut indikator-indikator motivasi dalam Probolinggo)”, Jurnal Teknik Industri,
penelitian ini dapat dilihat dari menyenangi Universitas Kristen Petra, Vol. 8, No.
pekerjaan yang dilakukan, menunjukkan 1, Juni 2006, hal. 40-53.
kreativitas dalam bekerja, menunjukkan Hadari Nawawi, 2000, Manajemen
tanggung jawab dalam bekerja, memiliki Sumberdaya Manusia, Cetakan
otonomi yang tinggi dalam bekerja. Ketiga, Gadjah Mada University
Efektivitas komunikasi semakin tinggi Press, Yogyakarta.
apabila atasan menyampaikan petunjuk Imam Ghozali, 2005, Aplikasi Analisis
kerja secara rinci, informasi disampaikan Multivariate Dengan Program SPSS,
tepat waktu dengan bahasa yang mudah Badan Penerbit Universitas
dipahami, adanya teguran bila terjadi ke- Diponegoro, Semarang.
salahan, atasan mau mendengar saran/ Jogiyanto, 2004, Metodologi Penelitian
pendapat bawahan, atasan menghargai Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalam-
setiap keluhan, karyawan saling bertukar an-Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.
pendapat, mau mendengarkan pendapat Lee, Lena and Wong, Poh Kam, 2006,
teman. “Individual Attitudes, Organizational
Berdasarkan indikator-indikator da- Reward System And Patenting
lam penelitian ini, kesejahteraan yang Performance Of R&D Scientists And
semakin tinggi dicerminkan dari semakin Engineers”, Journal : MPRA, Vol. 7,
meningkatnya ketenangan kerja, kesetia- No. 595, p.1-44.
an, keterikatan terhadap organisasi, Malayu SP. Hasibuan, 2002, Manajemen
memotivasi gairah kerja, terpeliharanya Sumberdaya Manusia, Bumi Aksara,
kesehatan dan kualitas fisik pegawai, Jakarta.
menciptakan lingkungan dan suasana Marjoko Priyo Prasojo, 2009, “Pengaruh
kerja yang semakin baik, serta memacu Kompetensi, Komitmen Organisasi,
produktivitas kerja Kepemimpinan, dan Budaya Organi-
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan … (Untung Sriwidodo & Agus Budhi H.) 57