You are on page 1of 10

A.

GAMBARAN UMUM PEMBELAJARAN REMEDIAL

1. Definisi

Pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran (sebagai upaya


guru) yang bersifat perbaikan (menyembuhkan, membetulkkan, membuat
lebih baik) sistem pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang optimal sebagaimana yang diharapkan.

Hal-hal yang perlu untuk diobati, disembuhkan, dibetulkan atau dibuat


lebih baik yaitu semua sistem yang terkait dengan proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), yakni cara belajar sisiwa, metode mengajar
guru, materi pelajaran dan media belajar, sumber belajar, lingkungan
belajar dan lain-lain.

2. Alasan Perlunya Remedial

Ada beberapa alasan perlunya diberikan pembelajaran remedial yang


ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :

a. Aspek Siswa

Dilihat dari realitas yang ada di lapangan, menunjukkan bahwa masih


banyak siswa yang angka prestasi atau nilainya dibawah nilai rata-
rata serta mengalami kesulitan dan hambatan belajar. Oleh sebab itu
diperlukan adanya perlakuan secara khusus untuk mengatasi hal-hal
tersebut.

b. Aspek Guru (Pengajar)

Sebagaimana diketahui bahwa pada dasarnya guru bertanggung


jawab keseluruhan proses pendidikan yang mana berkaitan dengan
tercapainya tujuan pendidikan (standar kompetensi dan kompetensi
dasar) serta guru juga bertanggung jawab dalam membantu siswa
untuk mencapai tujuan (kompetensi yang diharapkan/prestasi yang
optimal).
c. Aspek Pengertian Proses Belajar-Mengajar

Pembelajaran remedial diperlukan dalam rangka melaksanakan


proses belajar mengajar yang sesunggguhnya yaitu terjadinya
perubahahan tingkah laku secara keseluruhan. Jika setelah proses
belajar mengajar belum terjadi perubahan tingkah laku maka
diindikasikan terjadi kesulitan siswa dalam belajar. Oleh karena itu,
diperlukan proses belajar yang khusus yakni proses belajar yang
dapat membantu pencapaian perubahan tingkah laku secara
keseluruhan yang dilakukan melalui remedial.

d. Aspek Bimbingan Penyuluhan (Guidance and Counceling)

Bimbingan penyuluhan merupakan kelengkapan dari keseluruhan


proses pendidikan. Melalui Bimbingan Penyuluhan ini siswa
memperoleh bimbingan secara pribadi sehingga timbul pemahaman
terhadap dirinya sendiri yang nantinya bisa mengarahkan dirinya
dalam mengembangkan diri secara optimal.

3. Masalah Pembelajaran Remedial

4. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Remedial

B. TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN REMEDIAL

C. PERBANDINGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DENGAN


PEMBELAJARAN REGULER BESERTA HUBUNGANNYA

D. PROSEDUR PEMBELAJARAN REMEDIAL

1. Prosedur Pembelajaran Remedial

Prosedur pelaksanaan pengajaran remedial menurut Abin,


Syamsuddin,2003 dapat digambarkan dengan skema dibawah ini :
Untuk lebih jelasnya, deskripsi setiap langkah dan fungsi adalah sebagai
berikut :

a. Menelaah kembali siswa yang akan diberikan pengajaran remedial


beseta karakteristik permasalahan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih


spesifik mengenai seorang siswa dan masalah yang dihadapinya,
kelemahan apa yang diderita, letak kelemahannya, faktor penyebab
kelemahannya dsb. Sehingga guru dapat mengetahui apakah siswa
tersebut bisa ditolong oleh guru atau justru memerlukan bantuan orang
lain, berapa lama waktu yang ia butuhkan, kapan dan oleh siapa serta
metode apa yang cocok untuk siswa.

Agar hasil telaah lebih konkret, maka hal – hal yang harus
diperhatikan oleh guru yaitu :

1. Kebenaran (Validitas) dan kelengkapan (Representativitas) data /


informasi.

2. Relevansi dan konsistensi antara tafsiran dengan simpulan yang


dibuat dengan data / informasi pendukung.

3. Ketepatan perkiraan / estimasi kemungkinan penanganan masalah


siswa berdasarkan hasil diagnosis.

4. Visibilitas dari setiap alternatif pembelajaran remedial yang


direkomendasikan.

b. Menentukan alternatif pilihan tindakan.

Dari hasil penelaahan langkah pertama diatas akan diperoleh


kesimpulan mengenai karakteristik kasus siswa dan alternatif
pemecahan masalahnya, baru setelah itu menentukan alternatif tindakan
yang tepat untuk siswa. Dalam memilih tindakan yang tepat, faktor –
faktor yang perlu diperhatikan adalah :
1. Efektivitas dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Efisiensi dalam melakukan usaha pembelajaran agar mendapatkan


hasil yang seoptimal mungkin.

3. Keserasian atau kesesuaian antara karakteristik masalah siswa


dengan alternatif pemecahan masalah.

c. Layanan bimbingan dan penyuluhan / psikoterapi.

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kesehatan mental pada


diri siswa yang menjalankan pembelajaran remedial. Kesehatan mental
tersebut antara lain : mengurangi hambatan belajar siswa,
menghilangkan ketegangan siswa, membangkitkan motivasi dan
semangat belajar siswa, membantu menemukan gaya belajar siswa yang
tepat. Selain itu, layanan bimbingan juga bertujuan untuk menangani
masalah berlatarbelakang hambatan ego-emosional, sosial-psikologis,
potensial-fungsional serta masalah bersifat kepribadian yang lain.

Masalah – masalah yang umumnya ditangani dengan layanan


bimbingan adalah :

1. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurang motivasi dan


minat belajar.

2. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang sikap negatif terhadap


guru, mata pelajaran dan situasi belajar.

3. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang cara belajar yang


salah.

4. Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang ketidakserasian antara


kondisi objektif instrumental input dan lingkungannya.
d. Melaksanakan pembelajaran remedial.

Dengan teciptanya pra-kondisi diatas barulah pembelajaran


remedial dapat dilaksanakan. Adapun tujuan pembelajaran remedial ini
adalah untuk meningkatkan prestasi atau kemampuan siswa sesuai
dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut bisa
tercapai bila guru menggunakan metode dan strategi pembelajaran
remedial yang tepat.

e. Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali.

Setelah melakukan proses pembelajaran remedial, guru harus


melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi belajar siswa baik
secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui tingkat
keberhasilan proses pembelajaran.

f. Mengadakan re - evaluasi dan re – diagnostik.

Hasil dari pengukuran prestasi belajar pada prosedur ke – 5 diatas


kemudian dievaluasi dan didiagnosa oleh guru untuk menentukan
apakah :

1. Siswa menunjukkan peningkatan kemampuan penyesuaian diri dan


prestasi belajar dengan mencapai kriteria keberhasilan minimal yang
telah ditetapkan.

2. Siswa menunjukkan peningkatan kemampuan penyesuaian diri dan


prestasi belajar namun beluum sepenuhnya mampu mencapai kriteria
keberhasilan minimal yang telah ditetapkan.

3. Siswa belum menunjukkan perubahan yang berarti baik dari segi


prestasi maupun penyesuaian diri.
2. Strategi Pembelajaran Remedial

Strategi dan pendekatan pembelajaran remedial terdiri dari :

a. Strategi dan pendekatan yang bersifat kuratif

Tindakan pembelajaran remedial dikatakan bersifat kuratif bila


dilakukan setelah PBM berlangsung. Sasaran pokok atau tujuan dari
strategi pembelajaran remedial yang bersifat kuratif adalah :

• Agar siswa yang prestasinya jauh sekali dibawah kriteria


keberhasilan minimal agar dapat mencapai kriteria tersebut setelah
mengikuti pembelajaran remedial kuratif.

• Agar siswa yang masih kurang atau telah tinggi prestasinya


melebihi keberhasilan minimal dapat lebih menyempurnakan dan
meningkatkan kembali kemampuan dan prestasinya.

Strategi dan pendekatan pembelajaran remedial kuratif terbagi lagi


menjadi :

1. Pengulangan (repetition)

Pengulangan dapat terjadi dalam beberapa tingkatan yaitu:

a. Pada setiap akhir jam pertemuan tertentu.

b. Pada setiap akhir bab pelajaran.

c. Pada setiap akhir satuan program studi (semester, triwulan


atau tahunan).

Waktu dan cara pengulangan dapat dilaksanakan pada :

a. Jam pertemuan kelas seperti biasa (kalau memang sebagian


besar siswa di kelas mengalami kesulitan belajar).

b. Jam pertemuan di luar kelas (bila hanya beberapa siswa yang


mengalami kesulitan).
c. Jam kelas remedial khusus

d. Diadakan pengulangan total (bila siswa benar – benar


mengalami kesulitan pada hampir seluruh mata pelajaran).

2. Pengayaan dan pengukuhan (enrichment and reinforcement).

Teknik pelaksanaan pengayaan dan pengukuhan dapat dilakuakn


dengan cara :

a. Memberi tugas atau soal pekerjaan rumah (bagi siswa


berkemampuan lemah).

b. Memberi tugas atau soal yang dikerjakan di kelas pada jam


pelajaran itu juga.

3. Percepatan (acceleration).

Strategi ini ditujukan kepada siswa yang memiliki kemampuan


dan prestasi jauh diatas keberhasilan minimum yang telah
ditetapkan sehingga guru disarankan untuk melakukan percepatan
atau promosi jenjang pembelajaran yang lebih tinggi.

b. Strategi dan pendekatan yang bersifat preventif (pencegahan).

Strategi ini diterapkan sebelum pembelajaran berlangsung (post –


teaching diagnostic) sebagai alternatif pencegahan terjadinya
pengulangan / remedial. Strategi ini terdiri dari :

1. Layanan kelompok belajar homogen.

Yakni guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari


beberapa siswa yang memiliki kesulitan belajar dalam hal yang
sama ketika proses pembelajarana remedial berlangsung. Setiap
kelompok diberi tugas yang sama dalam waktu yang bersamaan
sehingga diharapkan mereka dapat mengikuti post – test / tes
sumatif dalam waktu yang bersamaan.
2. Layanan pembelajaran individual.

Pada dasarnya, konsep dasar pelayanannya sama dengan


layanan kelompok belajar homogen yaitu penyesuaian dengan
kondisi objektif siswa. Akan tetapi pada pelayanan individual ini
layanan secara fundamental ditujukan pada siswa secara
perorangan / individual. Sehingga siswa memiliki kebebasan
melakukan kegiatan / konsultasi dengan guru tanpa terikat dengan
keharusan mengikuti jam belajar di kelas seperti biasa.

3. Layanan pembelajaran secara kelompok dilengkapi kelas khusus


remedial dan pengayaan.

Pada prinsipnya, dalam layanan pembelajaran ini siswa berada


pada satu kelas yang sama dan mengikuti pembelajaran yang sama
pula. Namun bagi siswa yang memiliki kesulitan belajar telah
disediakan waktu dan tempat untuk pelayanan remedial secara
khusus.

c. Strategi dan pendekatan yang bersifat pengembangan (development).

Strategi ini merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostic yang


dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung (during
teaching diagnostic). Sasaran utama pendekatan ini adalah agar siswa
dapat mengatasi hambatan / kesulitan yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.

3. Metode Pembelajaran Remedial.

Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial yakni :

a. Metode Pemberian Tugas


merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang telah dipelajari mahasiswa untuk memperoleh suatu
keterampilan tertentu, misal :

- Kecakapan motoris : menggunakan alat-alat.

- Kecakapan mental : menghafal, menjumlah, membagi, dsb

b. Metode Diskusi

Metode ini memberi siswa tanggung jawab untuk mempelajari materi


pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok. Tugas
yang diberikan harus jelas supaya sesi belajar yang dihasilkan akan
efektif dan kelompok bisa mengatur diri mereka sendiri. Guru tidak
perlu memberi komentar tambahan setelah siswa berbicara tetapi guru
membantu kelompok dalam memberikan sumbang saran mereka.

c. Metode Tanya Jawab

Merupakan cara yang menarik untuk menilai kelas secara langsung,


pada saat bersamaan dapat melibatkan siswa dari awal untuk
mengenal satu sama lain. Rasa ingin tahu siswa akan mendorong
mereka untuk memikirkan tentang sebuah topik atau pertanyaan serta
siswa akan lebih cenderung mengingat suatu pengetahuan tentang
materi pelajaran yang belum pernah dibahas sebelumnya.

d. Metode Kerja Kelompok

Suatu kegiatan pembelajaran dimana mahasiswa dalam suatu kelas


dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-
kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu.

e. Tutor Sebaya

Merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa belajar bersama


teman sebayanya. Metode ini dipilih karena ada beberapa siswa yang
lebih nyaman bila belajar dengan teman sebaya.
f. Pembelajaran Individual

Yakni metode pembelajaran dimana guru akan memberikan tugas atau


latihan secara individu untuk mengetahui kemampuan siswa secara
personal.

E. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN


REMEDIAL.

Dalam menyusun program pembelajaran remedial langkah pertama yang


harus dipersiapkan oleh guru adalah :

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran.

2. Menentukan Pokok Bahasan / Bahan yang akan Diremedial.

3. Cara Memberikan Perbaikan ( Strategi dan Pendekatan yang Digunakan).

4. Waktu yang Digunakan untuk melaksanakan Pengajaran Remedial.

5. Tempat Pelaksanaan.

6. Alat dan media pembelajaran.

Setelah menentukan hal – hal diatas barulah guru dapat melaksanakan


pengajaran remedial pada siswa. Seluruh hasil belajar siswa dalam
pembelajaran remedial akan dievaluasi kembali dan dianalisis untuk
menentukan apakah pembelajaran remedial telah berhasil atau tidak serta
terjadi peningkatan pada siswa atau tidak. Bila belum terjadi peningkatan atau
proses pembelajaran remedial yang diterapkan pada siswa belum berhasil
maka pembelajaran tersebut harus diulang kembali sampai siswa tersebut
berhasil lulus dalam kompetensinya.

You might also like