You are on page 1of 7

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor.

1 A gustus 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN
DI POLI KIA PKM TUMINTING

Wa Ode Zamriati
Esther Hutagaol
Ferdinand Wowiling
Program Studi Ilmu Kepoerawatan Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi Manado
Email: Zamriatiwaode@yahoo.co.id

ABSTRACT: Physiological changes in the third trimester pregnant women especially


maternal seem more complex and increased again compared to the previous trimester, and this
is not another pregnancy because the growing conditions. Mothers who do not have the
preparation for childbirth would be anxious and fear shows up in a periaku silent tears. Even
if the birth as a normal physiological phenomenal, in fact labor berampak against bleeding,
extreme pain and can cause fear even death either mother or baby (Janiwarty & Pieter, 2012).
Objective: to know the Factors Which Are Associated with Maternal Anxiety Ahead of
Labour in Poly Health Center Tuminting KIA. Research design: an observational analytic
cross sectional approach. Population is taken using antenatal mothers in poly clinic Tuminting
KIA, and the study sample using sampling techniques saturated, with the number of 50
mothers. Data collection through primary data and secondary data. The result: show that mild
anxiety 26%, moderate 62%, and 12% by weight. Statistical test results showed that there was
a significant relationship between age, parity and traumatic experience with a mother's
anxiety level, while the level of education has no significant relationship with the level of
maternal anxiety. Suggestion: have enhanced the role and support of health workers to
improve the consultation, which is useful for pregnant women to be able to cope with anxiety
in the face of labor, the role of educational institutions needs to be improved in order to
further develop the science, especially the science of maternity nursing and psychiatric
nursing on anxiety in pregnant women in face of labor in order to provide optimal nursing
care, as well as the need for more research on anxiety in the third trimester pregnant women
face labor relation with the frequency of antenatal care visits.
Keywords: Age, Level of Education, Parity, Traumatic Experiences, Anxiety Levels

ABSTRAK: Perubahan psikologi pada ibu hamil khususnya trimester III terkesan lebih
kompleks dan meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, dan ini tidak lain
dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar. Ibu yang tidak mempunyai
persiapan untuk melahirkan akan lebih cemas dan memperlihatkan ketakutan dalam suatu
periaku diam hingga menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran sebagai fenomenal fisiologis
yang normal, kenyataannya proses persalinan berampak terhadap perdarahan, kesakitan luar
biasa serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan kematian baik ibu ataupun bayinya (Janiwarty
& Pieter, 2012) . Tujuan penelitian : untuk mengetahui Faktor-Faktor Apakah Yang
Berhubungan dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Poli KIA Puskesmas
Tuminting. Desain penelitian : observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi yang diambil adalah ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di poli KIA
puskesmas Tuminting, dan sampel penelitian menggunakan tekhnik sampling jenuh, dengan
jumlah 50 ibu. Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Hasil penelitian :
menunjukkan bahwa kecemasan ringan 26%, sedang 62%, dan berat 12%. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan pengalaman
traumatis dengan tingkat kecemasan ibu, sedangkan tingkat pendidikan tidak mempunyai

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 A gustus 2013

hubungan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ibu. Saran : perlu ditingkatkan peran dan
dukungan dari petugas kesehatan dengan meningkatkan jasa konsultasi yang berguna bagi ibu
hamil untuk dapat mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinan, perlu ditingkatkan
peran lembaga pendidikan agar lebih mengembangkan ilmu, khususnya ilmu keperawatan
maternitas dan keperawatan jiwa tentang kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi
persalinan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal, serta perlu adanya
penelitian lebih lanjut tentang kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan kaitannya dengan frekuensi kunjungan antenatal care.
Kata Kunci: Umur, Tingkat Pendidikan, Paritas, Pengalaman Traumatis, Tingkat Kecemasan

PENDAHULUAN perasaan cemas ataupun takut (Marmi,


Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar 2011).
yang terjadi pada wanita yang produktif. Ansietas merupakan bagian dari
Selama masa kehamilan terjadi perubahan respon emosional, dimana ansietas adalah
pada ibu baik fisik maupun psikis. Secara kekhawatiran yang tidak jelas dan
umum perubahan fisik selama masa menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
kehamilan ialah, tidak haid, membesarnya tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan
payudara, perubahan bentuk rahim, emosi ini tidak memiliki objek yang
perubahan sistem kerja organ tubuh, spesifik. Dimana ansietas dialami secara
membesarnya perut, naiknya berat badan, subjektif dan dikomunikasikan secara
melemahnya relaksasi otot-otot saluran interpersonal. Seorang individu yang
pencernaan, sensitivitas pada pengindraan, mengalami kecemasan secara langsung
serta kaki dan tangan mulai membesar dapat mengekspresikan kecemasannya
(Pieter & Lubis, 2010). melalui respon yang fisiologis dan prilaku,
Adapun perubahan psikis pada ibu dan secara tidak langsung dapat
trimester pertama diperkirakan 80%, mengembangkannnya melalui mekanisme
timbul sifat rasa kecewa, penolakan, cemas pertahanan dalam melawan kecemasan
dan rasa sedih. Pada trimester ke dua yang disebut koping. Berdasarkan
kehidupan psikologi ibu tampak lebih penggolongannya koping ini dibedakan
tenang dan mulai dapat beradaptasi, dan menjadi dua, adaptif yaitu mekanisme
pada trimester tiga, perubahan psikologi yang mendukung fungsi, dan maladaptive
ibu terkesan lebih kompleks dan yaitu mekanisme yang menghambat fungsi
meningkat kembali dibanding trimester (Stuart, 2006).
sebelumnya, dan ini tidak lain dikarenakan Ibu hamil yang tidak mempunyai
kondisi kehamilan yang semakin persiapan untuk melahirkan akan lebih
membesar (Janiwarty & Pieter, 2012) . cemas dan memperlihatkan ketakutan
Seiring dengan bertambanhnya usia dalam suatu periaku diam hingga
kehamilan, baik kondisi fisik maupun menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran
emosional ibu akan berubah, dan hal ini sebagai fenomenal fisiologis yang normal,
akan terus berlanjut sampai ke masa kenyataannya proses persalinan berampak
persalinan. terhadap perdarahan, kesakitan luar biasa
Menurut Manuaba (1998) persalinan serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi kematian baik ibu ataupun bayinya
(janin atau uri) yang telah cukup bulan (Janiwarty & Pieter, 2012) .
atau dapat hidup diluar kandungan melalui Berdasarkan SDKI (2007) angka
jalan lahir dengan bantuan atau tanpa kematian ibu (AKI) yang terkait dengan
bantuan atau kekuatan sendiri. Dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas
semakin dekatnya jadwal persalinan, adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup.
terutama persalinan pertama, wajar timbul Bahkan WHO, UNICEF, UNFPA, dan
World Bank memperkirakan angka

2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 A gustus 2013

kematian ibu lebih tinggi yaitu 420 per April, kunjungan ibu hamil sebesar 281
100.000 kelahiran hidup. orang, dimana ibu hamil trimester III
Menurut Stalke (2008) sesuai dengan mencapai 91 orang, dan juga terdapat 33
tujuan MDGs yang ke 5 yaitu, partus.
meningkatkan kesehatan ibu, target yang Data yang diperoleh di Puskesmas
ingin dicapai tidak lain, pertama, Tuminting pada senin, 6 Mei-2013 untuk
menurunkan angka kematian ibu sebesar kunjungan ibu hamil yaitu mencapai 66
tiga perempatnya antara tahun 1990-2015 orang, terdiri dari 3 orang ibu yang hamil
dengan indikator tingkat kematian ibu (per trimester I, 8 orang ibu yang hamil
100.000) dan kelahiran yang dibantu trimester II, dan 45 orang ibu hamil
tenaga terlatih. Adapun target yang ke dua trimester III.
menyediakan akses kesehatan reproduksi Berdasarkan survei dan wawancara, data
untuk semua pada tahun 2015 dengan yang peneliti peroleh dari 10 orang ibu
indikator wanita menikah pada usia 15-49 hamil trimester III, rata-rata mengatakan
tahun yang menggunakan alat KB, tingkat cemas dalam menjelang persalinan.
kelahiran usia muda, (per 1000 perempuan Penyebab kecemasan itu umumnya
usia 15-19 tahun), yang berkunjung ke dikarenakan mereka yang merupakan
fasilitas kesehatan serta kebutuhan KB kehamilan pertama, namun ada pula yang
yang tidak terpenuhi (Prasetawati, 2012). mengatakan karena takut perdarahan, dan
Hasil penelitian terdahulu yang juga takut akan keselamatan anak dan
dilaksanakan di Poli Klinik Kebidanan dan dirinya kedepan.
Kandungan RSUP Fatmawati, mengenai Latar belakang tersebut diatas, yang
Hubungan karakteristik ibu hamil trimester menjadi motivasi bagi peneliti untuk
III dengan kecemasan dalam menghadapi melakukan penelitian mengenai: “Faktor-
persalinan, dimana kategori kecemasan faktor yang berhubungan dengan
yang dialami ibu, dibagi ke dalam kecemasan ibu hamil menjelang persalinan
beberapa kategori diantaranya: graviditas, di poli KIA Puskesmas Tuminting”.
dan tingkat pendidikan. Dari 158
responden yang diteliti pada kategori METODE PENELITIAN
graviditas diperoleh kecemasan yang Jenis penelitian ini adalah penelitian
dialami oleh primigravida 66,2%, lebih analitik, dengan menggunakan pendekatan
tinggi dibandingkan multigravida 42,2 %. cross sectional.Penelitian ini dilaksanakan
Selanjutnya pada kategori tingkat di Puskesmas Tuminting pada bulan Juni
pendidikan Dimana diketahui bahwa 2013.
proporsi pendidikan ibu dengan kecemasan Populasi dalam penelitian ini adalah
menunjukkan ada sebanyak 64.5% ibu semua ibu hamil yang memeriksakan
berpendidikan menengah mengalami kandungannya di Poli KIA Puskesmas
kecemasan lebih banyak dibandingkan ibu Tuminting. Sampel pada penelitian ini
berpendidikan dasar (47.4%) dan ibu adalah ibu hamil yang memeriksakan
berpendidikan tinggi (44.2%). Sehingga kandungannya di Poli KIA Puskesmas
pada tingkat pendidikan dasar dan Tuminting. Sampel yang digunakan dalam
menengah cenderung lebih banyak penelitian ini yaitu non probability
mengalami kecemasan dari pada ibu sampling dengan teknik sampling jenuh.
berpendidikan tinggi (Astria, 2009). Kriteria Inklusi dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil wawancara dengan meliputi: Ibu yang hamil yang
bidan dan perawat di ruangan Poli KIA memeriksakan kandungannya di Poli KIA
Puskesmas Tuminting, jadwal pemeriksaan Puskesmas Tuminting, Ibu yang hamil
ibu hamil dilaksanakan 2 kali dalam trimester III. Dan kriteria eklusinya
seminggu, yakni pada hari senin dan rabu. meliputi: Ibu yang terbukti mengalami
Selanjutnya berdasarkan data pada bulan komplikasi dalam kehamilan, Ibu yang

3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 A gustus 2013

mengatakan mengundurkan diri secara Faktor-faktor yang berhubungan


tiba-tiba. dengan kecemasan ibu hamil menjelang
Instrumen dalam penelitian ini persalinan di Poli Kia Puskesmas
menggunakan kuesioner, untuk mengukur tuminting, menggunakan analisis statistic
tingkat kecemasan menggunakan uji chi-square (X2) pada tingkat
parameter Hamilton Anxiet Rating Scale kemaknaan 95% atau (∝ = 0,05).
(HARS) yang terdiri dari 14 kelompok Prosedur pengambilan dan
gejala yang ada, dan masing-masing pengumpulan data meliputi: data primer
kelompok gejala diberi penilaian angka yaitu data umum tentang karakteristik ibu
(skor) antara 0-4 yang artinya bila:0 = hamil dan faktor-faktor yang berhubungan
tidak ada gejala sama sekali,1 = satu dari dengan kecemasan ibu yaitu umur, tingkat
gejal yang ada, 2 = sedang/ separuh dri pendidikan, paritas, dan pengalaman
gejala yang ada, 3 = berat/lebih dari ½ traumatis yang diperoleh dengan
gejala yang ada, 4 = sangat berat semua menggunakan daftar pertanyaan
gejala ada. Penentuan derajat kecemasan (kuesioner), dan Data sekunder yaitu data
dengan cara menjumlah nilai skor dan item tentang gambaran wilayah penelitian dan
1-14 dengan hasil dan membaginya dalam jumlah ibu hamil yang diperoleh dari
2 kategori: Tidak cemas (bila total skor < Puskesmas Tuminting.
6), Cemas ringan (bila total skor 7-14), Setelah mendapat persetujuan untuk
Cemassedang (bila total skor 15-27), dan melakukan izin penelitian yang
Cemas berat (bila total skor > 27), dikeluarkan dari program studi ilmu
Kuesioner mengenai faktor-faktor yang keperawatan fakultas kedokteran
mempengaruhi kecemasan meliputi: Umur: universitas Sam Ratulangi dengan nomor:
yang dinai berdasarkan lamanya usia ibu 178 /UN. 12. 1/ PSIK/ PP/ 2013 (Lampiran
dari lahir, sampai ulang tahun terakhir saat 2). Surat ini diajukan ke tempat penelitian
wawancara, yang terdiri dari 2 kategori, di PKM Tuminting . Kemudian peneliti
resiko tinggi(<20 dan >35 ) tahun dan menjelaskan maksud dan tujuan akan
tidak resiko tinggi (20-35) tahun (Astria, melakukan penelitian.
2009), Tingkat pendidikan, yang di nilai Setelah disetujui maka peneliti mulai
berdasarkan jenjang pendidikan formal melakukan penelitian dengan tahapan
yang terakhir yang berhasil di tamatkan, sebagai berikut:Mendatangi pasien yang
yang terdiri dari 2 kategori, yakni: Tinggi melakukan pemeriksaan di ruangan Poli
(SMA, Perguruan tinggi) dan rendah KIA PKM Tuminting, kemudian
(SMP, SD, dan tidak pernah sekolah), memperkenalkan diri, menjelaskan maksud
Paritas, yang dinilai berdasarkan jumlah dan tujuan penelitian kepada sampel
bayi yang dilahirkan responden yang penelitian. Setelah sampel bersedia untuk
terdiri dari 2 kategori multigravida dan menjadi objek penelitian, maka peneliti
primigravida, Pengalaman traumatis, yang memberikan informed consent (Lampiran
dinilai berdasarkan pengalaman persalinan 3) untuk ditandatangani, Peneliti
ibu dimasa lalu, yang terdiri dari 2 menjelaskan cara pengisian kuesioner dan
kategori, ada pengalaman hamil resiko peneliti menunggui paa saat pengisian
tinggi dan tidak ada pengalaman hamil kuesioner berlangsung, Peneliti
resio tinggi. memberikan kuesioner pertanyaan dan
Data yang dikumpulkan selanjutnya responden dipersilahkan mengisi kuesioner
dilakukan pengolahan melalui tahap sesuai dengan jawaban responden,
sebagai berikut: Pemeriksaan kembali kegiatan ini dilaksanakan pada saat
(editing), Pengkodean (koding), Proses/ responden menunggu antrian untuk
entri data (Proccessing), Pembersihan data melakukan pemeriksaan di Poli KIA PKM
(Cleaning), Tuminting, Kuesioner yang elah diisi
lengkap oleh sampel penelitian untuk

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 A gustus 2013

dikembalikan kepada peneliti guna Tabel 10. Hubungan Tingk at Pendidikan


pemprosessan data lebih lanjut Dengan Tingk at Kecemasan Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado.
(pengolahan data dan analisa data). Tingkat Tingkat Total P OR
Setelah mendapat persetujuan untuk Pen didikan Ke ce masan
melakukan penelitian, selanjutnya Ringan Sedang
dilakukan penelitian dengan menekankan
Rendah 4 15 19
masalah etika penelitian yang meliputi: Tinggi 9 22 31 0,742 1.652
Informed consent (lembar persetujuan), Total 13 37 50
Anonimity (tanpa nama), Confidentiality Sumber : Data Primer
(kerahasiaan). Tabel 11. Hubungan Paritas Dengan Tingk at
Kecemasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tuminting Manado.
HASIL DAN PEMBAHASAN Paritas Tingkat Total P OR
Hasil penelitian berdasarkan (tabel 4), Ke ce masan

menunjukan bahwa sebagian besar Ringan Sedang


responden memiliki umur tidak resiko
Primi gravida 1 26 27
tinggi (20-35 tahun) yakni sebanyak 38 Multigravida 12 11 23 0,000 1.035
orang (76%). Hasil penelitian berdasarkan Total 13 37 50
(tabel 5), menunjukan bahwa sebagian Sumber : Data Primer
Tabel 12. Hubungan Pengalaman Traumatis
besar responden memiliki tingkat
Dengan Tingk at Kecemasan Ibu Hamil Di
pendidikan tinggi (SMA, Perguruan Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado.
Tinggi) yakni sebanyak 31 orang (62%). Pengalaman Tingk at Total P
Hasil penelitian berdasarkan (tabel 6), Traumatis Kecemasan
menunjukan bahwa sebagian besar Ringan Sedang
responden merupakan primigravida yakni
Ada 0 4 4
sebanyak 27 orang (54%). Hasil penelitian
Tidak ada 12 7 19 0,037
berdasarkan (tabel 7), menunjukan bahwa Total 12 11 23
sebagian besar responden tidak mengalami Sumber : Data Primer
pengalaman traumatis yakni sebanyak 19
orang (82%). Hasil penelitian berdasarkan Ansietas adalah kekhawatiran yang
(tabel 8),menunjukan bahwa sebagian tidak jelas yang menyebar, yang berkaitan
besar responden mengalami kecemasan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
sedang dengan skor (>15) yakni sebanyak berdaya. Ansietas berbeda dengan rasa
37 orang (74%). takut, dimana ansietas adalah respon
emosional terhadap penilaian tersebut
Tabel 9. Hubungan Umur Dengan Tingkat (Stuart, 2006).
Kecemasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tuminting Manado.
Pada ibu hamil khususnya trimester
Umur Tingk at III perubahan psikologi ibu terkesan lebih
Kecemasan Total P kompleks dan meningkat kembali
Ringan Sedang dibanding trimester sebelumnya, dan ini
tidak lain dikarenakan kondisi kehamilan
Resiko 0 12 12 yang semakin membesar. Jika Ibu hamil
tinggi 0,022
Tidak 13 25 38 yang tidak mempunyai persiapan untuk
resiko melahirkan akan lebih cemas dan
tinggi memperlihatkan ketakutan dalam suatu
Total 13 37 50 periaku diam hingga menangis. Sekalipun
Sumber : Data Primer peristiwa kelahiran sebagai fenomenal
fisiologis yang normal, kenyataannya
proses persalinan berampak terhadap
perdarahan, kesakitan luar biasa serta bisa
menimbulkan ketakutan bahkan kematian

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 A gustus 2013

baik ibu ataupun bayinya (Janiwarty & manusia yang sangat dibutuhkan untuk
Pieter, 2012) . pengembangan diri dan peningkatan
Dari hasil uji statistic Chi-Square kematangan intelektual seseorang.
(lampiran 8), nilai expected count yang Kematangan intelektual ini berpengaruh
diperoleh lebih kecil dari lima, pada wawasan dan berpikir seseorang, baik
menunjukkan hasil penilaian harus dalam tindakan yang dapat dilihat maupun
berdasarkan fisher’s Exact Test. Untuk dalam cara pengambilan keputusan.
memenuhi syarat uji Chi-Square maka Tingkat pendidikan juga merupakan salah
untuk kategori (variabel dependen) tingkat satu faktor yang mempengaruhi persepsi
kecemasan di colaps sehingga menjadi seseorang untuk lebih mudah menerima
data nominal, dengan kategori (ringan dan ide teknologi baru. Semakin tinggi
sedang), dengan tabel 2 x 2 (lampiran 9). pendidikan seseorang, maka akan semakin
Hubungan umur dengan kecemasan berkualitas pengetahuannya dan semakin
ibu hamil berdasarkan hasil uji Chi-Square matang intelektualnya. Mereka cenderung
pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) lebih memperhatikan kesehatan dirinya
pada (tabel 9), menunjukkan ada hubungan dan keluarganya (Depkes, 1999). Hal
umur dengan kecemasan ibu hamil di senada juga diungkapkan oleh
wilayah kerja Puskesmas Tuminting di Purwatmoko (2001), dimana semakin
wilayah Tuminting kota Manado. tinggi tingkat pendidikan seseorang
Menurut Tobing (2007) kehamilan di semakin besar peluang untuk mencari
umur kurang dari 20 tahun bisa pengobatan ke pelayanan kesehatan.
menimbulkan masalah, karena kondisi Sebaliknya rendahnya pendidikan akan
fisik belum 100 % siap. Untuk umur yang menyebabkan seseorang mengalami stres,
dianggap paling aman menjalani dimana stres dan kecemasan yang terjadi
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 disebabkan kurangnya informasi yang
tahun. Di rentang usia ini kondisi fisik didapatkan orang tersebut (Astria, 2009).
wanita dalam keadaan prima. Sedangkan Hasil penelitian ini tidak sejalan
setelah umur 35 tahun, sebagian wanita dengan penelitian Astria (2009) yang
digolongkan pada kehamilan beresiko menyatakan ada hubungan yang signifikan
tinggi terhadap kelainan bawaan dan antara tingkat pendidikan dengan
adanya penyulit pada waktu persalinan. Di kecemasan ibu hamil.Sesuai data yang ada,
kurun umur ini, angka kematian ibu dimana masih terdapat 31 responden
melahirkan dan bayi meningkat, sehingga dengan tingkat pendidikan tinggi, namun
akan meningkatkan kecemasan (Astria, 22 responden mengalami kecemasan
2009). sedang, dan 9 responden ringan. Menurut
Hasil penelitian ini sejalan dengan survei lapangan hal ini dapat disebabkan
penelitian yang dilakukan oleh Astria oleh faktor lain, yakni paritas.
(2009) yang menyatakan ada hubungan Hubungan paritas dengan kecemasan
yang signifikan antara umur dengan ibu hamil berdasarkan hasil uji Chi-Square
kecemasan ibu hamil. pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05)
Hubungan tingkat pendidikan dengan pada (tabel 11), menunjukkan ada
kecemasan ibu hamil berdasarkan hasil uji hubungan paritas dengan kecemasan ibu
Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% hamil di wilayah kerja Puskesmas
(α 0,05) pada (tabel 10), menunjukkan Tuminting di wilayah Tuminting kota
tidak ada hubungan tingkat pendidikan Manado.
dengan kecemasan ibu hamil di wilayah Menurut Kartono (1992) bagi
kerja Puskesmas Tuminting di wilayah primigravida, kehamilan yang dialaminya
Tuminting kota Manado. merupakan pengalaman pertama kali,
Menurut Notoatmodjo (2003), sehingga trimester III dirasakan semakin
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar mencemaskan karena semakin dekat

6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 A gustus 2013

dengan proses persalinan. Ibu akan persalinan di Poli KIA Puskesmas


cenderung merasa cemas dengan Tuminting. Ada hubungan yang signifikan
kehamilannya, merasa gelisah, dan takut antara paritas dengan kecemasan ibu hamil
menghadapi persalinan, mengingat menjelang persalinan di Poli KIA
ketidaktahuan menjadi faktor penunjang Puskesmas Tuminting. Ada hubungan
terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang yang signifikan antara pengalaman
pernah hamil sebelumnya (multigravida), traumatis dengan kecemasan ibu hamil
mungkin kecemasan berhubungan dengan menjelang persalinan di Poli KIA
pengalaman masa lalu yang pernah Puskesmas Tuminting.
dialaminya (Astria, 2009).
Hasil penelitian ini sejalan dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian yang dilakukan oleh Astria Astria Y. (2009). Hubungan Karakteristik
(2009) yang menyatakan ada hubungan Ibu Hamil Trimester III Dengan
yang signifikan antara paritas dengan Kecemasan Dalam Menghadapi
kecemasan ibu hamil. Persalinan, diperoleh dari
Hubungan pengalaman traumatis (http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_
dengan kecemasan ibu hamil berdasarkan digital/YONNE%20ASTRIA.pdf).
hasil uji Chi-Square pada tingkat Diakses tanggal 2 Mei 2013.
kepercayaan 95% (α 0,05) pada (tabel 12), Janiwarty B & Pieter H. Z (2012).
menunjukkan ada hubungan pengalaman Pendidikan Psikologi Untuk
traumatis dengan kecemasan ibu hamil di Bidan. Rapha Publishing. Medan
wilayah kerja Puskesmas Tuminting di Marmi,S.ST. (2011). Asuhan Kebidanan
wilayah Tuminting kota Manado. Pada Masa Antenatal. Pustaka
Pada ibu multigravida, wajar juga Belajar. Yogyakarta
mengalami kecemasan, dimana kecemasan Pieter H.Z & Lubis N. L . (2010).
itu adalah kecemasan akan bayangan rasa Pengantar Psikologi Untuk
sakit yang dideritanya dulu sewaktu Kebidanan. Rapha Publishing.
melahirkan. Apalagi bagi ibu yang Medan
memiliki pengalaman kehamilan dengan Prasetawati A.E , dr, M.Kes. (2012).
resiko tinggi, tingkat kecemasannya juga Kesehatan Ibu dan Anak Dalam
pasti akan meningkat. Dimana kehamilan MDGs. Nuha Medika. Surakarta
ini memiliki resiko tinggi baik selama SDKI. (2007). Angka Kematian Ibu
kehamilan maupun pada proses persalinan Melahirkan, diperoleh dari
(Janiwarty & Pieter, 2012). (http://www.google.com/#hl=en&s
Pengalaman traumatis terbukti dapat client=psy-
mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam ab&q=sDKI+AKI&oq=sDKI+AKI
menghadapi persalinan. Oleh sebab itu &gs_l=hp.3...20954.21523.1.22628
proporsi kecemasan lebih banyak terjadi .3.3.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0...1c.1.12.p
pada ibu hamil yang memiliki pengalaman sy-
trauma pada kehamilan sebelumnya. ab.uBIr4hc3l1o&pbx=1&bav=on.2,
or.r_qf.&bvm=bv.46340616,d.bmk
SIMPULAN &fp=dc761eda7d838ad&biw=1280
Ada hubungan yang signifikan antara umur &bih=656). Diakses pada taggal 6
dengan kecemasan ibu hamil menjelang Mei 2013.
persalinan di Poli KIA Puskesmas Stuard G.W. (2006). Buku Saku
Tuminting. Tidak ada hubungan yang Keperawatan Jiwa. edisi 5. EGC.
signifikan antara tingkat pendidikan Jakarta.
dengan kecemasan ibu hamil menjelang

You might also like