You are on page 1of 89
Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI KUTAI TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KUTAI TIMUR BUPATI KUTAI TIMUR, bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, perlu penyeragaman tata naskan dinas dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur; dengan dibertakukannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 22 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dipandang perlu untuk diganti; berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a ‘dan b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2, Undang.undang republik indonesia Nomor 47 tahun 1999 ‘Tentang Pembentukan kabupaten nunukan , Kabupaten maiinau, kabupaten kutai barat, Kabupaten kutai timur, dan kota bontang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3896; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4388); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844), Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 176); Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 1971, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 1636); Peraturan Pemerintan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUTAI TIMUR TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 4. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-tuasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah daerah adalah kepala daerah dan perangkat daerah kabupaten Kutai Timur sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Kepala daerah adalah bupati kutaitimur. Wakil kepala daerah adalah wakil bupati kutai timur. Sekretaris daerah adalah sekretaris daerah kabupaten Kutai Timur. Perangkat daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang terdii dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, kelurahan/ desa dan lembaga lain. 7. Satuan kerja perangkat daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah kabupaten Kutai Timur. 8. Satuan kerja perangkat daerah kabupaten Kutai Timur selanjutnya disebut SKPD kabupaten adalah sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga oaae 10. "1 12, 13, 14 15, 16. 17. 18. 19. 20. 24 22, teknis daerah, kecamatan, kelurahan/ desa dan lembaga lain. Unit pelaksana teknis selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksana teknis operasional dinas atau badan untuk melaksanakan sebagian urusan dinas atau badan, Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan pemerintah daerah. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas, ‘Stempelicap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau SKPD. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas kertas, Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas sampul naskah. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada pejabat atau pejabat dibawahnya, Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewaiiban dan tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya. Peraturan bupati adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat pengaturan ditetapkan oleh bupatiAvalikota, Peraturan bersama adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat pengaturan ditetapkan oleh dua atau lebih kepala daerah. Keputusan bupati adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan, individual, Konkrit dan final 23. 24, 26. 26. 27. 28. 29. 30. 34 32. 33, 34, 35. 36. Keputusan bupati adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan konkeit, individual, dan final Keputusan kepala SKPD adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrt dan final Instruksi bupati adalah naskah dinas yang berisikan perintah dari gubernur kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan Instruksi bupati adalah naskah dinas yang berisikan perintah dari bupati kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuar permintaan jawaban atau saran dan sebagainya. ‘Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pemyataan tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal ‘Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaaan tertentu Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama. ‘Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat_ yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas. ‘Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pertanyaan, 37. 38. 39. 40. mn 42. 43. 48. 46. 47. 48. 49. 50. 51 52, undangan kepada pejabatipegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan. ‘Surat keterangan melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pemyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat intemal berisi_komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk menyampaikan konsep naskah dinas kepada atasan Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan, Telashan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atesan antara lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pemberitahuan yang bersifat umum. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan, Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kedinasan. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumiah barang yang berfungsi sebagai tanda terima. Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi hal tertentu yang dikirim melalui telekomunikasi elektronik. Lembaran daerah adalah naskah dinas untuk mengundangkan peraturan daerah. Berita daerah adalah naskah dinas untuk mengundangkan peraturan kepala daerah, Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu hal yang ditanda tangani oleh para pihak. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu, 53. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan atas kehadiran seseorang, 54. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan, 58, Surat tanda tamat pendidikan dan pelathan disingkat STTPP adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah lulus pendidikan dan pelatihan tertentu, 56. Sertikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan tertentu, 57. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas. 58. Pencabutan adalah suatu pemyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut. 59. Pembatalan adalah pemyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak pemah dikeluarkan, BABII TATA NASKAH DINAS Pasal 2 Asas tata naskah dinas terdiri atas: ‘asas efision dan efektif, asas pembakuan; asas akuntabilitas; asas keterkaitan; asas kecepatan dan ketepatan; dan asas keamanan se aoge Pasal 3 (1) Asas efision dan efektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dilakukan melalui penyederhanaan dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas. (2) Asas pembekuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah dibakukan. (3) Asas akuntabilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf ¢, yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus dapat dipertanggungjawabkan dari seg{ isi, format, prosedur, kewenangan, keabsahan dan dokumentasi (4) Asas keterkaitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d, yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam satu kesatuan sistem, (6) Asas kecepatan dan ketepatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e, yaitu tata naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran. (©) Asas keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f, yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi Pasal 4 Prinsip-prinsip penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas: a. ketelitian; b._kejelasan; c._ singkat dan padat;dan d._ logis dan meyakinkan. Pasal 5 (1) Prinsip ketelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, diselenggarakan secara teliti dan cermat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan. (2) Prinsip kejelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf », iselenggarakan dengan memperhatkan kejelasan aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan tepat. (3) Prinsip singkat dan padat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 hurut , diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. (4) Prinsip logis dan meyakinkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d; diselenggarakan secara runtut logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efekti Pasal 6 Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut: enmoapoe pengelolaan surat masuk, pengelolaan surat keluar, tingkat keamanan; kecepatan proses; penggunaan kertas surat; pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran; dan warna dan kualitas kertas. Pasal7 Pengelolaan surat masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, ditakukan melalui Instansi penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui tahapan: 1. diagenda dan dikiasifikasi sesuai sifat surat serta didistrbusikan ke unit pengelola; 2. unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan Klasifixasi surat dan arahan pimpinan; dan 3. surat masuk diarsipkan pada unit tata usaha, copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan kepada yang berhak. alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari tingkat pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah yang berwenang, Pasal® Pengelolaan surat keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, dilakukan melalui tahapan konsep surat keluar diparaf secara berjenjang dan terkoordinasi sesuai tugas dan kewenangannya dan diagendakan oleh masing-masing unit tata usaha dalam rangka pengendalian; surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang diberi omer, tanggal dan stempel oleh unit tata usaha pada masing-masing satuan 10 kerja perangkat daerah; cc, surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib segera dikirim; dan d._ surat keluar diarsipkan pada unit tata usaha Pasal 9 Tingkat keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c, dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul naskah dinas sebagai berikut: a. surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya dengan rahasia negara, Keamanan dan keselamatan negara, b. surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian negara, disintegrasi bangsa; c, surat penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima surat; d. surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada terhambatnya jalannya pemerintahan dan pembangunan; fe. surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak. Pasal 10 Kecepatan proses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, sebagai berikut a. amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat dterima; b. segera, dengan batas wakiu 2 x 24 jam setetah surat diterima; c._ penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima; dan d._biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja seteiah surat diterima, Pasal 11 Penggunaan kertas surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, sebagai berikut: ‘a. kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80 gram; uw b. penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain, hanya terbatas untuk jenis naskah dinas yang mempunyai nilai keasaman tertentu dan nilai kegunaan datam waktu lama; cc. penyediaan surat berlambang negara berwama kuning emas atau logo daerah berwama dicetak di atas kertas 60 gram; d._ukuran kertas yang digunakan untuk surat-menyurat adalah Folio/F4 (215 x 330 mm); e._ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, piper dan laporan adalah Ad (210 x 297 mm); dan 4 ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah AS (165 x 215 mm). Pasal 12 Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran dimaksud dalam Pasal 6 huruf, sebagai berikut: a. penggunaan jenis huruf pica; b. arial 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan; dan cc. spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan. Pasal 13 Wama dan kualitas kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf g, berwama putin dengan kualitas baik. BAB Ill NASKAH DINAS Bagian Kesatu Bentuk Dan Susunan Pasal 14 (1) Bentuk dan susunan naskah dinas produk hukum di lingkungan pemerintah kabupaten Kutai Timur, terdin atas: . peraturan daerah; b. peraturan bupati; cc. peraturan bersama bupati; dan 2 d. keputusan bupati; Pasal 15 Bentuk dan susunan naskah dinas surat di lingkungan pemerintah daerah, terdiri atas: a b. GC 4 e. f a h were v033 Nx xzece instruksi, surat edaran; surat biasa, surat keterangan; surat perintah; surat iin; surat perjanjian, surat perintah tugs; surat perintah perjalanan surat kuasa; surat undangan, surat keterangan melaksanakan tugas; surat panggilan; nota dines, nota pengajuan konsep naskah dinas; lembar disposisi; telaahan staf, pengumuman; laporan; rekomendasi; surat pengantar; telegram, lembaran daerah; berita daerah; berita acara rotulen; aa, memo; ab. daftar hadir, 13 ac. piagam; ad. sertifikat; dan ae. STTPP. BABIV PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN ATAS NAMA, UNTUK BELIAU, PELAKSANA TUGAS, PELAKSANA HARIAN DAN PENJABAT Pasal 16 (1) Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan intemal antara atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya. (2) Untuk beliau yang disingkat u.b. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan intemal antara atasan kepada pejabat dua tingkat dibawahnya, (8) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tetap berada pada pejabat yang melimpahkan wewenang dan pejabat yang menerima pelimpahan wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang melimpahkan wewenang, Pasal 17 (1) Pelaksana tugas yang disingkat Pit merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas, arena pejabat defintf belum dilantk (2) Pit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan keputusan kepala SKPD atau keputusan bupati dan beriaku paling lama 1 (satu) tahun, (@) Pit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas naskah dinas yang dilakukannya, Pasal 18 (1) Pelaksana tugas harian yang disingkat Pih merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas, karena pejabat definitif berhalangan sementara, (2) Pih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan keputusan kepala ‘SKPD atau keputusan bupati dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan. 4 (3) Ph. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertanggungjawabkan pelaksanaan atas naskah dinas yang dilakukannya kepada pejabat defini Pasal 19 (1) Penjabat yang disingkat Pj. merupakan pejabat sementara untuk jabatan bupati dan kepala SKPD. (2) Penjabat sebagaimana pada ayat (1) melaksanakan tugas pemerintahan pada daerah tertentu sampai dengan pelantikan pejabat definitt BABV PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN, DAN PENGGUNAAN TINTA UNTUK NASKAH DINAS Bagian Kesatu Paraf Pasal 20 (1) Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparat (2) Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparat pada setiap lembar. (@) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan olen pejabat {erkait secara horizontal dan vertikal (4) Parat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan tanda tangan singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas muatan mater, ‘substansi, redaksi dan pengetikan naskah dinas. (6) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliput: a. paraf hierarki; dan b._parat koordinasi Bagian Kedua Penulisan Nama Pasal 21 (1) Penulisan nama bupati, wakil bupati, pada naskah dinas: a, dalam bentuk dan susunan produk hukum tidak menggunakan gelar; dan b. dalam bentuk dan susunan surat menggunakan gelar. 15 (2) Penulisan nama pejabat selain yang dimaksud pada ayat (1) menggunakan gelar, nomor induk pegawai dan pangkat Bagian Ketiga Penandatanganan naskah dinas dilingkungan pemerintah kabupaten Kutai Timur Pasal 22 (1) Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdir atas: a. peraturan daerah; b. peraturan bupati; cc. peraturan bersama bupati; dan 4. keputusan bupati (2) Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. instruksi; b. surat edaran; surat biasa; surat keterangan; surat perintah; surat Zin; surat perjanjian; surat perintah tugas, i. surat kuasa; surat undangan; surat keterangan melaksanakan tugas; surat panggilan; m. nota dinas; 1. lembar disposisi, ©. pengumuman; p. q : Sos 4 6 laporan; rekomendasi; telegram; 16 s._ berita acara; memo; piagam: sertifkat; dan STTPP. z< 6 Pasal 23 (1) Bupati mendelegasikan penandatanganan perizinan dibidang pelayanan yang bersifat lintas sektor kepada SKPD yang membidangi pelayanan perizinan terpadu, (2) Penyelenggaraan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara fungsional tetap menjadi tanggung jawab SKPD yang bersangkutan. Pasal 24 (1) Wakil Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdir atas: ‘surat biasa; surat keterangan; surat perintah surat izin surat perintah tuges; surat keterangan melaksanakan tugas; nota dinas; lembar disposisi telaahan staf, ysa7e ange i. laporan; k.rekomendasi; dan | memo, (2) Wakil Bupati atas nama bupati menandatangani naskah dinas meliputi a. dalam bentuk dan susunan produk hukum keputusan; dan b. dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: v7 4. surat edaran; 2. surat biasa; 3. surat keterangan; 4, surat perintah; 5, surat izin; 6. surat perintah tugas; 7. surat keterangan melaksanakan tugas; 8. nota dinas; 9. lembar disposisi; 10. pengumuman; 11. telegram, 12, berita acara, 13. piagam; dan 14, sertiikat Pasal 25 (1) Sekretaris daerah menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiriatas: surat biase, surat keterangan; ‘surat perintah; surat izin; surat perjaniian; ‘surat perintah tugas; ‘surat perintah perjalanan dinas; surat kuasa;, i. surat undangan; surat keterangan melaksanakan tugas; k. surat panggilan; 1. nota dinas; m, nota pengaluan konsep naskah dinas; 1, lembar disposisi; ©. telaahan staf; seange ze @ 18 Pp. pengumuman; a. laporan; F. rekomendasi; 8. _ surat pengantar; t. lembaran daerah; u. _berita daerah; v. benta acara; w. notulen; x. memo; y. daftar hadir; dan 2. sertifikat Sekretaris daerah atas nama bupati menandatangani naskah dinas yang meliputi a. dalam bentuk dan susunan produk hukum berupa keputusan bupati; dan , dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiriatas: 1. surat edaran; 2. surat biasa; 3, surat keterangan; 4, surat perintah; 5. suratizin; 6. surat perjanjian; 7. surat perintah tugas; 8. surat undangan; 9. surat keterangan melaksanakan tugas; 10. surat panggilan; 11. nota dinas; 12. pengumuman; 13. telegram, 14. berita acara; 15. piagam; 16. sertifkat; dan 17. STTPP. 19 Pasal 26 (1) Asisten menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat ‘sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdir atas: nota dinas; nota pengajuan konsep naskah dinas; Jembar disposisi; telaahan stat; laporan; surat pengantar; ‘motulen; dan memo, (2) Asisten atas nama sekretaris daerah menandatangani naskah dinas bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: surat biasa; surat keterangan; surat perintah; surat perintah tugas; surat perintah perjalanan dinas; surat undangan; . surat panggilan; nota dinas; nota pengajuan konsep naskah dinas; some ange zer*e ane . laporan, k. surat pengantar; dan |. daftar hadir Pasal 27 Stat ahli menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat ‘sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. nota pengajuan konsep naskah dinas; b. telaahan staf; dan . laporan. 20 Pasal 28 (1) Kepala SKPD menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: ‘surat biasa, ‘surat keterangan; surat perintah, surat izin, ‘surat perjanjian; surat perintah tugas; ‘surat perintah perjalanan dinas; surat kuasa; 1. surat undangan; surat keterangan melaksanakan tugas; seep aooe k. surat panggilan: nota dinas; nota pengajuan konsep naskah dinas; lembar disposisi; telaahan staf, pengumuman; laporan; rekomendasi; berita acara; t. memo; daftar hadir; dan v. sertifkat. repesan (2) Kepala SKPD atas nama bupati menandatangani naskah dinas yang meliputi a. dalam bentuk dan susunan produk —hukum berupa Keputusan bupati; dan b. dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: 1. surat biasa; 3) a 21 surat keterangan; surat perintah; surat undangan; dan 5. sertifikat. Kepala badan pendidikan dan pelatihan selaku kepala SKPD atas nama bupati menandatangani naskah dinasdalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. surat biasa; surat undangan; pengumuman; taporan; telegram; piagam; sertifikat; dan STTPP. senoanp Pasal 29 ‘Sekretaris DPRD menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: surat biasa; surat keterangan; surat perintah surat izin; surat perjanjian; surat perintah tugas; surat perintah perjalanan dinas; surat kuasa; i. surat undangan; zos+eeaeogce surat keterangan melaksanakan tugas; surat panggilan; nota dinas; m. nota pengajuan konsep naskah dinas; 1. lembar disposisi @) a 22 telaahan staf, pengumuman; laporan; rekomendasi; berita acara; t. memo; dan u. daftar hadir. Sekretaris DPRD atas nama bupati menandatangani_naskah dinas meliputi: @, dalam bentuk dan susunan produk hukum keputusan bupati, dan b. dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdin atas: 41, surat biasa; 2. surat keterangan; dan 3. surat perintah, Pasal 30, Kepala UPT dinas/badan menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: surat biasa; surat perintah; ‘surat perjanjian; surat perintah tugas; surat perintah perjalanan dinas’ surat kuasa; surat undangan; surat keterangan melaksanakan tugas; i. surat panggilan; nota dinas; ‘nota pengajuan konsep naskah dinas; lembar disposisi; telaahan staf; pengumuman; laporan; re) @) ay (2) 23 rekomendasi; berita acara; memo; dan s. daftar hadir Kepala UPT dinas/badan atas nama kepala dinas/badan menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud datam Pasal 15 terdiri atas: a. surat biasa; surat keterangan; surat perintah; nota dinas; dan daftar hadir. Pasal 31 ‘Sekretaris SKPD menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: surat biasa, surat keterangan; surat perintah; surat kuasa; ‘surat undangan; nota dinas; nota pengajuan konsep naskah dinas; lembar disposisi; telaahan staf; i. laporan; k. memo; dan |, daftar hadir. Sekretaris SKPD atas nama kepala SKPD menandatangani naskan dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: zsoreae ge a, surat biasa; b. surat keterangan; ay (2) 24 surat perintah; d. nota dinas; dan . daftar hadir. Pasal 32 Camat menandatangani naskah dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. surat biasa; b. surat keterangan; c. surat perintah; d. surat izin; e. surat perjanjian; surat perintah tugas; g. surat perintah perjalanan dinas; surat kuasa; i. surat undangan; surat keterangan melaksanakan tugas, surat panggilan; |. nota dinas; nota pengajuan konsep naskah dinas; lembar disposisi; telaahan staf; pengumuman; laporan; rekomendasi; berita acara; memo; dan u, daftar hadir. ‘Camat atas nama bupati/walikota menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdir atas: a. surat biasa; b. surat keterangan; . surat perintah; dan > 3 renrarve a) 2) a) 25, 4d. surat undangan. Pasal 33 Kepala bagian, kepala bidang menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: surat perintah; nota dinas; nota pengajuan konsep naskah dinas; lembar disposisi; telaahan staf, laporan; dan dattar hadi. Kepala bagian, kepala bidang atas nama kepala SKPD menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 terdiriatas: a. surat biasa b. surat keterangan; «. surat perintah; d. nota dinas; dan e. daftar hadir. Pasal 34 Lurah/ Kepala Desa menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdi atas: surat biasa; surat keterangan; surat perintah; surat izin, surat perjanjian; surat perintah tugas; surat perintah perjalanan dinas; surat kuasa; seme eaoge (2) ie (2) 26 surat undangan; ‘surat keterangan melaksanakan tugas; k_ surat panggilan; nota dinas: nota pengajuan konsep naskah dinas; Jembar disposisi, telaahan staf pengumuman; laporan; rekomendasi; berita daerah; berita acara; ‘memo; dan dattar hadir. Lurah atas nama camat menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan ‘susunan surat sebagalmana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. surat biasa; b. surat keterangan; . surat perintah; dan d. surat undangan. nepera sere Pasal 35 Kepaia subbagian, kepata subbidang, kepala seksi menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud Pasal 15 terdiri atas: a. nota dinas; b. nota pengajuan konsep naskah dinas; ©. telaahan staf; dan 4. laporan. Kepala subbagian, kepala subbidang, kepala seksi, atas nama sekretaris, kepala bagian, kepala bidang menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdir atas: a7 surat perintah; b. nota dinas; dan ©. daftar hadir. Bagian Keempat Pendelegasian Penandatanganan Naskah Dinas Pasal 36 (1) Ketentuan mengenai pendelegasian penandatanganan naskah dinas diatur dalam peraturan bupati. (2) Pelaksanaan pendelegasian penandatanganan naskah dinas ditetapkan dengan keputusan bupat Bagian Kelima Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas Pasal 37 (1) Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwama hitam. (2) Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskan dinas berwama biru tua. (3) Tinta yang dipergunakan untuk keperiuan keamanan naskah dinas berwama merah. BAB VI ‘STEMPEL Bagian Kesatu denis Pasal 38 Jenis stempel untuk naskah dinas di lingkungan pemerintah daerah terdiri atas: a. stempel jabatan; dan . stempel perangkat daerah Pasal 39 28 (1) Stempel jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf a, stempel jabatan dan bupati (2) Stempel jabatan bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi nama jabatan dan menggunakan lambang negara dengan pembatas tanda bintang. Pasal 40 Stempel perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf b, terdiri atas: ‘a. stempel SKPD dan atau lembaga lain; b. stempel SKPD untuk kepertuan tertentu; dan ¢.stempel UPT. Bagian Kedua Bentuk, Ukuran dan isi Pasal 41 Stempel jabatan dan bupati, stempel perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 berbentuk lingkaran. Pasal 42 LUkuran stempel jabatan, stempel perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 meliput ‘a. ukuran garis tengah lingkaran iuar stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 4 cm b. ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 3,8.0m; cc. ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 2,7 om; dan d._jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal 1 om. Pasal 43 (1) Ukuran stempel SKPD untuk keperiuan tertentu sebagaimana dimaksud dalam (2) ay (2) @) a (2) 29 Pasal 40 huruf a meliputi a. ukuran garis tengah lingkaran luar stempel _jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,8 om; b. ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,7 om; ‘c ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,2 om; dan d. jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal 0,5 cm Stempel perangkat daerah untuk keperluan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk kartu tanda penduduk, kertu pegawai, tanda pengenal, asuransi kesehatan dan sejenisnya. Pasal 44 ‘Stempel jabatan berisi nama jabatan dan menggunakan lambang negara dengan pembatas tanda bintang Stempel perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 huruf a dan huruf b berisi nama pemerintah provinsi atau kabupatenkkota, nama SKPD yang bersangkutan, Stempel UPT sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 huruf c, berisi nama pemerintah kabupaten, nama SKPD dan nama UPT yang bersangkutan. Bagian ketiga Penggunaan Pasal 45 Pejabat yang bethak menggunakan stempel jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf a, bupati, dan wakil bupati Pejabat yang berhak menggunakan stempel perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf b, kepala SKPD, kepala lembaga lainnya, kepala UPT atau pejabat yang diberi wewenang.

You might also like