You are on page 1of 7

PERENCANAAN IMPLEMENTASI UNIT KERJA REKAM MEDIS

UNTUK KLINIK PRATAMA PANCASILA BATURETNO WONOGIRI


Anggia Meianti1, Hendra Rohman2, Anna Mayretta3

1,2,3
Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia
1
anggiaardhanti05@gmail.com 2hendrarohman@mail.ugm.ac.id, 3annamayretta@gmail.com

ABSTRACT
Health services in Pratama Pancasila Clinic Baturetno City Wonogiri mostly receives post partum and children
case patients. Activities of medical record work unit has not been managed optimally. The management
has a plan to change the system. In medical record work units, personnel are not qualiied, organizing has
not yet been established, operational standards are missing, decentralized storage systems, duplicate iles,
double entry data, and diagnostic coding not avaliable. The purpose of this study was to design the initial
concept of medical record work unit for pratama clinic. Qualitative descriptive research type. Population 25
people, sample 3 people. Data collection using observation and interview guidelines. The results showed that
medical record management required qualiied personnel with D3 medical records background, the creation
of procedures from registration to reporting, storage systems shifted to centralization, thus minimizing ile
duplication, access rights to medical records, and coding according to ICD rules. The conclusion is that the
initial concept of the medical record work unit for the primary clinic can be started from planning gradually
from identiication to alternative selection to be implemented according to standards and needs.
Keywords: Planning, work units, implementation

ABSTRAK
Pelayanan di Klinik Pratama Pancasila Kota Baturetno Wonogiri sebagian besar menerima pasien kasus
post partum dan anak-anak. Pelaksanaan kegiatan unit kerja rekam medis belum terkelola dengan optimal.
Pihak manajemen memiliki rencana untuk merubah sistem. Di unit kerja rekam medis, petugas tidak sesuai
kualiikasi, pengorganisasian belum terbentuk, standar operasional prosedur belum ada, sistem penyimpanan
desentralisasi, terjadi duplikasi berkas, double entry data, dan belum ada koding diagnosis. Tujuan penelitian
ini merancang konsep awal unit kerja rekam medis untuk klinik pratama. Jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Populasi 25 orang, sampel 3 orang. Pengumpulan data menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan pengelolaan rekam medis membutuhkan kualiikasi petugas dengan latar belakang D3
rekam medis, pembuatan prosedur dari pendaftaran hingga pelaporan, sistem penyimpanan beralih menjadi
sentralisasi, sehingga meminimalisir duplikasi berkas, ada hak akses untuk mengakses rekam medis, dan
pengkodean sesuai aturan ICD. Simpulan adalah konsep awal unit kerja rekam medis untuk klinik pratama
dapat dimulai dari perencanaan secara bertahap mulai identiikasi hingga pemilihan alternatif agar dapat
diimplentasikan sesuai standar dan kebutuhan.
Kata Kunci: Perencanaan, unit kerja, implementasi

PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun


2011 pasal 26 huruf c tentang klinik, penyelenggara
Manajemen Pelayanan Rekam Medis dan Informasi
klinik wajib melakukan pencatatan terhadap penyakit
Kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan
tertentu dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan
melayani rekam medis baik secara manual maupun
Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan program
elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan
pemerintah. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan
di rumah sakit, praktik dokter, klinik, asuransi
oleh pemberi pelayanan kesehatan dilakukan dalam
kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya
rangka meningkatkan efektiitas pembinaan dan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan
pengawasan pelayanan kesehatan di indonesia.
menjaga rekaman (Permenkes No.55 tahun 2013).

135
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk Manajemen akan merencanakan untuk merubah
menunjang tercapainya derajat kesehatan adalah sistem yang ada. Petugas di unit kerja rekam medis
Klinik. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan dengan latar belakang pendidikan SMA sehingga
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidak sesuai kualiikasi, sedangkan pengorganisasian
perorangan yang menyediakan pelayanan medis belum terbentuk, standar operasional prosedur belum
dasar dan/atau spesialistik, diselenggrakan oleh lebih ada, sistem penyimpanan desentralisasi, terjadi
dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat/bidan) duplikasi berkas, double entry data, dan belum
dan dipimpin oleh seseorang tenaga medis (dokter, ada koding diagnosis. Tujuan penelitian ini adalah
dokter spesialis, dokter gigi/dokter gigi spesialis) merancang konsep awal unit kerja rekam medis untuk
(Permenkes No 28 2011) klinik pratama Pancasila Baturetno.

Pengelolaan rekam medis di Klinik Pratama


Pancasila Kota Baturetno Wonogiri terdiri dari cara
METODE
pemberian nomor rekam medis pasien, assembling,
analisa kelengkapan, penyimpanan dan distribusi. Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian
kualitatif, untuk memperoleh informasi dengan jelas
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang tentang pelaksanaan pengelolaan rekam medis di
menyelenggarakn pelayanan kesehatan perorangan Klinik Pratama Pancasila Kota Baturetno Wonogiri.
yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau Subjek dalam penelitian ini adalah petugas yang
spesialistik (Permenkes RI Nomor 9, 2014). bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengelolaan
rekam medis. Teknik pengambilan data data yang
Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi
diperoleh dari metode wawancara, observasi dan
menjadi dua yaitu klinik utama dan klinik
hasil penelusuran dokumen. Setelah data terkumpul,
pratama. Klinik pratama merupakan klinik yang
data dianalisis secara deskriptif.
menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan spesialistik (Permenkes
RI Nomor 9, 2014).
HASIL
Dalam menyelenggarakan klinik, wajib melaksanakan Identiikasi unsur 5M dalam sistem pengelolaan unit
pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan kerja rekam medis yaitu:
melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
dalam rangka pelaksanan program pemerintah sesuai a. Man (Sumber Daya Manusia)
dengan peraturan perundang-undangan (Permenkes Menurut Rusdarti (2008), dalam kegiatan
RI Nomor 9, 2014). manajemen faktor manusia paling menentukan.
Manusia membuat tujuan dan dia pula yang
Hatta (2011), electronic health record (EHR) adalah
melakukan proses kegiatan untuk mencapai
suatu sistem yang secara khusus dirancang untuk
tujuan yang telah ditentukan.
mempermudah kinerja dari petugas medis, karena
terdapat berbagai macam itur-itur yang ditawarkan Untuk menjalankan pekerjaan di rekam
untuk kelengkapan dan keakuratan data, memberi medis diperlukan sumber daya manusia yang
tanda waspada, peringatan, memiliki sistem untuk memenuhi kompetensi perekam medis.
mendukung keputusan klinikdan mampu untuk Menurut Budi (2011) untuk menjalakan
menghubungkan data dengan pengetahuan medis pekerjaan di rekam medis diperlukan sumber
serta alat bantu lainnya. daya manusia yang memenuhi kompetensi
perekam medis. Seorang profesi rekam medis
Klinik Pratama Pancasila Kota Baturetno Wonogiri
merupakan lulusan dari program diploma rekam
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat I,
medis dan informasi kesehatan.
sebagian besar kegiatan pelayanan di Klinik Pratama
Pancasila Kota Baturetno Wonogiri menerima pasien Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
kasus post partum dan anak-anak. Klinik Pratama di bagian unit rekam medis terdapat 3 orang
Pancasila Kota Baturetno Wonogiri merupakan petugas yang berlatar belakang lulusan SMA
transisi dari rumah bersalin/balai pengobatan menuju dan belum memenuhi standar kualifikasi
ke klinik pratama sehingga pelaksanaan kegiatan unit perekam medis.
kerja rekam medis belum terkelola dengan optimal.

136 136
Anggia Meianti, Hendra Rohman, dan Anna Mayretta. Perencanaan Implementasi Unit Kerja Rekam Medis

b. Money (uang yang diperlukan untuk rekam medis (Huffman, 1994).


mencapai tujuan) Secara teori cara sistem sentaralisasi lebih baik
Menurut Rusdarti (2008), money merupakan satu daripada sistem desentralisasi.
unsur yang tidak pernah dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai e. Material (bahan-Bahan yang diperlukan
besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari dalam kegiatan)
jumlah uang yang beredar di dalam perusahaan. Menurut Rusdarti (2008), manusia tanpa bahan
Hal ini berhubungan dengan anggaran yang dan perlengkapan tidak akan mencapai tujuan
digunakan untuk oprasional pengelolaan unit yang diharapkan.
kerja rekam medis guna meningkatkan kualitas Menurut Budi (2011), berkas rekam medis berisi
pelayanan pada pasien. Anggaran operasional data yang bersifat rahasia, maka setiap lembar
Klinik Pratama diperoleh dari Yayasan pusat. formulir rekam medis harus dilindungi dengan
c. Methode (cara atau sistem untuk mencapai cara dimasukkan ke dalam folder sehingga
tujuan) setiap folder berisi data dan informasi hasil
pelayanan pasien.
Menurut Rusdarti (2008), methode atau metode
adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar
jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode
yang dapat dinyatakan sebagai penetapan
cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, uang dan kegiatan usaha.
Pengelolaan rekam medis di Klinik Pratama
Pancasila Kota Baturetno Wonogiri, berdasarkan
hasil observasi dan wawancara terhadap ketiga Gambar 1: Analisis Fishbone
informan, diperoleh informasi bahwa belum
ada SPO tentang rekam medis sehingga dalam
pelaksanannya selama ini belum ada pedoman Kota Baturetno Wonogiri belum ada SOP.
dalam pengeloaan di unit kerja rekam medis. Sistem penyimpanan yang dilaksanakan masih
menggunakan sistem desentralisasi.
d. Machine (mesin atau alat untuk berproduksi)
Menurut Rusdarti (2008), machine atau mesin Sejak awal didirikan, di Klinik Pratama
digunakan untuk memberi kemudahan atau Pancasila Kota Baturetno Wonogiri belum
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta memiliki struktur organisasi, sehingga penataan
menciptakan eisiensi kerja. dan pengelolaan belum berjalan dengan baik,
dan Standar Operasional Prosedur (SOP) belum
Sistem informasi sekumpulan unsur yang
ada.
berhubungan antara satu dengan yang lainnya
sedemikian rupa berproses mencapai tujuan Dalam meningkatkan kualitas pelayanan di
tertentu, atau suatu tatanan dimana terjadi Klinik Pratama Pancasila Kota Baturetno
suatu kesatuan dari berbagai unsur yang saling Wonogiri, Manajemen klinik merancang konsep
berkaitan secara teratur menuju pencapaian baru dengan membuat struktur organisasi dan
unsur dalam batas lingkungan tertentu Standar Operasional Prosedur.
(Rustiyanto, 2010).
Informasi yang dihasilkan di bagian iling yaitu
kelengkapan dokumen isi rekam medis, daftar
dokumen rekam medis yang siap diretensi,
dokumen rekam medis yang dimusnahkan,
formulir yang diabadikan (Sudra, 2013).
Dengan adanya petunjuk keluar (outguide) yaitu
sangat penting dalam mengontrol penggunaan
Gambar 2 : Struktur Organisasi

137
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap Unit iling meliputi dokumen rekam medis
tiga informan, diperoleh informasi bahwa belum berisi data individual yang bersifat rahasia,
terdapat uraian tugas bagi petugas rekam medis, maka setiap lembar formulir dokumen rekam
petugas diberlakukan kerja shift pagi, siang dan medis di Klinik Pratama Pancasila Kota
malam. Setiap pegawai baru di Klinik Pratama Baturetno Wonogiri harus dilindungi dengan
Pancasila Kota Baturetno Wonogiri ditempatkan cara dimasukan ke dalam folder atau map
di pendaftaran sebelum ditempatkan di bagian lain. yang didesain khusus dengan kode warna
untuk kepentingan penyimpanan, setiap folder
berisi data dan informasi hasil pelayanan yang
PEMBAHASAN diperoleh pasien secara individu. Kemudian
untuk sistem penyimpanan dokumen rekam
Unsur-unsur 5 M pada Unit Rekam medis
medis secara sentralisasi yaitu dengan cara
Unsur-unsur 5 M pada Unit Rekam medis, meliputi: menyatukan formulir-formulir rekam medis
pasien kedalam satu folder. Sistem penjajaran
a. Man (Sumber Daya Manusia) Terminal Digit iling (TDF) yaitu penyimpanan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dokumen rekam medis dengan mensejajarkan
unit kerja rekam medis di Klinik Pratama folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan
Pancasila Kota Baturetno Wonogiri pada nomor rekam medis pada 2 angka kelompok
masing-masing unit belum berjalan dengan baik. akhir. Hal ini dimaksudkan agar dokumen
Pada unsur Sumber Daya Manusia di Klinik rekam medis yang keluar dari rak iling tersebut
Pratama Pancasila Kota Baturetno Wonogiri dapat dikendalikan sehingga mudah diketahui
belum memenuhi kuantitas dan kualitas keberadaan dan penggunaannya, maka setiap
karena petugas masih memiliki latar belakang pengambilan dokumen rekam medis harus
pendidikan SMA. Dalam meningkatkan disisipi tracer.
kualitas Sumber Daya Manusia manajemen
Unit pelaporan meliputi laporan internal dan
merencanakan upaya untuk mengirim petugas
laporan eksternal. Laporan internal adalah
agar mengambil program tugas belajar dalam
laporan yang dibuat dan ditunjukan kepada
menempuh pendidikan atau dengan mengikut
yayasan pusat, sedangkan untuk laporan
sertakan dalam pelatihan rekam medis.
eksternal yaitu laporan yang dibuat dan
b. Money ditunjukan kepada pihak puskesmas dan dinas
Anggaran untuk operasional klinik bersumber kesehatan.
dari yayasan, dan dikelola oleh unit manajemen. d. Machine (mesin atau alat yang digunakan)
c. Methode (sistem yang digunakan untuk menca- Machine pada setiap unit rekam medis terdiri
pai tujuan) dari:
Methode pada setiap unit rekam medis terdiri Unit pendaftaran meliputi penggunaan
dari: unit komputer, printer dan alat tulis untuk
Unit pendaftaran meliputi pemberian nomor menunjuang pelayanan kepada pasien.
rekam medis pasien menggunakan unit Unit assembling meliputi peralatan yang
numbering system dimana sistem ini dibe- disediakan di unit assembling antara lain staples,
rikan satu nomor kepada setiap pasien yang perforator, gunting dan penggaris.
berkunjung ke Klinik Pratama Pancasila Kota Unit iling meliputi alat yang digunakan antara
Baturetno Wonogiri dan digunakan selamanya lain rak penyimpanan, tracer dan map.
pada kunjungan selanjutnya.
Unit pelaporan meliputi alat yang digunakan
Unit assembling meliputi metode pengorga- yaitu alat tulis untuk kegiatan operasional, unit
nisasian formulir berkas rekam medis pasien komputer dan printer.
yang sudah pulang kemudian dirakit berdasarkan
ketentuan perakitan berkas rekm medis dan
dianalisis kelengkapan berkasnya.

138
Anggia Meianti, Hendra Rohman, dan Anna Mayretta. Perencanaan Implementasi Unit Kerja Rekam Medis

e. Material (bahan-bahan yang diperlukan dalam Kota Baturetno Wonogiri tidak memiliki petugas
kegiatan) yang berlatar belakang pendidikan rekam medis
Di tempat pendaftaran pasien rawat jalan di dan belum pernah mengikuti pelatihan di bidang
Klinik Pratama Pancasila Kota Baturetno rekam medis.
Wonogiri, pemenuhan kebutuhan material
Pendidikan formal di dalam suatu organisasi adalah
dilakukan dengan cara pengadaan barang
suatu proses pengembangan kemampuan ke arah
setiap kali dibutuhkan. Peneliti membuat
yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan
identifikasi barang sesuai dengan barang
(Notoatmodjo, 2009). Petugas rekam medis adalah
sesuai dengan kebutuhan di bagian pendaftaran
tenaga kesehatan yang mengabdikan dirinya
dari mulai pasien datang hingga selesai
dibidang kesehatan dengan memliki latar belakang
melakukan pendaftaran. Hasil idenifikasi
dan keterampilan di bidang rekam medis dengan
barang tersebut dapat dipilah dan diidentiikasi
pendidikan minimal D3 Rekam medis.
lebih lanjut barang-barang yang harus tersedia
untuk untuk stok per triwulan, maupun per Peneliti mengamsusikan bahwa secara kuantitas
semester, tergantung dari kapasitas stok barang petugas rekam medis sudah cukup, namun tidak ada
yang tersisa. Hal ini akan membantu dalam seorang pun petugas yang memiliki latar belakang
kelangsungan proses pendaftaran pasien dari pendidikan rekam medis. Kemudian belum pernah
segi sarana dan prasarana. ada petugas yang mengikuti pelatihan mengenai
rekam medis. Kualitas, yakni menyangkut mutu
Pengelolaan Unit Rekam Medis sumber daya manusia tersebut, yang menyangkut
kemampuan, baik kemampan fisik maupun
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa unit kemampuan nonisik (kecerdasan dan mental).
kerja rekam medis di Klinik Pratama Pancasila Kota
Baturetno Wonogiri sudah dikelola namun baru Standar Prosedur Operasional (SPO)
sebagian, yaitu cara pemberian nomor, assembling,
penyimpanan, pendistribusian berkas rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa SPO
Namun dalam pemberian kode penyakit belum mengenai pengelolaan rekam medis belum ada.
terlaksana. Cara pemberian nomor rekam medis di Selama ini pengelolaan rekam medis mengikuti
Klinik Pratama Pancasila Wonogiri menggunakan standar pelaksanaan yang sudah ada selama ini
sistem unit. Namun untuk pelakasanaan penomoran tanpa ada standar lisan ataupun tertulis. Standar
masih sering terjadi duplikasi nomor rekam medis. Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang
Sehingga satu pasien mendapat lebih dari satu nomor berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara
rekam medis. kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja
Peneliti mengamsumsikan bahwa selama ini yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya
pengelolaan rekam medis sudah ada, namun belum yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri
semua pengelolaan rekam medis terlaksana dengan dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode
baik. Pengelolaan rekam medis yang sudah terlaksana penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan
belum maksimal. Hal ini dikarenakan petugas kurang lowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008).
memahami pengelolaan rekam medis dan kurangnya
petugas untuk pelaksanaan rekam medis. Petugas Dengan adanya SOP, akan memudahkan dalam
pelaksana yang ada tidak menetap di bagian tertentu, pencapaian tujuan organisasi dan tentu tidak akan
karena jumlah petugas rekam medis yang terbatas. mengubah tata laksana pengelolaan rekam medis
meskipun dilaksaaan oleh petugas baru maupun
Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu petugas mahasiswa magang. Dengan tidak adanya standar
rekam medis baku yang ditetapkan, akan mempersulit petugas
dalam pelaksaan pengelolaan rekam medis karena
Kuantitas dan kualitas SDM petugas rekam medis petugas akan kebingungan terhadap tata laksana
berjumlah 3 orang dengan latar belakang pendidikan pengelolaan rekam medis, terutama petugas baru
adalah SMA, petugas di Klinik Pratama Pancasila dan mahasiswa magang yang ditempatkan di

139
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 6 No.2 Oktober 2018
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

bagian pendaftaran. Meskipun sistem rolling yang sehingga mereka mampu menggunakan sistem
digunakan, pelaksanaan pengelolaan rekam medis informasi rekam medis elektronik saat memberikan
yang baik dan benar akan tercipta. pelayanan kepada pasien. Awal perancangan sistem
dirancang dengan berbasis web menggunakan bahasa
pemograman web PHP dan basis data MySQL.
Uraian Tugas

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa uraian


tugas untuk petugas yang bertanggung jawab dalam SIMPULAN
pelaksanaan pengelolaan rekam medis belum ada.
1. Input di Unit Rekam Medis di Klinik Pratama
Setiap pegawai baru harus ditempatkan di bagian lain.
Pancasila Wonogiri
Uraian tugas yaitu dokumen formal organisasi yang
a. Man (Sumber Daya Manusia), jumlah
berisi ringkasan informasi penting mengenai suatu petugas belum cukup dan kompetensi
jabatan untuk memudahkan dalam membedakan petugas belum memenuhi kualiikasi.
jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu b. Money, anggaran operasional kebutuhan
organisasi. Uraian jabatan tersebut disusun dalam dalam setahun sudah tercukupi.
suatu format yang terstruktur sehingga informasi c. Pengadaan Material di tempat pendaftaran
mudah dipahami oleh setiap pihak yang berkaitan pasien belum teridentiikasi sampai pada
di dalam organisasi. Pada hakikatnya, uraian jabatan daftar kebutuhan.
yaitu bahan baku dasar dalam pengelolaan (Stone, d. Metode berbentuk SOP dan prosedur kerja.
2011). e. Machine perangkat komputer di bagian
pendaftaran masih menggunakan komputer
Tidak adanya uraian tugas untuk petugas yang
server dan komputer khusus untuk entri
bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengelolaan
data pasien belum ada.
rekam medis tentu akan sulit untuk menetukan
2. Hasil jadi konsep rekam medis di Klinik Pratama
petugas yang akan bertanggung jawab terhadap
Pancasila Wonogiri yaitu tersusunnya struktur
pelaksanaan pengelolaan rekam medis.
organisasi disertai penanggung jawab di setiap
unit. Pengelolaan rekam medis meliputi cara
Hasil Konsep Klinik Pratama Pancasila Wonogiri pemberian nomor secara unit, assembling,
penyimpanan berkas rekam medis dengan
Berdasarkan Permenkes No.269 tahun 2008 tentang sentralisasi dengan sistem penjajaran Terminal
Rekam Medis, pada pasal 10 bahwa informasi Digit Filing (TDF). Sumber Daya Manusia
tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat (SDM), mengikut sertakan 3 petugas rekam
pemeriksaan, dan pengobatan pasien harus dijaga medis yang ada dalam kegiatan pelatihan
kerahasiaanya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan rekam medis. Membuat SOP untuk pendaftaran,
tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana assembling, iling dan pelaporan.
pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan rekam medis
dalam bentuk manual maupun elektronik hendaknya
mengacu pada peraturan tersebut. Untuk itu manajemen
merencanakan penerapan rekam medis elektronik
DAFTAR PUSTAKA
setelah konsep awal berjalan selama 1 tahun di Klinik
Pratama Pancasila Wonogiri.
Budi, Savitri C, 2011. Manajemen Unit Rekam Medis.
Penerapan rekam medis elektronik di Klinik Pratama Yogyakarta: Quantum Sinergis Medika.
Pancasila Wonogiri, diawali dengan adanya proses Hatta.G.(2011). Pedoman Manajemen Informasi
migrasi rekam medis manual ke rekam medis elektronik Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan
yaitu saat ini dimulai dari bagian rawat jalan dengan Jakarta.
serangakian proses pengenalan konsep rekam medis
elektronik, kedepannya akan dilakukan pemilihan Huffman, Edna K, 1994, Health Information
sistem informasi yang diimplementasikan untuk rekam Mackinnon W, Wasserman M. Record System
medis elektronik, dilanjutkan dengan pelatihan sistem Implementing Electronic Medical Record
informasi rekam medis elektronik pada user (pengguna) system. 2009

140
Anggia Meianti, Hendra Rohman, dan Anna Mayretta. Perencanaan Implementasi Unit Kerja Rekam Medis

Marimun, 2010. Sistem Informasi Manajemen Sumber Rustiyanto E dan Rahayu, Warih A, 2011. Manajemen
Daya Manusia. Filing Dokumen Rekam Medis Dan Informasi
Kesehatan, Yogyakarta; Politeknik Kesehatan
Notoatmodjo, S. (2009). Metodologi Penelitian Permata Indonesia
Kesehatan. Jakata: Rineka Cipta
Sidik, B. (2003). MySQL untuk Pengguna Administrator
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung:
028/MENKES/PER/1/2008 “Tentang Klinik”. Informatika
Rusdarti, Kusmuriyanto, 2008. Ekonomi Sugiyono, Metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta

141

You might also like