You are on page 1of 3
SALINAN, GUBERNUR PAPUA BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA BARAT NOMOR 523/250/12/2017 ‘TENTANG, PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI PROVINS! PAPUA BARAT GUBERNUR PAPUA BARAT, Menimbang :a, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan Pemerintahan bidang kehutanan, Kelautan serta enerpi dan sumber dava mineral di bagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi; b, bahwa berdasarkan Berita Acara Serah Terima Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana dan Dokumen Bidang Kelautan dari Pemerintah Kabupaten Tambrauw kepada pemerintah Provinsi Papua Barat tangeal 5 Juli 201 Pemerintah Kabupaten Kaimana kepada Pemerintah Provin: Papua Barat tanggal 10 Juli 2017 dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat tanggal 12 Oktober 2017, maka sejak tanggal 1 Januari 2018 pengelolaan Kawasan Koservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Papua Barat; ¢. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Gubemur Papua Barat tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan di Provinsi Papua Barat; . Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncale Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 173, Tambahan Lembaran . Negara Republik Indonesia Nomor 384) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Mengingat Scanned by CamScanner 3960) sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Republile Indonesia Nomor 018/PUU-1/2003; . Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 tentang Penctapan Peraturan Pererintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomni Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : sz Temkahes Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor . Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republile Indonesia Nomor 4433) sebegaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara. Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 507: . Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725}; . Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengclolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739) scbngaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulaut Keeil (Lembaran Negara Republile Indonesia ‘Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republilc Indonesia Nomor 5490); . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang, Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan — Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republile Indonesian Nomor 5059); | Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesit ‘Tahun. 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesin Nomor 5587), scbagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Peruhahan Kedua atna Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan mbaran Negara Republile Indonesia Nomor 567' . Pernturan Pemerintah Nomor 60 ‘Tahun 2007 tentang, Konservasi Surnber Daya tan (Lembaran Negara Republik Indonesin Tahn 2007 Nomor 134, Tambahnn Lembaran Negara Republile Indonesia Nomor 4779}; Scanned by CamScanner Menctapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA 9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republi Indonesia Nomor PER.30/MEN/2010 ‘Tentang Reneana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan; 10.Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 36/KEPMEN-KP/2014 Tentang Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat; 11, Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 539/94/4/2016 tentang Pencadangan kawasan Konservasi Taman Pesisir vecn Womom di Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat; 12, Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 523/195/ 10/2017 tentang Pencadangan Kawasan Konservasi_ Perairan Kepulauan Fam di Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. 13.Peraturan Bupati Kaimana Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Koimana; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA BARAT —_‘TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI PROVINSI PAPUA BARAT. : Kawasan Konservasi Perairan di Papua Barat terdiri dari : 1, Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat 2, Taman Pesisir Jeen Womom di Kabupaten Tambrauw 3. Kawasan Konservasi Perairan Kaimana di Kabupaten Kaimana; :Kawasan Konservasi Perairan di Provinsi Papua Barat sebagaimana Diktum KESATU sejak tanggal 1 Januari 2018 dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat. :Dalam setiap kawasan konservasi perairan scbagaimana dimaksud pada Diktum KESATU ditunjuk Pejabat Pengelola kawasan Konservasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Gubernur Provinsi Papua Barat ini. :Pejabat Pengelola Kawasan Konservasi Perairan scbagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA mempunyai tugas sebagai berikut 1. melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten disctiap wilayah kerjanya untuk pelaksanaan pengelolaan kawasan konservasi perairan 2, menjalankan kegiatan pengawasan di seluruh kawasan 3, mempersiapkan pembentukan UPTD KKP dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat dan hal-hat yang menyangkut proses transisi Masa kerja Pejabat Pengelola sampai dengan terbentuknya lembaga pengelola di setiap kawasan konservasi perairan. Scanned by CamScanner

You might also like