You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam makalah ini, saya membahas tentang suatu alat ukur yaitu
megger dan pengukuran pentanahan, alat meger ini sekarang sudah banyak di
pakai pada kelistrikan, terutama mengukur tanahan isolasi.

Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-impedance


(tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient
voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge
adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem
pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.

Oleh karena lokasi peralatan listrik biasanya tersebar dan berada pada
daerah yang kemungkinannya mempunyai struktur tanah berlapis-lapis maka
diperlukan perencanaan pentanahan yang sesuai, dengan tujuan untuk
mendapatkan tahanan pentanahan yang kecil sehingga tegangan permukaan yang
timbul tidak membahayakan baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi
gangguan ke tanah. Dalam makalah ini analisa dilakukan dengan menjelaskan dari
system pengukuran pentanahan tersebut

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang :


1. Suatu alat ukur yang bernama megger
2. Pentanahan
3. Pengukuran pentanahan

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apa itu megger.

1
2. Mengetahui Prosedur Pengukuran dengan meggunakan megger
3. Mengetahui sistem pentanahan dan pengukurannya.

1.4 Manfaat

Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk memberi
pangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui, memahami megger serta
cara penggunaannya dan system pentanahan secara mendalam.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Megger
2.1.1 Apa itu Megger

Megger adalah suatu instrumen portabel yang digunakan untuk


mengukur resistansi isolasi. Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan
isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini
umumnya adalah tegangan tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan.

Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah: 500, 1.000, 2.000 atau
5.000 volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter
ohm dan 5 sampai 5.000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber tegangan
dari megger tersebut.

Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak


hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(sistem tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.

Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain
untuk:
1. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan

2
2. Kabel tegangan rendah
3. Kabel tegangan tinggi
4. Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya

2.1.2 Prosedur Pengukuran

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah alat


yang diukur harus bebas tegangan AC / DC atau tegangan induksi, karena
tegangan tersebut akan mempengaruhi hasil pengukuran.

Perhatikan Gambar Megger Metriso 5000 berkikut:

Keterangan gambar :
1. Socket out put + (positip).
3. Socket out put – (negatip).
4. Lampu indicator skala pengukuran 3.
5. Lampu indicator skala pengukuran 2.
6. Lampu indicator skala pengukuran 1.
7. Selektor skala pengukuran.
8. Selektor tegangan pengukuran.
9. Switch / tombol “On” dan “Off”.
10. Pengatur posisi awal jarum penunjuk.

3
11. Pengatur posisi jarum “Zero Calibrasi”
pada test hubung singkat.

.
Perhatikan gambar. Megger Merk Metriso 5000 dan laksanakan sesuai
prosedur pengukuran sebagai berikut :

1) Check batere apakah dalam kondisi baik.


2) Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus
tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10)
pada alat ukur.
3) Lakukan elektrikal zero check:
• Pasang kabel test pada megger terminal (1) dan (3), serta hubung
singkatkan ujung yang lain.
• Letakkan saklar pemilih (8) di posisi 500.
• Letakkan saklar pemilih skala (7) pada posisi skala 1.
• On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat
keangka nol, bila tidak tepat atur pointer (11). Bila dengan pengaturan
pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti
batere.
• Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero.
4) Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
5) Pilih tegangan ukur melalui saklar (8) sesuai tegangan kerja alat yang
diukur.
6) On-kan megger, baca tampilan pada skalanya

Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila


hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang
ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi.
Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil
ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV.

4
2.1.3 Meter Tahanan Pentanahan

Biasa disebut dengan Meger Tanah atau Earth Tester, digunakan untuk
mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan pentanahan kabel. Terminal
alat ukur terdiri dari 3 (tiga) buah, 1 (satu) dihubungkan dengan elektroda yang
akan diukur nilai tahanan pentanahannya dan 2 (dua) dihubungkan dengan
elektroda bantu yang merupakan bagian dari alat ukurnya. Ketelitian hasil
tergantung dari cukupnya energi yang ada pada baterai.

Meter Tahanan Kontak biasa disebut dengan Micro Ohm meter dan digunakan
untuk mengukur tahanan antara terminal masuk dan terminal keluar pada alat
hubung utama kubikel. Nilai yang dihasilkan adalah dalam besaran micro atau
sepersatu juta ohm.

Dua terminal alat ukur yang dihubungkan ke terminal masuk dan keluar
akan mengalirkan arus searah dengan nilai minimal 200 Amper. Sebenarnya yang
terukur pada alat ukurnya adalah jatuh tegangan antara 2 (dua) terminal yang
terhubung dengan alat ukur, tetapi kemudian nilainya dikalibrasikan menjadi
satuan micro ohm.

2.2 Pentanahan
2.2.1 Pengertian Pentanahan

Pentanahan (grounding) adalah merupakan suatu mekanisme dimana


daya listrik dihubungkan langsung dengan tanah (bumi). Tujuan utama dari
adanya pentanahan adalah menciptakan jalur yanglow-impedance(tahanan rendah)
terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Seperti
kita ketahui bersama bahwa arus listrik terjadi jika ada perbedaan potensial
diantara 2 (dua) buah titik (node). Arus listrik selalu mengalir dari titik yang
mempunyai energi potensial (Ep) yang lebih tinggi ke titik yang mempunyai
energi potensial lebih rendah. Hal ini terjadi sebaliknya dengan arah aliran
elektron yang mengalir dari titik dengan Ep yang lebih rendah ke titik yang
mempunyai Ep yang lebih tinggi, mengapa dapat terjadi demikian?, ilmu

5
elektronika yang akan menjawabnya, yakni suatu cabang ilmu fisika yang secara
khusus mempelajari aliran elektron.

Energi listrik atau biasa disebut dengan daya listrik (P) yang notabene
adalah merupakan hasil perkalian antara tegangan listrik (V) dengan arus listrik (I)
selalu akan mengalir ke titik yang mempunyai tantangan atau rintangan atau
hambatan (R) yang paling besar, mengapa bisa begitu? Fenomena ini dapat
dijawab dengan percobaan dengan mempergunakan zat cair (air) dengan bejana
berhubungan, misalnya bentuk setiap bejana yang berhubungan itu mempunyai
perbedaan bentuk dan ukurannya, akan terlihat bahwa jika pada bejana
berhubungan tersebut kita alirkan air untuk memenuhi semua bejana tersebut,
maka semua bejana tersebut akan menjadi penuh secara bersamaan dalam waktu
yang sama, hal ini dapat kita analogikan dengan apa yang terjadi pada energi
listrik.

Dalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan atau
sering juga disebut dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini adalah:

a. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan mudah
bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah disentuh
manusia selalu sama dengan potensial tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga
tidak berbahaya bagi manusia yang menyentuhnya.

b. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini
diperlukan agar lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu membuang muatan
listrik yang diterimanya dari petir ke tanah (bumi) dengan lancar, seperti telah dijelaskan
pada artikel di sini.

c. Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini sesungguhnya
juga berfungsi sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran
transmisi, maka semua kaki tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar
kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.

6
d. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan dalam
kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.

2.2.2 Tujuan Utama Sistem Pentanahan

Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-impedance


(tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient
voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge
adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem
pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.

Menurut IEEE Std 142™-2007, tujuan system pentanahan adalah:

a) Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan yang
diperbolehkan

b) Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya
hubungan yang tidak dikehendaki antara konduktor system dan bumi. Deteksi ini akan
mengakibatkan beroperasinya peralatan otomatis yang memutuskan suplai tegangan dari
konduktor tersebut.

Jika terjadi gangguan/kondisi yang tidak diinginkan, baik langsung atau


tidak langsung (induksi), diupayakan agar gangguan tersebut dialirkan ke tempat
yg aman, misal, ke tanah.

Grounding yang baik tergantung kondisi tanah (komposisi dan


kelembaban), semakin basah tanah maka resistansinya semakin kecil sehingga
semakin mudah mengalirkan arus/tegangan buangan. Jadi simpelnya, usahakan
grounding mencapai permukaan air dan menggunakan kabel khususgrounding
(penghantar) yang baik. cukup ideal jika disambungkan dengan pipa instalasi
pompa/mesin air.
Tambahan, berikut dari salah satu sumber tentang jenis-jenis gangguan
listrik yang sering terjadi yaitu : Blackouts, Blackouts, Line Noise, Sags, Surges,
Spike/Lightning.

7
2.2.3 Penggunaan Pentanahan dalam Aplikasi Proteksi

1 Karena gejala alami, seperti kilat, tanah digunakan untuk membebaskan sistem
dari arus sebelum personil atau pelanggan dapat terluka atau komponen sistem
yang peka dapat rusak.

2. Karena potensial dalam kaitan dengan kegagalan sistem tenaga listrik dengan
kembalian tanah, tanah membantu dalam memastikan operasi yang cepat
menyangkut relay proteksi sistem daya dengan menyediakan jalan arus gagal
tahanan rendah tambahan. Jalan tahanan rendah menyediakan tujuan untuk
mengeluarkan potensial secepat mungkin. Tanah harus mengalirkan potensial
sebelum personil terluka atau sistem telepon rusak.

2.2.4 Karakteristik Pentanahan yang Efektif

Karakteristik sistem pentanahan yang efektif antara lain adalah:

1. Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada sistem harus
merupakan koneksi yang sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidah-kaidah
tertentu.
2. Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
3. Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
4. Semua komponen metal harus ditahan/diikat oleh sistem pentanahan, dengan
tujuan untuk meminimalkan arus listrik melalui material yang bersifat konduktif
pada potensial listrik yang sama.

2.2.4 Komponen Utama Sistem Pentanahan


Dalam system pentanahan komponen komponen utama yang diperlukan
antara lain elektroda pentanahan dan hantaran pentanahan berperan sangat besar.

8
Elektroda Pentanahan adalah penghantar yang ditanam dalam tanah dan
sebagai kontak langsung dengan tanah yang diusahakan sampai mencapai titik air
tanah. Bahan elektroda pentanahan ialah tembaga atau baja profil digalvanisir atau
pipa galvanis, sedangkan ukuran dan jenis elektroda pentanahan bermacam-
macam tergantung dari lokasi dan metode pentanahannya. Jenis elektroda
pentanahan antara lain :

1. Elektroda Batang / pasak yaitu elektroda dari batang logam tembaga Cu (


Cupper Rod / Ground Rod) berdiamater minimum 5/8”, atau batang logam baja
profil / pipa galvanis berdiameter 1,5” yang dipancangkan tegak dalam tanah
sedalam 2,75 meter.

2. Elektroda pita ( strip plat ) yang dibentuk lingkaran ditanam minimum 0,5 –
1m dari permukaan tanah.

3. Elektroda plat ditanam minimum 50 cm dari permukaan tanah. ( Gambar 2.5 )


Gambar 2.6 Elektroda plat.

4. Elektroda jembatan ( mesh / grounding bridge ) dibuat dari strip plat yang
dirangkai menyerupai jembatan biasanya dipasang dibawah tower transmisi.

Hantaran pentanahan yaitu hantaran sebagai penyalur arus, harus jenis


penghantar yang baik, kuat secara mekanis dan dilindungi untuk menjaga
kemungkinan gangguan mekanis yang dapat menyebabkan turunnya daya hantar
ataupun terputus.

Satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasangan sistem


pentanahan adalah cara penyambungan / kontak sambung. Penyambungan harus
baik dan benar sehingga memenuhi persyaratan mekanis maupun daya hantar
listriknya, sambungan harus dapat dibuka dalam rangka pengujian besarnya
tahanan pentanahan dan pemeliharaan.

2.3 Pengukuran Pentanahan


2.3.1 Resistans Tanah

9
Struktur dan karakteristik tanah merupakan salah satu faktor yang
mutlak diketahui karena mempunyai kaitan erat dengan perencanaan sistem
pentanahan yang akan digunakan. Nilai tahanan jenis tanah harganya bermacam-
macam, tergantung pada komposisi tanahnya. Batasan atau pengelompokan
tahanan jenis dari berbagai macam jenis tanah pada kedalaman tertentu tergantung
pada beberapa hal antara lain pengaruh temperatur, pengaruh kelembaban, dan
pengaruh kandungan kimia.

1. Nilai resistans jenis tanah

Nilai resistans jenis tanah, rt sangat berbeda tergantung komposisi tanah.


Pasir kering mutlak atau batu adalah suatu bahan isolasi yang bagus, sama seperti
air destilasi. Maka elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam
tanah, sehingga dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang
basah.

2. Resistans pembumian
Resistans pembumian elektrode bumi rt tergantung pada jenis dan
keadaan tanah serta pada ukuran dan susunan elektrode. Untuk mendapatkan
reistans pembumian yang hasilnya sama bila dipakai pelat elektrode, maka
memerlukan bahan yang lebih banyak dari pada elektrode pita atau batang tanah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat


listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah
tegangan tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan. Megger ini banyak
digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk: kabel
instalasi pada rumah-rumah/bangunan, kabel tegangan rendah, kabel tegangan
tinggi, transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.

10
Pentanahan (grounding)adalah merupakan suatu mekanisme dimana
daya listrik dihubungkan langsung dengan tanah (bumi). Adapun tujuan dari
sistem pentanahan tersebut adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan
rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage.
Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab
umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif
akan meminimalkan efek tersebut.Untuk memperoleh nilai tahanan jenis tanah yang
akurat diperlukan pengukuran secara langsung pada lokasi. Jika diperlukan di
lapangan harus disiapkan hubungan atau koneksi yang mudah dilepas untuk dapat
diadakan pengukuran pada tiap-tiap elektrode.

3.2 Saran

Bila hendak melakukan pengukuran pentanahan ataupun pengukuran


yang lainnya haruslah melakukannya dengan prosedur yang benar dan selalu
mengutamakan faktor keselamatan. Gunakan alat dengan benar dan sesuai dengan
fungsinya.

11

You might also like