You are on page 1of 74
Emilia Widia Astuti dilahirkan di Tembung Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Tanggal 14 Juli 1994 sebagai anak sulung dari 4 bersaudara dari ayah Suhaimi dan ibu Siti Jamiah. Lulus di Sekolah Dasar Impres No 104204 pada tahun 2006, ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan lulus pada tahun 2009 dan ke SMA Negeri 7 Medan ulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Medan, tepatnya di Fakultas Matematika = dan — mu Pengetahuan Alam dengan Progam Studi Pendidikan Kimia. Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan bahan ajar inovatif pada pengajaran Sistem Periodik Unsur untuk mahasiswa dapat terselesaikan dengan baik. Kimia dasar umumnya dianggap lebih sulit daripada sebagian besar pelajaran lainnya salah satunya materi Sistem Periodik Unsur. Materi Sistem Periodik Unsur mencakup hal-hal yang abstrak dan hafalan schingga sulit dimengerti oleh mahasiswa. Oleh karena itu penulis mengambil langkah untuk mengembangkan bahan ajar inovatif. Bahan ajar inovatif ini diitegrasikan dengan media seperti animasi dan video praktikum, metode pembelajaran usulan dan kegiatan praktikum dengan harapan mahasiswa lebih memahami materi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan kritik dan saran, serta semua pihak yang terkait. Penulis betharap semoga bahan ajar ini bermanfaat bagi semua orang. Medan, 22 Mei 2016 Penulis Mendeskripsikan perkembangan penyusunan Sistem Periodik Unsur dan menghubungkan Konfigurasi elektron dengan letak suatu unsur dalam Sistem Periodik Modern, Tujuan Pembelaiaran ————————————— ee Setelah membaca bahan ajar ini diharapkan mahasiswa mampu: i. 2s Mengetahui perkembangan sistem periodik unsur. Mengetahui sistem periodik modern, Mengetahui penggolongan unsur dalam sistem periodik unsur. Menentukan golongan dalam sistem periodik unsur. ‘Menentukan periode dalam sistem periodik unsur. Memahami sifat-sifat periodik unsur. Memahami keragaman sifat-sifat kimia dalam unsur-unsur ¢golongan utama, Mengetahui kegunaan dari sistem periodik unsur. Daftar Identitas Buku Rujukan Yang Sebagian Besar Digunakan dalam Penyusunan Bahan Ajar Pengelompokkan Kimia Umum | (Pengarang : Tim Dosen Kimia 48 Unsur Oleh Antoine Umum) Lavoisier Sistem Triade Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukri,S) 155-156 Dobereiner Sistem Oktaf Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukti,S) 156 Newlands | Sistem Berkala ‘© Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukri, S) 157-160 Mendeleev ‘© Prinsip-prinsip Kimia Modern (Pengarang : 46.149 David W. Oxtoby) Sistem Periodik * Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi_ 245 Modern Keempat Jilid 1 (Pengarang : Ralph H. Petrucci) ‘¢ Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukri, S) 5 Penggolongan Unsur — Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukri, S) 164-165 Menentukan Golongan Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukri, S)_ 167 Menentukan Periode —-Kimia Dasar Jilid | (Pengarang : Drs. Syukri, S$) 167 Jari-jari atom Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modem Edisi 251 ‘Keempat Jilid 1 (Pengarang : Ralph H. Petrucci) Energi lonisasi Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga 240 Jilid 1 (Pengarang : Reymond Chang) Afinitas Elektron Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga 243-244 Jilid 1 (Pengarang : Reymond Chang) Keelektronegatifan ‘Kimia Dasar Jilid 1 (Pengarang : Drs. Syukri, S) 174 Keragaman Sifat-Sifat Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 246-252 Kimia Dalam Unsur- _ (Pengarang : Reymond Chang) Unsur Golongan Utama al | Kegunaan Tabel Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 1 107 Periodik Unsur (Pengarang : Charles W. Keenan) Daftar Isi ae Tentang Penulis i Kata Pengantar ii Tujuan Pembelajaran iii Daftar Identitas Buku iv Daftar Isi v Pengantar 1 Peta Konsep 2 1. Perkembangan Sistem Periodik Unsur 3 1.1.Pengelompokkan Unsur Oleh Antoine Lavoisier 12, Sistem Triade Dobereiner 4 13. Sistem Oktaf Newlands 6 1.4, Sistem Berkala Mendeleev 7 15. Sistem Periodik Modern 14 2. Penggolongan Unsur 16 3. Menentukan Golongan Dan Periode 20 3.1, Golongan 20 3.2.Periode 22 4, Sifat-Sifat Periodik Unsur 23 41. Tari-Jari Atom 24 42.EnergiTonisasi 27 4.3. Afinitas Elektron 31 44.Keelektronegatifan 33 3 1. Perkembangan Sistem —_Periodik Unsur 1.1. Pengelompokkan Unsur Oleh Antoine Lavoisier 1.2, Sistem Triade Dobereiner 1.3. Sistem Oktaf Newlands 1.4. Sistem Berkala Mendeleev 1.5. Sistem Periodik Modern 2. Penggolongan Unsur 3. Menentukan Golongan Dan Periode 3.1. Golongan 3.2. Periode male NM snag ae 4. Sifat-Sifat Periodik Unsur 4.1, Jari-Jari Atom 4.2. Energi lonisasi 4.3. Afinitas Elektron 4.4, Keelektronegatifan 5. Keragaman Sifat-Sifat Kimia Dalam Unsur-Unsur Golongan Utama 6. Kegunaan Tabel Periodik Unsur Tabel periodik unsur merupakan satu prestasi intelektual yang besar dalam ilmu kimia, hasil jerih payah tak kenal lelah sejak zaman Yunani kuno. Tabel periodik unsur dapat dicetak pada satu lembar kertas, tetapi apa yang terkandung didalamnya sangat banyak dan tidak ternilai. Nilai tabel periodik unsur bukan hanya pada organisasi informasi yang telah diketahui, tetapi juga kemampuannya memprediksi sifat yang belum diketahui, Pada pokok bahasan ini akan diuraikan perkembangan sistem periodik unsur mengenai bagaimana unsur-unsur yang ada di alam dikelompokkan dalam suatu tabel periodik dan keteraturan sifat-sifat unsur yang dikenal sebagai sifat periodik unsur, iit melputi — melpui — melputi — Unsur-unsur yang sangat banyak bila dipelajari satu persatu akan sangat melelahkan dan menyulitkan, Oleh arena itu untuk memudahkan mempelajari unsur-unsur maka dilakukan usaha-usaha-mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan dan keteraturan sifat fisik maupun sifat kimia, Sejalan dengan berkambangnya ilmu pengetahuan, maka pengelompokkan unsur-unsur pun berkembang mulai dari pengelompokkan unsur dalam dua kelompok hingga pengelompokkan unsur yang dituangkan dalam suatu tabel yang dikenal sebagai Tabel Periodik Unsur. 1.1, Pengelompokkan Unsur Oleh Antoine Lavoisier Antoine Laurent Lavoisier (1789) membagi unsur-unsur terdiri atas 2 kelompok yakni unsur logam dan unsur nonlogam. Lavoisier mencatat 16 ‘unsur logam dan 7 unsur nonlogam yang dikenal saat itu yakni = a. Unsur Logam terdiri atas : Antimon, Kobalt Perak ‘Tembaga Bismut Mangan Platina ‘Timah Besi Molibden Raksa ‘Timbal Emas Nikel Seng Wolfram b. Unsur Nonlogam terdiri atas: Arsen Hidrogen Nitrogen Fosfor Belerang Karbon ‘Oksigen ‘Metode Pembelajaran Usulan Sub Topik 1: > Presentasi > Tanya jawab TENTANG ILMUWAN... Ja adalah —_seorang ilmawan Perancis yang bertanggungjawab ‘memberikan nama kepada ‘oksigen pada tahun 1774 Perkataan oksigen terdiri dari kata Yunani, oxus (asam) dan german (menghasitkan) Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana dilakukan, Pengelompokan ini masih sangat sederhana Karena antara unsur-unsur logam sendiri masih banyak perbedaan, Berikut adalah perbedaan antara logam dan nonlogam. Tabel 1.1.1, Perbedaan Logam dan Nonlogam 1. Berwujud padat pada suhu Ada yang berupa zat padat, cair, kamar (25°), kecuali raksa (Hg) atau gas pada suhu kamar 2. Mengkilap jika digosok ‘Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan (karbon) 3, Merupakan konduktor yang Bukan konduktor yang baik _ balk: 4, Dapat ——ditempa_-—— atau, Umumnya rapuh, terutama yang direnggangkan berwujud padat $. Penghantar panas yang baik - Bukan penghantar panas yang baik Kelemahan dari teori Lavoisier adalah pengelompokkannya masih terlalu ‘umum, 1.2, Sistem Triade Dobereiner Pada permulaan abad ke-19, teori atom Dalton telah tersebar luas sehingga ‘massa atom relatif unsur merupakan sifat penting untuk membedakan satu unsur dengan yang lain, Pada tahun 1817, Johann D. Dobereiner mencari hubungan antara massa atom relatif unsur dengan sifat-sifatnya, Ta menemukan beberapa kelompok tiga unsur yang mempunyai sifat yang mirip, contohnya dalam tabel sebagai berikut : ‘Tabel 1.2.1. Pengelompokkan Unsur dalam Sistem Triade Litium 6,94 Klor 35,5 Natrium 22,99 Brom, 79.9 Kalium 39,10 lod 127 Kelompok tiga unsur ini disebut ériad. Dobereiner menemukan suatu hukum: Tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa (An)-nya, sehingga Ar unsur kedua kira-kira sama dengan rata-rata Contoh 1.2.: - _Arlitark —_ 6564930 Li =6.94 ArNa= “4+ “ Na =22,99 22,99 & 23,02 K =a cl =355 Ar Br = SS Br =79.9 79,9 81,25 I =127 Li, Na, dan K disebut satu triad, dan bersifat mirip. Demikian juga Cl, Br, dan L- TENTANG ILMUWAN., ‘Johann D. Dobereiner (1780 - 1849) ‘memilki sedikit kesempatan untuk sekolah formal. Dia akhimnya menjadi professor di Universitas Jena pada tahun 1810 dan ia juga belajar —kimia di Strasbourg. Pada perkembangan lebih lanjut, dalam Sitem Triad ditemukan kelemahan-kelemahan diantaranya dengan semakin banyaknya ditemukan unsur- unsur, ternyata anggota kelompok unsur yang memiliki sifat sama/mirip tidak hanya terdiri dari 3 unsur melainkan lebih banyak. TENTANG ILMUWAN... 13. SistemOktafNewlands John Alexander Reina Newlands (1737 - 1898 ) Pada tahun 1865, John Alexander Reina Newlands mendapatkan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya, yaitu sebagai berikut : Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom ‘maka pada unsur yang kedelapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, insur kesembilan dengan unsur yang kedua, dan seterusnya. Keteraturan sifat yang ditemukan Newlands dikenal dengan sebutan Hickum Oktaf Newlands. ‘Tabel 1.3.1. Penggolongan unsur menurut Sistem Oktaf Newlands a adalah seorang iimuwan Inggris. Ta adalah orang pertama untuk memikirkan Tobe! Periodik —unsur disusun dalam urutan atom relatif bobot —unsur tersebut (sekarang disebut massa atom —_relatif). ‘Melanjutkan kerja hukum triade Dobereiner, pada ‘tohun 1865 ia menerbitkan “law of oktaf'. 694 901 109 12 14 16 19 Na Mg Al Si P So 23 | 243/27 «28,1 |31 | 32,1 | 35.5 kK Ca /Ti (Cr |Mn /|Fe | Dst 39,1 40,1 47,9 52,0 | 54,9 55,9 Dengan demikian Li, Na, dan K mempunyai sift yang mirip juga Be, Mg, dan Ca, dan seterusnya. Seperti halnya sistem Triade, pada perkembangannya dalam sistem Oktat ‘Newlands ditemukan kelemahan-kelemahan seperti: 1. Tidak mampu menampung jumlah unsur yang semakin banyak, 2. Dilihat dari beberapa kasus tampaknya hukum ini benar, tetapi untuk unsur yang lain terbukti tidak, contohnya S dan Fe tidak mempunyai kemiripan sifat, 3. Hukum oktaf hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Pada unsur-unsur lebih berat kemiripan sifat itu tidak tepat. Sebagai contoh: Be, Mg dan Ca memang memiliki sifat yang sama atau mirip, tetapi sifat Zn, Cd dan yang Jainnya tidak sama atau mirip dengan sifat Be, Mg, dan Ca, 1.4. Sistem Berkala Mendeleev Pada tahun 1869 Dmitri Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka bekerja secara terpisah, tetapi menghasilkan tabel periodik yang sama pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev mempresentasikan hasil kerjanya di depan Persatuan Ahli Kimia Rusia (Russian Chemical Society) pada permulaan tahun 1869, tetapi tabel periodik Meyer belum muncul sampai bulan Desember tahun itu, Dalam hal ini Mendeleev lebih beruntung karena telah ‘mempresentasikan lebih dahulu penemuannya schingga dia lebih dikenal sebagai penemu tabel periodik. Dmitri Mendeley dan Julius Lothar Meyer secara terpisah membuat daftar unsur yang merupakan perbaikan hukum Oktaf Newlands, Pada waktu itu telah dikenal 65 unsur. Ia mempelajari sifat-sifat unsur (Tabel 1.4.1.) dan mencari kaitannya dengan massa atom relatif, ‘Tabel 1.4.1. Uraian Sifat Beberapa Unsur Urutan = Massa =“ Nama Lambang Sifat Massa | Atom TENTANG ILMUWAN.. Atom co 1 Dmitri Mendeleev 1 7 Litium Li Logam lunak, kerapatan (1838 - 1907 ) rendah, secara kimia sangat aktif, membentuk Liz0, LiCl 2 94 Berilium Be Jauh lebih keras daripada Li, kerapatan —rendah, kurang aktif dibandingkan Li, membentuk BeO, BeCl> Ta adalah seorang iimuwan Rusia. Pada tonggal 6 Maret 1869, Mendeleev membuat Presentasi resmi kepada Rusia Chemical Society benjudul "Ketergantungan antara Sifat Bobot Atom dari Elemen", yang menggambarkan unsur- unsur, balk menurut berat atom dan valensi 3 ul Boron B _Sangat eras, bukan logam, kurang reaktif, membentuk B203, BCls 4 12 Karbon C —— Rapuh, bukan logam, tidak reaktif pada suhu kamar, membentuk CO2, CCla 5 14 Nitrogen N Gas, Kurang reaktif, membentuk N20s, NCI3 6 16 Oksigen O Gas, cukup reaktif, bereaksi dengan kebanyakan_unsur, membentuk Na:O, BeO 7 19 Flour F Gas, sangat_—_reaktif, merangsang hidung, membentuk NaF, BeF: 10 12 13 24 274 31 32 Natrium Magnesium Aluminium, Silikon Fosfor Sulfur ‘Na Al Si Logam, lunak, kerapatan rendah, —sangat_—aktif, membentuk NazO, NaCl (bandingkan dengan Li) Jauh Tebih keras daripada Na, kerapatan—rendah, kurang aktif dibandingkan Na, membentuk MgO, MgC! (bandingkan dengan Be) Sekeras Mg, cukup reaktif, membentuk Al03, AICh (bandingkan dengan B) Rapuh, bukan logam, tak reaktif, membentuk SiOs, SiCl (bandingkan dengan ° Titik leleh rendab, padat, reaktif, membentuk P2Os, PCls (bandingkan dengan N) Titik leleh rendah, padat, agak —reaktif, bereaksi dengan kebanyakan unsur, membentuk NaS, BeS (bandingkan dengan 0) 14 35,5 Klor Cl Gas, sangat reaktif, merangsang hidung, membentuk NaCl, BeCl — (bandingkan dengan F) 15 39 K — Logam, Tunak, kerapatan —_rendah, sangat reaktif, membentuk KO, KCI (bandingkan dengan Li dan Na) 16 40 Kalsium: Ca Jauh_— lebih keras daripada K, kung 7 -- ooo reaktif daripada K, membentuk CaO, CaCh — (bandingkan dengan Be dan Mg) Meyer lebih memperhatikan sifat fisika unsur, contohnya titik didi, didi unsur bila dihubungkan dengan massa atom relatifnya merupakan | suatu keperiodikan (Gambar 1.4.1), Mula-mula grafiknya naik dan setelah ! sampai di puncak (yaitu pada C, Si, V, Co, dst) turun kembali. Dari sifat ; Titi fisika dan kimia unsur-unsur di atas, akhirnya Dmitri Mendeleev menemukan 4 hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Hubungan itu | disebut hukum periodik yang berbunyi, ' | Gambar 1.4.1. Hubungan massa | atom relatif unsur dengan titik 1 didihnya, ai aera ne nee meat onsen er relaifaya Atay -_Sifat Unsurx =fArX) _ Tabel 1 Sistem Periodik Mendeleev Hd) 2 Li) Be@4) BUT) C(2) N(4) O06) FS) 3 Na@3) Mg(24) AL Si(@28)_ PBI) SG2)_C1(B5.5) 73) 4K G9) Cao) 44) THB) VSI) Cr(52) Mn (55) Fe (56), C0159), Ni(59), cu 63) 5 Cu(63) Zn (65) ...(68) (72) AS(75)_—Se(78) Br (80) 6 RD(BS) —Sr(B7)-YE(BR) | ZrO) Nb(@4)- Mo(96)...(100) Ru(10H, Rh (103), Pa (106), ‘Ag (108) 7 Ag Ca(2) Ln Sn | Sb(122) Te 1127) (108) (113) (18) (128) 8 Cs -Ba(137) Di(138)) Ce - - - 133) (140) 10 | - F Er (178) La Ta(is2) | W(184)~ 0s (195), (180) Ir (19), Pt (198), Au(199) Tl Au Hg(200) Ti(@204) | Pb BiG08) = = (199) (207) 12] e = Th - ues) = z aa | Ia membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode sehingga unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang mirip. Hal penting yang terdapat dalam sistem Mendeleev ini adalah sebagai berikut : 1. Dua unsur yang berdekatan massa atom relatifnya mempunyai selisih paling kurang dua atau satu satuan, 2. Terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72, dan 100. 3. Dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur, contohnya Cr= 52,0 bukan 43,3, 4, Dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti eka-silikon. Kesamaan sifat-sifat antara germanium dan nilai-nilai yang diramalkan oleh Mendeleev diberikan pada (Tabel 1.4.3). Tstilah “eka” diturunkan dari bahasa Sansekerta yang berarti “mula~ mula”. Yaitu, secara harefiah, —eka-silikon berada setelah diawali oleh silikon, ‘Tabel 1.4.3. Sifat eka-silikon yang diramalkan Mendelev dibandingkan germanium, Massa atom (Ar) 2 72,59 Kerapatan (gr cm) 1,9 1,88 Titik lebur (°C) Tinggi 947 Sifat fisik pada suhu Abu-abu kamar Abu-abu putih Reaksi dengan asam ‘Sangat lemah Bereaksi dengan asam pekat Reaksi dengan basa Sangat lemah Bereaksi dengan alkali pekat Jumlahikatan dalam 4 4 senyawa Rumus klorida_ EsCly GeCly Titik didih kloridanya_ 100 84 Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah : 1. Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur, 2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya. 3. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan waktu itu dan telah mempunyai tempat yang kosong. Selain itu, sistem periodik Mendeleev juga mempunyai beberapa kekurangan, 1. Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan, 2. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan Ar-nya, contoh : Te (128) sebelum 1 (127). 3. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4 sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat. 4, Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya. 5. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari yang lain tidak dijelaskan. 1.5. Sistem Periodik Modern Teori atom mekanika gelombang memberi banyak keterangan tentang elektron unsur. Elektron itu tersusun dalam tingkat energi. Setiap tingkat mengandung orbital s, pd, dan f yang dapat diisi maksimum masing-masing 2, 6, 10, dan 14 elektron. Video 1. Pengisian elektron dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi ‘Sumber: hatps:/Awww,youtube-com/watch?v=chNpD4wZIKo Konfigurasi elektron suatu unsur menunjukkan orbital-orbital yang, terisi elektron, baik yang penuh maupun sebagian. Dari konfigurasi tersebut dapat pula ditentukan jumlah elektron pada tingkat energi terluar yang disebut elekiron valensi. Seterusnya, dari konfigurasi elektron unsur dapat diketahui orbital yang terisi elektron yang paling akhir serta jumlah elektron di dalamnya, Video 2. Konfigurasi elektron. Sumber: htips://www.youtube.com/watch?v-hSkJzE2Vz_w Sistem periodik Mendeleev disebut sistem periodik ‘pendek’, sedangkan sistem ik modem yang diungkapkan oleh Henry G. Moseley disebut sistem periodik *panjang’ yang disusun berdasarkan konfigurasi elektron unsur. Menurut Henry G Moseley : peri | Sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan yr atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik. Lotak suatu unsur dalam sistem ini ditentukan oleh orbital yang terisi paling akhir, Unsur yang mempunyai orbital terakhir sama terletak dalam blok yang sama, Karena ada empat macam orbital, maka ada 4 blok unsur, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f. Masing-masing blok mengandung beberapa baris, yakni 1s sid 7s, 2p s/d 6p, 3d s/d Sd, dan 4f 9d Sf. Karena jumlah elektron dalam orbital s=2, p= 6, d= 10 dan f = 14, maka masing-masing blok harus dibagi atas kolom : s! s/d s*, p! s/d p®, d sid d'° dan f* sid f*, Berdasarkan itu terbentuklah sistem periodik modern yang terdiri dari beberapa kolom dan baris (Tabel 1.5.1.). Khusus unsur nomor dua dipindahkan ke pojok kanan blok p, Karena unsur ini (helium) mempunyai sifat sama dengan unsur kolom p*, ‘Tabel 1.5.1. Tabel Periodik Unsur Modern, 2, PENGGOLONGAN UNSUR Baris mendatar pada tabel, yang disusun berdasarkan Kenatkan nomor a0. Ws. penpajoran dinamakan periode, Kolom-kolom tegak, yang berisi unsur-unsur serupa dinamakan —Usulan golongan, di mana setiap golongan mengandung keluarga unsur. Golongan ini juga Sub Topik 2: ditandai dengan angka. Sistem penomoran yang selama ini dipakai di Amerika Serikat 5 eramah hhampir sama dengan sistem Mendeleev dan setiap golongan menggunakan angka — pemberian tugas Romavwi dan huruf A atau B. Hal ini dapat dilihat pada bagian atas setiap golongan. Baru-baru ini, International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) ‘menyetujui suatu sistem alternatif di mana golongan diberi nomor dari kiri ke kanan - SEKILAS INFO. dimulai dari 1 sampai 18, Angka ini diletakkan di bawah penandaan Romawi. (5) Sistem baru ini telah menimbulkan perdebatan yang hebat, banyak abli_ kimia pengajar ilmu kimia menentangnya, Oleh karena ketentuan ini masih diperdebatkan, kita akan menggunakan penomoran menurut angka Romawi dan golongan A dan B. Video 3. Golongan dan Periode Sumber: htps:/www:youtube.com/vatch?v=xKdmIW6YRElA Semua unsur blok s dan p disebut golongan wama (A), sedangkan blok d | Tabel 2.2.2. dan f disebut golongan transisi (B). Golongan utama terdiri dari 8 kolom yang ! Kenfigurasi Elektron 1 Unsur-unsur Golongan berturut-turut disebut golongan IA s/d VIIA. Elektron valensi masing-masing } 4 dan Golongan ITA golongan adalah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. ‘Tabel 2.1.1, Elektron Valensi Masing-masing Golongan A s HA VIA spt HA VIIA. sip? IVA VILA, Unsur golongan VIILA disebut golongan gas mulia, karena tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain, dan disebut juga golongan O. Karena golongan utama terbagi delapan golongan kecil, maka unsur transisi dibagi atas delapan golongan pula, yaitu IB s/d VINB. Dari hasil penyelidikan terhadap unsur transisi temyata bahwa sift unsur transisi bergantung pada konfigurasi elektron orbital (n-1)d dan ns. Golongan IB tidak dimulai dari permulaan pengisian d', tetapi dari (n-1)d¥ ns? yang berubah menjadi (n-1)d"” ns!. Konfigurasi elektron unsur golongan B disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2.1.2, Elektron Valensi Masing-masing Golongan B (n-1)d” ns 1B (n-1)d ns! VIB (n-1)d"° ns* TB (n-L)d* ns* ‘VIB (n-1)d ns? 1B (n-1)d° ns? VIIIB S(el@ns VB (n-d?ns*— VIII (n-1)d* ns? VB (n-1)d* ns? VIB Golongan VIII B terdiri atas 3 kolom, yaitu (n-I)d° ns?, (n-1)d” ns? dan (n-1)d° ns? yang biasa disebut golongan VIII tanpa menambah huruf B, karena golongan VIIA diberi nama golongan nol Sebelum pengisian orbital 4f dan Sf terdapat pengecualian, Elektron mengisi Sd" terlebih dahulu sebelum 4f, dan mengisi 6d! dulu sebelum Sf, Hal ini dapat dilihat dalam sistem periodik, bahwa unsur lantanium (La) dengan nomor atom $7 merupakan pengecualian itu, nomor berikutnya tidak berlanjut ke kanan atau ke Hf tetapi turun ke baris 4f, yaitu Cs, dst, Setelah 4f penuh maka kembali ke sebelah Kanan La, yaitu HE Sifat unsur golongan transisi tidak banyak dipengaruhi oleh orbital f, tetapi hanya dipengaruhi oleh orbital d-nya, Oleh sebab itu, unsur blok f mempunyai sifat yang mirip dengan orbital d-nya. Jadi, unsur baris 4f mi sifatnya dengan unsur lantanium, maka disebut golongan lantanoid (unsur 58 sampai 71). Demikian juga unsur baris Sf, lebih mirip dengan aktinium dan disebut golongan aktinoid (unsur 90 sampai 103). Lantanoid sering juga disebut sebagai unsur yang jarang dijumpai di bumi (rare earth element) karena sangat sedikit ditemukan di dalam kerak bumi. Sebagian unsur mempunyai nama yang Khusus, demikian juga nomor golongannya, Sebagai contoh, unsur Golonga TA (selain hidrogen) dikenal dengan nama logam alkali dan unsur Gololongan IIA logam alkali tanah, Unsur Golongan VIIA adalah halogen, nama ini diambil dari bahasa Yunani, yang berarti ‘pembuat garam (salt former)’. Akhimya unsur, Golongan 0 disebut gas mutia (juga kadang- kadang disebut gas inert) karena unsur ini sangat sukar bereaksi Suatu unsur tertentu memiliki 16 elektron, Tanpa melihat tabel periodik, jawab pertanyaan berikut : a, Bagaimana konfigurasi elektron unsur tersebut ? b, Bagaimana unsur itu digolongkan ? Penyelesaian a. Konfigurasi dari unsur tersebut adalah Is? 2s? 2p® 3s? 3p* b. Karena konfigurasi tersebut berakhir di kulit p maka, unsur ini adalah unsur golongan utama ‘Suatu unsur tertentu memiliki 22 elektron, jawab pertanyaan berikut : a. Tulis konfigurasi electron unsur tersebut ? b. Sebutkan golongan terscbut ? SEKILAS INFO... SEKILAS INFO... 3. MENENTUKAN GOLONGAN DAN PERIODE UNSUR —e Pesbelajeran Sub Topik 3 : 3.1, Golongan > Taya jowab Golongan adalah kelompok unsur-unsur dalam tabel perodik yang tersusun > Pemberian Tugas dalam kolom vertikal dari atas ke bawah kecuali golongan Lantanida dan Aktinida ‘yang disusun secara horizontal, Telah dinyatakan bahwa sistem periodik modern disusun berdasarkan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron dapat dibuat bila nomor atom suatu unsur— INGATLAH... diketahui. Jadi, letak suatu unsur dalam sistem periodik dapat dicari dari nomor {_ atomnya. Dari konfigurasi elektron dapat dihitung jumlah elektron kulit terluarnya atau elektron valensinya. Jika elektron terakhir pada orbital s atau p maka unsur termasuk golongan utama (A). Nomor golongannya sesuai dengan jumlah elektron dalam orbital s dan p itu, contohnya unsur X yang mempunyai nomor atom 12. BY = Is? 2s? 2p? 3s? Elektron valensi X menempati sub kulit 3s? (x = 2) berarti unsur X terletak pada golongan TIA, Unsur yang elektron terakhimnya pada orbital d termasuk golongan transisi, ‘nomor golongannya tergantung pada jumlah elektron pada orbital (n-1)ns-nya. Contohnya unsur P dengan nomor atom masing-masing 24, oP = Is? 2s? 2p 3s? 3p°3d4 4s? Elektron valensi P menempati sub kulit 3d* 4s? (x + y=4 + 2=6 ) berarti unsur P terletak pada golongan VIB. Pada penentuan golongan unsur Golongan B ini ada beberapa pengecualian, yaitu 1. Untuk unsur yang jumlah elektron valensinya (x + y)= 8 sampai 10 memiliki golongan yang sama yaitu golongan VINB 2. Untuk unsur yang jumlah elektron valensinya (x + y )= 11 dan 12, masing-masing ‘memiliki golongan IB dan [1B Tentukan golongan unsur berikut : a. Na b. aCu Penyelesaian : a. Na = Is? 2s? 2p" 3s! Elektron valensi Na menempati sub kulit 3s! (x= 1) berarti unsur Na terletak pada golongan A Cu = 1s? 25? 2p? 36? 3p 304s? Elektron valensi Cu menempati sub kulit 34° 4s? (x-+y=9+2= 11 ) berarti unsur Na terletak pada golongan I B Tentukan golongan unsur berikut : a. isAr b. wAg 3.2. Periode Periode adalah kelompok unsur-unsur dalam tabel periodik yang tersusun dalam baris horizontal dati kiri ke kanan, Periode unsur dapat ditentukan dari nilai bilangan kuantum (n) yang terbesar atau n kulit terluamya, Dengan demikian, periode dari unsur sX , dan 24P adalah : sX = 1s? 2872p? Periode 2 karena n terbesar 2, yaitu 2p* zP = Is? 2s? 2p 3s? 3p" 3d" 4s? Periode 4 karena n terbesar 4, yaitu 4s? Tentukan periode unsur berikut a Na b. Cu Penyelesaian : a, Na = Is? 2s*2p* 3s! Periode 3 arena n terbesar 3, yaitu 3s! b. Cu = Is? 2s? 2p! 38? 3p 3d? 4s? Periode 4 karena n terbesar 4, yaitu 4s? ‘Tentukan periode unsur berikut a isAr b. Ag Walaupun unsur yang berdekatan dalam satu golongan atau period. mempunyai kemiripan, tetapi diantara sesamanya terdapat perbedaan tertentu. Perbedaan sifat itu berubah dengan kecenderungan tertentu, sesuai dengan perubahan nomor atomnya, Kecenderungan itu berulang pada golongan atau periode berikunya, maka disebut sifat-sifat periodik unsur. Sifat- sifat periodik unsur yang dibahas di sini adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron, dan keelekronegatifan, yang nilainya dapat dilihat pada tabel 4.1.1. ‘Tabel 4, Data energi ionisasi, afinitas elektron, jari-jari atom, dan keelektronegatifan | Li Be B ic N ° E Ne I 52 9008001086424 6812080 \a oO 10) Ti 9 “dl 3829 OR 1,35 112 0,98 0,77 0,70 0,66 0,64 - KE, 10 15 2,0 25 3.0 35 40 = Na) Mg Al si P s a Ar H 496008 | S77 786102999 SS S20 A 3 | ee | 0s UR 1,90 1,60 1,43 117 110 1,02 0,99 « KE 12 is is 35 2330 : | Ca Ga Ge AS Se Br Kr a 5 | Sm 761947 Tt 3581 la ‘4 | 300-0) 5-339 R 197 141 1,22 1,22 LAT 114 110 KE io 16 1 3p | 24 | 2m | 28 i sr in Sn sb Te 1 Xe HI si | sss 709 86910091170 Ja Set | 300i) | 19095 R ais | 16612 aE 351338130 UKE 10 i is to) 2536 j cs Ba Ti Pb Bi Pa At Rn ‘a M6 50) | 58) 7610389801087 A 4) 48 | 30 | mm | uo | igs | 200 it OR 2.67 2,22 171 1,75 1,70 1,46 14 “ KE 07 09 18 18 19 20 22 et Fr Re rat 360509 A 38 : R : : KE 07 og Metode Pembelajaran Usulan Sub Topik 4: > Presentasi » Tanya jawab » Pemberian Tugas 41, Jari-jari Atom Atom dianggap bulat sehingga mempunyai jari-jari tertentu. Jari-jari atom adalah jarak dari inti sampai ke suatu tempat yang mempunyai peluang terbesar untuk menemukan elektron di kulit terluarnya, Kult terluar Y/ y Jar-jan atom Inti atom Gambar 4.1.1. Jari-jari atom: Besar kecilnya jari-jari atom dipengaruhi oleh faktor-faktor a. Keragaman Ukuran Jari-jari Atom dalam Satu Golongan Kita ketahui bahwa jarak elektron dari inti terutama tergantung pada bilangan kuantum utama n. Akibatnya, dapat diharapkan bahwa semakin tinggi bilangan kuantum yang ditempati oleh elektron di kulit terluar, semakin besar jari- jari atom, Dalam satu golongan jumlah bilangan kuantum utama semakin bertambah dari atas ke bawah, Akibatnya, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah, contohnya Na (1,90) dan K (2,35) (gambar 4.1.2.). Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa, Dalam satu golongan, jari-jari atom makin besar dari atas ke bawah =3 Na n=4 K Gambar 4.1.2. Jari-jari Na lebih kecil daripada Jari-jari K karena kulit K lebih banyak daripada Na b. Keragaman Ukuran Jari-jari Atom dalam Satu Periode Unsur dalam satu periode, mempunyai kulit yang sama, tetapi nomor atom bertambah dari kiri ke kanan, Berarti jumlah protonnya juga bertambah, sehingga daya tarik inti pada kulit terluar makin besar dari kiri ke Kanan, Contohnya Na dan Mg mempunyai muatan inti masing-masing 11 dan 12. Daya tarik inti Na lebih kecil daripada inti Mg terhadap electron kulit terluarnya (Gambar 4.1.3.). Akibatnya, jari- jari atom Na (1,90) lebih besar dari Mg (1,60). n=3 n=3 Q S (©) C Na Mg Gambar 4.1.3, Daya tarik inti terhadap elektron terluar atom Na dan Mg Demikian juga untuk unsur seperiode lainnya, yang terletak di kiri selalu lebih besar dari yang di kanan, Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum, bahwa. Dalam satu period, jari-jari atom makin kecil dari kirt | ke kanan Video 4, Jari-jari atom ‘Sumber: hurps:/Avnw,youtube.com/watch?»=VopLrkfXfGw Jari-jari atom (pm) nomor atom Gambar 4.1.4, Hubungan jari-jari atom (dalam pikometer) unsur-unsur terhadap nomor atomnya Dengan merujuk pada tabel periodik, susunlah atom-atom berikut menurut urutan kenaikan jari-jari atom : O, P, S. Penyelesaian : Perhatikan bahwa O dan $ terdapat dalam golongan yang sama (Golongan VI A) dan O terletak di atas S, Karena jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari O lebih keeil dari S, Dan P dan $ keduanya berada pada periode ketiga, dan P terletak di sebelah kiri S. Oleh Karena jari-jari atom berkurang dari_kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari $ lebih kecil dari P. Jadi, urutan bertambahnya jari-jari adalah O < $ Xi +e ionisasi pertama disebut energi ionisasi pertama (Ii). Dalam persamaan di atas, X menyatakan atom unsur apa saja yang berwujud gas dan &~ adalah satu elektron. Tidak seperti halnya atom dalam fase cair dan padat, atom dalam fasa gas tidak dipengaruhi oleh atom-atom tetangganya. Energi ionisasi kedua (12) dan energi ionisasi ketiga (13) ditunjukkan dalam persamaan berikut, Energi + X*q —* XMpter ionisasi kedua Energi + X**qy——>X*qeer ionisasi ketiga Video 5. Energi lonisasi Sumber: hps:/ivwwe:youtmbe.com/waich?y=6eduol/Qedss Berdasarkan hukum Coulomb, daya tarik inti atom terhadap elektronnya (F) berbanding terbalik dengan jarak (r) pangkat dua a Fee Bila jarak itu makin kecil maka daya tarik makin besar. Akibatnya energi ionisasi makin besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik makin kecil, Maka dapat disimpulkan : Dalam satu golongan, energi ionisasi akan semakin keeil dari Dalam satu periode, energi ionisasinya semakin besar dari kiri Mudah lepasnya elektron dari suatu atom tergantung dari beberapa faktor. Mudah diduga, bahwa semakin jauh elektron dari inti, semakin kecil gaya tarikan ke inti dan semakin mudah pula dilepaskan, Pada atom yang besar, daerah yang ‘mempunyai kemungkinan terbesar ditemukannya elektron di kulit terluar, terletak lebih jauh dari intinya, dibandingkan pada atom-atom yang lebih kecil, sehingga energy ionisasi menurun dengan semakin meningkatnya ukuran atom. Hubungan ini lebih jauh digambarkan pada Tabel 4.2.1. untuk atom-atom logam alkali, dan gambar 4.2.1, dimana energi ionisasi digambarkan sebagai fungsi nomor atom. Titik-titik minimum pada Gambar 4.2.1. terjadi pada nomor-nomor atom yaitu pada nomor-nomor atom logam alkali. Sifat lain yang dicerminkan dalam Gambar 4.2.1 ialah bahwa titik-titik maksimum energi ionisasi terjadi pada gas-gas mulia, Konfigurasi elektron gas mulia sangat mantap sehingga hanya dapat diganggu dengan menggunakan energi yang sangat besar. 3000 2500 2000 1500 1000 Energi lonisasi(k’/mol) 00 5 6 7 8 9 1011 12 13 14 15 16 17 18 19 Nomor Atom —e-Nomor atom Energi lonisas Gambar 4.2.1, Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom bin | Tabel 4.2.1. Energi | Tonisasi unsur-unsur logam 1 | alkali (Golongan T A) 1 ‘ae ! i ! ! 5139-496 ! 1 4241 419 1 [ 1 477403 ! Jika kita mengukur derajat unsur logam berdasarkan kemudahan lepasnya electron dari atom, maka semakin rendah energy ionisasi, unsur akan semakin hersifat logam. Berdasarkan ukuran ini, atom-atom dibagian bawah (atom yang lebih. besar) pada tabel berkala lebih bersifat logam dibandingkan atom-atom dibagian atas (atom yang lebih kecil). Atom mana dalam Golongan VI A yang memiliki energi ionisasi yang lebih kecil : oksigen atau belerang ? Penyelesai ‘Oksigen dan belerang adalah anggota Golongan VIA. Atom-atom ini memiliki konfigurasi elektron valensi yang sama (ns’ np‘), tetapi elektron 3p dalam belerang lebih jauh dari inti dan mengalami gaya tarik inti yang lebih kecil daripada elektron 2p dalam oksigen. Jadi, mengikuti aturan umum bahwa ‘energy ionisasi unsur-unsur turun dari atas ke bawah dalam satu golongan, kita ‘meramalkan bahwa belerang harus memiliki energi ionisasi yang lebih kecil. ‘Mana dari atom-atom berikut ini yang memiliki energi ionisasi yang lebih besar : nitrogen atau pospor ? 4.3. Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila satu elektron masuk ke orbital terluar suatu atom dalam keadaan gas. Xprte —* Xw Video 6. Afinitas Elektron Sumber: hupps:/srww youtube, com/warch?y=LsWGlt=MwYe Elektron dapat masuk karena ditarik oleh inti yang bermuatan positif, Di sekitar inti terdapat elektron yang menolak elektron lain yang masuk. Jika daya tarik inti lebih besar daripada daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk, Sebaliknya, bila daya tarik inti lebih kecil, maka akan diperlukan energi untuk memasukkan elektron, Jika energi keluar, afinitas elektron bertanda negatif (cksotermik) dan bila energi diperlukan bertanda positif (endotermik). Untuk memperjelas, mari kita perhatikan proses di mana atom fluorin menerima satu elektron dalam keadaan gas. Fate —> Fa Tanda AH menandakan bahwa reaksi di atas merupakan proses eksotermik, tetapi afinitas elektron fluorin diberi nilai +328 ki/mol. Jadi kita dapat berpikir afinitas elektron sebagai energi yang harus diberikan untuk melepaskan elektron dari ion negatif. Untuk pelepasan satu elektron dari ion fluorida, kita dapat menutis Fi —> Fete AH = +328 ky ‘Secara umum bahwa Dalam satu golongan, afinitas elektron berkurang dari atas ke bawah Dalam satu periode, afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan Gambar 4.3.1, Hubungan afinitas elektron terhadap nomor atom Afinitas elektron logam-logam secara umum lebih rendah daripada nonlogam. Nilai-nilainya sedikit bervariasi dalam golongan tertentu. Halogen (Golongan VIL dak mengejutkan saat kita A) memiliki nilai afinitas elektron terbesar. Hal ini menyadari bahwa dengan menerima satu elektron, setiap atom halogen akan memilki konfigurasi elektron F” adalah Is? 2s? 2p atau [Ne]; untuk CI" adalah [Ne] 3s* 3p® atau [Ar]; dan seterusnya, Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua gas , jika mulia memiliki afinitas elektron kurang dari nol. Jadi anion-anion gas terbentuk akan tidak stabil. ‘Tentukanlah urutan unsur; P, Cl, S berdasarkan kenaikan afinitas elektronnya. Penyelesaian : Perhatikan bahwa P, Cl, S terdapat dalam periode yang sama (Periode 3) arena dalam satu periode nila afinitas elektron menjadi semakin positif dari kiri ke kanan karena P terletak di sebelah kiri S sehingga P lebih kecil daripada S, dan S terletak di sebelah kiri Cl sehingga S lebih kecil daripada Cl, Jadi, urutan kenaikan afinitas elektron adalah P- P> As Tentukanlah urutan unsur; Si, S, Cl berdasarkan kenaikan keelektronegatifan. Energi ionisasi dan afinitas elektron membantu kimiawan untuk memahami jenis-jenis reaksi yang dialami unsur-unsur dan sifat senyawa unsur-unsur tersebut, Dengan menggunakan konsep ini, kita dapat meninjau perilaku kimia unsur-unsur secara sistematis, dengan memusatkan perhatian khusus pada hubungan antara sifat- sifat kimia dan konfigurasi elektron. ‘Metode Pembelajaran Usulan ‘Sub Topik 5 : > Ceramah > Tanya jawab > Praktikum Kecenderungan Umum dalam Sifat-sifat Kimia Kita telah mengatakan bahwa unsur-unsur dalam golongan yang. sama mempunyai kemiripan satu sama lain dalam hal perilaku kimia karena unsur-unsur ini memiliki konfigurasi elektron terluar yang mirip, Pernyataan ini, meskipun secara umum benar, harus diterapkan secara hati-hati, Kimiawan sudah lama mengetahui bahwa anggota pertama dari setiap golongan (yaitu, unsur-unsur pada periode kedua dari litium sampai fluorin) berbeda dari anggota lainnya dalam. golongan yang sama, Misalnya, liium walaupun memperlihatkan banyak sifat-sifat Khas logam alkali, merupakan satu-satunya logam dalam Golongan IA yang tidak membentuk lebih dari satu senyawa dengan oksigen. Umumnya, alasan perbedaan tersebut adalah ukuran keeil yang tidak biasa untuk anggota pertama setiap golongan dibandingkan dengan anggota lain dalam golongan yang sama. Kecenderungan lain dalam perilaku kimia unsur-unsur golongan utama adalah hubungan diagonal (diagonal relationship). Hubungan diagonal merujuk pada kemiripan yang ada amtara pasangan unsur dalam golongan dan periode yang berbeda pada tabel periodic. Secara khusus, tiga anggota pertama periode kedua (Li, Be, dan B) memperlihatkan banyak kemiripan dengan unsur-unsur yang, terletak secara diagonal di bawahnya dalam tabel periodik (Gambar 5.1.). Sifat kimia litium menyerupai sifat kimia magnesium dalam berbagai hal, hal yang sama Gambar_ 5.1. Hubungan berlaku untuk berilium dan alumunium dan untuk boron dan silikon. Kita akan a dalom tobe! peri melihat beberapa contoh yang mengilustrasikan hubungan ini pada bagian selanjutnya. Dalam membandingkan sifat unsur-unsur dalam golongan Yang sama, harus iingat bahwa pembandingan paling berlaku jika kita berurusan dengan unsur-unsur jenis yang sama, Panduan ini berlaku untuk unsur-unsur Golongan IA dan ILA, yang seluruhnya logam, dan untuk unsur-unsur Golongan VIIA, yang. seluruhnya nonlogam. Tetapi Golongan IIIA hingga VIA mengandung nonlogam, metalloid dan logam, jadi wajar untuk mengharapkan beberapa keragaman dalam sifat-sifat kimia walaupun anggota dari golongan yang sama memiliki konfigurasi electron terluar yang mirip Unsur-unsur Golongan Litium (Li) Natrium (Na) Gambar 5.1.1. Unsur-unsur Golongan 1A : logam alkali Semua unsur-unsur ini memiliki energi ionisasi yang rendah dan karena itu memiliki kecenderungan yang besar untuk kehilangan satu elektron valensinya. Pada kenyataannya, dalam sebagian besar senyawanya, unsur-unsur tersebut berupa ion Uunipositif. Logam-logam sangat reaktif, sehingga tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Logam-logam yang bersesuaian tersebut bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida logam 2M (s) + 2H20 di mana M adalah logam alkali, Ketika dibiarkan di udara, unsur-unsur tersebut secara bertahap kehilangan kilap logamnya karena bergabung dengan gas oksigen ——+ 2MOH tag) + Ho) INGATLAL, Fransium tidak ditunjukkan karena bersifat radioaktif

You might also like